Bab 3 & 4 - 4-Ayu Nidia
Bab 3 & 4 - 4-Ayu Nidia
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan atau
kaitan antara konsep- konsep atau variabel- variabel yang akan diamati atau
diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2012).
Selanjutnya Kresna, (2017) menyatakan kerangka konsep penelitian adalah
suatu uraian dan visualisasi hubungan atau kaitan antara variabel yang satu
dengan variabel lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Namun konsep
tersebut tidak dapat diukur dan diamati secara langsung, tetapi harus
dijabarkan. Penyusunan kerangka konsep membantu kita untuk membuat
hipotesis, menguji hubungan tertentu dan membantu peneliti dalam
menghubungkan hasil penemuan dengan teori yang hanya dapat diamati
melalui variabel (Nursalam, 2013). Kerangka ini didapatkan dari konsep
ilmu/teori yang dipakai sebagai landasan penelitian yang didapatkan pada bab
tinjauan pustaka atau kalau boleh dikatakan oleh peneliti merupakan
ringkasan dari tinjauan pustaka yang dihubungkan dengan garis sesuai
variabel yang diteliti.
1
2. Variabel Dependent (variabel terikat)
Variabel ini disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas, pada penelitian ini yang menjadi variabel
dependent (variabel terikat) adalah tingkat kecemasan anak.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada skema kerangka konsep penelitian
berikut ini:
Kerangka Konsep Penelitian
Karakteristik responden:
1. Usia
2. Pengalaman
3. Dukungan Keluarga/ Orang Tua
4. Jenis Kelamin
5. Pendidikan
6. Hari Perawatan
Keterangan:
= diteliti
= Tidak di teliti
B. Definisi Operasional
2
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Variable Definisi Indikator Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Dukungan Kesadaran Terdiri dari Kuisioner Skor yang diberikan Ordinal
Orang tua atas tanggung sikap atau dukungan orang untuk pernyataan
jawab tindakan tua yang orang tua
mendidik dan orang tua dikembangkan
Karakteristik:
membina selama masa dari kuisioner,
anak secara hospitalisasi observasi dan 13 1. Usia
terus menerus pernyataan yag 2. Pekerjaan
dengan dibagi ke dalam 4 3. Pendidikan
memberikan aspek 4. Pengalaman
bantuan Kategori
dalam wujud Baik:
pemberian
(76%-100%)
perhatian,
perasaan Cukup:
aman dan (50%-75%)
nyaman, serta Kurang: (50%)
rasa kasih
sayang.
Kecemas Kekhawatiran Terdiri dari Kuisioner Skor yang diberikan Ordinal
an Anak yang tidak pernyataan kecemasan anak untuk pernyataan
jelas, mengenai saat pemasangan tingkat kecemasan
diakibatkan perasaan dan infus yang
Karakteristik
oleh situasi gejala fisik dikembangkan
yang baru yang dialami dari kuisioner responden:
dalam face rating score 1. Usia
perawatan di dengan jumlah 2. Jenis
rumah sakit pernyataan 16 Kelamin
3. Riwayat
dirawat
4. Lama
dirawat
Katagori
Tingkat
kecemasan
Ringan: 1-4
Sedang: 5-8
Berat: 9-12
Panik: 13-16
3
Sumber: Wong, 2017
C. Hipotesis
Hipotesis harus memiliki landasan teoritis, bukan hanya sekedar suatu dugaan
yang tidak mempunyai landasan ilmiah, melainkan lebih dekat kepada suatu
kesimpulan. Adapun ciri-ciri suatu hipotesis adalah sebagai berikut:
4
tingkat kecemasan anak pada pemasangan infus di rawat inap RS Bakti
Timah Muntok.
2. Hipotesis Null (H0) adalah pernyataan hipotesis yang digunakan untuk
kepentingan uji statistik terhadap data hasil penelitian. Hipotesis ini
dirumuskan untuk menyatakan kesamaan, tidak adanya perbedaan atau
tidak adanya hubungan antar variabel. Pada penelitian ini hipotesis H0:
Tidak ada hubungan dukungan orang tua dengan tingkat kecemasan anak
pada pemasangan infus di rawat inap RS Bakti Timah Muntok.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah model atau metode yang digunakan peneliti untuk
melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya
penelitian. Desain penelitian ditetapkan berdasasrkan tujuan dan hipotesis
penelitian (Dharma, 2011).
5
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dukungan orang
tua dengan tingkat kecemasan anak pada pemasangan infus di ruang rawat
inap RS Bakti Timah Muntok.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalalah penelitian keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti (Notoatmodjo, 2018). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah seluruh pasien anak yang rawat inap di Rumah Sakit Bakti Timah
Muntok dengan data terakhir. Data pasien anak rawat jalan di RS Bakti
Timah Muntok pada tahun 2021 menunjukkan bahwa sebanyak 136 anak
menjalani perawatan, tahun 2022 meningkat menjadi 271 anak dan data
terakhir per Maret 2023 memperlihatkan bahwa 61 anak menjalani perawatan
di RS Bakti Timah Muntok.
