Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono

(2015:11), penelitian asoiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk

megetahui keterkaitan antar variabel. Metode penelitian ini menggunakan

metode survei. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian

kuantitatif.

Menurut Margiono (2003), Penelitian kuantitatif merupakan sebuah

proses menentukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka

sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin diketahui.

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006), pendekatan kuantitatif

merupakan suatu pendekatan yang banyak dituntut menggunakan angka,

mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta

penampilan dari hasilnya.

Jadi, penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dengan tujuan

mengumpulkan data berupa angka-angka, untuk menafsirkan dengan analisis

statistik lalu menguji hipotesis yang telah ditetapkan memperoleh

kesimpulan.

B. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

53
Menurut Sugiyono, (2015: 80) Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

54
54

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Ridwan dalam

Buchari Alma (2015: 10) Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik

atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian. Melihat

pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan

objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-

syarat tertentu berkaitan masalah penelitian. Populasi penelitian ini

adalah seluruh siswa di MTs Swasta Saragi Kabupaten Buton yaitu

sebanyak 84 orang.

Tabel 3.1
Populasi Siswa MTs Swasta Saragi Kabupaten Buton

No. Kelas Jumlah


1 Kelas VII 14
2 Kelas VIII 31
3 Kelas IX 39
Total 84
Sumber: Wakasek Kurikulum MTs Swasta Saragi

2. Sampel

Dominikus Dolet Unaradjan (2019), sampel adalah bagian dari

populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan

diteliti. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah accidental

sampling. Sugiyono (2015), accidental sampling proses pengambilan

responden untuk dijadikan sampel berdasarkan sampel yang kebetulan

ditemui dengan peneliti dan kemudian responden tersebut dirasa cocok

dijadikan sebagai sumber data. Agar hasil penelitian dapat membuat


55

generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil, maka yang akan

dijadikan sampel penelitian ini adalah seluruh dari populasi yang

diambil.

C. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 136) instrumen penelitian

adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik dalam arti lebih

cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Dalam

penelitian instrumen yang digunakan adalah angket.

Angket ini disusun sebagai tingkatan disiplin dengan model skala

likert yang terdiri dari empat alternatif jawaban, yaitu: selalu, sering, kadang-

kadang dan tidak pernah. Angket memuat pernyataan poitif dan pernyataan

negatif. Angket disusun berdasarkan indikator dalam variabel disiplin kerja

guru dan disiplin belajar siswa. Berikut ini tabel kisi-kisi angket:

Tabel. 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Kerja Guru

Dimensi Indikator
Waktu dan a. Masuk dan keluar kelas tepat waktu.
kehadiran b. Hadir setiap jam pelajaran.
guru c. Mengisi daftar hadir.
Tugas dan a. Melaksanakan KBM sesuai dengan RPP yang telah
tanggung direncanakan.
jawab b. Mengabsen terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran.
c. Memberikan tugas kepada siswa.
d. Memberikan bimbingan belajar kepada sisiwa yang
mengalami kesulitan belajar.
e. Memberikan motivasi kepada siswa agar berprestasi.
f. Memberikan hukuman kepada siswa yang telah melanggar
56

peraturan.
g. Membantu siswa dalam memecahkan masalah.
a. Memelihara dan meningkatkan kerjasama diantara guru
yang lain.
b. Saling bertukar pikiran dengan guru yang lain ketika
Semangat menghadapi kesulitan siswa dalam belajar.
kerja c. Menghadiri setiap acara di sekolah.
d. Tidak membawa persoalan pribadi ketika mengajar di
kelas.
e. Selalu bersemangat ketika mengajar.

Tabel. 3.3
Kisi-Kisi Instrumen Disiplin Belajar Siswa

Dimensi Indikator
Disiplin a. Masuk dan keluar kelas tepat waktu.
dalam waktu b. Memakai seragam sekolah sesuai dengan ketentuan.
a. Mengerjakan PR tepat waktu
b. Membawa perlengkapan belajar ke sekolah sesuai
dengan jadwal pelajaran.
c. Mengikuti jadwal bimbingan belajar yang diberikan
Disiplin guru.
dalam belajar d. Mengikuti kegiatan ekstra kulikuler yang diadakan di
sekolah.
e. Mengikuti belajar kelompok sesuai dengan jadwal yang
ditentukan.
f. Menyimak materi yang disampaikan guru.
a. Mengucapkan salam.
Disiplin
b. Membantu teman ketika dalam kesulitan belajar.
dalam bertata
c. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah
krama
d. Menjalankan dan menjaga peraturan sekolah.

