Konten
Konten
PENDAHULUAN
1
Keputusan Presiden Nomor 20 tahun 2000 mengatur tentang BKKBN Badan
Koordinasi Keluarga Berencana Nasional yang selanjutnya disingkat BKKBN adalah
lembaga pemerintah non departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Presiden. BKKBN dipimpin oleh seorang kepala yang dijabat oleh
menteri negara pemberdayaan perempuan.
Tugas BKKBN adalah merumuskan kebijakan pengelolaan dan koordinasi
pelaksanaan program Keluarga Berencana nasional dan pembangunan keluarga sejahtera
mengembangkan dan memantapkan peran serta masyarakat meningkatkan program
Keluarga Berencana Nasional dan pembangunan keluarga sejahtera serta pemberdayaan
perempuan secara terpadu bersama instansi terkait (Sujiyatini 2011:22).
Di masyarakat metode kontrasepsi hormonal tidaklah asing lagi hampir 70%
akseptor KB menggunakan metode kontrasepsi hormonal. Namun demikian banyak juga
efek samping yang dikeluhkan akseptor KB berkenaan dengan kontrasepsi yang
dipakainya akhirnya banyak kejadian akseptor KB yang Drop Out karena belum
memahami dengan baik bagaimana metode kontrasepsi hormonal tersebut (Handayani
2010:96).
2
4. Mampu melaksanakanpost comference dan evaluasi pada mahasiswa D-III
kebidanan STIKES Husada Jombang.
3
BAB II
PROFIL UMUM BPM
2.1.1 Pengertian
Bidan praktek mandiri (BPM) adalah suatu institusi pelayanan
kesehatan secara mandiri yang memberikan asuhan dalam lingkup praktik
kebidanan.
Praktik kebidanan adalah penerapan ilmu kebidanan dalam
memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan kepada klien dengan
pendekatan manajemen kebidanan.
4
(community health center) dan di Amerika ditambah dengan HMOs dan
PPOs. Pelayanan kebidanan pelayanan ANC.
Metode pendokumentasian yang digunakan dalam kebidanan
1) SOAP
2) SOAPIER
3) SOAPIED
5
5. Tujuan pemeriksaan Antenal Care.
a. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran
bayi agar dapat tumbuh dengan normal.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, sosial ibu
dan bayi.
c. Memantau kemajuan ibu dan timbang bayi.
d. Menganalisa secara dini adanya ketidak normalan dan komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI ekslusif.
6
3) Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
dini, KB, menyususi, pemberian imunisasi dan perawatan bayi baru
lahir.
4) Memberikan pelayanan KB.
b. Peran dan tanggungjawab bidan pada masa nifas
1) Menyediakan dukungan secara konsisten
2) Ramah dan relevan untuk membantu agar ibu dapat pulih dari stres
fisik persalinan dan untuk mengembangkan kepercayaan diri saat
merawat bayinya.
3) Menjalankan fungsinya sebagai advicer dan concelor.
c. Tanggungjawab bidan
1) Mengunjungi ibu dan bayi.
2) Meningkatkan, memperlanar “breasfeeding” jika memungkinkan
atau memberi nasehat mengenai pemberian makanan tambahan.
3) Mencegah terjadinya infeksi dan mempertahankan personal
hygiene.
d. Kebijakan program nasional masa nifas.
Minimal 4 kali kunjungan, minimal ibu dan bayi baru lahir mencegah
mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi.
7
9. Keluarga Berencana
Idealnya pasangan suami-istri menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun
sebelum hamil kembali. Pada umumnya sebagian besar metode KB dapat
dimulai setelah melahirkan.
Jelaskan pada ibu tentang efektifitas alat kontrasepsi yang dipilih dalam
mencegah kehamilan, keuntungan kapan dapat mulai digunakan khusus
pada wanita pasca persalinan.
KA.BPM
Ny. Purnomo
BIDAN BIDAN
SENIOR SENIOR
Bid. 1 Bid. 2
BIDAN BIDAN
Bid. 4
8
2.3 Denah Lokasi
9
2.4 Deskripsi Fasilitas
BPM Ny. Purnomo., memiliki kelengkapan administrasi, peralatan dan sarana prasarana
kesehatan, sebagai berikut:
2.4.1 Administrasi
1. Memiliki papan nama BPM
2. Mempunyai SIPB yang masih berlaku
3. Memiliki buku standar pelayanan kebidanan
4. Ada buku pelayanan KB
5. Ada buku registrasi
6. Ada format catatan medis (Antenatal, Persalinan, Nifas, BBL, anak sakit,
konseling KB, pelayanan KB (IUD, AKBK, Suntik, PIL, Kondom),
imunisasi, kesehatan reproduksi remaja dan rujukan.
