Anda di halaman 1dari 11

PENIPUAN BERKEDOK INVESTASI MEMBUAT INDRA KESUMA DIJADIKAN

SEBAGAI TERSANGKA

Dosen Pengampu : Yantos, S.IP, M.Si

Mata Kuliah : Sistem Hukum Indonesia

Disusun Oleh:

Sona Rahmadea (12140322190)

Muthia Zavira (12140323777)

Syefa Luthfiyah (12140321518)

Muhammad Fauzan (12140310914)

Muhammad Nazhif Al-Fikri (12140312189)

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU 2022


KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Dengan menyebut nama Allah SWT, puji syukur kita ucapkan atas kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, karunia, dan hidayah-Nya. Selanjutnya shalawat
serta salam penulis sampaikan kepada baginda Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan kepada zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan, beliau berhasil
menyelamatkan umat yang tidak bisa membedakan antara yang haq dan yang bathil menuju
kepada zaman yang terang benderang seperti saat ini. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Penipuan Berkedok Investasi Membuat Indra Kesuma Dijadikan
Sebagai Tersangka”.

Adapun penyusunan makalah ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Hukum Indonesia yang dibimbing oleh Bapak Yantos S.IP, M.Si. Kami berharap dengan
adanya makalah ini kami dapat termotivasi untuk lebih dalam mempelajari dan memahami
Sistem hukum di Indonesia.

Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan karena
keterbatasan ilmu yang penulis miliki, kami berharap makalah ini bermanfaat bagi kita semua
dan menjadi sumbangan pemikiran bagi dunia ilmu pengetahuan dan lebih utama lagi bagi diri
kami sendiri.

Pekanbaru, 16 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2

1. Kronologi Kasus Penipuan Indra Kenz................................................................ 2


2. Pasal dan Sanksi yang Dikenakan Pada Kasus Indra Kenz ................................. 4
3. Pendapat dan Penilaian Pemakalah Terhadap Kasus dari Indra Kenz ................. 6

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 7

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 7
B. Saran .................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hukum pidana adalah bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku di suatu
negara yang mengadakan dasar-dasar dan mengatur ketentuan tentang perbuatan yang
tidak boleh dilakukan, dilarang yang disertai ancaman pidana bagi barang siapa yang
melakukan. Di Indonesia sendiri, terdapat dua sistem hukum pidana, yaitu hukum
pidana yang berasal dari Belanda yang dikenal dengan Kitab Undang undang Hukum
Pidana (KUHP), dan hukum pidana adat. Keduanya adalah hukum yang berjalan secara
beriringan. Akan tetapi, hukum pidana adat tidak termuat dalam peraturan baku baik
itu dalam Kitab Undang undang Hukum Pidana (KUHP) maupun peraturan perundang
undangan lainnya yang dibentuk secara khusus. Sehingga dalam pelaksanaannya,
hukum pidana adat tidak memiliki kepastian dan perlindungan hukum. Namun,
pemerintah sudah membuat RUU KUHP yang turut serta memuat tentang kepastian
pelaksanaan hukum pidana adat dalam RUU KUHP tahun 2005 dan yang terbaru RUU
KUHP tahun 2020.
Ada beberapa contoh kasus hukum pidana di Indonesia, salah satunya yaitu
penipuan dan pembodohan publik. Penipuan tidak hanya bisa dilakukan secara
langsung. Akan tetapi, juga bisa dilakukan melalui media sosial maupun media massa
seperti Youtube, Instagram, Twitter dsb. Sebagaimana kasus pidana yang menjerat
Indra Kesuma yang telah melakukan penipuan berkedok investasi menggunakan
aplikasi trading Binary Option atau Binomo yang telah merugikan banyak orang.
Maka dari itu, kami akan menganilisis hukum pidana pada kasus penipuan
berkedok investasi yang dilakukan oleh Indra Kesuma tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kronologi pada kasus yang dilakukan oleh Indra Kesuma?
2. Apa saja sanksi yang di beratkan kepada tersangka?
3. Bagaimana pendapat dan penilaian pemakalah terhadap kasus ini?
C. Tujuan Penulisan
a. Untuk menganalisis kronologi kasus penipuan yang terjadi
b. Untuk mengetahui pasal dan sanksi yang diterapkan dalam kasus ini
c. Pendapat dan penilaian kelompok pada kasus ini

