LK 01 Sely Fazriani
LK 01 Sely Fazriani
PEDAGOGIK MODUL 1
PROFESIONAL MODUL 1
MODUL 2
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep, unsur, teknik, bentuk dan struktur, tema, dan nilai
estetis dalam karya musik
2. Teknik dasar dan format bernyanyi
3. Ansambel musik
4. Pembelajaran dan pengetahuan estetika musik
N Butir Refleksi Respon/Jawaban
o
1 Garis besar materi yang KB 1
dipelajari A. Menguraikan konsep karya music
Konsep karya musik berupa suatu perputaran bahwa karya
musik dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu musik barat
yang dikenal dengan penggunaan tangga nada diatonis dan
musik tradisi yang dikenal dengan penggunaan tangga nada
pentatonis.
1. Musik Barat
Dalam konteks musik barat, konsep diartikan sebagai ide atau
gagasan yang mendasari terciptanya keindahan
bentuk,harmoni, dan ekspresi emosi musikal dari masyarakat
barat.Soeharto (1991:63) mengatakan musik klasik merupakan
(1) musik yang berasal jauh dari masa lalu, namun
tetap disukai sampai kini. (2) musik yang
berasal dari masa sekitar akhir abad ke 18,
semasa hidup komponis Beethoven dan
Mozart, karya seni kedua tokoh itu yang juga
dikenal sebagai periode Klasik. (3) musik yang
pembuatan dan penyajiannya memakai bentuk,
sifat, dan gaya dari musik masa lalu. Musik
klasik merupakan salahsatu periode
perkembangan gaya musik.
Contoh, Fur Elise Karya Beethoven
2. Musik Tradisi
a. Musik Gambang Kromong
Musik Gambang Kromong asli dari daerah Jakarta
khususnya Betawi dan merupakan gabungan antara
musikbetawi dengan Tionghoa. menggunakan 2 alat musik
yaitugamelan dan alat-alat musik China. Dua buah alat
perkusi yaitu Gambang dan kromong merupakan asal dari
nama jenis musik tersebut, Contohnya: Sirih kuning
b. Musik Keroncong
Sebenarnya keroncong merupakan musik yang berasal
dariPortugis, dibawa ke Indonesia dan dimainkan di sana.
Setelah Portugis meninggalkan Indonesia, masyarakat pribumi
tetap memainkannya dengan menambahkan beberapa
instrumen seperti seruling dan beberapa alat gamelan. Untuk
memainkan musik keroncong dibutuhkanbeberapa alat
diantaranya suling, gendang, kontrabas, ukulele, biola, dll.
Contoh lagu: bengawan Solo
c. Musik Gong Luang
Musik Gong Luang adalah musik khas asli dari Bali. Musikini
awalnya adalah peninggalan dari kerajaan majapahit di Jawa
kemudian dibawa ke bali oleh beberapa orang kerajaan. Kata
Gong Luang sendiri berasal dari kata “Luang” yang berarti
kurang, karena memang alat -alat gong yang dipakai tidak
lengkap. Musik Gong Luang hanyamemakai 25-30 alat musik
diantaranya Gangsa, Jublag, Jegog, Saron, Trompong, Kendang,
Suling, dan Riyong. digunakan sebagai pengiring upacara adat,
selain itu juga digunakan untuk pengiring tari- tarian contohnya
Tari Topeng, Tari Baris Poleng, Tari Pendet, Tari Rejang dan
lain sebagainya.
d. Musik Santi Swara dan Laras Madya
Jenis musik tradisional ini dapat ditemukan di daerah pinggiran
Jawa Tengah. Kemunculan awal jenis musik inisudah ada
semenjak abad 17, tepatnya di era pemerintahanPaku Buwana
ke-V. Santi Swara berasal dari kata “Santi” yang artinya doa
dan “Swara” yang berarti suara atau senandung lagu, sedangkan
Laras madya memiliki arti irama (laras) dan bersahaja (madya).
Kalau digabungkan menjadi Santi Swara Laras Madya yang
berarti doa yang dilantunkan dalam senandung lagu dalam
irama yang bersahaja. Lagu ini bernafaskan Islam seperti
sholawat.
e. Musik Senandung Jolo
Senandung Jolo merupakan musik yang berasal dari
daerahJambi khususnya di dusun Tanjung. Senandung jolo
memiliki arti yaitu senandung yang berarti nyanyian sedangkan
jolo berarti pantun. Makanya musik ini membawakan lagu
yang berbentuk pantun. Lirik lagunya juga tidak sembarangan
di buat karena ada strukturnya diantaranya pantun pembuka –
pantun spontan – pantun penutup.
f. Musik Krumpyung
Musik Krumpyung berasal dari daerah Yogyakarta yang
terbuat dari bambu dan dimainkan seperti angklung tetapibunyi
yang dihasilkan mirip dengan gamelan Jawa.
g. Musik Goong Renteng
Goong Renteng memiliki dua arti, Goong artinya gamelan
sedangkan renteng berarti ngarenteng jika dalam bahasa sunda.
