Pertemuan 6 - JFET
Pertemuan 6 - JFET
4
Gambar 5.1. Simbol Komponen FET : (a) Tipe-N dan (b) Tipe-P
Transistor FET terdiri dari dua jenis, yaitu JFET (junction FET) dan MOSFET
(metal oxide semiconductor FET). Pada dasarnya kedua jenis transistor JFET dan
MOSFET memiliki prinsip kerja yang sama, namun tetap ada perbedaan yang
mendasar pada struktur dan karakteristiknya.
5
medan listrik, lapisan deplesi ini dapat membesar atau mengecil tergantung dari
tegangan antara gate dengan source.
Gambar 5.3. Transistor JFET Kanal-N dengan Gate-Source diberi bias negatif
Dari gambar 5.3 dapat dilihat bahwa elektron yang mengalir dari Source menuju Drain
harus melewati lapisan deplesi. Banyaknya elektron yang mengalir dari Source menuju
Drain tergantung dari ketebalan lapisan deplesi, dimana lapisan deplesi dapat
menyempit, melebar atau membuka tergantung dari tegangan gate terhadap Source.
Jika Gate semakin negatif terhadap Source, maka lapisan deplesi akan semakin
menebal. Lapisan deplesi bisa saja menutup seluruh kanal transistor bahkan dapat
menyentuh Drain dan Source, pada saat hal ini terjadi maka tidak ada arus yang dapat
mengalir atau sangat kecil sekali. Hal ini berarti jika tegangan Gate semakin negatif
terhadap Source, maka semakin kecil arus yang dapat melewati kanal Drain dan
Source.
Karena tegangan bias yang negatif, maka arus Gate (IG) akan sangat kecil
sekali. Karena gerbang hampir tidak mengambil arus balik maka perbandingan
iO / iin menjadi sangat besar. Dengan demikian impedansi masuk JFET dapat
6
mencapai puluhan atau ratusan megaohm. Ini merupakan kelebihan menyolok
antara JFET dan transistor bipolar .
Gambar 4. Tegangan bias Transistor JFET Kanal-N : (a) Diberi bias negatif dan
(b) Gate dan Sorce dihubung singkat
Dari gambar kurva drain, arus Drain ID tetap (konstan) setelah VDS melewati suatu
besar tegangan tertentu yang disebut VP.
7
Tegangan gerbang yang menyebabkan terputusnya arus dari sumber ke gerbang
disebut VGS(cut off) atau tegangan PINCHOFF (VP).
8
berupa garis lurus, yang menyatakan bahwa hubungan antara arus keluaran dan
tegangan masukan tidak linier.
I D Id
gm = atau dalam notasi ac gm = ................................... (2)
VGS V gs
VGS
Rin = ...................................................................................... (3)
I GSS
Contoh :
Lembaran data JFET 2N5457 memberikan nilai maksimum dari VGS = -15V adalah
IGSS= -2 nA pada suhu 250C, maka resistansi inputnya adalah
VGS 15V
Rin = = = 7,5 G
I GSS − 2nA
9
5.4. Metode Prategangan JFET
Ada beberapa macam prategangan pada JFET :
a. Prategangan (bias) Gerbang
b. Prategangan sendiri (self -bias)
c. Prategangan pembagi tegangan & Bias sumber
d. Bias sumber arus :
• catu tunggal
• Dua catu
RD
D
0V
G
RG RS
10
Dimana VS = IDRS, maka tegangan drain-source adalah
VDS = VD − VS = VDD − I D (RD + RS ) ........................................... (6)
Bila lembaran data JFET menentukan lengkungan transkonduktansi, titik Q dari JFET
berprategangan-diri dari lembaran data JFET dapat ditentukan sebagai berikut :
1. Pilihlah harga arus penguras yang paling baik.
2. Kalikan harga arus yang ditaksir itu dengan RS.
3. Gambarkan arus yang ditaksir dan VGS yang diperoleh dari arus itu.
4. Tariklah garis melalui titik yang telah digambar tadi dan titik nol.
5. Bacalah koordinat titik Q.
Misalkan :
Bila RS = 470 . Dari lembar data lengkungan transkonduktansi pada gambar 5.9.
• Taksir harga arus penguras yg paling baik, yaitu ½ dari IDSS = 5 mA.
VS = (5 mA) (470) = 2,35 V
11
Berarti VGS = -2,35 V
• Gambarkan titik tersebut, dan kita dapat membaca perkiraan harga titik Q sbb :
ID = 4,3 mA VGS = -2 V
12
Penyelesaian :
Nilai-nilai yang mungkin untuk JFET tersebut adalah :
2) Sebuah JFET MPF3821 memiliki kurva transkonduktasi seperti gambar 5.11, dari
kurna transkonduktasi tersebut terntukan nilai VS dan ID dan dari hasil tersebut
tentukan nilai VDS !
