BAB 1-5 - KIAN - SALIMAH - Sidang
BAB 1-5 - KIAN - SALIMAH - Sidang
SALIMAH
5021031091
SALIMAH
5021031091
i
Universitas Faletehan
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Tanggal :
ii
Universitas Faletehan
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Ilmiah Akhir Ners dengan Judul “Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. S
Dengan Terapi Kompres Air Hangat Pada Leher Untuk Mengurangi Nyeri Kepala Pada
Penderita Hipertensi” telah disetujui untuk di presentasikan di hadapan Tim Penguji
Karya Ilmiah Akhir Ners Program Studi Profesi Ners Universitas Faletehan.
Pembimbing,
iii
Universitas Faletehan
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Ilmiah Akhir Ners dengan Judul “Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. S
Dengan Terapi Kompres Air Hangat Pada Leher Untuk Mengurangi Nyeri Kepala Pada
Penderita Hipertensi” telah disetujui dan dipertahankan di hadapan Tim Penguji Karya
Ilmiah Akhir Ners Program Studi Profesi Ners Universitas Faletehan.
Pembimbing,
Mengetahui
Ketua Program Studi,
iv
Universitas Faletehan
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir Ners dengan judul “Asuhan
Keperawatan Gerontik Pada Ny. S Dengan Terapi Kompres Air Hangat Pada Leher
Untuk Mengurangi Nyeri Kepala Pada Penderita Hipertensi“. Dalam menyusun Karya
Ilmiah Akhir Ners ini, saya telah dibimbing dengan baik oleh para dosen pembimbing
dan mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu sebagai bentuk
rasa syukur, saya ucapkan terima kasih kepada :
1. Andiko Nugraha Kusuma, SKM.,M.KM selaku Rektor Universitas Faletehan.
2. Ns. H. Asra, S.Kep.,M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Faletehan.
3. Dini Rachmaniah, S.Kep.,M.Kep.,Sp.Kep.An selaku Ka.Prodi Program Studi Profesi
Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Faletehan
4. Ns. Delly Arfa Syukrowardi, S.Kep.,MNS selaku pembimbing, yang dengan tekun
memberikan bimbingan ilmiah melalui berbagai pengarahan, sharing, dan usul/saran
yang cemerlang.
Semoga Allah SWT. Membalas semua kebaikan dan melimpahkan karunia serta
rahmat-NYA kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
penyusunan KIAN ini.Peneliti menyadari, bahwa KIAN ini masih banyak kekurangan
walaupun peneliti telah berusaha semaksimal mungkin untuk hasil yang terbaik. Oleh
karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat peneliti harapkan untuk perbaikan
Karya Ilmiah Akhir Ners ini.
Salimah
v
Universitas Faletehan
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik Universitas Faletehan, saya yang bertanda tangan di bawah
ini:
Nama : Salimah
NIM : 5021031091
Program Studi : Profesi Ners
Jenis karya : Karya Ilmiah Akhir Ners
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non eksklusif
ini Universitas Faletehan berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola
dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan Karya Ilmiah
Akhir Ners saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Serang
Pada tanggal : ………………….
Yang menyatakan
Materai
( Salimah )
vi
Universitas Faletehan
SURAT PERNYATAAN
1. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing dan masukan Tim Penguji.
2. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai
acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
3. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh
karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku di
perguruan tinggi ini.
Materai 6000
(Salimah)
NIM. 5021031091
vii
Universitas Faletehan
ABSTRAK
Nama : Salimah
Program Studi : Profesi Ners
Judul : Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. S Dengan Terapi
Kompres Air Hangat Pada Leher Untuk Mengurangi Nyeri
Kepala Pada Penderita Hipertensi
viii
Universitas Faletehan
ABSTRACT
Name : Salimah
Study Program : Nurse Profession
Title : Gerontic Nursing Care for Mrs. S With Warm Water Compress
Therapy On The Neck To Reduce Headaches In Patients With
Hypertension
ix
Universitas Faletehan
DAFTAR ISI
x
Universitas Faletehan
C. Pengkajian Fungsional Klien ................................................................................41
D. Pengkajian Status Mental Gerontik ......................................................................43
E. Analisa data ..........................................................................................................45
F. RENCANA KEPERAWATAN ...........................................................................47
G. IMPLEMENTASI ................................................................................................49
xi
Universitas Faletehan
DAFTAR TABEL
xii
Universitas Faletehan
DAFTAR GAMBAR
xiii
Universitas Faletehan
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
Universitas Faletehan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi biasa disebut juga dengan penyakit silent
killer sebab seseorang yang mengidap penyakit hipertensi selama bertahun-
tahun ternyata dapat menimbulkan komplikasi seperi serangan jantung, stroke,
gagal ginjal dan gagal jantung kepada penderita hipertensi bahkan sebagian
besar populasi hipertensi tidak memperoleh terapi yang adekuat (Loscalzo,
2016).
