38
KEJADIAN PENYAKIT TEREGISTER
KABUPATEN TANAH BUMBU TAHUN 2013-2016
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 2005 Penyakit Tidak Menular
(PTM) merupakan penyebab 35,4 juta (61%) dari 58 juta kematian di dunia, terdiri
dari penyakit jantung dan pembuluh darah (penyakit kardivaskuler) (30%), penyakit
pernapasan kronik dan penyakit kronik lainnya(16%), kanker (13%), dan diabetes
melitus (2%). Pada tahun 2011, kematian yang disebabkan PTM meningkat menjadi
36 juta dari 56,8 kematian (63,4%), yaitu penyakit jantung dan pembuluh darah
sebanyak 17,3 juta (48%), kanker 7,5 juta (21%), penyakit saluran pernapasan
kronik 4,3 juta (12%), diabetes melitus 1,0 juta (3%), dan PTM lainnya 5,9 juta
(16%). Berdasarkan hasil penelitian Forum Ekonomi Dunia dan Harvard School of
Public Health tahun 2015, lima jenis PTM (penyakit kardiovaskular, kanker, penyakit
paru obstruktif kronik, diabetes melitus) dan gangguan kesehatan jiwa akan
menyebabkan kerugian 4,47 triliun dolar Amerika Serikat atau 17.863 dolar Amerika
Serikat per kapita dari tahun 2012 sampai 2030. Di wilayah Asia Tenggara, PTM
merupakan penyebab 51% kematian pada tahun 2003 dan menimbulkan DALYs
(Disability Adjusted Life Years) sebesar 44%, sedangkan tahun 2010 penyebab 55%
dari 14,5 juta kematian.
Upaya yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu sebagi
berikut :
1. Promosi kesehatan tentang PTM
2. Pembentukan Pos Pelayanan Terpadu (Posbindu) PTM di desa-desa
3. Deteksi dini PTM
4. Pembentukan Pelayanan Terpadu (Pandu) PTM di Puskesmas
5. Pelacakan kasus orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)
6. Pembentukan Forum Komunikasi Sehat Mental (FKSM)
7. Kerjasama dengan Lintas Program/Lintas Sektor terkait PTM
8. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan melauipelatihan
ataupun workshop PTM
9. Kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)
10. Peraturan Daerah dan implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sarana
kesehatan dan pendidikan
11. Operasi katarak
12. Pembentukan jejaring rujukan terintegrasi PTM
Di Indonesia, cedera kecelakaan lalu lintas dan kematian yang terjadi sudah menjadi
masalah sangat serius. Prevalensi cedera hasil Riskesdas 2013 meningkat
dibandingkan Riskesdas 2007, penyebab akibat kecelakaan sepeda motor 40,6
persen, terbanyak pada laki-laki dan berusia 15-24 tahun. Proporsi cedera karena
kecelakaan transportasi darat (sepeda motor dan kendaraan lain) meningkat dari
25,9 persen (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2008) menjadi 47,7
persen (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013). Laporan
Registrasi Kematian dan Penyebab Kematian di dua belas Kabupaten/Kota tahun
2012 menunjukan kecelakaan lalu lintas merupakan penyebab kematian tertinggi
pada laki-laki, dengan kelompok umur 15-34 tahun.
Di Kabupaten Tanah Bumbu angka kecelakaan lalu lintas yang tercatat terus
meningkat signifikan dari tahun ke tahun mulai 2013 sampai 2016 (Tabel. 2.38).
Setiap peristiwa kecelakaan biasanya disebabkan oleh beberapa faktor yang muncul
seperti faktor manusia 61%, faktor kendaraan 9%, faktor prasarana (jalan) dan
lingkungan 30% atau kombinasi dari beberapa faktor tersebut. Berat atau ringan
cedera yang terjadi pada kecelakaan lalin sangat dipengaruhi oleh seberapa kuat
intervensi yang dilakukan terhadap faktor-faktor untuk mencegah terjadinya
kecelakaan.
Upaya yang telah dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Bumbu dalam
mengingkatkan keselamatan berkendaraan dan keamanan lalu lintas guna
menurunkan tingkat kematian akibat kecelakaan diantaranya adalah :
1. Pemeriksaan kesehatan (tekanan darah, kadar amphetamine urine, kadar gula
darah) dilakukan untuk deteksi dini faktor resiko bagi supir.
2. Pelayanan kegawat daruratan.