10
19) Sterilisator
20) Tempat plasenta
21) Bak instrument
22) Bengkok
23) Reflek hammer
24) Kertas lakmus
25) Alat pemeriksaan HB sahli
26) Gunting verban
27) Set pemeriksaan urine
28) IUD kit
29) Sarung tangan
30) Implan kit
31) Suction
32) Bed bayi dan dewasa
2. Peralatan steril
1) Klem pean
2) Pinset anatomy
3) Klem ½ kocher
4) Pinset Cirugi
5) Korentang
6) Speculum vagina
7) Gunting tali pusar
8) Cucing
9) Gunting benang
10) Klem tali pusat
11) Gunting episiotomy
12) Penghisap lendir
13) Kateter karet/metal
14) Tampon tang dan vagina
15) Pinset anatomi
16) Jarum kulit otot
17) Benang suter dan cagut
18) Doek steril
11
19) Pemegang jarum
20) Handscoon steril
4. Formulir
1) Formulir informed consent
2) Formulir rujukan
3) Formulir ANC
4) Form surat kelahiran
5) Partograf
6) Form permintaan darah
7) Formulir pelayanan/nifas dan KB
8) Formulir kematian
9) Formulir anak sakit
10) Formulir KB
11) Formulir Sakit
5. Obat-obatan
1) Vaksin
2) Sedatife
3) Roborantik
4) Antibiotik
5) Syok anafilatik
6) Uterotonika
7) Adrenalin
8) Antipiretik
9) Anti histamine
12
10) Anti koagulasi
11) Hidrokortison
12) Aminophilin
13) Glyserin
14) Dopamine
15) Cairan infuse
16) Obat luka
17) Cairan desinfektan
2.4.5 Sarana
1. Rumah terbuat dari tembok
2. Lantai keramik
3. Ruang tempat periksa
4. Ruang perawatan
5. Ruang tunggu
6. Kamar mandi pasien
7. Wastafel
8. Tempat sampah
9. Tempat parkir
13
kebutuhan tertentu (Depkes RI, 2004). Tata cara yang harus dilalui dalam
suatu proses kerja tertentu yang dapat diterima oleh seseorang yang
berwenang atau bertanggung jawab untuk mempertahankan tingkat penampilan
tertentu sehingga kegiatan diselesaikan efektif dan efiien (Dekes, 1995),
bertujuan sebagai acuan dalam melakukan pemberian asuhan kepada akseptor
KB Pil
2. Pelaksanaan
a. Anamnesa
1) Data identitas pribadi px (nama, umur, alamat, nama suami,
pendidikan, pekerjann, dll)
2) Data obstetri (jumlah anak, umur anak terkecil, penyakit yang
pernah diderita, dll)
3) Status riwayat haid, HPHT
4) Kebiasaan ibu
5) Riwayat KB
6) Keluhan yang dirasakan sekarang
14
Dari anamnesa tersebut diketahui bahwa px sedang hamil atau tidak
dan sudah pernah ikut KB atau belum pernah
.
b. Pemeriksaan
1) Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum akseptor KB
b) Ukur BB
c) Tanda vital : tensi, nadi, RR, HR
c. Tanda tangan informed consent pemberian pil kb
3. Pelaksanaan:
Px diberi penjelasan cara minum pil kb yaitu ada 2 cara sistem 28 dan
sistem 22/21.untuk sistem 28 pil diminum terus tanpa pernah berhenti
(21 tablet pil kombinasi dan 7 tablet tablet plasebo).sedangkan sistem
22/21 ,minum pil terus menerus kemudian dihentikan selama 7-8 hari
untuk mendapat kesempatan menstruasi.jika sudah haid hari pertama pil
KB dapat diminum kembali.
2.6.2 Standart
Standar adalah kesepakatan-kesepakatan yang telah didokumentasikan yang di
dalamnya terdiri antara lain mengenai spesifikasi-spesifikasi teknis atau
kriteria-kriteria yang akurat yang digunakan sebagai peraturan, petunjuk, atau
15
definisi-definisi tertentu untuk menjamin suatu barang, produk, proses, atau
jasa sesuai dengan yang telah dinyatakan.
2.6.6 Visi
Bidan Delima menjadi standarisasi pelayanan BPS di Indonesia
16
2.6.7 Misi
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kebidanan di BPS
2. Meningkakan kompetensi BPS berdasarkan hasil penelitian dan
perkembangan praktek kebidanan terkini.
3. Mewujudkan BPS yang handa, kompeten dan profesional dalam
pelayanannya melalui standarisasi dan kegiatan monev yang
berkesinambungan.
4. Mewujudkan rasa aman, nyaman dan kepuasan bagi BPS dan pengguna
jasa.
5. Meningkatkan peran IBI dalam membina dan menjaga profesionalitas BPS
17
Petugas kesehatan yang memberikan pelayanan yang berkualitas, ramah-
tamah, aman nyaman, terjangkau dalam bidang kesehatan reproduksi,
keluarga berencana dan kesehatan umum dasar selama 24 jam.
2. Dilema
Buah yang terkenal sebagai buah yang cantik, indah, berisi biji dan cairan
mani yang melambangkan kesuburan (reproduksi).
3. Merah
Warna melambangkan keberanian dalam menghadapi tantangan dan
pengambilan keputusan yang cepat, tepat dan membantu masyarakat.
4. Hitam
Warna yang melambangkan ketegasan dan kesetiaan dalam melayani kaum
perempuan (ibu dan anak) tanpa membedakan.
5. Hati
Melambangkan pelayanan bidan yang manusiawi, penuh kasih sayang
(sayang ibu dan sayang bayi) dalam semua tindakan/intervensi pelayanan.
6. Bidan Delima melambangkan
Pelayanan berkualitas dalam kesehatan reproduksi dan keluarga
berencana yang berlandaskan kasih sayang, sopan santun, ramah-tamah,
sentuhan yang manusiawi, terjangkau, dengan tindakan kebidanan sesuai
standar dan kode etik profesi.