1
Universitas Faletehan
Peningkatan kualitas hidup manusia diindonesia salah satunya dengan
meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat berbagai
kelompok usia yang merupakan salah satu investasi dan bentuk utama
keberhasilan pembangunan kesehatan suatu bangsa. Dengan kualitas sumber
daya manusia yang sehat dan sejahtera, pembangunan bangsa menjadi lebih
cepat dan sesuai dengan harapan salah satu kelompok usia yang perlu dijaga
kesehatannya adalah lansia (Primahadi, 2017)
Menurut Kozier, et.al (2009) manajemen nyeri hipertensi pada lansia bertujuan
umtuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit dan tidak nyaman, secara
umum manajemen nyeri hipertensi pada lansia ada dua yaitu manajemen non
farmakologi dan farmakologi (obat- obatan). Untuk menangani nyeri yang
dialami pasien melalui intervensi farmakologi dilakukan oleh dokter dengan
2
Universitas Faletehan
3
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Fadillah (2019)
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan skala nyeri pada leher
sebelum dan sesudah di berikan kompres hangat sebanyak 75% mengalami nyeri
ringan setelah diberikan kompres hangat dan terdapat perbedaan yang signifikan
skala nyeri pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol p= 0,000.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Universitas Faletehan
4
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan Pengkajian pada pasien lansia dengan hipertensi.
b. Merumuskan diagnosa keperawatan pada pasien lansia dengan
hipertensi.
c. Mampu menerapkan intervensi terkait dari jurnal tentang pemberian
terapi kompres hangat terhadap nyeri kepala pada pasien lansia dengan
hipertensi.
d. Mampu menerapkan implementasi dari hasil jurnal tentang pemberian
terapi kompres air hangat terhadap nyeri kepala pada pasien lansia
dengan hipertensi.
e. Mampu mengevaluasi dari hasil jurnal tentang pemberian terapi
kompres air hangat pada lansia degan hipertensi.
C. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Keilmuan
2. Manfaat Aplikatif
a. Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan dalam memberikan asuhan
keperawatan yang komprehensif pada pasien dengan hipertensi.
b. Masyarakat/ Pasien
Dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam perawatan
hipertensi.
Universitas Faletehan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Lansia
Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65-75
tahun (Potter, 2005). Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tidak
hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak permulaan
kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang
telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa, dan tua
(Nugroho,2008).
Penuaan adalah suatu proses yang alamiah yang tidak dapat dihindari,
berjalan secara terus-manerus, dan berkesinambungan (Depkes RI, 2001).
Menurut Keliat (1999) dalam Maryam (2008), Usia lanjut dikatakan sebagai
tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia.
2. Batasan Lansia
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), lanjut usia meliputi:
a) Usia pertengahan (middle age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
b) Lanjut usia (elderly) antara 60 – 74 tahun.
c) Lanjut usia tua (old) antara 75 – 90 tahun.
d) Usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun.
5
Universitas Faletehan
7
Universitas Faletehan
8
Dasar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lansia. Pada
teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang
yang lansia sangat dipengaruhi oleh tipe personality yang dimiliki.
1) Kehilangan peran
Universitas Faletehan
9
b. Perubahan Kognitif
1) Daya Ingat (Memory)
2) IQ (Intellegent Quotient)
3) Kemampuan Belajar (Learning)
4) Kemampuan Pemahaman (Comprehension)
5) Pemecahan Masalah (Problem Solving)
6) Pengambilan Keputusan (Decision Making)
7) Kebijaksanaan (Wisdom)
8) Kinerja (Performance)
9) Motivasi (Motivation)
c. Perubahan Mental
Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan mental:
1) Pertama-tama perubahan fisik, khususnya organ perasa.
2) Kesehatan umum.
3) Tingkat pendidikan.
4) Keturunan (hereditas).
5) Lingkungan.
6) Gangguan syaraf panca indera, timbul kebutaan dan ketulian.
7) Gangguan konsep diri akibat kehilangan kehilangan jabatan.
8) Rangkaian dari kehilangan, yaitu kehilangan hubungan dengan
teman dan keluarga.
9) Hilangnya kekuatan dan ketegapan fisik, perubahan terhadap
gambaran diri,perubahan konsep diri.
