Surat Tuntutan Fixx
Surat Tuntutan Fixx
“UNTUK KEADILAN”
P-42
SURAT TUNTUTAN
Nomor : PDM-03/BWI/04/2022
ATAU
SUBSIDAIR
Pasal 372 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)-----------------------------
- Bahwa setahu saksi kejadian penipuan dan atau penggelapan diketahui terjadi
padahari selasa tanggal 11 mei 2021 sekitar jam 13.00 WIB di Kantor PT. DEPO
PAHALA MOTOR Jl. Yos Sudarso No.20 Kelurahan Klatak, Kecamatan
Kalipuro, Kota Banyuwangi serta yang menjadi korbannya dealer Mobil
Mitsubishi PT. DEPO PAHALAMOTOR Jl. Yos Sudarso
- Bahwa barang yang menjadi objek penipuan dan atau penggelapan yaitu
uang tunai sebesar Rp.105.000.000 (seratus lima juta rupiah). Serta uang tersebut
milik PT. DEPO PAHALA MOTOR
- Bahwa saksi selaku supervisor sales marketing serta tugas dan tanggung
jawab saksi adalah mengecek penjualan produk kendaraan merk mitsubishi dan
membuat laporan penjualan, mengawasi sales perihal pemasaran kendaraan merk
mitsubishi.
- Bahwa pelakunya satu orang perempuan yang merupakan karyawan PT.
DEPO PAHALA MOTOR cab. Banyuwangi yang bernama RATIH
WULANDARI S.E
- Bahwa saksi kenal dengan pelaku sudah 3 tahun, saksi tidak ada hubungan
keluarga dengan yang bersangkutan namun ada hubungan pekerjaan dimana
pelaku merupakan bawahan saksi di PT. DEPO PAHALA MOTOR
- Bahwa awalnya pada tanggal 11 mei 2021 konsumen datang ke dealer
PT.Prabu Pendawa motor untuk membeli kendaraan secara cash berupa 1 (satu)
unit kendaraanroda 4 Merk Mitsubishi Expander Cross Warna hitam dengan
noka: PD2NCXTARMJ005015 NoSin: 4A91PID9160 tahun 2021 dengan harga
cash keras RP 281.500.000, konsumen membeli kendaraan tersebut dengan 3
(tiga) kali tahap pembayaran pada saat pembayaran Down payment (uang muka)
konsumen memberikan DP awal Rp.85.000.000 kepada terdakwa lalu oleh
terdakwa diserahkan ke kasir Rp.20.000.000 dan membuat tanda terima sendiri
bukan produk perusahaan kepada konsumen, selanjutnya pada tanggal 25 mei
2021 konsumen membayar kembali pembelian kendaraan Rp.100.000.000
kepada terdakwa dan oleh terdakwa di setorkan kasir Rp.60.000.000 dan
membuat tanda terima sendiri kepada konsumen untuk pembayaran ke-3 (tiga)
konsumen mentransfer Rp.96.500.000 ke Rekening BCA perusahaan No
Rek:1453019181 selanjutnya ketika kendaraan akan di kirim di lakukan kroscek
pembayaran oleh saksi kepada bagian kasir ternyata ada kekuranganpembayaran
kemudian saksi langsung klarifikasi kepada konsumen terhadap pembayaran
tersebut lalu konsumen mengatakan sudah membayar lunas dan memberikan
bukti pembayaran selanjutnya saksi minta klarifikasi kepada terdakwa namun
terdakwa menjawab uangnya terpakai namun saksi tidak tahu dipakai untuk apa,
karena konsumen sudah membayar lunas kendaraan tersebut dikirimkan kepada
konsumen pada tanggal 28 Juli 2021.
- Bahwa terdakwa adalah karyawan di PT. DEPO PAHALA MOTOR
bagian sales marketing dimana tugas dan tanggung jawab terdakwa adalah
Melayani Customer yang datang ke dealer, Mencari Customer dan menjelaskan
produk kendaraan merk Mitsubishi, Melakukan penjualan produk kendaraan
Mitsubishi, Menerima uang Down Payment pembayaran konsumen untuk
pembelian kendaraan dan menyetorkan ke kasir.
- Bahwa setahu saksi, untuk pembelian cash awalnya konsumen PT. DEPO
PAHALA MOTOR atas nama NABILA ZIHDA menelepon kepada dealer
untuk ketersediaan kendaraan merk Mitsubishi expander cross pada saat itu
terdakwa yang melayani costumer kemudian customer janjian di dealer pada
tanggal 11 mei 2021 pada saat itu customer langsung memesan kendaraan dan
pihak dealer membuatkan SPK (surat pemesanan kendaraan) kemudian SPK
tersebut diberikan kepada saksi dan saksi meneruskan kepada manajer lalu
konsumen membayar DP sebesar Rp.85.000.000 kepada sales dan di buatkan
tanda terimanya kepada konsumen, lalu pemesanan kendaraan diproses pada
tanggal 25 mei 2021 Customer menambah Dp Rp.100.000.000 kepada sales
dan dibuatkan tanda terimanya selanjutnya pada tanggal 07 juni 2021 konsumen
melunasi pembelian kendaraan tersebut lalu kita kirimkan pada tanggal 28 Juli
2021 dan dibuatkan BASTK ( berita acara serah terima
kendaraan)kepadakonsumen.
- Bahwa pada tanggal 22 Juli 2021 ketika pihak dealer PT. DEPO PAHALA
MOTOR akan mengirimkan kendaraan kepada konsumen saksi selaku
supervisor mengecek kepada kasir yang bernama FAHIRA ZALSABILA
ternyata uang yang disetorkan kepada perusahaan kurang kasir memberikan
tanda terima penyerahan uang dari pelaku tanggal 11 mei 2021 sebesar
Rp.20.000.000 dan pada tanggal 25 mei 2021 sebesar Rp.60.000.000 setelah itu
saksi melaporkannya ke atasan.
- Bahwa saksi menjelaskan tidak tahu maksud terdakwa melakukan
penggelapan namun ketika ditanya terdakwa mengatakan “uangnya kepake”.
- Bahwa setelah saksi mendapatkan tanda terima dari kasir dan tanda terima
dari konsumen saksi lihat logonya untuk yang produk perusahaan logonya kecil
dan untuk produk yang bukan perusahaan besar selain itu saksi tanyakan ke kasir
tidak pernah menandatangani tanda terima uang dari terdakwa sebesar
Rp.85.000.000 dan Rp.100.000.000 dan
- Setelah di perlihatkan tanda terima pembayaran dari konsumen kasir
mengatakan bukan tanda tangannya.
- Bahwa kerugian materil yang di timbulkan sebesar Rp.105.000.00 ( Seratus
lima juta rupiah);
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak
ada keberatan;
-Terima yang mana kwitansi tanda terima uang tersebut seolah olah dikeluarkan
oleh PT DEPO PAHALA OTOMOTIF selain itu juga memalsukan tanda tangan
saksi selaku petugas kasir di PT DEPO PAHALA OTOMOTIF.
2.3 KETERANGANTERDAKWA
Terdakwa Ratih Wulandari,S.E. Lahir :Banyuwangi , Umur : 32 tahun, Tanggal
lahir : 17 Agustus 1988, Kewarganegaraan : Indonesia, Tempat tinggal : Jalan
Jaksa AgungSuprapto No. 34 Rt 001/Rw 002, Penganjuruan, Kec. Banyuwangi,
Kab. Banyuwangi,Jawa Timur
- Bahwa terdakwa sudah bekerja selama 3 tahun selaku Sales Marketing, serta
tugas dan tanggung jawab terdakwa adalah melakukan penjualan unit kendaraan
produk Mitsubishi, menagih uang down payment atau uang muka kepada
konsumen apabila konsumen membayar uang Dp tersebut kemudian oleh
terdakwa di setorkan ke kasir perusahaan seluruhnya.
