Anda di halaman 1dari 122

+62 812-7831-7002

PROPOSAL SKRIPSI

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN TROMBOSIT YANG


SEGERA DIPERIKSA DAN DITUNDA 3 JAM PADA ALAT
HEMATOLOGY ANALYZER DIRUI BCC 3600A

Siska Febriarsari
51122022.P

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI DIV
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2023
PROPOSAL SKRIPSI

PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN TROMBOSIT YANG


SEGERA DIPERIKSA DAN DITUNDA 3 JAM PADA ALAT
HEMATOLOGY ANALYZER DIRUI BCC 3600A

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar


Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis

Siska Febriarsari
51122022.P

INSTITUT ILMU KESEHATAN DAN TEKNOLOGI


MUHAMMADIYAH PALEMBANG
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM STUDI DIV
TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
TAHUN 2023

ii
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini diajukan oleh :


Nama : Siska Febriarsari
NIM : 51122022.P
Program Studi : DIV Teknologi Laboratorium Medis
Fakultas : Sains dan Teknologi
Judul Tugas Akhir : Perbedaan Hasil Pemeriksaan Trombosit yang Segera
Diperiksa dan Ditunda 3 Jam Pada Alat Hematology
Analyzer Dirui BCC 3600A

Telah diperiksa dan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta
disetujui untuk dilakukan proses ujian proposal tugas akhir.

Palembang, 17 Mei 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Aristoteles,S.Kep.,M.Kes.,Ph.D Bastian,S.Si.T.,M.Biomed
NBM : 1206450 NBM : 1319320

Disetujui
Ketua Program Studi

Bastian,S.Si.T.,M.Biomed
NBM : 1319320

HALAMAN PENGESAHAN

iii
Nama : Siska Febriarsari
NIM : 51122022P
Program Studi : DIV Teknologi Laboratorium Medis
Fakultas : Sains dan Teknologi
Judul Tugas Akhir : Perbedaan Hasil Pemeriksaan Trombosit Yang Segera
Diperiksa dan Ditunda 3 jam Pada Alat Hematologi
Analyzer Dirui BCC 3600A

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
sarjana terapan pada program Studi DIV Teknologi Laboratorium Medis
Fakultas Sains dan Teknologi Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi
Muhammadiyah Palembang

DEWAN PENGUJI

Pembimbing 1 : Aristoteles,S.Kep.,M.Kes.,Ph.D ( ................................)


Pembimbing 2 : Bastian, S.Si.T.,M.Biomed ( ................................)
Penguji 1 : Nurhidayanti, S.Si. M.Kes ( ................................)
Penguji 2 : Denny Juraijin, S.Si., M.Si ( ................................)

Ditetapkan di : Palembang
Tanggal, 17 Mei 2023
Dekan

Zairinayati, SKM., M.Kes

iv
HALAMAN PERNYATAAN ORIGINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber yang dikutip maupun

dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Siska Febriarsari


NIM : 51122022.P
Tanda Tangan :

Materai 10.000

…………………………….
Tanggal : 17 Mei 2023

v
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI

Bismilahirrahmanirrohim
Yang bertandatangan dibawah ini, saya :
Nama : Siska Febriarsari
NIM : 51122022.P
Program Studi : DIV Teknologi Laboratorium Medis
Judul : Perbedaan Hasil Pemeriksaan Trombosit yang Segera
Diperiksa dan Ditunda 3 Jam Pada Alat Hematology
Analyzer Dirui BCC 3600 A
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royaliti kepada Perpustakaan Institut Ilmu Kesehatan
dan Teknologi Muhammadiyah Palembang atas penulisan Skripsi saya, demi
mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Memberikan hak penyimpanan, mengalihmediakan / mengalihformatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya,
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada Perpustakaan Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah
Palembang, tanpa perlu meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis / pencipta.
3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak Perpustakaan Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah
Palembang, dari semua bentuk tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran
hak cipta dalam Skripsi ini.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

Palembang, 17 Mei 2023


Penulis,

Siska Febriarsari
NIM: 51122022.P

vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Siska Febriarsari

Tempat / Tanggal Lahir : Purbalingga / 21 Februari 1978

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Menikah

Alamat : Jl. Inspektur Marzuki Perumahan Prada Regency II

Blok B.9 RT. 05 RW. 08 Kel. Siring Agung

Kec. Ilir Barat I Palembang

Pendidikan :

1. TK NU Lahat Tahun 1983 – 1984

2. SD N 14 Lahat Tahun 1984 – 1990

3. SMP Swasta Santo Yosep Tahun 1990 – 1993

4. SMA N 15 Bandung Tahun 1993 – 1996

5. D III Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Bandung Tahun 1997 – 2000

vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO: “Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia


menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendakla ia menguasai ilmu,
dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia
menguasai ilmu,”

KUPERSEMBAHKAN KEPADA :
1. Terima kasih kepada Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, rahmat,
dan syafaatnya sehingga saya dapat menyelesaikan dalam penyusunan skripsi
ini.
2. Terimakasih kepada Bapak dan Ibu telah menjadi orang tua sekaligus teman
terbaikku selama ini. Tempat terbaik untuk mengadu dan berbagi suka dan
duka selain pada-Nya. Yang tak henti-henti nya berdoa dan memberikan yang
terbaik untuk kesuskesan anaknya.
3. Terima kasih kepada suami yang telah menjadi support system dan booster
yang baik dikala up and down nya diri ini. Telah bersedia meminjamkan
telinga dan waktunya untuk mendengarkan keluh kesah dan tetap menemani
diri ini berproses untuk menjadi yang lebih baik.
4. Terimakasih kepada keluarga ku (ayuk, adek dan keponakan) yang selalu
memberi kasih sayang, cinta, ketulusan, kesabaran serta dukungan moral dan
material yang luar biasa demi keberhasilanku dalam menggapai cita-cita.
5. Terima kasih kepada pembimbingku Bapak Bastian, S.Si.T., M. Biomed dan
Bapak Aristoteles,S.Kep.,M.Kes.,Ph.D selaku pembimbing saya yang telah
sabar dalam membantu saya dan selalu membimbing mengerjakan Skripsi ini
walaupun terkadang banyak sekali kesalahan Bapak tetap sabar menghadapi
saya. Serta terimakasih kepada para dosen.
6. Terimakasih kepada Ibu Nurhidayanti, S.Si., M.Kes. selaku dosen penguji
untuk masukan dan sarannya.

viii
7. Terimakasih kepada Bapak Denny Juraijin, S.Si.,M.Si dan selaku dosen
penguji untuk masukan dan sarannya.
8. Terimakasih kepada Teman-teman di laboratorium Ernaldi Bahar Kms Aidil
Fitri, Syafriani, Emilda, Gloria, Uly, Yusmarlina, Evie, Rini, Indah, Intan,
Hening yang selalu mendukung dan membantu terutama dalam jadwal dinas
selama saya kuliah.
9. Terima kasih kepada seluruh teman-teman diklat dan seganap karyawan/ti di
RS Ernaldi Bahar.
10. Terimakasih kepada keluarga tercinta yang telah sabar dan mendukung
selama perkuliahan selesai.

ix
KATA PENGANTAR

Alhamdulliah puji syukur penulis ucapkan Kepada Allah SWT karena atas
Berkat Rahmat dan Ridho-nya penulis bisa menyelesaikan Proposal ini dengan
judul “PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN TROMBOSIT YANG
SEGERA DIPERIKSA DAN DITUNDA 3 JAM PADA ALAT
HEMATOLOGY ANALYZER DIRUI BCC 3600 A” sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium
Medis di Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi Muhammadiyah Palembang
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Dalam penyusunan Proposal ini penulis sangat menyadari bahwa masih
banyak terdapat kekuragan pada Proposal penelitian ini dikarenakan keterbatasan
ilmu pengetahuan, pengalaman serta kekhilafan yang penulis miliki. Maka dari
itu, dengan ikhlas penulis mengharapkan Kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua pihak.
Penyusun Skripsi tidak akan terlaksana dengan baik tanpa bantuan,
bimbingan serta saran dari berbagai pihak. Untuk itulah pada kesempatan ini
penulis mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Heri Shatriadi CP., M.Kes Selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan
dan Teknologi Muhammadiyah Palembang
2. Ibu Zairinayati, SKM., M.Kes Selaku Dekan Fakultas Saind dan
Teknologi Institut Ilmu Kesehatan Dan Teknologi Muhammadiyah
Palembang
3. Bapak Bastian, S.Si.T., M.Biomed selaku ketua Program Studi S.Tr.
Teknologi Laboratorium Medis Institut Ilmu Kesehatan dan Teknologi
Muhammadiyah Palembang
4. Bapak Aristoteles,S.Kep.,M.Kes.,Ph.D dan Bapak Bastian, S.Si.T,.
M.Biomed selaku dosen pembimbing saya yang selalu memberikan
dukungan, bimbingan, perhatian dan semangat dari awal menjadi
mahasiswa hingga saat ini.

x
5. Ibu/ Bapak Selaku penguji saya
6. Para dosen dan staf Program studi Sarjana Terapan Teknologi
Laboratorium Medis Institut Ilmu Kesehatan Dan Teknologi
Muhammadiyah Palembang
Semoga Allah SWT membalas dan melimpahkan Rahmat serta
Hidayah-nya dan menjadikan sebagai amal jariyah. Akhirnya semoga
Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembangunan ilmu pendidikan dan ilmu
kesehatan serta bagi semua yang membacanya, Amin.

Palembang, 1444 H
2023 M

Siska Febriarsari
NIM: 51122022.P

xi
ABSTRAK

Nama : Siska Febriarsari


NIM : 51122022.P
Program Studi : DIV Teknologi Laboratorium Medis
Fakultas : Sains dan Teknologi
Judul Tugas Akhir : Perbedaan Hasil Pemeriksaan Trombosit yang Segera
Diperiksa dan Ditunda 3 Jam Pada Alat Hematology
Analyzer Dirui BCC 3600 A
Jumlah Halaman : (xxi + 76 halaman + lampiran)

Latar Belakang : Pemeriksaan hitung jumlah trombosit bila disimpan pada suhu
kamar harus segera diperiksa pada interval kurang dari dua jam karena
perubahan jumlah sel darah. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit menggunakan
sampel darah EDTA stabil selama 2 jam pada suhu 200C-250C. Penundaan
pemeriksaan laboratorium sering terjadi biasanya disebabkan oleh beberapa factor
salah satunya pergantian shift. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui apakah ada
perbedaan hasil hitung jumlah trombosit yang di periksa segera dengan yang di
periksa 3 jam dari pengambilan sampel. Metode penelitian : Penelitian ini adalah
kuantitatif deskriptif analitik dengan desain penelitian one group postest only.
Sampel yang diperiksa segera sebagai pretest dan sampel yang diperiksa 3 jam
sebagai posttest. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seluruh pasien dengan permintaan darah rutin di Rumah Sakit Ernaldi Bahar
Provinsi Sumatera Selatan. Darah EDTA di periksa segera dan di tunda 3 jam dari
pengambilan darah dengan menggunakan Hematology Analyzer . Hasil : Hasil
pemeriksaan trombosit dianalisis dengan uji T berpasangan dengan tingkat
kepercayaan 95%. Rata-rata hasil hitung jumlah trombosit yang di periksa segera
358.800 mm3 hasil hitung jumlah trombosit yang di periksa 3 jam 313.966,67
mm3. Kesimpulannya, Terdapat perbedaan Hasil Pemeriksaan Trombosit Yang
Segera Periksa Dan Ditunda 3 Jam Setelah Pengambilan Darah dengan nilai (sig 2
tailed) 0,000 < 0,05. Simpulan : Tidak disarankan untuk melakukan penundaan
pemeriksaan trombosit.

Kata kunci : Hitung jumlah trombosit, diperiksa segera, diperiksa 3jam


Daftar Pustaka : 32 (1999-2022)

xii
ABSTRACT

Name : Siska Febriarsari


NIM : 51122022.P
Study Program : DIV Medical Laboratory Technology
Faculty : Science and Technology
Title of Final Project: Differences in Immediate Platelet Examination Results
Checked and Delayed 3 Hours on the Hematology
Analyzer Tool BCC 3600 A
Number of Pages : (xxi + 76 pages + attachments)

Background : Examination of the platelet count when stored at room temperature


must be checked immediately at intervals of less than two hours because of
changes in the number of blood cells. Examination of the platelet count using
EDTA blood samples was stable for 2 hours at 200C-250C. Delays in laboratory
examinations that often occur are usually caused by several factors, one of which
is the change of shift. Research Objectives: to find out whether there is a
difference in the results of platelet counts that are checked immediately with those
that are checked 3 hours from sampling. Research method: This research is a
quantitative descriptive analytic research design with one group posttest only.
Samples that were examined immediately as a pretest and samples that were
examined 3 hours as a posttest. The research subjects used in this study were all
patients with routine blood requests at the Ernaldi Bahar Hospital, South Sumatra
Province. EDTA blood was checked immediately and delayed 3 hours from blood
collection using a Hematology Analyzer. Results: Platelet examination results
were analyzed by paired t test with a 95% confidence level. The average result of
a platelet count that was examined immediately was 358,800 mm3. The result of a
platelet count that was examined 3 hours was 313,966.67 mm3. In conclusion,
there are differences in the results of platelet examination which are immediately
checked and postponed 3 hours after blood sampling with a value (sig 2 tailed)
0.000 <0.05. Conclusion : It is not recommended to delay platelet examination.

