Qeissa Hudiev - TPKI
Qeissa Hudiev - TPKI
Qeissa Hudiev
ABSTRACT
Myanmar has long been prone to social conflicts, especially religious issues, as a
multi-ethnic country. The Rohingya, a predominantly Muslim ethnic minority group in
Buddhist-majority Myanmar, are fleeing historical demands and human rights abuses,
both in law and practice. The role of the media ideally is to convey factual information
and sometimes reveal the reality of trans-folding events. Changing the ideology and
perception of society and being a beacon of education is quite a difficult task. Audience
responses to media messages are highly subjective and unique. The degree of influence
exerted is not uniform among audiences. As a result, reporting by the international
media about the crisis experienced by Rohingya Muslims invited attitudes towards
Riau University students. This indicates the importance of the press as a messenger for
the sustainability of the international community so that it can be concluded that the
mass media can influence a person's attitude through the news it publishes.
PENDAHULUAN
2
lInternationallCrisislGroup.l(2013). l2013. le lDark lSide lof lTransition: lViolence lAgainst lMuslims
lin lMyanmar.
3
lKelly, lLiam. l2016. l“Myanmar: lWho lAre lthe lRohingya?” lNewsweek. lhttps://www.
lnewsweek.com/explainer-who-are-rohingya-541575
4
lMedecins lSans lFrontieres. l(2017). lMyanmar/Bangladesh: lMSF lsurveys lestimate lthat lat lLEAST
l6,700 lRohingya lwere lkilled lduring lthe lattacks lin lMyanmar: lMsf. lRetrieved lMarch l15, l2021,
lfrom lhttps://www.msf.org/myanmarbangladesh-msf-surveys-estimate-least-6700-rohingya-were-killed-
during-attacks-myanmar
5
lNeuman, lS. l(2018). lAP linvestigation ldetails lshocking lmassacre, lmass lgraves lof lMyanmar
lRohingya. lRetrieved lMarch l15, l2021, lfrom
lhttps://www.npr.org/sections/thetwo-way/2018/02/01/582323591/ap-investigation-details-shocking-
massacre-mass-graves-of-myanmar-rohingya
6
lMahmood lSS, lWroe lE, lFuller lA, lLeaning lJ l(2017) lThe lRohingya lpeople lof lMyanmar: lhealth,
lhuman lrights, land lidentity. lLancet l389(10081):1841–1850. lhttps://doi.org/10.1016/s0140-
6736(16)00646-2
Rohingya meningkatkan kemungkinan intervensi kemanusiaan untuk mengurangi
jumlah pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar. Dengan
meningkatnya jumlah liputan media, ini akan memobilisasi tekanan internasional
untuk menghentikan penyebab masuknya pengungsi dan berpotensi memulai berbagai
intervensi kemanusiaan yang bertujuan untuk melindungi hak asasi manusia Rohingya
di Myanmar.
Media memiliki peran penting dalam membangun opini publik. Media diyakini
dapat memimpin atau mengikuti opini publik7. Biasanya, media adalah mode informasi
utama dan bertindak sebagai 'sumber pendidikan' bagi sebagian besar penduduk, oleh
karena itu, mempengaruhi sikap dan pendapat orang tentang berbagai isu8. Migrasi
adalah fenomena global yang melibatkan perpindahan orang dari tempat asalnya ke
tempat lain karena berbagai alasan. Pergerakan tersebut dapat dikaitkan dengan banyak
alasan termasuk peluang pendapatan yang lebih baik, standar hidup yang lebih baik,
perubahan demografis, dan sebagainya. Oleh karena itu, alasannya terkadang dikaitkan
dengan ketidaksetaraan dalam peluang perkembangan, kesenjangan pendapatan,
peluang hidup yang lebih menarik9. Namun, migrasi tidak selalu bersifat sukarela.
Terkadang orang terpaksa pindah karena alasan lain seperti krisis politik, perubahan
iklim. Migrasi semacam itu melibatkan lebih banyak kesulitan dalam penyesuaian dan
tekanan psikologis.
