Anda di halaman 1dari 42

PENGARUH STORE ATMOSPHERE DAN

HARGA PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN


PEMBELIAN PADA SIDODADI
SWALAYAN DI WATES
Disusun dan Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Seminar

Dosen pengampu: Iing Nurhadiningrum S.Pd., M.M

Oleh :

Aliza Rizkya Kristinia 20130210128

Rezzy Ferdian Ahmad Dani 20130210050

Aurel Sekar Deviana 20130210087

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI


FAKULTAS EKONOMI
KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan petunjuk serta
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul
“Pengaruh Store Atmosphere dan Harga Produk Terhadap Keputusan
Pembelian pada Sidodadi Swalayan di Wates”. Banyak hal yang penulis dapatkan
dari penelitian, baik dukungan, bimbingan dan ilmu serta pengalaman yang tentunya
akan bermanfaat untuk kedepannya. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada
pihak-pihak yang membantu penulis antara lain, yaitu:

1. Prof. Dr. H. Ali Maschan Moesa, M.Si., selaku Rektor Universitas


Islam Kadiri.
2. Dr. Sri Luayi, SE., M.SA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Kadiri.
3. Trisnia Widuri, SE., MM., selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Kadiri.
4. Iing Sri Hardiningrum, S.PD., M.M Selaku Dosen Pengampu.
5. Orang Tua yang selalu mendukung penulis dalam menempuh
pendidikan serta do’a dan kasih sayang yang tak terhingga.
6. Pemilik toko Sidodadi Swalayan.

Karena kebaikan semua pihak yang telah penulis sebutkan maka penulis bisa
menyelesaikan laporan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Laporan penelitian
memang masih jauh dari kesempurnaan, penulis menerima kritik dan saran yang
membangun agar hasil laporan penelitian ini berguna bagi semua pihak.

Kediri, 24 Oktober 2022

Peneliti

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

DAFTAR TABEL...........................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR.......................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Batasan Masalah.........................................................................................4

1.3 Rumusan Masalah.......................................................................................5

1.4 Tujuan Penelitian........................................................................................5

1.5 Manfaat Penelitian......................................................................................5

BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................7


2.1 Penelitian Terdahulu...................................................................................7
2.2 Tinjauan dan Kajian Pustaka......................................................................9
2.2.1 Pengertian Store Atmosphere.....................................................9
2.2.1.1 Elemen-Elemen Store Atmosphere...............................10
2.2.1.2 Faktor Yang Mempengaruhi Store Atmosphere............11
2.2.2 Pengertian Harga Produk...........................................................12
2.2.2.1 Tujuan Penetapan Harga Produk...................................12
2.2.2.2 Indikator Harga Produk.................................................14
2.2.3 Pengertian Keputusan Pembelian..............................................14
2.2.3.1 Proses Keputusan Pembelian........................................15

ii
2.2.3.2 Indikator Keputusan Pembelian....................................15
2.3 Teori Hubungan Antar Variabel.................................................................16
2.3.1 Hubungan Antara Store Atmosphere dengan Keputusan
Pembelian..................................................................................16
2.3.2 Hubungan Antara Harga Produk dengan Keputusan
Pembelian..................................................................................17
2.3.3 Hubungan Antara Store Atmosphere dan Harga Produk
dengan Keputusan Pembelian...................................................17
2.4 Kerangka Pemikiran...................................................................................18
2.5 Hipotesis.....................................................................................................18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.....................................................21

3.1 Ruang Lingkup Penelitian..........................................................................21


3.2 Jenis Penelitian...........................................................................................21

3.3 Lokasi Penelitian........................................................................................22


3.4 Populasi dan sampel...................................................................................22
3.5 Teknik Pengambilan Sampel......................................................................22

3.6 Penentuan Jumlah Sampel..........................................................................23


3.7 Data dan Teknik Pengumpulannya.............................................................23
3.8 Identifikasi Variabel...................................................................................25

8.9 Definisi Operasional Variabel....................................................................26


3.10 Teknik Analisis Data................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................35

iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..................................................................................7

Tabel 3.1 Kategori dalam Skala Likert......................................................................25

Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Pengaruh Store Atmosphere dan Harga
Produk Terhadap Keputusan Pembelian....................................................26

iv
DAFTAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran...............................................................................18

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan zaman dan globalisasi di Indonesia mengakibatkan keberadaan


ritel (khususnya ritel modern) semakin merasuk dalam aktivitas keseharian anggota
masyarakat. Pada perkembangannya yang berdampak pada pergeseran budaya
berbelanja masyarakat di Indonesia. Bisnis ritel di Indonesia mulai bertransformasi
dari bisnis ritel tradisional menuju bisnis ritel modern. Ritel modern pada dasarnya
merupakan pengembangan dari ritel tradisional. Format ritel ini muncul dan
berkembang seiring perkembangan perekonomian, teknologi dan gaya hidup
masyarakat yang membuat masyarakat menuntut kenyamanan yang lebih dalam
berbelanja.
Usaha ritel atau eceran adalah semua kegiatan yang melibatkan penjualan
barang dan jasa langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna yang sifatnya
pribadi, bukan bisnis. Salah satu retailer atau badan usaha yang melakukan usaha ritel
adalah toko segala macam bentuk. Bisnis ritel di Indonesia semakin meningkat dan
persaingan bisnisnya menunjukan eksistensinya dan perkembangan yang cukup pesat,
seperti perkembangan jumlah gerai / toko supermarket, hypermarket, minimarket,
departement store dan plaza yang hadir di berbagai kota besar dan kota kecil.
Peningkatan penduduk di Indonesia serta pendapatan seseorang
menyebabkan kebutuhan semakin banyak yang menyebabkan tingkat belanja juga
meningkat hal itu menjadikan faktor toko ritel tersebar di mana-mana. Dengan
adanya toko ritel membuat masyarakat menjadi lebih efisien dalam berbelanja,
mereka tidak perlu jauh-jauh ke toko agen besar hanya untuk membeli sebuah barang
atau produk, mereka hanya perlu pergi ke toko sekitaran rumah karena toko retail
sudah terdapat di mana-mana bahkan di pelosok gang pun ada. Perilaku konsumen
tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat memicu berkembangnya bisnis retail

1
2

modern di Indonesia. Maka dari itu hal tersebut menjadi peluang besar bagi para
pembisnis khususnya retail modern.
Salah satu toko ritel modern yaitu Sidodadi Swalayan, yang berlokasi di
Wates Kediri. Toko ini merupakan cabang ke dua dari Sidodadi, toko tersebut
mengusung konsep semi modern karena bisa mengambil barang sendiri yang
dibutuhkan, tetapi juga terdapat karyawan yang membantu pelanggan mengambil
barang yang terdapat dietalase. Dengan kasir yang sudah menggunakan sistem
komputer sehingga mempermudah kasir dalam melayani pembeli.
Dalam teori, Berman dan Evans (dalam Kristiana & Muhammad, 2017:114)
mendefinisikan store atmosphere adalah karakteristik fisik yang digunakan untuk
membangun kesan dan untuk menarik pelanggan. Atmosfer dalam toko berperan
penting dalam memikat pembeli tujuannya untuk memberitahu, menarik, memikat,
atau mendorong konsumen untuk datang ke toko guna membeli barang. Atmosfer
tersebut sebaiknya bisa membuat para pelanggan merasa nyaman saat memilih barang
belanjaan.
Saat ini toko ritel semakin banyak seiring perkembangan zaman dan
persaingan semakin ketat, untuk itu kesan suasana toko sangat penting bagi menarik
minat pelanggan untuk membeli. Fenomena ini membuat para pelaku usaha
khususnya toko ritel berlomba-lomba menjadikan atmosphere toko mereka senyaman
mungkin. Menurut Utami (dalam (Ariyanto et al., 2020:30) menjelasakan bahwa
mendesain toko dengan baik sama halnya membuat sebuah cerita yang menarik bagi
pembaca,desain toko yang baik akan menarik keinginan konsumen untuk mengetahui
lebih dalam segala sesuatu yang ditawarkan oleh toko tersebut. Suasana toko dapat
dibangun melalui sistem pencahayaan, pengaturan tata letak, dan penataan atau
pengaturan produk yang baik yang akan menarik konsumen.
Penggunaan konsep atmosfer toko senyaman mungkin sepertinya belum
terlaksana dengan baik di toko Sidodadi Swalayan, karena penataan display barang,
pencahayaan, suasana belum semenarik di toko-toko ritel lainnya. Sehingga,
keputusan konsumen untuk melakukan pembelian di Sidodadi dapat terhalang karena
3

tidak maksimalnya pengelolaan atau pengaturan store atmosphere. Hal tersebut


berarti store atmosphere yang seharusnya dapat mendorong dan mempengaruhi
konsumen untuk berbelanja di Sidodadi kurang diperhatikan. Faktor lainnya Harga
yang menjadi pertimbangan utama dalam keputusan pembelian konsumen untuk
memilih Sidodadi sebagai tempat berbelanja mereka, dapat disebabkan ritel sejenis
yang menjadi pesaing Sidodadi sama-sama mempunyai harga rendah. Hal tersebut
menjadi kesulitan dan menghalangi konsumen dalam keputusan pembeliannya di
Sidodadi.
Harga menurut Kotler dan Armstrong (dalam Korowa & Asaloei, 2018:30)
adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari
nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau
menggunakan produk atau jasa tersebut. Penetapan harga selalu merupakan masalah
bagi setiap perusahaan. Dengan penetapan harga perusahaan dapat menciptakan hasil
penerimaan penjualan dari produk yang dihasilkan dan dipasarkannya. Peranan
penetapan harga akan menjadi sangat penting terutama pada keadaan persaingan saat
ini, yang terutama pada keadaan persaingan yang semakin tajam dan perkembangan
permintaan yang terbatas.
Di dalam keadaan persaingan saat ini, yang terutama sangat terasa dalam pasar
pembeli, peranan harga sangat penting terutama untuk menjaga dan meningkatkan
posisi perusahaan di pasar, yang tercermin dalam pasar perusahaan, di samping itu
untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan. Dengan perkataan lain,
penetapan harga mempengaruhi kemampuan bersaing perusahaan dan kemampuan
perusahaan mempengaruhi konsumen.
Penetapan harga perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
Baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang mempengaruhi secara langsung,
adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran, adanya peraturan
pemerintah dan faktor lainnya. Faktor yang tidak langsung, namun erat hubungannya
dalam penetapan harga, adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing,
pengaruh harga terhadap hubungan antara produk substitusi dan produk
4

komplementer. Oleh karena pengaruh tersebut, Seorang produsen harus


memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut di dalam penentuan
kebijakan harga yang akan ditempuh, Sehingga nantinya dapat memenuhi harapan
produsen itu untuk dapat bersaing dan kemampuan perusahaan mempengaruhi
konsumen.
Keputusan pembelian menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan karena
hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran
yang akan dilakukan oleh perusahaan berikutnya. Menurut Philip dan Kotler (dalam
Mulyadi et al., 2018:89) keputusan pembelian adalah tahap proses keputusan dimana
konsumen secara actual melakukan pembelian produk. Keberhasilan perusahaan
dalam mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian sangat didukung
melalui upaya membangun komunikasi kepada konsumen dengan membangun merek
kepada konsumen dengan strategi pemasaran, serta melakukan inovasi untuk varians-
varians baru pada suatu produk. Proses pengambilan keputusan pembelian yang rumit
seringkali melibatkan beberapa keputusan. Suatu keputusan melibatkan pilihan
diantara dua atau lebih.
Berdasarkan uraian di atas, maka dari itu penulis tertarik untuk mengetahui
seberapa besar store atmophere dan harga produk dalam pengaruh keputusan
pembelian. Untuk itu penulis akan melakukan melakuan penelitian dengan judul
“Pengaruh Store Atmosphere dan Harga Produk Terhadap Keputusan
Pembelian pada Sidodadi Swalayan di Wates.”

1.2. Batasan Masalah


Supaya permasalahan yang ada dalam penelitian fokus dan tidak menyimpang
maka ruang lingkup penelitian ini dan kajian pustaka berfokus pada store
atmosphere, harga produk, dan keputusan pembelian. Pada penelitian ini
menggunakan data kuesioner yang mana kuesioner ini fokus penilaian terhadap store
atmosphere, harga produk, dan keputusan pembelian. Data diambil dengan
5

memberikan kuesioner kepada konsumen yang hendak melakukan pembelian di


Sidodadi Swalayan di Wates.