Universitas Faletehan
10
6. Perubahan Spiritual
Agama atau kepercayaan makin terintegrasi dalam kehidupannya (Maslow,
1970). Lansia makin matur dalam kehidupan keagamaanya, hal ini terlihat
dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari (Murray dan Zentner, 1970).
7. Perubahan Psikososial
a. Kesepian
Terjadi pada saat pasangan hidup atau teman dekat meninggal terutama
jika lansia mengalami penurunan kesehatan, seperti menderita penyakit
fisik berat, gangguan mobilitas atau gangguan sensorik terutama
pendengaran.
b. Duka Cita (Bereavement)
Meninggalnya pasangan hidup, teman dekat, atau bahkan hewan
kesayangan dapat meruntuhkan pertahanan jiwa yang telah rapuh pada
lansia. Hal tersebut dapat memicu terjadinya gangguan fisik dan
kesehatan.
c. Depresi
Duka cita yang berlanjut akan menimbulkan perasaan kosong, lalu
diikuti dengan keinginan untuk menangis yang berlanjut menjadi suatu
episode depresi. Depresi juga dapat disebabkan karena stres lingkungan
dan menurunnya kemampuan adaptasi.
d. Gangguan Cemas
Dibagi dalam beberapa golongan: fobia, panik, gangguan cemas umum,
gangguan stress setelah trauma dan gangguan obsesif kompulsif,
gangguan- gangguan tersebut merupakan kelanjutan dari dewasa muda
dan berhubungan dengan sekunder akibat penyakit medis, depresi, efek
samping obat, atau gejala penghentian mendadak dari suatu obat.
e. Parafrenia
Suatu bentuk skizofrenia pada lansia, ditandai dengan waham (curiga),
lansia sering merasa tetangganya mencuri barang-barangnya atau
berniat membunuhnya. Biasanya terjadi pada lansia yang
Universitas Faletehan
11
1. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung dan pembuluh
darah yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah. WHO (World Health
Organization) memberikan batasan tekanan darah normal adalah 140/90
mmHg, dan tekanan darah sama atau diatas 160/95 mmHg dinyatakan sebagai
hipertensi. Batasan ini tidak membedakan antara usia dan jenis kelamin
(Marliani, 2007).
Universitas Faletehan
12
2. Etiologi
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah
berumur 20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun
menyebabkan menurunnya kontraksi dan volumenya.
d. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena kurangnya
efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
e. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Universitas Faletehan
13
4. Patofisiologi
Pada saat bersamaan dimana sistem saraf simpatis merangsang pembuluh darah
sebagai respons rangsang emosi, kelenjar adrenal juga terangsang,
mengakibatkan tambahan aktivitas vasokonstriksi. Medulla adrenal
mensekresi epinefrin, yang menyebabkan vasokonstriksi. Korteks adrenal
mensekresi kortisol dan steroid lainnya, yang dapat memperkuat respons
vasokonstriktor pembuluh darah. Vasokonstriksi yang mengakibatkan
penurunan aliran ke ginjal, menyebabkan pelepasan rennin. Renin
merangsang pembentukan angiotensin I yang kemudian diubah menjadi
Universitas Faletehan
14
PATHWAY
Vasokontraksi
Universitas Faletehan
15
Gangguan sirkulasi
Afterload meningkat
Fatique
Intoleransi aktivitas
5. Klasifikasi
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas (Darmojo, 1999) :
a. Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg dan
/ atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
b. Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari
160mmHg dantekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
Tabel 2.1
Tingkat hipertensi dan anjuran kontrol (Joint National Commitle, U.S 1992)
Tekanan Tekanan
Tingkat sistolik diastolik Jadwal kontrol
(mmHg) (mmHg)
Tingkat I 140-159 90-99
160-179 100-109 1 bulan sekali
Tingkat II
180-209 110-119 1 minggu sekali
Tingkat III
Dirawat RS
Tingkat IV 210 satau lebih 120 atau lebuh
Universitas Faletehan
16
1. Definisi Nyeri
Menurut Mc. Caffery (1979), nyeri didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
memengaruhi seseorang, dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah
mengalaminya. Menurut Asosiasi nyeri internasional (1979) disebutkan bahwa
nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan yang berhubungan dengan adanya kerusakan jaringan baik
secara aktual maupun potensial (Tamsuri, 2012).
