Anda di halaman 1dari 12

RESUME MANDIRI

KONSEP KESEHATAN MATRA

SEMESTER 1
PROGRAM RPL GENAP

MENIK SULISTYARI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


GASAL 2023/2024
KONSEP KESEHATAN MATRA

1. Pengertian

Matra adalah Dimensi Lingkungan/wahana/media tempat seseorang atau sekelompok orang


melangsungkan hidup serta melaksanakan kegiatan. Lingkungan tersebut bisa terjadi di darat
(lapangan), laut maupun udara. Kondisi matra akibat lingkungan yang berubah ini bisa terjadi karena
sudah direncanakan maupun tidak direncanakan.
Sedangkan kondisi Matra adalah keadaan dari seluruh aspek pada matra
yang serba berubah dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pelaksanaan
kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan tersebut.
Sehingga kesehatan matra dapat diartikan sebagai upaya kesehatan dalam
bentuk khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan
mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah secara
bermakna, baik di lingkungan darat, laut, maupun udara. Kesehatan Matra
diselenggarakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.

2. Tujuan

Tujuan Kesehatan Matra dimaksudkan untuk :


a. Mewujudkan upaya kesehatan pada kondisi matra secara cepat, tepat, menyeluruh dan
terkoordinasi guna menurunkan potensi risiko kesehatan, meningkatkan kemampuan
adaptasi, dan mengendalikan risiko kesehatan.
b. Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
menurunkan risiko serta memelihara kesehatan masyarakat dalam menghadapi
kondisi matra agar tetap sehat dan mandiri.
c. Upaya untuk meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri dengan kondisi apapun.
3. Peran

Peran aktif masyarakat dalam kesehatan matra yaitu:


a. Penyusunan rencana kesiapsiagaan
b. Dukungan sumber daya
c. Dukungan dalam situasi kedaruratan
d. Dukungan dalam upaya pemulihan kesehatan.

4. Dasar Kesehatan matra berdasarkan:


a. UU no.36 thn 2009 berbunyi:
1. Pemerintah menjamin ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan perbekalan
kesehatan, terutama obat esensial.
2. Dalam menjamin ketersediaan obat keadaan darurat, Pemerintah dapat melakukan
kebijakan khusus untuk pengadaan dan pemanfaatan obat dan bahan yang berkhasiat
obat
b. PP (Peratutan Pemerintah) nomor 7 tahun 2008 tentang Dekonsentrasi & Tugas
Pembantuan Peraturan. Berbunyi :
1. Menteri/pimpinan lembaga menetapkan Peraturan Menteri/ Pimpinan Lembaga untuk
memberikan penugasan kepada pemerintah desa setelah mendapat persetujuan
Presiden.
2. Peraturan Menteri/Pimpinan Lembaga disampaikan kepada kepala desa melalui
bupati/ walikota sebagai dasar pelaksanaan tugas pembantuan dengan tembusan
kepada Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, menteri yang membidangi
perencanaan pembangunan nasional, dan gubernur.
c. Peraturan Presiden nomor 72 tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional.
d. Permenkes Republik Indonesia nomor 61 tahun 2013 tentang Kesehatan Matra.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Indonesia No. 61 tahun 2013, pasal 31,
pendanaan penyelenggaraan K es e ha ta n M a tr a d ap at b er s u mb er da ri
A n gg ar an Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah, masyarakat, atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5. Pengawasan dan Pembinaan
- Menteri terkait, Kepala Lembaga Pemerintahan
- Non Kementerian terkait, Gubernur, Bupati atau Walikota melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Kesehatan Matra.
Pembinaan penyelenggaraan Kesehatan Matra dilakukan melalui:
a. Peningkatan pemberdayaan masyarakat
b. Pendayagunaan tenaga kesehatan
c. Pembiayaan program.
Pengawasan penyelenggaraan Kesehatan Matra dilakukan terhadap :
a. Pelaksanaan kegiatan
b. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
c. Pengelolaan sumber daya.