1.3. Rumusan Masalah


1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara store atmosphere terhadap
keputusan pembelian secara parsial?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara harga produk terhadap
keputusan pembelian secara parsial?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara store atmosphere dan harga
produk terhadap keputusan pembelian secara simultan?

1.4. Tujuan Penelitian


1. Menjelaskan pengaruh yang signifikan antara store atmosphere terhadap
keputusan pembelian secara parsial.
2. Menjelaskan pengaruh yang signifikan antara harga produk terhadap
keputusan pembelian secara parsial.
3. Menjelaskan ada pengaruh yang signifikan antara store atmosphere dan
harga produk terhadap keputusan pembelian secara simultan.

1.5. Manfaat Penelitian


Sesuai dengan tujuan penulisan penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat
dalam pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa manfaat
diantaranya yaitu:
1.5.1. Manfaat Teoris
1. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi pada
penelitian-penelitian di masa mendatang mengenai pengaruh store
atmosphere dan harga produk terhadap keputusan pembelian di Sidodadi
Swalayan di Wates.
6

2. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan pembaca dan
menambah khazanah ilmu pengetahuan akan pengaruh store atmosphere
dan harga produk terhadap keputusan pembelian di Sidodadi Swalayan di
Wates.

1.5.2. Manfaat Praktis


Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dan
evaluasi dalam pengambilan keputusan mengenai store atmosphere dan harga
produk yang dimiliki untuk keputusan konsumen di Sidodadi Swalayan di Wates.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Penelitian Terdahulu

Menelaah penelitian terdahulu guna untuk mengkaji hasil penelitian yang


pernah ada serta mengetahui persamaan, perbedaan, kelebihan, kelemahan, dan
keunggulan pada penelitian terdahulu. Sehingga dapat memberikan kontribusi
kedalam penelitian dimasa mendatang berikut merupakan penelitian terdahulu yang
digunakan oleh peneliti:
Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Penelitian Terdahulu

1 Peneliti dan tahun Yessi Mariana Usti & Lili Karmela Fitriani (2018)

Judul Pengaruh Store Atmosphere terhadap Keputusan


Pembelian Konsumen pada Toserba Terbit Kuningan
(Survey pada Konsumen Toserba Terbit Kuningan)
Variabel Penelitian Eksterior (X1), General Interior (X2), Store Layout
(X3), Interior Display (X4)), Keputusan Pembelian (Y)
Jenis Penelitian Indonesian Journal Of Strategic Management Printed
ISSN 2614-5391, e-ISSN 2614-2406 Vol 1, Issue 1,
Februari 2018
Alat Analisis Metode pendekatan analisis deskriptif, serta
menggunakan analisis regresi linier berganda
Hasil Penelitian 1. Eksterior berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Nilai signifikan yang
diperoleh sebesar 0,004 mengandung arti bahwa
hipotesis diterima.
2. General interior berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Nilai signifikan yang
diperoleh sebesar 0,000.

7
8

3. Store layout berpengaruh positif dan signifikan


terhadap keputusan pembelian. Nilai signifikan yang
diperoleh sebesar 0,008.
4. Interior display berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian. Nilai signifikan yang
diperoleh sebesar 0,000.
Persamaan Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dengan
cara kuesioner, variabel terikat sama yaitu keputusan
pembelian
Perbedaan Menggunakan metode Accidental sampling,
mengunakan Eksterior (X1), General Interior (X2),
Store Layout (X3), Interior Display (X4) sebagai
variabel bebas
2 Peneliti dan tahun Imam Kambali, SE., MM dan Ani Syarifah (2020)

Judul Pengaruh Harga Terhadap Keputusan Pembelian (Studi


Kasus di Billionaire Store Bandung)
Variabel Penelitian Harga (X), Keputusan Pembelian (Y)

Jenis Penelitian Jurnal Bisnis dan Pemasaran Volume 10, Nomor 1,


Maret 2020
Alat Analisis Metode yang digunakan pada penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
melakukan penyebaran kuesioner dan mengolah data
menggunakan SPSS 23. Serta menggunakan analisis
regresi linier sederhana.
Hasil Penelitian Hasil analisis dinyatakan bahwa harga berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian di Billionaire
Store Bandung yaitu sebesar 85,7%.
Persamaan Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah
dengan penyebaran kuesioner, variabel terikat sama
yaitu keputusan pembelian.
Perbedaan Menggunakan variabel bebas hanya satu yaitu harga,
lokasi penelitian berbeda.
3 Peneliti dan tahun Anjar Febriatmoko (2018)

Judul Pengaruh Store Atmosphere dan Harga Terhadap


Keputusan Pembelian (Studi Pada Konsumen Palapa
9

Toserba Surabaya).
Variabel Penelitian Store Atmosphere (X1), Harga (X2) dan Keputusan
Pembelian (Y)
Jenis Penelitian Jurnal Ilmu Manajemen Volume 6 Nomor 4 – Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Surabaya.
Alat Analisis Penelitian ini merupakan penelitian konklusif

Hasil Penelitian 1. Variabel suasana toko berpengaruh signifikan


terhadap keputusan pembelian dengan nilai
signifikan 0,018.
2. Variabel harga berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian dengan nilai signifikan 0,000.
Persamaan Variabel bebas sama yaitu Store Atmosphere (X1), dan
Harga (X2), menggunakan teknik analisis regresi linier
berganda
Perbedaan Menggunakan teknik non probability sampling,

Sumber: Data diolah 2022

2.2. Tinjauan dan Kajian Pustaka

2.2.1. Pengertian Store Atmosphere

Kotler dan Keller (dalam Indriastuty et al., 2017: 271) mengatakan bahwa
store atmosphere merupakan unsur lain yang dimiliki toko. Setiap toko mempunyai
tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan pembeli untuk berputar-putar
didalamnya. Setiap toko mempunyai penampilan. Toko harus membentuk suasana
terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen
untuk membeli.
Store atmosphere merupakan keseluruhan efek emosional yang diciptakan
oleh atribut fisik toko dimana diharapkan mampu memuaskan kedua belah pihak
yang terkait, baik retailer maupun para konsumen retail.
1

