Anda di halaman 1dari 13

BAB V

IMPLEMENTASI SISTEM DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.1 Implementasi Sistem


Implementasi sistem merujuk pada proses konversi atau penerapan nyata
suatu sistem komputer atau perangkat lunak ke dalam lingkungan operasional
yang sebenarnya. Implentsi sistem pada penelitian ini meliputi implementasi
perangkat lunak, implementasi perangkat keras, implementasi basis data dan
implementasi penggunaan program dengan website.
5.1.1 Implementasi Perangkat Lunak
Implementasi sistem perangkat lunak adalah proses penerapan dan
pengoperasian sistem perangkat lunak yang telah dirancang dan
dikembangkan. Tahapan implementasi meliputi instalasi perangkat
lunak, konfigurasi, pengujian, migrasi data, pelatihan pengguna, dan
peluncuran resmi sistem ke lingkungan produksi.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam implementasi sistem
perangkat lunak
a. Persiapan
Identifikasi kebutuhan sistem, tujuan implementasi, dan jadwal
proyek. Buat rencana implementasi yang mencakup sumber
daya, anggaran, dan tugas yang harus dilakukan. Instalasi:
Instalasikan perangkat lunak ke lingkungan yang sesuai,
termasuk sistem operasi, database, perangkat keras, dan
perangkat lunak terkait lainnya. Pastikan bahwa semua
dependensi dan komponen yang diperlukan terpenuhi.
b. Konfigurasi
Sesuaikan pengaturan perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan
dan preferensi organisasi. Konfigurasi meliputi pengaturan
sistem, basis data, pengaturan keamanan, integrasi dengan
sistem lain, dan pengaturan kustom lainnya.
c. Pengujian
Lakukan serangkaian pengujian untuk memverifikasi bahwa
sistem berfungsi dengan baik dan memenuhi persyaratan yang
ditetapkan. Pengujian dapat mencakup pengujian fungsional,
pengujian performa, pengujian keamanan, dan pengujian
integrasi.
d. Migrasi Data
Jika ada data yang perlu dipindahkan dari sistem lama ke sistem
baru, lakukan proses migrasi data dengan hati-hati. Pastikan
integritas data tetap terjaga dan tidak terjadi kehilangan atau
kerusakan data.
e. Pelatihan Pengguna
Berikan pelatihan kepada pengguna sistem agar mereka dapat
mengoperasikan perangkat lunak dengan efektif. Pelatihan dapat
dilakukan melalui sesi pelatihan langsung, materi panduan, atau
tutorial online. Peluncuran: Setelah sistem telah diuji dan
pengguna telah dilatih, lakukan peluncuran resmi sistem ke
lingkungan produksi. Pastikan ada pemantauan dan dukungan
yang cukup untuk menangani masalah yang mungkin timbul
setelah peluncuran.
f. Evaluasi
Setelah implementasi, lakukan evaluasi sistem untuk
mengevaluasi kinerja dan kesuksesan implementasi. Dapatkan
umpan balik dari pengguna dan tim terkait untuk meningkatkan
sistem di masa mendatang. Selama implementasi, penting untuk
melibatkan pemangku kepentingan yang relevan, mengelola
risiko, dan memantau kemajuan proyek secara teratur. Setiap
implementasi sistem perangkat lunak dapat memiliki nuansa dan
persyaratan unik, tetapi langkah-langkah di atas memberikan
panduan umum untuk melakukannya dengan sukses
5.2.1 Implementasi Perangkat Keras
Implementasi perangkat keras melibatkan penerapan dan penggunaan
komponen fisik yang membentuk sistem komputer atau infrastruktur
teknologi dalam suatu organisasi. Berikut adalah langkah-langkah
umum dalam implementasi perangkat keras:
a. Perencanaan
Identifikasi kebutuhan perangkat keras berdasarkan tujuan
organisasi dan kebutuhan pengguna. Buat rencana implementasi
yang mencakup anggaran, jadwal, dan sumber daya yang
diperlukan.
b. Pembelian atau pemesanan: Berdasarkan rencana implementasi,
lakukan pembelian atau pemesanan perangkat keras yang
diperlukan. Pastikan memperhatikan spesifikasi teknis,
ketersediaan, dan kompatibilitas dengan sistem yang ada.
c. Pengiriman dan penerimaan
