Anda di halaman 1dari 4

GREEN HOSPITAL CONCEPTS

Rumah sakit adalah sebuah lembaga pelayanan kesehatan masyarakat yang sarat dengan
berbagai permasalahan, memiliki kemiripan dengan kota kecil. Rumah sakit ini terdiri dari
area tempat tinggal, kantor, workshop, laboratorium, area steril dan non steril dan banyak
bagian lain. Rumah sakit sebagai produk jasa yang intangible (tidak dapat dilihat) memiliki
kecenderungan untuk disimbolisasi oleh pelanggan, baik itu pengguna internal (karyawan
rumah sakit baik itu medis maupun non medis) dan pengguna eksternal (pasien dan
keluarganya, anggota masyarakat dan komunitas secara global).

Pelanggan saat ini semakin bijak dalam memilih rumah sakit. Citra dari rumah sakit terlihat
dari cara pelayanan, harga yang kompetitif, fasilitas yang tersedia, maupun fisik bangunan
yang indah, tidak menyeramkan, bersih dan mudah diakses baik itu dimulai dari area masuk,
parkir, ruang tunggu, ruang tindakan, hingga ruang rawat inap menjadi bahan pertimbangan
dari pelanggan untuk memilih rumah sakit tempat dia ingin dirawat. Oleh karena itu,
pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pelanggan dalam fisik bangunan menjadi perhatian
utama untuk menambah daya tarik pelanggan untuk memilih rumah sakit tersebut.
Diharapkan, setiap ruangan yang ada di rumah sakit dapat dapat memberikan pengaruh
positif bagi pasien serta mampu berfungsi sebagai stress healing.

Green hospital merupakan konsep baru dalam perancangan dan manajemen rumah sakit.
Konsep green hospital ini mengorientasikan rumah sakit sebagai bangunan yang berwawasan
lingkungan dan jawaban atas tuntutan kebutuhan pelayanan atas pelayanan paripurna serta
berbasis kenyamanan dan keamanan lingkungan rumah sakit.

Green  merupakan subjek baru dalam konsep perancangan serta manajemen. Munculnya
konsep green ini merupakan respon dari memburuknya kondisi lingkungan akibat pemanasan
global dan pemborosan energi. Ada banyak pendapat mengenai makna dari green itu sendiri.
Ada yang berpendapat green  memiliki makna harfiah yaitu hijau atau penghijauan, akan
tetapi ada juga yang berpendapat bahwa green disini memiliki makna tersirat seperti hemat
energy, sehat, ramah lingkungan, dan masih banyak opini-opini tentang green lainnya.
Namun dapat kita simpulkan bahwa green merupakan sebuah pemikiran baru
dalam enviromental response demi menciptakan lingkungan yang berkelanjutan
(sustainable). Dalam konteks rumah sakit dan respon terhadap lingkungan, kata green disini
dapat kita maknai sebagai usaha untuk memaksimalkan kesehatan, baik itu kesehatan
pengguna internal atau pengguna external.

Demi menciptakan penyembuhan pasien yang efisien, paduan antara arsitektur dan pelayanan
rumah sakit perlu dipadankan. Arsitektur juga memiliki peranan penting dalam usaha
penyembuhan pasien, pada rumah sakit pertimbangan design dan ruang yang nyaman mampu
memberikan motivasi dalam proses penyembuhan pasien. Ukuran ruangan harus dibangun
seefisien mungkin, tidak terkecuali untuk bangsal kelas tiga. Ruang yang terlalu sempit justru
akan membuat pasien merasa terintimidasi. Ukuran ruang yang baik harus memberikan
keleluasaan bagi pengguna untuk bergerak. Penzoningan atau tata letak dalam ruang
perawatan harus diatur dari awal seperti posisi pasien dan orientasinya, lokasi pengunjung,
lokasi lemari, lokasi peralatan medis, tempat istirahat keluarga, sehingga ketika proses
perawatan oleh pelayan medis tidak terganggu.