6. Sumber Daya Kesehatan Matra

Penyelenggaraan Kesehatan Matra wajib didukung oleh :


a. Sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dan keterampilan teknis serta
manajemen yang diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan
b. Sarana, prasarana, dan teknologi tepat guna. Kemampuan dan keterampilan teknis
dibuktikan dengan dibuktikan dengan sertifikat kompetensi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

7. Jenis Kesehatan Matra


7.1 Kesehatan Lapangan
Kesehatan lapangan adalah kesehatan matra yang berhubungan dengan
pekerjaan atau kegiatan di darat yang bersifat temporer pada lingkungan yang serba
berubah. Adapun sasaran pokoknya adalah melakukan dukungan kesehatan
opersainal dan pembinaan terhadap para personel yang secara langsung maupun
tidak langsung terlibat di dalam kegiatan lapangan.

Kesehatan Lapangan antara lain :


1. Kesehatan Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat)
Kesehatan Matra yang dilakukan terhadap masyarakat yang melakukan perpindahan
ke tempat baru yang bersifat menetap.
2. Kesehatan Opslat
Kesehatan Matra untuk mendukung Kesehatan prajurit di satuan militer dan
pemberian pertolongan medik kepada korban dalam kegiatan operasi perang dan
selain perang, serta tugas Latihan militer di darat.
Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di darat diselenggarakan pada saat:
a. sebelum pelaksanaan tugas operasi dan latihan militer
b. selama pelaksanaan tugas operasi dan latihan militer
c. setelah pelaksanaan tugas operasi dan latihan militer.
Kegiatan kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di darat meliputi:
a. kegiatan kesehatan promotif dan preventif lapangan
b. kegiatan kesehatan kuratif dan rehabilitative
c. kegiatan pembekalan Kesehatan
d. kegiatan administrasi kesehatan.
Dalam kegiatan tugas latihan militer di darat sebagai penyiapan masyarakat dan
lingkungan pada lokasi latihan militer perlu dilakukan upaya kesehatan paling sedikit
terdiri atas:
a. pendataan kondisi kesehatan lingkungan
b. Surveilans Kesehatan
c. prediksi sebaran risiko kesehatan dampak Latihan
d. pelayanan kesehatan primer
e. penyuluhan kesehatan.
3. Kesehatan Mudik
Kesehatan Matra bagi masyarakat terpajan pada arus mudik dan arus balik.
diselenggarakan pada saat:
a. persiapan
b. selama arus mudik dan arus balik.

Kegiatan pada persiapan terdiri atas:


a. penyuluhan kesehatan tentang kesiapan kebugaran fisik dan perilaku sehat
b. pemetaan Faktor Risiko Kesehatan dan lingkungan
c. pemeriksaan Kesehatan
d. inspeksi sanitasi dan perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi
e. penyiapan sumber daya manusia kesehatan dan unit pelayanan kesehatan di
sepanjang jalur arus mudik
f. pengaturan sistem rujukan Kesehatan
g. penyiapan mobilisasi sumber daya
h. koordinasi lintas program dan lintas sector
i. menjalin jejaring komunikasi dan informasi.
4. Kesehatan Area tertentu
Kesehatan matra bagi masyarakat terpajan pada kegiatan-kegiatan lomba lintas alam,
pekan olah raga, lokasi wisata, dll. Diselenggarakan pada saat :
a. Persiapan sebelum kegiatan dilaksanakan.
Kegiatan pada saat persiapan sebelum kegiatan dilaksanakan, seperti :
- Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
- Komunikasi Risiko Kesehatan
- Pemeriksaan kesehatan
- Penyiapan pelayanan kesehatan primer

b. Pelaksanaan selama berlangsungnya kegiatan, meliputi :

- Penyiapan rumah sakit rujukan

- Penyiapan dan mobilisasi sumber daya

- Surveilans Kesehatan

- Inspeksi sanitasi dan perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi.


c. Kegiatan, selama berlangsungnya kegiatan, meliputi :

- Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

- Surveilans kesehatan

- Inspeksi sanitasi dan perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi

- Komunikasi dan informasi.

5. Kesehatan Kepolisian
Kesehatan matra yang dilakukan untuk tujuan/misi tertentu dan dalam waktu tertentu
setelah memenuhi persyaratan di luar tugas rutin kedokteran dan Kesehatan
kepolisian. Kondisi Matra dalam penugasan khusus kepolisian meliputi periode
darurat keamanan dan ketertiban masyarakat di wilayah konflik di dalam negeri.
6. Kesehatan perpindahan penduduk
Kesehatan matra yang dilakukan terhadap masyarakat yang melakukan
perpindahan ke tempat baru yang bersifat menetap. Diselenggarakan pada saat:
a. sebelum perpindahan dilakukan
b. selama proses perpindahan mulai dari tempat keberangkatan sampai di pelabuhan
dan/atau bandar udara pemberangkatan
c. setelah menempati tempat baru sampai dengan adanya pelayanan kesehatan
permanen.
Kesehatan perpindahan penduduk sebagaimana dimaksud terdiri atas kesehatan
transmigrasi dan kesehatan relokasi penduduk.
7. Kesehatan Migran
Kesehatan matra yang dilakukan terhadap migran. diselenggarakan pada saat:
a. sebelum keberangkatan
b. selama proses perjalanan keberangkatan mulai dari tempat keberangkatan sampai
di pelabuhan dan/atau bandar udara pemberangkatan
c. kembali ke tanah air.
8. Kesehatan haji dan umrah
Kesehatan matra yang dilakukan terhadap Jemaah haji dan umrah serta pihak
petugas yang terkait, mulai dari perjalanan pergi, selama di Arab Saudi, pulang
dari Arab Saudi sampai dengan 2 mg setelah tiba Kembali ke tanah air.
9.Kesehatan penanggulangan bencana
Kesehatan matra yang dilakukan untuk mengurangi risiko Kesehatan pada
tanggap darurat.
10.Kesehatan Bawah Tanah
Kesehatan Matra yang dilakukan terhadap pekerja bawah tanah. diselenggarakan
pada saat:
a. persiapan sebelum kegiatan dilaksanakan
b. kegiatan operasional
c. setelah kegiatan operasional sampai dengan 24 (dua puluh empat) jam.

7.2 Kesehatan Kelautan dan Bawah Air


Kesehatan kelautan dan bawah air adalah Kesehatan matra yang berhubungan
dengan pekerjaan atau kegiatan di laut dan berhubungan dengan keadaan
lingkungan yang bertekanan tinggi (hiperbarik).
Kesehatan Kelautan dan bawah air meliputi :
a. Kesehatan penyelaman
Kesehatan matra yang dilakukan terhadap masyarakat yang melakukan aktivitas di
lingkungan bertekanan lebih dari satu atmosfer absolut.
Tentunya lingkungan penyelaman memiliki berbagai potensial bahaya baik
fisik maupun biologi. (Ricard larn dan Whisler Rex,1993). Kondisi di
lingkungan penyelaman akan mempengaruhi perubahan fisiologi pada tubuh
manusia sesuai dengan hukum fisika yang berlaku, yang berisiko
menimbulkan penyakit yang berakhir pada kecacatan hingga kematian
apabila penyelaman dilakukan tidak sesuai dengan proseduryang benar.
Untuk ketepatan dalam mendiagnosis penyakit akibat penyelaman, perawat
perlu mengetahui prosedur penyelaman yang benar disamping pengetahuan
tentang riwayat penyelaman, bahaya dalam penyelaman dan gejala atau tanda
klinisnya, karena cepat dan tepatnya diagnosis menentukan nasib dari penderita
tersebut.
b. Kesehatan pelayaran dan lepas pantai
Kesehatan matra yang dilakukan terhadap penumpang, awak kapal, dan atau
pekerja lepas pantai. meliputi:
a. kesehatan pada kegiatan pelayaran
b. kesehatan pada kegiatan di lokasi lepas pantai.

c. Kesehatan dalam tugas operasi dan Latihan militer di laut.