Setelah perangkat keras diterima, lakukan pemeriksaan untuk
memastikan bahwa pesanan sesuai dengan yang diharapkan.
Periksa keberadaan semua komponen, pastikan tidak ada
kerusakan fisik, dan verifikasi apakah spesifikasi sesuai dengan
yang dipesan.
d. Instalasi
Lakukan instalasi perangkat keras sesuai dengan panduan dan
petunjuk yang disediakan oleh produsen. Ini mungkin
melibatkan pemasangan komponen, perakitan sistem,
penempatan kabel, dan pengaturan fisik lainnya.
e. Konfigurasi
Sesuaikan pengaturan perangkat keras agar sesuai dengan
kebutuhan organisasi. Ini dapat mencakup pengaturan jaringan,
pengaturan keamanan, konfigurasi sistem operasi, dan
pengaturan lainnya yang relevan.
f. Integrasi
Jika perangkat keras baru harus diintegrasikan dengan sistem
yang ada, pastikan kompatibilitas dan koneksi yang tepat.
Lakukan pengujian untuk memastikan bahwa semua komponen
berinteraksi dengan baik dan berfungsi sesuai harapan.
g. Pengujian dan verifikasi
Lakukan pengujian perangkat keras untuk memastikan bahwa
semuanya berfungsi dengan benar. Ini mencakup pengujian
fungsional, pengujian kompatibilitas, dan pengujian performa
untuk memastikan bahwa perangkat keras memenuhi kebutuhan
dan spesifikasi yang ditetapkan.
h. Pelatihan pengguna
Berikan pelatihan kepada pengguna tentang penggunaan
perangkat keras baru. Ini termasuk mengajarkan mereka cara
mengoperasikan perangkat, memahami fitur-fitur, dan
menangani masalah umum yang mungkin timbul.
i. Peluncuran
Setelah semua tahap implementasi dan pengujian selesai,
perangkat keras siap untuk digunakan secara penuh. Lakukan
peluncuran resmi dan pastikan ada dukungan dan pemantauan
yang memadai untuk menangani masalah yang mungkin timbul.
j. Pemeliharaan dan dukungan
Setelah implementasi, perhatikan pemeliharaan rutin dan
dukungan teknis perangkat keras. Lakukan pemantauan,
perawatan, dan perbaikan jika diperlukan agar perangkat keras
tetap berfungsi dengan baik dalam jangka panjang.
5.3.1 Implementasi Basis Data
Implementasi basis data mengacu pada proses merancang, membangun,
dan mengelola sistem basis data untuk menyimpan, mengatur, dan
mengakses data. Berikut adalah langkah-langkah umum yang terlibat
dalam implementasi basis data
a. Analisis Kebutuhan: Langkah pertama dalam implementasi
basis data adalah menganalisis kebutuhan bisnis dan data
perusahaan. Identifikasi persyaratan bisnis yang harus dipenuhi
oleh sistem basis data, jenis data yang akan disimpan, volume
data, dan persyaratan kinerja.
b. Desain Basis Data: Berdasarkan analisis kebutuhan, desainlah
skema basis data yang tepat. Ini melibatkan merancang tabel,
kolom, dan hubungan antara entitas dalam basis data. Pilihlah
model basis data yang sesuai, seperti model relasional atau
model NoSQL, berdasarkan persyaratan bisnis.
c. Pemilihan Sistem Manajemen Basis Data (DBMS): Pilihlah
DBMS yang sesuai dengan kebutuhan dan desain basis data.
Beberapa DBMS populer termasuk MySQL, Oracle, Microsoft
SQL Server, dan MongoDB. Pertimbangkan faktor seperti
ketersediaan, keandalan, skalabilitas, dan kinerja DBMS saat
memilihnya. Pembangunan Basis Data: Setelah memilih DBMS,
langkah selanjutnya adalah membangun basis data. Buatlah
tabel, indeks, dan aturan keamanan yang sesuai dengan desain
basis data. Lakukan pengujian untuk memastikan basis data
berfungsi dengan benar dan memenuhi persyaratan bisnis.
d. Migrasi Data: Jika Anda sudah memiliki data yang ada,
lakukanlah migrasi data ke basis data yang baru. Ini melibatkan
mentransfer data dari sumber yang ada ke struktur basis data
yang baru. Pastikan integritas data tetap terjaga selama proses
migrasi.
e. Pengujian: Lakukan serangkaian pengujian untuk memverifikasi
bahwa basis data berfungsi dengan benar dan memenuhi
persyaratan bisnis. Ini termasuk pengujian kinerja, pengujian
keamanan, dan pengujian fungsionalitas basis data. Perbaiki dan