Lagu dan nada yang biasa dipakai berasal dari arab dan
memiliki 2 irama yaitu Salendro dan Pelog. Alat musikGoong
renteng terdiri dari alat musik bilah, alat musik berpencon dan
idiofon. Biasanya musik ini digunakan untuk penyambutan
tamu dan acara maulid nabi. Adapun lagu yang biasa
dibawakan adalah lagu Seserengan, lagu Pucung lingkup, dan
lagu Pangkur
h. Musik Sasando Gong
Musik ini berasal dari Nusa Tenggara Timur, di pulau Rote.Alat
musik utamanya adalah sasando gong yang terbuat dari bambu,
daun lontar dan kawat halus. Memiliki 2 tangga nada yaitu pelog
dan slendro. Biasanya Sasando Gong 16
i. Musik Panting
Musik panting berasal dari daerah Tapin, Kalimantan
Selatan. Painting sendiri memiliki arti, yaitu petik
(karenamemang alat musiknya berupa senar yang
disentilkan).
Beberapa instrumen yang biasa digunakan
diantaranyapainting, babaun, agung, marakas dan
talinting
digunakan sebagai pengiring acara penyambutan tamu danhiburan
bagi masyarakat di sana.
j. Musik Gamelan
Gamelan berasal dari bahasa Jawa "gamel" dan "an".
“Gamel” berarti memukul atau menabuh, “an” berarti
katabenda. Gamelan adalah suatu aktivitas menabuh yang
dilakukan oleh orang zaman dahulu, kemudian menjadi
nama alat musik.
B. Menganalisis unsur dalam karya musik
Unsur-unsur dan prinsip dalam karya musik:
1. Melodi
Melodi merupakan tingkatan tinggi-rendah dan
panjang- pendeknyanada dalam musik
2. Irama (Ritme)
Irama atau biasa juga disebut ritme merupakan rangkaian gerak
yang beraturan dan menjadi unsur dasar dari musik. Ritme
terbentuk dari pengulangan bunyi, panjang pendek kata dalam
sebuah lagu, atau karena pergantian tekanan kata-kata dalam
syair sebuah lagu. secara sederhana irama atau ritme bisa
diartikan sebagai penentu ketukan dalam musik.
3. Birama
Birama adalah salah satu unsur seni musik yang berupa ketukan
atau ayunan berulang-ulang, datang secara teratur dalam waktu
yang sama. Birama biasanya ditulis dalam angka pecahan seperti
2/4, 3/4, 4/4, 6/8, dan seterusnya
4. Tangga Nada
Tangga nada merupakan urutan dari suatu nada yang disusun
membentuk tangga. Tangga nada dibagi menjadi dua, yaitu
tangga nadadiatonik dan tangga nada pentatonik. tangga nada
diatonik adalah tangga nada yang terdiri dari 7 buah nada
dengan 2 jenis jarak (1/2 dan 1), sedangkan tangga nada
penatatonik adalah tangga nada yang hanya terdiri dari 5 nada
pokok
5. Harmoni
Dalam musik, harmoni merupakan keselarasan paduan bunyi.
Secara teknis, harmoni meliputi susunan, peranan, dan
hubungan dari sebuahpaduan bunyi dengan bentuk
keseluruhan. harmoni memiliki elemen interval dan akor.
interval merupakan susunan tiga nada apabila dibunyikan
secara serentak akan terdengar harmonis, sedangkan akorakan
mengiringi melodi. tanpa akor akan kehilangan separuh nyawa
dan tidak akan terdengar harmonis.
6. Tempo
Dalam musik, tempo merupakan ukuran kecepatan birama lagu.
semakin cepat suatu lagu dimainkan, maka semakin besar juga
nilai
tempo dari lagu tersebut. unsur tempo dalam seni musik
digolongkan menjadi 8, yaitu Largo (Lambat Sekali), Lento
(Lebih Lambat), Adagio(Lambat), Andante (Sedang), Moderato
(sedang Agak Cepat), Allegro (Cepat), Vivace (Lebih Cepat),
dan Presto (Cepat Sekali).
7. Dinamik
Dinamik dalam seni musik dapat diartikan sebagai tanda untuk
memainkan nada dengan volume nyaring atau lembut. Keadaan
nyaring(keras) atau lembut tersebut memiliki istilah tersendiri
dalam permainan seni musik, seperti Piano (p: Lembut),
Pianissiomo (pp: Sangat Lembut), Mezzo Piano (mp: Agak
Lembut), Mezzo Forte (mf: Agak Keras), Forte (f: Keras),
Fortissimo (ff: Sangat Keras), selain itu masih ada lagi tanda
dinamik lainnya yang digunakan yaitu crescendo dan
decrescendo. Crescendo merupakan penanda agar musik
dimainkan dengan keras, sedangkan decrescendo menandakan
agar musik dimainkan dengan lembut.
8. Timbre
Timbre merupakan kualitas atau warna bunyi dalam seni
musik. Timbre sangat dipengaruhi oleh sumber bunyi dan cara
bergetarnya, biasa dikatakan timbre akan bregantung dri
instrumen musik yang dibunyikan, timbre yang dihasilkan alat
musik tiup tentu saja akan berbeda dengan timbre yang
dihasilkan dari alat musik petik, meskipunkeduanya dimainkan
dalam nada yang sama.
C. Menganalisis teknik dan prosedur dalam karya musik
1. Proses berkreasi dalam penciptaan suatu karya musik,
yang terpenting harus diawali dari minat dan keinginan
kuat untuk membuatsuatu karya.
2. Menstimulus diri untuk dapat memunculkan ide dan
gagasan dalamberkreasi dan mendapatkan masalah yang
akan digarap. Maksud dari ungkapan ini supaya kita
dalam membuat karya tersebut memahami maksud dan
tujuan membuat karya musik tersebut, kemudian
strategi dan teknik apa yang harus dipilih untuk
merealisasikan ide yang didapat.
3. Langkah berikutnya adalah kegiatan berkreasi musik
sebagai hasilproduk penciptaan karya musik.
D. Menguraikan bentuk dan struktur dalam karya musik
Bentuk atau struktur musik adalah susunan serta hubungan
antara unsur musik dalam suatu musik, sehingga
menghasilkansuatu musik yang harmonis.
Unsur-unsur dalam bentuk dan struktur dalam karya musik
antara lain adalah:
1. Motif, yaitu suatu bentuk pola irama dan melodi yang
pendek tetapi mempunyai arti dan berguna memberi arah
tertentu pada melodi yangmemberi hidup pada suatu
komposisi.
Frase, yaitu bagian dari kalimat musik seperti halnya bagian
kalimat dalam bahasa. Frase menunjukkan ketentuan diucapkan
dalam suatu tarikan nafas sehingga diupayakan tidak
mengambil nafas pertengahan frase.
Kalimat musik yaitu bagian dari lagu yang biasanya terdiri
dari 4- 8birama.
. Fungsi frase berarti teknik pengambilan nafas
(frasering), ditandaidengan tanda petik di atas garis
paranada akhir frase.
. Hubungan frase berupa pengulangan, baik
motif, figur, semifrase,frase, maupun kalimat.
Contoh ragam motif yang umum digunakan pada karya
musik dipaparkan dalam cuplikan beberapa karya musik
sebagai berikut.
1. Repetition (pengulangan)
2. Sekuen
3. Contrary Motion (Gerak Berlawanan)
4. Retrograde (Pergerakan Mundur/Cermin)
5. Figure Group (Kelompok Figur)
6. Interlocking (Bersahutan)
7. Imitative of a Figure (Bentuk Imitasi)
E. Menentukan tema dalam karya musik
Tema adalah gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal.
Dalammusik, tema dapat diartikan sebagai pokok pikiran atau
ide yang melatar belakangi terciptanya karya musik. Tema
musik dalam ilmu analisa lebih merujuk pada pengertian
periode/kalimat lagu.
Skema urutan dari motif terkecil sampai tercipta
kalimat lagu adalah sebagai berikut.
Figur merupakan unit terkecil dalam konstruksi karya
musik. sedikitnya memiliki 1 karakteristik ritmik dan 1
interval.
Beberapafigur dapat membentuk semi frase, lalu beberapa
semi frase dapat membentuk frase. Frase dapat berupa
kalimat tanya (anteseden) ataupun kalimat jawab
(konsekuen). Kemudian dari beberapa frasedapat
membentuk periode/kalimat.
F. Menguraikan nilai estetis dalam karya musik
Seni musik merupakan pengejawantahan rasa estetis manusia
sebagai tuntutan rohaniah akan keindahan. Seni musik dapat
dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan estetis. Selain itu
seni musik dapat dipergunakan dalam berbagai kepentingan
budaya mulai dari kegiatanritual keagamaan sampai kepada
propaganda politik dan kegiatan pendidikan
Nilai Estetis dalam seni musik yang merupakan untaian mutiara
nilai estetis yang artistik, dapat mendekatkan manusia pada
nilai-nilai keindahan. Keindahan yang identik dengan estetika,
dapat terlukiskan dalam bentuk karya seni musik, baik musik
vokal maupun musik instrumen.
Contoh dan Non Contoh / Ilustrasi
contoh dan ilustrasi baik bentuk musik tradisional maupun
musik barat.
1. Musik Tradisional
musik tradisional merupakan warisan nenek moyang setiap suku
bangsa di Indonesia. setiap daerah di Indonesia memiliki
instrumen musik yang berbeda-beda dan digunakan untuk
keperluan yang berbeda pula.
2. Musik Barat
Bentuk karya musik barat memiliki beberapa konsep
strukturmusik seperti modal, tonal, dan atonal.
Musik Modal adalah karya musik yang berasal dari satu
jajarannada dengan jarak interval tertentu dan tidak ada
hubungan khusus antara masing masing not tangga nada
tersebut kecuali nada dasar yang merupakan pusat (finalis)
(Dieter Mack, 1994).Musik Tonal merupakan sistem musik
yang memandang bunyi secara vertikal dan horizontal. Adanya
pusat nada yang didengar atau dirasakan akan memberikan
pengertian bahwa suatu rangkaian not tidak hanya memiliki
hubungan secara horizontal pada setiap not itu tidak berdiri
sendiri, juga memiliki tangga nada diatonis mayor dan diatonis
minor. UntukMusik Atonal dapat diberi pengertian garapan
musik yang mengabaikan kunci atau tonal center (harmoni
tonal).
Contoh:
Musik klasik
Ada 3 penafsiran Musik Klasik
Pertama, musik klasik merupakan jenis musik yang lahir atau
diciptakan oleh komponis-komponis pada masa Klasik, sekitar
tahun 1750 sampai sekitar tahun 1800. Padamasa tersebut, di
Eropa ada dua tokoh komponis yang sangat menonjol, yaitu
Joseph Haydn (1732–1809) dan
W.A. Mozart (1756–1791).
Kedua, musik Klasik ialah jenis musik terkenal yang
dibuatatau diciptakan jauh di masa lalu, tetapi tetap
diminati, dimainkan, dan disukai orang sepanjang masa.
Ketiga, musik klasik adalah jenis musik yang dibuat
masasekarang, tetapi mengambil gaya, corak, ataupun teknik
yang terdapat pada musik Klasik dari pengertian pertama dan
kedua. Lagu seriosa adalah jenis musik yang didasarioleh gaya,
corak, dan teknik musik klasik.
Musik Latin
Musik latin adalah suatu bentuk seni populer yang
berkembang di negara-negara Amerika Latin, terutama
Kuba. Keunikan musik latin adalah pada jenis struktur ritmik
yang terbentuk di dalamnya. Vokal dan instrumenmusiknya
berasal dari upacara religius Afrika,
Musik Jazz
Musik jazz adalah jenis musik yang lahir di New Orleans,
Amerika Serikat. Pada awal abad ini, kehadirannya merupakan
paduan antara teknik dan peralatan musik Eropa, khususnya
Prancis, dengan irama bangsa Negro asalAfrika Barat. Di
perkebunan-perkebunan kapas New Orleans Selatan gaya
permainan musik mereka inilah yang dikenal sebagai musik
jazz.
Musik Rock N Roll
Rock and roll sering disingkat rock’n’roll. Musik ini berkembang
di Amerika Serikat akhir tahun 1940-an danmencapai
kepopulerannya di awal tahun 1950- an. Rock and roll melahirkan
berbagai macam aliran yang secara keseluruhan dikenal sebagai
musik rock.
c. Produksi Suara
Perbedaan bernyanyi dan berbicara Bernyanyi adalah suatu
bentuk kegiatan seni untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
manusia melalui suaranya. Suara itu adalah bunyi yang dihasilkan
oleh selaputsuara yang bergetar yang berada dalam kotak selaput
suara, digetarkan oleh aliran udara pernapasan dari paru-paru
2) Bentuk Mulut
3) Alat-alat Suara
Suara manusia dapat digolongkan ke dalam kelompok alat tiup.
Produksi suaranya adalah tenggorokan (larynx), yang ada
kotakselaput suara didalamnya.
4) Kualitas Suara
Untuk mendapatkan mutu suara yang baik dalam
bernyanyisangat tergantung dari cara kita menggunakan
teknik untukpernapasan, pengucapan, resonansi, artikulasi,
intonasi danvibrato.
a) Artikulasi
Kata-kata yang didengar harus jelas dan dapat dimengerti oleh
para pendengar. Istilah untuk kejelasan dalam pengucapan
katadisebut artikulasi. Artikulasi dalam bernyanyi di
antaranya adalah mempelajari teknik bernyanyi huruf hidup
dan huruf mati atau pengucapan kata-kata.
b) Intonasi
Intonasi yang sempurna adalah salah satu yang menjadi
perhatian utama baik untuk guru maupun untuk penyanyi.
Intonasi lebih sering diasosiasikan dengan pitch atau
ketepatannada pada waktu membawakan sebuah nyanyian.
c) Vibrato
Vibrato adalah istialah yang digunakan dalam bernyanyi
untukalunan suara yang bergetar. Suara bernyanyi dengan
teknik vibrato akan terdengar lebih indah, hangat dan fleksibel
c) Interpretasi
Interpretasi dalam musik ialah hasil penafsiran seorang
seniman atau penyanyi tentang sebuah komposisi musik
ataulagu yang dibuat oleh seorang pencipta lagu.
e) Register Suara
4. Jenis register suara
Para ahli vokal sepakat dalam mengartikan register hanya
mengacu pada pita suara yang bergetar untuk menghasilkan suara.
Register suara mencakup bagian-bagian tertentu dari jangkauan
nada penyanyi, di mana kualitas nada yang dihasilkan sama
secara umum. Jenis register suara secara umum dibagi dua, yaitu
register atas atau register kepaladan register bawah atau
register dada.
pembagian suara tinggi untuk wanita disebut Sopran, untuk
suara sedang disebut Mezzo Sopran, dan untuk suara rendah
wanita disebut Alto. Suara tinggi pria disebut Tenor, suara
sedang pria disebut Bariton dan suara rendah pria disebut Bas.
Jadi, secara umum ada enam jenis suara manusia, yaitu Sopran,
Mezzo Sopran, Alto, Tenor, Bariton dan Bas. Namun untuk
paduan suara, umumnya hanya menggunakan empat suara yaitu
Sopran, Alto, Tenor dan Bas. pembagian suara tinggi untuk
wanita disebut Sopran, untuk suara sedang disebutMezzo
Sopran, dan untuk suara rendah wanita disebut Alto.
Suara tinggi pria disebut Tenor, suara sedang pria disebut
Bariton dan suara rendah pria disebut Bas. Jadi, secara umum
ada enam jenis suara manusia, yaitu Sopran, Mezzo Sopran,
Alto, Tenor, Bariton dan Bas. Namun untuk paduan suara,
umumnya hanya menggunakan empat suara yaitu Sopran,
Alto,Tenor dan Bas.
KB 3 ANSAMBEL MUSIK
MODUL 3
1 Garis besar materi KB. 1 PENGERTIAN, JENIS, UNSUR DAN TEKNIK TARI
yang dipelajari
a.Tari tradisional
1) Tari primitif
Tari primitif adalah tari yang memiliki ciri bentuk gerak, iringan, rias
dan busana yang bersahaja. Tari primitif ada di seluruh dunia pada
waktu masyarakat masih hidup dalam jaman pra- sejarah, atau sekarang
pada suku-suku pedalaman yang masih melanjutkan tata kehidupan
budaya pra-sejarah. Kepercayaan animisme dan dinamisme menjadi
landasan seluruh aktivitas kehidupan suku-suku bangsa di pedalaman,
sehingga tari primitif menjadi bagian penting disetiap upacara.