2. Sampel
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi
(Notoatmodjo, 2018). Sampel dalam penelitian ini adalah orang tua yang
menemani anak-anak selama rawat inap. Data terakhir per April 2023
memperlihatkan bahwa 36 anak menjalani perawatan inap di RS Bakti Timah
Muntok. Sehingga sampel yang diambil berjumlah 36 pasien anak yang
dirawat inap.
6
April 2023 sampai dengan Juli 2023, namun tidak termasuk orangtua dari
pasien anak rawat jalan yang akan dijadikan sebagai responden penelitian ini.
Alasan menggunakan seluruh populasi menjadi sampel adalah dikarenakan
mewakili seluruh populasi karena jika kurang dari 100 populasi, maka
dijadikan sampel penelitian semuanya, oleh karena itu peneliti mengambil 36
sampel yang diambil dari populasi (Sugiyono, 2016).
E. Etika Penelitian
Etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat penting dalam
penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan
manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan, Berikut beberapa
tahapan yang perlu diterapkan dalam etika penelitian keperawatan:
1. Informed Concent
Informed concent ini diberikan sebelum penelitian dilakukan. Selanjutnya
responden mengisi lembar persetujuan responden yang bersedia dijadikan
responden penelitian.
2. Confidentiality (Kerahasiaan)
Informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,
dan seluruh data yang didapat hanya digunakan untuk keperluan
penelitian.
7
3. Privacy
Identitas atau segala bentuk hal yang menyangkut responden tidak akan
diketahui oleh orang lain sehingga responden dapat secara bebas
menjawab kuesioner tanpa rasa takut.
4. Anonimity (Tanpa nama)
Peneliti memberi jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan
cara tidak mencantumkan nama responden atau hanya menuliskan kode
saja pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.
F. Alat Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengobservasi, mengkur atau menilai suatu fenomena (Dharma, 2011).
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data (Notoatmodjo,2012). Alat pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner yang dibuat
terdiri dari tiga bagian yakni:
a. Bagian pertama berisi nomor responden dan data responden secara umum
seperti usia, jenis kelamin, pendidikan
b. Bagian kedua berisikan pernyataan tentang dukungan orang tua pada anak
selama masa perawatan termasuk pemasangan infus dengan menggunakan
skala Likert.
c. Bagian ketiga berisi kecemasan anak selama masa perawatan khususnya
pemasangan infus dengan menggunakan skala Likert.
Sebelum kuesioner diberikan kepada responden, kuesioner akan
dilakukan uji kemampuan instrumen terlebih dahulu dengan melakukan uji
validitas (kesahihan) dan reabilitas (konsisten).
8
Adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesalahan
suatu instrumen (Arikunto, 2013). Prinsip validasi adalah pengukuran
dan pengamatan yang berarti prinsip keandalan instrumen dalam
mengumpulkan data (Nursalam, 2013). Uji validitas ini dilakukan
dengan menyebar kuesioner kepada 30 pasien anak rawat inap di RSUD
Sejiran Setason Kabupaten Bangka Barat. Uji validitas dan reliabilitas
dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahan instrument penelitian. Uji
ini dilakukan di tempat dan sampel yang berbeda dari responden
penelitian karena untuk memastikan bahwa instrumen penelitian dapat
digunakan dan diterapkan di lokasi penelitian sebenarnya.
Keterangan:
r : Koefisien korelasi/indeks korelasi
N : Jumlah responden
∑X : Jumlah skor item
∑Y : Jumlah skor total item
XY : Skor item dikali skor total
Pada penelitian ini dengan sampel uji coba 30 responden nilai r- tabelnya
0,361, maka item kueisioner dikatakan valid bila r-hitung ≥ 0,361
demikian sebaliknya bila r-hitung < 0,361 maka kuesioner dikatakan
tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
9
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
ukur dapat dipercaya (Notoatmodjo, 2012). Menurut Sugiyono (2016)
instrumen yang reliabel adalah instrumen yang digunakan beberapa kali
untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Penelitian ini menggunakan teknik reliabilitas internal karena penulis
dalam menganalisis data hanya memberikan kuesioner kepada responden
satu kali pengetesan saja. Adapun rumus yang digunakan untuk menguji
reliabilitas adalah rumus koefisien reliabilitas alpha cronbach, yaitu:
k Σ Si
r = [ k−1 ][1- St ¿
Keterangan :
r : Reliabilitas instrumen
k : Mean kuadrat antara subyek
∑Si : Mean kuadrat kesalahan
St : Varians total
10
menggunakan lembar kuesioner. Data yang sudah ada dikumpulkan, dicek
kelengkapannya dan kemudian dianalisa. Pengumpulan data secara langsung
kepada responden dirawat inap Rumah Sakit Bakti Timah Muntok dengan
prosedur sebagai berikut:
1. Berdasarkan surat pengantar dari ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Pertamedika Jakarta untuk mengambil data awal dalam pembuatan
proposal riset keperawatan.