Empati adalah faktor yang menarik individu untuk membantu profesi dan
memainkan peran penting dalam memahami nuansa pengalaman orang lain. Empati
adalah kemampuan kompleks yang memungkinkan individu untuk memahami dan
merasakan keadaan emosional orang lain, menghasilkan perilaku welas asih. Empati
membutuhkan kapasitas kognitif, emosional, perilaku, dan moral untuk memahami dan
menanggapi penderitaan orang lain. Belas kasih adalah respons lembut terhadap
persepsi penderitaan orang lain. Belas kasih tidak dapat ada tanpa empati, karena
mereka adalah bagian dari persepsi dan tanggapan yang sama yang menggerakkan
manusia dari pengamatan ke tindakan.
7
lSoroka, lS. lN., l& lWlezien, lC. l(2010). lDegrees lof ldemocracy: lPolitics, lpublic lopinion, land
lpolicy. lCambridge lUniversity lPress.
8
lEstrada, lE. lP., lEbert, lK., l& lLore, lM. lH. l(2016). lApathy land lantipathy: lMedia lcoverage lof
lrestrictive limmigration llegislation land lthe lmaintenance lof lsymbolic lboundaries. lSociological
lForum, l31(3), l555–576
9
lCastles, lS. land lMiller, lM.J., l2009. lThe lage lof lmigration: linternational lpopulation lmovements
lin lthe lmodern lworld. lBasingstoke: lPalgrave lMacMillan
Prosesnya melibatkan baik negara asal maupun negara tuan rumah, oleh karena
itu, aspek yang berbeda perlu diperhatikan. Media memainkan peran penting dalam
mengangkat gambaran dalam membentuk empati kepada para pembacanya dalam hal
seperti eksodus yang terjadi pada masyarakat Rohingya. Apakah suatu negara
menerima migrant atau memberikan suaka kepada mereka sering kali sesuai dengan
opini publik yang terutama dipengaruhi oleh penggambaran situasi dan wacana politik
oleh media10. Oleh karena itu, penggambaran media dan ideology politik dapa tjuga
mempengaruhi masuknya migran ke wilayah tertentu.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan studi
kepustakaan. Teknologi pengumpulan data mengekstrak informasi dari berbagai
sumber tertulis, seperti buku, artikel, jurnal, dan dokumen, tergantung pada masalah
yang sedang dipelajari.
Pada 2017, terjadi peningkatan hampir tiga kali lipat pengungsi Rohingya
menjadi 932.204, di mana The New York Times menerbitkan sejumlah artikel
sebanyak127, sementara The Guardian telahmeliputhaltersebutsejak2018 dengan 229
artikel. Krisis Rohingyasendiridimulai pada 25 Agustus 2017, ketika diduga
organisasi Rohingya bersenjata (Arakan Rohingya Salvation Army) menyerang kantor
10
lMusarò, lP., l& lParmiggiani, lP. l(2017). lBeyond lblack land lwhite: lThe lrole lof lmedia lin
lportraying land lpolicing lmigration land lasylum lin lItaly. lInternational lReview lof lSociology, l27(2),
l241-260.
polisi dan pejabat pemerintah11. Dalam serangkaian peristiwa yang digambarkan oleh
PBB sebagai “contoh konkritdalam pembersihan etnis”12, militer membalas dengan
tanpa pandang bulu menargetkan warga sipil saat mereka membakar desa, menembak
anak-anak dan wanita, memperkosa wanita, menjarah, dan memblokir bantuan
kemanusiaan bantuan13. Bukti menunjukkan bahwa telah terjadi pengumpulanpasukan
dan peningkatan Islamofobia yang disponsori militer selama berminggu-minggu
sebelumnya, menunjukkan bahwa operasi militer telah direncanakan sebelumnya
untuk mengusir sebagian besar Rohingya keluar dari negara itu14.
17
lAmnesty. l2020. l“Myanmar lFails lto lProtect lRohingya lAfter lWorld lCourt lOrder.”
lhttps://www.amnesty.org/en/latest/news/2020/05/myanmar-governmentfails-to-protect-rohingya-after-
world-court-order/
untuk tragedi apartheid ini, OKI telah meminta PBB untuk mengadopsi resolusi untuk
memaksa pemerintah Myanmar menyelesaikan masalah secara tegas (Slodkowski
2017). Pada tahun 2020 OKI menyambut baik keputusan bulat yang diambil oleh
International Court of Justice (ICJ) untuk memerintahkan pemerintah Myanmar
mengambil langkah-langkah sementara untuk mencegah tindakan genosida lebih lanjut
terhadap Rohingya18.