Contohnya adalah tari Berburu dari Irian Jaya, memiliki ciri gerak yang
bersahaja, menggambarkan seorang pemburu sedang menusuk-nusuk
tombaknya dan dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan hasil
buruan yang banyak, menggambarkan masyarakat Irian Jaya pada masa
lalu pada waktu berburu. Tari Perang dilakukan oleh masyarakat
Timorini yang dipercaya dapat mengusir wabah penyakit. Para penari
dengan berbusana dan senjata lengkap, menari sambil bernyanyi dan
berjalan berbaris keliling kampung dibarengi oleh penduduk yang hiruk
pikuk (Indonesia Indah,1996).
2) Tari rakyat
Tari rakyat adalah tari hasil garapan rakyat yang memiliki ciri
penyajian sederhana dan masih berpijak pada unsur budaya tradisional.
Tari rakyat umumnya berbentuk tarian bergembira atau tari pergaulan
(Soedarsono,1992: 97- 99). Ciri koreografi tari rakyat gerak tarinya
terlihat bersahaja, iringan tari dan rias busana berpola sederhana.
Penyajian tari rakyat terlihat sederhana, mencerminkan kehidupan
masyarakat yang bersahaja, masih tergantung pada alam, lekat dengan
kebiasaan gotong royong.
3) Tari Klasik
Tari klasik adalah tari yang semula tumbuh dan berkembang di istana
dalam kalangan raja dan bangsawan, mencapai kristalisasi artistik yang
tinggi dan telah pula menempuh perjalanan sejarah yang cukup
panjang, sehingga memiliki nilai tradisi . Bentuk tari klasik
mencerminkan masyarakat istana yang mempunyai tata kehidupan
teratur, sehingga ciri koreografinya terpola oleh aturan
– aturan yang standar dan sangat baku.
Tari tradisional di Indonesia memiliki tema bermacam-macam. Tari
primitif biasanya bertema religi, ungkapan kehendak dan harapan
yang berkaitan upacara siklus kehidupan manusia. Tari rakyat
biasanya bertema religi, ungkapan kehendak dan harapan yang
berkaitan upacara siklus kehidupan, serta ekspresi kegembiraan.
Tari non tradisional adalah jenis tari yang tumbuh dan berkembang di
kalangan masyarakat yang tidak taat kepada pola hidup dan kebiasaan
turun- temurun dan memiliki pola hidup berciri modern. Oleh karena
itu, bentuk tari non tradisional tidak taat kepada kaidah tari tradisional.
Jenis tari non tradisional adalah tari kreasi baru, tari modern, tari
postmodern dan tari kontemporer.
Tari kreasi baru adalah jenis tari tradisional yang modifikasi menjadi
bentuk baru. Ciri tari kreasi baru adalah pola dan unsur- unsur tari
tradisional masih jelas terlihat, namun dibagian-bagian tertentu diberi
bentuk baru. Modifikasi bentuk tari terlihat dari susunan gerak, variasi
gerak, durasi waktu, ritme dan tempo iringan, atau tata rias dan busana
atau unsur tari tradsional lainnya. Salah satu tujuan diciptakannya tari
kreasi baru menurut Soedarsono (1992: 112-116) adalah menghasilkan
tari tradisional yang dapat ditonton oleh siapa saja, kapan saja dan
dimana saja.
Tari modern
Tari modern adalah jenis tari yang tumbuh dan berkembang mulai
tahun 1890 dan berlangsung sampai dengan sekitar tahun 1945 an, ciri
yang sangat menonjol dari tari modern adalah (1) tampilan gaya
individu yang sangat kuat dalam karya tarinya; dan
(2) adanya inovasi yang baru dalam tari modern.
3) Tari Postmodern
Tari postmodern adalah jenis tari yang lahir pada abad akhir ke 20 atau
sekitar tahun 1930 an seiring dengan lahirnya gerakan postmodernisme
dibidang seni yang dipelopori oleh Fererico de Onis. Banyak ahli yang
berpendapat mengenai pengertian postmodernisme Graffin, Rosenau,
Buidrillard, Lyotard, Giddens, Dowell dan Bob Hostetler Cliff, Al
Gore, Harris, Foucault, Habermas, Rosenau, Eagleton (Lihat tautan
postmodernis.bogspot.co.id). Intinya bahwa pemikiran postmodernisme
merupakan tanggapan dan koreksi dari pemikiran modernisme.
4) Tari Kontemporer
Tari kontemporer adalah tari yang mencerminkan jiwa jaman saat ini.
Jiwa jaman yang mutakhir. Ciri kekinian yang cenderung musiman
karena mengikuti selera atau tren bentuk dan gaya hidup yang
tercermin dalam food, fashion dan film, serta pemikiran-pemikiran
yang sedang mutakhir berkembang di masyarakat pada saat ini.
Kontemporer berasal dari kata contemporary yang menunjukkan waktu
sekarang, satu waktu atau zaman. Seni kontemporer menurut Fuad
Hasan adalah seni yang menggambarkan zeitgeist atau jiwa masa kini.
