Anda di halaman 1dari 20

GREEN WORKPLACE

(ECO-OFFICE) KELOMPOK 4
M.RIFKI NURYUSUF
ADI SOFYAN MUKHLAS
TEGUH PRASETYO
QURAESI SYIHAB
GREEN WORKPLACE

 Masalah lingkungan telah menjadi isu penting di berbagai belahan dunia. Isu
lingkungan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi, ekonomi,
sosial, budaya, dan politik.
 Dalam hal ini kegiatan perkantoran berkembang pesat seiring dengan
perkembangan niaga dan jasa. Berbagai aktivitas di kantor banyak
menggunakan energi (listrik & air) dan menghasilkan sampah yang berdampak
negatif terhadap lingkungan hidup seperti kertas dan plastik. Akan tetapi
perusahaan-perusahaan atau perkantoran-perkantoran tersebut tidak
menyadari dampak yang akan timbulkan akibat aktivitas-aktivitas yang
ditimbulkan seperti polusi, keracunan, kebisingan, hingga perusakan
lingkungan.
GREEN WORKPLACE

 Salah satu upaya untuk mencegah dan mengurangi pencemaran yang


disebabkan oleh aktivitas perkantoran adalah dengan menerapkan Sistem
Manajemen Lingkungan dari ISO 14000 di lingkungan perkantoran melalui
Konsep Eco-Office atau Green Office atau Green Workplace.
 Eco-Office adalah salah satu upaya yang efektif untuk mewujudkan komunitas
kantor yang ramah lingkungan yaitu dengan terciptanya lingkungan kantor
yang bersih, indah, nyaman dan menyehatkan yang digagas semenjak tahun
2006.
DEFINISI ECO-OFFICE

Eco-Office Istilah dalam bahasa inggrisnya Eco berasal dari penyingkatan kata
Ecology dan Office tidak lain bermakna kantor atau perkantoran. Jadi Eco-Office
adalah kantor peduli lingkungan yang telah mewujudkan penerapan sistem
manajemen lingkungan dalam kegiatan perkantoran. Tujuannya adalah
menciptakan lingkungan kantor yang bersih, indah, nyaman serta menyehatkan.
KONSEP ECO-OFFICE

World Wildlife Fund (WWF) dalam Ratnaningsih (tt, h.5-6) mengeluarkan kriteria
green office yang diisyaratkan bagi sistem pengelolaan lingkungan di suatu
lingkungan perkantoran dengan minimum kriteria berikut:
 Program lingkungan
 Pengembangan secara terus menerus.
 Koordinator pelaksana.
 Menumbuhkan kesadaran personel.
KONSEP ECO-OFFICE

Untuk menentukan apakah perkantoran itu dapat dikatakan sebagai Eco-Office,


dalam Fachrial (2010, h.9-12) Green Building Council Indonesia (GBCI)
menentukan kriteria menurut sudut pandang yang berbeda-beda antara lain:
 Menurut Perencanaan Ruang atau Space planning/Facility Planning.
 Menurut Jenis Bahan, Peralatan ataupun Material yang akan digunakan.
 Menurut Cara Penggunaan dan Operasinya.
 Perilaku/Behaviour.
KONSEP ECO-OFFICE

Dari Kementrian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia yang di sebutkan
oleh Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo memiliki cara penerapan Eco-Office
ini, yaitu:
 Pengadaan dan Penggunaan Barang dan Peralatan.
 Penggunaan Energi Listrik.
 Penggunaan Air Bersih.
 Penanganan Sampah/ Limbah.
 Pemeliharaan Gedung dan Kantor.
 Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Pekarangan atau Rooftop.
 Penggunaan Kendaraan Kantor.
 Pelaksanaan dan Pemantauan.
MANFAAT KONSEP ECO-OFFICE