2. Klarifikasi Nyeri
Nyeri dapat diklasifikasikan kedalam beberapa golongan berdasrkan pada
tempat, sifat, berat ringannya nyeri, dan waktu lamanya serangan (Asmadi,
2009).
a. Nyeri berdasarkan tempatnya:
1) Pheriperal pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh
misalnya pada kulit, mukosa. Nyeri post laparatomi termasuk dalam
pheriperal pain, karena nyeri terasa pada kulit tempat insisi bedah
dilakukan.
2) Deep pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan tubuh yang lebih
dalam atau pada organ-organ tubuh viceral.
3) Referd pain, yaitu nyeri dalam yang yang disebabkan karena penyakit
organ/ struktur dalam tubuh yang ditransmisikan ke bagian tubuh di
daerah yang berbeda bukan daerah asal nyeri.
4) General pain, yaitu nyeri yang terjadi karena perangsangan pada
sistem saraf pusat, spinal cord, batang otak, thalamus, dan lian-lain.
(Sutanto & Fitriana, 2017)
Universitas Faletehan
17
Universitas Faletehan
18
3. Fisiologi
Reseptor nyeri adalah organ tubuh yang berfungsi menerima rangsangan nyeri,
yang berperan adalah ujung saraf bebas dalam kulit berespons hanya terhadap
stimulus kuat yang secara potensial merusak. Reseptor nyeri disebut juga
Nosiseptor. Berdasarkan letaknya, dikelompokkan dalam beberapa bagian
tubuh yaitu pada kulit (kutaneus), somatik dalam (deep somatic), dan daerah
viseral. Reseptor jaringan kulit (kutaneus) terbagi dalam 2 komponen, yaitu :
a. Serabut A delta
Universitas Faletehan
19
Universitas Faletehan
20
c. Budaya
Kebudayaan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi
nyeri. Individu mempelajari apa yang diharapkan dan apa yang diterima
oleh kebudayaan mereka. Hal ini meliputi bagaimana bereaksi terhadap
nyeri. Cara individu mengekspresikan nyeri merupakan sifat kebudayaan.
d. Tingkat kecemasan
Hubungan antara kecemasan dan nyeri bersifat kompleks. Kecemasan
seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga dapat
menimbulkan suatu perasaan kecemasan. Individu yang sehat secara
emosional biasanya lebih mampu mentoleransi nyeri sedang hingga berat
daripada individu yang yang memiliki status emosional yang kurang
stabil.
e. Tingkat perhatian
Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat
mempengaruhi persepsi nyeri. Perhatian yang meningkat dihubungkan
dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya pengalihan dihubungkan
dengan respon nyeri yang menurun.
f. Pengalaman
Sebelumnya Setiap individu belajar dari pangalaman nyeri yang lalu.
Pengalaman nyeri sebelumnya berarti bahwa individu tersebut akan
menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang akan datang. Apabila
individu sejak lama sering mengalami serangkaian episode nyeri tanpa
tanpa pernah sembuh atau menderita nyeri yang berat, maka ansietas
bahkan rasa takut dapat muncul.
g. Dukungan keluarga
Faktor lain yang bermakna yang mempengaruhi respon nyeri adalah
kehadiran orang-orang terdekat klien dan bagaimana sikap mereka
terhadap klien. Individu yang mengalami nyeri seringkali bergantung
terhadap anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan,
bantuan dan perlindungan. (Tamsuri A, 2012).
Universitas Faletehan
21
b. Alat ukur
1) Numerical Rating Scales (NRS)
Skala penilaian numerik (Numerical Rating Scale, NRS) lebih
digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini,
klien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. Skala paling
efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan setelah
intervensi terapeutik (Potter & Perry, 2005). Apabila digunakan skala
untuk menilai nyeri, maka direkomendasikan patokan 10 cm (AHCPR,
1992 dalam Potter & Perry, 2005).
Keterangan :
0 : tidak merasakan nyeri
1 : nyeri sedikit dan jarang dirasakan
2 : merasaskan nyeri tetapi tidak mengganggu aktivitas
3 : merasakan nyeri dan kadang-kadang mengganggu konsentrasi
4 : merasakan nyeri dan mengganggu konsentrasi tetapi masih bisa
beraktivitas
5 : nyeri yang dirasakan menghalangi beberapa aktivitas
6 : nyeri yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas biasa
Universitas Faletehan
22
Universitas Faletehan
23
Universitas Faletehan
24
Universitas Faletehan
25
Dan sejalan juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Putra Agina
Widyaswara Suwaryo, Melly Eka Sri Utami (2018), menunjukkan bahwa
ada pengaruh yang signifikan Setelah dilakukan asuhan keperawatan
selama tiga hari, pada ketiga pasien lansia dengan hipertensi
menunjukkan nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
teratasi dengan indikator skala nyeri turun, tidak ada keluhan nyeri dan
frekuensi istirahat cukup. Kompres hangat efektif mengurangi nyeri pada
pasien hipertensi.
Universitas Faletehan
26
Pertanyaan Tahap 2
• Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan?
• Ada masalah atau banyak pikiran ?
• Ada gangguan / masalah dengan keluarga lain ?
• Menggunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter ?
• Cenderung mengurung diri ?
Bila lebih dari satu atau sama dengan 1 jawaban “ya” Masalah
emosional positif(+)
KATZ Indek :
Termasuk / Kategori manakah klien ?
• Mandiri dalam makan, kontinensia (BAB, BAK ), menggunakan
pakaian, pergi ke toilet, berpindah dan mandi
• Mandiri semuanya kecuali salah satu saja dari fungsi di atas
• Mandiri kecuali mandi, dan satu lagi fungsi yang lain
• Mandiri kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi yang lain
• Mandiri kecuali mandi, berpakaian ke toilet dan satu fungsi yang lain
• Mandiri kecuali mandi, berpakaian ke toilet berpidah dan satu fungsi
yanglain
• Ketergantungan untuk semua fungsi di atas.
• Lain –lain ( tidak termasuk kategori di atas )Keterangan:
Universitas Faletehan
27
DENGAN
NO KRITERIA
BANTUAN MANDIRI KETERANGAN
Universitas Faletehan
28
tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15 Frekuensi
7. Jalan 0 15
dipermukaan
datar
8. Naik turun 5 10
tangga
9. Mengenakan 5 10
pakaian
10 Kontrol 5 10 Frekuensi :
bowel (BAB) Konsistensi :
11 Kontrol 5 10 Frekuensi :
bladder Warna :
(BAK)
12. Olargara/lati 5 10 Frekuensi : Jenis :
han
Keterangan :
130 : Mandiri
65-125 : Ketergantungan sebagian
60 : Ketergantungan total
Universitas Faletehan
29
Score Total
Interpretasi hasil :
Salah 0 – 3: Fungsi
intelektual utuh
Salah 4 – 5: Kerusakan
intelektual ringan
Salah 6 – 8: Kerusakan
intelektual sedang Salah 7 –
10: Kerusakan intelektual
berat
Universitas Faletehan
30
Universitas Faletehan
31
Universitas Faletehan
32
Universitas Faletehan
33
E. Analisa Data
Universitas Faletehan
34
Data Subjektif :
Hipertensi Intoleransi Aktivitas
Mayor :
- Mengeluh lelah Kerusakan vaskuler
Minor : pembuluh darah
- Dispnea saat/setelah
Perubahan struktur
aktivitas
- Merasa tidak nyaman Penyumbatan pembuluh
setelah beraktivitas darah
- Merasa lemah
Vasokontriksi
Data Objektif : Gangguan sirkulasi
Mayor :
Pembuluh darah sistemik
- Frekuensi jantung
meningkat > 20% Vasokontriksi
dari kondisi istirahat
Afterload meningkat
Fatique
Minor :
- TD berubah > 20% Intoleransi Aktivitas
dari kondisi istirahat
- Gambaran EKG
menunjukan aritmia
dan iskemia
- Sianosis
Data Subjektif :
Hipertensi Defisit Pengetahuan
Mayor :
- Menanyakan masalah Perubahan status kesehatan
yang dihadapi
Kurang terapapar informasi
Minor :
- Menunjukan perilaku Defisit Pengetahuan
tidak sesuai anjuran
- Menunjukan persepsi
yang keliru terhadap
masalah
Data Objektif :
Mayor : -
Minor :
- Menjalani
pemeriksaan tidak
tepat
- Menunjukan perilaku
berlebihan
Universitas Faletehan
35
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri Akut b.d agen pencedera fisiologis ditandai oleh pasien mengeluh
nyeri, tampak meringis, bersikap protektif, gelisah, frekuensi nadi
meningkat, sulit tidur, hipertensi, pola napas dan nafsu makan berubah,
proses berfikir terganggu, menarik diri, berfokus pada diri sendiri dan
diaphoresis.
