Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS SUMBER DAYA AIR DAN BINA MARGA


Jl. Cianjur No. 34 Telp. (022) 7278853 Fax. (022) 7278805 Bandung 40271

DOKUMEN SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN JALAN

PAKET PENGADAAN Pemeliharaan Berkala Jalan – Jl. Jawa


PPK DEDI RUSMAYADI, ST.
ID RUP 37902640

Menghasilkan perkerasan jalan lentur dengan


SPESIFIKASI FUNGSI UMUM panjang 920 meter dan lebar 7 – 12 meter beralamat
di Jalan Jawa, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung

Spesifikasi kinerja bangunan ………………..


A. URAIAN SPESIFIKASI TEKNIS
I. SPESIFIKASI BAHAN KONSTRUKSI JALAN:
a. Lapis Perekat – Aspal Emulsi
b. Laston Lapis Aus (AC-WC)
c. Lapis Penetrasi Macadam

II . SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI JALAN:


Peralatan utama yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah :
a. Asphalt Finisher 10 Ton – 1 unit
b. Tandem Roller 8 Ton – 1 unit
c. Pneumatic Tire Roller 10 Ton - 1 unit
d. Dump Truck 6 m3 – 5 unit
e. Air Compressor 5000 Liter/Menit – 1 unit
f. Asphalt Sprayer 55 Liter/Menit – 1 unit
g. Genset 50 kW

III. SPESIFIKASI METODE PELAKSANAAN/METODE KERJA


1. Pekerjaan Umum

1. Mobilisasi Alat Berat


Mobilisasi peralatan utama sebagaimana yang dicantumkan dalam Dokumen Spesifikasi Teknis
dapat dilakukan secara bertahap sesuai prioritas kebutuhan di lapangan. Penjadwalan tahapan
mobilisasi peralatan utama harus sudah disepakati pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan
(Pre Construction Meeting) yang dilaksanakan dalam waktu paling lambat 7 hari setelah Tanggal
Mulai Kerja. Penjadwalan harus disusun sedemikian rupa sehingga pada saat di lokasi
pekerjaan, peralatan tidak mengganggu ketertiban lalu lintas. Pada saat peralatan sedang tidak
beroperasi harus disimpan pada tempat yang aman sehingga terhindar dari kerusakan dan tidak
mengganggu ketertiban dan keselamatan pengguna lalu lintas. Seluruh kegiatan mobilisasi
peralatan utama dilakukan dalam jangka waktu 60 hari kerja terhitung dari Tanggal Mulai Kerja.

2. Papan Nama Proyek


Papan nama proyek wajib dibuat oleh Penyedia Jasa sebagai informasi identitas pekerjaan yang
dilaksanakan. Papan nama proyek dibuat berdasarkan ukuran dan spesifikasi sebagaimana
yang tercantum pada Dokumen Gambar Rencana.
Rambu pengaman wajib dibuat oleh Penyedia Jasa sebagai tanda peringatan untuk
meningkatkan kewaspadaan pengguna lalu lintas akibat adanya pekerjaan yang sedang
berlangsung. Rambu pengaman dibuat berdasarkan ukuran dan spesifikasi sebagaimana yang
tercantum pada
Dokumen Gambar Rencana.
3. Pembuatan Direksi Keet Termasuk Kelengkapan
Penyediaan, pemasangan, pemeliharaan, serta pembongkaran Direksi Keet merupakan
tanggung jawab Penyedia Jasa. Direksi Keet dibangun dengan luasan sebagaimana yang
tercantum pada Dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB). Spesifikasi dan ketentuan lain untuk
Direksi Keet tercantum dalam Spesifikasi Umum 2018 Rev. 2 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan
dan Jembatan Seksi 1.3.

4. Dokumentasi dan As Built Drawing


Dokumentasi pekerjaan diserahkan kepada Pengguna Jasa secara berkala setiap 1 minggu
sesuai dengan penjadwalan yang tercantum dalam Dokumen Jadwal Pelaksanaan. Gambar
Pelaksanaan (As Built Drawing) diserahkan kepada Pengguna Jasa bersama – sama dengan
Dokumen Rekaman Akhir lainnya 14 hari sebelum Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO).

