Bab V Terminal
Bab V Terminal
TERMINAL
A. Definisi
Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan
menaikan penumpang, perpindahan intra dan atau antar moda transportasi serta
mengatur kedatangan dan keberangkatan kendaraan umum.
Kendaraan umum adalah kendaraan bermotor yang disediakan untuk digunakan
oleh umum dengan dipungut bayaran. Kendaraan umum dapat berupa mobil
penumpang, bus kecil, bus sedang dan bus besar.
Bus kecil dengan tempat duduk sekurang-kurangnya 9-19 tempat duduk, tidak
termasuk tempat duduk pengemudi.
Bus sedang dengan tempat duduk sekurang-kurangnya 20-30 tempat duduk, tidak
termasuk tempat duduk pengemudi.
Bus besar dengan tempat duduk sekurang-kurangnya 31 tempat duduk, tidak
termasuk tempat duduk pengemudi. Aset berupa kendaraan mobil bus/MPU yang
dipertanggungjawabkan perusahaan, baik yang dalam keadaan siap guna maupun
dalam konservasi disebut dengan armada.
Konservasi adalah sejumlah bus/MPU yang merupakan sebagian dari armada, yang
tidak lagi dioperasikan untuk pelayanan penumpang umum karena bus/MPU dalam
keadaan rusak berat atau tidak laik jalan.
Wilayah yang melingkupi beroperasinya angkutan umum dapat disebut dengan
wilayah trayek, sedangkan kumpulan trayek yang menjadi satu kesatuan pelayanan
angkutan orang disebut dengan jaringan trayek. Sedangkan biaya yang dibebankan
kepada penumpang kendaraan angkutan penumpang umum disebut dengan tarif, dan
dinyatakan dalam rupiah.
Pelayanan angkutan orang dengan kendaraan umum dapat diklasifikasikan
berdasarkan wilayah pelayanan, operasi pelayanan dan peranannya.
Berdasarkan wilayah pelayanannya, angkutan penumpang umum terdiri atas
angkutan antar kota, angkutan kota, angkutan pedesaan dan angkutan lintas batas
negara.
Berdasarkan operasi pelayanannya, angkutan penumpang umum (bus) dapat
dilaksanakan dalam trayek tetap dan teratur sebagai berikut :
a. Trayek antar kota antar propinsi (AKAP) dan lintas batas negara, trayek yang
wilayah pelayanannya lebih dari satu propinsi.
b. Trayek antar kota dalam propinsi (AKDP), trayek yang wilayah pelayanannya
melebihi satu wilayah kabupaten/kota namun masih dalam satu propinsi.
c. Trayek perkotaan/pedesaan.
Rute angkutan umum yang baik adalah arah yang mengikuti pola pergerakan
pengguna jasa angkutan umum (penumpang angkutan) sehingga tercipta
pergerakan yang lebih efisien.
c. Kepadatan penduduk
Salah satu faktor yang menjadi prioritas pelayanan angkutan umum adalah
wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, yang pada umumnya merupakan
wilayah yang mempunyai potensi permintaan yang tinggi. Trayek angkutan umum
yang ada diusahakan sedekat mungkin menjangkau wilayah itu.
d. Daerah layanan
Kondisi jaringan jalan akan menentukan pola pelayanan trayek angkutan umum.
Karakteristik jaringan jalan meliputi konfigurasi, klasifikasi, fungsi, lebar jalan, dan
tipe operasi jalur. Operasi angkutan umum sangat dipengaruhi oleh karakteristik
jaringan jalan yang ada. Hubungan antara klasifikasi trayek dan jenis pelayanan/jenis
angkutan dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5.1. Klasifikasi Trayek
Penentuan jenis angkutan berdasarkan ukuran kota dan trayek secara umum
dapat dilihat pada tabel berikut ini.
e. Koridor,
Yaitu dengan melihat panjangkoridor lahan dan kesempatan kerja sepanjang 400
m di kanan dan kiri.
a. Analisis permintaan
Parameter yang digunakan untuk kajian kinerja rute dan operasi adalah faktor
muat ( load factor), jumlah penumpang yang diangkut, waktu antara (head way),
waktu tunggu penumpang, kecepatan perjalanan, sebab-sebab kelambatan,
ketersediaan angkutan, dan tingkat konsumsi bahan bakar.
Pengumpulan data dilakukan dengan survei diatas kendaraan (on bus survei),
pengamatan langsung dan wawancara. Parameter-parameter di atas dapat
digunakan sebagai alat untuk melihat efektivitas dan efisiensi pengoperasian dan
penentuan jumlah armada
c. Analisis kinerja prasarana
Proses ini mengkaji aspek-aspek : fasilitas TPB (Tempat Perhentian Bus) dan
halte, kemungkinan aplikasi langkah-langkah prioritas bus, sistem informasi, dan
inventarisasi jaringan jalan termasuk dimensi, kondisi, kapasitas serta volume lalu
lintas.
d. Penyusunan rencana
C. Fasilitas Terminal
Terminal transportasi merupakan titik simpul dalam jaringan transportasi jalan yang
berfungsi sebagai pelayanan umum, tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan
pengoperasian lalu lintas untuk kelancaran arus penumpang dan barang, serta
merupakan unsur tata ruang yang mempunyai peranan penting efisiensi kehidupan
dalam struktur wilayah.
Dari pengertian dan definisi terminal tersebut maka terlihat peran terminal cukup
kompleks sehingga jika dalam perencanaan dan pengelolaannya kurang baik dapat
mengurangi efisisensi dari suatu sistem transportasi sehingga dapat menimbulkan
permasalahan transportasi, yaitu : kesemrawutan, tidak tertib, pengurangan
keselamatan lalu lintas dan pencemaran lingkungan.
Tiga aspek yang harus menjadi perhatian dalam perencanaan terminal meliputi :
1. lokasi terminal,
2. Tapak
3. Akses terminal.
Ketiga aspek tersebut sangat dipengaruhi oleh ukuran kota, bentuk kota, jaringan
jalan, tata guna lahan dan kepadatan penduduk serta Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) per kapita. Terminal juga merupakan prasarana angkutan dari sistem
transportasi.
A. Fasilitas Utama :
Yaitu fasilitas yang mutlak dimiliki dalam suatu terminal, meliputi :
1. Areal keberangkatan
Yaitu pelataran yang disediakan bagi kendaraan angkutan penumpang umum
untuk menaikan penumpang dan untuk memulai perjalanan.
2. Areal kedatangan
Yaitu pelataran yang disediakan bagi kendaraan angkutan penumpang umum
untuk menurunkan penumpang yang dapat pula merupakan akhir dari
perjalanan.
3. Areal menunggu
Yaitu pelataran yang disediakan bagi kendaraan angkutan penumpang umum
untuk beristirahat dan siap menuju jalur pemberangkatan.
4. Areal lintas
Yaitu pelataran yang disediakan bagi kendaraan angkutan penumpang umum
untuk beristirahat sementara dan untuk menaikan/menurunkan penumpang.
B. Fasilitas Penunjang :
Yaitu fasilitas yang melengkapi dan mendukung fasilitas utama, yaitu :
1. Ruang kantor
2. Tower/menara pengawas
3. Pos pemeriksaan KPS/TPR
4. Musholla
5. Kios
6. WC/kamar mandi
7. Pelataran parkir kendaraan pengantar/penjemput
8. Peron
9. Loket
10. Taman, dll