Fachrial (2010, h.13-16) menyebutkan keterbatasan yang disediakan oleh alam


sekitar atau lingkungan perlu dipantau dan dicarikan solusi. Dengan adanya
Konsep Eco-Office ini diharapkan mampu mengatasi berbagai keterbatasan-
keterbatasan yang ada seperti:
 Mengatasi Keterbatasan Ruang Terbuka Hijau.
 Mengatasi Keterbatasan Penyediaan Air Bersih Perkantoran.
 Mengatasi Keterbatasan Suplai Energi Listrik Perkantoran.
 Mengatasi Keterbatasan pengelolaan sampah dan limbah perkantoran
POSTER PENERAPAN GREEN
WORKPLACE DI AREA KAMPUS
PENDAPAT STAKEHOLDERS UNBAJA
TENTANG GREEN WORKPLACE
Dosen Fakultas Teknik Universitas Banten Jaya
 Menurut Ibu A Konsep Eco-Office masih belum diterapkan di kampus 1
UNBAJA, tapi beliau percaya Konsep ini dapat diterapkan di masa yang akan
datang dan dapat segera direalisasikan, beliau juga merasa dari lima Point
penerapan Eco-Office, hanya menjaga kebersihan lah point yang sudah
diterapkan di kampus 1 UNBAJA. Selain itu beliau berpendapat bahwa seluruh
Civitas akademika Kampus 1 UNBAJA dapat mulai menerapakan Konsep Eco-
Office dimulai dari diri masing-masing. Dan tentunya dengan penerapan
Konsep ini akan membuat rasa nyaman dan senang bagi seluruh stakeholders
terkait.
PENDAPAT STAKEHOLDERS UNBAJA
TENTANG GREEN WORKPLACE
 Menurut Ibu H Konsep Eco-Office sudah diterapkan tapi masih belum
maksimal. Menurut beliau Konsep ini mempunyai tujuan untuk menghasilkan
lingkungan yang menggunakan sumber daya dan energi material yang lebih
sedikit yang akan berdampak pada minimasi pemborosan. Menjaga
kebersihan, mengatur suhu ruangan dan menghemat air adalah salah tiga dari
lima point penerapan Eco-office yang sudah diterapkan di kampus 1 UNBAJA
dan hal ini masih bisa dikembangkan dan ditambah dengan penerapan
lainnya. Beliau berharap stakeholder UNBAJA memahami Konsep ini dan
mengembangkan nya di Kampus 1 UNBAJA dan hal pertama yang harus
dilakukan untuk merealisasikan Konsep ini adalah melakukan diskusi terhadap
stakeholder UNBAJA berkaitan dengan Konsep Green Workplace dan
manfaatnya apabila diterapkan di Kampus 1 UNBAJA.
PENDAPAT STAKEHOLDERS UNBAJA
TENTANG GREEN WORKPLACE
Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Banten Jaya
 Menurut Saudara S Konsep Eco-Office sudah cukup diterapkan di lingkungan kampus 1
UNBAJA. Menurut Saudara S Konsep Green Workplace merupakan Konsep bisnis
berorientasi profit dengan visi menjaga kelestarian lingkungan hidup dalam aktifitas
bisnisnya. Implementasinya berkonsentrasi pada produk dan jasa yang ramah lingkungan
dengan menggunakan produk-produk organik dan menghindari bahan plastik yang sangat
mencemari lingkungan dan alam. Menurut Saudara S Konsep ini dapat dikembangkan
lebih baik dimasa depan, asalkan ada kejujuran dan keadilan sosial dalam menerapkan
Konsep ini, yaitu dengan tidak membeda-bedakan status setiap individu dalam
menjalankan Konsep ini. Ruang terbuka hijau adalah salah satu dari lima point
penerapan Konsep green workplace yang sudah diterapkan di kampus 1 UNBAJA menurut
saudara S. Hal ini menurutnya sangat berkaitan erat dengan alam yang kita jaga, maka
alam pun juga akan menjaga kita sebagaimana kita menjaga alam juga. Saudara S
berharap seluruh stakeholders UNBAJA dapat lebih peka lagi terhadap lingkungan dan
lebih meningkatkan kualitas serta fasilitas yang ada.
PENDAPAT STAKEHOLDERS UNBAJA
TENTANG GREEN WORKPLACE
 Menurut saudara F Konsep Eco-Office sudah diterapkan dengan baik. Menurut
saudara F Konsep ini adalah Konsep yang perlu disebarluaskan terutama dalam
manajemen sampah Indonesia. Bangunan semacam ini punya pengelolaan
sampah ramah lingkungan hingga pengangkutan sampah ramah lingkungan.
Artinya, emisi dan energi yang digunakan bisa dikurangi. Konsep ini dapat
menjadi hal yang baik apabila konsisten diterapkan dan dapat memberikan
inspirasi dalam bekerja dan belajar. Dua dari lima point penerapan Green
