Anda di halaman 1dari 3

KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI

REPUBLIK INDONESIA

“UNTUK KEADILAN”

SAMPUL BERKAS PERKARA


Nomor : BP / 18 / 26/ II / 2017

Tindak Pidana Korupsi terkait dengan pengadaan barang dan jasa dalam pelelangan alat
kesehatan dan farmasi oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Tindak Pidana
Pencucian Uang yang diperoleh dari hasil tindak pidana korupsi tersebut dengan tujuan
menyembunyikan atau menyamarkan asal usul harta kekayaan yang dilakukan oleh Tersangka PT
ADISOEMARTA MEDICALOGY & PHARMACY Tbk diwakili oleh Dr. Junifar Ridwan
Pratama Mph. Dilaporkan pada tanggal 10 Januari 2017 -----------------------------------------------

Uraian singkat perkara pidana : ------------------------------------------------------------------------------

1. Terkait Proses Penganggaran Dana Pengadaan


● Bahwa berdasarkan anggaran belanja dalam Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (selanjutnya disebut APBN) Tahun Anggaran (selanjutnya
disebut T.A) 2015, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
(selanjutnya disebut DPR RI) mengalokasikan dana bagi Kementerian
Kesehatan sebesar Rp106.373.208.000.000,00 (seratus enam triliun tiga
ratus tujuh puluh tiga miliar dua ratus delapan juta rupiah).
● Bahwa atas dana tersebut, berdasarkan risalah rapat nomor
229/09/IV/2015, pada tanggal 13 Januari 2015 bertempat di Gedung DPR
RI Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, diadakan Rapat Kerja
Komisi IX DPR RI dengan Kementerian Kesehatan untuk membahas
alokasi anggaran APBN TA 2015. Rapat tersebut dihadiri oleh saksi Ir.
Agung Sihombing selaku Ketua Badan Anggaran DPR RI, saksi Epita
Pratiwi, S.T., M.Si., selaku Ketua Komisi IX DPR RI, saksi Prof. Dr. dr.
Nadia Yovankasari, Sp.M (K) selaku Menteri Kesehatan, saksi Dian
Shabrina, S.E., selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, dan
saksi Ir. Erlangga Adisoemarta selaku Ketua Biro Perencanaan dan
Anggaran Kementerian Kesehatan.
1. Perihal Pengadaan Alat Kesehatan dan Farmasi

● Bahwa pada tanggal 31 Januari 2015 bertempat di Gedung Kementerian


Kesehatan, Agnes Beatrice Sihombing, S.T., menemui saksi Ir. Erlangga
Adisoemarta untuk memberitahukan susunan kepanitian tersebut yang
kemudian diteruskan kepada TERDAKWA, saksi Roy Fahmi, S.E., saksi
Jon Siri, S.E., dan saksi Ir. Abian Fadullulah.
● Bahwa berdasarkan informasi tersebut, pada tanggal 2 Februari 2015
bertempat di Kantor Pusat TERDAKWA, diadakan Rapat Umum
Pemegang Saham (selanjutnya disebut RUPS) berdasarkan risalah rapat
Nomor 56 yang dihadiri oleh saksi Ir. Erlangga Adisoemarta, TERDAKWA,
saksi Roy Fahmi, S.E., saksi Jon Siri, S.E., saksi Navanya Adisoemarta,
S.E., M.M., dan saksi Ir. Abian Fadullulah serta beberapa pemegang
saham. Dalam rapat tersebut, TERDAKWA melalui saksi Roy Fahmi,
S.E., menyampaikan rencananya untuk mendiskusikan harga dan produk
kepada Panitia Pengadaan. melanggar Pasal 2 ayat (1) jo. Pasal 18
Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) Ke-1 jo. Pasal
65 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Pasal 5 ayat (1)
huruf a Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31
tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 18
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. Pasal
65 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dan Pasal 3 jo. Pasal 2 ayat (1)
jo. Pasal 6 ayat (2) Undang-Undang No.8 tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang jo. Pasal 55 ayat (1)
Ke-1 jo. Pasal 65 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Nama, No. Akta Pendirian beserta perubahannya, Nomor dan


tanggal Akta Korporasi pada saat perisitiwan pidana, Tempat
kedudukan, Kebangsaan Korporasi, Bidang Usaha, Nomor Pokok
Wajib Pajak, dan Identitas yang mewakili Korporasi sesuai Pasal
No. LKTPK
143 ayat (2) huruf a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Nama PT ADIESOEMARTA MEDICALOGY & PHARMACY


Tbk.,Akta pendirian beserta perubahannya Akta Nomor 20 tanggal
LKTPK Korupsi Nomor
17 Juli 1985 Notaris Irwandi jahja ,Akta Nomor 25 tanggal 8
LKTPK – 12/09/KPK/02/2017
januari 1990 Notaris Irwandi Jahja ,Akta Nomor 30 tanggal 8
Januari 1995 Notaris irwandi Jahja ,Akta Nomor 35 tanggal 4 April
2000 Notaris Irwandi Jahja ,Akta Nomor 40 tanggal 8 April 2005
Notaris Irwandi Jahja ,Akta Nomor 45 tanggal 10 April 2005
Notaris Irwandi Jahja ,Akta Nomor 50 tanggal 8 Januari 2010
Notaris Irwandi Jahja ,Akta Nomor 55 tanggal 8 Maret 2010
Notaris Irwandi Jahja , berkedudukan di Semarang , kebangsaan
korporasi Indonesia , bidang usaha Pedagang Besar alat
laboratorium & Farmasi , Nomor Pokok Wajib pajak 01.255.092.3-
033.000, Nama Perwakilan JUNIFAR RIDWAN PRATAMA,
Tempat Lahir Bandung, tanggal Lahir 20-09-1967, jenis Kelamin
Laki-Laki, Kebangsaan Indonesia, Tempat Tinggal Jalan Radio
Dalam no. 10, Gandaria Utara Semarang Tengah Semarang,
Agama Islam, Pekerjaan Direktur Utama PT ADISOEMARTA
MEDICALOGY & PHARMACY Tbk

BELUM PERNAH DIHUKUM

Mengetahui Jakarta, 4 Juli 2017

A.n. PIMPINAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI Penyidik

PLT DIREKTUR PENINDAKAN

GIDEON ANDERSON BRIAN HADINATA

Anda mungkin juga menyukai