Anda di halaman 1dari 29

KEJAKSAAN NEGERI BANYUWANGI

“UNTUK KEADILAN”
P-42

SURAT TUNTUTAN

Nomor : PDM-03/BWI/04/2022

Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Banyuwangi dengan


memperhatikanhasil pemeriksaan sidang dalam perkara atas nama terdakwa :

Nama lengkap : RATIH WULANDARI, S.E


Tempat lahir : Banyuwangi
Umur/Tanggal lahir : 34 tahun 17 Agustus 1988
Jenis kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat tinggal : Jalan Jaksa Agung Suprapto No. 34, RT
001/RW 002,Penganjuran, Kec. Banyuwangi,
Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta

Berdasarkan Surat Penetapan Ketua Majelis Hakim pada Pengadilan Negeri


Banyuwangi Nomor : 35/PID.B/2022/PN.BWI tanggal 5 Mei 2022 dan Surat
pelimpahan Perkara Acara Pemeriksaan Biasa Nomor : B
51/N.1.31/EJB.1/X/2022 tanggal 14 April 2022, terdakwa dihadapkan kedepan
persidangan dengan dakwaan sebagai berikut:
I. DAKWAAN
PRIMAIR
Pasal 374 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)------------------------------

ATAU

SUBSIDAIR
Pasal 372 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)-----------------------------

II. FAKTA-FAKTA PERSIDANGAN

Fakta-fakta yang terungkap dalam pemeriksaan di persidangan secara berturut-


turut berupa keterangan saksi-saksi, keterangan ahli, keterangan terdakwa,
barang bukti, dan petunjuk sebagai berikut :

1. Fakta-fakta yang terungkap di persidangan baik dari keterangan saksi-saksi,


keterangan terdakwa maupun barang bukti yang diajukan Jaksa/Penuntut Umum
dipersidangan maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
barangsiapa dalam hal ini menunjuk kepada RATIH WULANDARI, S.E yang
diajukan oleh Jaksa/Penuntut Umum sebagai terdakwa dipersidangan yang
setelah dinyatakan identitasnya ternyata sesuai dengan identitas terdakwa RATIH
WULANDARI, S.EI sebagaimana termuat dalam surat dakwaan Jaksa/Penuntut
Umum di mana yang bersangkutan telah membenarkan dan mengakui sehat
jasmani dan rohani;

2. Berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari


keterangan para saksi, surat, dan keterangan terdakwa serta dihubungkan dengan
barang bukti yang diperlihatkan di depan persidangan, maka Majelis Hakim akan
mempertimbangkan sebagai berikut bahwa terdakwa RATIH WULANDARI,
S.E yang merupakan karyawan di bagian Sales Marketing pada Kantor PT. DEPO
PAHALA MOTOR Jl. Yos Sudarso No.20 Kelurahan Klatak, Kecamatan
Kalipuro, KotaBanyuwangi yang mana tugas dan tanggung jawab yaitu melayani
Customer yang datang ke dealer, mencari customer dan menjelaskan produk
kendaraan merk Mitsubishi, melakukan penjualan produk kendaraan Mitsubishi,
menerima uang down payment pembayaran konsumen untuk pembelian
kendaraan dan menyetorkan ke kasir

3. Berdasarkan fakta di persidangan pada hari Sabtu tanggal 08 Mei 2021


konsumen yang bernama saksi NABILA ZIHDA NUR AZIZAH menghubungi
Dealer mobil Mitsubishi PT. DEPO PAHALA MOTOR jl. Yos Sudarso No.20
Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kota Banyuwangi setelah dilakukan
test drive pada tanggal 10Mei 2021 lalu saksi NABILA ZIHDA NUR AZIZAH
pada hari Selasa tanggal 11 Mei 2021 datang ke dealer PT. Kantor PT. DEPO
PAHALA MOTOR jl. Yos Sudarso No.20 Kelurahan Klatak, Kecamatan
Kalipuro, Kota Banyuwangi untuk melakukan pembelian 1 (satu) unit kendaraan
roda 4 merk Mitsubishi Expander Cross warna hitam dengan Nomor Rangka :
PD2NCXTARMJ005015, Nomor Mesin : 4A91PID9160 tahun 2021 dengan
harga cash Rp. 299.500.000,- (dua ratus sembilan puluh sembilan juta lima ratus
ribu rupiah) dan dipotong diskon menjadi Rp. 281.500.000,- (dua ratus delapan
puluh satu juta lima ratus ribu rupiah), dan saksi NABILA ZIHDA NUR
AZIZAH melakukan pembelian mobil tersebut dengan 3 (tiga) kali tahap
pembayaran
4. Berdasarkan fakta yang terungkap di persidangan yang diperoleh dari
keterangan para saksi, surat, dan keterangan terdakwa serta dihubungkan dengan
barang bukti yang diperlihatkan di depan persidangan, maka Majelis Hakim akan
mempertimbangkan sebagai berikut bahwa benar Terdakwa merupakan
Karyawan PT. DEPO PAHALA OTOMOTIF di bagian Sales Marketing dan
menerima upah atau gaji sebesar Rp. 3.750.000,- (tiga juta tujuh ratus lima puluh
ribu rupiah) setiap bulannya sesuai dengan Surat Keterangan Bekerja Nomor:
001/SKB-PPM/XI/2018, tanggal 10 Nopember 2018,

5. Berdasarkan keterangan para saksi, keterangan terdakwa dihubungkan


dengan barang bukti dan ditemukan fakta hukum dipersidangan bahwa awalnya
pada tanggal 11 mei 2021 konsumen (saksi NABILA) datang ke dealer PT. DEPO
PAHALA OTOMOTIF untuk membeli kendaraan secara cash berupa 1 (satu)
unit kendaraan roda 4 (empat) Merk Mitsubishi Expander Cross Warna hitam
dengan noka: PD2NCXTARMJ005015 NoSin: 4A91PID9160 tahun 2021
dengan harga cash keras RP 281.500.000, konsumen membeli kendaraan tersebut
dengan 3 (tiga) kali tahap pembayaran pada saat pembayaran Down payment
(uang muka) konsumen memberikan DP awal Rp.85.000.000 kepada terdakwa
lalu oleh terdakwa diserahkan ke kasir (saksi FAHIRA) Rp.20.000.000 dan
membuat tanda terima sendiri.