Keywords: Count the number of platelets, checked immediately, checked 3 hours


Bibliography: 32 (1999-2022)

xiii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL LUAR...................................................................................i


HALAMAN JUDUL DALAM..............................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iv
PERNYATAAN ORIGINALITAS.......................................................................v
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI............................................................vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................................vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.....................................................................viii
KATA PENGANTAR............................................................................................x
ABSTRAK............................................................................................................xii
ABSTRACT........................................................................................................xiii
DAFTAR ISI.......................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................xvi
DAFTAR TABEL..............................................................................................xvii
DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................xviii
DAFTAR SINGKATAN....................................................................................xix
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Perumusan Masalah........................................................................................6
C. Tujuan Penelitian............................................................................................6
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................7
E. Ruang Lingkup Penelitian..............................................................................8
F. Keaslian Penelitian.........................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................13
A. Darah............................................................................................................13
1. Definisi Darah.........................................................................................13
2. Fungsi Darah...........................................................................................13
3. Komponen Darah.....................................................................................14
B. Trombosit.....................................................................................................15
1. Definisi Trombosit...................................................................................15
2. Fungsi Trombosit.....................................................................................16
3. Sifat Fisis Trombosit...............................................................................17
4. Struktur Trombosit..................................................................................18
5. Hitung Trombosit....................................................................................19
6. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Trombosit........................20
a.Faktor Patologis...................................................................................20
b. Faktor Laboratoris........................................................................22
C. Metode Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit..........................................28
D. Bahan Control..............................................................................................29
E. Kerangka Teori.............................................................................................31
BAB III KERANGKA KONSEP........................................................................32
A. Kerangka Konsep.........................................................................................32
B. Definisi Operasional ....................................................................................32

xiv
C. Hipotesis......................................................................................................33
BAB IV METODE PENELITIAN.....................................................................34
A. Desain Penelitian.........................................................................................34
B. Sampel Penelitian........................................................................................35
C. Tempat Dan Waktu Penelitian.....................................................................37
D. Teknik Pengumpulan Data..........................................................................37
E. Instrumen Pengumpulan Data.....................................................................38
F. Pengolahan dan Analisis Data.....................................................................39
G. Etika Penelitian............................................................................................39
H. Tahap Pelaksanaan Penelitian.....................................................................41
BAB V HASIL PENELITIAN............................................................................55
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................................................55
B. Quality Control..................................................................................................56
C. Karakteristik Subjek Penelitian.........................................................................60
BAB VI PEMBAHASAN.....................................................................................66
A. Pembahasan.......................................................................................................66
B. Keterbatasan Penelitian.....................................................................................69
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN............................................................70
A. Kesimpulan........................................................................................................70
B. Saran..................................................................................................................70
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................71
LAMPIRAN………………………………………………………………….......72

xv
DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman


Gambar 2.1 Komponen Darah Manusia..........................................................15
Gambar 2.2 Trombosit diantara Beberapa Eritrosit.........................................16
Gambar 2.3 Gambaran Diagramatis Ultrastruktural Trombosit......................18
Gambar 2.4 Kerangka Teori............................................................................31
Gambar 3.1 Kerangka Konsep.........................................................................32
Gambar 4.1 Desain Penelitian..........................................................................34
Gambar 4.2 Gambar Alat Hematology Analyzer BCB 3600..........................38
Gambar 4.3 Alur Penelitian ............................................................................41
Gambar 5.1 Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumsel..............................55
Gambar 5.2 Grafik Hasil Pemeriksaan Trombosit Diperiksa Segera dan
Ditunda 3 Jam..........................................................................65

xvi
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman


Tabel 1.1 Keaslian Penelitian.............................................................................9
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian.........................................32
Tabel 4.1 Kriteria Inklusi dan Ekslusi..............................................................37
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin60
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia...............61
Tabel 5.3 Data Hasil Pemeriksaan Trombosit Diperiksa Segera dan Ditunda
3 Jam dari Pengambilan Sampel......................................................62
Tabel 5.4 Hasil Uji Normalitas.........................................................................64
Tabel 5.5 Hasil Uji T Berpasangan (Paired Sample T Test)............................65

xvii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran Halaman


Lampiran 1. Informed Consent .............................................................................75
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian .........................................................................76
Lampiran 3. Surat Balasan Izin Penelitian ............................................................77
Lampiran 4. PMI Control Low ..............................................................................79
Lampiran 5. PMI Control Normal .........................................................................81
Lampiran 6. PMI Control High .............................................................................83
Lampiran 7. Hasil Uji Akurasi Pemantapan Mutu Internal Low...........................85
Lampiran 8. Hasil Uji Akurasi Pemantapan Mutu Internal Normal......................86
Lampiran 9. Hasil Uji Akurasi Pemantapan Mutu Internal Low High..................87
Lampiran 10. Hasil Uji Bias...................................................................................88
Lampiran 11. Hasil Uji Recovery..........................................................................89
Lampiran 12. Hasil Uji Presisi...............................................................................90
Lampiran 10. Hasil Penelitian ...............................................................................91
Lampiran 11. Check List Kuisioner Sampel Penelitian ........................................92
Lampiran 12. SPSS Uji Deskriptif ........................................................................93
Lampiran 13. SPSS Uji Normalitas .....................................................................94
Lampiran 14. SPSS Uji T Berpasangan ................................................................95
Lampiran 15. Packet Insert Control CBC ST Plus.................................................96
Lampiran 16. Foto Penelitian ................................................................................97

xviii
DAFTAR SINGKATAN

EDTA : Ethylene Diaming Tetraacetic Acid


PLT : Trombosit
ADP : Adenosin difosfat
VWF : Von willebrand
ATP : Adenosine trifosfat
SLE : Erythematosus
ITP : Immunologi Trombositopenia
SOP : Standar Operasional Prosedure
Depkes : Departemen Kesehatan
KepMenKes : Keputusan Menteri Kesehatan
LCL : Lower Control Limit
LWL : Lower Warning Limit
PME : Pemantapan Mutu Eksternal
PMI : Pemantapan Mutu Internal
QC : Quality Control
SD : Standard Deviation
SIMRS : Sistem Informasi Rumah Sakit
SER : Serum
RS : Rumah Sakit
mg : miligram
mm : Milimeter
PMK : Peraturan Mentri Kesehatan

xix
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan social yang

memunkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penanggulangan dan pencegahan gangguan

kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan perawatan.

Pembangunan di bidang kesehatan meliputi peningkatan mutu sumber daya

manusia tenaga kesehatan, pembangunan sarana dan prasarana serta peningkatan

pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit dapat

berupa pemeriksaan laboratorium klinis untuk membantu penegakan diagnosis

terhadap suatu kondisi kesehatan. (UU No.36 Tahun 2009 )

Laboratorium klinis sebagai penunjang diagnosis dituntut untuk dapat

memberikan hasil yang akurat atau memberikan hasil yang dapat mendeteksi

kondisi sebenarnya penderita karena dengan hasil yang didapat akan dapat

ditegakkan diagnosis dan diberikan tindakan dan terapi terhadap pasien. Hasil

yang akurat pada pemeriksaan laboratorium dapat dicapai apabila memperhatikan

tahap-tahap pra analitik, analitik, dan pasca analitik. Ketiganya penting

diperhatikan karena berhubungan satu sama lain. (Kiswari, 2014)

Pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan di laboratorium klinis salah

satunya adalah pemeriksaan hematology yang terdiri dari Trombosit, eritrosit,

hemoglobin, hematokrit, indeks eritosit dan trombosit. Trombosit merupakan

1
2

salah satu komponen darah yang terdapat pada tubuh manusia, berperan penting

dalam pembentukan pembekuan darah. Trombosit berasal dari Fragmentasi

sitoplasma megakariosit. Trombosit adalah sel darah yang tidak mempunyai inti

dengan ukuran diameter 1-4µm. Jumlah trombosit dengan keadaan normal pada

tubuh manusia adalah 150.103 – 450.103/µl darah. (Herawati, 2018)

Trombosit dibentuk di sumsum tulang dengan memecahkan sitoplasma

megakariosit, trombosit memasuki sirkulasi darah saat trombosit dilepas ke

sinusoid sumsum tulang. Setiap megakariosit dapat memproduksi sekitar 10 hari.

Trombosit memiliki reseptor permukaan dan granul sitoplasma yang sangat

penting untuk fungsinya. Trombosit diaktivasi oleh ADP dan trombin serta

melalui pelekatan dengan unsur matriks ekstraselular yang semuanya terikat

dengan reseptor permukaan spesifik. Trombosit yang teraktivasi menjadi lebih

melekat, lalu mengalami reaksi pelepasan dan membentuk agregat dengan sesama

trombosit. VWF sangan esensial untuk terjadinya adhesi trombosit yang normal.

Trombosit teraktivasi akan melepaskan isi granulnya, yang,meliputi prokoagulan

dan egregan seperti ADP, VWF, faktor V dan fibrinogen. (Bain, 2019)

Pemeriksaan jumlah trombosit adalah salah satu pemeriksaan hematologi

yang sering dilakukan. Hal ini disebabkan oleh peranannya yang penting dalam

upaya membantu menegakkan diagnosis, memberikan terapi, gambaran prognosis

dan Follow up seorang penderita. (Wirawan, 2014)

Pemeriksaan jumlah trombosit biasanya menggunakan darah vena yang

dicampur menggunakan antikoagulan dengan tujuan agar darah tidak

menggumpal. Penggunaan antikoagulan juga bisa menjadi faktor yang


3

berpengaruh dalam hasil hitung jumlah trombosit, untuk itu maka perbandingan

antikoagulan sangat perlu diperhatikan dan tentunya harus sesuai dengan prosedur

yang ditentukan.

Jika volume terlalu sedikit (1-15 mg Na2EDTA/ml darah untuk Na2EDTA

kering 10µl/ml darah untuk EDTA cair), sel-sel eroitrosir mengalami krenasi,

sedangkan trombosit membesar dan mengalami desintegrasi. Dapat diartikan

jumlah trombosit akan menurun. Jika volume terlalu banyak (1-1.5mg

Na2EDTA/ml darah untuk Na2EDTA kering 10 µl/ml darah untuk EDTA cair)

dapat mengakibatkan trombosit membeku sehingga trombosit menurun (Author,

2021)

Trombosit atau disebut juga keping darah merupakan fragmen sitoplasma

megakariosit yang terbentuk cakra, bokonveks dengan diameter 0,75-225 mm,

memiliki berat jenis kecil, dan tidak berinti. Namun, trombosit masih dapat

melakukan sintesisprotein, karena di dalam sitoplasma masih mengandung

sejumlah RNA meskipun jumlahnya terbatas.

Menurut penelitian Lestari (2019), hasil pemeriksaan hitung trombosit

dipengaruhi oleh suhu dan waktu sejak dipengaruhi spesimen sehingga

standarisasi kondisi penyimpanan sangat penting jika sampel darah tidak segera

diperiksa. Spesimen darah yang disimpan baik pada suhu kamar (18-24 0C) atau

suhu lemari es (4-8oC) hingga 24 pemeriksaan darah lengkap. Stabilitas yang

dapat diterima setelah 24 jam penyimpanan adalah sel darah merah (eristosit), sel

darah putih (trombosit), trombosit (PLT) dan parameter darah lainnya dengan
4

antikoagulan Ethyl-enediamine-tetraacetate (EDTA) pada konsentrasi kurang dari

4 mg/ mL darah.

Menurut penelitian Author (2021), terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi hasil hitung trombosit yaitu faktor patologis dan laboratoris.

Faktor patologis dalam hal ini terkait dengan waktu pemeriksaan dan waktu

antikoagulan. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit tidak boleh ditunda karena

akan mempengaruhi hasil pemeriksaan jika dilakukan lebih dari satu jam.

Kejadian ini, disebabkan karena trombosit memiliki kemampuan beragregasi dan

beradhsi, diaman agregasi disebabkan karena terjadinya pembengkakan pada

trombosit sehingga trombosit rusak dan jumlah trombosit menjadi berkurang.

Penelitian yang dilakukan oleh Author (2021), mengatakan pemeriksaan

hitung jumlah trombosit tidak boleh ditunda karena akan mempengaruhi hasil

pemeriksaan jika dilakukan lebih dari 1 jam .Kejadian ini disebabkan karena

trombosit memiliki kemampuan beragregasi dan beradhesi, dimana agregasi yang

disebabkan karena terjadinya pembengkakan pada trombosit sehingga trombosit

rusak dan jumlah trombosit menjadi berkurang (ganda soebrata, 2010). Penundaan

pemeriksaan pada darah dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit

Penelitian yang dilakukan oleh Lasmilatu (2019), adanya perbedaan jumlah

trombosit jumlah trombosit pemeriksaan segera dengan ditunda 15 menit, 30

menit, 45 menit, dan 60 menit pada suhu ruangan dengan alat Celltac-F

menggunakan metode Hematology analyzer. Digunakan uji beda Anova Hasil

penelitian ini menunjukan adanya perbedaan yang bermakna pada jumlah

trombosit pemeriksaan segera dengan ditunda 15 menit,30 menit dan 60 menit.


5

Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Indah lestari (2019), menyatakan bahwa

penundaan pemeriksaan sering terjadi dan disebabkan karena jumlah tenaga medis

yang kurang. Volume pengerjaan yang padat, atau masalah non teknis yang terjadi

pada saat pemeriksaan, rancangan penelitian ini adalah observasional analitik

yang menggunakan sampel darah vena dengan antikoagulan EDTA, kriteria

sampel, penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antara

jumlah trombosit awal dengan penundaan pemeriksaan 24 jam pada suhu kulkas

(2-4°C) dan suhu simpan ruang (18-24°C). Hal ini dapat dibuktikan dengan

adanya penurunan jumlah trombosit pada sampel ditunda pada suhu simpan

kulkas dan ruang. Sehingga dapat dikatakan bahwa trombosit tidak stabil pada

suhu simpan kulkas dan ruang dalam waktu 24 jam.

Penundaan pemeriksaan laboratorium biasanya disebabkan oleh beberapa

sebab misalnya kerusakan pada alat yang digunakan saat sedang melakukan

pemeriksaan, pergantian shift, listrik yang padam secara mendadak, pengiriman

sampel yang cukup lama dari bangsal, pengambilan sampel yang sulit pada pasien

jiwa sehingga sampel yang sudah terambil tertunda pemeriksaannya, keterbatasan

jumlah tenaga kerja petugas analis kesehatan dengan jumlah pasien yang diambil

darahnya terlalu banyak. Akibat hal – hal inilah yang menyebabkan pemeriksaan

terkadang tertunda dan tidak segera diperiksa sehingga hal ini dapat saja

mempengaruhi hasil akhir pada pemeriksaan hitung jumlah trombosit yang

ditunda lebih dari 1 jam diketahui sebagian besar memperlihatkan penurunan yang

signifikan (Widyastuti, 2018)


6

Berdasarkan latar belakang belakang di atas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul Perbedaan Hasil Pemeriksaan Trombosit Yang

Segera Diperiksa dan Ditunda 3 Jam Pada Alat Hematology Analyzer Dirui BCC

3600A. Penulis ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang bermakna dari hasil

penelitian tersebut.

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan

trombosit yang segera diperiksa dengan ditunda 3 jam pada alat Hematology

Analyzer Dirui BCC 3600 A

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui perbedaan hasil hitung trombosit yang segera diperiksa

dengan ditunda 3 jam dari pengambilan sampel.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui rata-rata hasil hitung jumlah trombosit yang segera

diperiksa.

b. Untuk mengetahui rata-rata hasil hitung jumlah trombosit yang ditunda

3 jam.

c. Untuk mengetahui perbedaan hasil hitung trombosit yang segera

diperiksa dengan ditunda 3 jam.


7

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi dan menambah

keterangan ilmiah tentang perubahan hasil hitung jumlah trombosit apabila

terjadinya penundaan pemeriksaan.

2. Manfaat Aplikatif

a. Hasil penelitian dapat terjadi pertimbangan di Rumah Sakit ketika

terjadi penundaan pemeriksaan.

b. Hasil penelitian dapat memberikan acuan pada laboratorium dalam

melakukan pemeriksaan darah rutin terutama trombosit.

c. Hasil penelitian dapat dijadikan acuan oleh dokter pengirim untuk

menunda permintaan pemeriksaan kecuali pasien cito.

3. Manfaat bagi ATLM

a. Meningkatkan ketelitian dan ketetapan dalam melakukan pemeriksaan

hematologic

b. Menambah pemahaman mengenai waktu penundaan sampel darah

K3EDTA untuk pemeriksaan hematologi.

4. Bagi Akademik

Menambah perbendaharaan Skripsi bagi Program Studi Ahli Teknik

Laboratorium Kesehatan Ikes Muhammadiyah Palembang sehingga dapat

menambah wawasan pengetahuan mengenai pengaruh penundaan darah K3EDTA

terhadap jumlah trombosit pada alat Automatic Hematology Analyzer.


8

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian sesuai bidang Hematology dengan judul perbedaan hasil

pemeriksaan trombosit yang segera di periksa dengan ditunda 3 jam pada alat

hematology analyzer Dirui BCC 3600A.


F. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang pengaruh penundaan darah K3EDTA terhadap jumlah trombosit pada alat Automatic Hematology Analyzer,

baru akan dilakukan. Penelitian terdajulu yang berkaitan dengan penelitian ini dapat diihat pada tabel.

Tabel 1.1. Keaslian Penelitian


No Nama Peneliti Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian Perbedaan
1. Ayu Indah Lestari, Perbedaan Jumlah Variabel terikat : hasil rata-rata jumlah Penelitian sebelumnya
2019 Trombosit Pada Trombosit trombosit yang dihitung membahas tentang
Penyimpanan Sampel Variabel bebas : segera adalah 247.000/mm pemeriksaan hitung
Darah Suhu Ruangan dan Suhu dan median 192.000/mm 3. trombosit dengan
Kulkas Selama 24 Jam Didapatkan hasil hitung metode hapusan darah
trombosit yang ditunda 24 tepi, setelah itu
jam pada suhu simpan sampel disimpan pada
kulkas (2-8°C) dengan rata- suhu (18-24oC) dan
rata jumlah trombosit kulkas (2-8oC) selama
191.000/mm dan median 24 jam. Pada waktu
157.000/mm3, sedangkan 24 jam setelah

9
yang ditunda 24 jam pada penyimpanan,
suhu simpan ruang (18- dilakukan
24°C) dengan jumlah rerata pemeriksaan hitung
152.000/mm3 dan median trombosit dengan
132.000/mm3. metode hapusan darah
Dari hasil penelitian yang tepi.
dilakukan, menunjukkan Penelitian yang akan
bahwa terjadi penurunan dilakukan
nilai trombosit pada tunda pemeriksaan
24 jam suhu kulkas (2-8°C) trombosit segera
sebanyak 30 sampel (22%) diperiksa dan ditunda
dan pada tunda 24 jam suhu 3 jam
ruang (18-24°C) sebanyak
30 sampel (38%).
2. Nurseha, (2021) Perbedaan Hitung Jumlah Variabel Terikat : Hasil pemeriksaan hitung Penelitian sebelumnya
Trombosit Darah Edta Trombosit jumlah trombosit darah perbedaan hitung
dengan Penundaan Waktu Variabel Bebas : EDTA yang segera jumlah trombosit
Pemeriksaan waktu diperiksa dengan yang darah EDTA yang
ditunda 20 menit dan 40 segera diperiksa

10
menit menunjukan nilai dengan ditunda 20
rerata jumlah trombosit menit dan 40 menit.
yang diperiksa segera lebih Penelitian yang akan
tinggi disbanding dengan dilakukan
yang ditunda 20 menit dan pemeriksaan
40 menit. trombosit segera dan
ditunda 3 jam
3. Hery Rombetasik Perbedaan Hitung Jumlah Variabel terikat : Dari hasil penelitian Penelitian sebelumnya
(2018) Trombosit yang segera Trombosit didapatkan rerata hasil mengetahui ada tidak
diperiksa dan ditunda pada Variabel bebas : pemeriksaan hitung jumlah nya perbedaan
sampel Whole Blood. waktu trombosit tertinggi berasal penundaan waktu
pada sampel pemriksaan terhadap hitung
segera, diikuti pemeriksaan jumlah trombosit yang
jumlah trombosit pada segera diperiksa dan
sampel penundaan 60 menit ditunda 60 menit, 90
dan 90 menit, dengan rerata menit, dan 120 menit
terendah diperoleh pada pada sampel Whole
pemeriksaan hitung jumlah Blood. Penelitian yang
trombosit pada sampel akan dilakukan

11
penundaan 120 menit. pemeriksaan
Namun perbedaan hasil trombosit segera dan
rerata hitung jumlah ditunda 3 jam
trombosit pada waktu segera
diperiksa dan ditunda masih
berada pada kisaran normal.
4. Hardy et al (2020) Effects of Time-Interval Variabel terikat : Dari hasil penelitian Penelitian sebelumnya
Since Blood Draw and of Trombosit didapatkan waktu yang waktu diperiksa
Anticoagulation on Platelet Variabel Bebas : telah berlalu sejak segera dan ditunda 5,
Testing (Count, Indices Waktu pengambilan darah 30, 60, 120 dan 180
and Impedance memiliki efek yang menit setelah
Aggregometry): A signifikan secara statistik pengambilan darah.
Systematic Study With pada sebagian besar tes Penelitian yang akan
Blood from Healthy yang dipelajari. dilakukan segera
Volunteers diperiksa dan ditunda
3 jam.

12
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

G.

A. Darah

1. Definisi Darah

Darah merupakan cairan tubuh yang sangat vital bagi kehidupan manusia,

yang bersirkulasi dalam jantung dan pembuluh darah. Darah membawa oksigen

dan nutrisi bagi seluruh sel dalam tubuh serta mengangkut produk – produk hasil

metabolisme sel darah berada di dalam suatu pembuluh darah arteri maupun vena,

dan merupakan sebagian dari sistem organ tubuh manusia yang berperan penting

bagi kelangsungan hidup manusia. Volume darah total dalam tubuh manusia

dewasa adalah berkisar 3,6 liter (Wanita) dan 4,5 liter (pria) ( Putri,2018)

2. Fungsi Darah

Dalam sirkulasi berfungsi sebagai media transfortasi, pengaturan, suhu dan

memelihara keseimbangan cairan. Warna darah berasal dari hemoglobin protein

pernapasan yang mengandung heme yang merupakan tempat melekatnya oksigen

( Pearce,E.C 2016 )

Darah mempunyai berikut :

1. Fungsi yang mengangkut respirasi, yaitu mengangkut O2 dari paru – paru

ke jaringan dan CO2 dari jaringan ke paru – paru.

2. Fungsi yang menyangkut nutrisi, yaitu mengangkut sari makanan yang

diserap dari usus halus ke seluruh tubuh .

13
14

3. Fungsi yang menyangkut eksresi, yaitu mengangkut zat sisa metabolisme

sel tubuh menuju alat eksresi.

4. Fungsi yang menyangkut pertahanan dan kekebalan tubuh ,yaitu terkait

dengan darah yang di dalamnya terkandung trombosit, antibody dan

substansi protektif lainnya .

5. Fungsi yang menyangkut dengan korelasi hormonal, yaitu menyangkut

ekresi hormon dari organ satu ke organ lainnya.

6. Fungsi yang menyangkut dengan pengaturan panas tubuh, disini darah

mengandung sejumlah panas dan mendistribusikannya ke seluruh tubuh,

dilakukan dengan cara mempercepat aliran darahnya. (Yayuningsih, 2017)

3. Komponen Darah

Di dalam darah mengandung sel sel darah serta cairan yang disebut plasma

darah yang berisi berbagai zat nutrisi maupun substansi lainnya. sekitar 55%

darah merupakan komponen cairan atau plasma darah, sisanya 45% adlah

komponen sel – sel darah. Komponen sel – sel darah yang paling banyak adalah

sel darah merah atau eritrosit yaitu sejumlah 41% (gambar 2.1). Rasio volume sel-

sel darah terhadap volume darah total disebut hematokrit (Hct). Lebih dari 99%

hematokrit dibentuk oleh eritrosit. Komponen darah manusia secara terinci terdiri

atas:

1. Sel – sel darah meliputi

 Eritrosit (Sel Darah Merah)

 Trombosit (Sel Darah Putih)


15

 Trombosit (Keping Darah)

2. Plasma darah, merupakan komponen cairan yang mengandung berbagai

nutrisi maupun subtansi penting lainnya yang diperlukan oleh tubuh

manusia, antara lain protein albumin, globulin, factor-faktor pembekuan

darah, dan berbagai macam elektrolit natrium (Na+), Kalium (K+), klorida

(CI-), Magnesium (Mg2+) hormon dan sebagainya.

Gambar 2.1 Komponen Darah Manusia


Sumber. Firani, N.K. (2018).
Mengenali sel-sel darah dan kelainan darah. UB Press

Persentase komponen darah yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah

berupa trombosit, Eritosit, dan Trombosit.

B. Trombosit

1. Definisi Trombosit

Trombosit adalah sel yang berperan penting dalam hemostasis. Trombosit

melekat pada lapisan endotel pembuluh darah yang robek (luka) dengan

membentuk Plug trombosit. Trombosit tidak mempunyai inti sel, berukuran 1-4

µm, dan sitoplasmanya berwarna biru dengan granula ungu-kemerahan.

Trombosit merupakan derivate dari megakariosit, berasal dari pragmen-pragmen

sitoplasma megakariosit. Jumlah trombosit 150.103-450.10/µl darah. Granula


16

trombosit mengandung factor pembekuan darah Adenosine Difosfat (ADP) dan

Adenosine Trifosfat (ATP), kalsium, serotonim, serta katekolamin. Sebagian

besar diantaranya berperan dalam merangsang mulainya proses pembekuan darah.

Umur trombosit sekitar 10 hari. (Kiswari,2014)

Gambar 2.2 Trombosit Diantara Beberapa Eritrosit


Sumber: Atlas Of Blood Cells

2. Fungsi Trombosit

Fungsi trombosit yaitu menghentikan pendarahan. Apabila terjadi luka,

trombosit akan menggumpal dan mengalami pengaktifan pada daerah luka yang

mengalami perdarahan, kemudian trombosit akan melekat satu sama lain dan

membentuk sumbatan, sehingga perdarahan akan terhenti. (Lasminatu, 2019).

Dalam proses hemostasis, trombosit biasanya bergerak bebas melalui

lumen pembuluh darah sebagai salah satu komponen dari sistem peredaran darah.

Pemeliharaan pembuluh darah normal melibatkan nutrisi melalui endotel oleh

beberapa konstituen trombosit. Untuk berlangsungnya hemostasis, trombosit tidak

hanya ada dalam jumlah normal, tetapi juga harus berfungsi dengan baik.

(Lasminatu, 2019).
17

Setelah kerusakan pada endotelium pembuluh darah, terjadi serangkaian

peristiwa, termasuk adhesi ke pembuluh darah yang terluka, perubahan bentuk,

agregasi dan sekresi. Setiap perubahan struktural dan fungsional disertai dengan

serangkaian reaksi biokimia yang terjadi selama proses aktivasi trombosit.

(Lasminatu, 2019).

Membran plasma trombosit adalah fokus dari interaksi antara lingkungan

ekstraseluler dan intraseluler. Salah satu kegiatan yang berbeda yang berhubungan

dengan aktivitas trombosit dalam menanggapi kerusakan vaskular adalah

pemeliharaan secara terus menerus keutuhan vaskular oleh adhesi trombosit yang

cepat pada endotel yang rusak. Selain itu, trombosit menyebar menjadi aktif dan

membentuk agregat besar, dengan terbentuknya plug trombosit. Adhesi dan

agregasi trombosit di lokasi pembuluh darah yang rusak memungkinkan untuk

terjadinya pelepasan molekul yang terlibat dalam hemostasis dan penyembuhan

luka dan memungkinkan permukaan membran untuk membentuk enzim koagulasi

yang mengarah ke pembentukan fibrin. Penyembuhan pembuluh darah didukung

oleh rangsangan migrasi dan proliferasi sel endotel dan sel otot polos medial

melalui reaksi pelepasan. (Lasminatu, 2019).

3. Sifat Fisik Trombosit

a. Adhesi

Adhesi merupakan pelekatan trombosit pada benda selain trombosit

seperti jaringan ikat subendotelial setelah terjadi luka pada pembuluh darah.

Adhesi trombosit berkaitan dengan peningkatan daya lekat sehingaa


18

trombosit saling berikatan dan menempel pada jaringan endotel.

Peningkatan adhesi trombosit menyebabkan trombosit melekat pada kolagen

yang dipengaruhi oleh ADP dan menghasilkan massa trombosit yang

meningkat dengan cepat dan membentuk trombosit plug. (Kiswari, 2014)

b. Agregasi

Agregasi merupakan perlekatan antar sesama trombosit. Agregasi

pada pembbuluh darah yang terluka dapat terjadi karena adanya pelepasan

ADP dan trombosan A2. ADP menyebabkan trombosit membengkak dan

mempermudah membran trombosit yang berdekatan saling melekat satu

sama lain

c. Aglutinasi yaitu sifat trombosit yang mudah menggumpal.

d. Disentrigasi yaitu sifat trombosit yang mudah pecah dan mati.

4. Struktur Trombosit

Struktur trombosit dibagi menjadi 3 komponen, yaitu:

1. Membran Trombosit.

2. Sitoplasma.

3. Lisosom.

Gambar 2.3 Gambaran Diagramatis Ultrastruktural Trombosit


Sumber. A.V. Hoffbran & J.Pettit.
Kapita Selekta Hematologi, Edisi 2. Egc.
19

4. Membran Trombosit

Terbentuk dari lapisan fosfolipid dua lapis dengan distribusi

fosfolipid yang asimetris. Membran trombosit menggandung

glikoprotein yang berfungsi sebagai reseptor. Melalui reseptor

tersebut, trombosit berinteaksi dengan zat yang menyebabkan

agregasi, zat inhibtor, faktor koagulasi seperti fibrinogen, faktor Von

Willebrand (VWF) dan thrombin, serta dengan dinding pembuluh

darah dan dengan trombosit lain.

5. Sitoplasma

Sitoplasma dalam tombosit terdapat beberapa organel:

mitokondria, cadangan glikogen, serta granula penyimpanan.

6. Lisosom

Mengandung hidrolase asam: β-glukuronidase, katepsin, β-

galaktosidase, elasta dan kolagenase. Sekresi trombosit, lisosom lebih

lambat melepaskan isinya dibanding granula padat, dan diperlukan

inhibitor yang lebih kuat dan menginduksi pelepasan isi lisosom.

5. Hitung Trombosit

Salah satu pemeriksaan laboratorium pada trombosit adalah hitung jumlah

trombosit. Trombosit sukar di hitung karena mudah sekali pecah dan sulit

dibedakan dengan kotoran kecil. Trombosit dapat di hitung dengan beberapa cara

yaitu cara langsung dengan larutan Rees Ecker atau Amonium Oksalat 1%, dan

cara tidak langsung menggunakan metode Fonio, dan cara automatik. Jumlah
20

trombosit dalam keadaan normal adalah 150.103-450.103/ul darah.

(Kurniawan,2016)

6. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Trombosit

2.2

2.2.1

2.2.2

2.2.3

2.2.4

2.2.5

2.2.6

a. Faktor Patologis

1) Trombosit Sequestrasi

Sepertiga dari total trombosit secara fisiologis didestruksi oleh

limpa. Pada kondisi splenomegali, lebih dari 90% trombosit

terdestruksi oleh limpa, sehingga menyebabkan trombositopenia.

Penyakit seperti sirosis hepatis dengan hipertensi portal atau infiltrate

tumor pada limpa dapat menyebabkan destruksi trombosit oleh limpa

secara signifikan. Meskipun nilai trombosit dapat rendah, fungsi

trombosit biasanya normal pada destruksi akibat spenomegali kecuali

kelainan hematologik atau penyakit keganasan.

2) Gangguan Produksi Trombosit


21

Kondisi ini terdapat pada leukemia, kelainan hematologik

lainnya, metastasis kanker dan mielosupresi agen kemoterapi. Kondisi

lain juga dapat ditemukan pada penggunaan obat tertentu terutama

pada golongan thiazide diuretik, ethanol, gold, dan obat golongan

sulfa dapat secara selektif menghambat produksi trombosit.

3) Percepatan detruksi trombosit

Percepatan destruksi trombosit adalah kasus yang disebabkan

oleh non imunologi atau imunologi. Penyebab non immunologi seperti

Disseminated Intravascular Coagulation (DIC), vaskulitis dan

prostetik katup jantung. Penyebab immunologi dihubungkan pada

antibodi trombosit dari obat, infeksi, tranfusi trombosit sebelumnya,

atau auto antibodi seperti pada Systemic Lupus Erythematosus (SLE),

Immunologi Trombositopenia Purpura (ITP), atau evans sindrom (ITP

dan anemia hemolotik). Pasien pada trombositopenia yang disebabkan

oleh immunologi biasanya tidak dijumpai splenomegali dan sumsum

tulang yang normal dengan peningkatan produksi megakariosit. Usia

trombosit pada kelainan immunologi trombositopenia lebih rendah

dari 1 hari. (Stone,2019)

Faktor yang dapat menurunkan hasil pemeriksaan trombosit

berdasarkan teknik pemeriksaannya:

(a) Perbandingan volume darah dengan antikoagulan tidak sesuai

dapat menyebabkan kesalahan pada hasil pemeriksaan.


22

(b) Waktu penyimpanan spesimen, batas waktu penyimpanan darah

EDTA pada suhu kamar untuk pemeriksaan hitung jumlah

trombosit adalah 1 jam. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit

yang ditunda selama 1 jam dapat menyebabkan turunnya jumlah

trombosit. Trombosit akan mudah pecah, terjadi proses agregasi

dan adhesi sehingga menyebabkan trombosit bergabung satu

sama lain.

(c) Penggunaan darah kapiler menyebabkan hitung trombosit

cenderung lebih rendah.

(d) Pengambilan sampel darah yang lamban menyebabkan trombosit

saling melekat (agregasi) sehingga jumlahnya menurun palsu.

(e) Tidak segera mencampur darah dengan antikoagulan atau

pencampuran yang kurang kuat juga dapat menyebabkan agregasi

trombosit, bahkan dapat terjadi bekuan.

(f) Kesalahan pada saat pengambilan darah vena:

(1) Menggunakan spuit yang basah.

(2) Menggunakan ikatan pembendung terlalu lama atau terlalu

keras, akibatnya ialah hemokosentrasi.

(3) Terjadinya bekuan dalam spuit karena lambatnya bekerja

(4) Terjadinya bekuan dalam botol kerena tidak dicampur

b. Faktor Laboratoris

1) Faktor Pra Analitik


23

Merupakan tahap penentuan kualitas sampel yang akan

digunakan pada tahap-tahap selanjutnya. Pada tahap ini meliputi:

ketatausahaan, persiapan penderita, pengumpulan spesimen, dan

penanganan spesimen. proses pra analitik dalam pemeriksaan

laboratorium dapat memberikan kontribusi sekitar 62% dari total

keseluruhan pemeriksaan laboratorium.

a) Persiapan Pasien

Ada beberapa sumber kesalahan yang kurang terkontrol dari

proses pra analitik yang dapat mempengaruhi pemeriksaan

laboratorium seperti aktivitas fisik, puasa, diet, stres, efek posisi,

menstruasi, kehamilan, gaya hidup (konsumsi alkohol, rokok,

kopi, obat), usia, jenis kelamin, pasca transfusi, pasca donasi,

pasca operasi dan lainnya. Karena hal-hal tersebut memiliki

pengaruh yang kuat terhadap beberapa pemeriksaan hematologi,

maka pasien harus selalu dipertimbangkan sebelum pengambilan

sampel. (Riswanto, 2013)

b) Persiapan Pengumpulan Sampel

Spesimen yang akan diperiksa laboratorium harus memenuhi

persyaratan sesuai jenis pemeriksaan, volume mencukupi, kondisi

baik (tidak lisis, segar/tidak kadaluwarsa), pemakaian

antikoagulan atau pengawet yang tepat, ditampung dalam wadah

yang memenuhi syarat, identitas benar sesuai dengan data pasien.


24

Darah vena hendaknya dikumpulkan dalam sebuah tabung kaca

bersilikon dengan EDTA. (Riswanto, 2013)

c) Pengambilan Spesimen

Hal – hal yang harus diperhatikan pada pengambilan

specimen adalah:

(1) Teknik atau cara pengambilan. Pengambilan spesimen harus

dilakukan dengan benar sesuai dengan Standar Operasional

Prosedur (SOP) yang ada.

(2) Cara menampung spesimen dalam wadah atau penampung

yang harus diperhatikan meliputi:

(1) Seluruh sampel harus masuk ke dalam wadah (sesuai

kapasitas). Jangan ada yang menempel pada bagian luar

tabung untuk menghindari bahaya infeksi.

(2) Wadah harus dapat ditutup rapat dan diletakkan dalam

posisi berdiri untuk mencegah spesimen tumpah.

(3) Darah harus segera dimasukkan dalam tabung setelah

sampling.

(4) Lepaskan jarum, alirkan darah lewat dinding tabung

perlahan-lahan agar tidak terjadi hemolisis. (Riswanto,

2013)

(5) Pastikan jenis antikoagulan dan volume darah yang

ditambahkan tidak keliru.


25

(6) Homogenisasi segera darah yang menggunakan

antikoagulan dengan lembut secara perlahan-lahan.

Jangan mengkocok tabung keras-keras agar tidak

hemolisis.

Sumber-sumber kesalahan pada pengambilan specimen darah:

(a) Pemasangan tourniquet terlalu lama.

(b) Pengambilan darah terlalu lama (tidak sekali tusuk) dapat

menyebabkan trombosit menurun.

(c) Pengambilan darah pada jalur infus dapat menyebabkan

eritrosit, trombosit, dan trombosit menurun.

(d) Homogenisasi darah dengan antikoagulan yang tidak

sempurna atau keterlambatan homogenisasi menyebabkan

terbentuknya bekuan darah. (Child.A, 2022)

2) Faktor Analitik

Proses analitik adalah tahap pengerjaan sampel sehingga

diperoleh hasil pemeriksaan.

a) Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan jumlah eritrosit, trombosit dan trombosit dapat

menggunakan darah vena maupun darah kapiler. Pemeriksaan

dengan darah kapiler memberikan hasil lebih rendah

dibandingkan darah vena.

b) Pemeliharaan dan Kalibrasi Alat


26

Alat pemeriksaan bila tidak dilakukan perawatan secara

rutin maupun kalibrasi maka akan mempengaruhi hasil

pemeriksaan jumlah eritrosit, trombosit dan trombosit menjadi

lebih tinggi atau menjadi rendah. (Riyanto, 2017)

Upaya untuk mengkoreksi alat hematology analyzer

merupakan sebuah upaya yang baik karena kita tahu bahwa

tidak semua alat luput dari kesalahan dan ketidaktelitian. Perlu

adanya pemahaman untuk menilai dan memilah kesalahan yang

mungkin terjadi saat pengerjaan dengan alat hematology

analyzer. Setiap laboratorium mengklaim bahwa hasilnya lebih

akurat bahkan pakai darah kontrol dibandingkan laboratorium

lain. Alasan ini bisa dipatahkan bila pra analitiknya buruk,

misal darah tidak segera dicampur dengan antikoagulan,

kelebihan anti koagulan, tidak segera di periksa (dalam waktu 1

jam lebih bagus), tidak dikocok sebelum diperiksa dan botol

yang digunakan dari plastik/polietilen. (Riyanto, 2017)

Pemeriksaan darah lengkap umumnya telah menggunakan

mesin penghitung otomatis (hematology analyzer).

Pemeriksaan ini dapat memberikan hasil yang cepat. Namun

alat hitung otomatis/analyzer memiliki keterbatasan ketika

terdapat sel yang abnormal, misalnya banyak dijumpainya sel-

sel yang belum matang pada leukemia, infeksi bakterial, sepsis,

dan sebagainya. (Patklin, 2012)


27

Penyebab kesalahan pada hasil alat hitung otomatis

(hematology analyzer):

(1) Salah cara sampling dan pemilihan spesimen.

(2) Salah penyimpanan spesimen dan waktu pemeriksaan

ditunda terlalu lama sehingga terjadi perubahan morfologi

sel darah.

(3) Kesalahan tidak mengocok sampel secara homogen,

terutama bila tidak memiliki alat pengocok otomatis

(nutator) maka dikhawatirkan tidak sehomogen saat sampel

darah di ambil dari tubuh pasien. Inilah kesalahan fatal

yang sering terjadi pada pemeriksaan ini.

(4) Kehabisan reagent lyse sehingga seluruh sel tidak

dihancurkan saat pengukuran sel tertentu.

(5) Kalibrasi dan kontrol tidak benar. Tidak melakukan

kalibrasi secara berkala dan darah control yang digunakan

sudah mengalami expired date tapi tetap di pakai karena

menghemat biaya operasional.

(6) Carryover, homogenisasi, volume kurang. Untuk alat jenis

open tube maka penyebab kesalahannya saat memasukkan

sampel pada jarum sampling alat, missal jarum tidak masuk

penuh ujungnya pada darah atau darah terlalu sedikit dalam

tabung atau botol lebar sehingga saat dimasukkan jarum

tidak terendam seluruhnya.


28

(7) Alat atau reagen rusak. Alat dapat saja rusak bila pada suhu

yang tidak sesuai. Reagensia yang digunakan jelek dan

mungkin terkontaminasi oleh udara luar karena packing

yang jelek.

(8) Memang sampel tersebut ada kelainan khusus.

3) Faktor Pasca Analitik

Proses pasca analitik adalah tahap akhir pemeriksaan yang

dikeluarkan untuk meyakinkan bahwa hasil pemeriksaan yang

dikeluarkan benar - benar valid atau dapat dipertanggung jawabkan.

Kegiatan pencatatan dan pelaporan hasil di laboratorium harus

dilaksanakan dengan cermat dan teliti karena dapat mempengaruhi

hasil peeriksaan dapat mengakibatkan kesalahan dalam penyampaian

hasil pemeriksaan. (Bain, 2019)

C. Metode Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit

Trombosit sulit dihitung karena mudah sekali pecah dan sulit dibedakan

dengan kotoran, selain itu karena sifatnya yang mudah sekali melekat pada

permukaan asing dan membentuk gumpalan. Cara yang sering dipakai untuk

menghitung jumlah trombosit adalah dengan cara langsung dan tak langsung.

Pada cara langsung jumlah trombosit dihitung dengan cara manual atau otomatis.

Dalam pemeriksaan hitung jumlah trombosit ada 2 jenis yaitu:

1. Metode Manual Menggunakan Hemositometer (Kamar Hitung)


29

Pemeriksaan trombosit menggunakan metode mikroskopik, salah satu

nya dengan menggunakan alat bilik hitung hemositometer pengenceran

darah dengan larutan Ammonium Oxalat menggunakan pipet thoma

trombosit atau dengan tabung menggunakan darah yang diencerkan 200

kali. (Nugraha & Badrawi, 2018)

2. Metode Otomatis Menggunakan Alat Hematology Analyzer.

Cara elektronik dilakukan dengan menggunakan sebuah mesin

penghitungan sel darah (hematology analyzer) yang dapat secara langsung

menghitung jumlah trombosit. Menurut Geer JP (2014), ada beberapa

prinsip yang dilakukan pada alat hematology analyzer seperti impedance,

optic, gabungan impedance optic dan flowcymetri. Untuk menghitung

jumlah trombosit metode yang digunakan adalah impedance yaitu

perhitungan berdasarkan perbedaan ukuran sel.

D. Bahan Control

Menyatakan bahwa bahan kontrol dipakai sebagai sediaan untuk

penentuan reliabilitas suatu proses analisa terutama presisi dan akurasi suatu

pemeriksaan laboratorium untuk dapat digunakan sebagai bahan kontrol suatu

pemeriksaan, bahan tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Harus mempunyai komposisi sama atau mirip dengan spesimen

2. Komponen yang terkandung didalam bahan kontrol harus stabil

3. Hendaknya disertai dengan sertifikat analisa yang dikeluarkan oleh pabrik

yang bersangkutan pada bahan komersial. (Siregar,2018)


30

Bahan kontrol yang dibeli dalam bentuk sudah jadi adalah:

1. Bahan Kontrol Unassayed

Merupakan bahan kontrol yang tidak mempunyai nilai rujukan

sebagai tolok ukur. Nilai rujukan dapat diperoleh setelah dilakukan periode

pendahuluan. Biasanya dibuat Kadar normal maupun abnormal. Kebaikan

bahan kontrol jenis ini ialah tahan lama, bisa digunakan untuk semua tes,

tidak perlu membuat sendiri, analisis statistik dilakukan 1 kali pertahun.

Kekurangannya adalah kadang kadang ada variasi dari botol kebotol

ditambah kesalahan pada rekonstitusi, sering serrum diambil dari hewan

yang mungkin tidak sama dengan serum manusia.

2. Bahan Kontrol Assayed

Merupakan bahan kontrol yang diketahui nilai rujukannya serta batas

toleransi. Menurut metode pemeriksaannya. Harga bahan konrol ini lebih

mahal. Untuk laboratorium kecil, penggunaan bahan kontrol ini ada baiknya

karena bila membuat sendiri dengan serum akan mahal dan penentuan

analisis statistiknya lebih sukar dan mahal. Bahan kontrol ini dapat

digunakan untuk kontrol akurasi, selain itu bahan kontrol ini diperlukan

untuk menilai alat dan cara baru.


E. Kerangka Teori
HITUNG JUMLAH TROMBOSIT

PRE ANALITIK ANALITIK POST ANALITIK

Flebotomi persiapan pasien


persiapan Hematologi Manual Validasi
pengumpulan analyzer
spesimen
Sampel identifikasi pasien
Hemacytometer Interpretasi
Dirui BCB 3600
Bilik hitung

Faktor faktor yang


mempengaruhi Pemeriksaan trombosit Hasil pemeriksaan
segera ditunda 3 Adhesi
jam Agregasi
Aglutinasi
Disentrigasi

= Akan diperiksa
= Tidak diperiksa Gambar 2.4
Kerangka Teori
Sumber : (SOP Instalasi Laboratorium
Klinik Rumah Sakit Ernaldi Bahar)
dan (Kurniawan, 2016).
31
BAB III

KERANGKA KONSEP

H.

A. Kerangka Konsep

Darah Yang Segera


Diperiksa

Hitung Jumlah
Trombosit
Darah Yang Ditunda
3 Jam

Gambar 3.1
Kerangka Konsep

B. Definisi Operasional
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Pengertian Hasil Skala


Bebas
Diperiksa segera Darah EDTA diperiksa Observasi Nominal
segera setelah
pengambilan sampel
Ditunda 3 jam Darah EDTA diperiksa Observasi Nominal
3 jam setelah
pengambilan sampel
Terikat
Hitung Jumlah Pemeriksaan untuk Sel/mm3 Rasio
Trombosit menentukan jumlah
Trombosit dalam 1µL
33

darah

C. Hipotesis

Terdapat perbedaan hasil pemeriksaan hitung jumlah trombosit yang

diperiksa segera dan ditunda 3 jam.


BAB IV

METODE PENELITIAN

I.

A. Desain Penelitian

Desain penelitian menggunakan Post Test Only Desain Group untuk

mengetahui perbedaan hitung jumlah trombosit pada darah EDTA yang di simpan

pada suhu 20-25o C dan di periksa segera dan 3 jam setelah pengambilan sampel.

Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah desain penelitian one group

postest.

X1 O1

X2 O2

Gambar 4.1 Desain Penelitian

Keterangan :

S : Subjek

X1 : Sampel darah EDTA yang di periksa segera

X2 : Sampel darah EDTA yang di periksa 3 jam

O1 : Hasil pemeriksaan darah EDTA yang diperiksa segera


35

O2 : Hasil pemeriksaan darah EDTA yang di periksa 3 jam


36

B. Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan keseluruhan dari subjek atau subjek yang menjadi

sasaran penelitian (Notoatmodjo, 2012). populasi penelitian ini adalah

seluruh pasien rawat inap dan rawat jalan di Rumah Sakit Ernaldi Bahar.

Berdasarkan laporan tahunan pemeriksaan darah rutin di instalasi

laboratorium Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan tahun

2022 total jumlah kunjungan pasien yang memeriksa trombosit sebanyak

516 orang atau rata rata 43 orang perbulan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang telah dianggap mewakili

keseluruhan populasi (Notoatmodjo, 2012).

Kriteria inklusi merupakan kriteria yang dapat diambil sebagai sempel

atau dipenuhi oleh anggota populasi, sedangkan kriteria eksklusi merupakan

kriteria anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel.

Beberapa alasan pengambilan sampel, yaitu:

a. Kemampuan peneliti terkendala dalam hal keterbatasan waktu, tenaga,

dan biaya

b. Keseluruhan populasi dianggap bisa mewakili sampel yang akan kita

ambil

c. Lebih mudah dalam observasi karena sudah ditentukan jumlahnya

(Arikunto, 2010)
37

Perhitungan besar sample menggunakan rumus slovin

N
n=
N . d 2 +1

Keterangan ;

n : Jumlah Sampel

N : Jumlah Populasi

D2 : presisi (ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 95%)

Jumlah sampel ditentukan berdasarkan rumus:

N
n= 2
N . d +1

43
n= 2
43.(10 %) +1

43
n= 2
10
43.( ) +1
100

43
n=
43.(0,01)+ 1

43
n=
0,43+ 1

43
n=
1,43

n=30,06

n=30
38

Dari perhitungan rumus diatas didapatkan besar sampel minimal 30,06

yang dibulatkan menjadi 30 sampel. Jadi jumlah sampel yang digunakan

sebanyak 30 sampel

Tabel 4.1 Kriteria Inklusi dan Ekslusi


Kriteria Inklusi Kriteria Eksklusi
1. Semua pasien rawat jalan 1. Sampel darah EDTA yang
dan rawat inap Rumah sakit Hemolitik
Ernaldi Bahar Provinsi 2. Sampel darah EDTA yang
Sumatera Selatan ada bekuan
Bersedia menjadi subjek 3. Pasien yang sedang hamil
penelitian 4. Pasien dengan aktifitas fisik
berat
5. Pasien tidak mengkonsumsi
obat yang bisa
menyebabkan trombosit
turun

C. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Proses pengambilan data dan pemeriksaan pada penelitian ini akan

dilakukan di Laboratorium Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera

Selatan yang beralamat di jl. tembus terminal KM. 12 No. 02 Talang

Kelapa, Kec. Alang-alang Lebar Kota Palembang.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian akan dilakukan pada 01 Maret – 31 Maret 2023.


39

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data

primer yang diperoleh peneliti secara langsung dan penelitian berupa hasil

pemeriksaan trombosit.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Gambar 4.2 Alat Hematology Analyzer BCC 3600A

Sumber. Dokumen Pribadi, (2022)

Penelitian ini menggunakan hematology Analyzer Dirui BCC 3600A yang

prinsip nya adalah impedansi. Teknik ini berdasar pada pengukuran besarnya

resistensi elektronik antara sua elektrode.


40

Sel darah diencerkan dalam pelarut konduktif. Sel-sel mempunyai

konduktifitas listrik yang berbeda, oleh karena itu jumlah dan volume sel dapat

dihitung dengan mengukur perbedaan tahanan.

Sel drah dialirkan melalui celah yang diketahui diameter dan dalamnya. Saat

sel darah melewati celah, menyebabkan perubahan tegangan listrik / impuls.

Jumlah impuls sebanding dengan volume atau ukuran sel. Oleh karena itu alat

dapat mengenali jenis sel dan menghitung jumlah sel tersebut

F. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang didapatkan dari pemeriksaan laboratorium, diolah secara

elektronik dengan program SPSS. Tes normalitas menggunakan uji Shapiro-wilk

karena jumlah data < 50. Hasil yang didapatkan dilihat dari nilai sig yang

diperoleh apabila sig. > 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal

sedangkan apabila sig. < 0,05 maka data dinyatakan tidak berdistribusi normal.

Bila hasil terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan uji t berpasangan (Paires

Sampel T Test). Jika pada uji normalitas data tidak terdistribusi dengan normal

maka dilanjutkan dengan uji alternatif lain t-test yaitu wilcoxon. (Sutriawan,

2021)

G. Etika Penelitian

Peneilti sebagai pihak yang memerlukan informasi, menempatkan diri lebih

rendah dari pihak yang memberikan informasi atau responden. Maka sebelum

dilakukan pengambilan data atau pembagian kuesioner kepada responden terlebih


41

dahulu diminta persetujuan (Informed Concent). Dalam pengambilan data atau

pembagian kuesioner tidak membatasi hak-hak responden (Notoadmodjo, 2010)

Setelah mendapat persetujuan barulah peneliti menekankan masalah etika

yang meliputi :

1. Informed Concent

Subjek harus mendapatkan infoemasi secara lengkap tentang tujuan untuk

penelitian yang dilakukan, mempunyai hak untuk menolah menjadi

responden.

2. Anonymity

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama responden

tetapi pada lembar tersebut diberi kode. Peneliti menjaga kerahasiaan

responden dengan hanya mencantumkan nama inisialnya.

3. Confidentially

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh penliti, dan hanya kelompok

data tertentu yang dilaporkan sebagai hasil penelitian. Peneliti tidak

menceritakan rahasia responden pada orang lain, kecuali seizin responden.

4. Beneficence

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian guna

mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi subjek

penelitian dan dapat dgeneralisasikan di tingkat populasi.

5. Juztice
42

Semua responden dalam penelitian ini diperlakukan secara adil dengan

memberikan hak yang sama. Peneliti tidak membeda-bedakan antara

reaponden satu dengan responden lainnya.

6. Nonmaleficence

Penelitian meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subyek. Penelitian

ini tidak merugikan bagi pasien baik dari segi waktu maupun material.

7. Veracity

Peneliti melakukan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian.


43

H. Tahap Pelaksanaan Penelitian

1. Alur Penelitian

Pemeriksaan
Trombosit

Tahap Pra Pengambilan Sampel Darah Vena


Analitik

Penampungan Menggunakan Tabung dengan


anti koagulan EDTA

Langsung Ditunda 3 jam


diperiksa

Alat Hematology
Tahap Analyzer Dirui BCB
Analitik 3600

Hasil Hasil
Pemeriksaan Pemeriksaan
Jumlah trombosit Jumlah trombosit
segera setelah 3 jam

Tahap Pasca Analisis Data


Analitik
44

Gambar 4.3
Alur Penelitian
45

2. Tahap Persiapan

a. Persiapan pasien

1) Alat :

Blanko permintaan, Komputer, printer dan program SIMRS, Alat

tulis

2) Bahan :-

3) Proses persiapan pasien

a) Pasien berasal dari IGD atau Rawat jalan dengan membawa

blanko pemeriksaan ke laboratorium.

b) Petugas admistrasi laboratorium melakukan pendaftaran pasien

pada SIMRS dengan menginput pemeriksaan yang di minta.

c) Peneliti memberikan penjelasan tentang penelitian kepada

keluarga pasien, jika keluarga pasien bersedia sampel pasien

digunakan sebagai penelitian dengan bukti penandatanganan

informconsern maka sampel pasien dapat digunakan sebagai

penelitian.

d) Pasien di persilahkan ke ruangan sampling dengan di temani

keluarga dan satpam atau perawat.

b. Pemberian Identitas Spesimen

1) Alat:

Blanko permintaan, Foto pasien, Alat tulis, Tabung EDTA,

Etiket Kode Sampel

2) Bahan : -
46

3) Proses pemberian identitas spesimen

a) Petugas sampling melakukan identifikasi pasien dengan

mencocokkan foto yang ada di blanko pemeriksaan dengan

wajah pasien.

b) Petugas sampling menanyakan identitas pasien dengan

keluarga atau perawat serta satpam yang mendampingi pasien.

c) Petugas sampling memberikan kode A1 pada tabung EDTA

untuk pemeriksaan trombosit segera

c. Pengambilan Sampel darah

1) Alat:

Sarung tangan, Torniquet¸ jarum, tube holder, badge atau tip,

Alat tulis, blanko permintaan, Tempat sampah infeksius, non

infeksius dan kontainer jarum.

2) Bahan :

Alkohol 70%, Kain Kasa.

3) Prosedur Pengambilan Sampel Darah :

Menurut Permenkes No.43 (2013, P.57) Prosedur

pengambilan darah vena adalah sebagai berikut

a) Siapkan peralatan yang akan digunakan.

b) Posisi subjek penelitian dapat duduk atau berbaring dengan

posisi lengan harus lurus

c) Lakukan palpasi agar tahu kedalaman, ukuran dan aliran darah

vena. Pilih bagian vena mediana cubiti


47

d) Kulit yang akan ditusuk dibersihkan dengan kapas alkohol 70%

e) Siapkan jarum vaccum yang disambung holder.

f) Melakukan pemasangan torniquet pada lengan yang akan

diambil ± 10 cm di atas lipat siku

g) Pada saat melakukan penusukan posisi lubang jarum

menghadap ke atas dengan sudut kemiringan 150-300

h) Ketika jarum ditusukkan ke dalam vena, masukkan tabung

vaccum yang sudah di beri antikoagulan EDTA ke dalam

holder, darah akan mengalir masuk ke dalam tabung vaccum.

i) Tunggu sampai darah berhenti mengalir yang menandakan

tabung vaccum sudah berisi darah sesuai dengan volume

tabung vaccum

j) Lepaskan tabung vaccum dari holder.

k) Setelah selesai letakkan kapas kering dan bersih di tempat

penusukan, sambil jarum ditarik keluar. Lepaskan jarum dari

holder dan buang jarum ke limbah jarum.

l) Tekan kapas di atas tempat tusukan, kemudian ganti kapas

dengan plester diatas bekas tusukan.

m) Segera homogenisasi sampel yang terhisap.

d. Pengolahan Darah

1) Alat :

Sarung tangan, Masker, Tabung EDTA yang sudah berisi

darah, Roller Mixer


48

2) Bahan :

Darah Pasien

3) Proses Pengolahan Darah :

a) Tampung bahan pemeriksaan / whole blood ke dalam

tabung EDTA.

b) Homogenisasi segera setelah pengambilan bahan

pemeriksaan.

c) Bolak balik tabung dengan hati-hati sebanyak 5-10 kali.

Proses tersebut di tujukan agar zat tambahan tersebut

terdistribusi di seluruh bahan pemeriksaan. Tindakan

membolak balikan secara hati-hati akan meminimalkan

hemolysis (Patklin, 2012)

2. Tahap Pelaksanaan

a. Persiapan peralatan Hematologi analyzer Dirui BCC 3600A

1) Alat :

Waste wadah pembuangan limbah, Printer dan kertas termal,

Power suplai listrik, Hematology Analizer

2) Bahan :

Reagen, Detergen

3) Cek dan Persiapan sebelum Power On

a) Periksa volume/isi dan validitas detergent, reagent. Periksa

apakah tube/selang reagent terhubung dengan baik.


