Bab Ii
Bab Ii
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANSIA
1. Definisi Lansia
Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65-75
tahun (Potter, 2005). Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak hanya
dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan kehidupan. Menjadi
tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap
Penuaan adalah suatu proses yang alamiah yang tidak dapat dihindari, berjalan
(1999) dalam Maryam (2008), Usia lanjut dikatakan sebagai tahap akhir
2. Batasan Lansia
Adapun teori proses menua yang sebenarnya secara individual menurut (Padila,
Universitas Faletehan
2013) yaitu :
3. Tidak ada satu faktor pun yang ditemukan dapat mencegah proses menua.
1. Mudah Jatuh
Universitas Faletehan
b. Ingatan terhadap hal-hal dimasa mudah lebih baik dari pada hal- hal
2. Mudah lelah
depresi)
kelainan metabolism.
belakang
dan dislokasi.
terjepit.
Universitas Faletehan
a. Pada umumnya nafsu makan menurun karena kurang adanya
makanan terganggu
b. Keadaan diare
9. Gangguan pendengaran
a. Kelainan degeneratife
kekacauan mental
Universitas Faletehan
a. Faktor ekstrinsik (luar), misalnya: lingkungan yang kurang
tenang
(Aspiani, 2014)
Penyakit lansia atau gangguan lanjut usia ada 12 macam, Menurut “The
1. Depresi mental
2. Gangguan pendengaran
3. Bronchitis kronis
6. Anemia
7. Demensia
Universitas Faletehan
8. Gangguan penglihatan
9. Ansietas/kecemasan
faktor luar, misalnya: Makanan, kebiasaan hidup yang salah, infeksi dan trauma
B. JATUH
1. Definisi Jatuh
Jatuh merupakan salah satu masalah fisik yang sering terjadi dan tidak
yang tidak disadari dimana seseorang terjatuh dari tempat yang tinggi
2. Penyebab Jatuh
Penyebab jatuh pada lansia adalah penyakit yang sedang diderita, seperti
hipertensi, stroke, sakit kepala atau pusing, nyeri sendi, reumatik dan
berjalan. Faktor lingkungan terdiri dari penerangan yang kurang, benda benda
di lantai (tersandung karpet), tangga tanpa pagar, tempat tidur atau tempat
buang air yang terlalu rendah, lantai yang tidak rata, licin serta alat bantu
3. Tipe-tipe jatuh
Universitas Faletehan
Palomar health fall prevention and management (2016); jatuh dibedakan
menjadi:
1) Physiologic falls
Jatuh yang disebabkan oleh satu atau lebih dari factor intrinsic fisik, dimana
terdapat dua jenis physiologic fall yaitu yang dapat dicegah seperti dimensia,
2) Accidential Falls
falls terjadi bukan karena factor fisik melainkan akibat dari bahaya
menyebabkan jatuh seperti terpeleset karena lantai licin akibat air atau
urin
3) Unanticipated Falls
Jatuh yang masih berhubungan dengan kondisi fisik, tapi terjadi karena
tipe ini hanya dapat dilakukan setelah terjadi jatuh, dengan cara menganalisis
dan mencari pencegahan yang tepat. Contoh dari kondisi fisik yang tidak
dapat diprediksi meliputi pingsan dan kondisi fraktur patologis pada pinggul.
4) Intentional falls
Kejadian jatuh yang disengaja berdasarkan alasan tertentu atau tujuan tertentu
Pearson & Andrew (2011) dalam Chun (2017), menyatakan bahwa faktor
Universitas Faletehan
risiko intrinsik dan faktor ektrinsik seperti berikut:
2. Gangguan kognitif
dimensia
jatuh.