6. Bukan produk perusahaan kepada konsumen (saksi NABILA), selanjutnya


pada tanggal 25 mei 2021 konsumen (saksi NABILA) membayar kembali
pembelian kendaraan Rp.100.000.000 kepada terdakwa dan oleh terdakwa dan
saksi NABILA diberikan tanda terima pembayaran yang dibuat sendiri oleh
terdakwa dan bukan tanda terima yang di keluarkan dari PT. DEPO PAHALA
OTOMOTIF, namun terdakwa hanya menyetorkan kepada bagian kasir sebesar
Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah), kemudian pada tanggal 25 Mei 2021
saksi NABILA kembali melakukan pembayaran pembelian mobil yang ketiga
dengan cara mentransfer ke rekening Bank BCA milik PT. DEPO PAHALA
OTOMOTIF sebesar Rp. 96.500.000,- (sembilan puluh enam juta lima ratus ribu
rupiah) dan terdakwa mengatakan kepada bagian administrasi perusahaan bahwa
pelunasan pembayaran tersebut bukan milik saksi NABILA namun milik pembeli
lain.

2.1. KETERANGAN SAKSI SAKSI :

2.1.1. Saksi SHANIA JASMINE MUMTAZ, Tempat Lahir : Malang, Umur :


38 tahun, Tanggal lahir : 1 Maret 1984, Kewarganegaraan : Indonesia, Tempat
tinggal : Jl. Piere Tendean No.113, Sumber Beringin, Karangrejo, Kec.
Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68124, Agama : Islam, Pekerjaan :
Karyawan, Pendidikan : SMA. Yang memberikan keterangan dengan bersumpah
di depan persidangan pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

- Bahwa setahu saksi kejadian penipuan dan atau penggelapan diketahui terjadi
padahari selasa tanggal 11 mei 2021 sekitar jam 13.00 WIB di Kantor PT. DEPO
PAHALA MOTOR Jl. Yos Sudarso No.20 Kelurahan Klatak, Kecamatan
Kalipuro, Kota Banyuwangi serta yang menjadi korbannya dealer Mobil
Mitsubishi PT. DEPO PAHALAMOTOR Jl. Yos Sudarso
- Bahwa barang yang menjadi objek penipuan dan atau penggelapan yaitu
uang tunai sebesar Rp.105.000.000 (seratus lima juta rupiah). Serta uang tersebut
milik PT. DEPO PAHALA MOTOR
- Bahwa saksi selaku supervisor sales marketing serta tugas dan tanggung
jawab saksi adalah mengecek penjualan produk kendaraan merk mitsubishi dan
membuat laporan penjualan, mengawasi sales perihal pemasaran kendaraan merk
mitsubishi.
- Bahwa pelakunya satu orang perempuan yang merupakan karyawan PT.
DEPO PAHALA MOTOR cab. Banyuwangi yang bernama RATIH
WULANDARI S.E
- Bahwa saksi kenal dengan pelaku sudah 3 tahun, saksi tidak ada hubungan
keluarga dengan yang bersangkutan namun ada hubungan pekerjaan dimana
pelaku merupakan bawahan saksi di PT. DEPO PAHALA MOTOR
- Bahwa awalnya pada tanggal 11 mei 2021 konsumen datang ke dealer
PT.Prabu Pendawa motor untuk membeli kendaraan secara cash berupa 1 (satu)
unit kendaraanroda 4 Merk Mitsubishi Expander Cross Warna hitam dengan
noka: PD2NCXTARMJ005015 NoSin: 4A91PID9160 tahun 2021 dengan harga
cash keras RP 281.500.000, konsumen membeli kendaraan tersebut dengan 3
(tiga) kali tahap pembayaran pada saat pembayaran Down payment (uang muka)
konsumen memberikan DP awal Rp.85.000.000 kepada terdakwa lalu oleh
terdakwa diserahkan ke kasir Rp.20.000.000 dan membuat tanda terima sendiri
bukan produk perusahaan kepada konsumen, selanjutnya pada tanggal 25 mei
2021 konsumen membayar kembali pembelian kendaraan Rp.100.000.000
kepada terdakwa dan oleh terdakwa di setorkan kasir Rp.60.000.000 dan
membuat tanda terima sendiri kepada konsumen untuk pembayaran ke-3 (tiga)
konsumen mentransfer Rp.96.500.000 ke Rekening BCA perusahaan No
Rek:1453019181 selanjutnya ketika kendaraan akan di kirim di lakukan kroscek
pembayaran oleh saksi kepada bagian kasir ternyata ada kekuranganpembayaran
kemudian saksi langsung klarifikasi kepada konsumen terhadap pembayaran
tersebut lalu konsumen mengatakan sudah membayar lunas dan memberikan
bukti pembayaran selanjutnya saksi minta klarifikasi kepada terdakwa namun
terdakwa menjawab uangnya terpakai namun saksi tidak tahu dipakai untuk apa,
karena konsumen sudah membayar lunas kendaraan tersebut dikirimkan kepada
konsumen pada tanggal 28 Juli 2021.
- Bahwa terdakwa adalah karyawan di PT. DEPO PAHALA MOTOR
bagian sales marketing dimana tugas dan tanggung jawab terdakwa adalah
Melayani Customer yang datang ke dealer, Mencari Customer dan menjelaskan
produk kendaraan merk Mitsubishi, Melakukan penjualan produk kendaraan
Mitsubishi, Menerima uang Down Payment pembayaran konsumen untuk
pembelian kendaraan dan menyetorkan ke kasir.
- Bahwa setahu saksi, untuk pembelian cash awalnya konsumen PT. DEPO
PAHALA MOTOR atas nama NABILA ZIHDA menelepon kepada dealer
untuk ketersediaan kendaraan merk Mitsubishi expander cross pada saat itu
terdakwa yang melayani costumer kemudian customer janjian di dealer pada
tanggal 11 mei 2021 pada saat itu customer langsung memesan kendaraan dan
pihak dealer membuatkan SPK (surat pemesanan kendaraan) kemudian SPK
tersebut diberikan kepada saksi dan saksi meneruskan kepada manajer lalu
konsumen membayar DP sebesar Rp.85.000.000 kepada sales dan di buatkan
tanda terimanya kepada konsumen, lalu pemesanan kendaraan diproses pada
tanggal 25 mei 2021 Customer menambah Dp Rp.100.000.000 kepada sales
dan dibuatkan tanda terimanya selanjutnya pada tanggal 07 juni 2021 konsumen
melunasi pembelian kendaraan tersebut lalu kita kirimkan pada tanggal 28 Juli
2021 dan dibuatkan BASTK ( berita acara serah terima
kendaraan)kepadakonsumen.
- Bahwa pada tanggal 22 Juli 2021 ketika pihak dealer PT. DEPO PAHALA
MOTOR akan mengirimkan kendaraan kepada konsumen saksi selaku
supervisor mengecek kepada kasir yang bernama FAHIRA ZALSABILA
ternyata uang yang disetorkan kepada perusahaan kurang kasir memberikan
tanda terima penyerahan uang dari pelaku tanggal 11 mei 2021 sebesar
Rp.20.000.000 dan pada tanggal 25 mei 2021 sebesar Rp.60.000.000 setelah itu
saksi melaporkannya ke atasan.
- Bahwa saksi menjelaskan tidak tahu maksud terdakwa melakukan
penggelapan namun ketika ditanya terdakwa mengatakan “uangnya kepake”.
- Bahwa setelah saksi mendapatkan tanda terima dari kasir dan tanda terima
dari konsumen saksi lihat logonya untuk yang produk perusahaan logonya kecil
dan untuk produk yang bukan perusahaan besar selain itu saksi tanyakan ke kasir
tidak pernah menandatangani tanda terima uang dari terdakwa sebesar
Rp.85.000.000 dan Rp.100.000.000 dan
- Setelah di perlihatkan tanda terima pembayaran dari konsumen kasir
mengatakan bukan tanda tangannya.
- Bahwa kerugian materil yang di timbulkan sebesar Rp.105.000.00 ( Seratus
lima juta rupiah);
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak
ada keberatan;

