Anda di halaman 1dari 2

Komponen Analisa bahan ajar

1. Tuliskan minimal 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan
ajar;
2. Lakukan kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas sosial;
3. Merefleksikan hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna.

Jawaban:
1. Ada 3 (tiga) konsep beserta deskripsinya yang Anda temukan di dalam bahan ajar, yaitu:
a. Konsep Gereja dalam PL. Dalam Perjanjian Lama ( bahasa Ibrani ), Gereja disebut
dengan istilah “qahal” yang berati “memanggil” atau “mengumpulkan”. Kata ini biasa
digunakan kepada bangsa Israel  dalam arti “jemaat” atau perhimpunan umat Allah
(Hakim-hakin 20 : 2, 1 Raja-raja 8:14). Kehidupan di dalam “qahal” adalah kehidupan di
bawah peraturan dan perjanjian Allah. Maka dapat dikatakan bahwa “qahal” adalah suatu
perkumpulan orang Israel untuk tujuan kudus.

b. Konsep Gereja dalam PB. Istilah "gereja" seperti yang dijelaskan dalam Perjanjian Baru
berasal dari ekklesia istilah Yunani yang terbentuk daripada dua perkataan Yunani yang
bermaksud "perhimpunan" dan "menyeru" atau "dipanggil orang." Ini bermakna gereja
Perjanjian Baru adalah satu kumpulan orang percaya yang telah dipanggil dari dunia oleh
Allah untuk hidup sebagai umatnya di bawah kuasa Yesus Kristus. Kumpulan orang
percaya atau "tubuh Kristus" ini bermula pada Kisah 2 pada Hari Pentakosta melalui
kerja Roh Kudus dan akan terus dibentuk hingga hari pengangkatan gereja. Gereja
dibentuk berdasarkan kasih karunia Allah dan pengampunan Allah kepada manusia (KPR
2:38). Gereja memiliki aspek persekutuan (1 Korintus 12:20), institusi (I Timotius 3:1-14)
dan personal (1 Korintus 12:27), (Ajaran GPM; 2016). Sebagaimana yang diungkapkan oleh
McBrien, ada tiga aspek yang dimiliki gereja yakni: (1) sebuah komunitas atau jemaat; (2)
sebuah institusi, karena gereja memerlukan sarana organisatoris dan struktural untuk
memenuhi pengutusannya; (3) sejauh bekerjasama dengan pengutusan Yesus demi kerajaan
Allah, gereja adalah pelaku perubahan, pelayan/ kekuatan yang membebaskan dalam
masyarakat dan dalam gereja sendiri (Richard P. Mc Brien; 1997).

c. Konsep Penatalayanan Gereja. Penatalayanan ialah segala kebijakan dan tindakan


orang percaya dalam mengelola talenta dari Tuhan. Tuhan memanggil setiap orang
Kristen supaya mengelola semua talenta pemberian Tuhan (waktu, tenaga, pikiran, uang,
harta benda dll). Semua orang menerima karunia yang berbeda-beda. Tidak ada orang
yang “kosong”. Tuhan memberikan semua talenta untuk menatalayani pekerjaan-Nya di
dunia ini. Pengelolaan itu harus sesuai dengan kehendak-Nya. Penatalayanan gereja
merupakan tanggung jawab gereja melalui warga jemaatnya untuk mengepalai, mengatur
dan mengelola seluruh sumber daya maupun potensi yang diberikan oleh Allah serta
mengerjakan tugas pelayanan Kristus yang dimandatkan kepadanya. Kita harus menggali
dan mencari berkat Tuhan itu dengan bekerja keras. Kita harus terbuka untuk
memanfaatkan kemajuan iptek dan jasa untuk meningkatkan produktivitas kerja, seiring
dengan modernisasi dan profesionalisasi. Bila kesejahteraan hidup kita meningkat,
kemampuan kita untuk menatalayanan pekerjaan Tuhan di dalam gereja dan masyarakat
juga meningkat.

2. Kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan realitas social.
Kehadiran Gereja di tengah dunia harus bisa memberi jaminan kepada umatnya dalam
hal kualitas kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan manusia. Sebab keselamatan dan
pembebasan ‘sekarang’ dan ‘di sini’ menjadi takaran untuk keselamatan dan pembebasan
yang akan datang (eskatologis). Urgensi dan kemendesakan Gereja Katolik dalam pelayanan
kesehatan didorong oleh semakin banyaknya prevalensi penyakit yang menyerang
masyarakat/umat, dalam bentuk penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit mental,
dan penyakit sosial.

3. Refleksi hasil kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna.


Gereja yang hadir ditengah masyarakat itu memiliki peranan yang penting terhadap
lingkungan masyarakat dan sebagian besar boleh dikatakan bahwa gerejalah yang memiliki
tanggung jawab yang besar dalam masyarakat.Secara garis besar dapat dikatakan bahwa
peran itu sangat tampak dalam hal-hal yang bersifat diakonis, seperti dibidang pendidikan
dan kesehatan.Dalam bidang pendidikan gereja justru sangat terlibat dalam mengajar,
menasihati, dan menegur setiap masyarakat apabilah telah melakukan hal yang salah.Dalam
bidang kesehatan gereja berperan untuk mendoakan, merawat dan melayani masyarakat yang
mengalami penderitaan.Dalam masalah sosial ekonomi, peran dalam pendidikan dan
kesehatan lebih banyak dilakukan oleh warga gereja ketimbang masyarakat itu
sendiri.Demikian juga dibidang hukum dan politik.Meskipun banyak oknum warga yang
berperan dalam dua bidang ini, gereja sendiri justu sangat ekstra hati-hati dalam menerima
isu-isu dari masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai