Anda di halaman 1dari 1

َ‫وَأَمَ ن‬

ََ‫اَالوَنََفَتَكَوَنََعَلَمَةََلَنرَفَعََفََامَفَعَلََالَمَضَارَعََإَذَاَاتَصَلََبَهََضَمَيََالَثَنَيَةََأَو‬
َ‫ضَمَيََجَعََأَوََضَمَيََالَمَؤَنَثَةََالَمَخَاطَبَة‬

Anapun utawi Nun (Adapun Nun) Mangka iku ana ofo Nun (maka Nun itu ada) :
Iku dadi tetenger (itu menjadi tanda) kadue i’rob rofa’ (untuk I’rob Rofa’) ingdalem Fi’il Mudore’ (dalam
Fi’il mudore’) : Nalika tetemu (ketika bertemu) kelawan fi’il mudore’ (dengan fi’il mudore’) domir
tasniyah (domir yang mengandung ma’na dua benda) atawa domir jama’ (atau domir jama’) atawa domir
muannast mukhotbah (atau bertemu domir menunjukan ma’na perempuan yang di bicarakan)

Huruf Nun menjadi tanda bagi rafa’ pada fi’il mudhari yang bersambung dengan:

1. dhamir tatsniyah, (huruf yang mengandung ma’na dua benda)


Contoh : َ‫َتفعَلن‬-ََ‫يفعَلن‬
2. dhamir jama’ dan (huruf yang mengandung ma’na banyak benda)
Contoh : َ‫َتفعَنَون‬-ََ‫يفعنَون‬
3. dhamir muannats mukhatabah (huruf yang mengandung ma’na perempuan yang
dibicarakan)
4. Contoh : َ‫تفعَنَي‬
Dan fiil mudore’ ini di istilahkan menjadi AF’AALUL HOMSAH
َ‫َتفعَنَي‬-ََ‫َيفعَنَونََ–َتفعَنَون‬-ََ‫يفعَلنََ–َتفعَلن‬

Anda mungkin juga menyukai