2.1.2. Saksi FAHIRA ZALSABILA,Tempat Lahir : Jember, Umur : 38 tahun,


Tanggal lahir : 11 Januari 1972, Kewarganegaraan : Indonesia, Tempat tinggal :
Jl. Piere Tendean No.113, Sumber Beringin, Karangrejo, Kec. Sumbersari,
Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68124, Agama : Islam, Pekerjaan :
Wiraswasta, Pendidikan: SMA

- Bahwa hubungan saksi dengan sdr SHANIA JASMINE MUMTAZ


adalah sesama rekan kerja di dealer MITSUBISHI PT DEPO PAHALA
OTOMOTIF Banyuwangi sedangkan saksi sebagai karyawan di PT DEPO
PAHALA OTOMOTIF tersebut selaku kasir.
- Bahwa peristiwa tersebut diketahui saksi pada hari Selasa tanggal 11 Mei
2021 di Dealer MITSUBISHI Banyuwangi PT DEPO PAHALA OTOMOTIF
dengan alamat Jl. Yos Sudarso No. 20 Kel. Klatak Kec. Kalipuro Kota
Banyuwangi.
- Bahwa korbannya adalah Dealer MITSUBISHI Banyuwangi PT DEPO
PAHALA OTOMOTIF sedangkan pelakunya adalah sdri RATIH
WULANDARI., S.E selaku karyawan PT DEPO PAHALA OTOMOTIF Sales
Marketing. Dengan korban maupun terdakwa saksi tidak memiliki hubungan
darah atau perkawinan namun dengan korbansaksi merupakan karyawan di PT
DEPO PAHALA OTOMOTIF tersebut sedangkan dengan terdakwa hanya
sebatas rekan kerja saja.
- Bahwa setahu saksi penggelapan tersebut dilakukan dengan cara
terdakwa yang bekerja selaku sales di PT DEPO PAHALA OTOMOTIF
menerima uang tunai untuk pembayaran DP pembelian unit kendaraan dari
konsumen sebesar Rp. 85.000.000,- (delapan puluh lima juta) pada tanggal 11
Mei 2021 namun oleh terdakwa hanya disetorkan sebesar Rp. 20.000.000.,- (dua
puluh juta rupiah) sisanya digelapkan oleh terdakwa sebesar Rp. 65.000.000,-
(enam puluh lima juta rupiah) lalu pada tanggal 25 Mei 2021 konsumen tersebut
membayar kembali uang DP yang kedua sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta
rupiah) dan lagi-lagi oleh terdakwa hanya disetorkan hanya sebesar Rp.
60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) sedangkan sisanya Rp. 40.000.000,-
(empat puluh juta ) disetorkan oleh terdakwa. Selanjutnya untuk pembayaran
ke-3 (tiga) konsumen pada tanggal 8 Juni 2021 langsung ditransfer ke rekening
PT DEPO PAHALA OTOMOTIF sebesar Rp. 96.500.000,- (sembilan puluh
enam juta lima ratus ribu rupiah). Dan untuk melancarkan perbuatannya tersebut
terdakwa memalsukan Kwitansi Tanda terima yang mana kwitansi tanda terima
uang tersebut seolah olah dikeluarkan oleh PT DEPO PAHALA OTOMOTIF
selain itu juga memalsukan tanda tangan saksi selaku petugas kasir di PT DEPO
PAHALA OTOMOTIF.
- Bahwa barang yang digelapkan oleh terdakwa adalah sejumlah uang pembelian
1(satu) unit kendaraan dari PT DEPO PAHALA OTOMOTIF sebesar Rp.
105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) dan uang tersebut milik delear
MITSUBISHI PT DEPO PAHALA OTOMOTIF.
- Bahwa konsumen yang membeli kendaraan tersebut adalah sdri NABILA
dengan alamat Jl. Ikan Wijinongko No. 18, Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi,
Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68411. Sedangkan kendaraan yang dibelinya
adalah 1(Satu) unit kendaraan roda empat merk MITSUBISHI EXPANDER
CROSS 1.5 PLUS 4X2 A/T, warna HITAM tahun 2021, Noka:
MK2NCXTARMJ005812, Nosin : 4A91KAD9160.
- Bahwa saksi sendiri bisa mengetahui adanya penipuan dan atau penggelapan
ini pada tanggal 23 Juni 2021 sdri NABILA ZIHDA meminta saksi untuk
mengecek apakah ada uang masuk pada tanggal 11 Mei dan 25 Mei 2021 senilai
Rp. 185.000.000,- (seratus delapan puluh lima juta rupiah), namun setelah di cek
oleh saksi ternyata pada tanggal 11 dan 25 Mei 2021 hanya ada uang masuk
sebesar Rp. 80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) yang disetorkan oleh
terdakwa kepada saksi. Akhirnya ketika di kroscek lebih dalam lagi ternyata ada
sebagian uang milik kantor yang tidak disetorkan oleh terdakwa dan juga terdakwa
membuat kwitansi tanda terima uang yang diduga dipalsukan.
- Bahwa saksi tidak pernah menerima uang dari konsumen atas nama FAHIRA
tersebut, namun saksi menerima setoran uang dari terdakwa sebesar Rp.
80.000.000,- (delapan puluh juta rupiah) pada tanggal 11 dan 25 Mei 2021.
- Bahwa saksi tidak mengenali kedua lembar kwitansi tersebut bahkan tanda
tangan di dalam kwitansi tersebut bukan tanda tangan saksi dan saksi tidak
mengenali tanda tangan tersebut, saksi bisa mengetahui adanya kwitansi tersebut
setelah diperlihatkan lewat WA oleh sdri NABILA.
- Bahwa saksi menjelaskan untuk kedua lembar Kwitansi tersebut saksi
mengenalnya karena kwitansi tersebut saksi yang membuatnya dan saksi tanda
tangani. Dimana uang yang tertulis didalam kwitansi tersebut diserahkan oleh
terdakwa.
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan tidak
adakeberatan.

2.1.3 Saksi NABILA ZIHDA NUR AZIZAH, Tempat Tanggal Lahir:


Bayuwangi, Umur : 45, Tanggal Lahir: 17 Maret 1977, Kewarganegaraan:
Indonesia, Tempat Tinggal: Jl. Ikan Wijinongko No. 18, Tukangkayu, Kecamatan
Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68411, Agama: Islam,
Pekerjaan Wiraswasta.

-Terima yang mana kwitansi tanda terima uang tersebut seolah olah dikeluarkan
oleh PT DEPO PAHALA OTOMOTIF selain itu juga memalsukan tanda tangan
saksi selaku petugas kasir di PT DEPO PAHALA OTOMOTIF.

- Bahwa barang yang digelapkan oleh terdakwa adalah sejumlah uang


pembelian 1(satu) unit kendaraan dari PT DEPO PAHALA OTOMOTIF sebesar
Rp. 105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) dan uang tersebut milik dealer
MITSUBISHI PT DEPO PAHALA OTOMOTIF.
- Bahwa saksi adalah pembeli kendaraan atas nama sdri NABILA ZIHDA
dengan alamat Jl. Ikan Wijinongko No. 18, Tukangkayu, Kecamatan
Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68411. Sedangkan kendaraan
yang dibelinya adalah 1(Satu) unit kendaraan roda empat merk MITSUBISHI
EXPANDER CROSS 1.5 PLUS 4X2 A/T, warna HITAM tahun 2021, Noka:
MK2NCXTARMJ005812, Nosin : 4A91KAD9160.
- Bahwa saksi menerima kedua lembar kwitansi tersebut yang terdapat
tanda tangan.
- Bahwa uang tersebut semuanya adalah uang pembayaran dari saksi untuk
pembelian mobil di PT DEPO PAHALA OTOMOTIF. Sedangkan kendaraan
yang saksi dibeli adalah 1 (Satu) unit kendaraan roda empat merk
MITSUBISHI XPANDER CROSS 1.5 PLUS 4X2 A/T, warna HITAM tahun
2021, Noka: MK2NCXTARMJ005812, Nosin : 4A91KAD9160 dengan
harga Rp. 281.500.000,(
dua ratus delapan puluh satu juta lima ratus ribu rupiah).Saksi jelaskan saksi
memberikan uang tersebut kepada terdakwa dengan cara diberikan secara
tunai di kantor PT DEPO PAHALA OTOMOTIF dengan alamat Jalan Yos
Sudarso No.20 Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro Banyuwangi
sebanyak dua kali yaitu tanggal 11 Mei 2021 sebesar Rp. 85.000.000,-
(delapan puluh lima juta rupiah) dan yang kedua pada tanggal 25 Mei 2021
sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah), sedangkan pembayaran yang
ketiga saksi lakukan dengan cara suami saksi mentransfer ke rekening atas
nama PT DEPO PAHALA OTOMOTIF sebesar Rp. 96.500.000,- (sembilan
puluh enam juta lima ratus ribu rupiah). Uang tunai tersebut saksi langsung
berikan kepada terdakwa di kantor PT DEPO PAHALA OTOMOTIF
sedangkan yang ditransfer oleh suami saksi dibayarkan melalui Bank BNI
Syariah.
- Bahwa pada saat saksi memberikan uang tersebut kepada terdakwa, saksi
diberi kwitansi tanda terima uang tersebut oleh terdakwa.
- Bahwa saksi menerima bukti pembayaran yang telah saksi bayarkan dari
terdakwa.
- Bahwa pada saat saksi melakukan pembayaran yang pertama yaitu tanggal
11 Mei 2021 sebesar Rp. 85.000.000,- (delapan puluh lima juta rupiah) di
kantor PT DEPO PAHALA OTOMOTIF saksi dilarang membayar langsung
ke kasir dan harus menyerahkan uangnya kepada terdakwa lalu saksi diminta
menunggu diruang tunggu dealer PT DEPO PAHALA OTOMOTIF
kemudian pergi meninggalkan saksi dengan alasan mau menyerahkan uang
saksi tersebut kepada kasir, lalu saksi menerima arahan terdakwa tersebut
karena saksi mengira itu salah satu pelayanan

sales dealer PT DEPO PAHALA OTOMOTIF. Kemudian terdakwa datang


membawasurat tanda terima sementara asli dengan KOP Surat PT DEPO
PAHALA OTOMOTIF yang sudah ditanda tangani oleh Kasir. Lalu saksi
disuruh datang kembali pada tanggal 25 Mei 2021 untuk melakukan
pembayaran yang kedua sebesar Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
semua itu saksi lakukan atas perintah terdakwa dari awal sampai dengan
pembayaran yang ketiga.
- Bahwa untuk unit kendaraan tersebut sudah saksi terima sejak
tanggal 28Juli 2021 dengan cara saksi ambil langsung ke PT DEPO PAHALA
OTOMOTIF, danSTNK sudah di berikan oleh pihak PT DEPO PAHALA
OTOMOTIF sedangkan berupa BPKB kendaraan tersebut belum saksi terima
dari PT DEPO PAHALA OTOMOTIF karena masih pengurusan di samsat
Kota Banyuwangi.
- Bahwa dimana dari awal saksi ingin membeli unit tersebut dari dealer
MITSUBISHI tersebut secara cash keras, namun pada saat saksi datang ke
dealer MITSUBISHI saksi pertama kali bertemu dengan terdakwa yang
melayani saksi sebagai konsumen dan dirinya sebagai sales, lalu pada saat
saksi akanmengutarakan keinginan saksi membeli mobil dengan cara tunai
terdakwa melarangsaksi dengan alasan agar pembelian segera tercatat dan
bisa dapat diskon PPNBM 100%, dan pada saat itu tanggal 11 Mei 2021 saksi
harus bayar Rp. 85.000.000,- (delapan puluh lima jutar rupiah). Namun Benar
apa tidaknya perihal tersebut saksi tidak mengetahuinya.
- Terhadap keterangan saksi, Terdakwa memberikan pendapat benar dan
tidak ada keberatan;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan
keteranganyang pada pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa awalnya sekitar tanggal 08 Mei 2021 konsumen yang bernama


NABILA ZIHDA menelepon ke Dealer mobil Mitsubishi PT DEPO
PAHALA OTOMOTIF Banyuwangi pada saat itu konsumen akan memesan
1 unit mobil dan mengiginkan test drive dahulu karena mobilnya tidak ready
terdakwa meminta tolong teman terdakwa di Dealer Mitsubishi lainnya di
daerah Yasmin, setelah test drive pada tanggal 10 Mei 2021 konsumen
menelepon terdakwa lagi dan jadi memesan mobil Mitsubishi selanjutnya
pada tanggal 11 Mei 2021 konsumen datang ke dealer PT DEPO PAHALA
OTOMOTIF untuk membeli kendraan secara cash berupa 1 (satu) unit
kendaraan roda 4 Merk Mitsubishi Expander Cross Warna hitam dengan
noka: MK2NCXTARMJ005812 NoSin: 4A91KAD9160 Tahun 2021 dengan
harga cash keras Rp.299.500.00 dan di potong diskon menjadi RP
281.500.000, konsumen membeli kendaraan tersebut dengan 3 (tiga) kali
tahap pembayaran pada saat pembayaran Down payment ( uang muka)
tanggal 11 mei 2021 konsumen memberikan DP awal Rp.85.000.000 kepada
terdakwa lalu terdakwa setorkan kekasir Rp.20.000.000 dan membuat tanda
terima sendiri bukan produk perusahaankepada konsumen, selanjutnya pada
tanggal 25 Mei 2021 konsumen membayar kembali pembelian kendaraan
Rp.100.000.000 kepada terdakwa dan oleh terdakwa di setorkan kasir
Rp.60.000.000 dan membuat tanda terima sendiri bukan produk perusahaan
kepada konsumen untuk pembayaran ke-3 (tiga) konsumen mentransfer
Rp.96.500.000 atas nama suaminya ke Rekening BCA perusahaan No
Rek:1453019181 namun terdakwa mengatakan kepada administrasi
perusahaan bahwa pelunasan tersebut adalah milik konsumen lainnya dan
bukan Konsumen atas nama NABILA.
- Bahwa tanda terima pembayaran tersebut terdakwa Scan menggunakan
aplikasicamscanner dari handphone tersangka kemudian terdakwa edit di
rental komputer di daerah Malabar Banyuwangi setelah terdakwa edit
kemudian terdakwa print tandaterima sementara tersebut.
- Bahwa tanda tangan tersebut adalah bukan tanda tangan saudara
SHANIA melainkan terdakwa yang memalsukannya.
- Bahwa uang tersebut terdakwa pergunakan sebesar Rp.65.000.000
untuk membayar hutang kepada Pinjaman Online (pinjol) dan uang
Rp.40.000.000 di pakai untuk keperluan pribadi terdakwa sehari hari.
- Bahwa terdakwa tidak mempunyai hak sebagian atau seluruhnya atas
uang tersebut karena milik orang lain dalam hal ini milik perusahaan
PT.DEPO PAHALA OTOMOTIF .
- Bahwa terdakwa menyadari perbuatan terdakwa melanggar hukum.
- Bahwa terdakwa menjelaskan bahwa terdakwa kepepet hutang dan
perbuatantersebut terdakwa lakukan untuk membayar hutang.
- Bahwa terdakwa kerugian materil yang di timbulkan sebesar
Rp.105.000.000 (seratus lima juta rupiah).

2.1.3. Saksi Nidal Safaraz Kurniawan, Tempat Lahir : Banyuwangi, Umur :


40 tahun, Tanggal lahir : 23 Februari 1982, Kewarganegaraan : Indonesia, Tempat
tinggal : Jl. Ikan Wijinongko No. 18, Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi,
Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur 68411, Agama : Islam, Pekerjaan :
Wiraswasta

• Bahwa benar saksi merupakan suami dari saksi NABILA ZIHDA.


• Bahwa benar saksi mengetahui saksi NABILA ZIHDA selaku istri saksi
membeli1 (satu) unit kendaraan roda 4 Merk Mitsubishi Expander Cross Warna
hitam dengan noka: MK2NCXTARMJ005812 NoSin: 4A91KAD9160 Tahun
2021.
• Bahwa Bahwa benar saksi mentransfer pembayaran yang ke 3 ke rekening
atas nama PT. DEPO PAHALA OTOMOTIF sebesar Rp 96.500.000,00
(sembilan puluh enam juta lima ratus ribu rupiah).
• Bahwa saksi melakukan transfer melalui Bank BNI Syariah.
• Bahwa saksi mengetahui NABILA ZIHDA selaku istri menerima tanda
bukti berupa kwitansi
• Bahwa saksi mengetahui terdakwa merupakan sales marketing PT DEPO
PAHALA OTOMOTIF
• Bahwa barang yang digelapkan oleh terdakwa adalah sejumlah uang
pembelian 1(satu) unit kendaraan dari PT DEPO PAHALA OTOMOTIF sebesar
Rp. 105.000.000,- (seratus lima juta rupiah) dan uang tersebut milik dealer
MITSUBISHI PT DEPO PAHALA OTOMOTIF.