18
2.6.11 Kerangka kerja Bidan Delima
19
b. Pengakuan dari berbagai pihak.
c. Pelatihan dan pembinaan rutin.
d. Promosi.
2. Manfaat bagi pengelola program
a. Kebanggaan.
b. Imbalan finansial (transport dan intensif).
c. Pelatihan rutin
3. Manfaat bagi pasien/pelanggan
Mendapatkan pelayanan kebidanan yang aman dan berkualitas
4. Mitra kerja
a. Peningkatan citra organisasi/individu dan mitra.
b. Membantu mitra dalam melaksanakan program kerja dan mencapai
sasaran kinerja.
c. Mendapatkan data/informasi akurat dan terkini mengenai kondisi
kesehatan ibu dan anak.
d. Wadah belajar dan praktek untuk peningkatan pengetahuan dan
keahlian.
e. Wadah untuk berkontribusi dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak
di Indonesia.
BD Provincial
Manager
Assesor
20
2. Struktur Oganisasi Bidan Delima Tingkat Kabupaten/Kota
BD Distric Manager
Facilitator
21
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
Pil KB atau oral contraceptives pill merupakan alat kontrasepsi hormonal yang berupa
obat dalam bentuk pil yang dimasukkan melalui mulut (diminum), berisi hormon
estrogen dan atau progesteron. bertujuan untuk mengendalikan kelahiran atau
mencegah kehamilan dengan menghambat pelepasan sel telur dari ovarium setiap
bulannya. Pil KB akan efektif dan aman apabila digunakan secara benar dan konsisten
(Sastrawinata, 2000).
3. Membuat dinding rongga rahim tidak siap untuk menerima dan menghidupi
hasil pembuahan
b.Pil KB progesteron (Mini pill = Progesterone Only Pill = POP) hanya berisi
progesteron,bekerja dengan mengentalkan cairan leher rahim dan membuat kondisi
rahim tidak menguntungkan bagi hasil pembuahan.
Pil KB Andalan akan mencegah pelepasan sel telur yang telah diproduksi oleh
indung telursehingga tidak akan terjadi pembuahan. Hormon yang terkandung
dalam pil KB Andalan akan memperkental lendir leher rahim sehingga mempersulit
sel sperma masuk kedalam rahim. Hal ini berguna untuk mengurangi kemungkinan
terjadinya pembuahan dan kehamilan. Selain itu, Pil KB Andalan akan menebalkan
dinding rahim, sehingga tidak akan siap untuk kehamilan.
22
2.3. Efektivitas
Bila dipakai dengan benar dan teratur, kegagalannya sangat kecil yakni 0.1%
kehamilan pada 100 wanita pemakai atau tahun pertama pemakaian (1:1000) Dalam
pemakaian sehari-hari karena faktor kesalahan manusia atau lupa, maka kegagalannya
dapat menjadi 6-8 kehamilan atau 100 wanita pemakai atau tahun pemakaian.
Kesalahan yang sering terjadi adalah lupa menelan pil atau terlambat memulai
kemasan yang baru.
1. Pil kombinasi atau combination oral contraceptive pill Pil KB yang mengandung
estrogen dan progesteron dan diminum sehari sekali. Estrogen dalam pil oral
kombinasi, terdiri dari etinil estradiol dan mestranol. Dosis etinil estradiol 30-35
mcq. Dosis estrogen 35 mcq sama efektifnya dengan estrogen 50 mcq dalam
mencegah kehamilan. Progestin dalam pil oral kombinasi, terdiri dari noretindron,
etindiol diasetat , linestrenol, noretinodel, norgestrel, levonogestrel, desogestrel dan
gestoden.
Terdiri dari 21-22 pil KB/kontrasepsi oral dan setiap pilnya berisi derivat estrogen
dan progestin dosis kecil, untuk pengunaan satu siklus. Pil KB/kontrasepsi oral
pertama mulai diminum pada hari pertama perdarahan haid, selanjutnya setiap pil
hari 1 pil selama 21-22 hari. Umumnya setelah 2-3 hari sesudah pil KB/kontrasepsi
oral terakhir diminum, akan timbul perdarahan haid, yang sebenarnya merupakan
perdarahan putus obat. Penggunaan pada siklus selanjutnya, sama seperti siklus
sebelumnya, yaitu pil pertama ditelan pada hari pertama perdarahan haid.
a. Kemasan 28 hari
7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak mengandung
hormon Wanita. Sebagai gantinya adalah zat besi atau zat inert. Pil-pil ini
membantu pasien untuk membiasakan diri minum pil setiap hari.
b. Kemasan 21 hari
23
Seluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon. Interval 7 hari tanpa pil
akan menyelesaikan 1 kemasan (mendahului permulaan kemasan baru) pasien
mungkin akan mengalami haid selama 7 hari tersebut tetapi pasien harus
memulai siklus pil barunya pada hari ke-7 setelah menyelesaikan siklus
sebelumnya walaupun haid datang atau tidak. Jika pasien merasa mungkin
hamil, ia harus memeriksakan diri. Jika pasien yakin ia minum pil dengan
benar,pasien dapat mengulangi pil tersebut sesuai jadwal walaupun haid tidak
terjadi.