5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan untuk pemenuhan standar keselamatan dan
kesehatan suatu pekerjaan konstruksi. Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Jawa termasuk ke
dalam pekerjaan dengan Tingkat Risiko Kecil. Penyedia Jasa wajib melengkapi RKK dengan
rencana penerapan K3 Konstruksi untuk seluruh tahapan pekerjaan dan dipresentasikan saat
Rapat Persiapan Pelaksanaan (PCM). Inspeksi K3 Konstruksi dilakukan oleh Penyedia Jasa
bersama dengan Pengawas Pekerjaan secara mingguan dan/atau bulanan. Apabila ditemukan
ketidaksesuaian pada saat inspeksi K3 Konstruksi, Penyedia wajib menyampaikan kepada
Pengawas Pekerjaan dan melakukan tindakan perbaikan.
Peralatan P3K harus tersedia di seluruh kendaraan konstruksi dan di tempat kerja. Penerangan
harus tersedia di seluruh tempat kerja. Apabila ada pekerjaan detail, proses berbahaya, atau
penggunaan mesin, harus disediakan penerangan tambahan.

2. Pekerjaan Tanah dan Geosintetik

1. Galian Perkerasan Beraspal tanpa Cold Milling Machine (Termasuk Pembuangan)


Sebelum pekerjaan galian dilakukan, Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar detail
penampang yang menunjukkan elevasi tanah asli kepada Pengawas Pekerjaan. Untuk
mencegah adanya orang yang terjatuh ke dalam lubang galian, harus diberi rambu peringatan
ataupun penghalang (jika diperlukan).
Pada saat pekerjaan galian dilaksanakan harus senantiasa terbebas dari air. Galian Perkerasan
Beraspal yang dilakukan tanpa Cold Milling Machine harus digergaji atau dipotong menggunakan
jackhammer tepiannya supaya galian tidak berlebihan. Jika material pada permukaan dasar hasil
galian terganggu atau rusak, harus dipadatkan hingga merata.

3. Pekerjaan Aspal

1. Lapis Perekat (Aspal Cair/Emulsi)


Sebelum Lapis Perekat disemprotkan, permukaan harus dibersihkan terlebih dahulu
menggunakan kompresor atau sikat mekanis (power broom). Apabila terdapat permukaan yang
tidak rata (tonjolan) maka harus disingkirkan terlebih dahulu dari permukaan dengan cara
menggunakan penggaru baja atau alat lain yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan.
Lapis Perekat harus disemprotkan secara merata di berbagai variasi lebar permukaan dan harus
melekat dengan cukup kuat di atas permukaan yang disemprot. Jika penyemprotan
menggunakan distributor tidak efektif dikarenakan lokasi yang sempit, maka dapat dilakukan
menggunakan penyemprot tangan (hand sprayer) dengan seizin Pengawas Pekerjaan. Lapisan
tidak boleh dihamparkan pada saat cuaca hujan atau angin kencang. Apabila tidak memenuhi
ketentuan, Pengawas Pekerjaan harus memerintahkan Penyedia Jasa untuk menghentikan
pekerjaan dan memperbaiki Lapis Perekat yang telah terhampar dengan cara pembuangan
bahan yang berlebihan, penggunaan bahan penyerap (blotter), atau penyemprotan lapisan
tambahan. Perbaikan tersebut disesuaikan dengan kerusakan atau kegagalan yang terjadi di
lapangan pada saat penyemprotan Lapis Perekat.
2. Laston Lapis Aus (AC-WC), Terhampar Padat
Sebelum pekerjaan penghamparan AC-WC dimulai, Penyedia Jasa dan Pengawas Pekerjaan
harus terlebih dahulu memastikan hal – hal berikut:
 Asphalt Mixing Plant (AMP)
- Kondisi AMP secara visual dan saat dihidupkan dalam keadaan baik
- Bahan bakar pemanas agregat sesuai spesifikasi (bukan solar campuran/Marine
Fuel Oil (MFO)
- Agregat dalam keadaan bersih
 Rumus Campuran Kerja / Job Mixing Formula (JMF) dan data pengujian yang
mendukungnya.
- Toleransi komposisi campuran disyaratkan secara detail dalam Spesifikasi
Umum 2018 Rev. 2 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan Seksi 6.3.3
 Kesiapan Lahan
- Ketika Asphalt Mixing Plant (AMP) memproduksi, lahan pekerjaan sudah dalam
keadaan siap
- Permukaan yang akan dihampar kering dan bersih
- Penerangan di lokasi pekerjaan memadai
- Prime Coat / Tack Coat terpasang merata
- Elevasi, kerataan, dan kemiringan lahan sudah sesuai
 Cuaca
- Cuaca mendukung dan tidak hujan saat pelaksanaan penghamparan
 Dump Truck
- Bak Dump Truck tertutup terpal
- Tampak visual bahan di dalam Dump Truck sesuai dengan rencana
- Menyertakan Surat Jalan Hotmix / Tiket dengan mencantumkan informasi yang
dibutuhkan secara lengkap
- Temperatur Hotmix saat berangkat dari AMP (dapat dicek dalam Tiket) berada
pada rentang temperatur ideal (135⁰C - 150⁰C)
- Temperatur Hotmix saat tiba di lokasi penghampatan berada pada rentang
temperatur ideal (130⁰C - 150⁰C).

