Anda di halaman 1dari 10

Nama Mahasiswa : Dwi Sri Utami, S.

Pd
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah dan Masalah Terpilih yang akan diselesaikan

Akar penyebab Analisis akar penyebab Masalah terpilih yang


No. Hasil eksplorasi penyebab masalah
masalah masalah akan diselesaikan
1 Masalah: Minat belajar siswa yang rendah dan terkesan kurang perhatian dalam mata Setelah dianalisis, akar Masalah ke 2
pelajaran IPA. penyebab masalahnya
1. Kesehatan siswa terganggu adalah Siswa kelas V
2. Kemampuan siswa untuk memahami materi rendah Alasan mengapa kesulitan memahami
3. Siswa tidak tertarik dengan pembelajaran. cara mengajar guru bacaan yang
4. Perhatian orang tua kepada peserta didik kurang. tidak jelas dan sulit dijelaskan oleh guru
5. Cara mengajar guru tidak jelas dan sulit untuk dipahami dipahami oleh siswa
Literatur karena siswanya
1. Marti’in (2019) Faktor internal yang mempegaruhi rendahnya minat belajar peserta didik tidak aktif dalam
kelas XI SMA Negeri 5 pontianak, memperoleh hasil tinggi baik faktor internal dari aspek mengikuti pelajaran
fisiologis maupun faktor internal dari aspek psikolgis. Itu artinya, faktor kesehatan dan cacat dan siswa tidak
tubuh dari segi aspek fisiologis sangat berpengaruh terhadap minat belajar peserta didik mengetahui dasar
kelas XI SMA Neger 5 Pontianak. Begitupula dari aspek psikologis, Perhatian, Bakat, pembelajarannya.
Motivasi, Kesiapan, Intelegensi pada 7 peserta didik yang kurang sehingga menyebabkan
rendanya minat belajar peserta didik kelas XI SMA Neger 5 Pontianak. Faktor eksternal
penyebab rendanya minat belajar peserta didik kelas XI SMA Neger 5 Pontianak dibagi
menjadi 3 aspek yakni : lingkungan keluarga yang memperoleh hasil kategori tinggi, yang
berarti cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, keadaan ekonomi keluarga,
perhatian orang tua kepada peserta didik, latar belakang kebudayaan/pendidikan menjadi
salah satu penyebab rendahnya minat belajar peserta didik kelas XI SMA Negeri 5 Pontianak
Wicaksono, L., & Purwanti, P. (2019). ANALISIS TENTANG RENDAHNYA MINAT
BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 5 PONTIANAK. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa (JPPK), 8(7), 425-436.
Diakses tanggal 15-05-2023
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/33958/75676581973
2. Marzak, vicri (2017, hlm 19-20) faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya minat belajar
siswa yakni disebabkan oleh faktor guru. Pengaruh yang ditimbulkan oleh hasil interaksi
siswa dengan aktivitas guru dalam proses belajar mengajar tergolong kurang baik, sebanyak
52% siswa menyatakan bahwa cara mengajar guru tidak jelas dan sulit untuk dipahami.
Karena dalam penelitian ini guru mempunyai pengaruh besar terhadap rendahnya minat
belajar siswa. Agar tujuan pendidikan tercapai, dalam hal ini guru atau pendidik sangat
berperan penting. Oleh karna itu, seorang guru harus mengetahui bagaimana cara
mentransfer pengetahuam berdasarkan kurikulum yang digunakan di sekolah. sehingga
dalam pembelajaran lebih diperhatikan bagaimana guru dalam mengelola pembelajaran
Marzak, vicri.2017.Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Belajar
Siswa pada Mata Pelajaran Tekonologi Informasi dan Komunikasi (TIK): Studi Kasus SMA
Negeri 1 Bergas. Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi dan Komputer FTI-UKSW
Diakses tanggal 14-5-2023
http://repository.uksw.edu/handle/123456789/14005
Wawancara dengan pakar/ahli (Priska Efriani Luansi Ero,M.Pd,Gr)
Berdasarkan hasil riset, faktor yg membuat minat siswa kurang pada pembelajaran karna kurang
motivasi. Motivasi itu datang 2 yaitu dalam dan luar. Dari dalam, karena sebagian besar siswa
merasa belum membutuhkan pembelajaran itu akan ditujukan kemana dan akhirnya kurang
tertarik. Sedangkan dari luar karena strategi pembelajaran masih kurang efektif, kurang
mengakomodasi kebutuhan belajar,dan kurang kontekstual.