49

b) Kosongkan Waste/ Pembuangan Limbah, Harus cukup ruang

untuk limbah cair.

c) Periksa apakah printer sudah terpasang dengan baik dan cek

apa kertas sudah tercetak.

d) Periksa apakah power supply sudah terinstal/terhubung dengan

baik.

e) Koneksi: Periksa koneksi antara analyzer dan komputer pc;

dan hubungan antara eksternal barcode reader dan analyzer.

4) Menyalakan alat

a) Hidupkan instrument dengan menekan tombol ON pada panel

bagian belakang alat dan pada layar akan muncul “System

Loading…”

b) Setelah itu system akan masuk ke program interface dan

melakukan Self-check.

c) Periksa isi dan tanggal validitas dari diluent, lyse dan

detergent. Periksa apakah tube/selang reagent terhubung

dengan baik.

5) Registrasi Reagent

a) Automatic Scan

Pilih menu “Service” → “Reagent”, lalu tekan/klik pada

kotak input box “Nomor Barcode” yang berada dibawah.

Gunakan Barcode Reader untuk memindai/scan barcode pada


50

botol reagent dan setelah selesai scan pada layar akan

ditampilkan “Registration Successful”.

b) Input Manual

Jika barcode tidak dapat digunakan/tidak dapat scan,

masukkan angka barcode secara manual pada kotak input box

barcode, klik “OK” dan barcode registrasi terdaftar.

c) Penggantian Reagent

Ketika reagent perlu diganti maka, klik menu “Service” →

“Replace” setelah melakukan registrasi, klik reagent yang

perlu diganti, dan pada layar akan muncul “replacing…”.

Penggantian selesai ketika progress bar menghilang.

(Sumber. SOP Laboratorium Klinik RS Ernaldi Bahar, 2022)

b. Kalibrasi alat Hematologi Analyzer Dirui BCC 3600A

1) Alat :

Alat pelindung diri, Alat tulis, Alat Hematology Analizer BCC

3600 A

2) Bahan :

Control CBC-ST Plus Hematologi

3) Terdapat tiga macam metode calibrasi: manual kalibrasi,

kalibrator kalibrasi, dan fresh blood kalibrasi.

a) Manual Kalibrasi: Mengganti koefisien faktor kalibrasi secara

langsung.

b) Kalibrator Kalibrasi :
51

(1) Gunakan satu kontrol untuk melakukan test 3-5 kali agar

mendapatkan nilai koefisien faktor dari kalibrasi. 5 kali

jika diperlukan.

(2) Pilih menu “Calibration” → “Calibrator” masukkan nilai

referensi untuk setiap parameter pada kolom nilai

“Reference”.

(3) Letakkan tabung dibawah sample probe dan tekan tombol.

(4) Setelah menekan tombol maka alat akan melakukan proses

penghitungan “Counting”.

(5) Hasil test akan disimpan pada alat secara otomatis.

(6) Setelah 3-5 kali pengujian, klik “Save” dan koefisien

calibrasi akan muncul pada kolom “Calibration

Coefficients”.

c) Fresh Blood Kalibrasi:

(1) Gunakan 3-5 sampel,setiap sample dilakukan test 3-5 kali.

(2) Pilih menu “Calibration” → “Fresh Blood” masukkan

nilai referensi untuk setiap parameter pada kolom nilai

“Reference”.

(3) Letakkan tabung dibawah sample probe dan tekan tombol.

(4) Setelah menekan tombol maka alat akan melakukan proses

penghitungan “Counting”.

(5) Hasil test akan disimpan pada alat secara otomatis.


52

(6) Disarankan untuk menguji 5 sampel. Setelah 5 kali

pengujian, klik “Save” dan koefisien kalibrasi akan

muncul pada kolom “Calibration Coefficients”.

(Sumber. SOP Laboratorium Klinik RS Ernaldi Bahar,

2022)

c. Verifikasi Metode

1) Alat :

Alat Pelindung Diri, Alat tulis dan seperangkat kompur, Alat

Hematology Analizer Dirui BCC 3600A,

2) Bahan :

Control CBC-ST Plus Hematologi

3) Prosedur Verifikasi metode

a) Periksa bahan,bisa bahan kontrol secara bersamaan seperti

pengerjaan pembacaan sampel.

b) Pilih menu count pada layar kanan

c) Homogenkan kontrol kemudian masukkan probe kedalam

tabung kontrol tersebut.

d) Tekan “Count Button” (warna biru tua) untuk memulai

penghisapan sampel Selama proses penghisapan, pastikan

ujung probe terendam dalam tabung sampel sehingga tidak ada

udara yang terisap, namun ujung probe jangan menyentuh

dasar tabung.

e) Selama mengisap sampel, indikator akan berwarna kuning.


53

f) Jika sudah menghisap sampel, indikator akan berubah warna

dari hijau menjadi kuning, probe akan otomatis masuk ke alat

dan memulai proses perhitungan sampel.

g) Lakukan pemeriksaan bahan kontrol ini sebanyak 20 kali

h) Hitung nilai CV, Bias, Tea, dengan rumus:

SD
a. CV : x 100%
Mean
Hasilterukur−Hasil sebenarnya
b. Bias : x 100%
Hasil sebenarnya
c. Tea : Bias + 2CV
i) Lihat kit standar akurasi dan presisi untuk alat, bila sudah

selesai maka metode bisa digunakan untuk pemeriksaan.

j) Alat sudah dilakukan verifikasi metode, siap digunakan untuk

tahap selanjutnya.

d. Periode Pendahuluan

1) Alat :

Alat Pelindung Diri, Alat tulis dan seperangkat kompur, Alat

Hematology Analizer Dirui BCC 3600A.

2) Bahan :

Control CBC-ST Plus Hematologi

3) Prosedur Periode Pendahuluan

a) QC hematologi dengan alat Hematology Analyzer BCC-

3600A adalah bahan kontrol pabrikan CBC-ST Plus

Hematologi.
54

b) Periksa bahan kontrol hematologi bersamaan dengan

pemeriksaan spesimen setiap hari kerja atau pada hari

parameter yang bersangkutan diperiksa sampai mencapai 25

hari kerja.

c) Catat setiap nilai yang diperoleh tiap hari kerja tersebut pada

formulir periode pendahuluan.

d) Hitung nilai rata-rata/ mean (𝑋̅), standar deviasi (SD),

koefesien variasi (CV), batas peringatan (mean ± 2SD) dan

batas kontrol (mean ± 3SD).

e) Teliti kembali apakah ada nilai yang melebihi batas mean ±

3SD. Bila ada maka nilai tersebut dihilangkan dan tulis

kembali nilai pemeriksaan yang masih ada ke dalam formulir

periode pendahuluan. Kemudian hitung kembali nilai mean

(𝑋̅), SD, CV, mean ± 2SD dan mean ± 3SD.

f) Nilai mean dan SD yang diperoleh ini dipakai sebagai nilai

rujukan untuk periode kontrol.

g) Nilai rujukan berlaku untuk bahan kontrol dengan nomor

batch yang sama. Apabila nomor batch berlainan, harus

dimulai dengan periode pendahuluan lagi untuk menentukan

nilai rujukannya.

e. Periode kontrol

1) Alat :
55

Alat Pelindung Diri, Alat tulis dan seperangkat kompur, Alat

Hematology Analizer BCC 3600A,

2) Bahan :

Control CBC-ST Plus Hematologi

3) Prosedur Periode kontrol

a) Periksa bahan kontrol hematologi setiap hari kerja atau pada

hari parameter yang bersangkutan diperiksa.

b) Catat setiap nilai yang diperoleh Hitung penyimpangannya

terhadap nilai rujukan dalam satuan SD (Standar Deviasi

Index) dengan rumus: Satuan SD = Xi mean – SD.

c) Satuan SD yang diperoleh diplot pada formulir grafik kontrol

Levey Jenning Sumbu X dalam grafik kontrol menunjukkan

hari/tanggal pemeriksaan, sedangkan sumbu y menunjukkan

satuan SD

f. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit

1) Alat :

Alat Pelindung Diri, Alat tulis dan seperangkat kompur, Alat

Hematology Analizer Dirui BCC 3600A,

2) Bahan :

Sampel darah EDTA

3) Prosedur Pemeriksaan hitung jumlah trombosit


56

a) Hidupkan alat Hematology Analyzer BCC-3600A dengan

menekan tombol on/off pada belakang alat.

b) Biarkan alat beberapa saat untuk warming up.

c) Ketika pada layar keluar background dengan hasil “0” baru

alat dapat digunakan.

d) Pilih menu count pada layar kanan

e) Ambil sampel darah EDTA yang segera di periksa dan di beri

kode A1, A2, A3 dst lalu homogenkan sampel EDTA

kemudian masukkan probe kedalam tabung sampel EDTA

tersebut.

f) Tekan “Count Button” (warna biru tua) untuk memulai

penghisapan sampel Selama proses penghisapan, pastikan

ujung probe terendam dalam tabung sampel sehingga tidak

ada udara yang terisap, namun ujung probe jangan menyentuh

dasar tabung.

g) Selama mengisap sampel, indikator akan berwarna kuning.

h) Jika sudah menghisap sampel, indikator akan berubah warna

dari hijau menjadi kuning, probe akan otomatis masuk ke alat

dan memulai proses perhitungan sampel.

i) Catat hasil trombosit. Apabila hasil hitung jumlah trombosit

normal maka sampel di beri kode lagi dengan kode B1, B2, B3

dst, sedangkan apabila hasil hitung jumlah trombosit


57

trombositopeni dan trombositosis maka pemeriksaan tidak di

lanjutkan.

j) Ulangi tahap 5 sampai dengan 8 untuk memeriksa sampel B1,

B2, B3 dst.

k) Catat hasil trombosit yang tertera pada layar alat.

l) (Sumber. SOP Laboratorium Klinik RS Ernaldi Bahar, 2022)

g. Pelaporan Hasil

a. Alat dan bahan pencatatan dan pelaporan hasil

Alat tulis, Komputer dan printer, Kertas print out

b. Prosedur Pencatatan dan Pelaporan Hasil

1) Sampel yang telah dikerjakan pada masing-masing alat akan

terlihat secara otomatis pada layar alat Dirui BCC 3600A.

2) Catat hasil trombosit yang tertera pada layar untuk kode A1,

A2, A3 dst, bila hasilnya normal.

3) Catat hasil trombosit yang tertera pada layar untuk kode B1,

B2, B3 dst.

4) Catat hasil ke dalam tabel yang telah di buat.

5) Lalu pindahkan ke computer untuk menganalisis data.


BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Gambar 5.1. Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumsel


Sumber : Dokumen Pribadi, (2023)

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium RS Ernaldi Bahar Provinsi

Sumatera -Selatan yang berlokasi di Jln. Gubernur H.M.Ali Amin No.02 RT. 20

RW. 04 Kelurahan Alang – alang lebar,Kota Palembang.Telp (0711) 5645126

pada tanggal 01 Maret – 31 Maret 2023.Penelitian ini menggunakan sampel

EDTA dengan jumlah sampel sebanyak 30 sampel .Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui perbedaan hasil hitung trombosit yang segera diperiksa dengan

ditunda 3 jam pada alat Hematology Analyzer Dirui BCC 3600A di laboratorium

RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera -Selatan .


59

Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah alat Hematology Analyzer

Dirui BCC 3600A prinsip kerja menggunakan prinsip impedan,Teknik ini

berdasar pada pengukuran besarnya resistensi elektronik antara dua elektroda.Sel

darah diencerkan dalam pelarut konduktif .Sel-sel mempunyai konduktifitas listrik

yang berbeda ,oleh karena itu jumlah dan volume sel dapat dihitung dengan

mengukur perbedaan tahanan (Notoadmojo,2018).

Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil

hitung jumlah trombosit yang segera periksa dan ditunda 3 jam. Penelitian ini

telah dilakukan pada tanggal 01 Maret 2023 – 31 Maret 2023, dengan proses

pengambilan, pengolahan dan pemeriksaan sampel dilakukan di Laboratorium

Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera Selatan. Subjek penelitian adalah

pasien yang melakukan pemeriksaan trombosit sebanyak 30 pasien yang telah

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pemeriksaan di ambil dengan tahapan

verifikasi metode dan pemantapan mutu internal. Hal yang memungkinkan dapat

mempengaruhi hasil pemeriksaan hasil hitung jumlah trombosit adalah pada tahap

pra analitik, analitik dan pasca analitik.

B. Quality Control

Quality Control (QC) merupakan suatu rangkaian pemeriksaan analitik yang

ditunjukan untuk menilai kualitas data analitik,dengan melakukan control kualitas

kita akan mampu mendeteksi kesalahan pada analitik.Kesalahan -kesalahan yang


60

dapat mempengaruhi manfaat klinis hasil pemeriksaan laboratorium quality

control dapat dilakukan pada tahap mulai mengkalibrasi alat,mengolah

sampel ,menguji ketelitian,ketepatan (akurasi dan presisi)dan setelah itu akan

dilakukan akurasi dan presisi terhadap alat yang digunakan untuk pemeriksaan

(Kemenkes,2018).

a. Uji Akurasi

Akurasi adalah kemampuan untuk mengukur dengan tepat sesuai dengan

nilai yang benar setelah dilakukan analisis secara berulang.Nilai akurasi

menunjukan kedekatan hasil terhadap nilai sebenarnya yang telah ditentukan oleh

metode standar .Hasil uji ketepatan dilihat apakah rentang nilai kontrol terletak di

luar atau di dalam menurut metode pemeriksaan yang sama .Jika terletak di dalam

rentang kontrol maka hasil pemeriksaan terhadap spesimen dianggap

tepat,begitupun sebaliknya (Maji,2022)

b. Uji Bias

Nilai akurasi dihitung menggunakan nilai persentase bias,hasil analisis

dikatakan semakin akurat jika diperoleh nilai bias paling rendah (0%).Pengukuran

bias menjadi landasan penilaian pemeriksaan-pemeriksaan selanjutnya

(Maji,2022)

Berdasarkan hasil pemeriksaan trombosit menggunakan alat hematology

Dirui BCC 3600A menggunakan metode impedan diperoleh nilai bias kontrol low
61

diperoleh nilai bias 0,14% ,control normal diperoleh 3,57% dan nilai control high

diperoleh nilai bias 0,63% maka hasil akurasi dikatakan akurat. Semakin kecil d

%,maka semakin tinggi nilai akurasi pemeriksaan yang telah dilakukan dan dapat

disimpulkan hasil pemeriksaan control low, normal dan high menggunakan

metode impedan memiliki akurasi persentase nilai bias yang akurat .

