Makalah Manajemen Retail
Makalah Manajemen Retail
Oleh :
Karena kebaikan semua pihak yang telah penulis sebutkan maka penulis bisa
menyelesaikan laporan penelitian ini dengan sebaik-baiknya. Laporan penelitian
memang masih jauh dari kesempurnaan, penulis menerima kritik dan saran yang
membangun agar hasil laporan penelitian ini berguna bagi semua pihak.
Peneliti
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
DAFTAR TABEL...........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
ii
2.2.3.2 Indikator Keputusan Pembelian....................................15
2.3 Teori Hubungan Antar Variabel.................................................................16
2.3.1 Hubungan Antara Store Atmosphere dengan Keputusan
Pembelian..................................................................................16
2.3.2 Hubungan Antara Harga Produk dengan Keputusan
Pembelian..................................................................................17
2.3.3 Hubungan Antara Store Atmosphere dan Harga Produk
dengan Keputusan Pembelian...................................................17
2.4 Kerangka Pemikiran...................................................................................18
2.5 Hipotesis.....................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................35
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu..................................................................................7
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Pengaruh Store Atmosphere dan Harga
Produk Terhadap Keputusan Pembelian....................................................26
iv
DAFTAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran...............................................................................18
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
modern di Indonesia. Maka dari itu hal tersebut menjadi peluang besar bagi para
pembisnis khususnya retail modern.
Salah satu toko ritel modern yaitu Sidodadi Swalayan, yang berlokasi di
Wates Kediri. Toko ini merupakan cabang ke dua dari Sidodadi, toko tersebut
mengusung konsep semi modern karena bisa mengambil barang sendiri yang
dibutuhkan, tetapi juga terdapat karyawan yang membantu pelanggan mengambil
barang yang terdapat dietalase. Dengan kasir yang sudah menggunakan sistem
komputer sehingga mempermudah kasir dalam melayani pembeli.
Dalam teori, Berman dan Evans (dalam Kristiana & Muhammad, 2017:114)
mendefinisikan store atmosphere adalah karakteristik fisik yang digunakan untuk
membangun kesan dan untuk menarik pelanggan. Atmosfer dalam toko berperan
penting dalam memikat pembeli tujuannya untuk memberitahu, menarik, memikat,
atau mendorong konsumen untuk datang ke toko guna membeli barang. Atmosfer
tersebut sebaiknya bisa membuat para pelanggan merasa nyaman saat memilih barang
belanjaan.
Saat ini toko ritel semakin banyak seiring perkembangan zaman dan
persaingan semakin ketat, untuk itu kesan suasana toko sangat penting bagi menarik
minat pelanggan untuk membeli. Fenomena ini membuat para pelaku usaha
khususnya toko ritel berlomba-lomba menjadikan atmosphere toko mereka senyaman
mungkin. Menurut Utami (dalam (Ariyanto et al., 2020:30) menjelasakan bahwa
mendesain toko dengan baik sama halnya membuat sebuah cerita yang menarik bagi
pembaca,desain toko yang baik akan menarik keinginan konsumen untuk mengetahui
lebih dalam segala sesuatu yang ditawarkan oleh toko tersebut. Suasana toko dapat
dibangun melalui sistem pencahayaan, pengaturan tata letak, dan penataan atau
pengaturan produk yang baik yang akan menarik konsumen.
Penggunaan konsep atmosfer toko senyaman mungkin sepertinya belum
terlaksana dengan baik di toko Sidodadi Swalayan, karena penataan display barang,
pencahayaan, suasana belum semenarik di toko-toko ritel lainnya. Sehingga,
keputusan konsumen untuk melakukan pembelian di Sidodadi dapat terhalang karena
3
2. Bagi Pembaca
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan pembaca dan
menambah khazanah ilmu pengetahuan akan pengaruh store atmosphere
dan harga produk terhadap keputusan pembelian di Sidodadi Swalayan di
Wates.
LANDASAN TEORI
Penelitian Terdahulu
No Penelitian Terdahulu
1 Peneliti dan tahun Yessi Mariana Usti & Lili Karmela Fitriani (2018)
7
8
Toserba Surabaya).
Variabel Penelitian Store Atmosphere (X1), Harga (X2) dan Keputusan
Pembelian (Y)
Jenis Penelitian Jurnal Ilmu Manajemen Volume 6 Nomor 4 – Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Surabaya.
