Anda di halaman 1dari 3

JURNAL REFLEKSI

Guru adalah seorang pengajar yang mengajar dan mendidik murid-muridnya dengan
sepenuh hati, karena guru memiliki peran sebagai orang tua kedua bagi anak didiknya. Guru
memiliki pengaruh yang sangat besar kepada setiap murid yang diajarkan, mulai dari sisi
akademiknya maupun dari karakternya. Menjadi seorang guru merupakan tugas yang mulia dan
tidaklah jarang jika kita mendengarkan “ Guru Adalah Pahlawan Tanpa Jasa”. Guru adalah seorang
teladan bagi murid-murid.

Guru kiranya mampu memiliki kompetensi yaitu mampu melihat setiap perkembangan
setiap anak didik yang diajarkannya (pedagogik), tidak hanya perkembangan akademik tetapi juga
karakteristik dalam setiap muridnya dan memiliki metode ataupun cara pengajaran yang dapat
membuat setiap murid-muridnya mengerti apa yang diajarkan. Pada saat melakukan evaluasi, guru
dapat melihat dan memperhatikan lebih lagi bagaimana perkembangan setiap murid/anak didiknya
dan dapat mengetahui apa yang seharusnya diperbaiki dalam pengajarannya. Tidak hanya dalam
memperhatikan pedagogiknya, guru juga harus memiliki integritas. Dalam setiap pengajaran yang
diajarkannya, guru harus memberikan contoh yang baik sesuai dengan yang dikatakannya. Setiap
pengajaran yang diajarkan oleh guru seharusnya mampu diterima oleh setiap muridnya, karena
sebelum mengajarkan materi/teori guru harus sudah menguasai materinya terlebih dahulu. Tidak
sekedar mengajar dan mendiktekan teori tetapi juga harus mampu menjelaskan dengan jelas apa
yang sedang diajarkan.

Selain itu juga guru harus memiliki kemampuan sosial yang baik, tidak hanya kepada
muridnya tetapi juga kepada orang tua murid, sesama rekan kerja dan masyarakat sekitar. Seorang
guru tentu saja tidak hanya bertemu kepada muridnya setiap hari dan setiap detik, tetapi juga
bertemu dengan orang lain oleh karena itu seorang guru harus memiliki kemampuan sosial yang
baik.

Guru juga memiliki metaphora sebagai :

- Seniman dan teknisi: Guru yang dapat menampilkan cara dan metode yang baik dalam
setiap pengajarannya. Menarik dan kreatif layaknya seorang seniman yang melukiskan
setiap goresan di dalam sebuah kenvasnya. Guru sebagai teknisi adalah guru yang lebih
kepada penuntutan/penekanan kepada ketepatan dan keefisienan. Dengan memiliki
metaphora ini sebagai guru, kita dapat mengetahui apa yang telah didapatkan anak didik
kita.
- Fasilitator : Guru yang menyediakan fasilitas dalam setiap pengajarannya agar dalam
setiap pengajarannya yang berperan aktif tidak hanya gurunya tetapi juga muridnya.
- Pembawa Cerita : Guru yang dalam pengajarannya membagikan ilmunya dengan cara
bercerita agar dalam keadaan kelas tidak terlalu tegang dan formal. Dengan cara
bercerita kepada murid maka ada kemungkinan cerita yang kita bawakan akan menjadi
inspirasi bagi murid kita nantinya dan menjadi referensi bagi kehidupan mereka.
- Pengrajin : Guru yang tidak hanya memberikan teori tetapi juga memberikan praktek
dalam setiap pengajarannya. Guru yang memiliki metode dan cara dalam pengajarannya
tentu saja memiliki banyak praktek dalam setiap pengajarannya.
- Pelayan & Imam : Guru yang siap melayani setiap muridnya, bukan berarti guru menjadi
budak bagi muridnya tetapi guru yang siap menyediakan dan membantu setiap muridnya
dalam setiap kesukaran yang dihadapinya.
- Penuntun : Guru yang siap menjadi penuntun layaknya seorang pengembala yang
mengembalakan domba-dombanya. Mengajarkan kepada yang baik bagi murid-
muridnya agar muridnya menjadi siswa yang berhasil.

Karakter yang juga harus dimiliki guru adalah karakter yang berintegritas karena guru
adalah seorang teladan dan juga role model bagi muridnya. Perasaan yang saya rasakan sekarang
adalah takut dan gugup, karena saya belum terlalu yakin apakah saya telah siap dan mampu menjadi
seorang guru. Saya merasa bersemangat dan senang, perasaan itu bercampur menjadi satu pada hati
saya sekarang. Saya memang memiliki cita-cita menjadi seorang guru, karena saya berpikir menjadi
guru adalah pekerjaan yang menyenangkan dan mengasyikan. Guru SD khususnya, saya menjadi
guru SD karena saya tahu bahwa kita membentuk dan membantu tumbuh karakter setiap siswa kita
nanti nya mulai dari SD.

Tidak hanya perasaan senang yang ada di hati saya, tetapi juga perasaan yang tidak
menyenangkan yang membuat saya tidak bersemangat. Ketika awal saya mengetahui kemampuan
akademik saya yang rendah, saya sedikit sedih mengetahui bahwa menjadi guru harus memiliki
kemampuan untuk menguasai bidang-bidang dan materi dalam pelajaran yang akan diajarakan
nanti. Lama-kelamaan saya belajar dan saya mulai meyakinkan diri saya, saya mampu untuk
meningkatkan kemampuan otak saya dalam bidang akademik. Tuhan pasti membantu saya dalam
setiap pekerjaan saya.

Merupakan hal yang penting bagi saya untuk terus memikirkan tujuan utama saya, yaitu
cita-cita menjadi guru. Saya harus mempu menggapai impian saya, tangan Tuhan akan membantu
saya untuk mendapatkannya jika saya melakukannya dengan kerja keras dan terus berdoa. Banyak
hal yang menurut saya sangat penting untuk diperhatikan dan menjadikannya semangat bagi saya.
Bagi saya hal yang sangat mengispirasi saya dan menguatkan keinginan saya untuk menjadi guru
adalah ketika saya melihat semangat guru saya dalam mengajar, saya tidak pernah melupakan guru
SD saya yang mengajarkan saya dengan penuh kasih yang sungguh membuat saya mengerti dalam
setiap pelajaran yang diberikan beliau. Saya juga mempunyai impian yang tinggi dalam menjadi
guru SD, saya selalu berpikir jika saya menjadi guru maka saya dapat membantu pertumbuhan
karakter yang baik kepada siswa yang saya akan ajarkan nanti.

Hal yang saya ingin lebih ketahui adalah bagaimana caranya saya dapat membantu
pertumbuhan karakter dan cara mendidik setiap anak murid yang saya ajarkan nanti. Saya selalu
ingin mengetahui bagaimana cara-cara seorang guru yang berhasil dalam mendidik setiap muridnya
yang berbeda-beda latar belakang dan karakter. Akan menjadi suatu hal yang luar biasa memuaskan
jika saya dapat mengetahui dan mempelajari atau bahkan mempraktekannya ke dalam praktek
mengajar saya nantinya. Hal ini menjadi sangat penting karena dalam profesi menjadi guru tentu
akan membutuhkan ambisi yang kuat, metode yang digunakan dalam pengajaran dan memerlukan
teladan atau contoh yang baik untuk menjadi seorang yang baik juga agar nantinya bisa menjadi
teladan yang baik kepada murid-muridnya.

Saya perlu melakukan banyak hal agar saya siap menjadi seorang guru yang baik. Hal yang
pertama saya lakukan adalah saya meningkatkan kemampuan akademik saya dan memperbanyak
kemampuan saya agar saya nanti mampu mengajar dengan baik. Kedua adalah saya membangun
relasi dengan Tuhan semakin mendalam agar saya mengerti bagaimana cara Tuhan bekerja dalam
diri saya sebagai seorang guru. Saya juga ingin belajar dari orang-orang yang ada disekitar saya
untuk mengetahui bagaimana karakter orang-orang dan dengan hal itu maka saya yakin saya
melangkah selangkah demi selangkah untuk lebih siap menjadi seorang guru yang baik dan
berkarakter.

Dalam pelaksanaan persiapan diri saya untuk menjadi guru, saya menyiapkan hati. Saya
akan terus belajar dalam setiap waktu dan pengalaman yang saya dapatkan. Saya mungkin belum
dapat memenuhi untuk menjadi seorang guru, tetapi saya akan terus belajar dan meningkatkan
profesionalisme saya sebagai seorang guru.

Anda mungkin juga menyukai