Pekerjaan penghamparan AC-WC harus dilakukan dengan memenuhi hal – hal berikut:
 Peralatan
- Peralatan yang digunakan pada saat penghamparan sama dengan peralatan
yang digunakan pada saat Trial Compaction.
 Penghamparan dengan Asphalt Finisher
- Temperatur Hotmix saat dimasukkan ke dalam Asphalt Finisher berada pada
rentang temperatur ideal (130⁰C - 150⁰C)
- Kecepatan Finisher konstan
- Kontinuitas aliran material baik
- Pemadat awal (tamper) dan pemanas berfungsi
- Hasil penghamparan memiliki tekstur baik
- Dimensi penghamparan (tebal dan lebar) sesuai spesifikasi
 Pemadatan
- Temperatur Hotmix saat pemadatan awal (breakdown rolling) berada pada
rentang temperatur ideal (125⁰C - 145⁰C)
- Temperatur Hotmix saat pemadatan antara (intermediate rolling) berada pada
rentang temperatur ideal (100⁰C - 125⁰C)
- Temperatur Hotmix saat pemadatan akhir (finish rolling) berada pada rentang
temperatur ideal (> 95⁰C)
- Lintasan pemadatan di lapangan dilakukan sesuai dengan Design Mixing
Formula (DMF) dari AMP
 Hasil Penghamparan
- Kerataan (straight edge) dan elevasi sesuai rencana.