Alat Analisis Penelitian ini merupakan penelitian konklusif
Kotler dan Keller (dalam Indriastuty et al., 2017: 271) mengatakan bahwa
store atmosphere merupakan unsur lain yang dimiliki toko. Setiap toko mempunyai
tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan pembeli untuk berputar-putar
didalamnya. Setiap toko mempunyai penampilan. Toko harus membentuk suasana
terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen
untuk membeli.
Store atmosphere merupakan keseluruhan efek emosional yang diciptakan
oleh atribut fisik toko dimana diharapkan mampu memuaskan kedua belah pihak
yang terkait, baik retailer maupun para konsumen retail.
1
(c) Arus Lalu Lintas (Traffic Flow), terdiri dari arus lalu lintas lurus dan
arus lalu lintas membelok.
4. Interior Display
Merupakan tanda-tanda yang digunakan untuk memberikan informasi
kepada konsumen untuk mempengaruhi suasana di sekitar lingkungan
toko tersebut, dengan tujuan utama untuk meningkatkan penjualan dan
laba toko tersebut. Elemen-elemen Interior Display berupa: (a)
Assortment Display, merupakan bentuk interior display yang digunakan
untuk berbagai macam produk yang berbeda; (b) Dekorasi Sesuai Tema
(Themesetting display), merupakan bentuk interior displays yang
menggunakan tematema tertentu; (c) Ensemble Display, merupakan
bentuk interior displays yang digunakan untuk satu set produk yang
merupakan gabungan dari berbagai macam produk; (d) Rack Displays,
merupakan bentuk interior displays yang memiliki fungsi utama sebagai
tempat atau gantungan untuk produk yang ditawarkan; (e) Posters, Signs,
and Cards Display adalah tanda-tanda yang bertujuan untuk memberikan
informasi tentang lokasi barang di dalam toko.
2.2.1.2. Faktor Yang Mempengaruhi Store Atmosphere
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam rnenciptakan suasana toko menurut
Lamb, Hair dan Mc Daniel (dalam Rejeki & Hadi, 2020: 71-72) yaitu:
dan perolehan yang akan diterimanya. Berikut adalah tujuan penetapan harga yang
bersifat ekonomis dan non ekonomis:
1. Memaksimalkan Laba
Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan
yang ingin diperoleh. Semakin besar marjin keuntungan yang ingin
didapat, maka menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan untuk
konsumen. Dalam menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan
daya beli dan variabel lain yang dipengaruhi harga agar keuntungan yang
diraih dapat maksimum.
2. Meraih Pangsa Pasar
Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target
market atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan
harga yang serendah mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu
peningkatan permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau
kompetitor, sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga
akan disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan.
3. Pengembalian Modal
Usaha Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang
tinggi. ROI yang tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit
margin serta meningkatkan angka penjualan.
4. Mempertahankan dan Memperbaiki Pangsa Pasar
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya
penetapan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa
pasar yang ada. Selain mempertahankan pangsa pasar, perusahaan juga
harus berusaha untuk memperbaiki pangsa pasarnya.
5. Tujuan Stabilisasi Harga
Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila
suatu perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus
1
1. Keterjangkauan harga
Adalah sejauh mana sesuatu yang terjangkau diukur dengan biaya
relatif terhadap jumlah dimana pembeli mampu untuk membayar.
2. Kesesuaian harga dengan produk
Merupakan harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang,
dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
3. Daya saing harga
Merupakan daya saing harga sangat penting karena harga yang lebih
murah sedikit dari perusahaan lain akan menarik perhatian calon
konsumen.
2.2.3. Pengertian Keputusan Pembelian
Menurut Tjiptono (Kambali & Syarifah, 2020: 3) keputusan pembelian adalah
sebuah proses dimana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi
mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik
masingmasing alternatif tersebut dapat memecahkan masalahnya, yang kemudian
mengarah kepada keputusan pembelian.
1
1. Pengenalan Kebutuhan
Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah
atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal.
2. Pencarian Informasi
Konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan
(pencarian internal) aatau mendapatkan informasi yang relevan dengan
keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal).
4. Evaluasi Alternatif
Konsumen mengevaluasi pilihan berkenan dengan manfaat yang
diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih.
5. Keputusan Pembelian
Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau mengganti yang
dapat diterima bila perlu.
6. Perilaku Setelah
Pembelian Konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih
memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan.
2.2.3.2. Indikator Keputusan Pembelian
Indikator harga menurut Kotler dan Amstrong (dalam Pradana, et al 2017: 18)
adalah sebagai berikut:
menentukan jenis toko yang akan dikunjunginya atau memilih barang yang akan
sebelumnya.
konsumen. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nina Indriastuty,
Harga merupakan salah satu faktor penentu dalam pemilihan merek yang
merek yang ada konsumen akan mengevaluasi harga secara tidak langsung dengan
transaksi pembelian.
Harga adalah salah satu unsur dalam bauran pemasaran yang mempunyai
Dalam hal ini dibuktikan dengan adanya penelitian dari Dedhy Pradana, Syarifah
Keputusan Pembelian
telah disiapkan. Atmosphere bisa disebut juga sebagai pergantian atas perancangan
nilai untuk memperoleh produk yang dibutuhkannya, maka karena itu perusahaan
wajib sanggup menentukan harga produk yang bisa terjangkau oleh konsumen yang
mau membeli produk itu. Sesuai dengan penelitian Anjar Febriatmoko (2018) yang
1
keputusan pembelian.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Keterangan:
2.5. Hipotesis
secara parsial.
1
H01 : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara store atmosphere
Ha1 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara store atmosphere terhadap
Formula Hipotesis Kedua : Ada pengaruh yang signifikan antara harga produk
H02 : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara harga produk terhadap
Ha2 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara harga produk terhadap
Keputusan Pembelian
H03 : Diduga tidak ada pengaruh yang signifikan antara store atmosphere dan
Ha3 : Diduga ada pengaruh yang signifikan antara store atmosphere dan harga
METODOLOGI PENELITIAN
fenomena penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian ini adalah penelitian
retail. Agar tidak meluas maka hanya memfokuskan pada store atmosphere (X1) dan
harga produk (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) pada Sidodadi Swalayan di
Wates.
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
ditetapkan.
21
2
Setiap penelitian pasti diperlukannya lokasi sebagai sarana atau obyek suatu
penelitian agar sesuai dengan maksud dan tujuan dari penulis dalam melakukan
penelitian. Dalam hal ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Sidodadi Swalayan
yang berada di Jalan Raya Kediri No. 92 Kec. Wates, Kab. Kediri, Jawa Timur.
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Swalayan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
mungkin meneliti atau mempelajari semua populasi yang ada, misalnya tenaga dan
waktu yang digunakan selama meneliti, atau mungkin keterbatasan dana, maka dari
sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Adapun teknik yang digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling
anggota populasi yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan atau
dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Untuk menentukan jumlah sampel
maka peneliti menggunakan rumus Slovin (dalam Pratiwi et al., 2017:2451), sebagai
berikut:
Ket:
N : Jumlah populasi
n : Jumlah sampel
e : Nilai presentasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data-data yang disusun
untuk mengolah tujuan-tujuan menjadi suatu susunan data. Pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif. Data kuantitatif
menurut Sugiyono (dalam Sinaga, 2020:161) adalah data yang berbentuk angka atau
data kualitatif yang diangkakan. Sumber data dalam penelitian ini adalah data
primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung
dari hasil observasi. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti
2
dari sumber yang sudah ada atau tidak secara langsung. Sedangkan teknik
pengamatan secara langsung keadaan dan kegiatan yang terjadi tempat observasi
yang diteliti. Dalam penelitian ini dilakukan teknik observasi untuk mendapatkan
informasi dari fenomena yang diteliti secara nyata, objektif dan dapat dipertanggung
2. Wawancara
3. Angket/Kuesioner
dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain
disusun berdasarkan variabel yang telah ditentukan, dan dibagikan langsung kepada
Kuisioner ini diukur menggunakan skala Likert (dalam Budiaji, 2013:130) yang
mempunyai lima tingkat presensi yang masing-masing memiliki skor 1-5 mulai dari
2
sangat tidak setuju sampai setuju. Kategori dalam skala Likert akan diperjelas pada
tabel berikut:
Tabel 3.1
2 Tidak Setuju TS
3 Ragu-Ragu RG
4 Setuju S
5 Sangat Setuju SS
4. Pustaka/Literatur
Pustaka atau literatur ini merupakan metode yang digunakan sebagai landasan
teori yang dipergunakan untuk menentukan variabel-variabel yang diukur dan dapat
jurnal, skripsi serta situs internet yang memiliki hubungan atau kesamaan dengan
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
dependen (terikat). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas ada
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian
ini yang menjadi variabel terikat hanya 1 yaitu Keputusan Pembelian (Y).
Definisi operasional variabel dalam penelitian ini akan diperjelas pada tabel
berikut:
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Pengaruh Store Atmosphere dan Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Variabel Indikator Item No. Butir Literatur
Kuisioner
Store a. General - Papan nama toko 1 (Berman dan
Atmosph Exterior terlihat jelas Evans, 2007)
ere (X1) - Pintu masuk toko 2
lebar
b. General - Lantai dalam toko 3
Interior bersih
- Cahaya lampu toko 4
terang
c. Store Layout - Pengelompokkan 5
Barang
regresi linear berganda yang nantinya akan diolah datanya menggunakan perhitungan
program komputer, software SPSS. Adapun tahap-tahap yang digunakan dalam teknis
1. Uji Instrumen
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah intrumen yang digunakan valid
dan realibel, sebab kebenaran data yang diolah akan menjadi penentu kualitas
hasil penelitian.
a. Uji Validitas
sesuatu yang diukur oleh kuesioner tersebut. Butir- butir pertanyaan yang ada
dalam kuesioner diuji terhadap faktor terkait. Uji validitas dimaksud untuk
ukurannya.
mengukur apa yang seharusnya diukur atau dapat memberikan hasil sesuai
dengan yang diharapkan peneliti. Alat untuk mengukur validitas adalah korelasi
b. Uji Reliabilitas
2
Cronbach 0 sampai 1.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan salah satu bagian dari uji persyaratan analisis
data atau uji asumsi klasik, artinya sebelum kita melakukan analisis yang
data berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan untuk menguji
2009:78)
b. Uji Linieritas
(X) mempunyai pengaruh yang linier terhadap variabel dependen (Y). Untuk
membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel dengan ketentuan jika Fhitung > Ftabel maka
3
hipotesis regresi linear ditolak atau sebaliknya. Yang artinya, semua variabel
(Y).
c. Uji Multikolinieritas
atau pasti di antara beberapa atau semua variabel independen dari model yang
variabel bebas yang diteliti. Jika terjadi multikolinearitas maka kesalahan standar
untuk masing-masing koefisien yang diduga semakin besar dan nilai t akan
menjadi rendah.
multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan VIF. Semakin kecil nilai
tolerance dan semakin besar VIF maka semakin mendekati terjadinya masalah
d. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Sumanto (2014:169) Salah satu gejala asumsi klasik yang lain
dengan variabel bebas. Deteksi dengan melihat sumbu X dan Y yang telah
distudentized. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (poin-poin) yang ada
Apabila tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas atau di
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara variabel
independen (X1, X2) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui
pengaruh antara variabel independent dengan variabel dependent apakah positif atau
negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependent apabila nilai variabel
Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Setelah data penelitian
berupa jawaban dari responden atas kuesioner yang telah dibagikan, selanjutnya
dilakukan analisis data dengan berpedoman pada analisis berganda sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2X2+ e
Ket:
a = Bilangan Konstanta
e = Error Of Term
4. Uji Hipotesis
a. Uji F (Simultan)
1) Jika probabilitas F statistik > 0,05 maka hipotesis Ho ditolak (Ha diterima).
2) Jika probabilitas F statistik < 0,05 maka hipotesis Ho diterima (Ha ditolak).
sebaliknya, apabila probabilitas F statistik lebih besar dari 0,05 maka variable
tujuan dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik,
3
untuk memastikan apakah model regresi linier berganda yang digunakan tidak
b. Uji t (Parsial)
sendiri yang dilakukan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel independen
Memutuskan hipotesis:
1. Jika nilai t statistik > t tabel maka hipotesis Ha diterima (H0 ditolak).
2. Jika nilai t statistik < t tabel maka hipotesis Ha ditolak (Ho diterima).
(X1) dan Harga Produk (X2) dan terhadap Keputusan Pembelian (Y). Nilai koefisen
determinasi maka pengaruh Store Atmosphere (X1) dan Harga Produk (X2) dan
terhadap Keputusa Pembelian (Y) semakin kuat. Dan sebaliknya, semakin mendekati
angka 0 nilai koefisien determinasi maka pengaruh Store Atmosphere (X1) dan Harga
Produk (X2) dan terhadap Keputusa Pembelian (Y) semakin lemah. Selanjutnya untuk
3
menganalisis data penelitian mulai uji validitas dan rebilitas instrumen sampai dengan
35
36