Pil dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus. Maka
berdasarkan urutan hormon tersebut, estrogen hanya diberikan selama 14-16 hari
pertama diikuti oleh kombinasi progestron dan estrogen selama 5-7 hari terakhir.
Terdiri dari 14-15 pil KB/kontrasepsi oral yang berisi derivat estrogen dan 7 pil
berikutnya berisi kombinasi estrogen dan progestin. Cara penggunaannya sama
dengan tipe kombinasi. Efektivitasnya sedikit lebih rendah dan lebih sering
menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.
Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui. Pil mini yaitu pil KB yang hanya
mengandung progesteron saja dan diminum sehari sekali. Berisi derivat progestin,
noretindron atau norgestrel, dosis kecil, terdiri dari 21-22 pil. Cara pemakaiannya
sama dengan cara tipe kombinasi. Dosis progestin dalam pil mini lebih rendah
daripada pil kombinasi. Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang.
Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama
selama siklus haid bahkan selama haid.
24
e. Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat
4. Pil KB atau kontrasepsi oral tipe pil pascasanggama (morning after pill)
Morning after pill merupakan pil yang mengandung hormon estrogen dosis tinggi
yang hanya diberikan untuk keadaan darurat saja, seperti kasus pemerkosaan dan
kondom bocor. Berisi dietilstilbestrol 25 mg, diminum 2 kali sehari, dalam waktu
kurang dari 72 jam pascasanggama, selama 5 hari berturut-turut.
Pil hormon yang mengandung estrogen yang ”long acting” yaitu pil yang diberikan
untuk wanita yang mempunyai Biological Half Life panjang.
Jenis kontrasepsi oral yang lain dan sudah tersedia, namun masih terbatas antara lain.
2.5 Keuntungan
3. Menstruasi (Haid) menjadi teratur, lebih sedikit dan lebih singkat waktunya,
juga mengurangi rasa nyeri haid.
25
9. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi emergensi setelah hubungan suami istri
4. Mudah digunakan.
26
2.6 Kerugian
1. Mahal
2. Penggunaan pil harus diminum setiap hari dan bila lupa minum akan
meningkatkankegagalan.
6. Efek samping ringan/jarang, namun dapat berupa amenorea, mual, rasa tidak
enak di payudara, sakit kepala, mengurangi ASI, berat badan meningkat,
jerawat, perubahan mood, pusing, serta retensi cairan, tekanan darah tinggi,
komplikasi sirkulasi yang jarang namun bisa berbahaya khususnya buat perokok.
b. Pil Mini
1. Mahal.
4. Harus diminum setiap hari (bila lupa minnum maka kemungkinan hamil).
6. Bagi wanita yang pernah mengalami kehamiilan ektopik, pil mini tidak
menjamin akan melindungi dari kista ovarium di masa depan.
27
2.7 Efek Samping
Gejala-gejala sampingan yang mungkin timbul selama penggunaan pil berupa gejala-
gejala subjektif dan objektif. Gejala-gejala subyektif, yaitu :
f. Kemasan baru selalu harus tersedia setelah pil kemasan sebelumnya habis.
h. Cepat lelah.
j. Libido bertambah/berkurang.
6. Tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena mengganggu jumlah dan kualitas
Air Susu Ibu (ASI).
28
7. Tidak dapat dipakai oleh perokok berat, atau wanita dengan tekanan darah
tinggi terutama pada usia > 35 tahun.
a. Mual/muntah
Mual/muntah sering ditemukan pada siklus pertama dan dapat berulang pad
silkus berikutnya. Pada umumnya mual/muntah ini kan menghilang bila
penggunaan pil diteruskan. Bila mual/muntah masih berlangsung terus maka
harus difikirkan tentang kemungkinan kehamilan serta sebab-sebab lainnya.
Biloa sebab-sebab lainnya telah disingkirkan dan mula/muntah berlangsung
terus, sebaiknya diganti dengan cara lain.
Pada siklus pertama buah dada dapat teras nyeri/ tegang tetapi gejala ini
segera menghilang pada siklus berikutnya.
d. Hyperpigmentasi/choasma
29
e. Kulit berminyak, acne
Acne dapat timbul terutama bila memakai pil kontrasepsi yang mengandung
progestogen yang bersifat androgenik. Dengan mengganti dengan pil yang
mengandung progestogen yang tidak bersifat androgenik akan mengurangi
gejala ini.
Dalam beberapa bulan pertama dapat terjadi kenaikan berat badan sampai
kurang lebih 1 kilogram. Ini disebabkan oleh retensi cairan atau akibat
perubahan metabolik yang terjadi. Penambahan berat badab lebih dari 4 kg
harus diawasi dan bila tidak dapat diatur dengan diet, sebaiknya pil
dihentikan dan diganti dengan cara lain.
Pada umumnya jumlah darah yang keluar pada waktu menstruasi akan
berkurang. Kadang-kadang terjadi breakthrough bleeding atau spotting pada
waktu penggnaan pil kontrasepsi. Gejala-gejala ini akan menghilang dengan
sendirinya, tetapi bila masih terdapat, sebaiknya pil diganti dengan yang
mengandung estrogen lebih tinggi. Harus pula disingkirkan kemungkinan-
kemungkinan penyebab lainnya terutama pada akseptor yang telah lama.