3. Lapis Penetrasi Macadam, Terhampar Padat


Pekerjaan penghamparan Lapisa Penetrasi Macadam harus dilakukan dengan memenuhi hal –
hal berikut:
 Agregat dan Aspal
- Agregat harus menggunakan bahan yang bersih, kuat, awet, bebas dari lumpur
dan bahan organik, dan memenuhi ketentuan ukuran sebagaimana yang
tercantum pada Spesifikasi Umum 2018 Rev. 2 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan
dan Jembatan Seksi 6.7.2.2
- Aspal yang digunakan harus memenuhi salah satu persyaratan sebagaimana
yang ditentukan pada Spesifikasi Umum 2018 Rev. 2 untuk Pekerjaan Konstruksi
Jalan dan Jembatan Seksi 6.7.2.3
- Porsi agregat dan aspal harus mengikti aturan yang tercantum pada Spesifikasi
Umum 2018 Rev. 2 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan Seksi 6.7.3
 Peralatan
- Peralatan yang digunakan adalah dump truck, tandem roller, distributor aspal,
serta alat pendukung lainnya dengan kapasitas yang terlah ditentukan pada
dokumen spesifikasi teknis.
 Persiapan Lapangan
- Permukaan yang akan dihamparkan harus terbebas dari debu dan bahan lepas
lainnya
- Permukaan aspal lama harus diberikan lapis perekat
 Penghamparan dan Pemadatan Agregat Pokok
- Truk penebar agregat dijalankan dengan kecepatan yang sedemikian untuk
menjaga kerataan permukaan
- Pemadatan dilakukan dengan alat pemadat dengan kapasitas sesuai yang telah
disyaratkan dalam dokumen spesifikasi teknis dengan kecepatan maksimal 3
km/jam sebanyak minimal 6 lintasan.
- Suhu penyemprotan aspal mengikuti ketentuan yang tercantum pada Spesifikasi
Umum 2018 Rev. 2 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan Seksi
6.7.5.2
 Penghamparan dan Pemadatan Agregat Pengunci
- Penghamparan dilakukan segera setelah penyemprotan aspal selesai dilakukan
- Pemadatan dilakukan segera setelah penebaran agregat kunci selesai dilakukan
- Suhu penyemprotan aspal mengikuti ketentuan yang tercantum pada Spesifikasi
Umum 2018 Rev. 2 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan Seksi
6.7.5.2
 Penghamparan dan Pemadatan Agregat Penutup (untuk Lapis Permukaan)
- Penghamparan dilakukan segera setelah penyemprotan aspal selesai dilakukan
- Pemadatan dilakukan segera setelah penebaran agregat penutup selesai
dilakukan
 Tebal Lapisan
- Lapisan penetrasi macadam dalam keadaan padat harus berada dalam toleransi
ketebalan 1 cm.

4. Pekerjaan Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor

1. Marka Jalan Termoplastik


Sebelum pengecatan Marka Jalan dilakukan, Pengawas Pekerjaan harus memastikan
permukaan jalan yang akan diberi marka dalam kondisi bersih, kering, dan bebas debu.
Pengecatan Marka Jalan Termoplastik harus dilakukan secara presisi pada garis sumbu, garis
lajur, garis tepi, dan zebra cross dengan tebal minimum 1,50 mm. Ketebalan tersebut belum
termasuk butiran kaca. Butiran kaca harus ditaburkan di atas permukaan cat dengan kadar 450
gram/m2 segera setelah pengecatan selesai. Bila tidak disyaratkan oleh pabrik pembuatnya,
pengecatan harus dilaksanakan pada temperatur 204 – 218⁰C. Setelah pengecatan selesai
dilakukan, marka jalan harus dilindungi dari lalu lintas sampai dapat dilalui tanpa meninggalkan
bekas roda atau kerusakan lainnya.
Penggunaan material, spesifikasi, dan mekanisme pemasangan Marka Jalan Termoplastik
dilakukan dengan mengikuti Peraturan Menteri Perhubungan No. 34 Tahun 2018 tentang Marka
Jalan dan SNI 06-4826-1998 tentang Marka Jalan Termoplastik.

IV. SPESIFIKASI JABATAN KERJA KONSTRUKSI


Jabatan yang dibutuhkan pada pekerjaan ini adalah :
a. 1 Orang Tenaga Pelaksana Pekerjaan Jalan yang memiliki SKT TS-028 atau TS-045
b. 1 Orang Petugas K3 yang memiliki Sertifikat Pelatihan K3

Kualifikasi :
a. Tenaga Pelaksana Pekerjaan Jalan
 Berpendidikan minimal SMK/Sederajat,
 Memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun terakhir dari pemberi kerja sebelumnya;
 Memiliki Ijazah;
 Memiliki e-KTP;
 Memiliki NPWP;
 Surat Pernyataan Kesanggupan dari personil yang diusulkan bermaterai Rp.10.000;
 Melampirkan hasil pindai Ijazah, SKT, NPWP, Referensi Pengalaman, e-KTP dan Surat
Pernyataan
b. Petugas K3
 Berpendidikan minimal SMK/Sederajat;
 Memiliki pengalaman kerja minimal 1 (satu) tahun terakhir dari pemberi kerja sebelumnya;
 Memiliki Sertifikasi Pelatihan K3 dari Kementerian PUPR;
 Memiliki Ijazah;
 Memiliki e-KTP;
 Memiliki NPWP;
 Surat Pernyataan Kesanggupan dari personil yang diusulkan bermaterai Rp. 10.000,-,
 Melampirkan hasil pindai Ijazah, SKT, NPWP, Referensi Pengalaman, e-KTP dan Surat
Pernyataan.