18
lOrganization lof lIslamic lCooperation. l2020. l“OIC lWelcomes lICJ lDecision lOrdering lMyanmar
lto lStop lGenocide lAgainst lRohingya.” lOIC lwelcomes lICJ ldecision lordering lMyanmar lto lstop
lgenocide lagainst lRohingya. lhttps://www.oicoci.org/topic/ampg.asp?t_id=23137&t_ref=13911&lan=en
19
lASEAN. l2017. l“ASEAN lChairman’s lStatement lon le lHumanitarian lSituation lin lRakhine
lState.” lASEAN l| lOne lVision lOne lIdentity lOne lCommunity. lhttps:// lasean.org/asean-chairmans-
statement-on-the-humanitarian-situation-inrakhine-state/
20
lABS-CBN lNews. l2017. l“Malaysia lDisputes lCayetano’s lASEAN lChair lStatement lon
lRohingya.” lhttps://news.abs-cbn.com/overseas/09/25/17/malaysiadisputes-cayetanos-asean-chair-
statement-on-rohingya
21
lAiroldi, lDonna. l2017. l“UNHCR lChief lUrges lMyanmar lto lGrant lRohingya lCitizenship.”
lReuters. lhttps://www.reuters.com/article/us-asia-refugeesidUSKBN19S1VJ
22
lAljazeera. l2019. l“Asean lMust lNot lTurn la lBlind lEye lto lRohingya lCrisis: lRights lGroups.”
lASEAN lNews. lhttps://www.aljazeera.com/news/2019/6/19/aseanmust-not-turn-a-blind-eye-to-
rohingya-crisis-rights-groups
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak menyebut penganiayaan terhadap Rohingya
sebagai genosida dan mengirimkan banyak bantuan untuk pengungsi Rohingya di
Bangladesh. Malaysia juga bersikeras pada sikap yang lebih kuat dari ASEAN
terhadap pelanggaran hak asasi manusia Myanmar. Selain itu,pemberitaan Turki
melaporkanbahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Perdana Menteri Binali
Yildrim juga menggambarkan penganiayaan Rohingya sebagai genosida. Saat
mengunjungi kamp pengungsi Rohingya pada tahun 2017, dimana Emine Erdogan dan
Menteri Luar Negeri Mevlüt Avuşoğlu berjanji untuk mengirim 1.000 ton pasokan
bantuan23.
23
lJones, lDorian. l2017. l“Turkish lEnvoy lVisits lBangladesh lto lHelp lRohingya lRefugees lfrom
lMyanmar.” lVOA lEnglish. lhttps://www.voanews.com/eastasia-paciëc/turkish-envoy-visits-bangladesh-
help-rohingya-refugees-myanmar
24
lKrain lM l(2005) lInternational lintervention land lthe lseverity lof lgenocides land lpoliticides. lInt
lStud lQ l49(3):363–387
Ketiga narasumber kemudian ditanya mengenai sikap mereka terhadap
pemberitaan tersebut. Allport25mencirikan sikap sebagai 'kesiapan mental dan saraf'
dan berpendapat bahwa itu adalah 'konsep/konstruksi yang paling khas dan sangat
diperlukan dalam psikologi social kontemporer'. Hal itu terutama dibuktikan dalam
kaitannya dengan disposisi evaluatif dan penilaian seseorang tentang 'objek' (misalnya
makhluk, benda, peristiwa, ide, masalah, atau tindakan) yang diturunkan, setidaknya
sebagian, dari pengalaman atau situasi mereka. NarasumberAF berpendapat bahwa
sikapnya pada saat pertama kali membaca berita tersebut, perasaannya ikut sedih
melihat foto-foto yang ditampilkan oleh wartawan. Beberapa foto yang menunjukkan
anak-anak sedang tersiksa juga bahkan hamper membuatnya menangis. Pada
narasumber M, Ketika dia membaca mengenai hal tersebut, awalnya dia kurang
memahami apa itu Rohingya dengan segala peristiwa yang dia lihat melalui poster-
poster hingga akhirnya dia mencoba membuka situs portal berita nasional yakni
Kompas untuk membaca mengenai hal tersebut. Kemudian narasumber M merasa
tergerak untuk ikut segera menyumbang dengan menghubungi pihak-pihak yang
terdapat poster yang dia lihat pertama kali. Sementara pada narasumber D, ketika
pertama kali membaca berita tersebut, dia merasakan hal yang sama dengan
narasumber AF yakni merasakan kesedihan yang luar biasa ketika mengetahui
perlakuan yang diberikan kepada orang-orang Rohingya.