Wawancara dengan rekan sejawat (Melki Sedik, S.Pd) Cara mengajar guru
1. Metode pembelajaran yang monoton, yang tidak bervariasi
2. Guru kurang memperhatikan kebutuhan individu siswa sehingga materi tidak
3. kurang Kerjasama dari orangtua dalam memperhatikan anak. jelas dan sulit
2 Masalah: Siswa kelas V kesulitan memahami bacaan yang dijelaskan oleh guru dipahami oleh siswa Setelah dianalisis, akar
1. Kondisi badan siswa yang kurang fit penyebab masalahnya
2. Perhatian orang tua yang kurang tehadap siswa adalah
3. Rendahnya minat siswa dalam membaca Alasan mengapa cara
mengajar guru yang tidak
4. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar
bervariasi karena guru
5. Cara mengajar guru yang tidak bervariasi belum mampu mendesain
literatur pembelajaran terbimbing
1. Safitri Melinia, dkk (2022) faktor penyebab kesulitan belajar membaca pemahaman dan menarik kepada
disebabkan oleh faktor internal (Kesehatan tubuh yang kurang optimal, rendahnya siswa untuk
intelegensi, rendahnya motivasi belajar siswa, rendahnya minat siswa dalam membaca, dan meningkatkan
kematangan sosial dan emosi serta penyesuaian diri siswa yang belum stabil) dan faktor kemampuan memahami
eksternal (cara guru dalam mengajar yang tidak bervariasi dan lingkungan keluarga berupa bacaan siswa agar lebih
perhatian orang tua yang kurang pada siswa). Jadi dapat disimpilkan bahwa terdapat meningkat
beberapa faktor penyebab kesulitan belajar membaca pemahaman siswa yaitu faktor
internal dan faktor eksternal
Melinia, S., Saputra, H. H., & Oktaviyanti, I. (2019). Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab
Kesulitan Belajar Pada Keterampilan Membaca Pemahaman. Journal of Classroom Action
Research, 1(1), 158-163.
Diakses tanggal 14-05-2023
https://jppipa.unram.ac.id/index.php/jcar/article/view/2039
2. Aini, Qurratul (2021) Faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar dalam membaca teks
cerita meliputi faktor internal dan eksternal. Faktor internal Berasal dari diri sendiri
siswa/siswi itu sendiri. Sedangkan faktor eksternalnya berasal dari lingkungan keluarga atau
lingkungan sosial. Solusi untuk siswa/siswi yang mengalami kesulitan belajar dalam
membaca teks cerita yaitu siswa/siswi memiliki kemauan untuk membaca atau tidak malas
untuk belajar membaca
Aini, Q. (2021). Kesulitan Belajar dalam Membaca Teks Cerita Siswa Kelas VII di SMP Al
Ibrohimy Bangkes Kadur Pamekasan (Doctoral dissertation, INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI MADURA).
Diakses tanggal 14-05-2023
http://etheses.iainmadura.ac.id/2200/
Wawancara dengan pakar/ahli (Priska Efriani Luansi Ero,M.Pd,Gr)
Penyebab siswa kesulitan memahami bacaan yang dijelaskan oleh guru materi abtrak, media
kurang mengakomodir kebutuhan siswa, bahasa bacaan tidak sesuai usia dan
pemahaman dasar anak
Wawancara rekan sejawat (Abdul Tohir,S.Pd)
1. Kurang paham fungsi tanda baca (titik, koma dll)
2. Intonasi dan aksentuasi yang salah.
3. Tidak diberi pengantar untuk memfokuskan masalah di bacaan.
3 Masalah: Siswa kelas V kurang menguasai operasi hitung Matematika
1. siswa tidak menyukai pelajaran matematika Metode yang Setelah dianalisis, akar
2. siswa kurang memahami konsep digunakan kurang penyebab masalahnya
3. siswa mudah merasa jenuh dengan pelajaran dan tempat belajar siswa kurang kondusif menarik adalah:
4. guru tidak menggunakan alat peraga Guru belum mampu
5. buku pelajaran yang disediakan kurang lengkap menemukan metode yang
6. metode yang digunakan kurang menarik sesuai dengan materi ajar
Literatur
1. Yerrina Swaratifani (2021) Hasil penelitian yaitu faktor-faktor yang menyebabkan
kesulitan siswa saat belajar materi operasi hitung pecahan yang diantaranya terbagi
atas aspek kondisi fisik siswa dan aspek materi operasi hitung pecahan tersebut.
Kesulitan belajar dari segi aspek kondisi siswa dipengaruhi oleh tingkat fokus siswa
saat belajar matematika yang disebabkan siswa tidak menyukai pelajaran matematika,
mudah merasa jenuh, dan tempat belajar siswa yang kurang kondusif. Kesulitan belajar
dari aspek materi operasi hitung pecahan kesulitan siswa disebabkan oleh siswa yang
belum mampu merubah bentuk pecahan, menyamakan penyebut, dan belum mengetahui
konsep perkalian dan pembagian pecahan. Selain itu, penyelesaian permasalahan operasi
hitung pecahan siswa juga belum mampu memodelkan permasalahan tersebut
kedalam pemodelan matematika.
Swaratifani, Y. (2021). Analisis Faktor Kesulitan Belajar Matematika Materi Operasi
Hitung Pecahan Kelas V SD Mutiara Persada. Lucerna: Jurnal Riset Pendidikan Dan
Pembelajaran, 1(1), 14-19.
Diakses tanggal 15-05-2023
https://journal.actual-insight.com/index.php/lucerna/article/view/120/104
2. Rahayu Sri Waskitoningtyas (2016) Faktor-faktor yang menyebabkan peserta didik
mengalami kesulitan dalam belajar yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern yang
mempengaruhi kesulitan belajar siswa adalah: (1) siswa kurang minat belajar
matematika dikarenakan nilai matematika selalu rendah, (2) kurang berminat dalam
belajar kelompok, dan (3) banyak rumus yang harus dihafalkan serta catatan matematika
yang diberikan guru terlalu banyak. Sedangkan factor ekstern yang mempengaruhi
kesulitan belajar adalah: (1) guru tidak menggunakan alat peraga sehingga saya kurang
mengerti, (2) buku - buku pelajaran matematika yang disediakan kurang lengkap, (3)
metode yang digunakan guru dalam menerangkan satuan waktu kurang menarik, dan (4)
ketika guru memberikan tugas atau latihan ada beberapa siswa yang asik
bermain dengan temannya sehingga tugas atau latihan tidak selesai dengan baik.
Waskitoningtyas, R. S. (2016). Analisis Kesulitan belajar matematika siswa kelas V
sekolah dasar kota Balikpapan pada materi satuan waktu tahun ajaran 2015/2016. JIPM
(Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika), 5(1), 24-32.
Diakses tanggal 15-05-2023
http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/jipm/article/view/852/778
Wawancara dengan kepala sekolah (Hajrah, S.Pd.SD)
Ada beberapa faktor penyebab siswa mengalami kesulitan belajar matematika, faktor
tersebut berupa faktor internal (kurangnya siswa memiliki kemampuan dasa, motivasi
belajar dan kondisi tubuh) dan faktor eksternal (penggunaan media atau alat peraga
pembelajaran dan situasi keluarga)
Wawancara dengan rekan sejawat (Melki Sedik,S.Pd)
1. Kurang minat/motivasi dalam belajar,
2. siswa mudah lupa terhadap materi yg diajarkan, dan
3. siswa merasa materi terlalu sulit
4 Masalah : Siswa kelas V belum mampu memahami model pembelajaran inovatif pada
pelajaran IPA Rendahnya motivasi Setelah dianalisis, akar
1. Siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran. guru untuk penyebab masalahnya
2. Rendahnya kualitas workshop yang diikuti menerapkan model- adalah
3. Rendahnya motivasi guru untuk menerapkan model-model pembelajaran inovatif. model pembelajaran Kemampuan guru dalam
4. Guru kurang mampu menyiasati waktu yang tersedia inovatif memahami model-model
5. Pengelolaan dan pengawasan kelas yang tidak berjalan maksimal pembelajaran masih
Literature : rendah
1. Khodijah, N. (2022Penelitian ini bertujuan mengetahui profesionalisme guru dalam
penerapan model-model pembelajaran inovatif pada RSBI dan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) profesionalisme guru
dalam penerapan model-model pembelajaran inovatif masih belum sesuai harapan. Hal
ini terlihat baik dari aspek pengetahuan maupun keterampilan sebagian guru yang masih
rendah dalam menerapkan model-model pembelajaran inovatif, dan 2) ada dua faktor
yang mempengaruhi penerapan model-model pembelajaran inovatif, yaitu rendahnya
kualitas pelatihan/workshop yang diikuti dan rendahnya komitmen dan motivasi guru
untuk menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
Khodijah, N. (2022). PROFESIONALISME GURU DALAM PENERAPAN MODEL-
MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF PADA RINTISAN SEKOLAH BERTARAF
INTERNASIONAL. Jurnal Teknodik, Hal. 255 – 264.