13
Gambar 5.11. Kurva transkonduktansi JFET MPF 3821
Penyelesaian :
14
(a) Kurva Transkonduktansi (b) Garis beban JFET pada kurva Drain
Gambar 5.13. Kurva transkonduktansi dan garis beban JFET
+V DD
R1 RD
R2 VTH
RS
15
VG = VGS + VS atau VS = VG – VGS .......................................... (9)
Dimana VS = ID.RD, maka : VGS = VG – ID.RD .......................................... (10)
Dari persamaan (10) terlihat bahwa nilai VGS ditentukan oleh ID dan RS juga
dipengaruhi oleh VG yaitu besaran yang terdiri atas R1, R2, dan VDD.
Untuk menentukan nilai ID, digunakan persamaan Shockley :
2
V
I D = I DSS 1 − GS
VP
............................................................... (11)
Subsitusi pers. (11) ke dalam pers (10), maka didapatkan :
V
2
VGS = VG − I DSS 1 − GS .RS
VP
2
V
VGS = VG − I DSS .RS 1 − GS
VP ............................................................. (12)
2
VGS
1 −
Faktor : VP diselesaikan dengan formula matematis :
(a – b)2 = a2 + b2 - 2ab
Sehingga didapatkan :
VGS VGS
2
VGS = VG − I DSS .RS 1 + 2 − 2
VP VP
I R 2 2I R
VGS = VG − I DSS .RS − DSS 2 S VGS + DSS S VGS
VP VP
I R 2 2I R
0 = VG − VGS − I DSS RS − DSS 2 S VGS + DSS S VGS
VP VP
I DSS RS 2 2 I DSS RS
VGS + 1 − VGS + I DSS RS − VG = 0
V 2
P VP
A B C ........................... (13)
Persamaan (13) diselesaikan dengan rumus ABC untuk mendapatkan nilai V GS. Syarat
VGS adalah harga VGS harus bernilai 0 sampai VP.
16
Setelah nilai VGS diperoleh subsitusi ke persamaan (11), maka nilai arus ID dapat
ditentukan seperti persamaan (15).
VG − VGS
ID =
RS ................................................................. (15)
Untuk mendapatkan VDS, dari loop keluaran Hukum Kirchoff Tegangan didapatkan :
VDD = VDS + I D RD + I D RS
VDD = VDS + I D (RD + RS )
Penyelesaian :
a) Dari rangkaian 5.10 didapatkan nilai VG dengan menggunakan pers. (8) :
270 K
VG = VTH = .16V = 1,82 volt
2,1M + 0,27 M
Dengan pers. (13)
I DSS RS 2 2 I DSS RS
VGS + 1 − VGS + I DSS RS − VG = 0
V 2
P VP
17
(8mA)(1,5k ) 2 2(8mA)(1,5K)
VGS + 1 − VGS + (8mA)(1,5k) − (1,82V ) = 0
(− 4 )2
( −4)
0,75 VGS + 7VGS + 10,18 = 0
2
1,82V − (−1,8V )
= = 2,41 mA
1,5K
c) Dengan menggunakan pers. (16) didapatkan nilai VDS :
VDS = VDD − I D (RD + RS )
5.5. Rangkuman
Salah satu kelebihan JFET adalah dapat bekerja dengan baik di rangkaian
elektronika yang bersinyal rendah seperti pada perangkat komunikasi dan alat-alat
penerima (receiver). Kelebihan JFET dibandingkan Transistor bipolar adalah
mempunyai Impedansi yang tinggi.
Titik kerja rangkaian JFET ditentukan oleh VGSQ dan IDQ, dimana beberapa
metode pemberian tegangan bias (prategangan) akan menentukan VGSQ dan IDQ.
Parameter transkonduktansi (gm) pada titik Q, akan menentukan nilai penguatan
tegangan (Av) suatu rangkaian penguat.
5.6. Latihan
1. Suatu rangkaian penguat JFET dengan self-bias seperti pada gambar dibawah
ini, diketahui data JFET adalah sebagai berikut: IDSS = 8 mA dan Vp =-6 Volt.
Tentukan: a) VGSQ
b) IDQ
c) VDSQ
18
2. Suatu rangkaian penguat JFET dengan bias pembagi tegangan ditunjukkan pada
gambar dibawah ini. Diketahui data JFET adalah: IDSS = 12 mA dan Vp =-6 Volt.
Tentukan : (a) VGSQ, (b) IDQ dan (c) VDSQ
19