Universitas Faletehan
36
Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi dan Aktivitas (SIKI)
Universitas Faletehan
37
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
serta
Universitas Faletehan
38
Universitas Faletehan
39
Universitas Faletehan
40
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan
Universitas Faletehan
41
Universitas Faletehan
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 87 tahun Suku : Jawa
Alamat : komp. Kedung Laban Agama : islam
Pendidikan : SD Status perkawinan : menikah
Tgl masuk : ................ Tgl pengkajian : 1 maret 2022
5. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik kesadaran : compos mentis
39 Universitas Faletehan
40
Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 170/90 mmHg nadi : 86 x/menit
RR : 18 x/menit S : 36,5°C
Kepala : distribusi rambut tipis, warna rambut memutih, tidak ada nyeri
tekan
Mata : bentuk mata simetris, pupil anisokor, konjungtiva ananemis,
Hidung : pernapasan cuping hidung (-), nyeri tekan (-)
Mulut : mukosa lembab, gigi beberapa sudah tidak ada/tidak lengkap.
Telinga : fungsi pendengaran normal, bersih
Leher : JVP (-), pembesaran kelenjar tiroid (-), pembesaran kelenjar
limfe (-)
Dada : simetris, tidak ada retraksi dada, pengembangan dada normal
Paru : auskultasi vesikuler, perkusi sonor
Jantung : s1 s2 reguler
Abdomen : perut datar, tidak ada nyeri tekan.
Ekstremitas : tidak ada edema, crt <2detik, turgor kulit baik, elastisitas
kulit menurun, tidak ada nyeri. ROM : baik, kekuatan otot : 5
B. Pengkajian Psikososial
1. Psikososial
Klien berhubungan baik dengan tetangga disekitarnya, sering
berinteraksi dengan tetangga, rekan kerja, dan murid-muridnya saat
disekolah. Klien sering bercanda ketika sedang berinteraksi.
Universitas Faletehan
41
PERTANYAAN TAHAP 2
● Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1 bulan ?
● Ada masalah atau banyak pikiran ?
● Ada gangguan/masalah dengan keluarga lain ?
● Menggunakan obat tidur/penenang atas anjuran dokter?
● Cenderung mengurung diri ?
Bila lebih dari satu atau sama dengan 1 jawaban “ya”
3. Spiritual
Klien selalu belajar menghapal ayat-ayat al-quran, sudah mulai mengikuti
pengajian di masjid.
DENGAN
MANDIRI KETERANGAN
NO KRITERIA BANTUAN
Frekuensi : 2 x sehari
1. Makan 5 10
Jumlah :
Universitas Faletehan
42
Mandiri
2. Minum 5 10 kopi
Mandiri
Berpindah dari
kursi roda ke
3. 5-10 15 Mandiri
tempat tidur,
sebalik-nya
Personal toilet (
cuci muka,
4. 5 10 Frekuensi : setiap hari
menyisir rambut,
gosok gigi )
Keluar masuk
toilet (men cuci
5. pakaian, menyeka 5 10 Mandiri
tubuh, menyiram
)
Frekuensi : 2x sehari
6. Mandi 5 15
Mandiri
Jalan
7. dipermukaan 0 15 Mandiri
datar
Universitas Faletehan
43
Mengenakan
9. 5 10 Mandiri
pakaian
Frekuensi : 1x sehari
Kontrol bowel (
10 5 10 Konsistensi : lunak
BAB)
Mandiri
Frekuensi : 1x seminggu
Mandiri
Total : 130
Keterangan :
a. 130 : Mandiri
b. 65-125 : Ketergantungan sebagian
c. 60 : Ketergantungan total
Universitas Faletehan
44
✔ 07 Siapa presiden
Indonesia sekarang ?
✔ 08 Siapa presiden
Indonesia sebelumnya
?
∑ =10 ∑=0
Score total = 10
Interpretasi hasil :
Universitas Faletehan
45
E. Analisa data
S :36.5
Vasokontriksi
RR : 18 x/menit
N : 86 x/menit
Gangguan sirkulasi ke otak
Universitas Faletehan
46
DO :
Perilaku tidak sesuai
TD 150/80mmHg
S :36.5
Kesiapan peningkatan
RR : 18 x/menit pengetahuan
N : 86 x/menit
Universitas Faletehan
47
F. RENCANA KEPERAWATAN
Universitas Faletehan
48
Universitas Faletehan
49
G. IMPLEMENTASI
2 Maret 2022/15.00 wib - mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Salimah
Universitas Faletehan
50
menurunkan hipertensi
2 Maret 2022/15.00 wib - mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi Salimah
Universitas Faletehan
BAB IV
Misi :
a. Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan desa yang ada sehingga
dapat melayani masyarakat secara optimal.
b. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa menyelenggarakan
pemerintahan dan melaksanakan pembangunan yang partisipatif.
c. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa dalam mewujudkan desa
barengkok yang aman, tentram dan damai.
d. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa memberdayakan masyarakat
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
e. Meningkatkan infrastruktur desa melalui peningkatan prasarana jalan,
energy listrik, penglolaan sumber daya air.
f. Menanggulangi ke miskinan melalui pemberdayaan ekonimi kerakyatan
dan perekonomian pedesaan.
g. Menyusun regulasi desa dan menata dokumen- dokumen yang menjadi
kewajiban desa sebagai paying hokum pembangunan desa.