2.3 KETERANGANTERDAKWA
Terdakwa Ratih Wulandari,S.E. Lahir :Banyuwangi , Umur : 32 tahun, Tanggal
lahir : 17 Agustus 1988, Kewarganegaraan : Indonesia, Tempat tinggal : Jalan
Jaksa AgungSuprapto No. 34 Rt 001/Rw 002, Penganjuruan, Kec. Banyuwangi,
Kab. Banyuwangi,Jawa Timur

Bahwa Terdakwa di persidangan telah memberikan keterangan yang pada


pokoknya sebagai berikut :

- Bahwa terdakwa sudah bekerja selama 3 tahun selaku Sales Marketing, serta
tugas dan tanggung jawab terdakwa adalah melakukan penjualan unit kendaraan
produk Mitsubishi, menagih uang down payment atau uang muka kepada
konsumen apabila konsumen membayar uang Dp tersebut kemudian oleh
terdakwa di setorkan ke kasir perusahaan seluruhnya.
- Bahwa status terdakwa sebagai karyawan namun bukan kontrak ataupun bukan
pegawai tetap, terdakwa melamar pekerjaan ke prabu pada bulan juli tahun 2018
dan di terima oleh PT. DEPO PAHALA OTOMOTIF selaku sales marketing. -
Bahwa terdakwa mendapatkan gaji setiap bulannya sebesar Rp. 3.750.000,- (tiga
juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), apabila terdakwa menjual mobil terdakwa
mendapatkan fee Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) sedangkan pada tahun 2020
sampai dengan 2021 terdakwa mendapatkan fee penjualan saja dari tiap unit yang
terdakwa jual sebesar Rp.1.250.000,- (satu juta dua ratus lima puluh ribu rupiah).

- Bahwa awalnya sekitar tanggal 08 Mei 2021 konsumen yang bernama


NABILA menelepon ke Dealer mobil Mitsubishi PT. DEPO PAHALA
OTOMOTIF Banyuwangi pada saat itu konsumen akan memesan 1 unit mobil
dan mengiginkan test drive dahulu karena mobilnya tidak ready terdakwa
meminta tolong teman terdakwa di Dealer Mitsubishi lainnya di daerah Yasmin,
setelah test drive pada tanggal 10 Mei 2021 konsumen menelepon terdakwa lagi
dan jadi memesan mobil Mitsubishi selanjutnya pada tanggal 11 Mei 2021
konsumen datang ke dealer PT. DEPO PAHALA OTOMOTIF untuk membeli
kendaraan secara cash berupa 1 (satu) unit kendaraan roda 4 Merk Mitsubishi
Expander Cross Warna hitam dengan noka: PD2NCXTARMJ005015 NoSin:
4A91KAD9160 Tahun 2021 dengan harga cash keras Rp.299.500.00 dan di
potong diskon menjadi RP 281.500.000, konsumen membeli kendaraan tersebut
dengan 3 (tiga) kali tahap pembayaran pada saat pembayaran Down payment (
uang muka) tanggal 11 mei 2021 konsumen memberikan DP awal Rp.85.000.000
kepada terdakwa lalu terdakwa setorkan kekasir Rp.20.000.000 dan membuat
tanda terima sendiri bukan produk perusahaan kepada konsumen, selanjutnya
pada tanggal 25 Mei 2021 konsumen membayar kembali pembelian kendaraan
Rp.100.000.000 kepada terdakwa dan oleh terdakwa di setorkan kasir
Rp.60.000.000 dan membuat tanda terima sendiri bukan produk perusahaan
kepada konsumen untuk pembayaran ke-3 (tiga) konsumen mentransfer
Rp.96.500.000 atas nama suaminya ke Rekening BCA perusahaan No
Rek:1453019181 namun terdakwa mengatakan kepada administrasi perusahaan
bahwa pelunasan tersebut adalah milik konsumen lainnya danbukan Konsumen
atas nama NABILA.

2.4 BARANG BUKTI

Barang bukti yang diajukan dalam persidangan ini berupa :


- (satu) lembar Foto Copy STNK Nomor:SBBN 10-2107034

- 1 (satu) lembar Surat Tanda terima sementara No.km10-21050120

- 1 (satu) lembar Surat Tanda terima sementara No.km10-21040025

- 1 (satu) lembar Surat Tanda terima sementara No.km10-21050037

- 1 (satu) lembar Surat Tanda terima sementara No.km10-21050018

- 1 (satu) lembar Surat Tanda terima sementara No.km10-21050011

- 1 Lembar Spk ( surat pemesanan kendaraan) Seri.5679

- 1 Lembar berita acara serah terima kendaraan No.SJ10-2107036.

2.5 PETUNJUK
Berdasarkan keterangan para saksi, dan dengan adanya barang bukti, dimana
antara yang satu dengan yang lainnya terdapat saling persesuaian dan
berhubungan, maka secara fakta hukum telah adanya bukti petunjuk tentang
adanya perbuatan Tindak Pidana Penggelapan Uang.

III. ANALISA YURIDIS

Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dalam persidagan, maka sampailah kami


kepada pembuktian mengenai unsur-unsur tindak pidana penganiayaan yang
menyebabkan kematian yang didakwakan terhadap Terdakwa Ratih Wulandari,
S.E.

Pasal 374 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP)------------------------------


-------

Uraian primair dari Pasal 374 tentang penggelapan :

1. Barang siapa

2. Jika perbuatan itu

3. menjadikan mati orangnya

1. Unsur “Barang siapa”

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan ”barangsiapa” adalah siapa saja


selaku subyek hukum baik perorangan maupun badan hukum dengan alat bukti
permulaan yang cukup patut diduga melakukan suatu tindak pidana yang dapat
dipertanggungjawabkan kepadanya menurut hukum ; Menimbang, bahwa
berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan baik dari keterangan saksi-
saksi, keterangan terdakwa maupun barang bukti yang diajukan Jaksa/Penuntut
Umum dipersidangan maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
barangiapa dalam hal ini menunjuk kepada RATIH WULANDARI,S.E yang
diajukan oleh Jaksa/Penuntut Umum sebagai terdakwa dipersidangan yang
setelah dinyatakan identitasnya ternyata sesuai dengan identitas terdakwa
RATIH WULANDARI,S.E sebagaimana termuat

dalam surat dakwaan Jaksa/Penuntut Umum dimana yang bersangkutan telah


membenarkan dan mengakui sehat jasmani dan rohani; Menimbang, bahwa
berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas apabila dihubungkan dengan unsur
barangsiapa sebagaimana dimaksud maka Majelis berpendapat bahwa istilah
tekhnis yuridis setiap orang menunjuk kepada terdakwa RATIH
WULANDARI,S.E yang identitas lengkap sebagaimana tersebut dalam surat
dakwaan Jaksa/Penuntut Umum dipandang telah terpenuhi atas diri terdakwa
tersebut dan apakah terdakwa tersebut benar melakukan perbuatan pidana yang
didakwakan oleh Jaksa/ Penuntut Umum maka hal tersebut tergantung sungguh
pada unsur-unsur yang lainnya;