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Kronologi Kasus Penipuan Indra Kesuma


Siapa sangka, aplikasi Binomo yang sering muncul di iklan-iklan dunia maya,
endors sejumlah selebriti dan menjadi sponsor event itu ternyata digunakan oleh Indra
Kesuma atau lebih dikenal dengan Indra Kenz untuk melakukan aksi dugaan penipuan.
Indra Kenz seperti para crazy rich lain memang kerap memamerkan gaya hidup mewah.
Di usia mudanya yang baru berusia 25 tahun, anak Medan ini sudah merasakan jadi
orang yang sangat kaya raya.
Padahal sebelum bergelimang harta dan benda, Indra Kenz juga pernah
membantu perekonomian keluarga. Indra yang dikutip dari berbagai sumber disebut
pernah jualan online, mengamen, menyanyi di cafe hingga menjadi sopir taksi.
Sebenarnya nasib ekonominya semakin membaik semenjak bekerja menjadi pegawai
asuransi. Padahal umurnya waktu itu masih 21 tahun. Kemudian pria ini sempat ikut
berjualan jam tangan branded dan mendapatkan untung cukup banyak. Sayangnya, dia
tidak kuat menyangga derajat ekonominya. Indra pun kembali jatuh miskin karena tak
bisa mengelola keuangannya dengan baik.
Pengalaman itulah yang membuatnya berkenalan dengan dunia trading. Dia
terjun karena pernah tertipu oleh investasi bodong, hingga akhirnya dia mempelajari
seluk beluk trading dan bagaimana cara mengelolanya. Namun, nasibnya kini terancam
kembali terjun bebas semenjak ditetapkan sebagai tersangka. Terkuaknya kasus
dugaan penipuan yang dilakukan Indra Kenz melalui aplikasi Binomo ini berawal
saat Indra Kenz menjadi salah satu terlapor kasus dugaan penipuan investasi melalui
aplikasi Binomo ini.
Adapun pelapor tersebut terdiri dari delapan korban ke Bareskrim Polri pada
Kamis, 3 Februari 2022 dan teregister dengan nomor
LP/B/0058/II/2022/SPKT/Bareskim Polri. Merespon laporan tersebut, Indra Kenz
dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Setelah sempat absen dengan alasan berobat
di Turki, Indra Kenz akhirnya memenuhi panggilan Bareskrim Polri. Indra Kenz hadir
di Bareskrim Polri pada Kamis, 24 Februari 2022 pukul 13.12 WIB. Setelah diperiksa
selama kurang lebih 7 jam oleh penyidik, pria dengan nama lengkap Indra Kesuma itu
ditetapkan sebagai tersangka dan kemudian ditahan.

2
Dalam kasus ini, penyidik telah memeriksa delapan orang pelapor yang turut
menjadi korban, termasuk Maru Nazara. Para korban disebut mengalami kerugian
sebesar Rp3,8 miliar. Dari hasil pemeriksaan korban, Indra Kenz diketahui
mempromosikan aplikasi trading Binomo sebagai aplikasi resmi dan legal di Indonesia
melalui akun YouTube, Instagram, dan juga Telegram. Dalam promosi tersebut, Indra
juga mengajarkan strategi trading dalam aplikasi tersebut dan memamerkan hasil
profit. Ia juga menawarkan keuntungan kepada para korban sebesar 80-85 persen.
Padahal, Dirtipideksus Bareskrim mengatakan Binomo aplikasi ilegal di
Indonesia. Aplikasi itu sudah berkali-kali diblokir. Dikatakan dia, Binomo sendiri
beroperasi di Indonesia tanpa adanya legalitas dan sudah berkali-kali dihentikan dan
diblokir oleh Kemenkominfo yang tergabung dalam Satgas Waspada Investasi.
Kemudian, pada Jumat, 18 Februari 2022 lalu Indra sempat menyampaikan
permohonan maaf kepada para korban Binomo yang merasa dirugikan. Ia juga
mengakui bahwa aplikasi trading Binomo ilegal.
Berikut langkah-langkah yang dilakukan oleh Indra Kenz, yang kemudian polisi
sebut sebagai melawan hukum:
1. Membuat dan menyebarkan konten video Binomo melalui channel YouTube
dengan nama channel YouTube Indra Kesuma, dengan video berisikan
bagaimana cara mendaftar dan trading Binomo, Mengajak para trader yang
sudah memiliki akun Binomo atau baru akan mendaftar Binomo untuk
mendaftar melalui akun link referral tersangka dengan link
https://binomorupiah.com/id, Menyampaikan bahwa Binomo memang sudah
tepercaya dan sudah legal di Indonesia, jadi seolah-olah sudah paling aman dan
terjamin.
2. Bahwa setiap member atau trader yang mendaftar melalui link referral
http://binomorupiah.com/id selanjutnya dapat bergabung di grup Telegram
dengan nama grup Telegram 'Channel Trading Indra Kesuma Official'.
3. Tersangka juga membuka kelas atau kursus trading Binomo melalui PT. Kursus
Trading Indonesia dengan biayanya dari Rp 1.000.000 sampai Rp 4.000.000, di
mana setelah mendaftar kursus para member akan mendapatkan video cara
trading Binomo dan trading bareng (trabar).
4. Tersangka mendapatkan bagi hasil sebagai afiliator atau affiliate Binomo dari
setiap member yang bergabung melalui link referral milik tersangka dan setiap
member yang melakukan deposit.
3
Bareskrim Polri kemudian melakukan tracing terhadap aset-aset yang
dimiliki Indra Kenz untuk mengusut aliran dana dari aplikasi Binomo. Total aset yang
disita mencapai Rp 57,2 miliar. Berikut aset-aset Indra Kenz yang disita oleh
Bareskrim:
• Beberapa barang bukti antara lain satu dokumen bukti setor dan tarif berikut
rekening koran korban
• Akun YouTube dan Gmail tersangka
• Video konten YouTube
• 1 unit handphone
• 1 unit kendaraan Tesla
• 1 unit kendaraan Ferrari
• 2 bidang tanah bangunan di Deli Serdang, Sumatera Utara
• 1 unit rumah di Medan Timur

Aset Indra Kenz yang akan disita bukan hanya itu saja, Polisi akan menelusuri
aset Indra Kenz lainnya yang akan disita. Misalnya mobil mewah hingga jam tangan
mewah. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) juga memblokir
rekening Indra Kenz. Berdasarkan yang diungkap polisi ke publik sejauh ini, isi
rekeningnya senilai Rp 1,8 miliar.

2. Pasal dan Sanksi yang Dikenakan Pada Kasus Indra Kenz


Dalam kasus ini mengandung tuntutan yang melanggar pasal UU ITE dan
KUHP.
• Pasal 45 ayat 2 Jo Pasal 27 ayat 2 yang berisi:
“Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan perjudian”. Sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 27 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama
6 tahun dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
• Pasal 45A ayat 1 Undang-Undang Transaksi Elektronik (UU ITE) tentang
Perjudian Online:
“Setiap orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik

4
dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan yang melanggar
kesusilaan”.
• Pasal 28 ayat 1 UU ITE tentang Berita Bohong yang Merugikan Konsumen
yang berisi:
“Bahwa setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong
dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi
elektronik”.
• Pasal 378 KUHP Jo Pasal 55 KUHP :
“Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
dengan melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu,
dengan tipu muslihat ataupun dengan rangkaian kebohongan menggerakan
orang lain untuk menyerahkan sesuatu benda kepadanya, atau supaya memberi
hutang maupun menghapuskan piutang, diancam karena penipuan dengan
pidana penjara paling larna 4 (empat) tahun”.
- Dihukum sebagai orang yang melakukan peristiwa pidana: 1e. Orang yang
melakukan, yang menyuruh melakukan, atau turut melakukan perbuatan itu; 2e.
Orang yang dengan pemberian, perjanjian, salah memakai kekuasaan atau
pengaruh, kekerasan, ancaman atau tipu daya atau dengan memberi
kesempatan, daya upaya atau keterangan, sengaja membujuk untuk melakukan
sesuatu perbuatan.
- Tentang orang-orang yang tersebut dalam sub 2e itu yang boleh
dipertanggungjawabkan kepadanya hanyalah perbuatan yang dengan sengaja
dibujuk oleh mereka itu, serta dengan akibatnya.
• Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Undang-Undang ini memberi tugas, kewenangan dan mekanisme kerja
baru bagi PPATK, pihak pelapor, regulator/lembaga pengawas dan pengatur,
aparat penegak hukum dan pihak terkait lainnya.
Beberapa terobosan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 8 Tahun
2010 antara lain pengecualian rahasia bank dan kode etik yang lebih luas,
perluasan pihak pelapor serta perluasan jenis laporan, penghentian sementara
dan penundaan transaksi serta non-conviction based asset forfeiture
(perampasan aset tanpa pemidanaan), tindak pidana asal tidak wajib dibuktikan

5
terlebih dahulu, penyidikan tindak pidana pencucian uang oleh penyidik tindak
pidana asal, penggabungan penyidikan tindak pidana pencucian uang dan tindak
pidana asal, kewenangan penyidik, penuntut umum dan hakim untuk meminta
keterangan tertulis mengenai harta kekayaan kepada pihak pelapor, pergeseran
beban pembuktian, pemeriksaan dan putusan tanpa kehadiran terdakwa
(fugitive disentitlement), serta perluasan alat bukti.
3. Pendapat dan Penilaian Pemakalah Terhadap Kasus dari Indra Kenz
Menurut pendapat dan penilaian kelompok kami terkait hukum pidana yang
menjerat Indra Kesuma atau biasa di panggil Indra Kenz yakni di jatuhkan vonis 10
tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Tangerang sudah tepat karena apa yang telah
dilakukan oleh Indra Kenz sudah banyak merugikan orang lain dan menikmati uang itu
sendiri.
Pasal yang di berikan kepada terdakwa sudah bagus, tidak hanya pencucian
uang yaitu pasal Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2010
Setiap Orang yang menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membelanjakan,
membayarkan, menghibahkan, menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah
bentuk, menukarkan dengan mata uang atau surat berharga atau perbuatan lain atas
Harta Kekayaan yang diketahuinya atau patut diduganya merupakan hasil tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan menyembunyikan atau
menyamarkan asal usul Harta Kekayaan dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang
dengan pidana penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah). Namun, terdakwa juga di berikan pasal
berlapis karena telah melakukan pembohongan dan menyesatkan sehingga
mengakibatkan kerugian konsumen dalam transaksi elektronik yaitu Pasal 28 ayat (1).

6
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Hukum pidana merupakan bagian dari ranah hukum publik. Hukum Pidana di
Indonesia diatur secara umum dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP),
yang merupakan peninggalan zaman penjajahan Belanda. Salah satu kasus hukum
pidana yang terjadi di Indonesia adalah kasus penipuan seperti yang dilakukan oleh
Indra Kenz melalui aplikasi Binomo. Yang mana pada kasus ini sangat merugikan
banyak korban dengan melenyapkan sejumlah uang miliaran rupiah. Hal ini
menjadikan Indra Kenz terbukti bersalah karena melanggar ketentuan dalam Pasal 45
ayat 2 Jo Pasal 27 ayat 2 dan atau Pasal 45A ayat 1 Undang-Undang Transaksi
Elektronik (UU ITE) tentang Perjudian Online, Pasal 28 ayat 1 UU ITE tentang Berita
Bohong yang Merugikan Konsumen. Kemudian Pasal 378 KUHP Jo Pasal 55 KUHP
tentang Penipuan dan/atau Pasal 3, 5, dan 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
B. Saran
Dalam pembahasan materi mengenai hukum pidana pada kasus penipuan ini
menjadi perhatian penting buat kita dan pelajaran penting pula bahwa kita harus
berhati-hati dengan namanya investasi online, pinjaman online dan lain sebagainya.
Masyarakat diminta harus teliti dalam menggunakan aplikasi investasi online yang ada
agar tidak terjebak pada kejahatan dan akhirnya tertipu bahkan dapat diproses hukum.

7
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, U.-U. d. (2010). Law of Republic of Indonesia number 8 year 2010 concerning the
prevention and eradication of the criminal act of money laundering = Undang-undang
RI tentang nomor 8 tahun 2010 pencegahan dan pemberantasan tindak pidana
pencucian uang. Jakarta: PPATK.
https://karanganyarnews.pikiran-rakyat.com/politik-hukum/pr-1903844170/kronologi-
lengkap-nasib-dan-kasus-indra-kenz?page=3
https://www.hallo.id/entertainment/pr-283065130/bareskrim-polri-beberkan-kronologi-
tindak-pidana-yang-dilakukan-indra-kenz?page=2

Anda mungkin juga menyukai