Selain uji bias ,dilakukan uji recovery untuk menilai ketepatan hasil dan

uji analisis yang telah dilakukan memberikan informasi adanya penyimpangan

atau kesalahan acak dan sistematis pada hasil analisi dari metode yang

digunakan.Akurasi dianggap baik berada pada toleransi perolehan Kembali

(%recovery) dalam range 90%-110% (Maji,2022)(Keutman et al.,2020).

c. Uji Recovery

Akurasi dapat dinyatakan sebagai persen perolehan Kembali

(Recovery)yaitu dengan melakukan pemeriksaan bahan sampel yang telah

ditambahkan analit murni ,kemudian hasilnya dihitung terhadap hasil yang

diharapkan. Akurasi dianggap baik berada pada toleransi perolehan Kembali (%

recovery) 10% atau dalam range 90%-110% (Maji,2022)

Berdasarkan perhitungan hasil diperoleh nilai (% recovery) yaitu untuk

control low R = 100,1%, untuk control normal R = 103,6%, dan untuk control

high R = 100,6%, maka akurasi dianggap baik.


62

d. Uji Presisi (Ketelitian)

Presisi menunjukan seberapa dekat suatu hasil pemeriksaan bila dilakukan

pengulangan dengan sampel yang sama. Presisi diukur sebagai simpangan baku

atau simpangan baku relatif (koefisien variasi ).Semakin kecil nilai CV (%) maka

semakin teliti system atau metode tersebut .Presisi menandakan kesalahan acak,

biasanya disebabkan oleh instrument yang tidak stabil ,variasi temperatur,variasi

reagent dan kalibrasi ,variasi operator .(Maji, 2022).

Nilai RSD sering disebut dengan koefisien variasi atau KV dari sejumlah

pengukuran sampel .Relative Standar Deviasion (%RSD) dengan batas -batas

yang masih dapat diterima berdasarkan ketelitiannya.Tingkat ketelitian terdiri dari

RSD < 1% = sangat teliti,1% < RSD < 5% =ketelitian sedang,dan RSD > 5%=

ketelitian rendah. Presisi diukur sebagai simpangan baku atau simpangan baku

relative dan dinyatakan (koefisien variasi). SD sangat berguna untuk laboratorium

dalam menganalisa hasil pengendalian mutu. CV merupakan suatu ukuran

variabilitas yang bersifat relative dan dinyatakan dalam satuan persen,CV

menggambarkan perbedaan hasil yang diperoleh setiap kali kita melakukan

pengulangan pemeriksaan pada sampel yang sama ,idealnya CV kurang dari 5%

(Maji, 2022)

Berdasarkan hasil perhitungan uji presisi diatas, didapatkan kontrol low SD

= 1801 dan CV = 3%, kontrol normal SD = 7383 dan CV = 3,67%, kontrol high

SD = 4793 dan CV 1,23%. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa

hasil analisa nilai SD dan CV memenuhi syarat yang telah ditetapkan, hasil
63

kontrol low, normal, high, baik dan pemeriksaan sampel dapat dilanjutkan (Maji,

2022).

C. Karakteristik Subjek Penelitian

Pemilihan subjek penelitian dilakukan wawancara kepada keluarga subjek

mengenai kriteria terhadap pasien, apakah pasien melakukan aktifitas berat,

sedang hamil, terdapat luka bakar pada tubuhnya, selanjutnya keluarga pasien

melakukan pengisian informed consent.

Subjek penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi

dilakukan pengambilan darah vena dan yang terpilih sebanyak 30 pasien.

Distribusi frekuensi karakteristik subjek penelitian berdasarkan jenis kelamin dan

umur dapat dilihat pada tabel 5.1 dan 5.2 di bawah ini.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


1. Laki-laki 21 69 %
2. Perempuan 7 21 %
Total 30 100 %
Berdasarkan tabel 5.1, diketahui bahwa mayoritas subjek penelitian ini

adalah laki-laki berjumlah 21 orang dengan persentase 69% sedangkan perempuan

berjumlah 7 orang dengan persentase 21%.


64

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

No. Usia Jumlah Persentase (%)


1. > 50 Tahun 6 18 %
2. < 50 Tahun 24 72 %
Total 30 100 %
Berdasarkan tabel 5.2, diketahui bahwa mayoritas subjek penelitian ini

adalah pasien berusia < 50 tahun berjumlah 24 orang dengan persentase 72%,

sedangkan pasien berusia > 50 tahun berjumlah 6 orang dengan persentase 18%

1. Data Penelitian Hasil Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit

Pemeriksaan hitung jumlah trombosit dilakukan dengan metode impedance

terhadap 30 sampel darah EDTA pasien yang melakukan pemeriksaan hitung

jumlah trombosit di Laboratorium Rumah Sakit Ernaldi Bahar Provinsi Sumatera

Selatan, menggunakan alat Hematologi analyzer BCC 3600A. Data hasil

pemeriksaan sampel disajikan pada tabel 5.3.


65

Tabel 5.3
Data Hasil Pemeriksaan Trombosit Diperiksa Segera dan Ditunda 3 Jam
dari Pengambilan Sampel

Hasil Hasil
No. Kode Sampel Diperiksa Segera Ditunda 3 jam
(mm3) (mm3)
1 A1 204.000 188.000
2 A2 222.000 178.000
3 A3 416.000 356.000
4 A4 426.000 345.000
5 A5 405.000 346.000
6 A6 344.000 283.000
7 A7 381.000 363.000
8 A8 344.000 293.000
9 A9 389.000 344.000
10 A10 436.000 396.000
11 A11 350.000 312.000
12 A12 379.000 325.000
13 A13 412.000 406.000
14 A14 377.000 320.000
15 A15 344.000 306.000
16 A16 423.000 375.000
17 A17 291.000 269.000
18 A18 312.000 281.000
19 A19 320.000 247.000
20 A20 396.000 331.000
21 A21 213.000 199.000
22 A22 339.000 287.000
23 A23 421.000 382.000
24 A24 398.000 335.000
25 A25 369.000 286.000
26 A26 446.000 371.000
27 A27 449.000 371.000
28 A28 361.000 339.000
29 A29 236.000 200.000
30 A30 361.000 385.000
Mean 358.500 313.966,67
66

500,000 Jumlah Trombosit (mm3)

450,000

400,000

350,000

300,000

250,000 Diperiksa Segera


Ditunda 3 Jam
200,000

150,000

100,000

50,000

0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29

Sampel

Gambar 5.2
Grafik Hasil Pemeriksaan Trombosit Diperiksa Segera dan Ditunda 3 Jam

Berdasarkan gambar 5.2 diperoleh nilai mean pada hasil pemeriksaan

trombosit diperiksa segera adalah 358.500 mm3 dan pada hasil pemeriksaan

trombosit ditunda 3 jam adalah 313.966,67 mm3. Selisih pemeriksaan trombosit

diperiksa segera dan ditunda 3 jam adalah 45.034 mm 3. Namun akan dianalisis

lagi lebih lanjut menggunakan program SPSS.

2. Analisis data

Data hasil penelitian dianalisis melalui 2 tahapan analisis yaitu distribusi

data (uji normalitas), dan analisis hipotesis (uji T tipe berpasangan) dengan

menggunakan program aplikasi statistik.


67

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini data kurang dari 50 sehingga

menggunakan uji Shapiro – Wilk.

Tingkat kepercayaan yang dipakai pada penelitian ini sebesar 95% dan

resiko kesalahan dalam penelitian ini sebesar 5% (α = 0,05) maka data dapat

dikatakan normal apabila nilai ρ > 0,05. Hasil uji normalitas data dihitung hasil

pemeriksaan trombosit ditunjukkan pada tabel 5.4 berikut :

Tabel 5.4
Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas N P Value Taraf Distribusi
Signifikansi Data
Trombosit Diperiksa Segera
30 0,082 > 0,05 Normal

Trombosit Ditunda 3 Jam 30 0,107 > 0,05 Normal

Untuk menguji apakah data yang digunakan normal atau tidak dapat

dilakukan dengan menggunakan uji test of normality Shapiro-Wilk dengan melihat

nilai signifikansi (P Value). Jika nilai P Value lebih besar taraf signifikansi yang

ditetapkan yaitu 5 persen (0,05), maka data telah berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel di atas, diperoleh hasil nilai

signifikansi (P Value) data hasil hitung jumlah trombosit diperiksa segera sebesar

0,082 yang lebih besar dari 0,05 (0,082 > 0,05), dan nilai signifikansi (P Value)

hasil hitung jumlah trombosit ditunda 3 jam sebesar 0,107 yang lebih besar dari
68

0,5 (0,107 > 0,05). Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk menunjukkan bahwa data

yang digunakan dalam penelitian ini telah berdistribusi normal.

Tabel 5.5
Hasil Uji T Berpasangan (Paired Sample T Test)
Uji T Berpasangan Mean P Value Taraf Keterangan
Signifikansi
Hasil Hitung Jumlah
358.800
Trombosit Diperiksa Segera Terdapat
0,000 < 0,05
Hasil Hitung Jumlah Perbedaan
313.966,67
Trombosit Ditunda 3 Jam

Berdasarkan uji t berpasangan (paired sample t test), hasil mean jumlah

trombosit diperiksa segera sebesar 358.800 yang memperoleh nilai mean lebih

tinggi dibandingkan jumlah trombosit ditunda 3 jam sebesar 313.966,67. Hasil

juga menunjukkan nilai signifikansi (P Value) sebesar 0,000. Artinya terdapat

perbedaan yang bermakna jumlah trombosit yang segera diperiksa dan ditunda 3

jam.
BAB VI

PEMBAHASAN

A. Pembahasan

Berdasarkan analisa normalitas hasil pemeriksaan hitung jumlah trombosit

yang diperiksa segera dan diperiksa 3 jam diperoleh nilai p berturut-turut 0,082

dan 0,107 atau p>0,05 artinya data yang diperoleh terdistribusi normal, dengan

meminimalisir pengaruh factor fisiologis, patalogis, dan teknis.

Berdasarkan hasil pengujian pemantapan mutu internal telah layak dan baik

untuk dilakukan pemeriksaan hitung jumlah trombosit dalam sampel. Hasil

quality control yang dilakukan dengan dua uji yaitu akurasi dan presisi. Quality

control digunakan untuk pemeriksaan trombosit sesuai dengan persyaratan

keterbatasan hasil pemeriksaan. Hasil uji akurasi berdasarkan persentasi bias

kontrol low (d%) diperoleh nilai kontrol 0,14 %, sedangkan bias kontrol normal (d

%) diperoleh 3,57% sedangkan bias control hight (d%) diperoleh 0,63%. Akurasi

dikatakan akurat dan uji recovery diperoleh nilai kontrol low 100,1 %, sedangkan

kontrol normal diperoleh 103,6% sedangkan kontrol hight diperoleh 100,6%

akurasi dikatakan baik. Hasil uji presisi mendapatkan nilai % CV (Coefisien

Variasi) untuk kontrol low 3%, dan SD 1801, sedangkan kontrol normal CV =

1,23% dan SD = 4793, dan kontrol high CV = 3,67% dan SD = 7.383 sehingga

presisi dikatakan teliti. Berdasarkan hasil uji akurasi dan presisi telah memenuhi

syarat yang telah ditetapkan sehingga alat hematology analyzer DIRUI BCC

3600A memiliki akurasi dan presisi tingkat ketelitian baik.


70

Dari hasil SPSS dari penelitian ini pada pemeriksaan trombosit segera

memiliki rata-rata 358.800 mm3 dan standar deviasi 64.949,853 sedangkan hasil

jumlah trombosit ditunda 3 jam memiliki rata-rata 313.966,67 dan SD 62.921,124.

Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat selisih dari keduanya 44.833,33.

Hasil hitung jumlah trombosit yang diperiksa segera memiliki nilai yang lebih

tinggi dibandingkan hasil hitung jumlah trombosit yang ditunda 3 jam yang

memberikan makna klinis sehingga terdapat perbedaan yang signifikan dan untuk

membuktikannya dilakukan uji statistik parametrik.

Hasil pengukuran ini diuji secara statistik parametik dengan menggunakan

uji T berpasangan (Paired T Test) dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%

diperoleh nilai probabilitas (sig 2 tailed) 0,000 hal ini berarti Ho diterima dengan

probabilitas < 0,05 yang artinya terdapat perbedaan hasil hitung jumlah trombosit

yang diperiksa segera dan hasil hitung jumlah trombosit yang ditunda 3 jam dari

pengambilan darah.

Penundaan sampel yang diperiksa 3 jam akan mempengaruhi hasil

pemeriksaan disebabkan karena trombosit memiliki kemampuan beragregasi dan

beradhesi, dimana agregasi yang disebabkan karena terjadinya pembengkakan

pada trombosit sehingga trombosit rusak dan jumlah trombosit menjadi

berkurang. Hal ini sesuai dengan penelitian author (2021) yang menyatakan

bahwa pemeriksaan hitung trombosit tidak boleh ditunda karena akan

memengaruhi hasil jika dilakukan lebih dari 1 jam dikarenakan sifat fisik

trombosit memiliki sifat adhesi. Adhesi merupakan pelekatan trombosit pada

benda selain trombosit seperti jaringan ikat subendotelial setelah terjadi luka pada
71

pembuluh darah. Adhesi trombosit berkaitan dengan peningkatan daya lekat

sehingaa trombosit saling berikatan dan menempel pada jaringan endotel.

Peningkatan adhesi trombosit menyebabkan trombosit melekat pada kolagen yang

dipengaruhi oleh ADP dan menghasilkan massa trombosit yang meningkat

dengan cepat dan membentuk trombosit plug. (Kiswari, 2014). Sifat fisik

trombosit juga memiliki sifat agregasi. Agregasi merupakan perlekatan antar

sesama trombosit. Agregasi pada pembbuluh darah yang terluka dapat terjadi

karena adanya pelepasan ADP dan trombosan A2. ADP menyebabkan trombosit

membengkak dan mempermudah membran trombosit yang berdekatan saling

melekat satu sama lain. Selain itu, sifat fisik tromosit memiliki sifat aglutinasi

yaitu sifat trombosit yang mudah menggumpal dan juga sifat disentrigasi yaitu

sifat trombosit yang mudah pecah dan mati.

Variasi peningkatan hasil hitung jumlah trombosit dimana hasil trombosit

yang ditunda lebih tinggi dari trombosit yang diperiksa segera karena pengaruh

ketelitian alat hematology analyzer, peningkatan jumlah trombosit pada

pemeriksaan ini juga dapat dipengaruhi trombositosis sekunder atau reaktif yang

dicurigai faktor pemicunya adalah inflamasi / peradangan, pada saat mengerjakan

sampel kurang homogen (Nurseha, 2021).

