Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN KERJASAMA

Antara
PT. INDONESIA PANCAR PERTAMA
DAN
PT. GEOLLABS INTI MINING
NO : 001 / IPP - GIM / X /2012

Pada hari ini Kamis, tanggal Dua Puluh Lima bulan Oktober tahun Dua Ribu Dua
Belas, bertempat di Surabaya, Indonesia, antara pihak-pihak :

Edward Wijaya yang beralamat di Jl. Kepatihan Industri No. 7, Manganti, Gresik dalam
hal ini mewakili PT. INDONESIA PANCAR PERTAMA selaku DIREKTUR UTAMA
bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut dan selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA.
dengan

Agus Rumanto Raharjo yang beralamat di Jl. Golf III No. 16, Kel. Cisaranten Bina
Harapan, Arcamanik, Bandung, dalam hal ini mewakili PT. GEOLLABS INTI MINING
selaku DIREKTUR, bertindak untuk dan atas nama perusahaan tersebut dan selanjutnya
disebut PIHAK KEDUA.

Pihak Pertama dan Pihak Kedua untuk selanjutnya secara bersama-sama disebut Para
Pihak.

Para Pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama Jasa Pembuatan Feasibility
Study dan Detailed Engineering Design Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) di
lokasi Sungai Pekalen Ds. Sumber Duren Kec. Tiris Kab. Probolinggo, dengan ketentuan
dan syarat-syarat sebagai berikut :

PASAL 1
LANDASAN KERJASAMA
Kerjasama ini dilandasi dan dilaksanakan atas dasar niat baik dan profesional, serta
hubungan yang saling membutuhkan, saling pengertian dan saling menguntungkan para
pihak.

PASAL 2
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
1) Tujuan studi adalah untuk memberi penilaian tekno ekonomis atas lokasi potensi
pembangunan PLTM yaitu di Sungai Pekalen Ds. Sumber Duren Kec. Tiris Kab.
Probolinggo, yang telah dilakukan peninjauan awal, dengan identifikasi;
 Ketinggian (head) dan
 Debit air.

1
2) Ruang lingkup studi di lokasi ini meliputi:
 Melakukan survey pendahuluan (reconaissance survey), yang meliputi;
o Studi hidrology
o Studi topography
o Study geology dan geoteknik
o Menyusun laporan survey pendahuluan yang meliputi lingkup bidang
studi hidrologi, topography dan geologi, sampai menghasilkan
rekomendasi kelayakan pembangunan PLTM di lokasi yang
disurvey.
 Melakukan survey investigasi lokasi, meliputi; pengukuran debit sesaat,
pengukuran topography contour tanah, pengukuran daya dukung tanah,
dengan rincian;
o Data curah hujan harian dalam periode 10 tahun, dikalibrasi dengan
pengukuran debit sesaat selama periode waktu 30 hari kalender.
Hasil akhirnya berupa debit andalan untuk operasional PLTM minimal
sepuluh tahun ke depan.
o Data topography skala 1 : 50.000 dikalibrasi dengan melakukan
pengukuran contour tanah, menggunakan hand held GPS dan
teodolit. Hasil akhirnya berupa koordinat dalam tiga dimensi (x, y dan
z) area PLTM dan komponen PLTM, yaitu; bendung, water way, pen
stock dan power house.
o Data geology permukaan yang ada, diteliti lebih lanjut menggunakan
peralatan geology standar, yaitu; palu, kantong plastik, botol, dll.
untuk memperoleh jenis tanah dan batuan yang mempengaruhi debit
andalan daerah aliran sungai. Dalam survey ini dilakukan pula uji
laboratorium terhadap tanahm batuan dan air.
o Hasil survey penentuan lokasi komponen PLTM, di investigasi lebih
lanjut menggunakan peralatan bor dan manual (test pit). Hasil
akhirnya berupa daya dukung tanah terhadap setiap bangunan
komponen PLTM.
o Menyusun laporan investigasi lokasi dilengkapi dengan perancangan
dasar (basic design) komponen PLTM, untuk memperoleh spesifikasi
teknis bangunan sipil, peralatan mechanic dan peralatan electric.
 Menyusun study kelayakan (FS) PLTM, yang meliputi analisis tekno ekonomis
terhadap rencana pembangunan PLTM, di lokasi yang ditentukan. Dalam FS
ini disimpulkan dalam ringkasan eksekutif, butir-butir;
o Latar belakang FS
o Lingkup FS
o Rancangan dasar PLTM
o Analisis kelayakan teknis
o Analisis kelayakan ekonomis
 Melaksanakan perancangan rinci (detail design) PLTM, mulai dari bendung,
water way, penstock dan power house.
 Menyusun dokumen rencana pembangunan PLTM, berupa;
o Ruang lingkup pembangunan PLTM; sipil, mekanik dan elektrik
o Bill Of Quantity (BOQ),

2
o Harga Perkiraan Engineer (HPE),
o Gambar terakit (assembly), gambar rinci (detail engineering and
drawing) gambar kerja (shop drawing),
 Menyusun dokumen UKL dan UPL sampai memperoleh persetujuan
(rekomendasi) dari Badan Lingkungan Hidup Daerah
 Menyusun dokumen yang diperlukan untuk persetujuan dan penerbitan
Purchase Power Agreement
 Menyusun rekomendasi peralatan utama PLTM dan sarana pendukung yang
diperlukan PLTM.
 Mempresentasikan Studi Kelayakan dan Detail Engineering Design dihadapan
Pihak Pertama.

PASAL 3
JANGKA WAKTU
Kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu selama 3 (tiga) bulan kalender dimulai sejak
tanggal 25 Oktober sampai dengan 24 Januari 2012.

