PENDAHULUAN
Organisasi kerja sama regional yang berada di kawasan Asia Selatan adalah South
Asian Associationfor Regional Cooperation (SAARC). SAARC adalah organisasi regional
Asia Selatan yang dimulai pada tahun 1980 dan diresmikan pada tahun 1985. Kerja sama di
kawasan Asia Selatan itu pertama kali dihadiri oleh tujuh negara yaitu Bangladesh, Bhutan,
India, Maladewa. Nepal, Pakistan, dan Sri langka yang dilaksanakan di Kolombo pada
April tahun 1981. Pada konferensi pertama beberapa negara sepakat untuk menjalin kerja
sama serta mengeluarkan Integrated Programme of Action (IPA) pada bidang seperti,
pertanian, pembangunan pedesaan, telekomunikasi, meteorology, dan kegiatan kesehatan
dan populasi. Pada konferensi lanjutan disepakati pula untuk menambah beberapa bidang
yakni, transportasi, layanan pos, kerjasama ilmiah dan teknologi, olahraga, seni, hingga
budaya. Anggota SAARC saat ini adalah delapan negara yaitu Afghanistan, Bangladesh,
Bhutan, India, Maladewa, Nepal, Pakistan, dan Sri Lanka serta terdapat enam negara
pengamat yaitu China, Jepang, Uni Eropa, Republik Korea, Amerika Serikat, Iran (Putri
2014).
Konflik antara India dan Pakistan terjadi akibat perebutan wilayah Kashmir yang
subur dan dialiri oleh sungai utama memberi pengaruh terhadap kondisi geografis Asia
Selatan. Pada kemerdekaan India dan Pakistan tahun 1947, wilayah Kashmir diberi
kebebasan untuk bergabung ke salah satu negara atau memerdekakan wilayah sendiri
karena letak geografis di antara India dan Pakistan. Pakistan berpendapat bahwa India
mengambil wilayah Kashmir dan hal tersebut menjadi pemicu perebutan wilayah pada
Oktber tahun 1947 yang mengakibatkan antara India dan Pakistan. Perang yang
mengakibatkan kekalahan pada Pakistan berdampak pada kemerosotan perekonomian.
Konflik Kashmir berdampak pada bidang politik salah satunya yaitu hubungan antar negara
India dan pakistan memburuk.
SAARC dibentuk bertujuan untuk mengembangkan kesejahteraan, memperkuat
ekonomi, aktif bekerja sama dalam berbagai bidang, serta bekerja sama dengan organisasi
internasional dan regional. Asia Selatan merupakan kawasan dengan berbagai hubungan
dinamis serta terdapat berbagai konflik internal antar negara. Kepakisan (2018)
berpendapat konflik memberi pengaruh regional maupun internasional yang menimbulkan
kekhawatiran bagi negara-negara kawasan Asia Selatan dalam bidang ekonomi, politik dan
keamanan antar negara. Konflik dipicu oleh kecurigaan antar negara di kawasan Asia
selatan yang berada dalam organisasi SAARC. Oleh karena itu, SAARC sebagai organisasi
di Asia Selatan memiliki peran dalam menyelesaikan konflik antar negara sehingga dapat
tercapai tujuan keamanan, keadilan sosial dan kesejahteraan ekonomi.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
Ahmad MM. 2014. India-Pakistan: The History of Unresolved Conflicts. IOSR Journal of
Humanities and Social Science. 19(4):101-110.
Bhatnagar A & Passi R. 2016. Neighborhood First: Navigating Ties Under Modi. New Delhi:
Global Policy Journal
Katzenstein PJ. 2005. A World of Regions: Asia and Europe in the American Imperium. :
New York: Cornell University Press.
Kepakisan AAGAB. 2018. Respon Kebijakan Luar Negeri “Neighborhood First” India
Terhadap Kerjasama Bilateral China Pakistan Economic Corridor 2015. Jurnal
Analisis Hubungan Internasional. 7(3):12-30.
Mir MA. 2015. India-Pakistan: The Process of Conflict Resolution Internasional. Jourrnal
of Innovative Research & Development. 4(3):328-336.
Putri D. 2014. Efektifitas South Asia Free Trade Agreement (SAFTA) Dalam Meningkatkan
Liberalisasi Perdagangan Intra Kawasan South Asian Arrangement Of Regional
Cooperation (SAARC) Tahun 2007-2010. JOM FISIP. 2(1): 1-15.
Putri D & Pazli. 2015. Efektifitas SAFTA (South Asia Free Trade Agreement) Dalam
Meningkatkan Liberalisasi Perdagangan Intra Kawasan SAARC (South Asian
Arrangement Of Regional Cooperation). Jurnal Transnasional. 6(2):1744-1754.
Putri TSH. 2019. Analisis Teori Fungsionalisme pada Integrasi Kawasan Asia Selatan
(Studi Kasus Konflik India-Pakistan di wilayah Kashmir). Jurnal Sentriks
KSMPMI. 1(1):181-195.
Ranjan A. 2015. The China-Pakistan Economic Corridor: India’s Option. Institute of
Chinese Studies. 10(10):1-29.
Siddiqi A. 2014. China’s Evolving Posture in South Asia: Some Reflections. IPRI Journal.
15(2):1-19.