Manusia pada dasarnya ingin selalu dekat dengan alam, begitu juga pasien yang sedang
dalam proses perawatan, sehingga segala sistem yang ada pada ruang perawatan harusnya
tersedia secara alami (kecuali perawatan pada pasien khusus yang membutuhkan ruang
isolasi atau ruang dengan standar khusus). Sistem pengudaraan pada ruangan tidak harus
dipaksakan menggunakan air conditioner,  dengan sistem cross ventilation sebenarnya sudah
cukup. Dengan membuat bukaan berukuran 1/3 (atau disesuaikan dengan iklim daerah) dari
luas lantai pada dua sisi dinding berlawan dan membuat bukaan pada bagian bawah dan atas
dinding ruangan mampu memaksimalkan pergerakan udara (masuk dan keluar) pada ruangan.
Jika ruangan berada ditengah kota yang cenderung padat, panas dan berpolusi, penghawaan
bisa dimaksimalkan dengan penghijauan misalnya dengan menata tanaman peneduh di sekitar
ruangan perawatan serta penanaman tanaman penawar polutan dari gas buangan kendaraan
(misalnya tanaman kacang-kacangan), selain itu pembuatan kolam-kolam air disekitar
gedung mampu mengurangi termal udara karena proses evaporasi.
Pencahayaan untuk ruang perawatan juga bisa kita hadirkan dari pencahayaan alami
menggunakan sinar matahari. Dengan memberikan bukaan jendela transparan berukuran
minimal 2/3 dari luas lantai cukup untuk pencahayaan alami ruang.  Selain itu untuk sumber
energi bersih tanpa buangan karbon, rumah sakit dapat menggunakan tools sistem konversi
tenaga alami menjadi listrik seperti solar cell, kincir angin, dan lain-lain.
Pengelolaan sampah juga perlu diperhatikan. Sebuah rumah sakit dengan konsep green
hospital harus memulai melakukan pemilahan sampah lebih sensitif menjadi empat atau lebih
kategori seperti sampah basah organik, sampah kering (kertas), sampah botol/kaca/plastik,
sampah kaleng, dan lain-lain. Setelah pemilahan dilakukan, ada baiknya sampah yang sudah
dihasilkan diolah oleh rumah sakit secara mandiri, misalnya sampah organik diolah menjadi
pupuk organik, botol plastik dan wadah dapat digunakan untuk media tanam untuk
kegiatan urban farming. Hasil dari kegiatan urban farming ini sendiri dapat
memberikan benefit tersendiri bagi rumah sakit, baik itu dari segi ekonomi, ekologi, bahkan
edukasi.

Selain itu, buangan limbah kimia berbahaya yang berupa cairan atau padat perlu disterilkan
sehingga ketika dilepaskan keluar bangunan tidak membahayakan warga dan lingkungan.
Sistem pembuangan air juga dapat dibenahi, air kotoran padat dan cair dapat dipisahkan
kemudian disterilkan, setelah itu dapat digunakan kembali untuk keperluan seperti menyiram
tanaman, membuat pupuk kompos, dan lain-lain. Rumah sakit juga harus  mempunyai
program pengurangan zat-zat toksik dan zat-zat berbahaya lainnya, green cleaning dengan
menggunakan produk-produk pembersih/disinfektan yang tidak berbahaya.

High performance design tentunya akan sangat berpengaruh dalam menerapkan green


hospital. Pemilihan material dan pewarnaan menjadi sangat penting untuk menciptakan ruang
yang convivial. Untuk mencapai bangunan yang memiliki performan tinggi, sebuah green
hospital sebaiknya menggunakan material bangunan yang tahan lama dan mudah
dibersihkan. Ada baiknya material yang digunakan adalah material yang diproduksi lokal,
sehingga jika kita hitung emisi gas buangan yang dihasilkan dari proses produksi hingga
transportasi pendistribusian material sangat rendah dibandingkan penggunaan material
import. Banyak material lokal yang bisa kita terapkan pada bangunan rumah sakit seperti
genteng dari tanah liat yang cenderung dapat menahan panas matahari, penggunaan bambu
yang dipadankan dengan semen sehingga dapat menjadi struktur ringan pengganti aluminium
truss, penggunaan material alam lainnya sebagai bagian dari dekorasi ruangan sehingga
ruangan menjadi sangat asri dengan kesan natural.

Bukaan yang luas dan transparan dengan pemandangan taman yang asri di setiap ruang
perawatan atau ruang kerja bagi karyawan akan memberikan energi positif dan sense yang
baik. Kesan natural yang dihadirkan dengan pemandangan alam akan mendukung usaha
penyembuhan pasien dan peningkatan etos kerja karyawan. Dengan menghadirkan ruang
terbuka pendukung seperti lapangan dengan garden elements and furnitures (misalnya, kolam
ikan, kebun, bangku taman yang unik, street statues, dan lain-lain) dapat dimanfaatkan untuk
kegiatan komunitas seperti senam aerobik, yoga, membaca buku, atau sekedar ruang untuk
memenuhi kebutuhan sosial. Rumah sakit juga dapat menghadirkan taman dengan berbagai
macam tema seperti, taman untuk lansia, taman untuk anak-anak, taman untuk penyandang
disabilitas, atau taman bunga dengan wewangian aroma terapi sebagai healing garden, dan
lain-lain. Semakin banyak ruang hijau pada area rumah sakit maka kualitas udaranya akan
semakin membaik, selain memberikan kontribusi udara yang bersih bagi rumah sakit,
penghijauan tersebut juga menjadi ruang terbuka baru yang dapat dimanfaatkan untuk
aktivitas pengguna internal dan external.

Dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa green hospital concepts bertujuan untuk
mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan memiliki usaha untuk tetap menjaga
kelestarian lingkungan, selain itu dengan menerapkan green hospital concepts proses
penyembuhan pasien menjadi sangat ideal, kesehatan pengguna internal dan external tetap
terjaga. Dengan green hospital concepts juga ruang-ruang yang sehat, alami, dan ramah
terbentuk mendukung seluruh kegiatan yang ada pada rumah sakit tersebut.

Anda mungkin juga menyukai