Faktor ini sebagian besar terjadi karena kondisi bahaya dari lingkungan atau
1. Kondisi lingkungan
Universitas Faletehan
Pencahayaan ruangan yang kurang terang. Lantai licin, tempat
berpegangan yang tidak kuat atau tidak stabil atau terletak dibawah,
5. Dampak jatuh
1. Dampak Fisiologis
Dampak fisik yang disebabkan oleh jatuh berupa lecet, memar, luka
sobek, fraktur, cidera kepala, bahkan dalam kasus yang fatal jatuh dapat
mengakibatkan kematian
2. Dampak Psikologis
dalam jangka jika pasien dirawat. Selain itu, pengkajian lingkungan dimana
lansia memiliki bagian penting dari insiden risiko jatuh. Terdapat berbagi
jenis alat pengkajian risiko jatuh yang telah dibuat, salah satunya dengan
Morse fall scale (MFS) yang dipakai dalam mengidentifikasi risiko pasien
Universitas Faletehan
Tabel 2.1
Pengkajian Risiko Jatuh Menggunakan Lembar Morse Fall Scale
3 bulan terakhir ?
Bed rest/dibantu 0
Kruk/tongkat/walker 15
Berpegangan pada 30
(kursi,lemari,meja)
lansia terpasang
infus?
berpindah
Normal/bed 0
rest/immobile (tidak
Lemah (tidakbertenaga)
10
Gangguan / tidak 20
normal
Universitas Faletehan
(pincang/diserat)
8 Status mental
Lansia menyadari 0
kondisi Dirinya
Lansia mengalami 15
keterbatasan daya ingat
Total Nilai
Keterangan:
tinggi
C. LATIHAN KESEIMBANGAN
kekuatan otot pada anggota bawah (kaki) dan untuk meningkatkan sistem
Latihan keseimbangan sangat penting pada lansia karena latihan ini sangat
Universitas Faletehan
membantu mempertahankan tubuhnya agar stabil sehingga mencegah
terjatuh yang sering terjadi pada lansia. Hasil penelitian yang dilakukan
1. Indikasi
2. Kontraindikasi
keseimbangan
dan tidak licin dan serta pencahayaan yang baik dan kondisi fisikklien
Universitas Faletehan
terjadinya cidera (Panton,2012).
berikut:
hambatan
mencegah komplikasi
sebagai berikut:
kursi.
Gerakan menengah:
Universitas Faletehan
b. Angkat salah satu kaki setinggi 10 cm (jaga keseimbangan)
Gerakan lanjutan:
lainnya
berlawanan
PATH WAY
LANSIA
Penurunan masukan
Penurunan daya ingat Fungsi sosial dan sumber
nutrisi dan aktifitas
pendapatan menurun,
kehilangan hubungan
Universitas Faletehan
Demensia
Penurunan fungsi
sendi, otot, Depresi
pendengaran dan
Perasaan Sedih Mudah Marah
penglihatan
Menarik
Persaan tidak
Merasa kurang senang Diri/Isolasi
diperhatikan
Gangguan dalam
beraktifitas
Gangguan
Takut
Istirahat/Tidur
RESIKO
JATUH
Universitas Faletehan
data artinya ada ada
menggunakan pengaruh latihan
functional reach keseimbangan
test terhadap risiko
jatuh pada lansia
di PSTW
Yogyakarta Unit
Budhi Luhur
Riyanto, Pengaruh Latihan Penelitian ini Artikel dipilih Berdasarkan
Bestina Nindy Keseimbangan menggunakan melalui skrining
6
Virgiani, Riki Terhadap Risiko metode sesuai dengan
artikel yang
Iwan Maulana Jatuh pada Lansia systematic kriteria inklusi
(2021) literature review dan sudah di
eksklusi.
lakukan
Batasan tahun
review
terbit artikel
yaitu dari tahun didapatkan
20
bahwa latihan
11 s.d 2021.
keseimbangan
Sampel
penelitian yang berpengaruh
digunakan
terhadap
minimal
penurunan
15
responden risiko jatuh pada
lansia
Dari penelitian tersebut dengan penelitian sekarang terdapat perbedaan dari lokasi waktu
Universitas Faletehan