Amenorrhoe atau missed (silent menstruation) dapat terjadi pada beberapa
kasus. Bila terjadi selama dua siklus berturut-turut, haruslah diperiksa
terhadap kemungkinan adanya kehamilan. Setelah kehamilan disingkarkan
dan ternyata setelah tiga siklus, menstruasi belum juga terjadi maka
sebaiknya pil kontrasepsi dihentikan sampai menstruasi kembali sperti
semula. Smentara ini dianjurkan untuk memakai cara kontrasepsi yang lian.
30
Kadang-kadang terjadi pula amenorrhoe setelah penggunaan pil berhenti
atau diikuti pula dengan galactorrhoe. Pada kasus-kasus demikian fertilitas
akan kembali dengan sendirinya setelah beberapa waktu atau dapat pula
diberikan clomiphen citrat. Bila dengan cara ini masih belum berhasil dapat
pula dicoba dengan human menopausal gonadotrophin.
1. Metabolisme karbohidrat
2. Kelenjar thyroid
31
6. Kardiovaskuler
7. Tumor ganas
8. Icterus
9. Hypertensi
32
hypertensi selama kehamilan atau terdapat riwayat hypertensi dalam
keluarga.
10. Depresi
11. Libido
2.8 Indikasi
a. Usia reproduksi
f. Pasca keguguran
h. Anemia.
j. Haid teratur.
33
k. Riwayat kehamilan ektopik.
Secara UMUM, kebanyakan wanita dapat memakai Pil KB sebagai cara kontrasepsi
secara aman dan efektif, meskipun mereka :
2. Remaja
wanita dalam kondisi dibawah ini pada umumnya dapat memakai Pil KB :
6. Endometriosis
9. Mioma utyeri
34
2.9 Kontra Indikasi
Kontra indikasi dari penggunaan berbagai jenis pil KB adalah sebagai berikut :
a. Kehamilan
Selain itu, indikasi untuk memilih pil kontrasepsi dengan dosis estrogen yang lebih
tnggi (misalnya sequential), adalah :
2. Acne,
3. Depresi premenstruil.
Dalam keadaan lain seperti laktasi dan adanya riwayat keluarga dengan penyakit
thromboemboli, sebaiknya dipilih mini pil (Sastrawinata, 2000).
Kontra indikasi setiap jenis pil berbeda-beda. Kontra indikasi untuk absolut pil oral
kombinasi, yaitu tromboplebitis atau tromboemboli, sebelumnya dengan
tromboplebitis atau tromboemboli, kelainan serebrovaskuler atau penyakit jantung
koroner, diketahui atau diduga karsinoma mammae, diketahui atau diduga karsinoma
endometrium, diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen, perdarahan
abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya, adenoma hepar, karsinoma atau
tumor-tumor jinak hepar, diketahui atau diduga hamil, gangguan fungsi hati, serta
tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau produk lain yang
mengandung estrogen.
Kontra indikasi untuk relatif pil oral kombinasi, yaitu sakit kepala (migrain), disfungsi
jantung atau ginjal, diabetes gestasional atau pre diabetes, hipertensi, depresi, varices,
umur lebih 35 tahun, perokok berat, fase akut mononukleosis, penyakit sickle cell,
35
asma, kolestasis selama kehamilan, hepatitis atau mononukleosis tahun lalu, riwayat
keluarga (orang tua, saudara) yang terkena penyakit rheumatik yang fatal atau tidak
fatal atau menderita DM sebelum usia 50 tahun, serta kolitis ulseratif
Kontra indikasi pil mini, yaitu wanita yang berusia lebih tua dengan perdarahan yang
tidak diketahui penyebabnya, ada riwayat kehamilan ektopik, diketahui atau dicurigai
hamil melalui anamnesis, gejala atau tanda kehamilan positif, benjolan di payudara
atau dicurigai kanker payudara, gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru
atau mata), serta ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak atau ganas
(Saifuddin, dkk. 2000).
a. Pil Kombinasi
1. Petunjuk Umum
a. Pil kombinasi sebaiknya diminum setiap hari pada saat yang sama.
b. Pil yang pertama dimulai pada hari pertama sampai hari ke tujuh siklus
haid.
d. Pada kemasan 28 pil, dianjurkan mulai minum pil plasebo sesuai dengan
hari yang ada pada kemasan.
e. Bila kemasan 28 pil habis, sebaiknya mulai minum pil dari kemasan yang
baru.
f. Bila kemasan 21 pil habis, tunggu 1 minggu kemudian mulai minum pil
dari kemasan yang baru.
g. Minum pil yang lain, apabila terjadi muntah dalam waktu 2 jam setelah
meminumnya.
36
h. Penggunaan pil kombinasi dapat diteruskan, apabila tidak memperburuk
keadaan saat terjadi muntah hebat atau diare lebih dari 24 jam.
i. Penggunaan pil apabila terjadi muntah dan diare berlangsung sampai 2 hari
atau lebih sama dengan aturan minum pil lupa.
Apabila lupa minum 1 pil (hari 1-21), maka setelah ingat segera minum 2 pil
pada hari yang sama (tidak perlu menggunakan metode kontrasepsi lain).
Apabila lupa minum 2 pil (hari 1-21), sebaiknya minum 2 pil setiap hari
sampai jadual yang ditetapkan (sebaiknya menggunakan metode kontrasepsi
lain atau tidak melakukan hubungan seksual sampai pil habis).
