Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TAFSIR TAHLILI
“Qs. Al-Baqarah 1-5”

Dosen Pengampu: KM. MARLINDA, S.AG

Disusun Oleh:

AHMAD SYAIFULLAH MUBARAK

Kelas: 2 D

Semeseter: Genap (II)

MA’HAD ALY AS’ADIYAH SENGKANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kepada Allah SWT. atas segala nikmatnya sehingga penulis
dapat menyusun makalah tentang Tafsir Qs. Al-Baqarah/2 1-5 dalam kitab Tafsir
Al-Munir dengan tepat waktu dan sebaik-baiknya. Shalawat beriring salam tak
lupa mari kita haturkan kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW. yang
telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah “Tafsir Tahlili”, dimana mata kuliah ini diampu oleh KM. Marlinda,
S.Ag. Dalam makalah ini terdapat penjelasan mengenai tafsir Qs. Al-Baqarah/2 1-
5 serta penjelasan terkait didalamnya.

Penulis menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat


banyak kesalahan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang sangat membangun sehingga penulis dapat menyajikan makalah yang lebih
baik lagi kedepannya.

Akhir kata saya berharap makalah ini dapat menambah referensi saudara
sekalian. Aamiin Yaa Robbal’alamiin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Sengkang, 15 Januari 2022

Penulis
1. Isi Kandungan

Surah al-Baqarah adalah surah terpanjang dalam Al-Qur'an, dan ia


Madaniyyah. Ikrimah berkata: "Surah pertama yang diturunkan di Madinah adalah
surah al-Baqarah." Seperti halnya surah-surah Madaniyyah yang lain, surah al-
Baqarah berisi tasyri' (aturanaturan hukum) yang menata kehidupan kaum
Muslimin dalam masyarakat baru di Madinah, masyarakat agama dan negara
sekaligus: keduanya tak terpisahkan satu sama lain, keduanya memiliki hubungan
yang inheren (erat, tak terpisahkan) seperti raga dan jiwa. Oleh karena itu, tasyri'
pada periode Madinah berlandaskan pada pemurnian akidah Islam, yang mana
prinsipnya adalah beriman kepada Allah dan kepada alam gaib, serta percaya
bahwa sumber Al-Qur'an adalah Allah 'Azza wa falla, keyakinan yang teguh
kepada apa yang diturunkan Allah kepada rasul-Nya (Muhammad) dan kepada
para nabi.sebelum beliau, bahwa amal saleh merupakan implementasi dari iman
tersebut dan amal itu terwujud dengan mengadakan hubungan manusia dengan
Tuhannya melalui shalat serta dengan cara merealisasikan kaidah-kaidah
solidaritas sosial melalui infak di jalan Allah.

Dalam rangka penanaman akidah, harus pula dibicarakan soal sifat-sifat


kaum mukmin, kaum kafir; dan kaum munafik guna membuat perbandingan
antara orang-orang yang selamat dan orang-orang yang celaka; selain itu juga
harus dibahas tentang Qodrat kekuasaan) Allah Yang Mahaagung, yang telah
memulai penciptaan makhluk, memuliakan Adam (bapak umat manusia) dengan
bersujudnya para malaikat kepadanya, dan menakdirkan kejadian-kejadian yang
dialami Adam bersama istrinya di surga hingga kemudian ia turun ke bumi.

2. Keutamaan

Keutamaan surah ini sangat agung dan pahalanya amat besar. Surah ini
dinamakan pula sebagai Fusthaathul-Qur'an (Tenda Al-Qur’an) karena ia besarl
megah, dan banyak berisi hukum-hukum serta wejangan-wejangan. Rasulullah
SAW pernah bersabda:

ِ ‫ْالبَقَ َر ِة سُوْ َرةُ فِ ْي ِه تُ ْق َرُأ الَّ ِذي ْالبَ ْي‬


‫ بُيُتَ ُك ْم تَجْ َعلُوا اَل‬،‫ت ِمنَ يَ ْنفِ ُر ال َّش ْيطَانَ اِ َّن َمقَابِ َر‬
Artinya:

“Janganlah kalian jadikan rumh-rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya


setan menjauh dari rumah yang di dalamnya dibaca surah Al-Baqarah.”

Beliau juga bersabda,

‫ سُوْ َرةَ ا ْق َرُؤوا‬،‫ َأ ْخ َذهَا فَِإ َّن ْالبَقَ َر ِة‬،ٌ‫ َوتَ َر َكهَا بَ َر َكة‬،ٌ‫البَطَلَةُ يَ ْست َِط ْي ُعهَا َواَل َحي ْس َرة‬

Artinya:

“Bacalah surah Al-Baqarah, sebab mengambilnya adalah berkah dan


meninggalkannya adalah penyesalan, dan tukang-tukang sihir tidak dapat
menguasainya.”

3. Sebab Penamaan Surah

Surah ini dinamakan surah “Al-Baqarah” karena didalamnya terdapat kisah


baqarah “sapi betina”, yang Allah perintahkan bagi Bani Israil untuk
menyembelihnya guna mengungkap tabir siapa sebenarnya pembunuh seseorang
diantara mereka, dengan cara memukul orang yang mati itu dengan salah satu
organ sapi tersebut sehingga ia hidup lagi dengan izin Allah lalu memberitahu
mereka tentang jati diri si pembunuh. Kisah tersebut dimulai dari ayat 67 Qs. Al-
Baqarah. Kisah ini sungguh amat menarik, membuat pendengarnya merasa takjub
dan ingin menyimaknya.

4. Qs. Al-Baqarah 1-5 Beserta Terjemahnya

‫ا ٓل ٓم‬

َ ‫ك ْٱل ِك ٰتَبُ اَل َري‬


‫ْب ۛ فِي ِه ۛ هُدًى لِّ ْل ُمتَّقِين‬ َ ِ‫ٰذل‬

‫صلَ ٰوةَ َو ِم َّما َر َز ْق ٰنَهُ ْم يُنفِقُون‬ ِ ‫ٱلَّ ِذينَ يُْؤ ِمنُونَ بِ ْٱل َغ ْي‬
َّ ‫ب َويُقِي ُمونَ ٱل‬

‫ُأ‬ ‫ُأ‬
‫ك َوبِٱلْ َءا ِخ َر ِة هُ ْم يُوقِنُون‬
َ ِ‫نز َل ِمن قَ ْبل‬ ِ ‫َوٱلَّ ِذينَ يُْؤ ِمنُونَ بِ َمٓا‬
َ ‫نز َل ِإلَ ْي‬
ِ ‫ك َو َمٓا‬
ٓ ٓ
َ ‫ك َعلَ ٰى هُدًى ِّمن َّربِّ ِه ْم ۖ َوُأ ۟و ٰلَِئ‬
َ‫ك هُ ُم ْٱل ُم ْفلِحُون‬ َ ‫ُأ ۟و ٰلَِئ‬

Terjemahnya:
"Alif laam miim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; Petuniuk bagi
mereka yang bertakwa. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, yang
mendirikan shalat, dan menaftahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan
kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al-Qur'an) yang telah
diturunkan kepadamu dan Ktab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta
mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Mereka itulah yang tetap
mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orang-orang yang
beruntung." (Al-Baqarah: l-5)

5. Tafsir dan Penjelasan

Makna basmalah adalah pernyataan bahwa semua yang terdapat di dalam


surah berasal dari Allah Ta'ala, bukan dari seorang manusia; Dia menurunkannya
dengan rahmatNya untuk menunjuki manusia kepada apa yang mengandung
kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tak ada keraguan bahwa
basmalah termasuk ayat dari Al-Qur'an, dengan ijmak para sahabat yang berusaha
keras pada waktu mengumpulkan mushaf untuk tidak menuliskan di dalamnya
sesuatu pun yang bukan Al-Qur'an.

Allah memulai surah ini dengan hurufhuruf muqaththa'ah untuk


mengingatkan kepada sifat Al-Qur'an dan mengisyaratkan kepada
kemukjizatannya, menantang untuk mendatangkan surah terpendek yang serupa
dengannya, dan membuktikan secara pasti bahwa dia merupakan kalam Allah
yang tidak tertandingi oleh sesuatu pun dari kalam manusia. Seolah-olah Allah
berfirman kepada orang-orang Arab yang Al-Qur'an turun dengan bahasa mereka,
"Mengapa kalian tidak mampu mendatangkan sesuatu yang sepertinya? Ia adalah
kalam bahasa Arab, tersusun dari huruf-huruf hija'iyah yang diucapkan oleh setiap
orang Arab, tetapi walaupun begitu kalian tidak mampu menandinginya!" Ini
adalah pendapat para ulama peneliti yang berkata: Huruf-huruf ini disebutkan di
awal beberapa surah sebagai penjelasan akan kemukjizatan Al-Qur'an, dan bahwa
manusia tidak mampu menandingi dengan membuat yang sepertinya, walaupun
dia tersusun dari huruf-huruf muqaththa' ah ini yang mereka pakai berbicara satu
sama lain.