Umar Kayam menjelaskan bahwa seni kontemporer adalah seni yang
menunjukkan daya cipta yang hidup dan kondisi kreatif dari masa
terakhir (Sedyawati, 1981:122).
a. Elemen Tari
Terdapat 2 fungsi gerak dalam tari yaitu: a) fungsi internal yaitu gerak
gerak yang mempunyai makna bagi diri penari. Hal ini dapat dilihat
dari fungsi gerakan tubuh bagi si penari, misalnya sebagai sarana
ekspresi dalam mengungkapkan kegembiraan atau kesenangan, seperti
berbagai macam tarian spontanitas pergaulan yang semata-mata
sebagai partisipasi dalam kelompoknya.
Bahkan ada pendapat tari dapat bermula dari cara-cara yang biasa
dipakai manuasia untuk mengungkapkan emosi gerak keseharian.
i. Iringan Tari
Iringan di dalam tari memegang peranan penting, tari dan iringan tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, karena keduanya berasal dari sumber
yang sama yaitu dorongan atau naluri ritmis. Seperti yang
diungkapkan Humphrey (1964: 132) bahwa pada dasarnya tari
membutuhkan kehadiran musik sebagai pendampingnya.
Keterikatan tari dengan musik dinyatakan Doubler (1985: 156).
Pola lantai sering disebut juga dengan disain lantai, yaitu Desain
lantai adalah garis-garis lantai yang dilalui oleh seorang penari atau
garis-garis di lantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Secara
garis besar ada dua pola garis dasar dalam pada lantai yaitu garis lurus
dan garis lengkung.
1) Tata Rias
Jika kita menyaksikan suatu pertunjukan tari, maka unsur tata cahaya
dan tata suara akan selalu dibutuhkan, karena tata cahaya merupakan
salah satu pendukung sebuah tarian yang harus ada. Tata cahaya dapat
berupa cahaya yang berasal dari alam, misalnya siang hari dengan
memanfaatkan cahaya matahari seperti yang sering kita lihat pada tari-
tari kerakyatan yang ditarikan di siang hari, pertunjukkan Sendratari
Ramayana di Prambanan yang memanfatkan cahaya bulan purnama
sebagai pendukung suasana pertunjukan. Tata cahaya juga dapat
dihasilkan dari alat baik yang tradisional seperti obor, api unggun dan
sebagainya, maupun modern yaitu dari cahaya lampu listrik.
Tari tradisional yang tergolong dalam tari primitif dan tari kerakyatam
merupakan bentuk komunal, yaitu tarian yang lahir dari semangat
kebersamaan sehingga memiliki fungsi sosio- kultural bahkan bisa
menjadi salah satu pendukung upaca ritual
adat maupun keagamaan. Dalam praktiknya tari komunal dapat
dilaksanakan tanpa keahlian tari secara khusus, karena tarian
tersebut tidak lahir sebagai karya cipta seorang seniman tari.
6. Ada juga yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang punya
kekuatan magis seperti pada tari komunal Dabuih dari Sumatra
Barat. Atau tari Seblang dari Banyuwangi, Sintren dari daerah
Cirebon yang perlu didampingi oleh seorang berkemampuan khusus.
12. Hal yang tidak kalah pentingnya dalam pembelajaran tai adalah
kreasi dalam tari. Kreasi dalam tari adalah hasil daya cipta seseorang
dalam membuat tari. Namun demikian, esensi kreasi dalam tari di
sekolah bukan untukmenghasilkan tari yang inovatif, namun untuk
menumbuhkembangkan daya cipta atau kreatifitas yang berguna untuk
memecahkan persoalan kehidupannya. Caranya dengan memberikan
bimbingan kepada siswa mengikuti proses kreatif dalam penciptaan tari
yang dikemukakan oleh para ahli tari. Intinya adalah (a) menemukan
ide; (b) mendalami ide; (c) mewujudkan ide; dan (d)
mengkomunikasikan ide kepada khalayak yang dapat digunakan
sebagai strategi pembelajaran agar peserta didik memiliki kepekaan
estetik dan kreatif dalam menghasilkan sesuatu untuk memecahkan
persoalan.
Jenis tari primitif, tari rakyat, tari klasik termasuk dalam kelompok tari
tradisional karena tarian ini tumbah dan berkembang di masyarakat
yang memiliki ciri pemikiran, kebiasaan dan gaya hidup tradisional
yang menempatkan tari menjadi bagian penting dari kegiatan religi
(upacara keagamaan), upacara kenegaaran, upacara adat dan kegiatan
sosial dalam kehidupannya. Berbeda dengan jenis tari kreasi baru, tari
modern, tari postmodern dan tari kontemporer. Tari kreasi baru di
Indonesia secara histori, tumbuh pada masa peralihan pemikiran
tradisional menuju pemikiran modern. Maka, bentuk tari
memiliki masih kuat ciri tari tradisionalnya, namun dibagian tertentu
diberi bentuk baru. Ketika masyarakat telah beralih menuju pemikiran
kebiasaan dan gaya hidup modern. Maka, tumbuh dan berkembang
jenis tari modern, yang selanjutnya mucul jenis tari postmodern yang
tumbuh karena tanggapan dan koreksi dari pemikiran modernisme.
Cara berpikir untuk menggambarkan situasi yang berkaitan dengan
perubahan kondisi yang sedang berlangsung, mencoba memecahkan
masalah kehidupan sosial budaya merupakan salah satu ciri pemikiran
postmodernisme yang dinyatakan dalam tema, bentuk maupun fungsi
tari postmodern. Jenis lainnya yang tumbuh pada jaman postmodern
adalah jenis tari kontemporer.
Ada 2 unsur penting di dalam tari yaitu unsur utama dan unsur
pendukung. Unsur utama tari adalah gerak, dan unsur pendukung tari
adalah iringan tari, level dalam tari, pola lantai, rias dan busana tari,
tata pentas, tata cahaya dan tata suara, serta tema dalam tari.
Setiap tari memiliki teknik dan proses gerak dasar yang berbeda. Tari
Tradisional di Indonesia memiliki gerak-gerak yang berbeda dan
keragaman tari yang berbeda-beda setiap daerahnya.
Pemahaman terhadap teknik gerak dasar tari tradisional adalah dasar
untuk mengeksplorasi keanekaragaman gerak yang dapat dirangkai
menjadi sebuah tarian. Contoh keanekaragaman teknik gerak pada Tari
Tradisional seperti gerak Tari Saman yang menitikberatkan pada
keterampilan gerak tangan, Tari Randai yang menggunakan gerak-
gerak silat yang disebut juga pencak menjadi teknik dasar gerak, Tari
Topeng memiliki sikap dasar yang menjadi teknik dalam melakukan
gerakan-gerakan tarinya yang disebut Adeg- adeg dan Tari Legong
Lasem yang memiliki teknik-teknik dasar tari Bali yang harus dikuasai,
yaitu terdapat sikap anggota tubuh yang khas dalam Legong Lasem
contohnya pada gaya tari Legong Lasem daerah Peliatan yaitu gerak
ngelayak (kayang), agem yang melengkung, sikap tangan yang lebih
sempit, dagu yang diangkat, bahu dan belikan yang terkunci, angsel
yang tersendat dan gerakan yang bergetar. Begitu pula pada Tari Non
Tradisional, contohnya pada Tari Modern seperti Shuffle Dance lebih
mengutamakan gerakan kaki yang unik dan atraktif berbeda dengan
Salah satu gerak dasar dalam Break Dance yaitu Freeze, freeze adalah
menahan gerakan dengan pose yang bagus. Freeze, membutuhkan
kekuatan tubuh penari untuk menahan dirinya, dengan pose seperti
Handstand.
KB 4 PEMBELAJARAN PENGETAHUAN DAN ESTETIKA
SENI TARI
Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui
Tanya jawab antara guru dan siswa(Hamdayama, 2014: 31).
Implementasi model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran tari :
Orientasi, merumuskan masalah, mengajukan hipotesis,
mengumpulkan data, menguji hipotesis, merumuskan kesimpulan.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah dapat diartikan sebagai
rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses
penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah.
Terdapat 3 ciri utama dari Model Pembelajaran Berbasis Masalah.
Pertama, Model Pembelajaran Berbasis Masalah merupakan rangkaian
aktivitas pembelajaran, artinya dalam implementasi MPBM ada
sejumlah kegiatan yang harus dilakukan siswa. MPBM tidak
mengharapkan siswa hanya sekedar mendengarkan, mencatat,
kemudian menghafal materi pelajaran, akan tetapi melalui MPBM
siswa aktif berpikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan
akhirnya menyimpulkan. Kedua, aktivitas pembelajaran diarahkan
untuk menyelesaikan masalah. MPBM menempatkan masalah sebagai
kata kunci dari proses pembelajaran. Artinya, tanpa masalah maka
tidak mungkin ada proses pembelajaran. Ketiga, pemecahan masalah
dilakukan dengan menggunakan pendekatan berpikir secara ilmiah.
Berpikir dengan menggunakan metode ilmiah adalah proses berpikir
deduktif dan induktif. Proses berpikir ini dilakukan secara sistematis
dan empiris. Sistematis artinya berpikir ilmiah dilakukan melalui
tahapan-tahapan tertentu sedangkan empiris artinya proses
penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran
dengan menggunakan sistem pengelompokan/tim kecil, yaitu antara
empat sampai enam orang yang mernpunyai latar belakang
kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda
(heterogen). Sistem penilaian dilakukan terhadap kelompok.
Setiap kelompok akan memperoleh penghargaan (reward), jika
kelompok mampu menunjukkan prestasi yang dipersyaratkan. Dengan
demikian, setiap anggota kelompok akan mempunyai ketergantungan
positif. Implementasi model pembelajaran inkuiri dalam pembelajaran
tari : Orientasi, merumuskan masalah, Mengajukan hipotesis,
mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan merumuskan kesimpulan.
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu model
pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa
secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga
mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan
mereka. Pola dan Tahapan Pembalajaran CTL : Dapat dicontohkan
jika guru akan memberikan materi tentang tari tradisional dan tari
kreasi. Kompetensi yang harus dicapai adalah kemampuan anak untuk
memahami karakteristik tari tradisi dan tari kreasi. Untuk mencapai
kompetensi tersebut dirumuskan indikator hasil belajar berikut : Siswa
dapat menjelaskan ciri-ciri tari tradisional dan tari kreasi, siswa dapat
menjelaskan jenis- jenis tari tradisional dan tari kreasi, siswa dapat
menjelaskan perbedaan karakteristik tari tradisional dan tari kreasi.
MODUL 4
KB 2
- Teater tradisional merupakan hasil kreativitas
suatu suku bangsa. Teater tradisional bersumber
dari karya sastra lama atau sastra lisan daerah
yang berupa dongeng, hikayat, atau cerita-cerita
daerah lainnya
- Kegiatan berteater sudah menjadi bagian yang
tidak terpisahkan. Kegiatan teater dapat kita
lihat dalam peristiwa-peristiwa ritual
keagamaan,tingkat- tingkat hidup, siklus hidup
(kelahiran, pertumbuhan dan kematian), juga
hiburan
- Pantomim adalah salah satu seni pertunjukan
yang penampilannya lebih mengandalkan pada
gerak- gerik tubuh dan ekspresi wajah.
Pantomim dalam bahasa Latin: pantomimus,
artinya meniru segala sesuatu, merupakan suatu
pertunjukan teater yang menggunakan tubuh,
dalam bentuk ekspresi wajah atau gerak tubuh
sebagai dialog
- Monolog adalah salah satu genre teater yang
menampilkan satu orang pemeran dalam
pertunjukannya. Pada dasarnya, monolog
dengan pertunjukan teater yang lengkap yang
biasa kita lihat menggunakan kaidah-kaidah seni
peran dan pemanggungan yang sama.
- Karya teater kontemporer adalah karya-karya
teater yang tercipta pada masa kinidengan
mengandung muatan permasalahan yang terjadi
dimasa kini bahkan bentuk pemanggungannya
pun memberikan penawaran pemanggungan
yang lain dari sebelumnya.
KB 3
- Naskah adalah segala sesuatu yang tertulis, baik
berupa dialog maupun keterangan laku.
- Struktur dalam naskah meliputi tema, penokohan,
dan struktur dramatik.
- Elemen pokok dalam naskah adalah konflik. Dalam
menuju konflik pokok, maka ada komplikasi di
dalamnya, yaitu berkembangnya konflik pokok.
Terciptanya konflik karena ada perbedaan karakter
diantara para tokohnya. Tokoh dalam naskah ada
antagonis, tritagonis, dan protagonis. Jenis dalam
naskah lakon ada naskah komedi dan tragedi.
Keduanya mempunyai ciri yang berlawanan.
- Sebelum mementaskan sebuah naskah lakon, maka
perlu diadakan bedah naskah yang meliputi plot atau
alur, latar belakang kejadian, dan
penokohan/karakter. Membedah karakter meliputi
sisi sosiologis, fisikologis, dan psikologis. Dari
bedah karakater dan bedah naskah tersebut,
kemudian dibentuk rancangan visual berupa sketsa
atau gambaran kasar penggarapan.
KB 4
Evaluasi dan analisis estetika teater dapat dilakukan oleh
seluruh peminat teater yang memiliki kemampuan dalam
memahami, melakukan dan menjelaskan kaidah-kaidah
teater yang ada. Prinsip dan konsep-konsep dasar estetika
yang berbeda menjadi identitas bagi suatu teater untuk
melakukan eksplorasi estetiknya maupun menemukan
tata nilai yang dianut masyarakat
2 Daftar materi yang sulit 1. estetika pada tari kontemporer
dipahami di modul ini 2. teater eksperimental
3 Daftar materi yang sering Langkah-Langkah Mempersiapkan Penerapan Metode
mengalami miskonsepsi Pembelajaran CTL
MODUL 5
a. Mengamati (Observing)
Pada tahap mengamati guru mengajak peserta didik untuk
melihat dan mencermati aspek-aspek yang harusdiamati pada
karya desain tersebut.
b. Merasakan (feeling)
Setelah peserta didik menjelaskan hasil pengamatannyalalu
ajak peserta didik untuk mengamati karya desain tersebut
dengan menggunakan perasaannya bukan hanyasekedar
melihat saja.
c. Menghayati (emphaty)
Proses menghayati dalam apresiasi sama sulitnya dengan
mengutarakan pendapat tentang perasaan terkait burung
Enggang.
d. Menilai (evaluing)
Tahap Evaluasi dalam pembelajaran apresiasi sekilas tampak
mudah dilakukan namun sesungguhnya cukup sulit ketika
harus menjelaskan dasar atau alasan dalam memberikan
penilaian tersebut.
e. Menghargai (apreciation)
Menghargai adalah tahap terakhir yang penting diperhatikan
untuk mengetahui apakah proses apresiasisudah berjalan
dengan benar sesuai prosedur
2. Tujuan
tari1 Persepsi.
2 Pengetahuan.
3 Pengertian.
Pada tingkat ini diharapkan dapat membantu dalam
menterjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni
berdasarkan pengalaman, kemampuannya dalam
merasakan musik, gerak, rupa dan teater serta membantu
kemampuan dalam memilih bentuk seni berdasarkan
pengetahuan yang sebelumnya dipelajari
Analisa.
Pada tahap ini kita mulai mendeskripsikan salah satu
bentuk seni yang sedang dipelajari, menginterpretasikan
objek ke dalam media gerak, musik, rupa dan teater serta
menjelaskan atau menceritakan seni yang dibuat atau
diapresiasinya
5 Penilaian.
6 Apresiasi.
7 Produksi.
Kegiatan
5 Kegiatan mengevaluasi
1 . Pengamata
2. Penghayatan
3 Penilaian dan penghargaan
4. Empati
Apresiasi teater
MODUL 6