Job Description :
a. Tenaga Pelaksana Pekerjaan Jalan
 Menerapkan ketentuan tentang kegagalan bangunan dan konstruksi yang antara lain
adalah menerapkan ketentuan keteknikan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
 Menerapkan ketentuan perlindungan tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
 Menerapkan ketentuan etika profesi;
 Melaksanakan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja secara konsisten
yang antara lain adalah menjelaskan potensi kecelakaan kerja yang mungkin terjadi dalam
tahapan pelaksanaan pekerjaan;
 Memberikan masukan perlunya pembentukan unit organisasi keselamatan dan kesehatan
kerja;
 Melaksanakan K3 dalam setiap tahapan pekerjaan;
 Melaksanakan pekerjaan berdasarkan prosedur manajemen konstruksi yang antara lain
adalah melaksanakan pekerjaan pada tahap persiapan konstruksi;
 Melaksanakan pekerjaan pada tahap konstruksi;
 Menyediakan data yang diperlukan untuk pembuatan As Built Drawing pada tahap
konstruksi;
 Melaksanakan pekerjaan pemeliharaan selama masa pemeliharaan;
 Menyediakan data untuk pembuatan Gambar kerja pelaksanaan perkerasan jalan aspal
yang antara lain adalah menyediakan data untuk pembuatan gambar (shop Drawing)
perkerasan aspal;
 Menerapkan Spesifikasi teknik untuk pelaksanaan perkerasan jalan aspal yang antara lain
adalah menetapkan bahan/material yang akan digunakan untuk membuat perkerasan
jalan aspal;
 Menerapkan rancangan campuran untuk membuat perkerasan jalan aspal;
 Melaksanakan Pekerjaan Perkerasan Jalan aspal yang antara lain adalah menyiapkan
peralatan yang akan digunakan untuk membuat perkerasan jalan aspal;
 Melaksanakan penghamparan pemadatan dan penyelesaian akhir aspal;
 Melaksanakan pengendalian mutu dan waktu dalam pelaksanaan perkerasan jalan aspal
yang antara lain adalah menyusun urutan pelaksanaan pekerjaan;
 Menghitung waktu pelaksanaan pekerjaan untuk setiap jenis pekerjaan dan menyiapkan
jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan;
 Melaksanakan percepatan pekerjaan jika terjadi keterlambatan di lapangan;
 Melaksanakan pengendalian mutu pekerjaan dilapangan dengan berpedoman pada
spesifikasi teknis yang digunakan;
 Melaksanakan pengendalian pencemaran lingkungan dan pengaturan lalu lintas yang
antara lain adalah mengatasi pencemaran lingkungan sebagai akibat dari pelaksanaan
pekerjaan perkerasan jalan aspal;
 Melakukan pengamanan lingkungan pada tahap konstruksi;
 Melakukan pengaturan lalu lintas dilingkungan kegiatan konstruksi serta membuat catatan
pengendalian pencemaran lingkungan dan pengatur lalu lintas;
 Melaksanakan pengukuran dan perhitungan hasil pekerjaan pelaksanaan perkerasan jalan
beton yang antara lain adalah menentukan alat ukur yang akan digunakan untuk
mengukur hasil pekerjaan;
 Mengukur hasil pekerjaan yang telah selesai untuk menghitung kuantitas pekerjaan;
 Menghitung kuantitas pekerjaan yang telah selesai dan disetujui oleh direksi pekerjaan;
 Memeriksa As Built Drawing mengacu pada hasil pekerjaan untuk disetujui oleh direksi
pekerjaan;
 Membuat Laporan pelaksanaan perkerasan jalan aspal yang antara lain membuat laporan
pelaksanaan pekerjaan persiapan konstruksi;
 Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan konstruksi;
 Membuat laporan pelaksanaan pekerjaan selama masa pemeliharaan serta menyusun
dokumentasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
b. Petugas K3
 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3 Konstruksi;
 Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi;
 Merencanakan dan menyusun program K3;
 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3;
 Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja
dan instruksi kerja K3
 Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan pedoman teknis K3
konstruksi;
 Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika diperlukan;
 Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat.
B. Keterangan Gambar (Terlampir)
Gambar-gambar untuk pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan oleh Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) secara terinci, lengkap dan jelas, antara lain :
1. Peta Lokasi
2. Lay out
3. Potongan memanjang
4. Potongan melintang
5. Detail-detail konstruksi

