1.

Tabel Data berjumlah 34 Provinsi di Indonesia bersumber dari BPS (Badan Pusat Statistik )

TABEL DATA POPULASI TAHUN 2022

PROVINSI GARIS KEMISKINAN MAKANAN (X) TINGKAT KENAIKAN BAHAN POKOK (Y)
ACEH 929804 1793%
SUMATERA UTARA 889677 3083%
SUMATERA BARAT 943648 1514% KELOMPOK 4 :
RIAU 936811 1832% 1. NURI ARI KURNIA 21.01.02.0033
JAMBI 995888 1243% 2. DEA ARTARYA MAYLAN 21.01.02.0034
SUMATERA SELATAN 774700 1178% 3. WIDYA OKTAVIA 21.01.02.0020
BENGKULU 988196 592% 4. MUHAMMAD PUTRA ESHA 21.01.02.0008
LAMPUNG 851506 1089% 5. TATA DIAH JUNIKA 21.01.02.0031
KEP. BANGKA BELITUNG 1167058 1024% 6. INDAH PERMATA SARI 21.01.02.0012
KEP. RIAU 939579 1091%
DKI JAKARTA 1043058 421%
JAWA BARAT 684673 4166%
JAWA TENGAH 679153 3803%
DI YOGYAKARTA 805111 649%
JAWA TIMUR 729035 4982%
BANTEN 866339 1764%
BALI 713939 1107%
NUSA TENGGARA BARAT 722868 1257%
NUSA TENGGARA TIMUR 825766 1686%
KALIMANTAN BARAT 863666 1881%
KALIMANTAN TENGAH 808999 125%
KALIMANTAN SELATAN 778446 2064%
KALIMANTAN TIMUR 1049529 1073%
KALIMANTAN UTARA 1208029 1191%
SULAWESI UTARA 693877 1003%
SULAWESI TENGAH 801073 1243%
SULAWESI SELATAN 614447 2724%
SULAWESI TENGGARA 626504 1546%
GORONTALO 628325 515%
SULAWESI BARAT 651213 485%
MALUKU 956009 1091%
MALUKU UTARA 835627 337%
PAPUA BARAT 1044724 932%
PAPUA 949287 1664%
TOTAL 28996564 52148%
sumber data dari BPS (Badan Pusat Statistik) Tahun 2022
2. Banyak nya Sampel (n) dan interpretasikan TABEL SAMPEL GARIS KEMISKINAN MAKANAN DAN TINGKAT KENAIKAN BAHAN POKOK
PROVINSI GARIS KEMISKINAN MAKANAN TINGKAT KENAIKAN BAHAN POKOK
Dari Data kami tersebut diperoleh : ACEH 929804 1793%
N a a^2 Na 1 + Na SUMATERA UTARA 889677 3083%
34 0.1 0.01 0.34 1.34 SUMATERA BARAT 943648 1514%
RUMUS : n= N/1 + Na^2 RIAU 936811 1832%
n jadi : n= 34/1.34 = 25.3731 JAMBI 995888 1243%
25.3731 SUMATERA SELATAN 774700 1178%
BENGKULU 988196 592%
Dari data tersebut kami menganalisis teknik sampling dengan menggunakan teknik slovin LAMPUNG 851506 1089%
dan diperoleh lah sampel kami yang dibulatkan berjumlah 25 KEP. BANGKA BELITUNG 1167058 1024%
KEP. RIAU 939579 1091%
Alasan memilih Teknik Slovin DKI JAKARTA 1043058 421%
JAWA TENGAH 679153 3803%
JAWA TIMUR 729035 4982%
Untuk mendapatkan ukuran sampel yang representatif, meningkatkan efisiensi dan efektivitas, mengurangi
BANTEN 866339 1764%
risiko kesalahan sampling, memungkinkan penerapan metode statistik yang lebih kuat, dan memberikan
dasar yang lebih kuat untuk pengambilan keputusan. Dengan menggunakan rumus yang disediakan oleh BALI 713939 1107%
metode Slovin, peneliti dapat menghitung ukuran sampel yang cukup untuk mewakili populasi target tanpa NUSA TENGGARA BARAT 722868 1257%
mengumpulkan data dari seluruh populasi. Hal ini dapat menghemat waktu, biaya, dan sumber daya yang NUSA TENGGARA TIMUR 825766 1686%
diperlukan untuk survei. KALIMANTAN BARAT 863666 1881%
SULAWESI UTARA 693877 1003%
3. Alasan memilih teknik Sampel Random Sampling adalah SULAWESI TENGAH 801073 1243%
Alasan kami memilih Sampel Random Sampling adalah Satuan sampel bisa kami ambil secara acak SULAWESI SELATAN 614447 2724%
