Pengaruh Promosi, Harga Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Penjualan Pada Umkm Di Sektor Percetakan Kota Medan
Pengaruh Promosi, Harga Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Penjualan Pada Umkm Di Sektor Percetakan Kota Medan
PROPOSAL
Oleh:
Program Studi
EKONOMI
ISLAM
1
ABSTRAK
Skripsi berjudul “Pengaruh Promosi, Harga dan Kepuasan Pelanggan Terhadap
Penjualan Pada UMKM di Sektor Percetakan Kota Medan” oleh Khayla Maya
Amalia di bawah Pembimbing I dan Pembimbing II.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana dan
seberapa besar pengaruh pengaruh promosi, harga dan kepuasan pelanggan
terhadap penjualan pada UMKM di sektor sercetakan Kota Medan. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer yang
diperoleh dari responden dan pelaku UMKM. Subjek dalam penelitian adalah
sektor percetakan Kota Medan dan objek penelitian ini adalah data tahun 50
Responden. Alat uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah SPSS 20.0 untuk
menguji asumsi klasik, analisis regresi berganda, dan uji hipotesis. Berdasarkan
hasil uji hipotesis yaitu uji t menunjukkan bahwa secara parsial promosi
berpengaruh signifikan dan positif terhadap penjualan pada UMKM di sektor
percetakan Kota Medan. harga berpengaruh signifikan dan positif terhadap
penjualan pada UMKM di sektor percetakan Kota Medan. kepuasan pelanggan
berpengaruh signifikan dan positif terhadap penjualan pada UMKM di sektor
percetakan Kota Medan. Dan hasil uji F menunjukkan bahwa promosi, harga dan
kualitas pelayanan berpengaruh signifikan dan positif terhadap penjualan pada
UMKM di sektor percetakan Kota Medan. Secara simultan hasil uji ini
menunjukkan bahwa variabel Promosi, Harga dan Kualitas Pelayanan
memberikan konstribusi sebesar 74.4% pada variabel Penjualan.
i
DAFTAR ISI
ABSTRAK............................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
DAFTAR TABEL................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................1
B. Identifikasi Masalah................................................................. 7
C. Batasan Masalah.......................................................................7
D. Rumusan Masalah....................................................................7
A. Penjualan..................................................................................9
B. Kepuasan Pelanggan................................................................ 14
C. Promosi.....................................................................................20
D. Harga........................................................................................22
E. Penelitian Relevan....................................................................27
F. Kerangka Konseptual................................................................30
G. Hipotesis...................................................................................31
ii
A. Pendekatan Penelitian..............................................................33
D. Data Penelitian.........................................................................34
F. Definisi Operasional.................................................................36
BAB V PENUTUP....................................................................................63
A. Kesimpulan..............................................................................63
B. Saran........................................................................................64
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Globalisasi pada saat ini sudah menjadi ungkapan yang biasa dalam
pembahasan masalah ekonomi nasional. Hal ini sering terungkap dalam
percakapan kehidupan kita sehari-hari dan dapat dilihat dari banyaknya
pihak- pihak yang beralih ke dunia wirausaha. Setiap orang memiliki
pekerjaan dan pendapatan yang tidak sama bagi sebagian pekerja yang
memiliki pekerjaan bagus dengan pendapatan yang bagus pula. Namun, bagi
sebagian kalangan pekerja yang memiliki pekerjaan dengan pendapatan yang
pas-pasan hanya cukup bertahan hidup (Imsar, 2017 hal. 56). Perubahan ini
dikarenakan semakin berkurangnya jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia
sehingga membuat masyarakat beralih untuk berwirausaha dari perusahaan
yang besar hingga perusahaan beskala kecil atau mikro. Banyak sekali
perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang, dimana perusahaan
tersebut menawarkan produk dan jasa yang menjadi ciri dari setiap
perusahaan yang ada. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) telah
banyak berdiri dan menawarkan bermacam – macam produk atau jasa yang
dibutuhkan konsumen. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah
bentuk usaha yang mempunyai kompetensi yang baik, karena jumlah UMKM
yang ada di Indonesia terus mengalami peningkatan dan perkembangan.
1
potensi yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan pembangunan
ekonomi baik secara regional maupun nasional. Selain itu, daya tahan
terhadap krisis telah membuktikan UMKM sebagai penyelamat bangsa
Indonesia dari krisis moneter yang berkepanjangan. Perkembangan UMKM
mendapat perhatian yang serius dari berbagai kalangan baik pemerintah
maupun masyarakat umum, hal ini tidak terlepas dari peran UMKM dalam
penyerapan tenaga kerja. Selain itu UMKM juga berperan sebagai salah satu
sumber penting bagi pertumbuhan ekonomi dan export nonmigas yang secara
langsung turut meningkatkan pendapatan masyarakat disekitarnya.
Kualitas pelayanan merupakan dua suku kata yang saling bertautan dan
integral, dua suku kata tersebut harus dikerjakan dengan baik dan benar.