2. Unsur dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang
seluruhnya adalah kepunyaan orang lain tetapi yang ada dalam kekuasaannya
bukan karena karena kejahatan”
- Yang dimaksud “dengan sengaja’’ dapat diambil dari M.v,T(Memorie van
Toelichting) yang menyebutkan: : “Pidana pada umumnya hendakinya dijatuhkan
hanya pada barangsiapa melakukan perbuatan yang dilarang, dengan dikehendaki
dan diketahui”. Berdasarkan bunyi pasal tersebut, kesengajaan dapat diartikan
sebagai menghendaki dan mengetahui (willens en wetens), artinya seseorang
yang melakukan suatu tindakan dengan sengaja, harus menghendaki serta
menginsafi tindakan tersebut dan/atau akibatnya berarti menghendaki dan
mengetahui apa yang dilakukan. Orang yang melakukan perbuatan dengan
sengaja menghendaki perbuatan itu dan disamping itu mengetahui atau menyadari
tentang apa yang dilakukan itu dan akibat yang akan ditimbulkan daripadanya;
- bahwa, yang dimaksud dengan melawan hukum (wederrechtelijk) dapat
dikategorikan sebagai perbuatan yang bertentangan dengan hukum obyektif,
bertentangan dengan hak orang lain atau bertentangan dengan hak yang ada pada
dirinya (zonder bevoedgheid);
- bahwa selanjutnya Majelis Hakim mengutip pendapat R.Soesilo dalam
“Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Serta Komentar-Komentarnya
Lengkap Pasal Demi Pasal”, yang menyatakan bahwa pasal 374 KUHPidana ini
biasa disebut dengan “Penggelapan dengan Pemberatan”, di mana pemberatannya
adalah dalam hal :
• Terdakwa diserahi menyimpan barang yang digelapkan itu karena hubungan
pekerjaannya (persoonlijke dienstbetrekking), misalnya perhubungan antara
majikan dan pembantu rumah tangga atau majikan dan buruh;
• Terdakwa menyimpan barang itu karena jabatannya (beroep), misalnya
tukang binatu menggelapkan pakaian yang dicucikan kepadanya, tukang jam,
sepatu, sepeda, dsb menggelapkan sepatu, jam dan sepeda yang diserahkan
kepadanya untuk diperbaiki ;
• Karena mendapat upah uang (bukan upah berupa barang), misalnya pekerja
stasiun membawakan barang orang penumpang dengan upah uang, barang itu
digelapkannya; menimbang, bahwa mengenai unsur subyektif dan obyektif,
majelis hakim mengutip penjelasan dalam buku “asas-asas hukum pidana di
indonesia dan penerapannya” (2002:218), s.r sianturi menyatakan bahwa
subyek tindak pidana adalah manusia, hal inidisimpulkan dari : perumusan
delik yang selalu menentukan subjeknya dengan istilah: barangsiapa, warga
negara indonesia, nakhoda, pegawai negeri dsb ;

• Ketentuan mengenai pertanggungjawaban pidana yang diatur dengan


mensyaratkan “kejiwaan”;

• Ketentuan mengenai pidana denda yang hanya manusia yang mengerti


akan nilai uang ; Sedangkan mengenai unsur obyektif, S.R Sianturi dalam
buku yang sama (2002: 211) menyatakan bahwa unsur obyektif
ditafsirkan pada suatu tempat, waktu, dan keadaan. Artinya, tindakan
tersebut harus terjadi pada suatu tempat di mana ketentuan pidana berlaku,
belum daluarsa, dan merupakan tindakan tercela ;

- Menimbang, bahwa didasarkan pada penjelasan tersebut di atas, yang


dimaksud unsur subyektif adalah manusia (pelaku/penindak), sedangkan
unsur obyektif diartikan sebagai tindakan yang didasarkan pada waktu,
tempat, dan keadaan.
- Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan yang
diperoleh dari keterangan para saksi, surat, dan keterangan terdakwa serta
dihubungkan dengan barang bukti yang diperlihatkan didepan persidangan,
maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut bahwa
terdakwa RATIH WULANDARI,S.E yang merupakan karyawan di bagian
Sales Marketing pada Kantor PT. DEPO PAHALA OTOMOTIFJl. Yos
Sudarso No.20 Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Kota Banyuwangi
yang mana tugas dan tanggung jawab yaitu melayani Costumer yang datang
ke dealer, mencari costumer dan menjelaskan produk kendaraan merk
Mitsubishi, melakukan penjualan produk kendaraan Mitsubishi, menerima
uang down payment pembayaran konsumen untuk pembelian kendaraan dan
menyetorkan ke kasir.

- Menimbang, bahwa berdasarkan uraian fakta di atas Majelis Hakim


berpendapat unsur ini telah terpenuhi ;

3. Unsur Dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang


disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencarian atau karena
mendapat upah untukitu;