Pil kombinasi diminum setelah 3 minggu post partum. Jika sudah 6 minggu
post partum dan sudah melakukan hubungan seksual, sebaiknya menunggu
haid dan gunakan metode barier.
Petunjuk untuk pasien post partum yang menyusui sama dengan petunjuk
umum dan aturan pil lupa. Sebelum menggunakan pil kombinasi, berikan
konseling dan KIE pada pasien tentang berbagai metode kontrasepsi.
b. Pil Sequential
Pil ini dibuat seperti urutan hormon yang dikeluarkan ovariun pada tiap siklus.
Maka berdasarkan urutan hormon tersebut, estrogen hanya diberikan selama 14–
16 hari pertama diikuti oleh kombinasi progestron dan estrogen selama 5–7 hari
terakhir.
37
c. Mini Pil atau Pil Progestin
Mini pil mulai dapat digunakan pada hari pertama sampai hari ke lima pada
siklus haid (tidak memerlukan metode kontrasepsi lain) apabila:
1) Lebih dari 6 minggu pasca persalinan dan pasien telah mendapat haid.
3) Menyusui antara 6 minggu dan 6 bulan pasca persalinan dan tidak haid
(bila menyusui penuh, tidak memerlukan kontrasepsi tambahan).
Di bawah ini merupakan petunjuk minum pil progestin atau mini pil, yaitu:
38
a. Mini pil diminum setiap hari pada saat yang sama sampai habis.
b. Pil pertama sebaiknya diminum pada saat hari pertama siklus haid.
c. Metode barier digunakan pada hari ke tujuh atau 4-6 minggu post partum
d. Pada pasien 9 bulan post partum sebaiknya beralih menggunakan pil kombinasi
karena efektifitas mini pil mulai menurun.
e. Bila pasien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunakan pil, minum pil
yang lain atau gunakan metode kontrasepsi lain jika akan melakukan hubungan
seksual pada 48 jam berikutnya.
f. Meskipun pasien belum haid, mulai paket baru sehari setelah paket terakhir
habis.
g. Bila pasien mendapat haid teratur setiap bulan dan kehilangan 1 siklus (tidak
haid), atau merasa hamil, maka lakukan tes kehamilan.
i. Apabila pasien mengalami kram, nyeri perut hebat atau demam maka segera
periksa ke pelayanan kesehatan.
Cara minum pil-pil yang terlupa selama 7 hari pertama antara lain:
a. Bila lupa minum pil atau terlambat minum pil, segera minum pil saat
ingat dan gunakan metode barier selama 48 jam.
b. Bila pasien lupa minum 1 atau 2 pil, segera minum pil yang terlupa dan
gunakan metode barier sampai akhir bulan.
39
4. Hal yang Perlu Disampaikan pada Pasien
a. Penggunaan mini pil akan merubah pola haid terutama 2 atau 3 bulan
pertama. Pada umumnya perubahan pola haid ini hanya bersifat sementara
dan tidak mengganggu kesehatan.
2.11. Gambar
d. Pil Andalan
40
BAB IV
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN KELUARGA BERENCANA
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Biodata
Nama : Ny. Ika Nama Suami : Tn. Yohanes
Umur : 30 tahun Umur : 35 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indo Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Penghasilan :- Penghasilan : Rp 2.000.000/ 1 bln
Alamat : Dsn Nguwok Timur : Dsn Nguwok Timur
Ds. Nguwok Ds. Nguwok
Kec. Modo Kec. Modo
Kab. Lamongan Kab. Lamongan
3. Keluhan Utama
Ibu ingin melakukan kunjungan ulang KB Pil
4. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit sistemik yang pernah/sedang diderita
Ibu tidak sedang menderita penyakit menurun seperti sesak nafas (asma),
kencing manis (diabetes militus), tidak menderita penyakit menahun
(hipertensi). Tidak sedang menderita penyakit menular seperti batuk sampai
mengeluarkan darah yang tidak kunjung sembuh (TBC).
41
b. Penyakit yang pernah/sedang diderita keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit menahun seperti gagal ginjal,
jantung, tekanan darah tinggi, tidak menderita penyakit menurun seperi
sesak nafas, kencing manis, tidak ada yang menderita penyakit menular
seperti batuk sampai mengeluarkan darah (TBC), penyakit kuning, PMS.
c. Riwayat Keturunan Kembar
Ibu tidak mempunyai keturunan kembar.
d. Riwayat Alergi Obat
Ibu tidak mempunyai riwayat alergi obat apapun.