Diakses tanggal 15-05-2023
https://doi.org/10.32550/teknodik.v0i0.27
2. Mislinawati, M., & Nurmasyitah, N. (2018). guru menyatakan kendala yang dihadapi
adalah kurang mampu menyiasati waktu yang tersedia, pengelolaan dan pengawasan kelas
yang tidak dapat berjalan maksimal dan ketidakaktifnya siswa dalam proses pembelajaran.
Sehingga, proses penerapan model pembelajaran tidak dapat berjalan dengan maksimal.
Mislinawati, M., & Nurmasyitah, N. (2018). KENDALA GURU DALAM
MENERAPKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN
KURIKULUM 2013 PADA SD NEGERI 62 BANDA ACEH. Jurnal Pesona
Dasar, 6(2).
Diakses tanggal 16-05-2023
https://jurnal.usk.ac.id/PEAR/article/view/12194/9462
wawancara dengan ahli/pakar (Dr. Nur Khadijah Razak, S.Pd., M.Pd)
Ada beberapa hal yang menjadi penyebab keterbatasan tersebut yaitu:
1) Kurangnya alat pembelajaran yang dibutuhkan dalam sintaks model pembelajaran
inovatif;
2) Guru yang peranannya sebagai fasilitator belum memahami mengenai model
pembelajaran tersebut sehingga siswa pun merasa tidak tertarik untuk memahami
tahapan pelaksanaan model pembelajaran tersebut.
Wawancara dengan rekan sejawat (Abdul Tahir, S.Pd)
1. Kurang referensi tentang model pembelajaran yang inovatif.
2. Kurang penguasaan alat teknologi pembelajaran yang inovatif.
3. Lokasi tidak terjangkau oleh listrik, jaringan dan lain-lain
5 Masalah : Siswa kelas V kesulitan mengungkapkan ide maupun memberi tanggapan Kurangnya rasa Setelah dianalisis, akar Masalah ke 5
ketika berdiskusi pada pelajaran IPA percaya diri siswa penyebab masalahnya
1. Kurang rasa percaya diri siswa adalah:  Siswa kelas V
tidak merasa nyaman saat kesulitan
2. Siswa kurang konsentrasi
di sekolah, tidak yakin mengungkapkan ide
3. Hubungan interaksi antara siswa dan siswa yang kurang
4. Minimnya kosakata yang dimiliki dengan kemampuan maupun memberi
Literatur pribadi. tanggapan ketika
1. Eggi G. Ginanjar, Bambang Darmawan, Sriyono Sriyono (2019) Penelitian ini bertujuan berdiskusi pada
untuk menemukan faktor-faktor dominan yang mempengaruhi rendahnya partisipasi belajar pelajaran IPA
peserta didik di SMK. Faktor yang paling dominan, yaitu: keberanian memberikan tanggapan,
pemahaman peserta didik, keberanian menjawab pertanyaan, kemampuan menjelaskan,
kemampuan menyimpulkan, dan kepercayaan diri bertanya. Kesimpulan penelitian ini yaitu
ada enam faktor yang mempunyai pengaruh palih besar terhadap rendahnya partisipasi belajar
peserta didik SMKN 6 Bandung.
Ginanjar, E. G., Darmawan, B., & Sriyono, S. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi
rendahnya partisipasi belajar peserta didik smk. Journal of Mechanical Engineering
Education, 6(2), 206-219.