untuk mewakili populasi secara keseluruhan dengan baik, mengurangi kemungkinan terjadinya SULAWESI TENGGARA 626504 1546%
kesalahan dalam pemilihan sampel, proses pemilihan sampel juga lebih sederhana, dapat memenuhi GORONTALO 628325 515%
syarat data statistik yang diperlukan untuk membuat inferensi tentang populasi berdasarkan sampel SULAWESI BARAT 651213 485%
yang diambil, dapat memberikan ukuran sampel yang cukup efisien untuk menghasilkan tingkat MALUKU 956009 1091%
kepercayaan yang diinginkan, dan mengurangi jumlah sampel yang diambil secara acak tetapi tetap sumber data dari BPS (Badan Pusat Statistik) Tahun 2022 yang sudah di sampelkan
mempertahankan representativitasnya, sehingga hasil penelitian lebih akurat, objektif, dapat
menghemat waktu, biaya, dan upaya dalam proses pengumpulan data. Dari penjelasan di atas dapat
kami simpulkan bahwa teknik yang lebih dominan terhadap data yang kami cari yaitu teknik simple
random sampling.
 TABEL DATA MEAN, MODUS DAN MEDIAN
PROVINSI GARIS KEMISKINAN MAKANAN (X) PROVINSI TINGKAT KENAIKAN BAHAN POKOK (Y)
ACEH 614447 ACEH 125%
SUMATERA UTARA 626504 SUMATERA UTARA 337%
SUMATERA BARAT 628325 SUMATERA BARAT 421%
RIAU 651213 RIAU 485%
JAMBI 679153 JAMBI 515%
SUMATERA SELATAN 684673 SUMATERA SELATAN 592%
BENGKULU 693877 BENGKULU 649%
LAMPUNG 713939 LAMPUNG 932%
KEP. BANGKA BELITUNG 722868 KEP. BANGKA BELITUNG 1003%
KEP. RIAU 729035 KEP. RIAU 1024%
DKI JAKARTA 774700 DKI JAKARTA 1073%
JAWA BARAT 778446 JAWA BARAT 1089%
JAWA TENGAH 801073 JAWA TENGAH 1091%
DI YOGYAKARTA 805111 DI YOGYAKARTA 1091%
JAWA TIMUR 808999 JAWA TIMUR 1107%
BANTEN 825766 BANTEN 1178%
BALI 835627 BALI 1191%
NUSA TENGGARA BARAT 851506 NUSA TENGGARA BARAT 1243%
NUSA TENGGARA TIMUR 863666 NUSA TENGGARA TIMUR 1243%
KALIMANTAN BARAT 866339 KALIMANTAN BARAT 1257%
KALIMANTAN TENGAH 889677 KALIMANTAN TENGAH 1514%
KALIMANTAN SELATAN 929804 KALIMANTAN SELATAN 1546%
KALIMANTAN TIMUR 936811 KALIMANTAN TIMUR 1664%
KALIMANTAN UTARA 939579 KALIMANTAN UTARA 1686%
SULAWESI UTARA 943648 SULAWESI UTARA 1764%
SULAWESI TENGAH 949287 SULAWESI TENGAH 1793%
SULAWESI SELATAN 956009 SULAWESI SELATAN 1832%
SULAWESI TENGGARA 988196 SULAWESI TENGGARA 1881%
GORONTALO 995888 GORONTALO 2064%
SULAWESI BARAT 1043058 SULAWESI BARAT 2724%
MALUKU 1044724 MALUKU 3083%
MALUKU UTARA 1049529 MALUKU UTARA 3803%
PAPUA BARAT 1167058 PAPUA BARAT 4166%
PAPUA 1208029 PAPUA 4982%
MODUS #N/A MODUS 10.91
MEDIAN 843566.5 MEDIAN 1217%
MEAN 852840.1176 MEAN 1534%
sumber data dari BPS (Badan Pusat Statistik)Tahun 2022 yang sudah di sampelkan sumber data dari BPS (Badan Pusat Statistik)Tahun 2022 yang sudah di sampelkan

Dari data tabel diatas disimpulkan bahwa garis kemiskinan makanan setiap Dari data tabel diatas disimpulkan bahwa tingkat kenaikan bahan pokok di
provinsi di Indonesia memperoleh rata-rata sebanyak 852840.1176, setiap provinsi di indonesian memperoleh data rata-rata sebanyak 1534%,
median sebanyak 843566.5 dan tidak memiliki modus karena median sebanyak 1217% dan modus nya yaitu 10.91
tidak ada nilai yang sama pada setiap provinsinya.