Anda di halaman 1dari 3

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)

HUKUM PIDANA

Petunjuk Pengerjaan :

1. Anda diminta menjawab 5 (lima) soal dari 6 (enam) soal di bawah ini dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Jawaban dari soal UAS diketik dengan huruf Times New Roman 12 space 1,5 maksimal 7
halaman (A4) dan disimpan dalam format .pdf
b. Jawaban disimpan dengan nama file UASHukumPidana_NamaLengkap_NPM.
c. Jawaban dikirimkan melalui platform sebagai berikut :
- Kelas A (Agustinus Pohan, S.H., M.S.) : IDE UNPAR
- Kelas B (Dr. Anne Safrina Kurniasari, S.H., LL.M.) : annesafrina7177@gmail.com
- Kelas C (Dr. Niken Savitri, S.H., M.CL.) : google classroom
- Kelas D (Dr. R B Budi Prastowo, S.H., M.H.) : budi@unpar.ac.id
- Kelas E (Nefa Claudia Meliala, S.H., M.H.) : google form
https://forms.gle/spKUobduJDuUNnSb7
d. Jawaban yang dikirimkan melalui platform email dikirim dengan subject email Jawaban
Soal UAS Hukum Pidana Nama Lengkap NPM. Jawaban dilampirkan sebagai attachment
email (bukan di badan teks email).
e. Mahasiswa hanya diperkenankan mengirim 1 (satu) dokumen jawaban. Jawaban yang
sudah dikirimkan tidak dapat direvisi atau ditarik kembali.
f. Jawaban dikirimkan selambat-lambatnya Jumat, 12 Juni 2020 pukul 10.00 WIB.
g. Harap diperhatikan apabila mahasiswa mengirimkan jawaban melampaui batas waktu
yang telah ditentukan jawaban tersebut tidak akan dinilai. Untuk itu kami menghimbau
mahasiswa untuk segera mengirimkan jawaban dan jangan menunda sampai dengan
tenggat waktu pengumpulan apabila telah selesai mengerjakan. Pastikan juga Anda
terkoneksi dengan jaringan internet yang memadai untuk mengirimkan jawaban dan
memastikan jawaban telah terkirim.
2. UAS ini merupakan ujian yang sifatnya individual dan penilaian pun tentu akan bersifat
individual sehingga mahasiswa wajib mengerjakan ujian secara mandiri. Jawaban yang
menunjukkan adanya kemiripan yang mengarah pada kerjasama dengan mahasiswa lain,
akan diberi nilai 0 (nol).

-SELAMAT MENGERJAKAN-
1. X berada dalam kondisi mabuk akibat minuman beralkohol yang dikonsumsinya bersama
teman-temannya di suatu klub malam. Meskipun sudah diperingati temannya agar tidak
mengendarai mobil, X bersikeras mengendarai mobilnya untuk pulang kerumah. X
mengendara dengan kecepatan tinggi di jalan besar pada dini hari karena keyakinannya
bahwa jalan besar pasti sepi karena sudah larut malam. Tiba-tiba ada 2 (dua) orang yang
melintas hendak menyeberang jalan. Karena X berada dalam kondisi setengah tidak sadar
dan pandangannya kabur, X menabrak kedua orang tersebut dan keduanya tewas
ditempat.

Pertanyaan :
Dengan mengacu pada doktrin mengenai dolus dan culpa, jelaskan apakah X dapat
dianggap sengaja atau lalai! Jelaskan pula bentuk kesengajaan atau kelalaian manakah
yang telah dilakukan X dalam kasus ini!

2. Apa yang menjadi perbedaan antara paham subyektif dan paham obyektif dalam poging
/percobaan? Berikan satu contoh pada masing-masing paham yang dimaksud!

3. Seseorang sedang berjalan di gang yang sepi. Tiba-tiba ia diserang oleh seekor anjing.
Untuk mempertahankan diri ia memukul anjing tersebut sampai mati. Apabila ia
kemudian dituntut karena telah melakukan tindak pidana penganiayaan terhadap hewan,
rumuskan alasan penghapus pidana yang bisa diajukan oleh orang tersebut:
a. apabila ternyata anjing tersebut menyerang karena dihasut oleh orang lain, dan
b. apabila ternyata anjing tersebut menyerang tanpa dihasut oleh seseorang.
Rumuskan argumen Saudara secara jelas dan lengkap!

4. Seorang polisi ditugasi untuk menangkap A yang diduga sebagai pelaku pembunuhan.
Pada saat proses penangkapan dilakukan, A tidak melakukan perlawanan kepada polisi
yang hendak menangkapnya. Namun demikian dengan alasan untuk melindungi dirinya
dari bahaya yang mungkin muncul mengingat orang yang ditangkap diduga kuat adalah
pembunuh, polisi tersebut memukul kepala A sampai berdarah dan A pingsan. A
kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk segera mendapatkan pertolongan medis.

Pertanyaan :
Apakah polisi tersebut dapat dianggap telah melakukan bela paksa (noodweer) atau bela
paksa lampau batas (noodweer exces)? Jelaskan pula apakah polisi itu dapat dimintakan
pertanggungjawaban pidana! Jelaskan jawaban Saudara dengan mengacu pada
ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan berbagai doktrin dalam ilmu
hukum pidana yang relevan dengan kasus ini!

5. Berikan contoh dari Perbuatan Berlanjut (voorgezette handeling) sebagaimana diatur


dalam pasal 64 ayat (1) KUHP!

6. Gayus Tambunan seorang pegawai Dirjen Pajak Kementerian Keuangan telah didakwa
dan dinyatakan terbukti melakukan beberapa tindak pidana korupsi dan pencucian uang,
yang diadili dalam empat register perkara yang terpisah. Pada saat seluruh putusan
perkara tersebut telah berkekuatan hukum tetap, ternyata jumlah kumulasi pidana
penjara yang dijatuhkan kepada Gayus Tambunan adalah 30 tahun. Untuk informasi lebih
rinci, silakan Saudara googling antara lain
https://nasional.kompas.com/read/2013/08/02/1216242/Kasasi.Ditolak.Total.Hukuman
.Gayus.30.Tahun.Penjara.

Saudara diminta membuat pendapat dengan analisis dan argumen yang jelas tentang
penjatuhan pidana terhadap Gayus Tambunan tersebut berdasarkan ketentuan
concursus dalam KUHP.

Anda mungkin juga menyukai