Diakses tanggal 15-05-2023
https://ejournal.upi.edu/index.php/jmee/article/view/21797
2. Suryawati Suryawati, M Hasbi, Murnia Suri, Sulis Kurniawati (2023) Hasil penelitian
menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi lisan siswa adalah
teman belajar, kepercayaan diri, malu, gugup, suasana pembelajaran berkelompok, waktu
dilaksanakannya pembelajaran, dan gender. Sedangkan faktor yang mempengaruhi
kemampuan komunikasi tulis siswa adalah tidak mampu menuliskan informasi yang
diketahui dan ditanya pada soal, kurang fokus dalam belajar sehingga tidak mengerti materi
yang diajarkan, tingkat kesulitan soal, dam ketenangan dalam mengerjakan soal.
Suryawati, S., Hasbi, M., Suri, M., & Kurniawati, S. (2023). FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA
SMP. JOURNAL OF EDUCATION SCIENCE, 9(1), 7-16.
Diakses tanggal 15-05-2023
http://www.jurnal.uui.ac.id/index.php/jes/article/view/2849
3. Situmorang, N. L., Bangun, K., Sitohang, T., Siagian, B. A., & Sitorus, P. J. (2023). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat faktor penyebab dan bentuk kesulitan dalam belajar
berbicara peserta didik. Hasil penelitian ini adalah Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar
siswa dalam pembelajaran keterampilan berbicara berasal dari faktor motif/motivasi,
kebiasaan belajar,sikap mental,Terlalu tidak ingin tau,Minimnya kosa kata yang
dimiliki,media pembelajaran, dan hubungan/interaksi antara siswa dan siswa. Faktor yang
paling dominan menyebabkan kesulitan belajar siswa adalah sikap mental. Siswa-siswi
kurang percaya diri dalam menyampaikan gagasan yang dimiliki, Siswa merasa takut jika apa
yang disampaikan itu salah sehingga membuat siswa memilih diam.
Situmorang, N. L., Bangun, K., Sitohang, T., Siagian, B. A., & Sitorus, P. J. (2023). Analisis
Kesulitan Keterampilan Berbicara Dan Faktor Penyebabnya Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia Siswa-Siswi Kelas X SMA Yapim Taruna Sei Rotan Tahun Ajaran
2022/2023. Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK), 5(2), 5144-5152.
Diakses tanggal 15-04-2023
https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/14277/11057
4. SEMBIRING (2021) Berdasarkan analisis data diperoleh, kesulitan siswa dalam
mengutarakan pendapat pribadi tentang pertanyaan yang disampaikan guru dalam mengajar
di mana siswa tidak percaya diri, dan tidak berani dalam mengutarakan pendapat pribadinya
dengan memikirkan akibat jika salah menjawab. Faktor penyebab siswa sulit mengutarakan
pendapat pribadinya Siswa kurang konsentrasi, Siswa memiliki sifat introvert dimana anak
lebih memilih diam jarang bicara meskipun mereka mengetahui jawaban, memikirkan akibat
jika salah menjawab , Kurang stimulasi mungkin di rumah atau sekolah anak tidak
terstimulasi dengan baik sehingga ia kerap takut, malu-malu, ragu, untuk berpendapat.
Biasanya terjadi pada anak yang mengalami pola asuh otoriter, semua yang sudah ditetapkan
oleh orangtua tidak boleh dibantah dan orangtua memberlakukan aturan rumah yang sangat
kaku
SEMBIRING, S. D. B. (2021). ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENGUTARAKAN
PENDAPAT PRIBADI TENTANG PERTANYAAN YANG DISAMPAIKAN GURU DALAM
MENGAJAR DI KELAS V SDN 043952 SUKARAMAI TAHUN AJARAN 2020/2021 (Doctoral
dissertation, UNIVERSITAS QUALITY).
Diakses tanggal 15-05-2023
http://portaluniversitasquality.ac.id:55555/1338/
Wawancara dengan kepala sekolah (Hajrah, S.Pd.SD)
1. Kurangnya siswa dalam perbendaharaan kata berbahasa Indonesia, sehingga sulit untuk
mengungkapkan kata-kata atau membuat suatu kalimat .
2. Kurangnya percaya diri kepada temannya dikelas.
3. Tidak mampu mengungkapkan atau membuat sebuah kalimat dalam berdiskusi.
Wawancara rekan sejawat (Abdul Tahir, S.Pd)
1. Kurang pengetahuan tentang materi diskusi
2. Kurang membaca, sehingga kurang perbendaharaan kata untuk mengungkapkan ide
maupun tanggapan.