Hasil data dari responden akan diukur untuk menentukan nilai atau

skor dari alternatif jawaban yaitu dengan menggunakan skala likert. Skala

likert digunakan untuk mengukur disiplin kerja guru dan disiplin belajar

siswa. Skala likert yang digunakan dalam penelitian ini berdimensi dengan

rentang nilai 1 sampai 4.


57

Tabel 3.4
Skor Skala Likert
Skor Jawaban
Jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Sumber: Imam Ghozali (2013: 47)

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan dua cara yaitu

angket dan dokumentasi.

1. Angket

Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data melalui

formular-formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan

jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti

(Mardalis: 2008: 66). Penelitian ini menggunakan angket atau kuesioer,

daftar pertanyaannya dibuat secara berstruktur denan bentuk pertanyaan

pilihan berganda (multiple choice questions) dan pertanyaan terbuka

(open question). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang

disiplin kerja guru dan disiplin belajar siswa dari responden penelitian.

2. Dokumentasi
58

Metode dokumentasi yaitu pengumpulan data dimana peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,

peraturan-peraturan, dan sebagainya (Arikunto, 2006: 158). Metode ini

digunakan untuk memperoleh data tentang jumlah siswa, profil sekolah,

hasil belajar siswa dan data-data pendukung lainnya terkait permasalahan

penelitian di sekolah MTs Swasta Saragi Kabupaten Buton.

E. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh penelitian ini akan dianalisis dengan

perhitungan statistik. Untuk efisiensi waktu maka seluruh pengolahan data

dalam penelitian ini akan menggunakan bantuan program komputer yatiu

SPSS (statistical program for social science).

Juanim (2004), SPSS merupakan program software komputer yang

banyak dipakai untuk analisis statistika dan sudah banyak yang

menggunakannya untuk mempermudah pengolahan data statistik secara tepat

dan cepat, serta menghasilkan berbagai output sesuai yang dikehendaki para

pengambil keputusan. Data yang didapat merupakan data kuantitatif dimana

data dapat dinyatakan dalam bentuk angka (numeric).

SPSS memiliki keunggulan dengan penawaran berbagai program

yang dapat membantu peneliti dengan kebutuhan analisis data yang

kompleks. Sebagai standar dunia untuk analisis data ilmu sosial, SPSS sangat

didambakan karena bahasa perintahnya yang lugas dan sangat bermanfaat

serta memudahkan dalam analisis data survei.


59

Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis

dalam rangka penarikan simpulan. Analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1. Uji Validitas

Sugiyono dan Eri Wibowo (2002) menjelaskan instrument yang

valid adalah alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang

valid dan dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak dikur.

Menurut Sugiyono dan Eri Wibowo, seluruh item adalah valid jika nilai

corrected item-total correlation lebih besar dibanding 0,3. Sugiyono

(2015) menyatakan bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3

keatas maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat.

2. Uji Reliabilitas

Abdurrahmat Fathoni (2006), reliabilitas menunjuk pada suatu

pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagi alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabilitas instrumen

diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran.

Agar data yang diperoleh mencapai derajat akurasi yang signifikan, maka

validitas dan reliabilitasnya perlu diuji terlebih dahulu sebelum

digunakan Sukardi (2013), reliabilitas yang tinggi menunjukkan

kesalahan varian yang minim. Uji reliabilitas untuk alternatif yang lebih
60

dari dua akan menggunakan uji Alpha Cronbach’s diukur berdasarkan

skala Alpha Cronbach’s 0 sampai 1.

Menurut Triton (Agus Eko Sujianto: 2009), jika skala itu

dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan reng yang sama, maka

ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

Tabel. 3.5
Interprestasi Nilai Reliabilitas

Nilai Interprestasi
Alpha Cronbach’s Reliabilitas
0,00 s.d. 0,20 Sangat Rendah
0,21 s.d. 0,40 Rendah
0,41 s.d. 0, 60 Cukup
0,61 s.d. 0,80 Tinggi
0,81 s.d 1,00 Sangat Tinggi

Menurut Nugroho dalam Agus Eko Sujjianto (2009), reliabilitas

suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha

Cronbach’s > dari 0,60. Kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai

nilai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,6. Jadi pengujian reliabilitas

instrumen dalam suatu penelitian dilakukan karena keterandalan

instrumen berkaitan dengan keajegan dan taraf kepercayaan terhadap

instrumen penelitian tersebut.

3. Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik data deskriptif merupakan proses menyusun

data yang fungsinya untuk mendeskripsikan objek yang diteliti. Data

yang diperoleh dari lapangan akan dianalisis menggunakan perhitungan


61

statistik deskriptif antara lain: modus, median, mean, rentang, nilai

maksimium, nilai minimium, varians, standar deviasi, dan presentase

kecenderungan kategori data.

Data akan dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu: Sangat

tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah. Pengkategorian

dilakukan dengan membandingkan nilai rerata skor dan standar deviasi

dengan mengacu pada Tabel 3.6 sebagai berikut (Sudijono, 2009: 329):

Tabel 3.6.
Sakala Kriteria Pengkategorian

No. Rumus Kriteria


1 X ≥ Mi + 1,5 SDi Sangat Tinggi
2 Mi + 0,5 SDi ≤ X < Mi + 1,5 SDi Tinggi
3 Mi – 0,5 SDi ≤ X < Mi + 0,5 SDi Cukup
4 Mi – 1,5 SDi ≤ X < Mi – 0,5 SDi Rendah
5 X < Mi – 1,5 SDi Sangat Rendah

Keterangan

Mi : Rata-rata ideal {1/2 (skor maksimum ideal + skor


minimum ideal)}
SD : Standar deviasi ideal {1/6 (skor maksimum ideal – skor
i minimum ideal)}
X : Nilai skor yang diperoleh

4. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas

Sugiyono (2011), Uji normalitas adalah uji untuk mengukur

apakah data variabel-variabel penelitian kita memiliki distribusi

normal atau tidak. Bila data berdistribusi normal, uji hipotesis dapat

menggunakan uji statistik parametrik. Apabila distribusi data


62

menjadi tidak normal, maka uji hipotesis yang dipakai adalah uji

statistik non parametrik.

Untuk mengetahui normalitas data, perhitungan analisis

menggunakan Kolmogorov-Smirnov, dengan pedoman yakni :

a. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05

distribusi data adalah tidak normal.

b. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05

distribusi data adalah normal.

b. Uji Linearitas

Menurut Ali Muhson (2012: 40) uji linearitas digunakan

untuk mengetahui linearitas hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat. Jika nilai signifikansi pada jalur deviation from

linierity > 0,05 maka disimpulkan bahwa hubungan variabel bebas

dengan variabel terikat adalah linear sehingga memenuhi syarat

untuk uji hipotesis statistik parametrik. Sebaliknya, jika nilai

signifikansinya kurang dari 0,05 maka hubungannya tidak linear

sehingga hanya dapat menggunakan uji hipotesis statistik non

parametrik.

5. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis ini menggunakan uji F untuk mengetahui

sumbangan variabel bebas terhadap variabel terikat. Persamaan garis


63

regresi tunggal untuk memprediksikan seberapa jauh nilai variabel terikat

bila variabel bebas dinaikkan-diturunkan. Sutrisno Hadi (2004)

menjabarkan persamaan regresi sebagai berikut:

Y = a + bX

Dimana:

Y = kriterium
a = bilangan konstan
bX = Koefisen prediktor X

Analisis regresis ini digunakan untuk menguji hipotesis dengan

menggunakan langkah-langkah yang diuraikan oleh Sutrisno Hadi

(2004) sebagai berikut:

a. Mencari Nilai Koefisien Determinasi (r2)

Koefisien determinasi (r2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam memvariasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah di antara nol dan satu. Nilai (r 2) yang

kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen sangant terbatas. Nilai yang mendekati

satu berarti variabel independen memberikan hampir semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

b. Uji Signifikansi dengan Uji F

Uji F dilakkan untuk menguji signifikansi koefisein regresi

dengan rumus sebagai berikut:

r 2(n−m−1)
F reg =
m(1−r 2)
64

Keterangan :

F reg = harga F garis regresi


n = cacah kasus
m = cacah predictor
2
r = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor
(Sutrisno Hadi, 2004: 23)

Uji F digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh antar

variabel. Bila Fhitung > Ftabel pada taraf signifikansi 5% maka

signifikan. Sebaliknya bila Fhitung < Ftabel, maka pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat tidak signifikan.

Anda mungkin juga menyukai