Workplace yang ada sudah cukup dijalankan oleh UNBAJA yaitu penghematan air
dan ketersediaan ruang terbuka hijau. Saudara F juga berpendapat bahwa
kebersihan yang ada di kampus masih kurang bersih, dan menjaga kebersihan
kampus itu merupakan hal yang sangat penting karena dengan menjaga
kebersihan lingkungan, secara tidak langsung juga akan menjaga kesehatan
dalam diri kita dan lingkungan sekitar. Saudara F berharap penerapan Green
Workplace dapat terpenuhi dan dapat terus dilanjutkan dimasa depan.
PENDAPAT STAKEHOLDERS UNBAJA
TENTANG GREEN WORKPLACE
Karyawan atau Staff Akademik Kampus 1 UNBAJA
 Menurut Ibu N Konsep Eco-Office belum diterapkan dan hanya terlihat
disampulnya saja tapi belum masuk lebih dalam ke Konsepnya. Menurut
beliau Konsep ini adalah Konsep empat kerja yang memperhatikan dan
menerapkan dampak aktivitas operasi perusahaan pada lingkungan.
Menghemat air, menghemat listrik, menjaga kebersihan merupakan tiga dari
lima point penerapan green workplace yang sudah diterapkan di lingkungan
kampus 1 UNBAJA. Beliau berharap dengan adanya Konsep ini dapat
memberikan kenyamanan bagi karyawan dan mahasiswa yang beraktifitas di
kampus 1 UNBAJA. Dan beliau juga berharap Disetiap divisi terdapat tanaman
dan ventilasi udara yang baik dan memanfaatkan setiap lantai agar sirkulasi
udara dapat bekerja dengan baik, sehingga para mahasiswa dan pegawai
dapat melihat dan merasakan kesejukan pada kampus 1 UNBAJA
ALTERNATIF STAKEHOLDERS UNBAJA
TENTANG GREEN WORKPLACE
Ada beberapa point penting alternatif untuk diterapkan demi mewujudkan Eco-
Office di Kampus 1 UNBAJA yang dikemukakan oleh para stakeholders adalah:
 Memperhatikan upaya kebersihan lingkungan, khususnya melakukan kegiatan
kebersihan atas inisiatif dan kesadaran diri sendiri.
 Setiap divisi terdapat tanaman dan ventilasi udara yang baik, agar sirkulasi
udara dapat bekerja dengan baik.
 Pengaturan tata ruang staff atau mahasiswa yang disesuaikan dengan jumlah
staff atau mahasiswa sehingga ruangan tidak sesak dan berjubel.
 Membiasakan membuka sedikit jendela agar sirkulasi udara terjaga dan
membuka gorden untuk membiarkan cahaya matahari masuk .
ALTERNATIF STAKEHOLDERS UNBAJA
TENTANG GREEN WORKPLACE
 Mengadakan sosialisasi atau penyuluhan mengenai Eco-Office secara rutin.
 Setiap Divisi melakukan upaya penghijauan baik di dalam maupun di luar
ruangan.
 Setiap pegawai dan mahasiswa meningkatkan kesadaran diri sendiri dan
kepekaan terhadap lingkungannya masing-masing (perubahan mindset).
 Memiliki bak sampah yang berbeda sesuai dengan jenis sampah baik didalam
ruangan maupun diluar ruangan.
Langkah-langkah Strategis Konsep Eco-
Office Di Kampus 1 UNBAJA
Dengan demikian kami memberikan sebuah rekomendasi langkah-langkah
strategis yang disebut “Seven Resolution Strategy Of Eco-Office” untuk
mewujudkan Eco-Office di kampus 1 UNBAJA, yaitu:
1. Pembuatan regulasi/peraturan/tata tertib/kebijakan yang lebih jelas terkait
dengan pelaksanaan Eco-Office.
2. Setiap divisi dan prodi harus memiliki program lingkungan internal.
3. Setiap divisi dan prodi dianjurkan untuk melakukan pembentukan tim khusus
Eco-Office.
4. Pelaksanaan sosialisasi rutin terkait dengan Eco-Office yang diikuti oleh
seluruh stakeholders kampus 1 UNBAJA dan dibarengi dengan kegiatan laporan
rutin dari tiap pimpinan terkait pelaksanaan Eco-Office.
Langkah-langkah Strategis Konsep Eco-
Office Di Kampus 1 UNBAJA
5. Penataan ruangan dan layout ruangan yang sesuai dengan tujuan Konsep Eco-
Office.
6. Setiap divisi dan prodi harus memiliki inovasi kegiatan dalam menciptakan
lingkungan bersih dan sehat yang diadakan secara rutin.
7. Diadakan Perlombaan Eco-Office secara rutin antar divisi dan prodi yang
rincian penilaiannya tiap indikator diumumkan secara terbuka.
Konsep Eco-Office sederhana yang lebih mudah
untuk diterapkan oleh Kampus 1 UNBAJA

Anda mungkin juga menyukai