Sikap sendiri memiliki tiga komponen yakni kognitif (misalnya keyakinan atau
pengetahuan), komponen afektif (misalnya perasaan atau emosi), dan komponen
perilaku (misalnya kecenderungan yang dapat mempengaruhi apakah dan bagaimana
bertindak)26.Dari ketiga jawaban yang diterima, dapat dikatakan bahwa narasumber AF
dan D menunjukkan sikap afektif. Respon afektif sendiri selalu berkaitan dengan
emosi. Hal ini ditunjukkan oleh kedua narasumber dengan mengungkapkan ekspresi
kesedihannya ketika membaca berita mengenai krisis yang terjadi pada Rohingya.
Sementara pada narasumber M, sikap yang ditunjukkan adalah berupa perilaku,
dimana narasumber melakukakan sesuatu karena dipengaruhi oleh berita yang dia baca
yakni ikut berdonasikepada korban-korban Rohingya.
25
lAllport, lG. l1935. l“Attitudes.” lIn lA lHandbook lof lSocial lPsychology, ledited lby lC.
lMurchinson, l789–844. lWorcester, lMA: lClark lUniversity lPress.
26
lMarcinkowski, lTom l& lReid, lAlan l(2019) lReviews lof lresearch lon lthe lattitude–behavior
lrelationship land ltheir limplications lfor lfuture lenvironmental leducation lresearch, lEnvironmental
lEducation lResearch, l25:4, l459-471, lDOI: l10.1080/13504622.2019.1634237
Gambaran sikap mahasiswa yang dapat diketahui dari hasil pembahasan diatas
adalah sikap terhadap kelompok luar juga sangat sedikit dipengaruhi oleh bentuk
artikel. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Kratochvil27 yang
menyatakan hal yang serupa. Selain itu, dua dari tiga narasumber juga menunjukkan
sikap afektif, dimana penilaian yang diberikan oleh narasumber berkaitan dengan sikap
dan nilai. Penilaian afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap,
emosi, dan nilai.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
ABS-CBN News. 2017. “Malaysia Disputes Cayetano’s ASEAN Chair Statement on
Rohingya.” https://news.abs-cbn.com/overseas/09/25/17/malaysiadisputes-
cayetanos-asean-chair-statement-on-rohingya
Airoldi, Donna. 2017. “UNHCR Chief Urges Myanmar to Grant Rohingya
Citizenship.” Reuters. https://www.reuters.com/article/us-asia-
27
lKratochvíl, lTomáš.l(2016). lThe lInfluence lof lMass lMedia lNews lon lthe lAttitude ltowards
lPeople lwith lMental lDifficulties.lBachelorlThesis.lBrno.
refugeesidUSKBN19S1VJ
Aljazeera. 2019. “Asean Must Not Turn a Blind Eye to Rohingya Crisis: Rights
Groups.” ASEAN News.
https://www.aljazeera.com/news/2019/6/19/aseanmust-not-turn-a-blind-eye-to-
rohingya-crisis-rights-groups
Allport, G. 1935. “Attitudes.” In A Handbook of Social Psychology, edited by C.
Murchinson, 789–844. Worcester, MA: Clark University Press.
Amnesty. 2020. “Myanmar Fails to Protect Rohingya After World Court Order.”
https://www.amnesty.org/en/latest/news/2020/05/myanmar-governmentfails-
to-protect-rohingya-after-world-court-order/
ASEAN. 2017. “ASEAN Chairman’s Statement on e Humanitarian Situation in
Rakhine State.” ASEAN | One Vision One Identity One Community. https://
asean.org/asean-chairmans-statement-on-the-humanitarian-situation-inrakhine-
state/
Bodetti, Austin. 2016. “Inside Myanmar’s Rohingya Camps: What It Looks like to Be
a Refugee in Your Own Country.” e World from PRX. https://www.
pri.org/stories/2016-03-09/inside-myanmars-rohingya-camps-what-it-looksbe-
refugee-your-own-country
Castles, S. and Miller, M.J., 2009. The age of migration: international population
movements in the modern world. Basingstoke: Palgrave MacMillan
Estrada, E. P., Ebert, K., & Lore, M. H. (2016). Apathy and antipathy: Media coverage
of restrictive immigration legislation and the maintenance of symbolic
boundaries. Sociological Forum, 31(3), 555–576
Human Rights Watch. (2017). Crimes against humanity by Burmese security forces
against the Rohingya Muslim population in Northern Rakhine State since
August 25, 2017. Retrieved from
https://www.hrw.org/news/2017/09/25/crimes-against-humanity-burmese-
security-forces-against-rohingya-muslim-population#:~:text=Human
%20Rights%20Watch%20has%20found,against%20humanity%20under
%20international%20law.Return to ref 2017 in article
International Crisis Group. (2013). 2013. e Dark Side of Transition: Violence Against
Muslims in Myanmar.
