Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

TERAPI BERMAIN ORIGAMI PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI RUANGAN


THERESIA RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH BATAM KOTA
TAHUN 2023

DISUSUN OLEH:
NAMA : YENNI KRISTINAWATI
NIM : 062022013

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SANTA ELISABETH MEDAN
2023
1. Topik
Topik : Bermain Origami
Kegiatan : Terapi Bermain
Sasaran : Anak usia 4-6 Tahun
Tempat : Ruangan Theresia
2. Latar Belakang
Dunia anak adalah dunia bermain. Melalui kegiatan bermain, semua aspek
perkembangan anak ditumbuhkan sehingga anak-anak menjadi lebih sehat sekaligus cerdas.
Saat bermain, anak-anak akan lebih terasah rasa empatinya, mereka juga bisa mengatasi
penolakan dan dominasi, serta bisa mengelola emosi (Adriana, 2017).
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah tahap dalam pendidikan sebagai proses
yang sediakan untukanak usia 0 sampai dengan usia 6 tahun dengan cara memberikan
stimulasi yang berguna membantu tumbuh kembang anak supaya anak siap untuk melangkah
ke pendidikan selanjutnya. Salah satu perkembangan anak usia dini yaitu pada aspek
motorik. Motorik anak di bedakan menjadi dua yaitu, motorik kasar dan motorik halus.
Motorik kasar ialah kegiatan yang melibatkan otot-otot besar dengan aktivitas menggunakan
anggota seluruh tubuh, contoh berlari, melompat. Selain itu, kegiatan melipat origami juga
membantu dalam mempersiapkan keterampilan menulis dan menggambar pada anak usia
dini, Melipat origami dapat meningkatkan perkembangan motorik halus pada anak, dengan
mengikuti arahan lipatan sesuai bentuk yang dibuat, dengan permainan kertas origami, dapat
melatih jari-jemari anak (Claudia dkk, 2018).
Origami ialah kegiatan melipat kertas yang berasal dari Jepang. Istilah origami
terbagi menjadi dua kata oru dan kami. Oru berati melipat dan kami berati kertas.
Elfianingrum (2020) mengatakan kegiatan melipat adalah aktivitas yang menggunakan
keterampilan tangan guna menghasilkan suatu bentuk tanpa menggunakan perekat (lem).
Aktivitas ini diperlukan kerjasama antara mata dan tangan, ketelitian, kesabaran. Penggunaan
kertas origai yang berbentuk segi empat , berguna untuk melipat 1-6 lipatan, membuat bentuk
anjing kipas, bentuk amplop.
Tujuan dari kegiatan melipat secara khusus ialah dapat meningkatkan imajinasi anak,
daya ingat anak dapat di tingkatkan, kesabaran dan ketelitian bagi anak, melatih kerapian
dalam melipat, ketelitian dalam melipat dapat di tingkatkan. Menurut pernyataan diatas yaitu
dengan menggunakan origami, dapat meningkatkan kemampuan anak dalam hal kesabaran,
ketelitian, ataupun dapat mengembangkan imajinasi anak dalam hal melipat bentuk origami.
Melalui penelitian inidiharapkan anak dapat menguasai 1-6 lipatan pada kertas origami
sesuai dengan bentuk, dimulai dari bentuk termudah hingga yang rumit. Penilitian ini juga
bertujuan agar anak mampu meningkatkan koordinasi mata dan tangan secara mandiri
(Claudia dkk, 2018).
Mengetahui betapa pentingnya meningkatkan kemampuan motorik halus pada anak
usia dini yang berada pada rentang usia 4-6 tahun, penulis memiliki ketertarikan dan
keinginan untuk melakukan terapi bermain origami pada anak di Panti Asuhan Cinta Kasih.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Meningkatkan perkembangan motorik halus anak selama berada di rumah sakit
b. Tujuan Khusus
1) Memfasilitasi anak untuk mengekspresikan perasaannya
2) Meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan anak
3) Meningkatkan hubungan yang sehat
4) Meningkatkan kreatifitas bermain
4. Materi
a. Pengertian
Origami adalah seni melipat kertas dari jepang. Origami berasal dari kata “ori” yang
berasal dari kata “ori” yang artinya melipat dan kata “gami” yang berasal dari kata
“kami” yang berarti kertas. Jadi, origami mempunyai arti melipat kertas.
b. Kegunaan dan manfaat
Adapun kegunaan dan manfaat jika anak diajarkan origami secara konsisten sejak usia
dini adalah:
a) Anak akan semakin akrab dengan konsep-konsep karena pada saat bunda atau
seorang guru menerangkan origami anak akan mampu menunjukkan sikap kreatif
dalam menyelesaikan masalah (ide, gagasan di luar kebiasaan)
b) Bermain origami akan mengembangkan kreativitas anak, menekankan kertas dengan
ujung-ujung jari adalah latihan efektif untuk mengembangkan kreativitas anak
c) Mengembangkan dan memahami pentingnya akurasi, saat membuat model origami
kita harus membagi 2,3 atau lebih kertas, hal ini membuat anak belajar mengenai
ukuran dan bentuk yang diinginkan secara intens.
d) Mengembangkan citra diri dan bakat anak secara intens.
e) Saat bermain origami anak akan terbiasa belajar mengikuti instruksi yang runtut dan
sistematis.
f) Mengembangkan berfikir logis dan analitis anak walaupun masih dalam tahap awal
yang sederhana
g) Bermain origami secara berkonsentrasi, membuat sebuah model origami tertentu saja
membutuhkan konsentrasi, dan hal ini dapat dijadikan sebagai ajang latihan untuk
memperpanjang rentang konsentrasi seseorang anak, dengan syarat origaminya
dilakukan secara kontinyu dan model yang diberikan bertahap dari yang paling
mudah yang dapat dikerjakan oleh anak lalu terus dikembangkan sesuai
kemampuannya.
h) Mengembangkan persepsi visual dan spasial yang lebih kuat.

5. Klien
a. Kriteria
- Klien anak dengan usia 4-6 tahun
- Klien yang dapat bekerjasama
b. Proses sleksi
- Individu
6. Pengorganisasian
a. Alokasi waktu dan tempat
Hari : Rabu, 26 April 2023
Waktu : 10.00 WIB
Lama : 30 menit
Fase orientasi : 5 menit
Fase kerja : 20 menit
Fase terminasi : 5 menit
Tempat : Ruangan Theresia
b. Klien peserta TAK
- Anak mandiri dan kolaboratif
- Anak perempuan umur 4-6 tahun
- Jumlah peserta sebanyak 3 orang
c. Tim Trapis
Mahasiswa dan perawat ruangan
7. Pembagian Tugas
a. Leader
Tugas:
- Membuka acara
- Menyampaikan tujuan dilakukannya TAK
- Menyampaikan aturan TAK
- Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
- Mengarahkan proses TAK
- Menutup acara

b. Co-Leader
- Menjadi role model
- Mempertahankan keikutsertaan klien dalam kegiatan
- Mengambil alih posisi leader jika leader pasif

c. Fasilitator
- Memfasilitasi klien dalam kegiatan TAK
- Mempertahankan keikutsertaan klien dalam kegiatan
- Mencegah gangguan atau hambatan selama kegiatan
- Ikut serta dalam klien

d. Observer
- Mencatat mengamati proses jalannya TAK
- Memberikan umpan balik terhadap proses kegiatan
- Menyampaikan hasil observasi

8. Metode
Metode yang dilakukan adalah demonstrasi secara langsung yang dilakukan oleh
anak sesuai dengan instruksi yang diberikan.

9. Alat
Kertas origami

10. Jenis Kegiatan


Bermain origami: Awalnya co-leader akan membagi klien menjadi beberapa kelompok kecil.
Setiap kelompok harus mengikuti lagkah-langkah pembuatan model- model gambar pada kertas
origami sesuai instruksi yang diberikan oleh leader maupun co-leader.

11. Langkah Kegiatan


a. Persiapan
- Menyiapkan ruangan
- Menyiapkan alat
- Menyiapkan anak
b. Orientasi
- Salam terapeutik
- Salam dari trapis pada klien
- Perkenalkan diri dan panggilan trapis
- Menanyakan nama dan panggilan semua klien
c. Kontrak
- Menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan
- Jika ada klien yang meninggalkan kegiatan harus minta izin
- Tidak boleh makan dan minum
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
d. Tahap kerja
- Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu untuk menguji kesabaran
klien dengan kegiatan yang sudah terlampir. Untuk hasil penilaian skore tertinggi
dengan waktu tercepat dari setiap klien
- Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik.
e. Tahap terminasi
- Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti terapi bermain
- Terapis memberi pujian terhadap keberhasilan klien

12. Evaluasi Hasil


Setelah dilakukannya kegiatan TAK beramian origami terhadap 3 orang anak maka
hasil evaluasi yang diperoleh:
1. Peserta terapi bermain origami mengatakan setelah mengikuti kegiatan TAK yang
dilakukan, mereka merasa terhibur dan senang dalam mengikuti kegiatan tersebut.
2. An. A perwakilan dari peserta mampu menyebutkan bentuk kertas origami yang sudah
di lipat sebanyak 2 yakni baju dan perahu.

13. Kesimpulan
Dari hasil kegiatan TAK bermain origami ini maka dapat disimpulkan:

a. Kegiatan ini menggunakan kertas origami yang masih belum dibentuk, kemudian di lipat
dan dibentuk oleh peserta sesuai instruksi yang diberikan oleh leader dan co-leader
b. kegiatan ini selain melatih daya ingat juga melatih kreatifitas setiap anak
c. Kegiatan ini berlangsung dengan baik karena peserta mampu mengikuti kegiatan ini dan
dibantu oleh tim atau mahasiswa yang melaksanakan TAK bermain origami.

Anda mungkin juga menyukai