Dari hasil pengkajian yang telah dilakukan kepada lansia Ny. S 87 tahun dengan
pekerjaan ibu rumah tangga yang beralamat di komp. Kedung Laban, tinggal
bersama anak dan cucunya dengan tipe keluarga besar yaitu terdiri dari keluarga
inti ditambah dengan keluarga lain yang mempunyai hubungan darah.
Berdasarkan pengkajian yang dilakukan pada tanggal 1 maret 2022 kepada Ny.S
yaitu dengan wawancara langsung didapatkan data pengkajian yang mana Ny.S
mengeluhkan pusing dan merasa berat pada bagian pundak (Nyeri) sejak pagi
karena kurang tidur. Klien sudah mengetahui penyakitnya saat ini tetapi klien
masih meragukan jika ia mengalami hipertensi.
Tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara teoritis dan tinjauan kasus
yang didapatkan. Secara teoritis pada pasien dengan hipertensi akan merasakan
sakit kepala, epitaksis, marah, telinga berdengung, rasa berat dipundak, sukar
tidur, mata berkunang dan pusing (Manuntung, 2018). Sedangkan pada kasus
dan teori ditemukan kesamaan keluhan atau tanda dan gejala yang didapatkan
yaitu seperti kepala terasa sakit, pundak terasa berat, pusing, mata berkunang
dan sulit untuk tidur.
Berdasarkan teori faktor-faktor resiko hipertensi ada yang dapat dikontrol dan
51
Universitas Faletehan
52
tidak dapat dikontrol menurut (Sari, 2017) yang terjadi Ny.S mengkonsumsi
garam berlebihan dengan kemungkinan menghidap hipertensi. Garam
merupakan hal yang penting dalam mekanisme timbulnya hipertensi. Pengaruh
asupan garam terhadap hipertensi adalah melalui peningkatan volume plasma
atau cairan tubuh dan tekanan darah. Keadaan ini akan diikuti oleh peningkatan
ekresi (pengeluaran) kelebihan garam sehingga kembali pada kondisi keadaan
sistem hemodinamik (pendarahan) yang normal. Pada hipertensi primer
(esensial) mekanisme tersebut terganggu, disamping kemungkinan ada faktor
lain yang berpengaruh dan keturunan (genetik).
Jika seseorang termasuk orang yang mempunyai sifat genetik hipetensi primer
dan tidak melakukan penanganan atau pengobatan maka ada kemungkinan
lingkungannya akan menyebabkan hipertensi berkembang dan dalam waktu
singkat tiga puluhan tahun akan mulai muncul tanda dan gejala hipertensi
dengan berbagai komplikasinya.
Berdasarkan hasil analisa dari pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. S
didapatkan masalah keperawatan yaitu gangguan rasa nyaman berhubungan
dengan gejala hipertensi (nyeri) dan kesiapan peningkatan pengetahuan. Hal ini
di sesuaikan dengan hasil pengkajian yang di dapatkan saat melakukan pengkaj
ian.
Universitas Faletehan
53
Intervensi yang diberikan kepada Ny. S yaitu dengan pemberian terapi kompres
air hangat dengan air hangat untuk mengurangi gangguan rasa nyaman yang di
sebabkan oleh tanda dan gejala hipertensi seperti nyeri kepala dan pundak terasa
berat, dilakukan ketika gejala hipertensi muncul kurang lebih 20-25 menit
sampai sudah dirasa nyaman.
Alternatif pemecahan atau rencana tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk
Universitas Faletehan
54
meningkatkan rasa nyaman pada lansia ketika tanda dan gejala hipertensi
muncul adalah dengan merutinitaskan kompres air hangat saat gejala nyeri
kepala, pundak terasa berat, dan susah tidur muncul. Dan sebaiknya saat akan
melakukan terapi kompres air hangat di bantu oleh salah satu anggota
keluarganya.
Universitas Faletehan
55
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengkajian pada tanggal 1 maret 2022 di dapatkan databahwa Ny. S
sudah mengalami hipertensi selama satu tahun belakangan ini, Ny. S mengeluh
pusing dan merasa berat pada bagian pu ndak (nyeri) sejak pagi karena kurang
tidur juga, dan Ny. S masih meragukan jika ia mengalami hipertensi.