Konsep kualitas pelayanan pada dasarnya memberikan persepsi secara
konkrit mengenai kualitas suatu layanan. Konsep kualitas layanan ini
merupakan suatu revolusi secara menyeluruh, permanen dalam mengubah
cara pandang manusia dalam menjalankan atau mengupayakan usaha-
usahanya yang berkaitan dengan proses dinamis, berlangsung, terus menerus
dalam memenuhi harapan, keinginan dan kebutuhan serta persepsi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang dipaparkan di atas, dapat
dikemukakan identifikasi masalah pada penelitian ini, yaitu:
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, sehingga peneliti dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah promosi berpengaruh terhadap Penjualan pada UMKM sektor
percetakan di Medan?
2. Apakah harga berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan usaha pada
UMKM sektor percetakan di Medan?
3. Apakah kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap penjualan usaha
pada UMKM sektor percetakan di Medan?
F. Manfaat Penelitian
Dengan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, manfaat yang
diharapkan adalah:
a. Bagi penulis
Dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mengenai dasar-
dasar ilmu yang telah dipelajari selama ini serta membandingkannya
dengan situasi sebenarnya dalam perekonomian.
b. Bagi Akademisi
Dapat menjadi referensi bagaimana sistem informasi pemasaran dan
strategi penjualann mempengaruhi persaingan usaha dan kepuasan
pelanggan.
c. Bagi UMKM sektor percetakan di Kota Medan.
Dapat memberikan masukan bagi pihak manajemen perusahaan dalam
mengevaluasi dan mengambil kebijakan yang berkaitan dengan
kepuasan pelanggan dan penjualan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Penjualan
1. Penjualan
Prinsip ekonomi Islam yang dipakai dalam promosi penjualan yaitu
kepercayaan dan suka sama suka. Pengelola pantai batu lapis tidak
memaksa para wisatawan untuk memakai jasanya, transaksi terjadi atas
dasar suka sama suka dan kepercayaan. Orang yang terjun dalam bidang
usaha jual beli harus mengetahui hukum jual beli agar dalam jual beli
tersebut tidak ada yang dirugikan, baik dari pihak penjual maupun pihak
pembeli. Jual beli hukumnya mubah. Artinya, hal tersebut diperbolehkan
sepanjang suka sama suka. Allah berfirman:
11
perusahaan. Sebenarnya pengertian penjualan sangat luas, beberapa para
ahli mengemukakan tentang definisi penjualan antara lain : Menurut
Moekijat menyatakan bahwa: “Selling : melakukan penjualan adalah
suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi dan
memberikan petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya
dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai
harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak” (Moekijat, 2017).
Menurut Basu Swastha adalah “Menjual adalah ilmu dan seni
mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual, untuk mengajak
orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan” (Swastha,
2018). Menurut Philip Kotler pengertian penjualan adalah: ”Penjualan
adalah proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak
lain”. Menurut Kusnadi (2020 hal. 65) yang menjelaskan bahwa
“Penjualan (sales) adalah sejumlah uang yang dibebankan kepada pembeli
atas barang atau jasa yang dijual”. Menurut Soemarso menyatakan bahwa
“Penjualan bersih (net sales) adalah penjualan dikurangi dengan
pengembalian, pengurangan harga biaya transpor yang dibayar untuk
langganan dan potongan penjualan yang diambil” (Soemarso, 2015 hal.
39).
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa penjualan adalah
kegiatan yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis
yang diarahkan kepada usaha pemuasan kebutuhan serta keinginan
pembeli/konsumen, guna untuk mendapatkan penjualan yang
menghasilkan laba atau keuntungan. Dan juga dapat disimpulkan bahwa
penjualan merupakan suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh 2
(dua) belah pihak/lebih dengan menggunakan alat pembayaran yang sah.
3. Jenis-Jenis Penjualan
Jenis-jenis penjualan dikelompokkan menjadi:
a. Trade Selling
Terjadi jika produsen dan pedagang besar mempersilahkan pengecer
untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka. Yang
melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan,
persediaan dan produk baru.
b. Missionary Selling
Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk
membeli barang-barang dari penyalur perusahaan.
c. Tehnical Selling
Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan
nasehat kepada pembeli akhir deri barang dan jasanya.
d. New Business Selling
Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli
menjadi pembeli. Biasanya digunakan oleh Perusahaan Asuransi.
e. Responsive Selling
Tenaga penjual diharapkan dapat memberikan reaksi terhadap
permintaan pembeli. Dua jenis penjualan utama disini adalah route
driving dan retailing. Jenis penjualan seperti ini tidak akan
menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik
dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus kepada
pembelian ulang (Swastha, 2018 hal.112).