2. Surat ijin dari Direktur Rumah Sakit Bakti Timah Muntok
3. Peneliti meminta ijin kepada Kepala Rawat Inap di Rumah Sakit Bakti
Timah Muntok.
4. Setelah persiapan dalam pengambilan data telah siap maka proses
pengambilan data terhadap responden dilaksanakan dengan tetap mengacu
kepada kriteria inklusi sehingga pengambilan data dapat diukur dengan
baik.
5. Melakukan pengambilan data dengan mendatangi satu persatu responden
yang memenuhi syarat untuk terlibat dalam penelitian ini. Peneliti mencari
responden sesuai dengan kriteria inklusi dengan tetap berpegang pada
etika penelitian.
6. Setelah memberikan penjelasan kepada responden tentang judul penelitian,
tujuan, manfaat serta prosedur penelitian, penelitian memberikan
kuesioner kepada responden dan meminta responden untuk berpartisipasi
dalam penelitian.
7. Setelah responden yang diambil datanya, maka proses pengambilan data
dianggap telah selesai. Kemudian peneliti melakukan pengolahan data
terhadap semua data yang telah terkumpul dari masing-masing responden.
Pengukuran dukungan orang tua dengan skala Guttman sehingga terdapat
beberapa pilihan jawaban yang berisi pernyataan-pernyataan terpilih dan telah
diuji validitas dan realibilitas yaitu:
a) Pernyataan positif (Favorable)
1) Ya jika responden mengalami atau melakukannya dengan skor 1
2) Tidak jika responden tidak mengalami atau melakukannya dengan skor
0
11
Sedangkan untuk kecemasan anak digunakan skala Guttman dengan kriteria
sebagai berikut:
a) Pernyataan positif (favorable)
1) Ya jika responden mengalami atau melakukannya dengan skor 1.
2) Tidak Pernah Sama Sekali jika responden tidak mengalami atau
melakukannya dengan skor 0.
12
1. Uji Normalitas
Menurut Priyanto (2014) uji normalitas adalah hal yang penting karena
dengan data yang terdistribusi normal, maka data tersebut
dianggap dapat mewakili populasi. Uji normalitas bisa dilakukan
dengan uji Skewness (kecondongan) yaitu suatu kurva dapat dilihat dari
perbedaan letak mean, median dan modusnya. Ujian ini dilakukan
untuk mengetahui tingkat normalitas data sehingga bisa dilakukan
analisis data lebih lanjut dan dapat dijadikan sebagai landasan untuk
menarik kesimpulan. Jika data yang diperoleh bersifat normal maka
penghitungan akan menggunakan mean akan tetapi jika data yang
diperoleh tidak normal analisis data akan dilihat melalui median.
2. Analisa Univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Ujian ini
dilakukan untuk mengetahui tingkat distribusi frekuensi data yang telah
diperoleh dan dianalisis. Penulis mendeskripsikan variabel penelitian
yaitu variabel independen (dukungan orang tua), varibael dependen
13
(tingkat kecemasan anak) dan identitas dengan membuat tabel distribusi
frekuensi dan prosentase karena semua data berbentuk kategorik. Analisa
univariat menggunakan rumus sebagai berikut:
f
P= N x 100%
Keterangan:
P : Presentase
f : Frekuensi tiap kategori
N : Jumlah sampel
3. Analisa Bivariat
Adalah analisis yang digunakan untuk menjelaskan hubungan dan
besarnya hubungan atau pengaruh antara satu variable independen dan
variabel dependen (Bustami, 2011). Analisa bivariat penelitian ini untuk
melihat hubungan variabel independen dukungan orang tua dan variabel
dependen tingkat kecemasan anak menggunakan uji statistic chi square
karena data baik variabel independen dan variabel dependen berbentuk
kategori. Menurut Sabri dan Hartono (2014) uji hipotesis yang digunakan
adalah uji statistic Chi Square (x²) dengan batasan kemaknaan α (alfa)
atau p = 0,05 dengan rumus sebagai berikut :
(0−E)
X ²=∑
E
Keterangan:
X² : Nilai Chi Square
0 : Nilai hasil pengamatan untuk tiap kategori
E : Nilai hasil yang diharapkan untuk tiap kategori
14
b. Bila nilai p value > α, maka Ho gagal ditolak (diterima) artinya tidak
ada hubungan antara dukungan orang tua dengan tingkat kecemasan
anak dalam pemasangan infus di rawat inap Rumah Sakit Bakti
Timah Muntok.
15