“Jika dilihat dari tempat tinggal, penduduk perkotaan lebih banyak menderita
Penyakit Jantung dengan prevalensi 1,6% dibandingkan penduduk perdesaan
yang hanya 1,3%,” kata Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Maxi
Rein Rondonuwu.
“Gaya hidup, merokok, dan pola makan merupakan kontributor utama terjadinya
penyakit jantung koroner (PJK), dilaporkan 50% penderita PJK berpotensi
mengalami henti jantung mendadak atau sudden cardiac death,” terangnya.