Jones, Dorian. 2017. “Turkish Envoy Visits Bangladesh to Help Rohingya Refugees
from Myanmar.” VOA English.
https://www.voanews.com/eastasia-paciëc/turkish-envoy-visits-bangladesh-
help-rohingya-refugees-myanmar
Kelly, Liam. 2016. “Myanmar: Who Are the Rohingya?” Newsweek. https://www.
newsweek.com/explainer-who-are-rohingya-541575
Krain M (2005) International intervention and the severity of genocides and
politicides. Int Stud Q 49(3):363–387
Kratochvíl, Tomáš. (2016). The Influence of Mass Media News on the Attitude
towards People with Mental Difficulties. Bachelor Thesis. Brno.
Mahmood SS, Wroe E, Fuller A, Leaning J (2017) The Rohingya people of Myanmar:
health, human rights, and identity. Lancet 389(10081):1841–1850.
https://doi.org/10.1016/s0140-6736(16)00646-2
Marcinkowski, Tom & Reid, Alan (2019) Reviews of research on the attitude–
behavior relationship and their implications for future environmental education
research, Environmental Education Research, 25:4, 459-471, DOI:
10.1080/13504622.2019.1634237
Medecins Sans Frontieres. (2017). Myanmar/Bangladesh: MSF surveys estimate that
at LEAST 6,700 Rohingya were killed during the attacks in Myanmar: Msf.
Retrieved March 15, 2021, from https://www.msf.org/myanmarbangladesh-
msf-surveys-estimate-least-6700-rohingya-were-killed-during-attacks-
myanmar
Musarò, P., & Parmiggiani, P. (2017). Beyond black and white: The role of media in
portraying and policing migration and asylum in Italy. International Review of
Sociology, 27(2), 241-260.
Neuman, S. (2018). AP investigation details shocking massacre, mass graves of
Myanmar Rohingya. Retrieved March 15, 2021, from
https://www.npr.org/sections/thetwo-way/2018/02/01/582323591/ap-
investigation-details-shocking-massacre-mass-graves-of-myanmar-rohingya
Office of the High Commissioner for Human Rights (OHCHR). (2017). Darker and
more dangerous: high commissioner updates the human rights council on
human rights issues in 40 countries. Retrieved from
https://www.ohchr.org/EN/NewsEvents/Pages/DisplayNews.aspx?
NewsID=22041&LangID=E
Organization of Islamic Cooperation. 2020. “OIC Welcomes ICJ Decision Ordering
Myanmar to Stop Genocide Against Rohingya.” OIC welcomes ICJ decision
ordering Myanmar to stop genocide against Rohingya.
https://www.oicoci.org/topic/ampg.asp?t_id=23137&t_ref=13911&lan=en
Pew Research Center. 2016. Latest Trends in Religious Restrictions and Hostilities.
Washington DC: Pew Research Center.
https://www.pewforum.org/2015/02/26/religioushostilities/.
Revesz, R. (2017). Doctors report horrifying gang rape attacks on Rohingya Muslim
refugees. Retrieved from
https://www.independent.co.uk/news/world/asia/doctors-un-rohingya-muslim-
women-refugees-burma-rape-sexual-violence-a7965251.html
Soroka, S. N., & Wlezien, C. (2010). Degrees of democracy: Politics, public opinion,
and policy. Cambridge University Press.
Southwick K (2018) Straining to prevent the Rohingya genocide: a sociology of law
perspective. Genocide Stud Prev 12(3):119–142. https://doi.org/10.5038/1911-
9933.12.3.1572
Southwick K (2018) Straining to prevent the Rohingya genocide: a sociology of law
perspective. Genocide Stud Prev 12(3):119–142. https://doi.org/10.5038/1911-
9933.12.3.1572