Anda di halaman 1dari 31

Pertemuan 12

Network Maintenance
Network Maintenance
• Network maintenance atau pemeliharaan jaringan, adalah
berbagai kegiatan yang diperlukan untuk menjaga agar network
tetap berfungsi dan dapat memenuhi kebutuhan (bisnis) suatu
organisasi.

• Beberapa contoh aktifitas yang dapat dikategorikan sebagai network


maintenance antara lain:
– Instalasi dan konfigurasi hardware dan software
– Monitoring dan tuning performa network
– Melaporkan berbagai masalah troubleshooting
– Merencanakan ekspansi network
– Melakukan dokumentasi network dan berbagai perubahan pada
network
Network Maintenance #2
– Memastikan segala kegiatan yang terjadi pada
network sesuai dengan policy dan regulasi
– Mengamankan network dari gangguan/serangan
internal dan eksternal

• Kegiatan Network Maintenance dapat bersifat proaktif


(pencegahan sebelum terjadi permasalahan) maupun
reaktif (tindakan dilakukan setelah kejadian)
Network Maintenance #3
Berdasarkan jenis metode yang digunakan, Cisco mengelompokkan
network maintenance model menjadi sebagai berikut:
• FCAPS (Fault management, Configuration management,
Accounting management, Performance management, and Security
management).
Merupakan model yang didefinisikan oleh ISO (International
Organization for Standardization).

• ITIL (IT Infrastructure Library)


mendefinisikan direkomendasikan sekumpulan praktik untuk
memenuhi tujuan terbaik bisnis.

• TMN (Telecommunications Management Network)


merupakan model variasi dari FCAPS. Targetnya adalah
manajemen network telekomunikasi (telco)
Network Maintenance #4
• Cisco Lifecycle Services
Lifecycle Services menerapkan dalam maintenance
network. Model ini meliputi Prepare (persiapan), Plan
(perencanaan), Design (desain), Implement
(implementasi), Operate (operasi), dan Optimize
(optimasi) yang kadangkala disebut PPDIOO model.
Network Maintenance #5
Beberapa pekerjaan rutin yang terkait dengan
maintenance network (tanpa melihat metode/model),
yaitu:
a. Mengubah konfigurasi
b. Mengganti hardware yang gagal atau sudah lama
c. Melakukan backup data secara rutin
d. Meng-update software
e. Memonitor performa network
Dokumentasi Network

Pencatatan atau dokumentasi network diperlukan dalam


proses pemeliharaan jaringan.
Cisco memberikan saran point-point yang seharusnya ada
dalam sebuah dokumentasi, antara lain:
• Diagram topologi logika, menggambarkan interkoneksi segmen
network, protokol yang digunakan, jenis service yang ada,
interkoneksi network dengan pengguna akhir. Lokasi perangkat
network sesungguhnya tidak perlu digambarkan pada diagram.
• Diagram topologi fisik, merupakan layout network yang
menggambarkan dimana perangkat network diletakkan berdasarkan
lokasi sesungguhnya. Seperti gambar jalur network yang meIaIui
ruangan pada sebuah gedung. Lokasi perangkat network di setiap
pengguna akhir, dan sebagainya.
Dokumentasi Network #2

• Daftar interkoneksi, berupa daftar port switch yang


terhubung dengan server tertentu. Jalur-jalur port diberi
ID tertentu. Biasanya daftar dibuat dalam bentuk
spreadsheet.
• Daftar inventory perangkat network.
• Daftar IP address yang digunakan.
• Dokumentasi konfigurasi yang pernah dibuat atau yang
telah diubah.
• Dokumentasi desain awal (original) dari network.
• Dokumentasi langkah-langkah troubleshooting masalah.
Dokumentasi Network #3

Contoh Dokumentasi Network sebuah sekolah dapat dilihat


pada situs:
• http://sts.sydneyr.det.nsw.edu.au/files/downloads/networ
k/SampleSchoolNetworkDocumentation.pdf
Dokumentasi Network #4

Dokumentasi Network juga dapat dibuat secara online.


Berikut contoh Dokumentasi Online:
• Wiki
– Situs Wikipedia merupakan ensiklopedia berbasis
internet. Wiki dapat dimanfaatkan untuk keperluan
dokumentasi Network, pengguna dapat melakukan
update secara online.
• Trouble Ticket Reporting System
– Suatu system yang merupakan Gabungan fungsi
recording, tracking, dan archiving trouble reports yang
dapat dikelompokkan sebagai aplikasi help desk.
Contoh aplikasi semacam ini adalah RT dan Bugzilla.
Network Monitoring
• Network monitoring memiliki peranan penting dalam
memantau kondisi network setiap saat, memperoleh
laporan statistic, memperkirakan apakah ada perangkat
yang perlu diganti, ditambah atau ditiadakan.
• Beberapa contoh aplikasi Network monitoring:
– Nagios (http://www.nagios.org/)
– Cacti (http://www.cacti.net/)
– Nino (http://nino.sourceforge.net/nino/ninotech.html)
– MRTG (http://oss.oetiker.ch/mrtg/
• Contoh aplikasi network monitoring komersial:
– Tivoli
– Paessler
– Nagios XI
Network Monitoring #2
Informasi Network Monitoring Nagios
Fokus monitoring menggunakan Aplikasi NINO

• Device & Status vie w


• Monitoring
• Event management
• Reporting

• Cara kerja NINO


Tampilan grafik Aplikasi Network Monitoring MRTG

Hasil monitoring
MRTG baik per
hari, per minggu,
atau pertahun
dapat di tampilkan
Data Center

• Adalah suatu fasilitas yang digunakan untuk menempatkan


system computer dan komponen – komponen terkaitnya,
seperti system telekomunikasi dan penyimpanan data.
• Fasilitas ini mencakup catudaya redundan (cadangan),
koneksi komunikasi data redundan, pengontrol lingkungan
(AC, ventilasi), pencegah bahaya kebakaran, serta piranti
keamanan fisik)
• Seringkali Data Center identik dengan Network Operations
Center (NOC). NOC merupakan sebuah area terbatas dan
didalamnya terdapat berbagai fasilitas untuk memonitor
aktifitas server, web traffic, dan ferforma network.
Data Center #2
Sebelum data center dibangun maka disain dan perencanaan
data center harus memperhatikan minimum aspek-aspek
berikut:
1. Lokasi aman, memenuhi syarat sipil bangunan, geologi,
vulkanologi, topografi.
2. Terproteksi dengan system cadangan, untuk system
catudaya, pengatur udara/lingkungan, komunikasi data.
3. Menerapkan tatakelola standar data center, yang meliputi:
a. Standar prosedur operasi (SOP)
b. Standar prosedur perawatan
c. Standar dan rencana pemulihan dan mitigasi bencana
d. Standar jaminan kelangsungan bisnis
Data Center #3
Secara umum Data Center terbagi dua berdasarkan
fungsinya :
1.Internet Data Center, biasanya hanya dioperasikan untuk
kebutuhan Internet Service Provider
2.Corporate Data Center, dimiliki oleh suatu korporasi atau
institusi, untuk mengoperasikan proses bisnis, dengan
menggabungkan layanan Internet dan Intranet.
Contoh data center

Ket: Data Center USA di Utah Valley yang akan digunakan oleh Apple,
Facebook, Microsoft, Google, Yahoo, YouTube, Skype, AOL, dll.
Sumber: http://www.dailymail.co.uk/news/article-2337420/Utah-Data-Center-The-million-square-foot-
Utah-data-mining-facility-built-NSA.htm
Contoh data center #2

Mobile data Center


Layout bangunan Data Center
Gambaran simulasi tentang data center secara global

Sumber: http://intelligent.mit.edu/?p=9
Data Center #4
Servis utama yang secara umum diberikan oleh data
center adalah sebagai berikut:
1.Business Continuance Infrastructure. (Infrastruktur
yang Menjamin Kelangsungan Bisnis).
Aspek-aspek yang mendukung kelangsungan bisnis ketika
terjadi suatu kondisi kritis terhadap data center. Aspek-
aspek tersebut meliputi kriteria pemilihan lokasi data
center, kuantifikasi ruang data center, laying-out ruang
dan instalasi data center, sistem elektrik yang
dibutuhkan, pengaturan infrastruktur jaringan yang
scalable, pengaturan sistem pendingin dan fire
suppression.
Data Center #5
2. DC Security Infrastructure (Infrastruktur Keamanan
Data Center).
Terdiri dari sistem pengamanan fisik dan non fisik pada data center.
a. Pengamanan fisik: akses user ke data center berupa kunci akses
memasuki ruangan (kartu akses atau biometrik) dan segenap petugas
keamanan yang mengawasi keadaan data center (baik di dalam
maupun di luar), pengamanan fisik juga dapat diterapkan pada
seperangkat infrastruktur dengan melakukan penguncian dengan kunci
gembok tertentu.
b. Pengamanan non fisik: dilakukan terhadap bagian software atau sistem
yang berjalan pada perangkat tersebut, antara lain dengan memasang
beberapa perangkat lunak keamanan seperti access control list, firewalls,
IDSs dan host IDSs, fitur - fitur keamanan pada Layer 2 (datalink layer)
dan Layer 3 (Networks layer) disertai dengan manajemen keamanan.
Data Center #6
3. Application Optimization (Optimasi Aplikasi).
Akan berkaitan dengan layer 4 (transport layer) dan layer 5
(session layer) untuk meningkatkan waktu respon suatu server
bertujuan untuk mengoptimalkan jalannya suatu aplikasi dalam suatu
sistem.

4. Infrastruktur IP.
Infrastruktur IP menjadi servis utama pada data center. Servis ini
disediakan pada layer 2 dan layer 3. Isu yang harus diperhatikan
terkait dengan layer 2 adalah hubungan antara server farms dan
perangkat layanan, memungkinkan akses media, mendukung
sentralisasi yang reliable, loop-free, predictable, dan scalable.
Sedangkan pada layer 3, isu yang terkait adalah memungkinkan
fast convergence routed Networks (seperti dukungan terhadap
default gateway).
Data Center #7
5. Media Penyimpanan.
Data Center juga digunakan sebagai pusat seluruh data–
data yang diakses oleh semua klien yang terhubung,
tentunya didukung dengan kapasitas memori yang besar
pula. Agar dapat melayani klien dengan kualitas yang
baik, karena klien bisa saja mengakses data secara
bersamaan dengan kapasitas yang besar.
Kriteria data center

1. Availability.
Data center diciptakan untuk mampu memberikan operasi yang
berkelanjutan dan terus-menerus bagi suatu perusahaan baik
dalam keadaan normal maupun dalam keadaan terjadinya suatu
kerusakan yang berarti atau tidak. Data center harus dibuat
sebisa mungkin mendekati zero-failure untuk seluruh
komponennya.
2. Scalability dan flexibility.
Data center harus mampu beradaptasi dengan pertumbuhan
kebutuhan yang cepat atau ketika adanya servis baru yang harus
disediakan oleh data center tanpa melakukan perubahan yang
cukup berarti bagi data center secara keseluruhan.
Kriteria data center #2
3. Security.
Data center menyimpan berbagai aset perusahaan
yang berharga, oleh karenanya sistem keamanan
dibuat seketat mungkin baik pengamanan secara fisik
maupun pengamanan non-fisik.
Data Center #8

• Sebuah data center memiliki kelas atau tingkatan yang


disebut Tier.
• Lembaga yang membuat spesifikasi tier untuk data
center adalah Telecommunications Industry Association
(TIA). TIA telah diakreditasi oleh ANSI (American
National Standars Institute).
• Pada thn 2005 TIA mempublikasikan ANSI/TIA-942 yaitu
Telecommunication Infrastructure standard for Data
Centers yang mendefinisikan 4 tingkatan (Tier) data
center.
4 tingkatan (tier) data center

1. Tier 1 adalah memiliki kemampuan High Avaibility 99.676 % tidak


memiliki redudansi /back up power, back up server , back up
hardware dan downtime dalam setahunnya maksimal 28.8 jam.
2. Tier 2 adalah data center yang memiliki kemampuan high avaibility
99,749 %, memiliki redudansi power dan cooling, tapi tidak memiliki
redudansi hardware dan fault tolerance. Downtime maksimal dalam
satu tahunya adalah 22 jam pertahunnya
3. Tier 3 adalah data center yang memiliki kemampuan high avaibility
99.982 % yang memiliki redudansi power, cooling , dan hardware
tapi memiliki downtime 1.6 jam per tahunnya
4. Tier 4 adalah data center yang memiliki kemampuan high avaibility
99.95 % yang memiliki redudansi power, cooling dan hardware serta
faultolerance dengan downtime 1/4 jam per tahunnya.
Tabel Tier data center
Tabel Tier data center #2

Anda mungkin juga menyukai