- Bahwa status terdakwa sebagai karyawan namun bukan kontrak ataupun bukan
pegawai tetap, terdakwa melamar pekerjaan ke prabu pada bulan juli tahun 2018
dan di terima oleh PT. DEPO PAHALA OTOMOTIF selaku sales marketing. -
Bahwa terdakwa mendapatkan gaji setiap bulannya sebesar Rp. 3.750.000,- (tiga
juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), apabila terdakwa menjual mobil terdakwa
mendapatkan fee Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) sedangkan pada tahun 2020
sampai dengan 2021 terdakwa mendapatkan fee penjualan saja dari tiap unit yang
terdakwa jual sebesar Rp.1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah).
2.5 PETUNJUK
Berdasarkan keterangan para saksi, dan dengan adanya barang bukti, dimana
antara yang satu dengan yang lainnya terdapat saling persesuaian dan
berhubungan, maka secara fakta hukum telah adanya bukti petunjuk tentang
adanya perbuatan Tindak Pidana Penggelapan Uang.
1. Barang siapa
2. Unsur dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang
seluruhnya adalah kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaannya
bukan karena karena kejahatan”
- Yang dimaksud “dengan sengaja’’ dapat diambil dari M.v,T(Memorie van
Toelichting) yang menyebutkan: : “Pidana pada umumnya hendakinya dijatuhkan
hanya pada barangsiapa melakukan perbuatan yang dilarang, dengan dikehendaki
dan diketahui”. Berdasarkan bunyi pasal tersebut, kesengajaan dapat diartikan
sebagai menghendaki dan mengetahui (willens en wetens), artinya seseorang
yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja, harus menghendaki serta
menginsafi tindakan tersebut dan/atau akibatnya berarti menghendaki dan
mengetahui apa yang dilakukan. Orang yang melakukan perbuatan dengan
sengaja menghendaki perbuatan itu dan disamping itu mengetahui atau menyadari
tentang apa yang dilakukan itu dan akibat yang akan ditimbulkan daripadanya;
- bahwa, yang dimaksud dengan melawan hukum (wederrechtelijk) dapat
dikategorikan sebagai perbuatan yang bertentangan dengan hukum obyektif,
bertentangan dengan hak orang lain atau bertentangan dengan hak yang ada pada
dirinya (zonder bevoedgheid);
- bahwa selanjutnya Majelis Hakim mengutip pendapat R.Soesilo dalam
“Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya
Lengkap Pasal Demi Pasal”, yang menyatakan bahwa pasal 374 KUHPidana ini
biasa disebut dengan “Penggelapan dengan Pemberatan”, di mana pemberatannya
adalah dalam hal :
• Terdakwa diserahi menyimpan barang yang digelapkan itu karena hubungan
pekerjaannya (persoonlijke dienstbetrekking), misalnya perhubungan antara
majikan dan pembantu rumah tangga atau majikan dan buruh;
• Terdakwa menyimpan barang itu karena jabatannya (beroep), misalnya
tukang binatu menggelapkan pakaian yang dicucikan kepadanya, tukang jam,
sepatu, sepeda, dsb menggelapkan sepatu, jam dan sepeda yang diserahkan
kepadanya untuk diperbaiki ;
• Karena mendapat upah uang (bukan upah berupa barang), misalnya pekerja
stasiun membawakan barang orang penumpang dengan upah uang, barang itu
digelapkannya; menimbang, bahwa mengenai unsur subyektif dan obyektif,
majelis hakim mengutip penjelasan dalam buku “asas-asas hukum pidana di
indonesia dan penerapannya” (2002:218), s.r sianturi menyatakan bahwa
subyek tindak pidana adalah manusia, hal inidisimpulkan dari : perumusan
delik yang selalu menentukan subjeknya dengan istilah: barangsiapa, warga
negara indonesia, nakhoda, pegawai negeri dsb ;
- Menimbang bahwa lebih lanjut berdasarkan fakta hukum diatas setiap atas
perbuatan yang dilakukan terdakwa, uang hasil pembelian tersebut
kemudian tidak terdakwa setorkan ke perusahaan melainkan terdakwa
gunakan untuk kepentingan pribadi terdakwa.
----------------------------------- M E N U N T U T -------------------------------------
Demikian surat tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang
hari iniSelasa tanggal 13 April tahun 2022 (dua ribu dua dua).
Jaksa Madya
PENUNTUT UMUM II
NABILA FAJRIN, S.H., M.H.
NIP. 200611113456