5. Riwayat Perkawinan
a. Status Perkawinan : Kawin
b. Umur Pertama Kawin : 20 tahun
c. Lama Kawin : 10 tahun
6. Riwayat Menstruasi
Menarche : 15 tahun
Siklus : 28 hari
Teratur : ya
Lama : 5-7 hari
Banyaknya Pendarahan : Hari 1-3: ganti 2-3 pembalut. Hari
4-7: ganti 1-2 pembalut/hari
Warna Darah : Merah segar
Konsistensi : Encer
Bau : Khas
Disminorrhoe : Tidak
Kapan :-
Fluor Albur : 2 hari sebelum menstruasi
Warna : Putih
Bau : Tidak
Gatal : Tidak
42
7. Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Nifas
Hami Persalinan Nifas
l Ke
8. Riwayat Ginekologi
Infertil Feksi Virus PMS
Poup Serviks Kanker Kandungan Perkosaan
Endrometriosis DUB DLL
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Composmentis
b. Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36º C
TB : 148 cm
BB : 44 Kg
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi
Muka : Wajah : Tidak Pucat
Mata : Simetris : Ya
Palpebra : Tidak Ocderma
Konjungtiva : Merah Muda
Skelera : Putih
Mulut dan Bibir : Mulut tidak stomatitis Bibir : Lembab
Leher : Pembesaran kelenjar thyroid tidak ada
Payudara : Bentuk Simetris
Puting Susu : Menonjol
Areola Mamae : Tidak ada hiperpigmentasi pada areola
Hygiene : Bersih
Abdomen : Pembesaran tidak ada
Benjolan : Tidak Ada
Bekas Luka Operasi : Tidak Ada
Arogenetalia : Tanda Chadwich : Tidak Ada
44
Varices : Tidak Ada
Pengeluaran Pervaginan : Tidak ada
Condloma : Tidak Ada
b. Palpasi
Leher : Pembendungan Vena Jugularis tidak ada
Payudara : Benjolan/tumor : Tidak Ada
Abdomen : Benjolan Abnormal
Nyeri tekan : Tidak Ada
Genetalia Luar: Kelenjar Bartholini : Tidak Ada
Kelenjar Skene : Tidak Ada
c. Inspeculg
Vagina : Bersih, Tidak ada keputihan, tidak ada lesi
d. Pemeriksaan Bimanual
Tidak Ada
e. Pemeriksaan Laboratorium
Tidak Ada
f. Pemeriksaan Penunjang Lain
Tidak Ada
C. ANALISIS DATA
Diagnosa Kebidanan:
Ny. Ika Umur 30 tahun dengan akseptor KB pil
D. PELAKSANAAN
Tanggal : 13 Oktober 2018
10.10 Melakukan pendekatan terapeutik kepada pasien. Melakukan
pendekatan terapeutik agar terjalin hubungan yang baik antara pasien dan
bidan, diantaranya
- Melakukan 5 S : Senyum, sapa, sopan, santun. Mendengarkan
keluhan.
- Mendengarkan keluhan yang dirasakan pasien.
Pendekatan berlangsung dengan baik, dibuktikan ibu bertanya kepada bidan
tentang KB pil.
45
10.15 Memberikan konseling kepada ibu tentang metode kontrasepsi
terutama pil KB .
Memberikan konseling pada ibu tentang efek samping, kerugian,
keuntungan dari KB pil untuk bahan pertimbangan ibu agar lebih mantap
lagi memilah alat kontrasepsi.
Bidan sudah menjelaskan kepada ibu dan ibu mantab memilih KB pil.
46
10.40 mengisi tanggal pemeriksaan hari ini pada kartu KB (K4) dan tulis
tanggal kembali melakukan KB pil. Memberitahu ibu tentang tanggal
kembali kb pil yaitu tanggal 9-11-2018.
Ibu memahami semua penjelasan dari bidan
.
10.43 memberitahu ibu apabila mengalami efek samping saat menggunakan
alat kontrasepsi pil segera datang ke bidan.
Ibu memahami yang dijelaskan oleh bidan.
Mahasiswa
Yang Praktik
(Farida Qurniawati)
47
48
KUNJUNGAN ULANG
Tanggal Haid Terakhir Berat Tekanan Tanggal Dipesan
AKIBAT PENGGUNAAN KONTRASEPSI PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN
Datang Tanggal Badan Darah Kembali
....................., ........................
Kegagalan : ..
Terjadinya kehamilan pada PUS yang sedang memakai alat kontrasepsi. Pimpinan Klinik KB
( .......................................... )
NIP. .....................................
49
50
CHECK LIST UNTUK PROVIDER
(..........................................)
NIP.
51
52
PENUNTUN BELAJAR
T/S : Tindakan / langkah – langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi
yang sedang dihadapi.
KASUS
LANGKAH
1 2 3
Persiapan tempat √
1
Ruang tertutup, aman, nyaman, dan bersih
Memberikan salam, memperkenalkan diri dan √
2
menanyakan maksud kedatangan klien.
Menanyakan keadaan klien, yaitu : √
a. Usia ibu saat ini
b. Menanyakan riwayat gravid, paritas, jumlah anak
hidup dan usia anak terkecil
3 c. Riwayat menstruasi (HPHT, siklus, durasi, volume)
d. Riwayat penggunaan kontrasepsi sebelumnya
e. Riwayat hubungan seksual terakhir
f. Apakah klien sedang menyusui
g. Apakah ibu pasca keguguran
4 Menanyakan alasan klien ingin menggunakan pil √
kombinasi (monofasik) :
a. Apakah klien dalam masa menyusui kurang dari 6
minggu ?
b. Apakah klien sedang menderita perdarahan
pervaginam yang belum diketahui penyebabnya ?