6 Masalah : Siswa kelas V belum mampu menyelesaikan soal-soal berbasis HOTS pada
mata pelajaran IPA
3) Siswa belum terbiasa dalam menyelesaikan soal berbasis HOTs,
4) Siswa masih memerlukan bantuan orang lain dalam menyelesaikan soal,
5) siswa kurang teliti dalam membaca dan memahami soal serta pemahaman materi yang siswa kurang teliti Setelah dianalisis, akar
kurang dalam membaca dan penyebab masalahnya
6) kurangya motivasi orang tua dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung. memahami soal serta adalah
Literatur pemahaman materi rendahnya tingkat
1. Julianto, J. (2022) Untuk dapat mengetahui kemampuan peserta didik dalam penguasaan yang kurang konsentrasi dan
HOTs dapat dilakukan dengan kegiatan pemberian soal berbasis HOTs. Adapun faktor yang pengetahuan siswa dalam
dapat menyebabkan peserta didik kelas IV mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal menyelesaikan soal
berbasis HOTs, yaitu karena peserta didik yang belum terbiasa dalam menyelesaikan soal HOTS,
berbasis HOTs, peserta didik masih memerlukan bantuan orang lain dalam menyelesaikan
soal, kesulitan dalam memahami kalimat atau maksud dari soal, kurang teliti dalam membaca
dan memahami soal, serta pemahaman materi yang kurang. Dalam menyelesaikan soal HOTs
terkadang guru perlu memberi stimulus pada peserta didik agar peserta didik dapat
menyelesaikan soal HOTs tersebut.
Julianto, J.(2022) ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KESULITAN SISWA SEKOLAH
DASAR KELAS IV DALAM MENYELESAIKAN SOAL HOTs (HIGH ORDER
THINKING SKILLS) PADA MATA PELAJARAN IPA.
Diakses tanggal 20-05-2023
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-pgsd/article/view/44430
2. Fani, K. (2021). Kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal HOTS yaitu siswa
mengerjakan soal dengan terburu-buru, siswa, rendahnya tingkat konsentrasi dan
pengetahuan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS, serta kurangya motivasi orang tua dan
kondisi ekonomi yang tidak mendukung. Upaya mengatasi kesulitan siswa yaitu dengan
memberikan pengajaran perbaikan (remedial), kegiatan pengulangan materi (pengayaan), dan
motivasi yang dapat mendorong siswa untuk lebih aktif dalam belajar, mampu menyelesaikan
soal dengan baik, serta siswa mendapatkan pengetahuan sesuai dengan yang diharapkan
strandar kompetensi dan kompetensi dasar.
Fani, K. (2021). Analisis Kemampuan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal HOTS Pada
Pelajaran IPA. Genderang Asa: Journal of Primary Education, 2(2), 66-75.
Diakses tanggal 20-05-2023
https://journal.iainlhokseumawe.ac.id/index.php/genderangasa/article/view/165
3. Gunawan, B., Amam, A., & Sunaryo, Y. (2020). Hasil analisis menunjukkan bahwa secara
umum faktor utama penyebab kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal HOTS adalah siswa
tidak terbiasa mengerjakan soal HOTS, siswa kurang teliti ketika mengerjakan soal HOTS,
siswa tidak membuat kesimpulan secara utuh dari soal yang ditanyakan, dan siswa belum bisa
mengatur waktu dengan baik ketika mengerjakan soal HOTS.
Gunawan, B., Amam, A., & Sunaryo, Y. (2020). ANALISIS KESALAHAN SISWA
DALAM MENYELESAIKAN SOAL HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS)
MATEMATIS: Array. J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan), 1(1), 17-26.
Diakses tanggal 20-05-2023
https://ojs.unigal.ac.id/index.php/jkip/article/view/2295
wawancara dengan ahli/Pakar (Dr. Nur Khadijah Razak, S.Pd., M.Pd)
Karena soal tersebut tidak sesuai dengan tingkatan siswa; siswa belum terlatih untuk
menyelesaikan soal-soal berbasis HOTS; siswa kesulitan untuk memahami
petunjuk soal tersebut.
Wawancara dengan rekan sejawat (Melki Sedik, S.Pd)
Karena materi yang dasar saja masih sulit untuk dipahami siswa dan guru belum mendapatkan
cara yg efektif dalam memberikan materi HOTS agar lebih mudah diterima siswa.

Anda mungkin juga menyukai