Diagnosis yang didapatkan pada Ny. S yaitu Gangguan rasa nyaman (nyeri) dan
Defisit pengetahuan (penyakit hipertensi).
Universitas Faletehan
penurunan gangguan rasa nyaman yang di sebabkan nyeri karena hipertensi,
pasien merasa nyaman setelah dilakukan tindakan terapi kompres air hangat
pada tengkuk leher pasien. Sebelumnya pasien mengeluh pusing dan bagian
pundak terasa nyeri dan pegal sejak pagi, namun setelah dilakukan terapi
kompres air hangat pada bagian tengkuk belakang leher pasien merasa nyaman.
B. Saran
1) Pelayanan Kesehatan
2) Keluarga
3) Institusi Pendidikan
4) Pendidikan
55
Universitas Faletehan
56
56
Universitas Faletehan
57
DAFTAR ISI
Evelyn C.pearce. (1999). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia
Gallo, J.J. (1998). Buku Saku Gerontologi Edisi 2. Aliha Bahasa James Veldman.
Jakarta : EGC
Guyton and Hall. (1997). Buku Ajar : Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Hudak and Gallo. (1996). Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik. Jakarta : EGC
Lueckenotte.A.G. (1996). Gerontologic Nursing. Mosby Year Book. Missouri
Nugroho.W. (2000). Keperawatan Gerontik. Jakarta : Gramedia
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
Edisi 1Cetakan 3 (Revisi). Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia
Cetakan II.Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intevensi Keperawatan Indonesia
Cetakan II.Jakarta : DPP PPNI
Bandiyah, S. (2015). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik (2nd ed.). Yogyakarta:
Nuha Medika.
57
Universitas Faletehan
58
Dewi, S. R. (2014). Buku Ajar Keperawatan Gerontik (1st ed.). Yogyakarta: CV Budi
Utama.
Fadlilah, S. (2019). Pengaruh kompres hangat terhadap nyeri leher pada penderita
hipertensi esensial di wilayah Puskesmas Depok I , Sleman Yogyakarta P a g e | 23
esensial di wilayah Puskesmas Depok I , Sleman Yogyakarta The effect of warm
compresses on neck pain in patients. Caring : Jurnal Keperawatan, June.
https://doi.org/10.29238/caring.v8i1.364
Jacob, A., R, R., & Tarachnand, J. S. (2014). Buku Ajar Clinical Nursing Procedures.
Tangerang: Binarupa Aksara.
Kasiati, & Rosmalawati, W. D. (2016). Kebutuhan Dasar Manusia 1 (1st ed.). Jakarta
Selatan : Kemenkes RI Pusdik SDM Kesehatan.
Kementerian Kesehatan RI. (2018). Hasil Utama Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS).
44(8). https://doi.org/https://doi.org/10.1088/1751-8113/44/8/085201
Kozier, Erb, Berman, & Snyder, &. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan
Konsep, Proses, & Praktik (N. B. S. Dwi Widiarti, Anastasia Onny Tampubolon
(ed.); 7 Volume 2). EGC.
LeMone, P., Burke, K. M., & Bauldoff, G. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah (volume 3). Alih Bahasa: Nike Budhi Subekti. Jakarta: EGC.
Potter, & Perry. (2010). Fundamental Of Nursing: Consep, Proses and Practice. (7th
ed.). Jakarta: EGC.
Smeltzer, S. C., Hinkle, J. L., Bare, B. G., & Cheever, K. H. (2010). Text Book Of
Medical-Surgical Nursing (12th ed.). China: Lippincott Williams & Wilkins.
58
Universitas Faletehan
59
Nama : SALIMAH
NIM : 5021031091
Judul : Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Ny. S Dengan Terapi Kompres Air
Hangat Pada Leher Untuk Mengurangi Nyeri Kepala Pada Penderita
Hipertensi
Pembimbing : Ns. Delly Arfa Syukrowardi, S.Kep.,MNS
No Tanggal Kegiatan Paraf
Bimbingan Pembimbing
59
Universitas Faletehan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
FOTO
2X3
I. IDENTITAS PRIBADI
Nama : Salimah
Agama : Islam
Golongan darah :-
60
Universitas Faletehan
No. HP : 085316835121
E-mail : salimah9982@gmail.com
1. …………………………….....................................................................................
.........
2. …………………………….....................................................................................
.........
61
Universitas Faletehan
62
Universitas Faletehan