Tugas 2 Kriminologi
Tugas 2 Kriminologi
DISUSUN OLEH :
1. Jelaskan, apa yang menjadi penyebab timbulnya penipuan dalam interaksi melalui media
sosial?
Alasan yang menjadi penyebab timbulnya penipuan dalam interaksi melalui media sosial
adalah mudah tergiurnya seseorang dengan hadiah yang ditawarkan, hal ini dapat terjadi
karena faktor ekonomi yang kurang
Interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Pada dasarnya manusia
sebagai makhluk sosial melakukan interaksi untuk mempertahankan hidup, karena selama
hidupnya pastinya manusia membutuhkan bantuan dari manusia lainnya. Suatu interaksi
sosial dapat terjadi karena adanya hal - hal berikut, diantaranya :
a) Untuk mempertahankan hidup
b) Memanfaatkan kesempatan antara, dengan tujuan untuk mencapai sesuatu yang
diinginkan dengan menggunakan pilihan yang terbaik
c) Kurang tersedianya fasilitas yang memadai untuk melaksanakan suatu interaksi sosial
2. Berdasarkan ilustrasi diatas coba jelaskan dengan contoh reaksi represif masyarakat
terhadap kasus penipuan yang terjadi!
Contoh reaksi represif masyarakat terhadap peristiwa kejahatan adalah dengan melakukan
sanksi sosial contohnya dengan mengasingkan seseorang yang telah melakukan
pelanggaran hukum. Reaksi represif lainnya adalah dengan memberikan berbagai macam
reaksi verbal seperti cacian, tanggapan, maupun nasihat dari masyarakat sekitar pelaku
kejahatan.
Represif adalah sebuah tindakan yang dilakukan setelah terjadi sebuah penyimpangan
sosial yang memiliki tujuan untuk mengembalikan kehidupan sosial yang terganggu karena
penyimpangan sosial tersebut dengan cara menjatuhkan sanksi yang sesuai dengan
pelanggaran yang dilakukan. Jika represif adalah tindakan yang dilakukan setelah
terjadinya pelanggaran sosial, maka hal yang dilakukan untuk mencegah penyempangan
sosial adalah dengan melakukan tindakan preventif.
3. Dalam kasus penipuan coba saudara jelaskan dengan menggunakan ajaran sosiologis dari
Sutherland ?
E.H. Sutherland mengatakan bahwa seseorang berperilaku jahat dengan cara yang sama
dengan perilaku yang tidak jahat. E.H. Sutherland mengatakan bahwa Perilaku jahat
dipelajari dalam interaksi dengan orang-orang lain, dan orang tersebut mendapatkan
perilaku jahat sebagai hasil interaksi yang dilakukannya dengan orang-orang berperilaku
dengan kecenderungan melawan norma-norma hukum yang ada.
Pedofilia digolongkan dalam parafilia yakni gangguan mental yang melibatkan ketertarikan
seksual terhadap objek atau aktivitas seksual yang tidak pada umumnya. Kasus pedofilia
bisa disebabkan oleh interaksi tersangka tersebut dengan orang lain yang pedofil.