Kesehatan matra untuk mendukung Kesehatan prajurit di satuan militer dan
pemberian pertolongan medik kepada korban dalam kegiatan operasi militer perang
dan selain perang, serta tugas Latihan militer di laut. diselenggarakan pada saat:
a. sebelum pelaksanaan tugas operasi dan latihan militer
b. selama pelaksanaan tugas operasi dan latihan militer
c. setelah pelaksanaan tugas operasi dan latihan militer.

7.3 Kesehatan Kedirgantaraan


Kesehatan Kedirgantaraan adalah kesehatan matra yang berhubungan dengan
penerbangan dan kesehatan ruang angkasa dengan keadaan lingkungan yang
bertekanan rendah (hipobarik). Kesehatan kedirgantaraan
meliputi :
a. Kesehatan Penerbangan dan Ruang Angkasa
Merupakan Kesehatan Matra yang dilakukan terhadap pekerja dan atau pelaku
kegiatan penerbangan dan ruang angkasa.

b. kesehatan dalam operasi dan latihan militer di udara.


Merupakan Kesehatan Matra untuk mendukung kesehatan terhadap personil di
satuan militer dan pemberian pertolongan medik terhadap para korban dalam operasi
atau latihan militer di udara.
Kegiatan kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di udara meliputi:
 Pelayanan kesehatan
 Kegiatan kesehatan promotif dan preventif
 Kegiatan kesehatan kuratif dan rehabilitative
 Kegiatan pembekalan kesehatan
 Kegiatan administrasi kesehatan.
Dalam setiap kegiatan yang kita lakukan di luar maupun di dalam ruangan yang
tentunya dengan situasi dan kondisi yang serba berubah, tidak dapat diprediksi yang
dapat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pelaksanaan kegiatan
manusia yang hidup dalam lingkungan tersebut. Sehingga diperlukan suatu upaya
kesehatan dalam bentuk khusus yang diselenggarakan yang dapat
meningkatkan kemampuan adaptasi, dan mengendalikan risiko kesehatan,
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan masyarakat dalam
menurunkan risiko serta memelihara kesehatan masyarakat dan mandiri.
DAFTAR PUSTAKA

Arnold dan dkk .2002. A member of the holder headline group.


Great Britain : Diving Subaquatic Medicine.

Dinas Kesehatan Angkatan Laut. 2000 . Ilmu Kesehatan


Penyelaman dan Hiperbarik. Jakarta : Erlangga
Fiskes.2013.Hiperbarik. (Online). Available :
http://hyperbaricmedicineconsultant.blogspot.com/201
3/08/hiperbarik-oksigen-terapi.html . Diakses pada
Rabu, 11 Maret 2015, pukul 17.00 wita.

Kementerian kesehatan. 2013. Kesehatan Matra Direktorat Jenderal


Peraturan Perundang. (Online). Available :
http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/inc/buka.php?
czozMjoiZD1ibisyMDEzJmY9Ym4xMjAzLTIwMTMucGRmJmpzPTEi
Ow . Diakses pada Jumat, 13 Maret 2015, pukul 04.15
wita.

Larn Richard dan Whistler Rex .1993. Commercial Diving


Manual. USA : Best Publishing Company.

Susan dan Supondha Erick .2012. Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja


Karena Pajanan Hiperbarik dan Penyakit Lain Akibat Penyelaman .
(Online). Available :
http://hyperbaricmedicineconsultant.blogspot.com/201
2/09/tatalaksana-penyakit-akibat-kerja.html .

www.djpp.kemenkumham.go.id legalitas.org 2013, No.1203

Anda mungkin juga menyukai