53
c. Apakah klien sedang mengkonsumsi obat-obatan
yang menganggu kerja hormone (obat epilepsy,
tuberkulosis)?
d. Apakah klien sedang menderita penyakit hati akut
(virus hepatitis) ?
e. Apakah klien berusia > 30 tahun DAN merokok ?
f. Apakah klien mempunyai riwayat penyakit jantung ?
g. Apakah klien mempunyai riwayat penyakit stroke ?
h. Apakah klien mempunyai riwayat tekanan darah >
160/90mmHg ?
i. Apakah mempunyai riwayat tromboemboli ?
j. Apakah klien mempunyai kelainan pembuluh darah
(yang menyebabkan sakit kepala atau migrain)?
k. Apakah klien mempunyai riwayat kencing manis
dengan komplikasi atau kencing manis > 20 tahun ?
l. Apakah klien mempunyai riwayat penyakit
karsinoma (terutama payudara)?
m. Apakah klien pelupa atau sering lupa apabila
menggunakan pil ?
Jika ada salah satu jawaban ioya, maka diharapkan
pertimbangan untuk pemilihan cara kontrasepsi yang
lain
54
atau lebih, cara penggunaan pil mengikuti cara
menggunakan pil lupa
e. Bila lupa minum pil (hari 1-21) sebaiknya minum pil
tersebut segera setelah ingat walaupun harus
minum 2 pil pada hari yang sama. Tidak perlu
menggunakan metode kontrasepsi lain
f. Bila lupa minum 2 pil atau lebih (1-21) sebaiknya
minum 2 pil setiap hari sampai terkejar. Sebaiknya
gunakan kontrasepsi lain atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai menghabiskan paket pil
tersebut
10 Sampaikan kapan harus kembali √
11 Lakukan pendokumentasian √
NILAI 27 100 81
SKOR NILAI = ∑ 33
× 100 % 33
PARAF PEMBIMBING
55
PENUNTUN BELAJAR PEMBERIAN MINI PIL
Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan menggunakan skala sbb :
atau dihilangkan.
KASUS
NO LANGKAH
1 2 3
Mempersiapkan alat : √
- Sampiran
- Lembar catatan
- Alat tulis
- Tensimeter
1 - Timbang berat badan
- Alat kontrasepsi (mini pil)
- Lembar balik pelayanan KB
Persiapan tempat :
Ruangan yang tertutup, aman, nyaman dan bersih
56
- Apakah klien dalam masa masa menyusui ?
- Apakah klien sedang menderita perdarahan
pervaginam yang belum diketahui penyebabnya ?
- Apakah klien sedang mengkonsumsi obat – obatan
yang menganggu kerja hormone ?
- Apakah klien sedang menderita penyakit hati akut
(virus hepatitis)
- Apakah klien mempunyai penyakit jantung ?
- Apakah klien mempunyai riwayat penyakit stroke ?
- Apakah klien mempunyai riwayat penyakit darah
tinggi (> 180/110 mmHg)?
- Apakah klien mempunyai riwayat tromboemboli ?
- Apakah klien mempunyai kelainan pembuluh darah
(yang menyebabkan sakit kepala/migran)?
- Apakah klien mempunyai riwayat kencing manis
dengan komplikasi atau kencing manis > 20 tahun ?
- Apakah klien mempunyai riwayat penyakit karsinoma
(terutama payudara)
- Apakah klien ingin haid normal atau tidak dapat
menerima terjadinya gangguan haid ?
- Apakah klien pelupa atau sering lupa jika
menggunakan pil ?
Jika ada salah satu jawaban “IYA”, maka harap
dipertimbangkan untuk memilih cara kontrasepsi yang
lain
57
Tidak perlu penggunaan kontrasepsi lain.
c. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah nonhormonal
dank lien ingin menggantinya dengan minipil, minipil
diberikan pada hari 1-5 siklus haid dan tidak perlu
penggunaan kontrasepsi lainnya.
d. Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR (termasuk
AKDR yang mengandung hormon), minipil diberikan
pada hari 1-5 siklus haid.
Dilakukan pengangkatan AKDR
PARAF PEMBIMBING
58
FORMAT PENILAIAN LAPORAN PENDAHULUAN (LP)
Nama Mahasiswa : Siska
Tempat : BPM Ny. Purnomo
Tanggal : 13-10-2018
Nama Penilai : Farida Qurniawati
Kasus : Asuhan Kebidanan pada Ny. “I” umur 30 tahun P2002 dengan
Peserta KB Pil
1118
18
24
Keterangan :
A = 79-100
B = 68-78
C = 56-67
D = 40-55
E = <40
Nilai Lulus 70 Jombang, 13 Oktober 2018
Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik
(Farida Qurniawati)
59
FORMAT PENILAIAN PRAKTEK CLINICAL EDUCATOR KEBIDANAN
30
Keterangan : 40
A = 79-100
B = 68-78
C = 56-67
D = 40-55
E = <40
Nilai Lulus 70
Jombang, 13 Oktober 2018
Mahasiswa D-IV Bidan Pendidik
(Farida Qurniawati)
60
BAB V
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Pil KB adalah alat kontrasepsi pencegah kehamilan atau pencegah konsepsi yang
b. Jenis-jenis dari pil KB ada 5, yaitu pil kombinasi atau combination oral contraceptive
pill, mini pill, pil sekuenseal, once a month pill, dan morning after pill.
a. Mahal
d. Mudah digunakan.
61
DAFTAR PUSTAKA
Affandi B. (1993). Early experience with Implanon. VIIIth World Congress on Human
Reproduction. Bali.
Prawirohardjo, S., Hanifa, W. (2007). Ilmu kebidanan. Edisi 3, hal. 905. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta
Saifuddin, Abdul Bari (2006). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, edisi 2,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
62