Menurut Lasminatu (2019), pengaruh suhu dan waktu pemeriksaan sangat

berpengaruh terhadap hasil pemeriksaan jumlah trombosit. Oleh karena itu, harus

diperhatikan batas waktu penyimpanan dari masing-masing parameter

pemeriksaan. Apabila pemeriksaan melebihi batas waktu penundaan dan suhu


72

yang dianjurkan akan terjadi perubahan baik kuantitas maupun kualitas pada

beberapa sel-sel darah.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Heri Rombestasik (2018)

dari hasil penelitian didapatkan rata-rata hasil pemeriksaan hitung jumlah

trombosit tertinggi berasal pada sampel pemeriksaan segera, diikuti pemeriksaan

jumlah trombosit pada sampel penundaan 60 menit dan 90 menit, dengan rerata

terendah diperoleh pada pemeriksaan hitung jumlah trombosit pada sampel yang

ditunda 3 jam.

Demikian juga menurut penelitian lestari (2019), hasil pemeriksaan hitung

trombosit dipengaruhi oleh suhu dan waktu sejak dipengaruhi spesimen sehingga

standarisasi kondisi penyimpanan sangat penting jika sampel darah tidak segera

diperiksa.

Hasil pengujian ini menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil

pemeriksaan jumlah trombosit yang diperiksa segera dan ditunda 3 jam.

B. Keterbatasan Penelitian

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih terdapat beberapa

kekurangan dan kelemahan disebabkan oleh beberapa factor yaitu:

1. Penelitian ini menggunakan sampel yang sedikit dikarenakan kesulitan

pengambilan darah pada pasien jiwa.

2. Penulis mengalami kesulitan pada saat pengisian informed consent

dikarenakan pasien jiwa.


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 30 subjek mengenai

Perbedaan Hasil Pemeriksaan Trombosit yang Segera Diperiksa dan ditunda 3 jam

setelah pengambilan darah, dapat disimpulkan bahwa

1. Rata-rata kadar hasil pemeriksaan trombosit yang segera diperiksa adalah

358.800 mm3

2. Rata-rata kadar hasil pemeriksaan trombosit yang ditunda 3 jam adalah

313.966,67 mm3.

3. Terdapat perbedaan yang bermakna jumlah trombosit yang segera diperiksa

dan ditunda 3 jam.

B. Saran

1. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan lebih merincikan

apa yang menyebabkan perbedaan hitung jumlah trombosit segera dan 3 jam

dilihat dari morfologi darahnya. Dilihat perubahan bentuk sel yang mana

yang dapat dari pemeriksaan trombosit yang menyebabkan hasil

pemeriksaan menurun atau menigkat palsu.

2. Penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian pemeriksaan hitung

jumlah trombosit yang di tunda 2,5 jam.


74

3. Pemeriksaan hitung jumlah trombosit harus segera di lakukan dan jangan

sampai adanya penundaan sampai 3 jam dikarenakan hasil pemeriksaan

trombosit yang di tunda akan mengalami penurunan.


75

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta:


Rineka Cipta.

Bain, J. B. (2019). Hematologi Kurikulum Inti. Penerbit EGC.

Child, J.A. 2010. Buku Saku Hematologi Klinik. Binarupa Aksara:Tanggerang

Depkes RI, 1999. Pedoman Praktek Laboratorium yang Benar. Departemen


Kesehatan RI: Jakarta

Firani, N.K.2018. Mengenali Sel - Sel Darah dan Kelainan Darah. UB Press

Gandasoebrata, R.2010. Penuntun Laboratorium Klinik. Dian Rakyat:Jakarta.

Guyton A.C. and J.E. Hall 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta: EGC

Hardy, M., Lessire, S., Kasikci, S., Baudar, J., Guldenpfennig, M., Collard, A.,
Dogné, J. M., Chatelain, B., Jacqmin, H., Lecompte, T., & Mullier, F.
(2020). Effects of Time-Interval Since Blood Draw and Of
Anticoagulation On Platelet Testing (Count, Indices and Impedance
Aggregometry): A Systematic Study With Blood From Healthy
Volunteers. Journal of Clinical Medicine, 9(8), 1–17.
https://doi.org/10.3390/jcm9082515

Handayani W dan Hariwibowo AS (2012). Buku Ajar Asuhan Keperawatan pada


Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi. Jakarta : Salemba Medika

Herawati. F. dkk. 2018. Pedoman Interpretasi Data Klinik. Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia.

(Sumber: https://www.researchgate.net/profile/Fauna_Herawati/publi
cation/303523819_Pedoman_Interpretasi_Data_Klinik/links/5746c1db08a
e298602fa0bb4/Pedoman-Interpretasi-Data-Klinik.pdf)
(Diakses 10 Desember 2022 pukul 13:36)

Kenjan, Maria, I, M. (2019). Perbedaan Hitung Jumlah Trombosit Segera


Diperiksa Dengan Jumlah Trombosit Setelah Ditunda 15 Menit, 30 Menit,
45 Menit Dan 60 Menit Pada Darah Edta. Karya Tulis Ilmiah, 1–50.

Kurniawan, A.B. (2016). Hematologi Praktikum Analis Kesehatan. Penerbit


Kedokteran EGC: Jakarta
76

Lasmilatu, Maria Veneranda. (2019). Perbedaan Hitung Jumlah Trombosit Segera


Diperiksa Dengan Jumlah trombosit Setelah ditunda 15 menit, 30 menit,
45 menit dan 60 menit Pada Darah EDTA. Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kupang : Kupang.

Lestari, A. I. (2019). Different Amount of Thrombocytes on Blood Storage for 24


Hours in Room and Refrigerator. Journal of Vocational Health Studies,
3(2), 59. https://doi.org/10.20473/jvhs.v3.i2.2019.59-62

Maji, A. (2022). Analisis Faktor – Faktor Yang Memengaruhi Pemantapan Mutu


Internal Pada Pemeriksaan Glukosa Darah Di Laboratorium Rsud Budhi
Asih. Binawan.

Notoatmodjo, D. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka


Cipta.

Nugraha, G., & Badrawi, I. (2018). Pedoman Teknik Pemeriksaan Labiratorium


Klinik untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik. Trans Info
Media

Nuryadi ,et al(2017) Dasar - dasar StasiktikPenelitian.Yogyakarta: Sibuku Meida


Patklin, P. (2012). Flebotomi Dasar Bagi Analis Kesehatan. Jakarta: Perhimpunan
dokter spesialis patologi klinik indonesia

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2013 Tentang


Cara Penyelenggaraan Laboratorium Klinik Yang Baik: Menteri
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Pearce, E.C. (2006). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia


Pustaka Utama: Jakarta

Riyanto, P. (2017). Validasi dan Verifikasi Metode Uji: Sesuai dengan ISO/IEC
17025 Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi. Yogyakarta: Deepublish

Rombetasik, H. (2018). Perbedaan Hitung Jumlah Trombosit Yang Segera


Diperiksa Dan Ditunda Pada Sampel Whole Blood Manuscript.
Universitas Muhammadiyah Semarang.

Riswanto, 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Alfamedika danKanal


Medika: Yogyakarta

Speicher, Carl E. dan Smith, Jack W. 1996. Pemilihan Uji LaboratoriumYang


Efektif. alih bahasa, Joko Suyono; editor, Siti Boedina Kresno.EGC:
Jakarta

Siregar, M. T., Wulan, W. S., Setiawan, D., & Nuryati, A. (2018). Buku Kendali
77

Mutu. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.


https://www.ptonline.com/articles/how-to-get-better-mfi-results

Stone, DJ. 1999. Perioperative care anesthesia medical & surgery: part 6
hematology/oncology, perioperative management of hematologic and
platelet disorder. Mosby year book,inc.

Sutriyawan, Agung. (2021). Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan.


Jakarta : Refika Aditama

Syuhada, S., Izzuddin, A., & Yudhistira, H. (2021). Perbandingan Trombosit


dengan Antikoagulan K2EDTA. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada,
10(1), 170–176. https://doi.org/10.35816/jiskh.v10i1.575

Widyastuti, S. V. (2018). Perbedaan Jumlah Trombosit Darah Yang Segera


Diperiksa, Di Tunda 4 Jam Pada Suhu 22°C Dan 28°C. Universitas
Muhammadiyah Semarang, 53(9), 1689–1699.
http://repository.unimus.ac.id/

Yayuningsih,D.,Prayitno, H., Mazidah,R (2017). Hematologi Program Keahlian


Teknologi Medik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EC
78

Lampiran 1. Informed Consent


79

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian


80

Lampiran 3. Surat Balasan Izin Penelitian


81
82

Lampiran 4. PMI Control Low


83
84

Lampiran 5. PMI Control Normal


85
86

Lampiran 6. PMI Control High


87
88

Lampiran 7. Hasil Uji Akurasi Pemantapan Mutu Internal Low

Hasil Uji Akurasi Pemantapan Mutu Internal Low


Tanggal Xi
2023-03-01 59000
2023-03-02 58500
2023-03-03 59500
2023-03-04 57400
2023-03-05 58000
2023-03-06 61500
2023-03-07 61000
2023-03-08 61800
2023-03-09 62000
2023-03-10 61500
2023-03-11 57000
2023-03-12 58500
2023-03-13 59000
2023-03-14 58000
2023-03-15 58500
2023-03-16 62000
2023-03-17 59000
2023-03-18 58500
2023-03-19 60000
2023-03-20 59000
2023-03-21 62000
2023-03-22 62500
2023-03-23 63000
2023-03-24 62000
2023-03-25 58480
2023-03-26 61560
2023-03-27 58200
2023-03-28 59300
2023-03-29 62400
2023-03-30 62000
2023-03-31 61500
Mean 60085
d% 0.14 %

Lampiran 8. Hasil Uji Akurasi Pemantapan Mutu Internal Normal


89

Hasil Uji Akurasi Pemantapan Mutu Internal Normal


Tanggal Xi
2023-03-01 198000
2023-03-02 205000
2023-03-03 205000
2023-03-04 192000
2023-03-05 196000
2023-03-06 202000
2023-03-07 187000
2023-03-08 208000
2023-03-09 187000
2023-03-10 211000
2023-03-11 210000
2023-03-12 200000
2023-03-13 195000
2023-03-14 194000
2023-03-15 210000
2023-03-16 205000
2023-03-17 205000
2023-03-18 199000
2023-03-19 186000
2023-03-20 190000
2023-03-21 210000
2023-03-22 205000
2023-03-23 209000
2023-03-24 210000
2023-03-25 199200
2023-03-26 206200
2023-03-27 199800
2023-03-28 199000
2023-03-29 206800
2023-03-30 200000
2023-03-31 199000
mean 200935
d% 3.57%

Lampiran 9. Hasil Uji Akurasi Pemantapan Mutu Internal High


90

Hasil Uji Akurasi Pemantapan Mutu Internal High


Tanggal Xi
2023-03-01 385000
2023-03-02 386000
2023-03-03 385000
2023-03-04 387000
2023-03-05 385000
2023-03-06 390000
2023-03-07 391000
2023-03-08 392000
2023-03-09 391000
2023-03-10 392000
2023-03-11 398000
2023-03-12 397000
2023-03-13 388000
2023-03-14 397000
2023-03-15 398000
2023-03-16 388000
2023-03-17 387000
2023-03-18 389000
2023-03-19 387000
2023-03-20 398000
2023-03-21 397000
2023-03-22 386000
2023-03-23 386000
2023-03-24 388000
2023-03-25 385600
2023-03-26 391200
2023-03-27 397800
2023-03-28 387600
2023-03-29 386400
2023-03-30 399000
2023-03-31 388500
mean 390455
d% 0.63%

Lampiran 10. Hasil Uji Bias

Rumus :
91

A−B
d %= x 100 %
B

Keterangan :
A=Rerata hasil pemeriksaan trombosit
B= Rerata hasil control

Bias untuk kontrol low


A−B
d %= x 100 %
B
60085−60000
d %= x 100 %
60000
d% = 0,14%

Bias untuk kontrol normal


A−B
d %= x 100 %
B
200935−194000
d %= x 100 %
194000
d% = 3,57%

Bias untuk kontrol high


A−B
d %= x 100 %
B
390455−388000
d %= x 100 %
388000
d% = 0,63%

Lampiran 11. Hasil Uji Recovery


92

Hasil pemeriksaan ( nilai observasi )


R %= x 100 %
Hasil perhitungan ( nilai tengah )

Recovery kontrol low

60085
R %= x 100 %
60000

R% = 100,1 %

Recovery kontrol normal

200935
R %= x 100 %
194000

R% = 103,6 %

Recovery kontrol high

390455
R %= x 100 %
388000

R% = 100,6 %

Lampiran 12. Hasil Uji Presisi


93

Rumus untuk menghitung standar deviasi kontrol low:

SD =
√ Σ( Xi−X )2
n−1
=
√41504826
30
= 1801

Rumus untuk menghitung CV kontrol low:

SD 1081
CV = x 100% = x 100%= 3%
Mean 60085

Rumus untuk menghitung standar deviasi kontrol normal:

SD =
√ Σ( Xi−X )2
n−1 √
=
1635230975
30
= 7383

Rumus untuk menghitung CV kontrol normal:

SD 7383
CV = x 100% = x 100%= 3,67%
Mean 200935

Rumus untuk menghitung standar deviasi kontrol high:

SD =
√ Σ( Xi−X )2
n−1
=
√689196775
30
= 4793

Rumus untuk menghitung CV kontrol high:

SD 4793
CV = x 100% = x 100%= 1,23%
Mean 390455

Lampiran 13. Hasil Penelitian


94

Lampiran 14. Check List Kuisioner Sampel Penelitian


95

Lampiran 15 SPSS Uji Deskriptif


96

Lampiran 16. SPSS Uji Normalitas


97

Lampiran 17. SPSS Uji T Berpasangan


98

Lampiran 18. Packet Insert Control CBC ST Plus


99

Lampiran 19. Indikator Suhu Laboratorium Hematologi RS Ernaldi Bahar


100

Lampiran 19. Foto Penelitian


101

No Kegiatan / Alat Foto

1 Penjelasan Informed Consen

2 Pengisian Informed Consen dan


Kuisioner

3 Pengambilan Sampel
102

No Kegiatan / Alat Foto

4 Vena diambil dengan menggunakan


holder dan tabung EDTA

5 Pengerjaan Sampel

6 Koding Sampel
103

No Kegiatan / Alat Foto

7 Sampel Penelitian

8 Alat Hematologi Analizer Dirui


BC3600 A

9 Kontrol CBC-ST Plus Low, Normal,


High

Anda mungkin juga menyukai