sesuaikan jika ditemukan masalah atau kekurangan.
f. Pelatihan dan Dokumentasi: Berikan pelatihan kepada pengguna
yang akan bekerja dengan basis data. Ajarkan mereka cara
menggunakan basis data, menjalankan kueri, dan melaporkan
data. Selain itu, buat dokumentasi yang lengkap mengenai
struktur basis data, skema, dan panduan penggunaan. Penerapan
dan Pemeliharaan: Setelah pengujian selesai, implementasikan
basis data secara penuh dalam lingkungan produksi. Tetap
lakukan pemeliharaan rutin, seperti pemantauan kinerja,
pembaruan keamanan, dan peningkatan sistem basis data.
g. Pemantauan dan Optimalisasi: Terus pantau kinerja basis data
dan identifikasi area yang perlu dioptimalkan. Lakukan tindakan
perbaikan dan peningkatan sesuai kebutuhan untuk memastikan
kinerja yang optimal. Implementasi basis data adalah proses
yang kompleks dan membutuhkan pemahaman yang baik
tentang kebutuhan bisnis dan teknis. Penting untuk melibatkan
tim yang berpengalaman dalam desain, pembangunan, dan
pengelolaan basis data agar implementasi berjalan dengan lancar
dan memenuhi harapan
5.4.1 Impelemntasi Penggunaan Program dengan Website
Implementasi penggunaan program dengan website dapat dilakukan
melalui beberapa langkah berikut:
a. Perencanaan: Tentukan tujuan dan kebutuhan program yang
akan diimplementasikan. Identifikasi fitur dan fungsi yang
diperlukan dalam program tersebut.
b. Desain: Buat desain antarmuka pengguna (user interface) yang
intuitif dan responsif. Rancang struktur database yang
diperlukan untuk menyimpan data program. Perencanaan ini
melibatkan pemilihan bahasa pemrograman, kerangka kerja
(framework), dan teknologi web yang sesuai dengan kebutuhan
program.
c. Pengembangan: Mulailah mengembangkan program
menggunakan bahasa pemrograman yang dipilih.
Implementasikan fitur-fitur yang telah direncanakan
sebelumnya. Pastikan untuk mengikuti praktik pengembangan
yang baik, seperti pemisahan logika bisnis (backend) dan
tampilan (frontend) untuk meningkatkan fleksibilitas dan
skalabilitas program.
d. Hosting: Pilih penyedia layanan hosting yang memenuhi
kebutuhan program. Upload file program dan database ke server
hosting. Pastikan server memiliki konfigurasi yang tepat untuk
menjalankan program.
e. Pengujian: Lakukan pengujian menyeluruh untuk memastikan
program berfungsi dengan baik dan responsif di berbagai
perangkat dan browser yang berbeda. Identifikasi dan perbaiki
bug atau masalah lain yang mungkin ditemukan selama
pengujian.
f. Peluncuran: Setelah program diuji dengan baik, program dapat
diluncurkan untuk pengguna. Pastikan untuk melakukan
pemantauan dan pemeliharaan program secara teratur untuk
menjaga kinerja dan keamanan program.
g. Pembaruan dan Perbaikan: Terus perbarui dan perbaiki program
sesuai kebutuhan dan umpan balik pengguna. Tambahkan fitur
baru atau perbaiki bug yang mungkin muncul. Jaga agar
program tetap relevan dengan perkembangan teknologi dan
kebutuhan pengguna.
h. Penting juga untuk memastikan keamanan program dengan
menerapkan praktik keamanan seperti enkripsi data,
perlindungan terhadap serangan keamanan, dan validasi input
pengguna. Selain itu, perhatikan pula masalah privasi pengguna
dan kepatuhan terhadap undang-undang perlindungan data yang
berlaku.
Dalam mengimplementasikan program dengan website, penting juga
untuk mengadopsi prinsip desain responsif agar program dapat diakses
dan digunakan dengan baik pada berbagai perangkat, termasuk
komputer desktop, tablet, dan ponsel pintar.Keseluruhan, implementasi
penggunaan program dengan website melibatkan perencanaan, desain,
pengembangan, hosting, pengujian, peluncuran, pembaruan, dan
perbaikan. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat
menciptakan program yang fungsional, interaktif, dan bermanfaat bagi
pengguna.

