Anda di halaman 1dari 2

Siti Aisyah Salawatu

202110110311367
Hukum Internasional G

1. Bagaimana kedudukan pengakuan terhadap lahirnya suatu negara


a. Teori Konstitutif
Menurut pendukung teori konstitutif berpandangan bahwa suatu negara dianggap lahir
sebagai negara baru jika telah diakui oleh negara lain, artinya sebuah negara belum dianggap
ada sebagai Negara baru sebelum adanya pengakuan dari Negara lain. Dengan demikian
pengakuan semacam itu memiliki kekuatan konstitutif.
Brownlie mengatakan “Constitutivist doctrine creates a great many difficulties”.

b. Teori Deklaratif
Menurut teori deklaratif ini pengakuan hanya merupakan pernyataan atau pengesahan saja (to
declare) dari Negara yang memberikan pengakuan bahwa suatu Negara baru tersebut telah
ada dalam pergaulan masyarakat internasional, asalkan secara objektif sudah memenuhi
kualifikasi internasional dengan sendirinya sudah dapat diterima sebagai pribadi internasional
(international personality) terlepas dari ada atau tidaknya Negara yang mengakui. Teori
deklaratif menetralisisasi eksistensi suatu Negara dari masalah pengakuan yang nyata-nyata
sangat subjektif itu.
Teori deklaratif ini dapat dikatakan lebih objektif dan netral daripada teori konstitusif yang
dalam prakteknya sudah ditinggalkan karena eksistensi suatu negara tidak
ditentukan oleh ada atau tidak adanya pengakuan Negara-negara lain.

2. Jelaskan perbedaan Pengakuan Negara dan Pengakuan Pemerintahan!

a. Pengakuan Negara :
- Pengakuan negara adalah pengakuan terhadap kesatuan yang telah memiliki memiliki
unsur konstitutif konstitutif sebagai sebagai negara
- Pengakuan negara sekali diberikan dan berlaku untuk selamanya;
b. Pengakuan Pemerintah :
- Pengakuan pemerintah adalah pengakuan terhadap organ yang organ yang bertindak
untuk dan atas nama negaranya.
- Pengakuan pemerintah sewaktu-waktu dapat dicabut dicabut dan diberikan kembali
kembali.

3. Bagaimana akibat hukum adanya pengakuan prematur?


Dalam pengakuan International terdapat pula contoh-contoh dimana suatu Negara
memberikan pengakuan kepada Negara yang baru tanpa lengkapnya unsur-unsur konstitutif
yang harus dimiliki oleh entitas yang baru tersebut untuk menjadi Negara.
Contoh : masa lalu pengakuan premature ini terjadi dengan pengakuan Perancis terhadap AS
pada tahun 1778 yang menyebabkan Inggris segera menyatakan perang terhaap Prancis.
4. Apa yang anda ketahui tentang Pengakuan De Facto dan De Jure?
De facto adalah bentuk pengakuan suatu negara terhadap negara lain yang sudah memenuhi
syarat-syarat sebagai suatu negara, seperti adanya wilayah, rakyat, dan pemerintahan.
De jure adalah pengakuan yang dinyatakan secara resmi oleh negara lain berdasarkan hukum
internasional tentang keberadaan negara baru.
Perbedaan antara pengakuan de facto dan de jure dapat dilihat dari bentuk pengakuannya. De
facto adalah ungkapan dalam bahasa Latin yang berarti, pada kenyataannya (fakta) atau pada
praktiknya.
Sedangkan De jure, yang juga merupakan ungkapan dalam bahasa Latin, memiliki arti
berdasarkan hukum atau menurut hukum. Dengan kata lain, pengakuan de facto tidak
memiliki landasan hukum yang tertulis, melainkan berdasarkan dari fakta yang ada.

5. Jelaskan bagaimana dampak Pengakuan terhadap Pemberontak dan Gerakan-Gerakan


Pembebasan Nasional!

Jika terjadi suatu pemberontakan di suatu negara dan pihak pemberontak telah menguasai
sebagian wilayah dari negara tersebut, maka atas dasar kepentingan ekonomi dan
keselamatan warganegaranya negara lain dapat memberi pengakuan de facto pada pijak
pemberontak keatas wilayah yang dikuasainya. Pengakuan ini dikenal sebagai pengakuan
insurgensi. Apabila perang antara pemerintah pusat dengan pemberontak sampai pada posisi:
a) Permusuhan sudah bersifat umum, bukan local
b) Pemberontak sudah menguasai wilayah yang memadai sebagai tandingan penguasa pusat
c) Kedua pihak sesuai dengan hukum perang.
d) Pemberontak telah memiliki angkatan perang yang terorganisir dibawah satu komando.
e) Pemberontak sudah mampu dan mau menjamin perlindungan atas orang asing dan harta
mereka

Anda mungkin juga menyukai