Untuk kesekian kalinya kita bertemu, selalu menatap namun enggan untuk berbicara.
Sepertinya rasa malu kita terlalu tinggi untuk saling menyapa.
15 Desember 2015, ya itu adalah awal dimana kita bisa berkenalan, lucunya kau mengajakkuu berkenalan dengan memberikan secangkir kopi yang terlalu manis, entahlah apakah memang terlalu manis atau memang romansa penulis sedang berbunga-bunga. Tak lama setelah kita pulang, ada sebuah pesan datang darimu “Hai Nay, ini aku ……. Yang berkenalan denganmu di tempat kopi.” Ya, dan aku hanya membaca pesan singkat itu saja, karena rasanya ia datang untuk pergi.