5.2 Analisis Hasil Penelitian


Analisis hasil penelitian adalah proses menganalisis data yang
dikumpulkan selama penelitian untuk menghasilkan pemahaman, temuan, dan
kesimpulan yang relevan dengan pertanyaan penelitian yang diajukan. Ini
adalah tahap penting dalam proses penelitian dan melibatkan interpretasi dan
pengolahan data yang telah dikumpulkan.
5.2.1 Analisis Sistem Awal
Masalah-masalah yang ditemukan
a. Keterlambatan pengiriman formula warna khusus
b. Ketidaksesuaian hasil warna akibat kesalahan formula.
c. Tidak adanya sistem informasi yang mendukung pemenuhan
warna khusus.
d. Proses administrasi yang dilakukan secara manual
mengakibatkan penumpukan pekerjaan pada bagian admin.
Pemahaman tentang sistem yang ada:
a. Proses pemenuhan warna khusus dilakukan secara manual dan
tidak efisien.
b. Komunikasi antar entitas dilakukan melalui email dan form
permintaan, tetapi seringkali terjadi keterlambatan dan
kegagalan pengiriman informasi.
c. Distribusi pekerjaan dibagi antara PIC Mesin, admin, laborant,
dan dept head, tetapi terdapat ketergantungan antara entitas-
entitas tersebut.

Analisis sistem:
a. Kelemahan sistem saat ini meliputi penggunaan metode manual
yang kurang efisien, email yang kapasitasnya terbatas, dan
penumpukan pekerjaan pada admin.
b. Distribusi pekerjaan telah dibagi dengan jelas, tetapi
ketergantungan antar entitas perlu diperhatikan.
c. Pekerjaan dalam sistem ini belum diukur performansinya secara
mendetail.
d. Dokumen yang digunakan saat ini perlu diubah agar
terkomputerisasi dan tidak memerlukan proses manual.
Perbaikan sistem dapat dilakukan dengan mengimplementasikan
sistem informasi yang terkomputerisasi untuk pemenuhan warna
khusus. Hal ini akan membantu mengatasi masalah-masalah seperti
keterlambatan pengiriman formula, ketidaksesuaian hasil warna,
dan penumpukan pekerjaan pada admin. Selain itu, perlu
diperhatikan ketergantungan antar entitas dalam distribusi pekerjaan
agar proses menjadi lebih efisien.
5.2.2 Analisis Rancangan Sistem
tahapan perancangan sistem menggunakan metode Structured Analysis
and Design Technique (SADT) berdasarkan gambaran umum yang
Anda berikan:
Desain Sistem Secara Umum:
a. Flowmap Usulan: Flowmap ini menggambarkan alur kerja
sistem yang diusulkan. Pada flowmap tersebut, terdapat
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan dalam sistem, seperti
menginputkan permintaan warna khusus, pengecekan oleh
admin, input formula oleh laborant, dan otorisasi oleh Dept
Head.
b. Context Diagram: Gambaran ini menunjukkan input dan output
dari sistem secara keseluruhan. Context Diagram
menggambarkan bagaimana sistem berinteraksi dengan
pengguna dan entitas lain di luar sistem.
c. Hirarki Diagram: Gambar ini digunakan untuk memperinci
struktur dan dekomposisi sistem. Hirarki Diagram
memperlihatkan bagaimana proses-proses dalam sistem saling
terhubung dan terorganisir secara terstruktur.
d. Data Flow Diagram (DFD):
 DFD Level 0: DFD level 0 memberikan gambaran
tentang aliran data antara entitas utama dalam sistem,
yaitu input permintaan warna khusus dan output formula
mesin tinting.
 DFD Level 1: DFD level 1 lebih mendetail dan
menggambarkan aliran data di dalam setiap proses dari
DFD level 0, seperti pengecekan oleh admin, input
formula oleh laborant, dan otorisasi oleh Dept Head. E.
ERD (Entity Relationship Diagram): ERD digunakan
untuk merancang struktur basis data sistem. ERD
menggambarkan entitas-entitas yang ada dalam sistem
dan hubungan antara entitas tersebut, seperti entitas
User, Produk, Bahan Baku, Order, dan Detail Order.
Desain Sistem Secara Khusus:
a. Desain Database: Pada tahap ini, terdapat rancangan database
yang akan digunakan dalam sistem. Kamus Data Tabel User,
Produk, Bahan Baku, Order, dan Detail Order memperlihatkan
struktur tabel, atribut-atribut yang ada, dan keterangannya.
 Tabel User berisi informasi mengenai akun pengguna,
seperti username, password, nama, dan hak akses.
 Tabel Produk berisi informasi mengenai produk yang
tersedia, seperti kode panggil dan nama produk.
 Tabel Bahan Baku berisi informasi mengenai bahan baku
yang digunakan, seperti kode bahan dan nama bahan
baku.
 Tabel Order berisi informasi mengenai permintaan warna
khusus, seperti kode order, nomor permintaan, tanggal,
jenis cat, kode panggil (foreign key untuk produk), kode
colorant (foreign key untuk warna), informasi, tanggal
selesai, spesifikasi, keterangan, status, dan approve oleh
Kepala Departemen.
 Tabel Detail Order berisi informasi rincian dari setiap
order, seperti kode order (foreign key untuk order), kode
bahan (foreign key untuk bahan baku), liter, dan pail.
Dengan menggunakan metode SADT, perancangan sistem informasi
pemenuhan permintaan warna khusus dapat dilakukan dengan lebih
terstruktur dan terperinci. Tahapan desain sistem secara umum dan
khusus tersebut membantu dalam memahami alur kerja sistem,
mengidentifikasi komponen-komponen yang diperlukan, serta
merancang struktur basis data yang mendukung sistem tersebut.
5.2.3 Analisis Perbandingan Sistem Berjalan dengan Sistem Usulan

5.2.4 Analisis Implementasi Biaya


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneitian yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa
masalah utama yang dihadapi adalah kurangnya sistem informasi yang
mendukung proses pemenuhan permintaan warna khusus dan perhitungan formula
yang masih dilakukan secara manual. Kondisi ini mengakibatkan berbagai
masalah dalam operasional dan efisiensi.
Saran:
1. Implementasikan Sistem Informasi: Sebaiknya perusahaan
mengembangkan atau mengadopsi sistem informasi khusus yang dapat
mendukung proses pemenuhan permintaan warna khusus dan perhitungan
formula. Sistem ini harus dapat memudahkan pemrosesan data, mengelola
inventaris warna, dan menghasilkan perhitungan formula secara otomatis.
2. Investasi dalam Teknologi yang Sesuai: Penting untuk mengalokasikan
sumber daya yang cukup untuk mengadopsi atau mengembangkan
teknologi yang sesuai untuk sistem informasi tersebut. Ini dapat mencakup
perangkat lunak khusus, peralatan pengukuran warna yang akurat, dan
infrastruktur IT yang memadai.
3. Pelatihan dan Pengetahuan Karyawan: Selain implementasi teknologi,
penting juga untuk melibatkan pelatihan karyawan yang terlibat dalam
proses pemenuhan permintaan warna khusus dan perhitungan formula.
Mereka harus diberikan pengetahuan yang cukup tentang sistem informasi
yang baru, bagaimana menggunakannya dengan efektif, dan memahami
pentingnya peran mereka dalam meningkatkan efisiensi.
4. Pemantauan dan Evaluasi Berkala: Setelah sistem informasi diterapkan,
perusahaan harus melakukan pemantauan dan evaluasi berkala untuk
memastikan kinerja sistem, mengidentifikasi kemungkinan perbaikan, dan
memastikan bahwa tujuan pemenuhan permintaan warna khusus dan
perhitungan formula tercapai dengan baik.
5. Kolaborasi dengan Pihak Eksternal: Jika memungkinkan, perusahaan
dapat menjalin kemitraan atau kerja sama dengan pihak eksternal yang
memiliki keahlian dalam pengelolaan warna khusus dan sistem informasi
terkait. Hal ini dapat membantu perusahaan mendapatkan wawasan dan
dukungan yang lebih luas untuk meningkatkan proses operasional.
Dengan menerapkan saran-saran di atas, diharapkan perusahaan dapat mengatasi
masalah yang ada, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan kualitas layanan
dalam pemenuhan permintaan warna khusus dan perhitungan formula.

Anda mungkin juga menyukai