Az-Zamakhsyari berkata: Huruf-huruf itu tidak disebutkan semuanya


secara terkumpul di awal Al-Qur'an, melainkan diulang-ulangi di beberapa surah,
agar lebih hebat tantangan dan celaannya, sebagaimana berbagai kisah diulang-
ulang penyebutannya. Tantangan secara terang-terangan diulang-ulang di
sejumlah tempat.

Selanjutnya Allah Ta'ala menyifati AlQur'an dengan tiga sifat:


1. Bahwa dialah kitab yang sempurna dalam seluruh isi yang dikandungnya,
berupa makna-makna, maksud-maksud, kisah-kisah, ibrah, dan tasyri'yang
tidak dapat dibatalkan.
2. Tidak ada keraguan bahwa dia benar-benar dari Allah, bagi orang yang
meneliti secara cermat dan memperhatikan dengan hatinya.
3. Bahwa dia adalah sumber hidayah dan petunjuk bagi orang-orang beriman
yang bertalorya, yang melindungi diri dari adzab Allah dengan
melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-
Nya' Maka merekalah orang-orang yang mengambil manfaat darinya.

Kemudian Allah Ta'ala menjelaskan empat sifat bagi orang-orang


bertalooa yang menarik manfaat dari Al-Qur'an, yaitu orang-orang yang beriman
dan membenarkan perkara-perkara gaib yang diberitakan Al-Qur'an, seperti:
kebangkitan, perhitungan amal, shirath,surga, neraka, dan lain-lain. fadi, mereka
tidak terpaku hanya kepada hal-hal materi/indrawi yang dipahami akal secara
mudah, tetapi mereka juga memahami alam-alam lain yang berada di balik materi,
seperti ruh, jin, malaikat, dan terutarna eksistensi dan keesaan Allah Ta’ala.

Lalu mereka menunaikan shalat secara sempurna, lengkap dengan syarat-


syarat, rukun-rukun, adab-adab, dan kekhusyukannya. Shalat yang tidak dibarengi
dengan kekhusyukan dan perenungan tentang apa yang dibaca di dalamnya serta
perenungan maknamakna Al-Qur'an dan rasa takut kepada Allah ibarat tubuh
tanpa nyawa.
Kemudian mereka menginfakkan harta dalam berbagai bidang kebaiikan
dan kebaikan, seperti zakat, sedekah, dan nafkah-nafkah lainnya yang wajib
menurut syariat. Dengan begitu terciptalah kesejahteraan bagi seluruh manusia,
harta benda meniadi suci dari syubhat-syubhat yang mencampurinya, dan
bangunan yang diidam-idamkan oleh syariat menjadi sempurnar membangun
individu dengan shalat yang merupakan tiang agama, membangun masyarakat
dengan zakat dan sejenisnya yang merupakan fondasi kemaiuan dan kebahagiaan
umat. fadi, ayat ini bersifat umum, menyangkut segala hal gaib yang diberitakan
oleh Rasulullah saw. bahwa hal tersebut ada; iuga bersifat umum tentang segala
shalat, baik itu fardhu maupun sunnah; serta bersifat umum tentang semua nafkah.

Orang-orang bertalarva itu adalah mereka yang memercayai semua


perkara yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. dan kepada para nabi dan
rasul yang lain. Mereka juga percaya dengan pasti, tanpa ragu, akan adanya
akhirat berikut kejadian-kejadian pada waktu itu, seperti kebangkitan jasad dan
ruh sekaligus dari alam kubur; perhitungan amal, ganjaran, timbangan amal,
shirafh, surga, dan neraka.

Orang-orang ini yang disifati dengan halhal di atas (iman kepada perkara
gaib, mendirikan shalat, membayar zakat, percaya kepada hari akhir, iman kepada
Al-eur'an dan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya-yaitu Taurat, Injil,
Zabur, dan shuhuf Ibrahim-)... mereka inilah yang berada di atas cahaya dan
hidayah dari Tuhan mereka. Mereka memiliki kedudukan yang tinggi di sisi
Allah, dan merekalah yang mendapatkan tingkat yang tinggi di surga.

6. Kesimpulan

Dalam Qs. Al-Baqarah ayat 1-5 menceritkan tentang golongan mukmin,


bagaimana tentang sifat ketaqwaan dan keimanan mereka serta bagaimana Al-
Qur’an sebagaipetunjuk bagi mereka. Diantara para ahli tafsir ada yang
menyerahkan pengertiannya kepada Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai