Anda di halaman 1dari 11

HIGEIA 5 (2) (2021)

HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH


RESEARCH AND DEVELOPMENT
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia

Penerimaan Konsep Green Hospital di Rumah Sakit Pemerintah (Studi Kasus


RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah)

Wida Ayulia Damayanti1, Mursid Raharjo2, Farid Agushybana1

1
Prodi Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia
2
Prodi Magister Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Konsep green hospital diterapkan dalam mengatasi krisis kesehatan lingkungan, karena rumah sakit
Diterima Juli 2020 berperan sebagai salah satu kontributor terhadap perubahan iklim dan pemanasan global.
Disetujui Juni 2021 Keberhasilan penerapan konsep green hospital ditentukan oleh komitmen pimpinan dan dukungan
Dipublikasikan April penerimaan semua pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa tingkat penerimaan
2021 pegawai terhadap konsep green hospital di RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah. Jenis penelitian
________________ yang digunakan adalah rancangan pre experimental design one group pretest - posttest. Penelitian
Keywords: dilakukan pada bulan Maret sampai dengan April 2020. Sampel dalam penelitian sebesar 300
Green hospital, adoption, pegawai dengan teknik pengambilan sampel dilakukan secara acak. Analisa data dilakukan dengan
innovation, hospital analisis faktor pada aplikasi Smart PLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
____________________ karakteristik inovasi, pengetahuan, dan peran pimpinan berpengaruh positif dan signifikan
DOI: terhadap penerimaan pegawai mengadopsi konsep green hospital, sedangkan variabel saluran
https://doi.org/10.15294 komunikasi tidak berpengaruh terhadap penerimaan pegawai mengadopsi konsep green hospital. Uji
/higeia/v5i2/39818 Smith-Satterthwait menghasilkan variabel karakteristik inovasi, pengetahuan, dan peran pimpinan
____________________ terhadap penerimaan pegawai mengadopsi konsep green hospital berbeda secara signifikan antara
pretest dan posttest.

Abstract
___________________________________________________________________
The concept of green hospital is applied to tackle environmental health crises since hospitals are one of the
contributors of climate change and global warming. The success of green hospital implementation depends on
the leader’s commitment and acceptance from all employees. This study aimed to analyze the level of
acceptance from the hospital’s employees on the concept of green hospital at Tugurejo General District
Hospital, Central Java province. This study used a pre-experimental design with one group pretest – posttest.
This study was conducted in March to April 2020. There were 300 employees as the samples selected by using a
random sampling technique. The data analysis was done in Smart PLS 3.0. The results showed the variables
of innovation characteristics, knowledge, and leader’s role significantly gave a positive effecton the employees’
acceptance of the concept adoption. However, communication channel did not affect their acceptance of the
concept. The Smith-Satterthwait test showed innovation characteristics, knowledge, and leaders’ role towards
the employees’ commitment in the pretest were significantly different from the posttest.

© 2021 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
p ISSN 1475-362846
Jl. Prof. Soedarto No.1269, Tembalang,
Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah 50275 e ISSN 1475-222656
E-mail: wiedayoelia@gmail.com

182
Damayanti, W, A., Raharjo, M., Agushybana, F. / Penerimaan Konsep/ HIGEIA 5 (2) (2021)

PENDAHULUAN penelitian terletak pada faktor pemangku


kepentingan, anggaran, pengetahuan, kesadaran
Dunia saat ini sedang mengalami krisis dan persepsi, serta kebijakan (Ahmad, 2019).
kesehatan masyarakat dan kesehatan Kajian implementasi green hospital di RSUD R.
lingkungan. Rumah sakit secara signifikan Syamsudin, SH dengan kriteria kerangka kinerja
terbukti berkontribusi terhadap perubahan iklim ekselen Malcolm Baldrige menyebutkan bahwa
dan pemanasan global. Kontribusi tersebut kepemimpinan merupakan kriteria tertinggi.
dihasilkan dari konsumsi energi, produk yang Komitmen pimpinan sangat menentukan
digunakan, diproduksi maupun dibuang (Global keberhasilan pelaksanaan green hospital (Alatas,
Green and Healthy Hospital, 2018). Sektor 2019).
perawatan kesehatan telah menghasilkan lebih Green hospital merupakan sebuah konsep
dari 2,4 juta ton limbah setiap tahun dimana 10 baru yang mulai banyak diadopsi oleh rumah
hingga 25 persen dianggap berbahaya (Azmal, sakit di Indonesia. Green hospital sebagai sebuah
2014). inovasi merupakan suatu pemanfaatan konsep
Konsep green hospital diterapkan sebagai yang berbeda dari yang sudah ada atau yang
pendekatan untuk mengatasi tantangan sudah dilaksanakan sebelumnya. Teori inovasi
lingkungan dan memenuhi kebutuhan yang dikemukakan oleh Rogers pada dasarnya
masyarakat dalam masalah kesehatan (Azmal, merupakan penjelasan proses bagaimana sebuah
2014). Green Hospital atau rumah sakit ramah inovasi dikomunikasikan melalui saluran
lingkungan merupakan sebuah konsep rumah tertentu kepada sekelompok orang dalam suatu
sakit dengan desain memberdayakan potensi sistem sosial (Atkin, 2015). Pertukaran
alam yang ada sebagai sumber daya utama agar informasi antara satu orang atau lebih kepada
ramah terhadap lingkungan dan memenuhi orang lain untuk mengkomunikasikan suatu ide
kebutuhan saat ini tanpa mengurangi cadangan baru merupakan bagian yang penting dalam
kebutuhan di masa yang akan datang difusi (Rusmiarti, 2015). Proses keputusan
(Risnawati, 2015). sebuah inovasi terdapat lima tahapan yaitu
Green hospital sekarang ini sudah pengetahuan, persuasi, pengambilan keputusan,
merupakan kebutuhan dalam manajemen pelaksanaan dan konfirmasi. Dalam setiap
perubahan yang dikembangkan oleh berbagai tahapan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
rumah sakit. Seiring dengan bergesernya antara lain : variabel inovasi, saluran
industri pelayanan kesehatan dimana tuntutan komunikasi, karakteristik dari inovasi,
masyarakat agar mendapatkan pelayanan yang karakteristik dari adopter, struktur sosial, norma
memuaskan, aman, nyaman dan menjamin agar sosial, peran pimpinan, dan agen perubahan
pengguna tidak menerima akibat negatif dari (Rogers, 1995).
pelayanan yang dilakukannya (Kementerian Proses komunikasi bisa disampaikan
Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Green menggunakan bantuan media. Perkembangan
hospital menjadi salah satu gambaran terhadap perangkat telekomunikasi dan perangkat
efisiensi dan kualitas kesehatan yang baik dan handphone saat ini sangat pesat. Salah satu
berkesinambungan agar terjadi penekanan aplikasi yang banyak digunakan adalah
dalam hal waktu, biaya penggunaan energi dan WhatsApp. Aplikasi WhatsApp bisa
air (Sunarto, 2018). dimanfaatkan sebagai media pemberian
Rumah sakit di berbagai negara sudah informasi (Ekadinata, 2017).
banyak yang mengadopsi konsep green hospital. RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah
Penelitian di Amerika Serikat menyatakan pada tahun 2019 mulai mengadopsi konsep
bahwa green building mempunyai kualitas green hospital. Penerapan konsep green hospital
lingkungan yang baik dan terjadi peningkatan sudah mengacu pada Pedoman Rumah Sakit
kualitas perawatan (Allen, 2015). Keberhasilan Ramah Lingkungan (Green Hospital) dari
adopsi green building di Thailand berdasarkan Kementerian Kesehatan dengan instrumen

183
Damayanti, W, A., Raharjo, M., Agushybana, F. / Penerimaan Konsep/ HIGEIA 5 (2) (2021)

penilaian meliputi : kepemimpinan, lokasi dan tingkat penerimaan pegawai. Berdasarkan


landscape, bangunan rumah sakit, pengelolaan uraian masalah di atas, maka tujuan penelitian
bahan kimia dan B3, pengelolaan limbah, ini adalah untuk menganalisa tingkat
efisiensi energi, efisiensi air, kebersihan penerimaan pegawai terhadap konsep green
lingkungan dan vektor penyakit, pengelolaan hospital di RSUD Tugurejo Provinsi Jawa
makanan, dan kualitas udara (Kementerian Tengah.
Kesehatan Republik Indonesia, 2018). Survei
awal yang dilakukan terhadap 10 pegawai METODE
tentang penerimaan konsep green hospital
didapatkan hasil 7 orang menyatakan sulit Jenis penelitian ini adalah rancangan pre
dalam menerapkan konsep green hospital di experimental design one group pretest - posttest.
lingkungan kerjanya dengan alasan suasana Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai
menjadi kurang nyaman sehingga kualitas dengan April 2020.
pekerjaan tidak maksimal. Populasi dalam penelitian adalah semua
Keberhasilan suatu konsep yang pegawai RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah
diterapkan di sebuah organisasi perlu mendapat yang berjumlah 1.154 orang, besar sampel
dukungan dari berbagai pihak, selain komitmen diambil dengan menggunakan rumus
dari pimpinan, dukungan pegawai sangat Lemeshow diperoleh jumlah sampel minimal
diperlukan. Beberapa penelitian menyatakan 288 responden dan sampel yang digunakan
adanya penolakan terhadap konsep green dalam penelitian sebesar 300 responden. Teknik
hospital. Sebuah studi yang dilakukan di pengambilan sampel dilakukan secara acak.
Amerika Serikat menyatakan beberapa Responden yang diambil dalam penelitian yaitu
fenomena psikologis yang menghalangi staf pegawai RSUD Tugurejo Provinsi Jawa Tengah
rumah sakit dalam penerapan green hospital yaitu yang mempunyai smartphone android dan aktif
anggapan bahwa bangunan sehat lebih mahal, internetnya serta aktif bekerja selama penelitian
lingkungan kerja menjadi lebih sulit, model dilaksanakan.
yang kuno, bahan yang dibutuhkan sulit Penelitian dimulai dengan tahap
diperoleh, dan tidak adanya minat dalam persiapan yaitu pembuatan media edukasi pesan
menerapkan konsep green (Topf, 2005). Faktor bergambar yang akan dikirimkan melalui
ketidaktahuan juga merupakan hambatan untuk WhatsApp. Pada tahap penelitian dilakukan
penerapan green hospital, berdasarkan penelitian pretest dengan alat bantu kuesioner yang
yang juga dilakukan di Amerika Serikat, banyak sebelumnya telah dilakukan uji validitas dan
staf perawat tidak memiliki pengetahuan dasar reliabilitas, setelah itu diberikan intervensi
tentang masalah konsumsi berlebihan yang berupa edukasi pesan bergambar tentang elemen
memberikan dampak terhadap lingkungan green hospital dan manfaat
(Harris, 2009). penerapan konsep green hospital sesuai dengan
Penelitian green hospital terdahulu telah pedoman dari Kementerian Kesehatan konsep
membahas tentang desain bangunan, green hospital yang dikirimkan melalui
keberhasilan adopsi konsep green hospital serta WhatsApp dilakukan selama 2 minggu dengan
beberapa faktor penyebab penolakan terhadap pengiriman dua kali sehari dengan isi pesan
konsep green hospital (Topf, 2005; yang berbeda setiap kali
Harris, 2009; Azmal, 2014; Risnawati, 2015; pengiriman pesan pada minggu pertama dan
Ahmad, 2019; Alatas, 2019). diulang pada minggu kedua, dan terakhir post
Penelitian akan membahas tentang penerimaan test yang dikirimkan satu bulan setelah pre test.
pegawai terhadap konsep green hospital yang Penerimaan pegawai mengadopsi konsep
belum pernah ada pada penelitian sebelumnya. green hospital (T) diukur dari pengetahuan
Penerapan konsep green hospital sebagai proses responden tentang variabel inovasi konsep green
difusi inovasi digunakan untuk mengukur hospital (P), karakteristik inovasi green hospital

184
Damayanti, W, A., Raharjo, M., Agushybana, F. / Penerimaan Konsep/ HIGEIA 5 (2) (2021)

dari segi manfaat, kebutuhan, sulit atau Evaluasi outer model merupakan tahap
tidaknya untuk dipahami dan dilaksanakan; penilaian terhadap suatu model untuk
dapat diujicoba pada keadaan sesungguhnya; memastikan bahwa model tersebut layak
dan dapat terlihat oleh orang lain (K), saluran dijadikan pengukuran selanjutnya. Penilaian
komunikasi (S), dan peran pimpinan (N). outer model jika konstruk berbentuk formatif
Pengetahuan tentang variabel inovasi dilakukan dengan melihat nilai signifikansi
konsep green hospital (P) diukur dari rerata skor weight, menghitung nilai Variance Inflation Factor
27 pertanyaan yang disajikan dalam kuesioner (VIF), dan nilai tolerance sedangkan jika
meliputi elemen green hospital sesuai pedoman konstruk berbentuk refleksif pada pengukuran
Kementerian Kesehatan. Skor pengetahuan outer model digunakan beberapa parameter
maksimal yang bisa diperoleh responden adalah pengujian, terdiri dari Convergent validity,
75. Karakteristik inovasi green hospital (K) diukur Discriminant validity, dan Reliabilitas. Evaluasi
dari pertanyaan dalam kuesioner yang inner model merupakan penilaian dari model
menunjukkan persepsi responden terhadap struktural untuk memprediksi hubungan antar
inovasi green hospital dengan menggunakan skala variabel laten. Untuk membandingkan data
semantic defferential, dengan skala 1 – 5, dimana pretest dan posttest digunakan Smith-Satterwaith
skala 1 merupakan nilai untuk tidak setuju dan test (Ghozali, 2015).
skala 5 merupakan nilai untuk setuju. Saluran
komunikasi (S) diukur dari 4 pertanyaan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
disajikan dalam kuesioner tentang media atau
kegiatan yang digunakan untuk menyampaikan Penelitian ini menggunakan pengukuran model
informasi tentang konsep green hospital. Variabel formatif pada variabel pengetahuan dan
peran pimpinan (N) diukur dari pertanyaan pengukuran model refleksif pada variabel
dalam kuesioner yang menunjukkan pengaruh karakteristik inovasi, saluran komunikasi, peran
pimpinan terhadap responden dengan pimpinan, dan penerimaan pegawai.
menggunakan skala semantic defferential, dengan Berdasarkan uji model pada aplikasi Smart PLS
skala 1 – 5, dimana skala 1 merupakan nilai
untuk tidak setuju dan skala 5 merupakan nilai
untuk setuju. Variabel penerimaan pegawai
mengadopsi konsep green hospital (T) diukur dari
pertanyaan dalam kuesioner yang menyatakan
derajat dimana responden mengambil
keputusan terhadap konsep green hospital dengan
menggunakan skala semantic defferential, dengan
skala 1 – 5, dimana skala 1 merupakan nilai
untuk tidak setuju dan skala 5 merupakan nilai
untuk setuju.
Analisis data penelitian menggunakan
analisis faktor pada aplikasi Smart PLS (Partial
least square) 3.0 untuk menguji besar dan arah
pengaruh variabel penelitian yaitu pengetahuan
tentang variabel inovasi konsep green hospital,
karakteristik inovasi green hospital, saluran
komunikasi, dan peran pimpinan terhadap
penerimaan pegawai mengadopsi konsep green
hospital. Penilaian model dengan aplikasi
SmartPLS 3.0 meliputi model pengukuran (outer
model) dan model struktural (inner model). Gambar 1. Model Pengukuran Hasil Penelitian

185
Damayanti, W, A., Raharjo, M., Agushybana, F. / Penerimaan Konsep/ HIGEIA 5 (2) (2021)

(Partial least square) 3.0, didapatkan model Evaluasi pertama pada inner model yaitu dengan
pengukuran (outer model) harus dilakukan melihat nilai R-Square. Nilai R-Square pada
modifikasi karena ada 1 indikator yang tidak pretest didapatkan sebesar 0,606, nilai tersebut
memenuhi syarat yaitu nilai loading factor < 0,7 dapat dinterpretasikan bahwa penerimaan
dan harus dikeluarkan dari model sehingga pegawai mengadopsi konsep green hospital yang
didapatkan model pengukuran (outer model) dapat dijelaskan oleh konstruk pengetahuan,
seperti pada gambar 1. karakteristik inovasi, saluran komunikasi, dan
Evaluasi outer model untuk variabel peran pimpinan sebesar 60,6% sedangkan 39,4%
pengetahuan didapatkan indikator P1, P10, P17, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
P19, P21, dan P25 mempunyai nilai T statistik Nilai R-Square pada posttest diperoleh
> 1,96 pada pengukuran outer weights, nilai yang hampir sama yaitu sebesar 0,560 dan
sedangkan indikator yang lain mempunyai nilai bisa diartikan bahwa penerimaan pegawai
T statistik < 1,96. Dari semua indikator variabel mengadopsi konsep green hospital yang dapat
pengetahuan diperoleh nilai Variance Inflation dijelaskan oleh konstruk pengetahuan,
Factor (VIF) < 10 dan nilai tolerance > 0,1 karakteristik inovasi, saluran komunikasi, dan
sehingga sudah memenuhi parameter uji peran pimpinan sebesar 56% sedangkan 44%
multikolonieritas dan semua indikator variabel dijelaskan oleh variabel lain diluar yang
pengetahuan dimasukkan dalam model. Hasil diteliti. Goodness of fit pada model PLS dapat
evaluasi outer model variabel karakteristik dilihat dari nilai Q2, semakin tinggi nilai Q2
inovasi, saluran komunikasi, peran pimpinan, maka model semakin fit.
dan penerimaan pegawai mengadopsi konsep Dari hasil penelitian pada pretest
green hospital sesuai tabel 1 dapat diketahui diperoleh nilai Q2 sebesar 0,515 artinya tingkat
bahwa diperoleh nilai outer loading > 0,7, nilai variasi perubahan model yang dapat dijelaskan
AVE > 0,5, nilai composite reliability > 0,7, dan oleh variabel pengetahuan, karakteristik inovasi,
nilai cronbach’s alpha > 0,6, maka seluruh saluran komunikasi, peran pimpinan, dan
variabel yang diukur telah memenuhi parameter penerimaan pegawai mengadopsi konsep green
convergent validity, discriminant validity, dan hospital sebesar 51,5%. Nilai Q2 pada posttest
reliabilitas. Setelah dilakukan pengujian outer diperoleh nilai yang hampir sama yaitu sebesar
model dimana telah didapatkan indikator dan 0,463 artinya tingkat variasi perubahan model
variabel yang valid dan reliabel, maka yang dapat dijelaskan oleh variabel
selanjutnya dilakukan evaluasi inner model. pengetahuan, karakteristik inovasi, saluran

Tabel 1. Convergent Validity, Discriminant validity, dan Reliabilitas


Composite Cronbach’s
Variabel Indikator Outer loading AVE
Reliability Alpha
Karakteristik inovasi K1 0,847 0,682 0,915 0,883
K2 0,799
K3 0,793
K4 0,864
K5 0,824
Saluran komunikasi S2 0,810 0,606 0,821 0,672
S3 0,814
S4 0,707
Peran pimpinan N1 0,842 0,751 0,938 0,918
N2 0,844
N3 0,892
N4 0,873
N5 0,882
Penerimaan pegawai T1 0,907 0,881 0,957 0,932
mengadopsi konsep T2 0,950
green hospital T3 0,957

186
Damayanti, W, A., Raharjo, M., Agushybana, F. / Penerimaan Konsep/ HIGEIA 5 (2) (2021)

Tabel 2. Nilai Signifikansi dan Nilai Smith-Satterthwait test


Nilai Signifikansi Nilai Smith-
Diagram Jalur
Pretest Posttest Satterthwait test
Pengetahuan -> Penerimaan Pegawai 3.795 5.461 20,477
Karakteristik Inovasi -> Penerimaan Pegawai 4.913 6.542 8,789
Peran Pimpinan -> Penerimaan Pegawai 3.957 4.372 9,349
Saluran Komunikasi -> Penerimaan Pegawai 1.873 1.118

komunikasi, peran pimpinan, dan penerimaan Penelitian pada pretest dan posttest
pegawai mengadopsi konsep green hospital menunjukkan hasil signifikansi yang sama
sebesar 46,3%. Selanjutnya dilakukan uji sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
signifikansi dengan uji T, dimana jika nilai T yang kesatu yaitu terdapat pengaruh
statistik >1,96 maka variabel yang diukur pengetahuan terhadap penerimaan pegawai
berpengaruh signifikan terhadap penerimaan mengadopsi konsep green hospital dengan
pegawai rumah sakit terhadap konsep green pengaruh positif, artinya semakin tinggi
hospital. pengetahuan responden maka meningkat pula
Hasil penelitian pada pretest diperoleh tingkat penerimaan pegawai mengadopsi konsep
bahwa variabel karakteristik inovasi, green hospital. Sesuai dengan penelitian Syatra
pengetahuan, dan peran pimpinan berpengaruh dimana pengetahuan memiliki hubungan yang
positif dan signifikan terhadap penerimaan kuat dan positif terhadap adopsi teknologi
pegawai mengadopsi konsep green hospital inseminasi buatan.
dengan nilai T statistik > 1,96, sedangkan Semakin tinggi tingkat pengetahuan
variabel saluran komunikasi tidak berpengaruh seseorang maka semakin mudah untuk
terhadap penerimaan pegawai mengadopsi mengadopsi suatu inovasi baru (Syatra, 2016).
konsep green hospital. Demikian juga dengan Penelitian Wahyuni tentang vasektomi dan
hasil penelitian pada posttest diperoleh bahwa dukungan keluarga didapatkan hasil ada
variabel karakteristik inovasi, pengetahuan, dan hubungan antara tingkat pengetahuan akseptor
peran pimpinan berpengaruh positif dan KB pria terhadap partisipasi dalam vasektomi.
signifikan terhadap penerimaan pegawai Dimana akseptor KB pria dengan tingkat
mengadopsi konsep green hospital dengan nilai T pengetahuan tinggi memiliki kemungkinan
statistik > 1,96, sedangkan variabel saluran untuk ikut berpartisipasi 9,026 kali lebih besar
komunikasi tidak berpengaruh terhadap dibandingkan dengan akseptor KB pria yang
penerimaan pegawai mengadopsi konsep green rendah tingkat pengetahuannya (Wahyuni,
hospital. Hasil uji signifikansi dapat dilihat pada 2013).
tabel 2. Ahmady menyatakan bahwa pengelolaan
Perbedaan variabel karakteristik inovasi, pengetahuan akan mempengaruhi tingkat
pengetahuan, dan peran pimpinan terhadap inovasi serta meningkatkan kualitas kinerja
penerimaan pegawai mengadopsi konsep green organisasi dengan pengelolaan yang semakin
hospital antara pretest dan posttest dapat baik maka akan meningkat pula tingkat
diketahui dengan Smith-Satterthwait test. Dari pengetahuan seseorang sehingga berdampak
nilai Smith-Satterthwait pada tabel 2, dapat positif pada adopsi inovasi (Ahmady, 2016).
diketahui bahwa variabel karakteristik Pengetahuan responden berdasarkan hasil
inovasi, pengetahuan, dan peran pimpinan analisa terjadi peningkatan setelah diberikan
terhadap penerimaan pegawai mengadopsi intervensi berupa edukasi pesan bergambar yang
konsep green hospital berbeda secara signifikan dikirimkan melalui whatsapp, hal tersebut
antara pretest dan posttest dengan nilai T ditunjukkan dengan kenaikan skor rata-rata
statistik pada Smith-Satterthwait test > 1,96. pengetahuan antara pretest sebesar 32,38

187
Damayanti, W, A., Raharjo, M., Agushybana, F. / Penerimaan Konsep/ HIGEIA 5 (2) (2021)

menjadi 64,08 pada posttest. Dilihat dari diadopsi lebih cepat (Priyoto, 2018). Atkin
kenaikan skor tersebut menunjukkan adanya dalam penelitiannya juga menyatakan bahwa
perubahan pengetahuan responden setelah keuntungan relatif dan manfaat yang dirasakan
diberi intervensi. Perbedaan tersebut dikuatkan dapat meningkatkan tingkat adopsi terhadap
juga dengan Smith-Satterwaith test yang suatu inovasi (Atkin, 2015).
menunjukkan adanya hasil secara signifikan Hasil penelitian ini sejalan dengan
variabel pengetahuan berbeda antara pretest dan penelitian Putra yang mendapatkan bahwa
posttest. karakteristik inovasi teknologi berpengaruh
Hasil tersebut sejalan dengan penelitian nyata terhadap peluang mengadopsi inovasi
Ekadinata yang menunjukkan adanya teknologi kedelai. Semakin baik karakteristik
peningkatan pengetahuan responden tentang dari inovasi maka akan meningkatkan peluang
diabetes tipe 2 melalui pemanfaatan aplikasi adopsi inovasi. Semakin tinggi persepsi
whatsapp dengan penggunaan gambar dan teks seseorang terhadap karakteristik inovasi
sebagai media edukasi. Media sosial merupakan merupakan variabel yang penting dalam
fasilitas yang mudah dan murah dalam mempengaruhi keputusan seseorang untuk
mengakses materi edukasi (Ekadinata, 2017). mengadopsi suatu inovasi (Putra, 2020).
Penelitian Cetinkaya juga mendapatkan hasil Penelitian Ball juga mendapatkan hasil
bahwa pengiriman informasi dengan whatsapp bahwa karakteristik inovasi menjadi faktor
bisa meningkatkan pengetahuan siswa dalam pendorong kedua setelah saluran komunikasi
proses pendidikan. Pesan bergambar yang dalam adopsi pendidikan jarak jauh.
dikirim melalui whatsapp memiliki kontribusi Karakteristik inovasi yang semakin baik bisa
positif pada pembelajaran (Cetinkaya, 2017). meningkatkan sikap adopter dalam mengadopsi
Begitu juga dengan penelitian Riswanti yang inovasi tersebut (Ball, 2013).
menyatakan bahwa peningkatan pengetahuan Smith-Satterwaith test menunjukkan
tentang obesitas pada anak sekolah dasar bisa adanya perbedaan secara signifikan variabel
dilakukan dengan pemberian media sebagai karakteristik inovasi antara pretest dan posttest.
sarana pesan edukasi. Penggunaan media Setelah diberikan intervensi terjadi kenaikan
membuat proses belajar siswa menjadi lebih nilai rata-rata karakteristik inovasi pada pretest
menarik sehingga menumbuhkan motivasi ke posttest yaitu dari 21,62 menjadi 22,79, yang
belajar (Riswanti, 2017). menunjukkan bahwa terdapat efek positif dari
Hipotesis yang kedua yaitu terdapat pesan edukasi yang diberikan kepada responden
pengaruh karakteristik inovasi terhadap tentang manfaat penerapan green hospital.
penerimaan pegawai mengadopsi konsep green Menurut Dearing para calon pengadopsi
hospital dengan pengaruh positif, artinya dapat menilai lebih baik setelah memperoleh
semakin baik karakteristik inovasi maka akan informasi tentang sejauhmana manfaat dari
meningkatkan tingkat penerimaan pegawai inovasi tersebut, kemudahan inovasi diterapkan,
mengadopsi konsep green hospital. Karakteristik apakah hasil inovasi bisa dilihat dan diuji coba,
inovasi konsep green hospital meliputi lima hal serta kebutuhan penerapan inovasi (Dearing,
yaitu keunggulan relatif, kompatibilitas, 2018). Penelitian yang dilakukan oleh Wei
kerumitan, dapat diuji coba, dan dapat tentang perilaku adopsi dokter dalam
diobservasi. pemeriksaan non-invasive prenatal testing (NIPT)
Sesuai dengan Rogers yang menyatakan menyatakan bahwa manfaat yang akan diterima
bahwa suatu inovasi yang mempunyai dokter jika melakukan pemeriksaan non-invasive
keunggulan relatif lebih baik, kompatibel prenatal testing (NIPT) bisa meningkatkan
dengan inovasi sebelumnya dan sesuai dengan perilaku adopsi dokter dalam pengiriman tes
kebutuhan, dapat diujicobakan, dapat prenatal (Wei, 2020).
diobservasi hasilnya, serta tidak rumit dalam Seperti dalam penelitian Chias yang
menerapkan, maka inovasi tersebut akan menyatakan tentang manfaat dari penerapan

188
Damayanti, W, A., Raharjo, M., Agushybana, F. / Penerimaan Konsep/ HIGEIA 5 (2) (2021)

green di rumah sakit selain dari segi efisiensi, pretest sebesar 20,35 menjadi 21,57 pada
meningkatkan kesehatan pengguna, juga bisa posttest, yang menunjukkan bahwa terdapat
mengurangi dampak kerusakan lingkungan. efek positif dari pesan edukasi yang diberikan
Untuk keberhasilan penerapan green hospital kepada responden tentang peran pimpinan
diperlukan pengetahuan mendalam tentang dalam penerapan konsep green hospital.
manfaat yang akan diperoleh dan kebutuhan Kebijakan pimpinan menjadi kunci dari
akan penerapan green bagi rumah sakit dan keberhasilan penerapan konsep green hospital.
lingkungan sekitar (Chías, 2017). Intervensi yang diberikan kepada responden
Hipotesis yang ketiga yaitu terdapat memberikan gambaran bahwa semua elemen
pengaruh peran pimpinan terhadap penerimaan green hospital dipengaruhi oleh peran pimpinan.
pegawai mengadopsi konsep green hospital Penelitian Alatas menyatakan tentang
dengan pengaruh positif, artinya semakin baik komitmen pimpinan sangat menentukan
peran pimpinan maka meningkat pula tingkat keberhasilan penerapan konsep green hospital.
penerimaan pegawai mengadopsi konsep green Konsep pelaksanaan green hospital berasal dari
hospital. direktur tapi harus didukung oleh semua staf.
Peran pimpinan merupakan orang-orang Pimpinan harus bisa menetapkan,
yang berpengaruh yaitu orang-orang tertentu menyebarluaskan, dan memberikan
yang mampu mempengaruhi sikap orang lain pemahaman visi misi green hospital ke seluruh
secara informal dalam suatu sistem sosial. stafnya (Alatas, 2019). Menurut Ahmad, salah
Orang yang berpengaruh tersebut berperan satu faktor keberhasilan adopsi green building di
sebagai model dimana perilakunya baik Thailand ditunjukkan oleh kebijakan pimpinan.
mendukung atau menentang akan diikuti oleh Pimpinan berpengaruh terhadap masalah
pengikutnya (Priyoto, 2018). anggaran dan keuangan, kebijakan yang
Hasil penelitian ini sejalan dengan dibuatnya, pembentukan tim, maupun dalam
penelitian Vargo yang menyebutkan tentang aspek pengadaan (Ahmad, 2019). Vargo dalam
peran pimpinan sangat berpengaruh dalam penelitiannya juga menyebutkan tentang peran
mengembangkan inovasi baru di organisasi. pimpinan sangat berpengaruh dalam
Kebijakan pimpinan menentukan tingkat mengembangkan inovasi baru di organisasi.
keberhasilan inovasi yang dikembangkannya Kebijakan pimpinan menentukan tingkat
(Vargo, 2020). Penelitian Dewi juga keberhasilan inovasi yang dikembangkannya
menyatakan bahwa peran pimpinan dalam (Vargo, 2020).
organisasi birokrasi sangat berpengaruh Hipotesis yang keempat yaitu tidak
terhadap proses difusi inovasi budaya kerja. terdapat pengaruh saluran komunikasi terhadap
Komitmen dan konsistensi pimpinan terhadap penerimaan pegawai mengadopsi konsep green
inovasi akan mempercepat proses adopsi inovasi hospital. Informasi tentang green hospital telah
budaya kerja (Dewi, 2015). Gruenhagen dalam didapatkan oleh hampir semua responden.
penelitiannya menyebutkan bahwa pimpinan Sebagian besar responden menyatakan
menjadi peran dominan dalam difusi inovasi informasi tersebut diperoleh dari RSUD
karena pimpinan bertindak sebagai pembuat Tugurejo dan responden juga menyatakan
kebijakan. Sebagai pembuat kebijakan maka rumah sakit telah memberikan informasi dengan
pimpinan juga harus siap memulai perubahan cukup baik. Terdapat dua kemungkinan alasan
pada diri mereka sendiri, sehingga pimpinan penyebab hal tersebut. Yang pertama, rumah
bisa bertindak sebagai model dalam adopsi sakit sudah memberikan informasi cukup baik
suatu inovasi (Gruenhagen, 2020). kepada pegawai tetapi informasi yang
Hasil Smith-Satterwaith test menyatakan disampaikan hanya pada awal waktu penerapan
variabel peran pimpinan berbeda pada pretest konsep green hospital dan tidak dilakukan secara
dan posttest. Setelah diberikan intervensi terjadi terus menerus.
kenaikan nilai rata-rata peran pimpinan pada Kemungkinan lain adalah saluran

189
Damayanti, W, A., Raharjo, M., Agushybana, F. / Penerimaan Konsep/ HIGEIA 5 (2) (2021)

komunikasi yang digunakan kurang tepat dan bahwa saluran komunikasi berpengaruh
kurang bervariasi. Dari hasil penelitian, terhadap keputusan adopsi inovasi pertanian
responden menyatakan media yang paling bioindustri. Komunikasi memiliki peran penting
banyak digunakan rumah sakit dalam dalam membentuk dan mengubah sikap
memberikan informasi tentang green hospital pengadopsi serta mempengaruhi keputusan
adalah MMT, sticker dan banner. Rumah sakit mengadopsi sebuah inovasi. Intensitas
belum memanfaatkan media sosial, website, pemberian informasi dapat meningkatkan
atau audio yang bisa digunakan sebagai saluran persepsi sehingga bisa mengubah keputusan
komunikasi. Dalam era digitalisasi sekarang ini, adopsi (Rushendi, 2016). Penelitian Nordin juga
perkembangan teknologi sudah menjadi suatu menyatakan komunikasi mempunyai peranan
kebutuhan yang bisa mempermudah banyak yang penting dalam penerimaan sebuah inovasi.
kegiatan, salah satunya adalah komunikasi. Strategi komunikasi yang tepat memberikan
Pemanfaatan perangkat teknologi saat ini sudah pengaruh pada penerimaan inovasi baru
familiar dalam kehidupan sehari-hari, sehingga (Nordin, 2015).
penyampaian informasi bisa dilakukan dengan Penelitian Nordin, Adawiyah, dan Wei
media sosial maupun website. juga menyatakan bahwa komunikasi
Menurut Priyoto, untuk mendapatkan mempunyai peranan penting dalam penerimaan
hasil penyebaran inovasi yang optimal dapat sebuah inovasi. Strategi komunikasi yang tepat
dilakukan dengan penggunaan saluran memberikan pengaruh pada penerimaan suatu
komunikasi yang tepat pada situasi yang sesuai inovasi (Nordin, 2015; Adawiyah, 2017; Wei,
dengan karakteristik masing-masing adopter. 2020). Fatimah dalam penelitiannya
Saluran komunikasi merupakan salah satu menemukan salah satu faktor pemanfaatan
elemen pokok dari proses difusi inovasi. pelayanan kesehatan adalah kemudahan dalam
Komunikasi menjadi salah satu hal yang mendapatkan informasi. Informasi yang
penting karena dengan komunikasi akan terjadi diperoleh dapat menjadi pertimbangan dalam
proses berbagi informasi satu sama lain untuk pengambilan keputusan (Fatimah, 2019).
mencapai suatu pemahaman bersama. Esensi
dari proses difusi inovasi adalah pertukaran PENUTUP
informasi dimana seorang individu
mengkomunikasikan suatu ide baru ke satu atau Berdasarkan hasil penelitian
beberapa orang (Priyoto, 2018). Rusmiarti juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif
menyatakan bahwa efek dari pertukaran dan signifikan variabel pengetahuan,
informasi sangat dipengaruhi oleh ketepatan karakteristik inovasi, dan peran pimpinan
dalam memilih saluran komunikasi yang terhadap penerimaan pegawai mengadopsi
digunakan. Kondisi dari pemberi dan penerima konsep green hospital, sedangkan variabel saluran
informasi perlu diperhatikan karena akan komunikasi tidak berpengaruh terhadap
mempengaruhi keefektifan dari penyampaian penerimaan pegawai mengadopsi konsep green
pesan (Rusmiarti, 2015). hospital. Terdapat perbedaan secara signifikan
Hasil penelitian ini sejalan dengan pada variabel pengetahuan, karakteristik
penelitian Putra yang menyatakan bahwa akses inovasi, dan peran pimpinan terhadap
informasi tidak berpengaruh terhadap peluang penerimaan pegawai mengadopsi konsep green
keputusan petani dalam mengadopsi inovasi hospital sebelum dan sesudah diberikan
kedelai varietas grobogan. Semakin sedikitnya intervensi berupa edukasi pesan bergambar yang
akses informasi yang diperoleh atau dimiliki dikirimkan melalui whatsapp.
oleh petani menyebabkan informasi tentang Penelitian ini belum mengkaji tentang
usaha tani tidak bisa tersalurkan (Putra, 2020). faktor lain yang bisa mempengaruhi penerimaan
Namun hasil penelitian ini berbeda adopsi sesuai dengan teori difusi inovasi Rogers,
dengan penelitian Rushendi yang menyebutkan sehingga saran untuk peneliti selanjutnya agar

190
Damayanti, W, A., Raharjo, M., Agushybana, F. / Penerimaan Konsep/ HIGEIA 5 (2) (2021)

bisa mengkaji pengaruh faktor yang lain seperti Production and Management, 2(2), pp. 196–205.
karakteristik adopter, struktur sosial, norma doi: 10.2495/eq-v2-n2-196-205.
sosial, maupun agen perubahan. Dearing, J. W. and Cox, J. G. (2018) ‘Diffusion of
innovations theory, principles, and practice’,
Health Affairs, 37(2), pp. 183–190. doi:
DAFTAR PUSTAKA
10.1377/hlthaff.2017.1104.
Dewi, A. R. (2015) ‘Analisis difusi inovasi dan
Adawiyah, C. R. (2017) ‘Urgensi komunikasi dalam
pengembangan budaya kerja pada organisasi
kelompok kecil untuk mempercepat proses
birokrasi’, Jurnal Masyarakat Telematika dan
adopsi teknologi pertanian’, Forum Penelitian
Informasi, 6(2), pp. 85–100.
Agro Ekonomi, 35(1), pp. 59–74.
Ekadinata, N. and Widyandana, D. (2017) ‘Promosi
Ahmad, T., Aibinu, A. A. and Stephan, A. (2019)
kesehatan menggunakan gambar dan teks
‘Managing green building development – A
dalam aplikasi WhatsApp pada kader
review of current state of research and future
posbindu’, Journal of Community Medicine and
directions’, Building and Environment. Elsevier,
Public Health, 33(11), pp. 1123–1130.
155(January), pp. 83–104. doi:
Fatimah, S. and Indrawati, F. (2019) ‘Faktor
10.1016/j.buildenv.2019.03.034.
pemanfaatan pelayanan kesehatan di
Ahmady, G. A., Nikooravesh, A. and Mehrpour, M.
Puskesmas’, HIGEIA (Journal of Public Health
(2016) ‘Effect of organizational culture on
Research and Development) Journal of Public
knowledge management based on denison
Health Research and Development, 1(3), pp. 84–
model’, Procedia - Social and Behavioral Sciences.
94.
The Author(s), 230(May), pp. 387–395. doi:
Ghozali, I. and Latan, H. (2015) Partial least squares.
10.1016/j.sbspro.2016.09.049.
Konsep, teknik dan aplikasi menggunakan program
Alatas, H. and Ayuningtyas, D. (2019) ‘Implementasi
SmartPLS 3.0. Edisi 2. Semarang: Badan
green hospital di RSUD R . Syamsudin, SH
Penerbit - Undip.
dengan kriteria kerangka kinerja ekselen
Global Green and Healthy Hospital (2018) Global
Malcolm Baldrige’, Jurnal ARSI, 5(2), pp. 85–
green and healthy hospitals annual report 2018.
96.
Gruenhagen, J. H. and Parker, R. (2020) ‘Factors
Allen, J. G. et al. (2015) ‘Green buildings and health’,
driving or impeding the diffusion and
Current environmental health reports, 2(3), pp.
adoption of innovation in mining: A
250–258. doi: 10.1007/s40572-015-0063-y.
systematic review of the literature’, Resources
Atkin, D. J., Hunt, D. S. and Lin, C. A. (2015)
Policy. Elsevier Ltd, 65, pp. 1–9. doi:
‘Diffusion theory in the new media
10.1016/j.resourpol.2019.101540.
environment: toward an integrated technology
Harris, N. et al. (2009) ‘Hospitals going green: A
adoption model’, Mass Communication and
holistic view of the issue and the critical role
Society, 18(5), pp. 623–650. doi:
of the nurse leader’, Holistic Nursing Practice,
10.1080/15205436.2015.1066014.
23(2), pp. 101–111. doi:
Azmal, M. et al. (2014) ‘Going toward green hospital
10.1097/HNP.0b013e3181a110fe.
by sustainable healthcare waste management:
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018)
segregation, treatment and safe disposal’,
Pedoman rumah sakit ramah lingkungan (green
Health, 06(19), pp. 2632–2640. doi:
hospital) di Indonesia.
10.4236/health.2014.619302.
Nordin, S., Rizal, A. R. A. and Yahya, J. (2015)
Ball, J. W. (2013) Factors affecting adoption and diffusion
‘Impak komunikasi terhadap penerimaan
of distance education among health education
inovasi penanaman padi’, Jurnal Pengurusan,
faculty. Dissertation. Carbondale : Southern
44(4), pp. 35–45. doi: 10.17576/pengurusan-
Illinois University.
2015-44-04.
Cetinkaya, L. (2017) ‘The impact of whatsapp use on
Priyoto (2018) Teori sikap dan perilaku dalam kesehatan.
success in education process’, International
Yogyakarta: Nuha Medika.
Review of Research in Open and Distance
Putra, A. A., Nuswantara, B. and Nadapdap, H. J.
Learning, 18(7), pp. 59–74. doi:
(2020) ‘Adopsi inovasi teknologi kedelai
10.19173/irrodl.v18i7.3279.
varietas grobogan di Desa Bantal Kecamatan
Chías, P. and Abad, T. (2017) ‘Green hospitals, green
Bancak Kabupaten Semarang’, Paradigma
healthcare’, International Journal of Energy Bisnis, 3(1), pp. 24–44.

191
Damayanti, W, A., Raharjo, M., Agushybana, F. / Penerimaan Konsep/ HIGEIA 5 (2) (2021)

Risnawati, F., Purwanto, P. and Setiani, O. (2015) buatan terhadap adopsi teknologi IB peternak
‘Penerapan green hospital sebagai upaya sapi potong di Desa Waji Kecamatan Tellu
manajemen lingkungan di Rumah Sakit Siattinge Kabupaten Bone’, Jurnal Ilmu dan
Pertamina Cirebon’, Jurnal EKOSAINS, Industri Peternakan, 3(2), pp. 71–76.
VII(1), pp. 26–39. Topf, M. (2005) ‘Psychological explanations and
Riswanti, I. (2017) ‘Media buletin dan seni mural interventions for indifference to greening
sebagai upaya meningkatkan pengetahuan hospitals’, Health Care Management Review,
tentang obesitas’, HIGEIA (Journal of Public 30(1), pp. 2–8. doi: 10.1097/00004010-
Health Research and Development), 1(1), pp. 96– 200501000-00002.
103. Vargo, S. L., Akaka, M. A. and Wieland, H. (2020)
Rogers, E. M. (1995) Diffusion of innovation. Fifth. ‘Rethinking the process of diffusion in
New York: Free Press. innovation: A service-ecosystems and
Rushendi, N., Sarwoprasdjo, S. and Mulyandari, R. institutional perspective’, Journal of Business
S. H. (2016) ‘Pengaruh saluran komunikasi Research, 116, pp. 526–534. doi:
interpersonal terhadap keputusan adopsi 10.1016/j.jbusres.2020.01.038.
inovasi pertanian bioindustri integrasi Wahyuni, N. P. D. S., Suryani, N. and Murdani, P.
seraiwangi–ternak di Provinsi Jawa Barat’, (2013) ‘Hubungan pengetahuan dan sikap
Jurnal Agro Ekonomi, 34(2), pp. 135–144. doi: akseptor KB pria tentang vasektomi serta
10.21082/jae.v34n2.2016.135-144. dukungan keluarga dengan partisipasi pria
Rusmiarti, D. A. (2015) ‘Analisis difusi inovasi dan dalam vasektomi (di Kecamatan Tejakula
pengembangan budaya kerja pada organisasi Kabupaten Buleleng)’, Jurnal Magister
birokrasi’, Jurnal Masyarakat Telematika dan Kedokteran Keluarga, 1(1), pp. 80–91.
Informasi, 6(2), pp. 85–100. Wei, Y. et al. (2020) ‘Physicians’ perception toward
Sunarto (2018) ‘Environmental strategic planning non-invasive prenatal testing through the eye
Rumah Sakit Persahabatan menuju a green of the Rogers’ diffusion of innovation theory
hospital’, IJEEM, 3(2), pp. 101–114. doi: in China’, International Journal of Technology
doi.org/10.21009/jgg.032.0101. Assessment in Health Care, (May), pp. 1–6. doi:
Syatra, U., K, S. N. and Asnawi, A. (2016) ‘Pengaruh 10.1017/S0266462320000136.
pengetahuan , motivasi dan biaya inseminasi

192

Anda mungkin juga menyukai