Anda di halaman 1dari 9

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

BAB 8 PENANGANAN KERUSAKAN SIAR MUAI


8.1. UMUM Siar muai jembatan berfungsi untuk menutup celah pada perletakan jembatan yang memungkinkan jembatan untuk bergerak adalah arah longitudinal maupun transversal (pelebaran jembatan) akibat beban hidup, susut dan rangkak, suhu dan beban lainnya yang bekerja pada jembatan yang menyebabkan pergerakan struktur. Tertahannya pergerakan ini dapat menimbulkan tegangan tambahan pada elemen struktur. perbaikan yang sesuai. 8.2. JENIS-JENIS SIAR MUAI (EXPANSION JOINT) Siar muai dapat dibedakan baik menurut sifat kekedapan air yang dimilikinya maupun berdasarkan besarnya pergerakan yang dapat diakomodir oleh siar muai tersebut. Pemilihan siar muai sendiri ditentukan berdasarkan magnitude dan arah pergerakan jembatan, tipe struktur, volume traffic, iklim, skew angle dan biaya awal serta pemeliharaan. 8.2.1 Jenis Siar Muai Berdasarkan Sifat Berdasarkan sifat dan posisinya terhadap lantai jembatan, siar muai dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) macam, yaitu: Siar muai/Expansion joint terbuka (sambungan yang paling sederhana) Siar muai/Expansion joint yang kedap air. Siar muai ini dapat juga berfungsi untuk melindungi elemen struktur di bawah lantai jembatan terhadap air agar mengurangi potensi terjadinya korosi. Siar muai/Expansion point yang kedap air dan tertanam. Siar muai ini terletak di bawah lantai jembatan dan bersifat kedap air. Ini memungkinkan pergerakan yang relative mulus oleh kendaraan yang melintas di atasnya. 8.2.2 Jenis Siar Muai Berdasarkan Pergerakan Berdasarkan besarnya pergerakan struktur (besarnya jarak celah yang dimungkinkan terjadi selama umur layan jembatan), siar muai dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis yaitu: Pada Bagian 8 ini akan dibahas secara umum mengenai jenis siar muai, kerusakan dan penyebabnya serta metode

Siar muai dengan kemampuan pergerakan kecil. Siar muai ini mampu mengakomodir pergerakan < 45mm pada umumnya siar muai jenis ini biasa dipakai pada jembatan bentang pendek dan sederhana. Siar muai yang termasuk dalam kelompok ini adalah: 1. Sliding plate joint 2. Compression seal joint 3. Asphaltic plug joint 4. Poured sealent joint

Gambar 8.1 Small Movement Range Joints Siar muai dengan kemampuan pergerakan menengah. Siar muai ini mampu mengakomodir pergerakan antara 45mm 130mm. Pada umumnya siar muai ini digunakan pada jembatan bentang menengah. Siar muai yang termasuk dalam kelompok ini adalah: 1. Bolted down panel joint 2. Elastometric strip seal joint 3. Steel finger joint

Penanganan Kerusakan Siar Muai

121

Penanganan Kerusakan Siar Muai

122

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

8.3. KERUSAKAN-KERUSAKAN SIAR MUAI (EXPANSION JOINT) Tabel 8.1 Kondisi Siar Muai dan Penanganannya
Nilai kondisi Penanganan Perbaikan kecil untuk menghaluskan tempat tersebut dengan aspal atau dengan chipping yang akan dilaksanakan pada saat Perbaikan Rutin. Bersihkan bagian yang kasar atau yang bahannya tidak teratur dan ganti. Lekatkan dengan baik bahan yang baru pada bidang lama. Pekerjaan ini biasanya dilaksanakan pada saat Perbaikan Berkala. Jika tidak ada kerusakan lain dengan sambungannya, laksanakan sebagaimana dijelaskan di atas sebagai bagian dari pekerjaan Perbaikan Berkala. Jika berhubungan dengan kerusakan lain dari sambungan lantai, perbaiki kerusakan lainnya itu sesuai dengan cara penanganan yang ditentukan dan ganti lapis permukaan di atas sambungan sebagaimana dijelaskan di atas. Pekerjaan ini merupakan bagian dari Pekerjaan Rehabilitasi dan Perbaikan Besar.

Nilai kondisi < 3

Nilai kondisi = 3

Nilai kondisi > 3

Gambar 8.2 Medium Movement Range Joints Siar muai dengan kemampuan pergerakan besar. Siar muai ini mampu mengakomodir pergerakan antara >130mm. Pada umumnya siar muai ini dipakai pada jembatan bentang panjang dan kompleks. Yang termasuk dalam siar muai kelompok ini adalah 1. Modular bridge expantiont joint

8.4. KERUSAKAN 801 EXPANSION JOINT TIDAK DAPAT BERGERAK A. Pelapisan ulang berlebihan yang mengakibatkan tersumbatnya sambungan

B.

Batu atau barang lain secara tidak disengaja jatuh dan masuk ke dalam sambungan

Gambar 8.3 Large Movement Range Joints

Penanganan Kerusakan Siar Muai

123

Penanganan Kerusakan Siar Muai

124

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

8.5. C. Bergeraknya Bangunan Bawah yang mengakibatkan memendeknya Jembatan

KERUSAKAN 803 EXPANSION JOINT YANG TERLEPAS

Penanganan Kerusakan 803 Tabel 8.2 Penanganan Kerusakan 803 Nilai kondisi Penanganan Perbaikan kecil untuk melekatkan kembali bagian yang lepas dapat dilaksanakan oleh.organisasi Perbaikan Rutin. Ini termasuk mengencangkan baut atau mengganti alat pengikatnya jika hal tersebut memungkinkan. Bagian yang terlepas akan menonjol dari bagian yang terbongkar, atau hilangnya bagian sambungan. Lihat kerusakan 805 untuk penanganannya.

Nilai kondisi < 3

Penanganan Kerusakan 801: Potong lapisan aspal menurut garis lurus yang rapi sejauh 200 mm dari masing-masing sisi sambungan. Buang lapisan aspal yang terletak diantara kedua potongan tersebut. Kasarkan dan bersihkan dengan baik bidang permukaan lantai jembatan Bentuklah cetakan untuk memberi lapisan pelindung baru Laburkan lem epoxy yang sudah disetujui pada permukaan lantai jembatan yang terbuka tersebut. Cor lapisan pelindung yang baru dengan menggunakari beton bertulang yang berserat dan berkekuatan tinggi atau beton epoxy. Rawatlah lapis pelindung baru tersebut sesuai dengan spesifikasi. Jika Sambungan yang tertutup yang diperlukan: laburkan lem epoxy pada bidang samping dari sambungan yang baru terbentuk. pasangkan seal karet/ neoprene

Nilai kondisi 3-5

8.6.

KERUSAKAN 805 EXPANSION JOINT YANG RUSAK ATAU HILANG

Penanganan Kerusakan 805 Lapisi dengan lem epoxy pada permukaan beton yang sudah dibersihkan Pasang kemball baja siku dengan epoxy mortar sesuai dengan spesifikasi dari pabrik pembuatnya. Epoxy mortar baru di curing. Jika angker dalam lantai beton atau pada dinding belakang kepala jembatan terlepas, maka diperlukan perbaikan dengan melakukan pembongkaran bagian belakang beton atau memasang pengikat atau angker baru. Keberhasilan penanganan ini tergantung pada: Lekatan yang baik antara lantai jembatan lama dengan epoxy mortar yang baru. Curing yang benar dari material yang baru tersebut Tidak dilalui oleh lalu-lintas terleblh dahulu sampal sambungan mencapai kekuatan yang diharapkan.

Gambar 8.4 Potongan Dari Sambungan Dengan Seal Karet

Penanganan Kerusakan Siar Muai

125

Penanganan Kerusakan Siar Muai

126

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

Tabel 8.3 Perbaikan Lapisan Aspal Retak Di Atas Pelat Jika lebar retak < 5mm Jika lebar retak 5-3 5 m m Bersihkan retakan tersebut dengan sempurna dan angkat setiap bahan yang terlepas. Lapisi retakan dengan bahan aspal yang lentur. Potonglah daerah aspal yang rusak dengan lurus dan buang setiap aspal yang lepas atau butirannya diantara kedua potongan. Kasarkan dan bersihkan seluruh permukaan yang terbuka pada bagian atas pelat baja atau lantai jembatan. Lapisi dengan lem epoxy yang telah disetujui pemakaiannya keatas lantai jembatan yang terbuka, pelat gelincir dan sisi dari aspal yang dipotong. Gambar 8.5 Perbaikan Sambungan Lantai 8.7. KERUSAKAN 806 LAPISAN ASPAL YANG RETAK DI ATAS PELAT Jika lebar retak > 35 mm Isilah alur tadi dengan cairan aspal lentur yang stabil. Jika bahannya terlalu kenyal maka dapat distabilkan dengan memanaskannya dan menambahkan serbuk gergaji. Biarkan sampai mengeras sebelum lalu-lintas dibuka. Pertimbangkan penanganan-penanganan berikut ini: Jenis penanganan yang sudah disebutkan diatas Menggunakan strip neoprene Mengganti pelat gelincir dengan adukan mortar khusus den karet fleksibel atau dengan bahan pengisi aspal lentur. Ikuti care penanganan pada kerusakan 801.

Penanganan Kerusakan 806

8.8. PEKERJAAN EXPANSION JOINT Spesifikasi bahan terpasang: 1. Gambar 8.6 Aspal Retak Sebelum Perbaikan 2. Struktur Sambungan Expansi Sambungan sistem expantion joint menggunakan asphaltic plug joint (OB Joint) Bahan Pengisi Sambungan (Filler) Dari jenis kenyal yang tidak dikeluarkan oleh pracetak (AASHTO M153-84 atau AASHTO M213-81) yang merupakan campuran berbahan dasar elastobond (elastomix). OB-JOINT menggunakan aggregate kuaitas tinggi dengan gradasi single size sebagai berikut: No. Gambar 8.7 Perbaikan Lapisan Aspal Retak Di Atas Sambungan 1 2 3 4 Properties Aggregate abrasion value Aggregate impact value Flakiness Index Polished stone value Nilai < 20 < 15 < 25 < 55

Penanganan Kerusakan Siar Muai

127

Penanganan Kerusakan Siar Muai

128

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

No. 1 2 3 3. 4 cm 5 cm

Kedalaman

Ukuran Aggregat 16 mm ( ) 20 mm ()

> 5 cm dibuat 2 lapisan

Penutup Sambungan (Joint Sealer): Penutup sambungan horisontal yaitu Hot Poured Elastic Sealer atau penutup dari bitumen karet yang dicor panas. Penutup sambungan horisontal dan miring yaitu Expandite Plastic, dempul bitumen, Thioflex 600 dua bagian persenyawaan polysulfida, atau bahan sejenis. Penutup/Selimut sambungan menggunakan membrane berbahan elastobond. asphaltic-plug 5. Pemasangan busa pada celah expansion joint, pembakaran permukaan sambungan expantiont joint dengan burner dan penuangan asphaltic plug

8.8.1. Langkah-Langkah Pekerjaan Penanganan Expasion Joint 1. 2. Pengidentifikasian titik-titik pelaksanaan pekerjaan Pemberian tanda batas pekerjaan expantion joint yang akan diganti 6. Pemasangan plat baja dan penuangan asphaltic plug

3.

Pemotongan lapisan aspal sesuai marking dengan asphalt cutter 7. Penghamparan campuran aspal panas (elastomic) sebagai pengisi sambungan (filler)

4.

Pengupasan perkerasan asphalt dan atau sambungan lama dengan jack hammer, sekop, linggis dan alat bantu. Pembongkaran plat baja dengan blander dan alat bantu. Pembersihan sisa material dengan air compressor, sikat kawat, kapi, dan sapu lidi

Penanganan Kerusakan Siar Muai

129

Penanganan Kerusakan Siar Muai

130

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

8.

Layer

pertama

dipadatkan

dengan

hand

tamper,

lalu

pemadatan

finishing

8.9.1 Ruang Lingkup Spesifikasi ini mencakup bahan, pengujian dan kebutuhan penerapan untuk suatu APJ yang dicetak di lapangan yang digunakan untuk penutup celah sambungan siar muai pada pelapisan ulang aspal beton dan lantai beton dengan semen portland. Elemen yang dicetak dapat terdiri dari sistem dengan banyak lapis atau sistem dengan satu lapisan atau kedua-duanya tergantung kebutuhan pada kebutuhan pembuat sendiri. Detil spesifikasi dibatasi untuk bahan yang menggunakan aplikasi APJ. APJ tidak boleh digunakan untuk pergerakan yang melebihi 25 mm dari lebar instalasi. 8.9.2 Acuan Normatif SNI 07-6764-2002: Spesifikasi baja struktural. SNI 06-2434-1991, Metode pengujian titik lembek aspal dan ter SNI 06-2432-1991, Metode pengujian daktilitas bahan-bahan aspal SNI 06-2456-1991, Metode Pengujian Penetrasi Bahan-bahan Bitumen ASTM B-209: Specification for Aluminum and Aluminum-Alloy Sheet and Plate ASTM D-217: Test Methods for Cone Penetration of Lubricating Grease ASTM D-3405: Specification for Joint Sealants, Hot-Applied. for Concrete and Asphalt Pavements ASTM D-3407: Test Methods for Joint Sealants, Hot-Poured, for Concrete and Asphalt Pavements ASTM D-5167: Practice for Melting of Hot-Applied Joint and Crack Sealant and Filler for Evaluation ASTM D-5249: Specification for Backer Material for Use with Cold and Hot-Applied Joint Sealants in Portland Cement Concrete and Asphalt Joints ASTM D-5329: Test Methods for Sealants and Fillers. Hot-Applied, for Joints and Cracks in Asphalt and Portland Cement Concrete Pavements ASTM D-6297: Standard Specification for Asphaltic Plug Joints for Bridges

