Modul 3 Man - Keuangan Lanjutan (Baru)
Modul 3 Man - Keuangan Lanjutan (Baru)
Tahun 2008
Analisis Leverage
Untuk memahami tentang analisis leverage, maka kita harus memahami dulu konsep
analisis titik impas.
Analisis titik impas
Menentukan kuantitas produksi yang membuat impas dengan mempelajari hubungan
dari struktur biaya, volume produksi, dan keuntungan.
Penerapan actual dan potensial dari pendekatan titik impas :
a. Analisis pengeluaran modal.
b. Kebijakan harga
c. Perundingan kontrak buruh
d. Struktur biaya
e. Keputusan keuangan.
Contoh :Tenaga kerja langsung, bahan baku langsung, bahan bakar, dll.
Biaya biaya
FC VC
Q ( P – VC ) = FC
FC
Qb(Unit) = _______ BEP
P - VC
FC
S (Rupiah) = ________ BEP
1 - VC
PQ
Operating Leverage.
Adalah tingkat kepekaan dari fluktuasi EBIT yang diakibatkan oleh fluktuasi penjualan.
Persentase perubahan EBIT
DOL ( Degree of Operating Leverage ) = ________________________
Persentase perubahan penjualan
S - VC
DOL = ____________
S - VC - F
Financial Leverage.
Adalah pembiayaan sebagian dari asset perusahaan dengan surat berharga dengan
tingkat pengembalian yang nilainya tetap dengan harapan peningkatan pendapatan para
pemegang saham. Atau persentase perubahan EPS yang diakibatkan oleh perubahan
EBIT.
EBIT
DFL = _______
EBIT - 1
Q ( P – VC )
= _____________________
Q ( P – VC ) – F - I
I = bunga
Contoh soal – soal :
1. Saudara jelaskan kegunaan analisa Titik Impas ( Break Even Point ) untuk
perencanaan kapasitas dan perencanaan laba dari produk perusahaan untuk masa
yang akan datang.
1. Tom Miller membuka toko layanan foto copy di jalan X. Dia memperkirakan biaya
tetapnya sebesar $ 12,000 dan biaya variabelnya $ 0.01. Dia mengharapakan
harga jualnya rata – rata $ 0.05.
Berapa titik impas dia dalam $ dan dalam unit ?
2. Struktur modal PT. X sekarang adalah : Rp 50 juta hutang
( bunga 10 % ), dan Rp 100 juta saham biasa. Kedepannya
PT. X membutuhkan tambahan modal sebesar Rp 50 juta
untuk membiayai sebuah proyek. Untuk itu perusahaan
bisa menjual obligasi ( Rp 50 juta ) dengan tingkat bunga
12 % dan jatuh tempo 10 tahun, atau menambah saham
baru sebanyak 1 juta lembar ( harga / lembar = Rp 50 ).
Tingkat EBIT sekarang PT. X sebesar Rp 20 juta, dan
dengan proyek tersebut bisa menaikkan EBIT untuk tahun
depan dan seterusnya menjadi Rp 30 juta. Tarif pajak 20 %.
Alternatif mana yang sebaiknya perusahaan lakukan, dan
apa indikatornya ( ukurannya ).
3. Data laporan rugi / laba suatu perusahaan sebagai berikut :
Penjualan $ 45,000,000
Biaya variable 22,050,000
Pendapatan sebelum biaya tetap 22,950,000
Biaya tetap 9,200,000
EBIT 13,750,000
Beban bunga 1,350,000
EBT 12,400,000
Pajak ( 50 % ) 6,200,000
Laba bersih $ 6,200,000
a. Pada tingkat output ini, berapa DOL nya.
b. Berapa DFL nyA.
c. Berapa DCL nya.
d. Berapa titik impas perusahaan dalam dolar penjualan.
Jika penjualan meningkat 25 %, berapa persen laba sebelum pajak dan penghasilan
bersih akan meningkat.
Tabel 1 : Salco Furniture Co, Inc, Anggaran Kas untuk 6 bulan Berakhir 30 Juni 1996.
Keterangan Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr
Mei Jun
Penjualan $55.000 62.000 50.000 60.000 75.000 88.000 100.000
110.000 100.000
Penagihan :
Bulan pertama(30%) $15.000 18.000 22.500 26.400
30.000 33.000
Bulan kedua(50%) 31.000 25.000 30.000 37.500
44.000 50.000
Bulan ketiga(20%) 11.000 12.400 10.000 12.000
15.000 17.600
Total $57.000 55.400 62.500 75.900
89.000 100.600
Pembelian(75% penjualan
Dalam 2 bulan ) 56.250 66.000 75.000 82.500 75.000
60.000 56.250
Pembayaran(selang waktu 1 bulan) 56.250 66.000 75.000 82.500
75.000 60.000
______________________________________________________________________
________________
Anggaran Kas
Penerimaan Kas :
Penagihan(lihat kertas kerja) $57.000 55.400 62.500 75.900
89.000 100.600
Pengeluaran Kas: