Karena fungsinya tersebut, sambungan ekspansi sebagai bagian konstruksi jembatan yang
tidak boleh absen. Agar Anda bisa mengetahui lebih lanjut, berikut penjelasan tentang fungsi
dan jenis-jenis expansion joint yang sering digunakan di Indonesia, khususnya.
Sederhananya, expansion joint adalah sambungan ekspansi yang terdapat pada badan
jembatan sehingga bagian permukaannya dapat dilewati oleh kendaraan dengan aman.
Dengan adanya expansion joint atau siar muai, beton pada konstruksi jembatan dapat saling
disambungkan.
Perlu diketahui bahwa sambungan ekspansi bekerja secara horizontal. Arah gerak tersebut
mengikuti gerakan jembatan saat dilewati oleh berbagai jenis kendaraan maupun saat muncul
beban muai-susut. Selain itu, elastomer pada jembatan memiliki ruang gerak yang lebih
berkat joint ini.
Apa saja elemen yang penting untuk memaksimalkan kinerja expansion joint? Terdapat tiga
elemen, antara lain:
a. Seal
Pada proses pengaplikasian joint, seal merupakan elemen vital yang didesain khusus untuk
menyambung jembatan dengan sempurna. Seal biasa dimanfaatkan sebagai pengisi antar
sambungan sehingga fungsinya dapat dimaksimalkan.
b. Baja khusus
Elemen selanjutnya adalah baja khusus. Fungsi utama dari profil baja khusus pada jembatan
yakni merekatkan dan mengunci seal.
c. Angkur
Proses pemasangan expansion joint juga membutuhkan elemen angkur. Kegunaannya adalah
untuk memperkuat struktur sekaligus menyambungkan penulangan dari slab ke profil baja
dengan baik.
Kehadiran expansion joint pada jembatan sangat penting. Sebab, jembatan setiap harinya
dilalui oleh berbagai jenis kendaraan dalam jumlah banyak sehingga perlu struktur yang kuat.
Secara garis besar, fungsi expansion joint pada jembatan meliputi:
Kategori yang pertama adalah model siar muai terbuka. Pembuatan model ini bertujuan untuk
menghindari kerusakan pada struktur beton. Caranya yakni dengan memposisikan sistem
drainase di bawah joint sehingga air yang terkumpul dapat dialirkan ke pembuangan.
Terdapat dua jenis siar muai yang termasuk dalam kategori ini, antara lain:
a. Finger Joint
Jenis finger joint adalah siar muai terbuka yang berbentuk menyerupai 2 sisir yang mengikat
satu sama lain. Biasanya, baja digunakan sebagai bahan baku untuk membuat finger joint.
Movement yang mampu diakomodasi oleh finger joint mulai dari 75 mm. Karena termasuk
kategori yang terbuka, maka sistem drainase diletakkan pada bagian bawah.
b. Butt Joint
Pengertian butt joint adalah besi siku yang berguna sebagai pelindung bagian tepi beton.
Dengan adanya butt joint, kerusakan pada jembatan dapat diminimalisir secara efektif.
Umumnya, jenis ini lebih ideal untuk jembatan small movement dengan gap 25 mm.
Pemasangan butt joint biasa menggunakan baut. Sayangnya, jenis joint terbuka ini kurang
bagus dalam menahan air sehingga lebih sering digunakan pada jembatan berukuran pendek.
Kebalikan dari model terbuka, expansion joint tertutup adalah siar muai yang memiliki sistem
kedap air sehingga kebocoran pada struktur beton dapat dicegah. Pada model ini, air dari
bagian atas joint akan diarahkan ke drainase yang ada di samping.
Jenis expansion joint tertutup ini memerlukan aspal bitumen sebagai penutup. Maka dari itu,
pemasangan wajib dilakukan ketika cuaca cerah karena suhu aspal akan menurun saat hujan.
c. Modular Joint
Selanjutnya, modular joint adalah jenis siar muai yang tersusun dari beberapa strip seal.
Banyaknya jumlah strip seal bertujuan untuk mengakomodasi movement 150 mm sampai 600
mm. Wajar apabila modular joint sering digunakan pada jembatan berukuran panjang.
Expansion joint ini memiliki 3 bagian utama yang meliputi sealer, separator beam dan
support bar. Ketiga bagian tersebut merupakan kesatuan yang menyambung secara tertutup.
Movement yang mampu ditangani oleh strip seal joint antara 100 mm hingga 125 mm. Anda
tinggal memilih tipe joint yang sesuai dengan kebutuhan penggunaan.
Proses pengaplikasian sambungan pada jembatan tentu membutuhkan keahlian dan langkah
kerja yang cermat. Pasalnya, jembatan merupakan fasilitas umum yang digunakan banyak
orang sehingga perlu dipastikan aman.
Sebagai gambaran, berikut beberapa hal yang dilakukan pada pengaplikasian joint tersebut:
Pemasangan patok yang digunakan sebagai penanda titik lokasi pekerjaan;
Pekerjaan galian yang dilakukan dengan excavator kemudian diangkut menggunakan
truk;
Pekerjaan struktur;
Penganyaman besi tulangan yang diikat menggunakan kawat beton;
Pekerjaan pasangan batu untuk menyelesaikan susunan;
Penganyaman kawat bronjong;
Pekerjaan sambungan ekspansi;
Peletakkan elastomer;
Penempatan pipa drainase.
Manfaat expansion joint pada struktur jembatan sangat besar yakni menjadikan jembatan
mampu menopang kendaraan dan menahan getaran yang muncul. Secara garis besar, jenis
joint terbagi menjadi dua, yakni sambungan model terbuka dan model tertutup.
Tiap jenis memiliki variasi yang dapat digunakan sesuai kebutuhan pekerjaan jembatan. Jika
diperhatikan dengan baik, bagian sambungan ternyata dapat dilihat secara kasat mata. Sebab,
joint pada jembatan terlihat mencolok dibandingkan bagian lain.