2.2.1.1. Elemen–Elemen Store Atmosphere


Store Atmosphere memiliki elemen–elemen yang semuanya berpengaruh
terhadap suasana toko yang ingin diciptakan Berman & Evan (dalam Indriastuty et
al., 2017: 271-272), Adapun elemen–elemen tersebut akan dijelaskan lengkap
sebagai berikut:

1. Exterior atau bagian depan toko adalah bagian yang termuka.


Dengan mencerminkan keindahan dan kekokohan, maka bagian depan
dan bagian luar ini dapat menciptakan kepercayaan dan goodwill para
konsumen. Elemen – elemen exterior terdiri dari: (a) Bagian Muka Toko
(Storefront); (b) Simbol (Marquee); (c) Pintu Masuk (Entrance); (d)
Tinggi dan Luas Gedung (Height and Size Building); (e) Fasilitas Parkir
(parking); (f) Lingkungan di sekitar toko.
2. General Interior
Merupakan suatu bagian toko yang dirancang untuk memaksimalkan
visual dari bagian dalam toko. Elemen–elemen general interior terdiri
dari: (a) Lantai yang digunakan (flooring); (b) Pewarna dan Pencahayaan
(Colors and Lightning); (c) Perabotan Toko (Fixtures); (d) Suhu Udara
(Temperature); (e) Lebar Gang (Width of Sales); (f) Karyawan
(Personnel); (g) Merchandise; (h) Label Harga (levels and displays); (i)
Kebersihan (Cleanliness); (j) Kasir (cashier).
3. Store Layout
Dirancang sesuai dengan progam ruangan yang disusun berdasarkan
kebutuhan ruangan yang ada di dalam toko. Elemen–elemen Store Layout
terdiri dari: (a) Alokasi lantai ruangan (Allocation of Floor for Space)
seperti ruang untuk penjualan (Selling Space), ruangan untuk barang
dagangan, dan ruangan untuk karyawan; (b) Pengelompokkan Barang
(Product Groupings) dipajang yang dapat dikelompokkan berdasarkan
produk fungsional, motivasi pembelian, dan segmen pasar. Pengelompok;
1

(c) Arus Lalu Lintas (Traffic Flow), terdiri dari arus lalu lintas lurus dan
arus lalu lintas membelok.
4. Interior Display
Merupakan tanda-tanda yang digunakan untuk memberikan informasi
kepada konsumen untuk mempengaruhi suasana di sekitar lingkungan
toko tersebut, dengan tujuan utama untuk meningkatkan penjualan dan
laba toko tersebut. Elemen-elemen Interior Display berupa: (a)
Assortment Display, merupakan bentuk interior display yang digunakan
untuk berbagai macam produk yang berbeda; (b) Dekorasi Sesuai Tema
(Themesetting display), merupakan bentuk interior displays yang
menggunakan tematema tertentu; (c) Ensemble Display, merupakan
bentuk interior displays yang digunakan untuk satu set produk yang
merupakan gabungan dari berbagai macam produk; (d) Rack Displays,
merupakan bentuk interior displays yang memiliki fungsi utama sebagai
tempat atau gantungan untuk produk yang ditawarkan; (e) Posters, Signs,
and Cards Display adalah tanda-tanda yang bertujuan untuk memberikan
informasi tentang lokasi barang di dalam toko.
2.2.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Store Atmosphere
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam rnenciptakan suasana toko menurut
Lamb, Hair dan Mc Daniel (dalam Rejeki & Hadi, 2020: 71-72) yaitu:

1. Jenis Karyawan dan jumlah karyawan


Yaitu karakteristik umum dari karyawan yang mereka miliki.
Contoh:kerapian, tingkat wawasan, dan tingkat keramahan dan jumlah
karyawannya.
2. Jenis Barang Dagangan dan jumlah barang
Yaitu jenis barang yang mereka tawarkan, bagaimana mereka
menawarkan serta memajang barang tersebut menentukan suasana
yang ingin diciptakan oleh pengecer dan jumlah barang yang tersedia.
1

3. Jenis Perlengkapan Tetap dan jumlah perlengkapan


Perlengkapan tetap harus sesuai dan konsisten dengan tema
awal yang ingin diciptakan.
4. Bunyi Suara
Musik dapat berdampak respon positif maupun negatif dari
pelanggan, Karena musik dapat membuat seorang konsumen tinggal
lebih lama dan membeli lebih banyak barangatau malah lebih cepat
meninggalkan toko.
5. Aroma
Aroma adalah reaksi dari makanan yang akan mempengaruhi
konsumen sebelum konsumen menikmati makanan, konsumen dapat
mencium makanan tersebut.
6. Faktor Visual
Warna dapat menciptakan suasana hati atau memfokuskan
perhatian, pencahayaan juga mempunyai pengaruh penting terhadap
suasana toko.
2.2.2. Pengertian Harga Produk
Menurut Tjiptono (dalam Noeraini, 2016:4) Harga merupakan jumlah uang
(satuan moneter) dan/atau aspek lain (non-moneter) yang mengandung utilitas
tertentu untuk mendapatkan suatu jasa. Berdasarkan definisi harga diatas maka
dapat disimpulkan harga adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan oleh
konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibelinya guna memenuhi
kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam satuan moneter
(Rupiah, Dollar, Yen dll).

2.2.2.1. Tujuan Penetapan Harga

Pada dasarnya setiap perusahaan selalu berorientasi pada seberapa besar


keuntungan yang akan diperoleh dari suatu produk atau jasa yang dimilikinya,
sehingga tujuan penetapan harganya hanya berdasarkan pada tingkat keuntungan
1

dan perolehan yang akan diterimanya. Berikut adalah tujuan penetapan harga yang
bersifat ekonomis dan non ekonomis:

1. Memaksimalkan Laba
Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan
yang ingin diperoleh. Semakin besar marjin keuntungan yang ingin
didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan untuk
konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan
daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi harga agar keuntungan yang
diraih dapat maksimum.
2. Meraih Pangsa Pasar
Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target
market atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan
harga yang serendah mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu
peningkatan permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau
kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga
akan disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan.
3. Pengembalian Modal
Usaha Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang
tinggi. ROI yang tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit
margin serta meningkatkan angka penjualan.
4. Mempertahankan dan Memperbaiki Pangsa Pasar
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya
penetapan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa
pasar yang ada. Selain mempertahankan pangsa pasar, perusahaan juga
harus berusaha untuk memperbaiki pangsa pasarnya.
5. Tujuan Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila
suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus
1

menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari


terbentuknya tujuan stabilisasi harga dalam industri-industri tertentu
(misalnya minyak bumi).
6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan
Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan
segala kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap
menjalankan aktifitas usaha bisnis yang dijalani.
2.2.2.2. Indikator Harga

Dari sudut pandang konsumen, persepsi harga adalah kecenderungan konsumen


untuk menggunakan harga dalam memberi penilaian tentang kualitas produk.
Adapun indikator dari harga sebagai berikut:

1. Keterjangkauan harga
Adalah sejauh mana sesuatu yang terjangkau diukur dengan biaya
relatif terhadap jumlah dimana pembeli mampu untuk membayar.
2. Kesesuaian harga dengan produk
Merupakan harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang,
dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
3. Daya saing harga
Merupakan daya saing harga sangat penting karena harga yang lebih
murah sedikit dari perusahaan lain akan menarik perhatian calon
konsumen.
2.2.3. Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Tjiptono (Kambali & Syarifah, 2020: 3) keputusan pembelian adalah
sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi
mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik
masingmasing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian
mengarah kepada keputusan pembelian.
1

2.2.3.1. Proses Keputusan Pembelian


Menurut Kotler &Amstrong (dalam budi prabowo, 2017: 3-4), tahap-tahap dalam
proses keputusan pembelian terbagi menjadi lima tahap yaitu:

1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah
atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.
2. Pencarian Informasi
Konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan
(pencarian internal) aatau mendapatkan informasi yang relevan dengan
keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal).
4. Evaluasi Alternatif
Konsumen mengevaluasi pilihan berkenan dengan manfaat yang
diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih.
5. Keputusan Pembelian
Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau mengganti yang
dapat diterima bila perlu.
6. Perilaku Setelah
Pembelian Konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih
memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.
2.2.3.2. Indikator Keputusan Pembelian
Indikator harga menurut Kotler dan Amstrong (dalam Pradana, et al 2017: 18)
adalah sebagai berikut:

1. Kemantapan membeli setelah mengetahui informasi produk


Pelanggan akan membeli produk karena sudah tahu informasi
mengenai produknya. Jadi, keputusan pembelian dilakukan konsumen
setelah mencari informasi di berbagai media
2. Memutuskan membeli karena merek yang paling disukai.
1

Merek menjadi hal penting, karena semakin banyak orang


menyukainya maka akan menjadi loyal
3. Membeli karena sesuai dengan keinginan dan kebutuhan.
Membeli barang sesuai kebutuhan merupakan hal penting bagi
kehidupan karena memenuhi dan mensupport kebutuhan sehari-hari.
4. Membeli karena mendapat rekomendasi dari orang lain.
Konsumen akan lebih yakin dengan produk yang akan dibeli karena
sudah mendapat rekomendasi dari orang lain.
2.3. Teori Hubungan Antar Variabel

2.3.1. Hubungan Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan Pembelian

Store atmosphere yang disesuaikan dengan karakteristik pangsa pasar ritel

tersebut akan menuntut minat konsumen untuk berkunjung. Seorang konsumen

menentukan jenis toko yang akan dikunjunginya atau memilih barang yang akan

dibelinya berdasarkan teori pengambilan keputusan konsumen yang telah dibahas

sebelumnya.

Store atmosphere bertujuan untuk menarik perhatian konsumen untuk

berkunjung, memudahkan mereka untuk mencari barang yang dibutuhkan,

mempertahankan mereka untuk berlama – lama berada di dalam toko, memotivasi

mereka untuk membuat perencanaan secara mendadak, mempengaruhi mereka

untuk melakukan pembelian, dan memberikan kepuasan dalam berbelanja.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa desain store atmosphere yang

dilakukan dengan baik dapat berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian

konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nina Indriastuty,

Didik Hadiyatno, dan Juwari (2017) menyatakan bahwa Store atmosphere


1

berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara parsial melalui Exterior,

General Interior, Store Layout dan Interior Display.

2.3.2. Hubungan Pengaruh Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Harga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek yang

berkaitan dengan keputusan pembelian konsumen. Ketika memilih diantara merek-

merek yang ada konsumen akan mengevaluasi harga secara tidak langsung dengan

membandingkan beberapa standar harga sebagai referensi untuk melakukan

transaksi pembelian.

Harga adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang mempunyai

peranan penting bahkan sangat menentukan keberhasilan suatu kegiatan pemasaran.

Dalam hal ini dibuktikan dengan adanya penelitian dari Dedhy Pradana, Syarifah

Hudayah, Rahmawati (2018) yang menyatakan bahwa Variabel Harga (X 1)

mempunyai pengaruh positif terhadap variabel keputusan pembelian (Y)

2.3.3. Hubungan Pengaruh Store Atmosphere dan Harga Produk Terhadap

Keputusan Pembelian

Store Atmosphere dapat diartikan yaitu gabungan tindakan nyata yang

telah disiapkan. Atmosphere bisa disebut juga sebagai pergantian atas perancangan

suasana pembelian yang memunculkan dampak emosional khusus yang dapat

menyebabkan konsumen melakukan aktifitas pembelian dan juga harga merupakan

nilai untuk memperoleh produk yang dibutuhkannya, maka karena itu perusahaan

wajib sanggup menentukan harga produk yang bisa terjangkau oleh konsumen yang

mau membeli produk itu. Sesuai dengan penelitian Anjar Febriatmoko (2018) yang
1

mengemukakan bahwa store atmosphere dan harga berpengaruh positif pada

keputusan pembelian.

2.4. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Keterangan:

Pengaruh secara simultan

Pengaruh secara parsial

2.5. Hipotesis

2.5.1. Store Atmosphere berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian

Formula Hipotesis Pertama : Ada pengaruh yang signifikan antara store

atmosphere terhadap keputusan pembelian

secara parsial.
1

H01 : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara store atmosphere

terhadap keputusan pembelian secara parsial.

Ha1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara store atmosphere terhadap

keputusan pembelian secara parsial.

2.5.2. Harga Produk berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian

Formula Hipotesis Kedua : Ada pengaruh yang signifikan antara harga produk

terhadap keputusan pembelian secara parsial.

H02 : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga produk terhadap

keputusan pembelian secara parsial.

Ha2 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara harga produk terhadap

keputusan pembelian secara parsial.

2.5.3. Store Atmosphere dan Harga Produk berpengaruh Terhadap

Keputusan Pembelian

Formula Hipotesis Ketiga : Ada pengaruh yang signifikan antara store

atmosphere dan harga produk terhadap

keputusan pembelian secara simultan.

H03 : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara store atmosphere dan

harga produk terhadap keputusan pembelian secara simultan.


2

Ha3 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara store atmosphere dan harga

produk terhadap keputusan pembelian secara simultan.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara terencana dan

sistematis untuk mendapatkan jawaban dalam pemecahan masalah terhadap

fenomena penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif dengan cara menyebar kuesioner pada calon pembeli di Sidodadi

Swalayan Wates Kediri.

Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang manajemen pemasaran khususnya

retail. Agar tidak meluas maka hanya memfokuskan pada store atmosphere (X1) dan

harga produk (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) pada Sidodadi Swalayan di

Wates.

3.2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013:8)

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguhi hipotesis yang telah

ditetapkan.

21
2

3.3. Lokasi Penelitian

Setiap penelitian pasti diperlukannya lokasi sebagai sarana atau obyek suatu

penelitian agar sesuai dengan maksud dan tujuan dari penulis dalam melakukan

penelitian. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Sidodadi Swalayan

yang berada di Jalan Raya Kediri No. 92 Kec. Wates, Kab. Kediri, Jawa Timur.

3.4. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2013:80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di Sidodadi

Swalayan.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Jika populasi terlanyak banyak jumlahnya mengakibatkan peneliti tidak

mungkin meneliti atau mempelajari semua populasi yang ada, misalnya tenaga dan

waktu yang digunakan selama meneliti, atau mungkin keterbatasan dana, maka dari

itu peneliti dapat menggunakan teknik pengambilan purposive sampling.

3.5. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobality

sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

sampel. Adapun teknik yang digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. (Sugiyono, 2013:85)


2

Peneliti menggunakan pertimbangan sendiri secara sengaja dalam memilih

anggota populasi yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan atau

unit sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu yang diinginkan.

3.6. Penentuan Jumlah Sampel

Teknik sampling adalah teknik pengumpulan sampel. Teknik yang digunakan

dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Untuk menentukan jumlah sampel

maka peneliti menggunakan rumus Slovin (dalam Pratiwi et al., 2017:2451), sebagai

berikut:

Ket:

N : Jumlah populasi

n : Jumlah sampel

e : Nilai presentasi

3.7. Data dan Teknik Pengumpulannya

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data-data yang disusun

untuk mengolah tujuan-tujuan menjadi suatu susunan data. Pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif

menurut Sugiyono (dalam Sinaga, 2020:161) adalah data yang berbentuk angka atau

data kualitatif yang diangkakan. Sumber data dalam penelitian ini adalah data

primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung

dari hasil observasi. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti
2

dari sumber yang sudah ada atau tidak secara langsung. Sedangkan teknik

pengumpulan data dapat diperoleh melalui:

1. Survei atau Observasi

Teknik observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan secara langsung keadaan dan kegiatan yang terjadi tempat observasi

yang diteliti. Dalam penelitian ini dilakukan teknik observasi untuk mendapatkan

informasi dari fenomena yang diteliti secara nyata, objektif dan dapat dipertanggung

jawabkan di Sidodadi Swalayan di Wates.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan

secara lisan kepada subjek penelitian

3. Angket/Kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain

yang dijadikan responden untuk dijawabnya.

Kuesioner adalah salah satu teknik pengambilan data primer. Kuesioner

merupakan instrumen penelitian yang berisi sejumlah pertanyaan tertulis yang

disusun berdasarkan variabel yang telah ditentukan, dan dibagikan langsung kepada

responden, yaitu konsumen hendak melakukan pembelian di Sidodadi Swalayan.

Kuisioner ini diukur menggunakan skala Likert (dalam Budiaji, 2013:130) yang

mempunyai lima tingkat presensi yang masing-masing memiliki skor 1-5 mulai dari
2

sangat tidak setuju sampai setuju. Kategori dalam skala Likert akan diperjelas pada

tabel berikut:

Tabel 3.1

Kategori dalam Skala Likert

Skala Kategori Ket.

1 Sangat Tidak Setuju STS

2 Tidak Setuju TS

3 Ragu-Ragu RG

4 Setuju S

5 Sangat Setuju SS

4. Pustaka/Literatur

Pustaka atau literatur ini merupakan metode yang digunakan sebagai landasan

teori yang dipergunakan untuk menentukan variabel-variabel yang diukur dan dapat

menganalisis hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan membaca literatur. artikel,

jurnal, skripsi serta situs internet yang memiliki hubungan atau kesamaan dengan

penelitian yang dilakukan.

3.8. Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2013:38-39)

Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari:


2

1. Variabel Independen atau variabel bebas, yaitu variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel

dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas ada

2 yaitu Store Atmosphere (X1) dan harga produk (X2).

2. Variabel Dependen atau variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian

ini yang menjadi variabel terikat hanya 1 yaitu Keputusan Pembelian (Y).

3.9. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini akan diperjelas pada tabel

berikut:

Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Pengaruh Store Atmosphere dan Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel Indikator Item No. Butir Literatur
Kuisioner
Store a. General - Papan nama toko 1 (Berman dan
Atmosph Exterior terlihat jelas Evans, 2007)
ere (X1) - Pintu masuk toko 2
lebar
b. General - Lantai dalam toko 3
Interior bersih
- Cahaya lampu toko 4
terang
c. Store Layout - Pengelompokkan 5
Barang

d. Interior - Toko dihias sesuai 6


Display event tertentu
2

Harga a. Keterjangka - Harga yang diberikan 7 (Renaningtya


produk uan harga sesuai kemampuan s et al., 2022)
(X2) pembeli
- Pertimbangan harga 8
oleh konsumen
b. Kesesuaian - Harga bervariasi 9
harga dengan sesuai kualitas
kualitas - Harga sesuai kualitas 10
produk produk
c. Daya saing - Harga bersifat wajar 11
harga
d. Kesesuaian - Manfaat yang 12
harga dengan diberikan sesuai
manfaat dengan harga yang
diberikan
Keputusa a. Kemantapan - Informasi produk 13 (Menurut
n membeli dikemasan yang Kotler dan
Pembelia setelah tertera jelas Armstrong,
n (Y) mengetahui - Mencari informasi 14 2008)
informasi produk dari orang-
produk orang sekitar
b. Memutuskan - mengambil keputusan 15
membeli tentang merk apa
karena yang akan dibeli
merek yang
paling
disukai
c. Membeli - Barang yang dibeli 16
karena sesuai sesuai kebutuhan
dengan
keinginan - Barang yang dibeli 17
dan sesuai keinginan
kebutuhan.
d. Membeli - Rekomendasi barang 18
karena dari orang lain dapat
mendapat membantu
rekomendasi
dari orang
lain
Sumber: Data diolah Peneliti, Tahun 2022
2

3.10. Teknik Analisis

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan alat bantu analisis

regresi linear berganda yang nantinya akan diolah datanya menggunakan perhitungan

program komputer, software SPSS. Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam teknis

analisis adalah sebagai berikut:

1. Uji Instrumen

Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah intrumen yang digunakan valid

dan realibel, sebab kebenaran data yang diolah akan menjadi penentu kualitas

hasil penelitian.

a. Uji Validitas

Data dikatakan valid, jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan

sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Butir- butir pertanyaan yang ada

dalam kuesioner diuji terhadap faktor terkait. Uji validitas dimaksud untuk

mengetahui seberapa cermat suatu tes atau pengujian melakukan fungsi

ukurannya.

Suatu instrumen pengukur dikatakan valid apabila instrument tersebut

mengukur apa yang seharusnya diukur atau dapat memberikan hasil sesuai

dengan yang diharapkan peneliti. Alat untuk mengukur validitas adalah korelasi

product moment dari pearson.

b. Uji Reliabilitas
2

Uji reliabilitas menunjukkan hasil pengukuran yang dapat dipercaya.

Reliabilitas diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan

pengukuran. Dalam bukunya Sujianto (2009:97) mengemukakan bahwa:

Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya.

Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan

pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan

menggunakan metode Alpha Cronbach’s diukur berdasarkan skala Alpha

Cronbach 0 sampai 1.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis

data atau uji asumsi klasik, artinya sebelum kita melakukan analisis yang

sesungguhnya, data penelitian tersebut harus di uji kenormalan distribusinya

(Irianto, 2004:272). Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi

data berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji

Kolmogorov-Smirnov > 0.05, maka asumsi normalitas terpenuhi. (Sujianto,

2009:78)

b. Uji Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

(X) mempunyai pengaruh yang linier terhadap variabel dependen (Y). Untuk

mengetahui linier atau tidaknya pengaruh tersebut dapat dilakukan dengan

membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel dengan ketentuan jika Fhitung > Ftabel maka
3

hipotesis regresi linear ditolak atau sebaliknya. Yang artinya, semua variabel

independen (X) mempunyai pengaruh yang linear terhadap variabel dependen

(Y).

c. Uji Multikolinieritas

Menurut Sumanto (2014:165) Adanya hubungan linear yang sempurna

atau pasti di antara beberapa atau semua variabel independen dari model yang

ada menandakan adanya gejala multikolinearitas. Uji multikolinearitas digunakan

untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang bermakna antar masing-masing

variabel bebas yang diteliti. Jika terjadi multikolinearitas maka kesalahan standar

untuk masing-masing koefisien yang diduga semakin besar dan nilai t akan

menjadi rendah.

Akibat lainnya adalah akan sulit mendeteksi pengaruh masing-masing

variabel bebas terhadap variabel tergantungnya. Untuk melihat ada tidaknya

multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan VIF. Semakin kecil nilai

tolerance dan semakin besar VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah

multikolinearitas. Kebanyakan penelitian menyebutkan jika tolerance lebih dari

0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

d. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Sumanto (2014:169) Salah satu gejala asumsi klasik yang lain

adalah heteroskedastisitas di mana terdapat hubungan antara nilai residual

dengan variabel bebas. Deteksi dengan melihat sumbu X dan Y yang telah

diprediksi, sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah


3

distudentized. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada

membentuk suatu pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit,

maka telah terjadi heterokedastisitas.

Apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas atau di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Model

regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau tidak terjadi heterokedastisitas.

e. Uji Asumsi Autokorelasi

Auto korelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antar

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1

(sebelumnya). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya korelasi maka dilakukan

pengujian Durbin - Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Angka D-W di bawah -2 ada autokorelasi positif.

2. Angka D-W di antara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi.

3. Angka D-W di atas +2, berarti ada autorelasi negatif.

3. Analisis Regresi Liniear Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara variabel

independen (X1, X2) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui

pengaruh antara variabel independent dengan variabel dependent apakah positif atau

negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependent apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan atau penurunan.


3

Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Setelah data penelitian

berupa jawaban dari responden atas kuesioner yang telah dibagikan, selanjutnya

dilakukan analisis data dengan berpedoman pada analisis berganda sebagai berikut:

Y = a + b1 X1 + b2X2+ e

Ket:

Y = (Keputusan Pembelian) Variabel Terikat

a = Bilangan Konstanta

X1 = Variabel Store Atmosphere

X2 = Variabel Harga Produk

b1 = Koefisien Regresi Variabel Store Atmosphere

b2 = Koefisien Regresi Variabel Harga Produk

e = Error Of Term

4. Uji Hipotesis

a. Uji F (Simultan)

Uji F digunakan untuk menguji hubungan semua variable independen

terhadap variable dependent secara bersama (serempak).

1) Jika probabilitas F statistik > 0,05 maka hipotesis Ho ditolak (Ha diterima).

2) Jika probabilitas F statistik < 0,05 maka hipotesis Ho diterima (Ha ditolak).

Secara serentak tidak mempengaruhi variable dependent. Begitu pula

sebaliknya, apabila probabilitas F statistik lebih besar dari 0,05 maka variable

independent secara serentak mempengaruhi variable dependent. Untuk mencapai

tujuan dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik,
3

untuk memastikan apakah model regresi linier berganda yang digunakan tidak

terdapat masalah normalitas, multikolonieritas, heterokedaksitas, dan autokorelasi.

b. Uji t (Parsial)

Uji t merupakan pengujian masing-masing variable bebas secara sendiri-

sendiri yang dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel dependen lain constant

(ceteris paribus). Perumusan hipotesis:

1. Ho : b1=0 artinya secara individu variable independent tidak ada pengaruh

yang signifikan terhadap variable variable dependen.

2. Ha : b1#0 artinya secara individu ada pengaruh yang signifikan antara

variable independent dengan variable dependent.

Memutuskan hipotesis:

1. Jika nilai t statistik > t tabel maka hipotesis Ha diterima (H0 ditolak).

2. Jika nilai t statistik < t tabel maka hipotesis Ha ditolak (Ho diterima).

c. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengetahui Store Atmosphere

(X1) dan Harga Produk (X2) dan terhadap Keputusan Pembelian (Y). Nilai koefisen

determinasi diantara 0 sampai 1, dimana semakin mendekati angka 1 nilai koefisen

determinasi maka pengaruh Store Atmosphere (X1) dan Harga Produk (X2) dan

terhadap Keputusa Pembelian (Y) semakin kuat. Dan sebaliknya, semakin mendekati

angka 0 nilai koefisien determinasi maka pengaruh Store Atmosphere (X1) dan Harga

Produk (X2) dan terhadap Keputusa Pembelian (Y) semakin lemah. Selanjutnya untuk
3

menganalisis data penelitian mulai uji validitas dan rebilitas instrumen sampai dengan

uji koefisien determinasi menggunakan software pengolahan data SPSS.


DAFTAR PUSTAKA

Ariyanto, A., Nuryani, A., & Sunarsi, D. (2020). PENGARUH STORE


ATMOSPHERE DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
PADA ALFAMART BSD TANGERANG SELATAN. 3(1), 29–36.
budi prabowo, F. (2017). Analisis Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen di Giant Supermarket Express Dinoyo Malang. Journal of
Chemical Information and Modeling, 110(9), 1689–1699.
Budiaji, W. (2013). Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert (The
Measurement Scale and The Number of Responses in Likert Scale). Ilmu
Pertanian Dan Perikanan, 2(2), 127–133.
Febriatmoko, A. (2018). Pengaruh Store Atmosphere Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian (Studi Pada Konsumen Palapa Toserba Surabaya). Jurnal Ilmu
Manajemen (JIM), 6(4), 1–7.
Indriastuty, N., Hadiyatno, D., & Juwari. (2017). Store Atmosphere Mempengaruhi
Keputusan Pembelian Pada Retailer Giant Ekstra Balikpapan. Prosiding
Seminar Nasional Dan Call For Paper Ekonomi Dan Bisnis, 2017, 269–283.
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/prosiding/article/view/6724
Irianto, A. (2004). Statistik: Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Kencana.
Kambali, I., & Syarifah, A. (2020). PENGARUH HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN ( Studi Kasus di Billionaire Store Bandung ).
Ejurnal.Poltekpos.Ac.Id, 10, 1–8.
https://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/promark/article/download/731/549
Korowa, E., & Asaloei, S. (2018). Pengaruh Kelengkapan Produk Dan Harga
Terhadap Pembelian Ulang Konsumen (Studi Kasus Freshmart Bahu Manado).
6(3).
Kristiana, M., & Muhammad, E. (2017). Pengaruh Store Atmosphere Dan Kualitas
Layanan Terhadap Kepuasan Konsumen Cafe Heerlijk Gelato Perpustakaan
Bank Indonesia Surabaya. Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN), 01(01), 113–
117.
Mulyadi, A., Eka, D., & Nailis, W. (2018). Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan, Dan
Kualitas Informasi Terhadap Keputusan Pembelian Di Toko Online Lazada.
Jembatan, 15(2), 87–94. https://doi.org/10.29259/jmbt.v15i2.6656
Noeraini, I. A. (2016). Pengaruh Tingkat Kepercayaan, Kualitas Pelayanan, dan

35
36

Harga Terhadap Kepuasan Pelanggan JNE Surabaya. Ilmu Dan Riset


Manajemen, ISSN: 2461-0593, 5(5), 1–17.
Pradana, D., Hudayah, S., & Rahmawati, R. (2018). Pengaruh harga kualitas produk
dan citra merek BRAND IMAGE terhadap keputusan pembelian motor. Kinerja,
14(1), 16. https://doi.org/10.29264/jkin.v14i1.2445
Pratiwi, D., Saputra, M. C., & Wardani, N. H. (2017). Penggunaan Metode User
Centered Design (UCD) dalam Perancangan Ulang Web Portal Jurusan
Psikologi FISIP Universitas Brawijaya. Jurnal Pengembangan Teknologi
Informasi Dan Ilmu Komputer, 2(7), 2448–2458. http://j-
ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/view/1609
Rejeki, S., & Hadi, S. (2020). PENGARUH STORE ATMOSPHERE TERHADAP
MINAT BELI KONSUMEN (Studi Kasusu di Kedai Giyong Kekalik Mataram).
JOURNAL of APPLIED BUSINESS and BANKING (JABB), 1(1), 65.
https://doi.org/10.31764/jabb.v1i1.2278
Renaningtyas, A. R., Wahyuni, A. D., & Oktarina, L. (2022). FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI PEMBELIAN KONSUMEN : PROMOSI , HARGA
DAN PRODUK ( LITERATURE REVIEW PERILAKU KONSUMEN ). 3(5),
522–529.
Sinaga, S. (2020). Pengaruh Motivasi Dan Pengalaman Kerja Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan Pada Pt. Trikarya Cemerlang Medan. Jurnal Ilmiah
METADATA, 2(2), 159–169. https://doi.org/10.47652/metadata.v2i2.28
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D (19th ed.).
Alfabeta.
Sujianto, A. E. (2009). Aplikasi Statistik. Prestasi Pusaka.
Sumanto. (2014). Statistika Terapan. PT Buku Seru.
Tousalwa, C., & Pattipeilohy, V. R. (2017). Variabel Penentu Keputusan Pembelian
Minyak Kayu Putih Cap MP di Kota Ambon. Jurnal Nusamba, 2(1), 21–28.
Usti, Y. M., & Fitriani, L. K. (2018). Pengaruh Store Atmosphere Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen Pada Toserba Terbit Kuningan (Survey Pada
Konsumen Toserba Terbit Kuningan). Indonesian Journal of Strategic
Management, 1(1). https://doi.org/10.25134/ijsm.v1i1.842

Anda mungkin juga menyukai