Nim : 202110110311367
Kelas : Hukum Internasional G
Suksesi negara merupakan peristiwa peralihan kedaulatan dari suatu negara ke negara
lainnya yang menimbulkan beberapa akibat hukum termasuk terhadap perjanjian
internasional.
Suksesi Uni Soviet yang melahirkan beberapa negara baru lainnya menggambarkan
mengenai praktek yang terjadi di area keanggotaan sebuah negara dalam organisasi
intenasional PBB. Suksesi Uni Soviet menyebabkan beralihnya keanggotaan negara tersebut
di dalam PBB kepada suksesornya yaitu Rusia. Permasalahan suksesi di dalam keanggotaan
di organisasi internasional dapat dielaborasi berdasarkan preseden yang ada di dalam praktek
internasional. Selain itu terdapat juga rekomendasi serta prinsip dari sixth legal comitte
General Assembly dari PBB yang digantungkan kepada fakta apakah negara yang baru
terbentuk merupakan penerus dari kedaulatan sebelumnya ataukah negara tersebut betul-betul
merupakan subjek hukum internasional yang benar-benar baru.
Dalam sudut pandang saya mengenai suksesi uni soviet ialah terjadinya kegagalan
kudeta dalam strukturisasi internal uni soviet pada kala itu sehingga menyebabkan suksesi.
Selain factor kegagalan strukturisasi, uni soviet yang pada saat itu memiliki kekuasaan
wilayah yang sangat luas semakin hari semakin tidak terkontrol karena minimnya
pemantauan sehingga banyak kalangan memilih untuk memisahkan diri dari uni soviet agar
kesejahteraan dan pemantauan terhadap masyarakat menjadi lebih fokus dan terarah.
Sehingga mereka memiliki otoritas wilayahnya masing – masing.
Dibawah Presiden Mikhail Gorbachev yang mulai memerintah Uni Soviet tahun 1980
dilakukan strukturisasi dengan Glassnot dan Perestorika. Dipenghujung dekade 1980-an
terjadi kudeta, namun gagal. Setelah kegagalan itu terjadilah suksesi negara dan pecahlah Uni
Soviet kepada 15 negara seperti negara asalnya sebelum negara-negara itu tergabung ke
dalam Uni Soviet tahun 1922 di bawah Vladimir Lenin. Kemauan siapakah ini? Yang jelas
suksesi negara dan rights to self determination ini tidak melaui peperangan.
Ada model lain yang mengakibatkan bertambahnya wilayah teritorial negara, yaitu
dua negara bergabung menjadi satu negara seperti halnya panggabungan kembali Jerman
Timur dan Jerman barat pada tanggal 3 Oktober 1990. Atau ketika penggabungan negara-
negara menjadi Uni Soviet pada tahun 1922.
Munculnya negara-negara baru tersebut adakalanya terjadi dengan cara damai, tanpa
perang. Akan tetapi adakalanya terjadi lewat prerang yang berlarut-larut melawan negara
induk sampai diperoleh kemerdekaan. Contoh terjadinya suksesi negara dalam rangka rights
to determination tanpa perang, adalah pembentukan negara Singapura tahun 1965 dan
terbentuknya 15 negara di bekas Uni Soviet tahun 1991, dll. Sementara suksesi negara atau
terbentuknya negara karena penggunaan rights to self determinatioan melalui perang atau
konflik berlarut-larut adalah negara Bangladesh (1971), negara-negara eks Yugoslavia (1991-
1995), negara Timor Leste (1999) dan negara Sudan Sealatan( 2011), dll.