PASAL 4
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PARA PIHAK
1) PIHAK PERTAMA bertugas memonitor dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dan
bertanggung jawab atas pembiayaan yang timbul dari pelaksanaan pekerjaan
Feasibility Study dan Detail Engineering Design di kedua lokasi tersebut.
2) PIHAK KEDUA bertugas melaksanakan seluruh kegiatan FS dan Detail Engineering
Design PLTM, bartanggung jawab atas penyediaan; tenaga ahli, tenaga pendukung
dan sekretaris, serta peralatan dan mesin, untuk survey lapangan, pembuatan
design dan calculasi, serta penyusunan laporan akhir.

PASAL 5
BIAYA PRA FEASIBILITY STUDY PLTM
1) Nilai pekerjaan Feasibility Study dan Desain Pembangunan PLTM di Sungai Pekalen Ds.
Sumber Duren Kec. Tiris Kab. Probolinggo sebesar Rp. 420.000.000,- (Empat
Ratus Dua Puluh Juta Rupiah) belum termasuk pajak pertambahan nilai (PPn)
10%.
2) Kondisi dan syarat di atas sudah termasuk biaya akomodasi dan mobilisasi tenaga
pelaksana dari PIHAK KEDUA sampai pembuatan laporan akhir.

PASAL 6
PROSEDUR PEMBAYARAN
1) Pembayaran dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA melaui transfer ke
nomor rekening 0212474696, Bank BNI 1946 Cabang Itenas, Bandung.

3
2) Tahap pembayaran, adalah sebagai berikut :
 Termin pertama down payment sebesar Rp. 42.000.000,- (empat puluh dua
juta rupiah), setelah penandatanganan perjanjian kerjasama ini.
 Termin kedua sebesar Rp. 84.000.000,- (delapan puluh empat juta rupiah)
setelah PIHAK KEDUA menyelesaikan survey pendahuluan dan menyampaikan
laporan reconaissance kepada PIHAK PERTAMA.
 Termin ketiga sebesar Rp. 42.000.000,- (empat puluh dua juta rupiah) setelah
PIHAK KEDUA memberikan laporan feasibility study kepada PIHAK PERTAMA.
 Termin keempat sebesar Rp. 126.000.000,- (seratus dua puluh enam juta
rupiah) setelah PIHAK KEDUA memberikan dokumen detail engineering design
PLTM kepada PIHAK PERTAMA.
 Termin kelima sebesar Rp. 126.000.000,- (seratus dua puluh enam juta rupiah)
setelah PIHAK KEDUA memberikan laporan akhir dan dokumen UPL Dan UKL
serta Ijin PPA kepada PIHAK PERTAMA.

PASAL 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1) Apabila dikemudian hari terjadi perselisihan dalam penafsiran atau pelaksanaan
ketentuan-ketentuan perjanjian ini, para pihak sepakat untuk menyelesaikan secara
musyawarah.
2) Apabila hal tersebut pada ayat (1) Pasal ini tidak dapat menyelesaikan perselisihan
yang timbul dari Perjanjian ini, maka kedua belah pihak sepakat untuk menyerahkan
seluruh perselisihan tersebut yang timbul dari Perjanjian ini kepada Pengadilan
Niaga Surabaya.

PASAL 8
KETENTUAN UMUM
1) Dalam pelaksanaan pekerjaan ini tidak ada pekerjaan tambah dan kurang, kecuali
untuk hal-hal yang disepakati bersama dengan membuat addendum pekerjaan, yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dengan kontrak ini dan ditandatangani oleh
para pihak.
2) Apabila terjadi perbedaan didalam beberapa ketentuan yang tercantum dalam
dokumen kontrak, maka dokumen yang diterbitkan paling akhir yang disetujui oleh
para pihak adalah yang paling menentukan.

PASAL 9
FORCE MAJEUR
1) Yang dimaksud dengan Force Majeure dalam perjanjian ini adalah keadaan sebagai
berikut :

4
 Gempa bumi besar, taufan, banjir besar, tanah longsor, wabah penyakit, dan
bencana alam
 Pemberontakan, pemogokan umum, huru hara, sabotase, perang dan
Kebijaksanaan Pemerintah yang berakibat langsung terhadap perjanjian ini.
2) Dalam hal terjadi Force Majeure dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, maka pihak yang
terkena wajib memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya dalam waktu 7
(tujuh) hari kalender sejak diterima pemberitahuan oleh lainnya dimana adanya
Force Majeure tersebut diterangkan secara resmi oleh Pejabat Pemerintah yang
berwenang.
3) Kelalaian atau keterlambatan dalam memberitahu force majeur, akan berakibat tidak
diakuinya oleh pihak lainnya atas peristiwa dimaksud ayat (1) Pasal ini.
4) Semua kerugian dan biaya yang diderita oleh salah satu pihak sebagai akibat
terjadinya Force Majeure bukan merupakan tanggung jawab pihak lainnya dan tidak
dapat dituntut.

PASAL 10
LAIN - LAIN
Apabila terdapat hal-hal penting lainnya yang belum diatur dalam pasal-pasal Perjanjian
ini akan diatur kemudian dan selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk Addendum atas
persetujuan para pihak dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam Perjanjian
Kerjasama ini.
Surat Perjanjian ini ditandatangani oleh kedua belah pihak di atas materai yang cukup,
dibuat rangkap 2 (dua) asli, memiliki isi dan kekuatan hukum yang sama, masing-masing
untuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA,


PT. GEOLLABS INTI MINING PT. INDONESIA PANCAR PERTAMA

Agus Rumanto Raharjo Edward Wijaya


Direktur Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai