Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI KOMUNIKASI

CULTURE DIVERSITY ( KERAGAMAN BUDAYA)

Dosen Pengampuh; Dr.Rifa’i.,M,Pd

Disusun oleh kelompok 7

1. Anggun Cecelia 2070233017


2. Riri Fitriani 2070233019

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU

2023/2024
KATA PENGANTAR

Bismillahirohmanirrohim

Asalamu’alaikum wahrohmatullahi wabarokatuh.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat allah swt karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Penyusunan
makalah ini adalah untuk memenuhu tugas mata kuliah sosiologi dan antropologi
jurusuan komunikasih penyiaran islam universitas muhammadiyah Bengkulu.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal bersama team yang terlibat.
Terlepas dari semua itu , penulis menydari sepenuhnya bahwa maasih ada kekurangan
dari segi susunan kalimay maupan tata bahasanya.penulis juga menyadari bahwa dalam
membuat tugas makalah ini tidak luput dari kesalahan ,oleh karena itu, segala kritik dan
saran yang membangun akan berguna agar penulisan selanjutnya dapat menghasilakan
karya yang lebih baik. Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
membacanya.

Wassalammu’alaikum wr.wb

Bengkulu, mei 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 3
BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
1.Latar Belakang ........................................................................................................................ 4
BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................................................ 6
1. Pengertian keragaman budaya. .......................................................................................... 6
2. Macam keragaman –macam budaya .................................................................................. 6
3. Contoh keragaman budaya ................................................................................................. 7
4. Manfaat keragaman budaya ............................................................................................... 9
5. Masalah akibat keragaman budaya .................................................................................. 10
BAB 3 PENUTUP ....................................................................................................................... 11
A.Kesimpulan .......................................................................................................................... 11
B .Saran .................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 12
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang
Semboyan ”berbeda-beda tetapi satu” (bhinneka tunggal ika) tidak lagi ramai
dan keras disuarakan akhir-akhir ini, tetapi semboyan itu menyisakan banyak cerita
tentang bagaimana kebudayaan diperlakukan selama kurang lebih setengah abad. Istilah
bhinneka tunggal ika tidak hanya menunjukkan adanya suatu tujuan untuk mencapai
suatu tatanan masyarakat yang menyatu, tetapi menyembunyikan sikap politik yang
sangat tegas untuk menegakkan kesatuan dan persatuan secara total tanpa dapat digugat.
Setiap gugatan atas gerakan nasional untuk mewujudkan kebhinnekan tunggal ikaan itu
telah berarti suatu tindakan subversif.

Lebih dari 500 suku bangsa di Indonesia merupakan pernyataan yang jelas untuk
menunjukkan keragaman budayanya yang mencakup bahasa, agama, ilmu pengetahuan,
kekerabatan, sistem sosial, sistem ekonomi, dan sistem politik yang dipraktekkan pada
tingkat lokal.Kebudayaan atau kultur adalah keseluruhan pemikiran dan benda yang
dibuat atau diciptakan oleh manusia dalam perkembangan sejarahnya. Ruth Benedict
(1934) melihat kebudayaan sebagai pola pikir dan berbuat yang terlihat dalam
kehidupan sekelompok manusia dan yang membedakannya dengan kelompok lain. Para
ahli umumnya sepakat bahwa kebudayaan adalah perilaku dan penyesuaian diri manusia
berdasarkan hal-hal yang dipelajari/learning behavior.

Kebudayaan juga dapat dipahami sebagai suatu sistem ide/gagasan yang dimiliki
suatu masyarakat lewat proses belajar dan dijadikan acuan tingkah laku dalam
kehidupan sosial bagi masyarakat tersebut (Koentjaraningrat, 1996). Sedangkan sistem
budaya sendiri dapat dikatakan sebagai seperangkat pengetahuan yang meliputi
pandangan hidup, keyakinan, nilai, norma, aturan, hukum yang diacu untuk menata,
menilai, dan menginterpretasikan benda dan peristiwa dalam berbagai aspek
kehidupannya. Kebudayaan tidak bisa hanya dilihat dari sisi isi kebudayaan itu sendiri
karena keberadaannya tidak terlepas dari banyak faktor lain sehingga kebudayaan itu
ada, berlangsung, dan berkembang. Satu faktor penting yang berkaitan dengan
kebudayaan adalah masyarakat, tidak akan ada satu kebudayaan tanpa masyarakat,
demikian sebaliknya. Sebagai satu bentuk persekutuan hidup , masyarakat itu sendiri
adalah konsep dengan dimensi yang luas; meski kita sering menggunakan konsep
masyarakat Indonesia, namun dalam kenyataannya kita tidak bisa membayangkan
semua orang Indonesia yang berjumlah ratusan juta orang, biasanya yang terbayang
hanyalah sekelompok orang-orang Indonesia di sekitar kita saja, di suatu lokasi tertentu.

Seorang ahli sosiologi Indonesia, M. M. Djojodigoeno (1965), membedakan


antara konsep masyarakat dalam arti luas dan masyarakat dalam arti sempit; dalam
konsep itu, masyarakat Indonesia adalah masyarakat dalam arti luas, dan masyarakat
disekeliling kita apakah itu desa atau kota tertentu, maupun masyarakat warga
kelompok kekerabatan seperti marga, dadia, atau suku bangsa adalah masyarakat dalam
arti sempit.

Satu bentuk keberadaan lain dari masyarakat dalam dimensi yang lebih luas
yaitu dalam bentuk bangsa, sepertinya keanekaragaman kebudayaan itu lebih
memungkinkan kebedaraannya dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas; bangsa
Indonesia pantas disebut sebagai bangsa yang besar karena memang memiliki potensi
untuk menjadi besar, tidak saja ditunjang oleh kewilayahan membentang luas, jumlah
penduduk yang besar, namun juga sarat dengan keanekaragaman masyarakat dan
kebudayaan yang berbeda satu dengan yang lain, mungkin hanya perbedaan ras saja
yang tidak terlalu menyolok dari keanekaragaman di atas.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian keragaman budaya.


Keragaman buadaya adalah salah satu ciri khas yang ada di dunia
,dengan berbagai suku yang ada di dunia ,dengan berbagai suku bangsa yang
tersebar di seluruh dunia ,termasuk di indonesia.Keragaman budaya adalah
suatu keunikan yang ada di muka bumi ini, dengan beragam suku bangsa
yang ada di seluruh dunia. Ini termasuk juga yang ada di Indonesia.Kalo di
Indonesia sendiri, keragaman budaya ada karena kita punya beragam ras,
suku bangsa, hingga bahasa. Nah dari bermacam-macam ras, suku dan
bahasa tersebut, lahirlah keberagaman budaya Indonesia.Kalo di Indonesia
sendiri, keragaman budaya ada karena kita punya beragam ras, suku bangsa,
hingga bahasa. Nah dari bermacam-macam ras, suku dan bahasa tersebut,
lahirlah keberagaman budaya Indonesia .
2. Macam–macam keragaman budaya,

Berikut ini macam-macam keragaman budaya yang ada di Indonesia,


diantaranya:

• Upacara adat. Ini adalah salah satu bentuk adat istiadat atau kebiasaan
masyarakat tradisional yang masih ada hubungannya dengan kehidupan
masyarakat. Biasanya upacara adat berhubungan erat dengan arwah atau roh
dari para leluhur.
• Pakaian adat. Pakaian adat jadi salah satu ciri dari daerah tertentu di
indoneisa. Biasanya pakaian adat digunakan pada proses acara adat tertentu,
salah satunya pernikahan.
• Rumah adat. Rumah adat adalah bangunan atau konstruksi yang sengaja
dibuat sama persis dari generasi ke genarasi. Rumah adat ini dipetahankan
baik dari fungsi sosial, kegunaan, adat dan desain bangunannya.
• Alat musik tradisoonal. Ini merupakan alat musik yang sudah ada dan
digunakan turun temurun, dan mengalami perkembangan di daerah-daerah
tertentu. Alat musik tradisional sekaligus jadi aset bukti dari keragamana
budaya Indonesia.
• Tarian adat tradisonal. Tarian adat adalah karakteristik atau kearifan suatu
daerah yang ditunjukkan dalam bentuk gerakan atau seni tari. Biasanya
tarian adat ini terus berkembang dan dilestarikan dari generasi ke generasi.
• Senjata tradisonal. Ini merupakan hasil budaya yang berkaitan dengan
masyarakat daerah tertentu. Fungsi dari senjata tradisional adalah untuk
melindungi diri dari serangan musuh, berburu dan berladang.
• Lagu daerah. Lagu daerah adalah lantunan yang dinyanyikan oleh
masyarakat suatu daerah. Ini biasanya mirip seperti lagu kebangsaan, tapi
sifatnya kedaerahan.
• Makanan khas daerah. Setiap daerah tentunya memiliki banyak jenis
tanaman atau rempah khas. Nah dari sinilah muncul beragam bentuk olahan
makanan yang menjadi ciri khas suatu daerah.

3. Contoh keragaman budaya


Berikut ini aku kasih tau juga ya, contoh dari keragaman budaya.

Upacara Adat:

1. Upacara adat di Sumatera Utara, Mangokkal Holi.


2. Upacara adat di Aceh, Peusijuk
3. Upacara adat di Papua, Bakat Batu
4. Upacara adat Jawa Barat, Sisingaan
5. Upacara adat di Banten, Seren Raun

Pakaian Adat:

1. Provinsi Jawa Barat, yaitu Pakaian Adat Bedahan


2. Provinsi DKI Jakarta, yaitu Pakaian Adat Sadariah
3. Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kebaya
4. Provinsi DI Yogyakarta, yaitu Kebaya Kesatrian
5. Provinsi Jawa Timur, yaitu Pakaian Adat Pesa’an
Rumah Adat:

1. Provinsi Sulawesi Tenggara, yaitu Rumah Adat Laikas


2. Provinsi Sulawesi Selatan, yaitu Rumah Adat Tongkonan
3. Provinsi Maluku, yaitu Rumah Adat Baileo
4. Provinsi Gorontalo, yaitu Rumah Adat Dulohupa
5. Provinsi Papua, yaitu Rumah Adat Honai

Alat Musik Tradisional:

1. Gambang Camar dari Provinsi Riau


2. Saluang dari Sumatera Barat
3. Gitar Dambus dari Bangka Belitung
4. Angklung dari Jawa Barat
5. Gamelan dari Jawa Tengah

Tarian Adat Tradisional:

1. Tari Saman dari Nanggroe Aceh Darussalam


2. Tari Piring dari Sumatera Barat
3. Tari Tor-Tor dari Sumatera Utara
4. Tari Sigeh Penguten dari Lampung
5. Tari Kelindan Sumbay dari Sumatera Selatan

Senjata Tradisional:

1. Senjata Rencong dari Aceh


2. Senjaga Hujur dari Sumatera Utara
3. Senjata Pedang Jenawi dari Riau
4. Senjata Badik Tumbuk Lada dari Kepulauan Riau
5. Senjata Kahir dari Sumatera Barat
Lagu Daerah:

1. Butet dari Sumatera Utara


2. Bungong Jempa dari Aceh
3. Yamko Rambe Yamko dari Papua
4. Potong Bebek Angsa dari Nusa Tenggara Timur
5. Angin Mamiri dari Sulawesi Selatan

Makanan Khas Daerah:

1. Rendang dari Padang, Sumatera Barat


2. Pempek dari Palembang, Sumatera Selatan
3. Mie Aceh dari Aceh
4. Nasi Gudeng dari Yogyakarta
5. Ayam Betutu dari Bali

4. Manfaat keragaman budaya.

▪ Promotes nilai-nilai kemanusiaan


Pada saat suatu organisasi mempunyai sekelompok karyawan milik beragam
budaya, hal ini menunjukkan kalau organisasi mengakui dan merayakan serta
memperingati keragaman yang ada pada orang dari latar belakang yang berbeda.Hal ini
membuat orang-orang organisasi berpikir kalu nilai mereka dan kontribusi layak sedang
direalisasikan oleh organisasi dan manajemen.

▪ Improves produktivitas dan profitabilitas


Terlepas dari nilai-nilai kemanusiaan, keragaman budaya juga bisa membawa
beberapa manfaat nyata kepada bidang bisnis di seluruh dunia.Persuasi aktif dalam
keragaman di tempat kerja langsung, dampak produktivitas dan profitabilitas organisasi
serta karyawan.Terdapat peningkatan produktivitas pekerjadan profitabilitas untuk
organisasi.
keberagaman budaya yang ada di indonesia dapat memberikan manfaat bagi
bangsa kita. Dalam bidang bahasa, kebudayaan daerah yang berwujud dalam bahasa
daerahnya masing-masing dapat memperkaya perbedaharaan istilah dalam bahasa
Indonesia.Sementara itu, dalam bidang pariwisata, potensi keberagaman budaya dapat
juga dijadikan objek dan tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa
negara.Pemikiran yang muncul dari sumber daya manusia yang ada di masing-masing
daerah dapat juga dijadikan sebagai acuan bagi pembangunan nasional.

5. Masalah akibat keragaman budaya,

Mengatur serta mengurus sejumlah orang yang sama ciri-ciri, kehendak, dan
adat istiadatnya tentunya lebih mudah daripada mengurus dan mengatur sejumlah orang
yang semuanya berbeda-beda mengenai hal-hal tersebut.Gagasan yang menarik
diangkat untuk mengatasi/ mengikis kesalah pahaman dan membangun benteng saling
pengertian adalah dengan multikulturalisme dan sikap toleransi serta empati antar
budaya.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

❖ Keragaman buadaya adalah salah satu ciri khas yang ada di dunia ,dengan berbagai
suku yang ada di dunia ,dengan berbagai suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia
,termasuk di indonesia.
❖ Macam-macam keragaman budaya: upacara adat, pakaian adat, rumah adat, alat
music trasdisional, tarian adat tradisional, senjata tradisional, lagu daera, makanan
khas daerah.
❖ Manfaat keragaman budaya
1. Promotes nilai-nilai kemanusian
2. Improves produktivitas dan profitabilitas
❖ Masalah akibat keberagaman budaya

B .Saran
kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan,maka itu membutuhkan
saran yang membangun agar senantiasa menjadi lebih baik dan lebih berkembang dalam
menyusun sebuah makalah.

DAFTAR PUSTAKA

Arjan,I Bagus. 2015. Geografi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Haryanto, Tri dan Gita Arfiani. 2017. PR Geografi. Klaten: PT Intan Pariwara.
Kusumawati, Indah. Modul Pengayaan Geografi. Surakarta:

Putra Nugraha. Moeis, Syarif. 2009. Pembentukan Kebudayaan Indonesia.


Bandung: Universitas Negeri Iindonesia.

Suganda, H. (2006). Kampung Naga Mempertahankan Tradisi. Bandung: Kiblat


Utama. Sulaiman.S dan I. Sancin, (2007). Mengulas Tanah Adat Bangka
Belitung Masyarakat Yang Tak Beradat. Pangkal Pinang: Bangka Pos,
16/9/2007.

Toledo, V.M. (2002). Ethnoecology: A Conceptual Framework for the Study of


Indiginous Knowledge of Nature. Dalam J.R. Stepp, F.S.

Georgia: The International Society of Ethnobiology Abdullah, Irwan. 1999.


“Dari Bounded System ke Borderless Society: Krisis Metode
Antropologi dalam Memahami Masyarakat Masa Kini”, Antropologi
Indonesia, Vol. 60, hal. 11-18.
Abdullah, Irwan dan Pande Made Kutanegara. 2002. “Diversitas Budaya, Hak
Budaya Daerah dan Governansi Lokal di Indonesia”, Makalah yang
disampaikan dalam the 3rd International Conference of the Journal
Antropologi Indonesia, Bali, 16-19 Juli.

Arrani, Amirudin. 2002. ”Mlangi: Pluralitas, Konflik, Resistensi”, dalam M.


Jadul Maula (ed.), Ngesuhi deso Sak kukuban: Lokalitas, Pluralisme,
Modal Sosial Demokrasi. LkiS, Yogyakarta. Chua Beng Huat. 2002.
“Multiculturalism in Island South-East Asian”, Keynote address pada the
3rd International Conference of the Journal Antropologi Indonesia, Bali,
16-19 Juli

Anda mungkin juga menyukai