- Menimbang, bahwa berdasarkan fakta yang terungkap dipersidangan yang


diperoleh dari keterangan para saksi, surat, dan keterangan terdakwa serta
dihubungkan dengan barang bukti yang diperlihatkan didepan persidangan,
maka Majelis Hakim akan mempertimbangkan sebagai berikut bahwa benar
Terdakwa merupakan Karyawan di PT. DEPO PAHALA OTOMOTIF
bagian Sales Marketing dan menerima upah atau gaji sebesar Rp.
3.750.000,- (tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah) setiap bulannya
sesuai dengan Surat Keterangan Bekerja Nomor: 001/SKB-PPM/XI/2021 ,
tanggal 10 Nopember 2021 Menimbang, bahwa terdakwa bekerja selaku
Sales Marketing di PT. DEPO PAHALA OTOMOTIF mempuyai tugas dan
tanggung jawab yaitu melayani Costumer yang datang ke dealer, mencari
costumer dan menjelaskan produk kendaraanmerk Mitsubishi, melakukan
penjualan produk kendaraan Mitsubishi, menerima uang down payment
pembayaran konsumen untuk pembelian kendaraan dan menyetorkan ke
kasir.
- Menimbang bahwa berdasarkan keterangan para saksi, keterangan terdakwa
dihubungkan dengan barang bukti dan ditemukan fakta hukum
dipersidangan bahwa awalnya pada tanggal 11 mei 2021 konsumen (saksi
NABILA) datang ke dealer PT. DEPO PAHALA OTOMOTIF untuk
membeli kendaraan secara cash berupa 1 (satu) unit kendaraan roda 4
(empat) Merk Mitsubishi Expander Cross Warna hitam dengan noka:
PD2NCXTARMJ005015 NoSin: 4A91KAD9160 Tahun 2021 dengan
harga cash keras RP 281.500.000, konsumen membeli kendaraan tersebut
dengan 3 (tiga) kali tahap pembayaran pada saat pembayaran Down payment
( uang muka) konsumen memberikan DP awal Rp.85.000.000 kepada
terdakwa lalu oleh terdakwa di setorkan ke kasir (saksi FAHIRA
ZALZABILA) Rp.20.000.000 dan membuat tanda terima sendiri bukan
produk perusahaan kepada konsumen (saksi NABILA), selanjutnya pada
tanggal 25 mei 2021 konsumen (saksi NABILA) membayar kembali
pembelian kendaraan Rp.100.000.000 kepada terdakwa dan oleh terdakwa
di setorkan kasir (saksi FAHIRA ZALZABILA) Rp.60.000.000 dan
membuat tanda terima sendiri kepada konsumen (saksiNABILA ZIHDA)
untuk pembayaran ke-3 (tiga) konsumen mentransfer Rp.96.500.000 ke
Rekening BNI SYARIAH perusahaan No Rek:1453019181 selanjutnya
ketika kendaraan akan di kirim saksi SHANIA JASMINE MUMTAZ
melakukan kroscek pembayaran ke bagian kasir (saksi FAHIRA
ZALZABILA), saksi FAHIRA memberikan tanda terima penyerahan uang
dari terdakwa tanggal 11 Mei 2021 sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta
rupiah) dan pada tanggal 25 Mei 2021 sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh
juta rupiah), kemudian setelah menerima tanda terima dari kasir dan tanda
terima dari saksi NABILA, lalu saksi SHANIA JASMINE MUMTAZ
melihat logonya kecil pada tanda terima yang di keluarkan oleh perusahan
PT. DEPO PAHALA OTOMOTIF, dan tanda terima yang di bikin oleh
terdakwa terlihat besar, lalu bagian kasir tidak pernah menandatangani tanda
terima uang dari terdakwa sebesar Rp. 85.000.000,- (delapan puluh lima juta
rupiah) dan Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).

- Menimbang bahwa selanjutnya saksi SHANIA JASMINE MUMTAZ


langsung klarifikasi kepada konsumen (saksi NABILA) terhadap
pembayaran tersebut lalu konsumen (saksi NABILA) mengatakan sudah
membayar lunas dan memberikan bukti pembayaran selanjutnya saksi
SHANIA JASMINE MUMTAZ minta klarifikasi kepada terdakwa namun
terdakwa menjawab uang nya terpakai namun saksi SHANIA JASMINE
MUMTAZ tidak tahu di pakai untuk apa, karena konsumen sudah membayar
lunas kendaraan tersebut.

- Menimbang bahwa lebih lanjut berdasarkan fakta hukum diatas setiap atas
perbuatan yang dilakukan terdakwa, uang hasil pembelian tersebut
kemudian tidak terdakwa setorkan ke perusahaan melainkan terdakwa
gunakan untuk kepentingan pribadi terdakwa.

- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut diatas,


Majelis Hakim menyatakan unsur ini telah terpenuhi;

- Menimbang, bahwa oleh karena semua unsur-unsur Pasal 374 KUHPidana


yang didakwakan telah terpenuhi dengan perbuatan Terdakwa maka
Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan
melakukan tindak pidana penggelapan karena hubungan pekerjaan
sebagaimana dalam dakwaan alternatif kesatu.

- Sebelum kami sampai ke pada tuntutan pidana atas diri terdakwa,


perkenankanlah kami mengemukakan hal-hal yang kami jadikan
pertimbangan mengajukan tuntutan pidana yaitu:

Hal-hal yang memberatkan :

Perbuatan terdakwa mengakibatkan kerugikan yang dialami oleh PT. DEPO


PAHALAOTOMOTIF.

Hal-hal yang meringankan :


-Terdakwa tidak berbelit-belit dalam memberikan keterangan di depan
persidangan.
-Terdakwa sangat menyesali perbuatannya.

----------------------------------- M E N U N T U T -------------------------------------

Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Banyuwangi yang memeriksa dan


mengadili perkara ini memutuskan :

1. Menyatakan Terdakwa RATIH WULANDARI, S.E. sebagaimana


tersebut diatastelah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana “penggelapan karena hubungan pekerjaan”;

2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa RATIH WULANDARI. S,E oleh


karena itudengan pidana penjara selama 2 (dua) Tahun;

3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani oleh


Terdakwadikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;

4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;

5. Menetapkan barang bukti berupa;

- 1 (satu) lembar Foto Copy STNK Nomor:SBBN 10-2107034


- 1 (satu) lembar Surat Tanda terima sementara No.km10-21050120

- 1 (satu) lembar Surat Tanda terima sementara No.km10-21040025

- 1 (satu) lembar Surat Tanda terima sementara No.km10-21050037

- 1 (satu) lembar Surat Tanda terima sementara No.km10-21050018

- 1 (satu) lembar Surat Tanda terima sementara No.km10-21050011

- 1 Lembar Spk ( surat pemesanan kendaraan) Seri.5679

- 1 Lembar berita acara serah terima kendaraan No.SJ10-2107036.


DIKEMBALIKAN KEPADA PT. DEPO PAHALA OTOMOTIF melalui
SAKSI SHANIA JASMINE MUMTAZ
selaku karyawan di PT. DEPO PAHALA OTOMOTIF.

6. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.


2.000.-(Dua ribu rupiah) ;

Demikian surat tuntutan pidana ini kami bacakan dan diserahkan dalam sidang
hari iniSelasa tanggal 13 April tahun 2022 (dua ribu dua dua).

Banyuwangi, 13 April 2022

PENUNTUT UMUM II PENUNTUT UMUM I


NABILA FAJRIN, S.H., SHINTA AYU AGUSTIN, S.H., M.H.
M.H.

Jaksa Madya

NIP. 200611113456 NIP.2007101012345605

Banyuwangi, 13 April 2022


PENUNTUT UMUM I

SHINTA AYU AGUSTIN, S.H., M.H.


Jaksa Madya
NIP.2007101012345605

PENUNTUT UMUM II
NABILA FAJRIN, S.H., M.H.
NIP. 200611113456

Anda mungkin juga menyukai