C. Pengguna Jasa mengacu pada hasil dokumen pekerjaan jasa Konsultansi Konstruksi
perancangan dan/atau berkonsultasi dengan Ahli K3 Konstruksi dalam menetapkan uraian
pekerjaan, identifikasi bahaya, dan penetapan tingkat Risiko Keselamatan Konstruksi pada
Pekerjaan Konstruksi.
Dalam melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap RKK dan penerapan SMKK,
Pengguna Jasa dapat dibantu oleh Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan
Konstruksi.
Identifikasi Penilaian Risiko Skala Tingkat
No. Uraian Pekerjaan Dampak
Bahaya Kekerapan Keparahan Tingkat Risiko Prioritas Pengendalian Risiko
I PEKERJAAN UMUM
Pek. Pemasangan Terkena alat Cedera
1
papan nama proyek manual ringan APD : Helm, Rompi,
Cedera Safety Shoes,
2 Pembuatan direksi keet Terluka 1 1 1 3
ringan masker, Spanduk,
Mobilisasi dan Kerusakan Foster, dan Rambu
3 Kerusakan
demobilisasi pada fasilitas
II PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK
Pek. bongkaran
Terjatuh,
bangunan eksisting Kondisi tidak
1 terpeleset,
termasuk buangan aman/berbahay APD : Helm, Rompi,
terjepit, terkilir 1 1 1 3
brangkal a dan Perilaku Safety Shoes
dan tertimpa tidak aman
Pek. mengangkut hasil
2 material galian,
galian keluar lokasi
III PEKERJAAN ASPAL
Pek. pengukuran dan
pematokan Lapis Terluka,
1 Cedera 1 1 1 3
Perekat, AC- tertabrak
WC,Penetrasi Macadam

Pembakaran Lapis
2
Perekat
Penyemprotan Lapis APD : Helm, Rompi,
3 Perekat, AC- Safety Shoes , Sarung
WC,Penetrasi Macadam Tangan, Masker

Terluka, iritasi Cedera 2 1 2 3


Penghamparan AC-
4
WC,Penetrasi Macadam

Pemadatan AC-
5
WC,Penetrasi Macadam
6 Penyiraman AC-WC
IV PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN
APD : Helm, Rompi,
Pengukuran marka Terluka,
1 Cedera 1 1 1 3 Safety Shoes , Sarung
jalan termoplastik tertabrak Tangan
Pencampuran cat APD : Safety Shoes ,
2 marka jalan Iritasi Cedera ringan 1 1 1 3 Sarung Tangan,
termoplastik Masker
Penyemprotan cat APD : Helm, Rompi,
3 marka jalan Iritasi, tertabrak Cedera 1 1 1 3 Safety Shoes , Sarung
termoplastik Tangan, Masker

Jangka Waktu Pengerjaan 60 (enam


INFORMASI LAINNYA
puluh) hari kalender sejak terbit SPMK
Bandung, Desember 2022

Dibuat oleh
PKEPALA DINAS SUMBER DAYA AIR DAN BINA MARGA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
PENGGUNA ANGGARAN

Ir. H. DIDI RUSWANDI, M.T. DEDI RUSMAYADI, S.T.


NIP. 19680710 199503 1 002 NIP. 19791002 201001 1 001

Anda mungkin juga menyukai