menggunakan plate tamper

9.

Sebagai lapisan penutup dipakai asphaltic plug yang dibantu dengan alat burner

8.9. SPESIFIKASI ASPHALTIC PLUG JOINT UNTUK JEMBATAN (SNI) APJ mempunyai bunyi yang tidak berisik, kedap air, fleksibel dan cepat dipasang. Sebagai komponen yang bertindak sebagai interface antara segmen jalan dan permukaan jembatan, APJ akan terkena beban berat baik oleh gaya horisontal dan verikal. Beban gandar dan gaya rem yang seringkali menyebabkan kerusakan, khususnya ketika suhu ruang tinggi. APJ merupakan sambungan siar-muai jembatan sederhana yang tersedia. Mereka memiliki sejumlah keuntungan mulai dari konsep yang sederhana, mudah dalam melakukan pemasangan dan perbaikan, dengan tambahan biaya yang relatif rendah. Bagaimanapun APJ pun tidak bebas dari pemeliharaan dan masalah. Paduan desain yang rasional untuk tipe sambungan siar muai ini diperlukan untuk menentukan bagaimana dan dimana APJ terbaik untuk digunakan. Bagaimanapun prosedur pengujian rasional diperlukan untuk mengkualifikasikan bahan untuk tingkatan kinerja yang berbeda

8.9.3 Definisi Segmen aspal fleksibel yang membentang antara kepala jembatan dan lantai jembatan yang berfungsi sebagai sanbungan siar-muai jembatan.

Penanganan Kerusakan Siar Muai

131

Penanganan Kerusakan Siar Muai

132

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

Sambungan yang dibuat di tempat yang terdiri dari bagian dari bahan fleksibel yang didukung di atas celah sambungan lantai oleh pelat metal tebal atau komponen yang cocok lainnya. AB: Asphaltic Binder = bahan pengikat aspal, lihat Bagian 4. Bahan pengikat Merupakan campuran bitumen yang dipatenkan, polimer sintentik, pengisi dan agen aktif pelapis permukaan dan harus diformulasikan sebagaimana untuk dikombinasikan dengan kemudahan yang diperlukan untuk proses pemasangan, kefleksibelan pada suhu yang rendah, dan ketahanan aliran pada suhu lingkungan yang tinggi. Bahan penyokong Celah kecil tertutup poliolefin dan sel terbuka poliutiren bahan penutup/dempul atau batang penyokong yang mempunyai diameter sama dengan 150 persen bukaan sambungan yang harus disediakan. Block out blok penempatan asphaltic plug joint Sambungan siar-muai Celah menerus di dalam sistem sambungan siar muai pada tingkat lapis permukaan sepanjang garis sambungan. Pelat penutup celah Pelat yang membentuk bagian dari sistem sambungan siar-muai pada tingkat lapis permukaan untuk menutup celah ekspansi.

Pelat penutup celah baja harus sesuai dengan SNI 07-6764-2002 untuk spesifikasi baja ringan atau spesifikasi B 209 untuk aluminum. Tabel 8.4 Sifat Fisik AB Paramater Titik lembek Adesi tarik Daktilitas, minimal pada 25 oC Penetrasi Maksimum pada 25 oC 150 gram, 5 detik Penetrasi temperatur rendah Minimal pada -18 oC 200 g, 60 detik Flow, maks 5 jam pada suhu 60 oC Resilien min. maks. pada 25 oC Kompatibilitas aspal Jangkauan suhu pemasangan yang direkomendasikan Jangkauan suhu pemanasan yang aman Lekatan 3 kali pada -7oC, Elongasi 100 % Fleksibilitas, pada -23 oC Standar ASTM D-36 D-5329 D-113 D-3407 Dibahas dalam standar ini butir 9.1 D-3407 D-3407 D-3407 Sifat Fisik 83 oC 700 % 400 mm 7,5 mm 1.0 mm 3,0 mm 40 70% Memenuhi persyaratan 182 oC 199 oC 199 oC 216 oC

8.9.5 Sifat-Sifat Fisik Aspal polimer termoplastik yang dimodifikasi harus sesuai dengan sifat fisik sebagaimana yang ditentukan Tabel 8.4 di atas.

8.9.4 Bahan AB dapat berupa suatu termo-plastik aspal polimer modiifikasi sesuai dengan sifat fisik Tabel 8.4. Agregat yang ditetapkan dapat dihancurkan, dicuci, dan dikeringkan. Ukuran khusus dan gradasi agregat dapat disetujui oleh pembeli dan pabrikan APJ. Agregat dapat ditimbang terlebih dahulu dan dibungkus dalam suatu paket untuk menghindari kekeliruan di lapangan. Perlu dicatat bahwa ukuran spesifik agregat mungkin merupakan ketentuan pabrikan tertentu. Busa penutup sel pengisi sambungan siar muai tidak boleh mengandung gas dan mampu bertahan pada suhu pemasangan tinggi 199 spesifikasi D-5249.
O

8.9.6 Dimensi dan Toleransi Ukuran, bentuk, dan toleransi dimensi harus disetujui oleh pembeli dan produsen atau penyalur. Toleransi ini harus memenuhi spesifikasi konstruksi lapangan. Standar minimum dimensi blockout adalah 50 X 500 mm bagaimanapun haruslah dicatat bahwa nilai-nilai berubah-ubah tergantung pada kondisi-kondisi lapangan yang ada 8.9.7 Prosedur Pemasangan APJ AB harus dipanaskan pada suatu suhu sebagaimana yang ditetapkan oleh pabrikan. Pelumer harus disediakan bersama dengan suatu sistem pengerak berlanjut dan suhu yang dikalibrasi.

C untuk AB dan memenuhi

Penanganan Kerusakan Siar Muai

133

Penanganan Kerusakan Siar Muai

134

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

Agregat yang ditetapkan akan dipanaskan sampai suhu yang ditentukan oleh pabrik di dalam suatu pencampur yang direkomendasikan oleh pabrik. Suhu suatu agregat khusus Temperatur kumpulan yang ditetapkan akandikendalikan oleh suatu sensor temperatur digital. AB harus dicampur dengan agregat yang dipanaskan pada suatu perbandingan agregat terhadap AB sebagaimana yang ditetapkan oleh pabrikan. Toleransi campuran harus berkisar 5% terhadap berat. Kandungan minimum agregat harus berupa 68% terhadap berat. Secara berurutan, AB dan agregat khusus dapat ditimbang dan dipaketkan terlebih dahulu, dipanaskan di tempat dalam suatu unit pencampuran suatu pabrik yang direkomendasikan. Agregat yang ditetapkan harus ditempatkan di dalam blockout. dilapisi sepenuhnya dengan binder sebelum

Di mana suatu permukaan anti gelincir atau anti gores diperlukan, permukaan APJ harus dipanaskan untuk mengeluarkan bahan anti gores sesuai dengan instruksi yang tertulis dari pabrikan.

8.9.8 Pengambilan Contoh Suatu kumpulan terdiri dari maksimum 19.100 kg, dari aspal polimer modifikasi termoplastik. Contoh kumpulan harus diambil secara acak sebelum pengiriman bahan. Jika pengiriman terdiri dari kumpulan lebih dari satu, suatu contoh dari masing-masing kumpulan harus diambil. Sedikitnya 1.4 kg aspal polimer modifikasi termo-plastik diambil dari fasilitas pabrik harus mendasari satu contoh untuk menguji tujuan. Suatu kumpulan harus terdiri dari suatu maksimum 20.000 kg agregat yang ditetapkan. Contoh batch akan diambil secara acak dari setiap pengiriman bahan. Jika pengiriman terdiri dari batch lebih dari satu, suatu contoh dari setiap batch akan diambil. Sedikitnya 23 kg agregat yang ditetapkan harus mendasari satu contoh untuk analisa ukuran dan gradasi. Suatu kumpulan terdiri dari maksimum 305 m untuk pengisi sambungan siar-muai busa bersel tertutup. Sedikitnya 300 mm pengisi sambungan siar-muai busa sel tertutup mendasari satu contoh untuk keperluan pengujian. 8.9.9 Metode Pengujian Bahan Pengikat Penetrasi Konus Suhu Rendah yang tidak Terbenam A. Peralatan Penetrometer/ kerucut Lakukan test ini menggunakan piranti yang diuraikan pada ASTM D 5, kecuali ditetapkan di sini. Gunakan suatu kerucut penetrasi pada suatu posisi jarum penetrasi baku. Kerucut harus memenuhi kebutuhan yang diberikan pada ASTM D 217, kecuali bagian dalam konstruksi mungkin dapat dimodifikasi sebagaimana yang diinginkan. Total pergerakan berat dari kerucut dan hal-hal yang dikaitkanpada piranti tersebut harus sekitar 150.0 0.1g.

Pengisi sambungan siar muai busa sel tertutup harus ditempatkan pada celah siarmuai pada suatu kedalaman tidak lebih dari lebar celah tsb. Dimana celah lebih besar dari 25 mm, kedalaman minimum 25 mm. Bukaan suatu sambungan harus kemudian diisi dengan AB sampai AB mengalir ke dalam blockout yang bersangkutan untuk menjamin suatu sambungan yang kedap air di bawah pelat penutup celah. Pelat penutup celah harus merupakan baja ringan atau alumunium dengan ketebalan 6 mm dan lebar 200 mm yang dipotong dengan panjang minimum 1,2 m diletakan di bagian tengah sepanjang celah sambungan siar-muai ketika ditetapkan. Ketika ditetapkan, pelat penutup celah harus dilubangi terlebih dahulu pada 300 m dari bagian tengah untuk penempatan paku. AB yang dipanaskan yang dicampur dan agregat yang ditetapkan yang dipanaskan harus ditempatkan pada suatu blockout sesuai dengan prosedur pemasangan yang direkomendasikan oleh pabrik. Ketika ditetapkan, penempatan paku besar yang digunakan untuk memposisikan pelat penutup celah, paku harus merupakan 16 x diameter paku kolom/sekitar 2 inci atau lebih besar yang digalvanis. AB yang dipanaskan yang dicampur dan agregat yang ditetapkan dilapisi dipanaskan harus dipadatkan secara longitudinal dan transversal di atas sambungan dengan menggunakan roller dan pemadat pelat yang akan menghasilkan suatu gaya sentrifugal minimum 15 kN.

Penanganan Kerusakan Siar Muai

135

Penanganan Kerusakan Siar Muai

136

Panduan Penanganan Preservasi Jembatan

B. Persiapan benda uji Tuangkan sebagian dari AB dipersiapkan sesuai dengan hal praktis dalam ASTM D 5167 ke dalam tiga kaleng 177 mL dengan garis tengah kira-kira 69 mm dan tinggi 44 mm dan isi flush ke dalam sekeliling lingkaran kaleng. Izinkan benda uji pengujian untuk dirawat dalam kondisi baku sebagaimana ditetapkan dalam spesifikasi bahan masing-masing. C. Prosedur Tempatkan tiga benda uji pengujian dan tiga kerucut di dalam bejana pendingin pada 18C 0C selama tidak kurang dari 4 jam. Pindahkan satu contoh dan bor-inti dari kamar dingin dan gunakan piranti sebagaimana yang uraikan pada butir 9.1, seketika buat sebuah ketetapan pada suatu lokasi dengan sudut radial 120, dan separuh jarak antara bagian pusat dan luar benda uji pengujian. Perhatikan untuk memastikan titik kerucut ditempatkan pada suatu titik di dalam pengujian benda uji yang mewakili bahan itu sendiri dan bebas dari debu, air, gelembung atau bahan lain asing. Ikuti prosedur di atas untuk contoh yang kedua dan ketiga. D. Pelaporan Rata-ratakan ketiga hasil di atas dan rekam nilai sebagai penetrasi dari benda uji dalam unit milimeter. 8.9.10 Ketelitian dan bias Ketepatan prosedur di ASTM D-5 untuk menentukan penetrasi sebagaimana yang dimodifikasi pada butir 9.1 merupakan penentu ketelitian spesifikasi ini.

Penanganan Kerusakan Siar Muai

137

Anda mungkin juga menyukai