4. Tahapan-Tahapan Penjualan
Salah satu aspek yang ada dalam penjualan adalah penjualan
dengan bertemu tatap muka. Dari penjualan maka dapat ditentukan
keberhasilan perusahaan dinilai dari kemampuan dalam memperoleh laba,
dengan laba yang diperoleh, perusahaan dapat mengembangkan berbagai
kegiatan, meningkatkan jumlah aktiva dan modal serta dapat
mengembangkan dan memperluas bidang usaha. Dalam hal ini tahapan-
tahapan yang perlu ditempuh oleh pihak penjual meliputi :
a. Persiapan Sebelum Penjualan
Kegiatan yang dilakukan adalah mempersiapkan tenaga penjualan
dengan memberikan pengertian tentang barang yang dijual, pasar yang
dituju dan teknik-teknik penjualan yang harus dilakukan. Dan harus
mengetahui kemungkinan tentang motivasi dan perilaku dalam
segmen pasar yang dituju.
b. Penentuan Lokasi Pembeli Potensial
Dengan menggunakan data pembeli yang lalu maupun sekarang,
penjual dapat menentukan karakteristik calon pembeli atau pembeli
potensialnya. Penentuan calon pembeli beserta karakteristiknya dapat
dilakukan dengan segmen pasar. Termasuk dalam karakteristik calon
pembeli adalah faktor lokasi yang menjadi sasaran kunjungan bagi
wiraniaga. Dari lokasi ini dapatlah dibuat sebuah daftar tentang orang-
orang atau perusahaan yang secara logis merupakan pembeli potensial
dari produk yang ditawarkan.
c. Pendekatan Pendahuluan
Sebelum melakukan penjualan, penjual harus mempelajari semua
masalah tentang individu atau perusahaan yang dapat diharapkan
sebagi pembelinya dan juga harus mengetahui tentang produk atau
merk apa yang sedang digunakan dan bagaimana reaksinya. Berbagai
macam informasi perlu dikumpulkan untuk mendukung penawaran
produk kepada pembeli.
d. Melakukan Penjualan
Penjualan yang dilakukan bermula dari suatu usaha untuk memikat
perhatian calon konsumen, kemudian diusahakan untuk mengetahui
daya tarik atau minat mereka. Jika minat mereka dapat diikuti dengan
munculnya keinganan untuk membeli, maka penjual tinggal merealisir
penjualan produknya.
e. Pelayanan Purna Jual
Kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pesanan dari pembeli
telah dipenuhi, tetapi masih perlu dilakukan dengan memberikan
pelayanan servis kepada mereka.
Beberapa pelayanan yang diberikan oleh penjual sesudah penjualan
dilakukan antara lain berupa :
1) Pemberian garansi
2) Pemberian jasa reparasi
3) Latihan tenaga-tenaga operasioanal dan cara penggunaannya
4) Penghantaran barang ke rumah
Dalam tahapan akhir penjual harus berusaha mengatasi berbagai
macam keluhan atau tanggapan yang kurang baik dari pembeli.
Pelayanan lain yang dapat diberikan sesudah penjualan adalah
memberikan jaminan kepada pembeli bahwa keputusan yang
diambilnya tepat, barang yang dibelinya betul-betul bermanfaat
dan hasil kerja produk tersebut memuaskan (Swasta, 2018 hal.
121- 124).
5. Indikator Penjualan
Menurut Kotler (2018 hal. 76), menyimpulkan bahwa ada beberapa
indikator dari volume penjualan adalah sebagai berikut:
a. Mencapai Volume Penjualan
Volume penjualan menunjukkan jumlah barang yang dijual
dalam jangka waktu tertentu. Menurut Basu Swasta (2018 hal.
403) penjualan adalah interaksi antara individu yang saling
bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan,
memperbaiki, atau mempertahankan hubungan pertukaran
sehingga menguntungkan bagi pihak lain. Perusahaan harus
memperhatikan bauran pemasaran dan memiliki strategi
pemasaran yang baik untuk memasarkan produknya untuk
mencapai penjualan yang tinggi. Kemampuan perusahaan
dalam menjual produknya menentukan keberhasilan dalam
mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu menjual
maka perusahaan akan mengalami kerugian.
b. Mendapatkan Laba
Laba merupakan selisih pendapatan dan keuntungan setelah
dikurangi beban dan kerugian. Laba merupakan salah satu
pengukuran aktivitas operasi dan dihitung berdasarkan atas
dasar akuntansi akural. Kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk
menanamkan dananya guna memperluas usahanya, sebaliknya
tingkat profitabilitas yang rendah akan menyebabkan para
investor menarik dananya.
c. Menunjang Pertumbuhan Perusahaan.
Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan
untuk meningkatkan ukuran perusahaan melalui peningkatan
aktiva. Kemampuan perusahaan untuk menjual produknya akan
meningkatkan volume penjualan bagi perusahaan yang dapat
menghasilkan keuntungan bagi perusahaan untuk menunjang
pertumbuhan perusahaan dan perusahaan akan tetap bertahan di
tengah persaingan yang semakin ketat antar perusahaan.
B. Kepuasan Pelanggan
1. Kepuasan Pelanggan dalam Perspektif Islam
Dalam perspektif Islam, yang menjadi tolak ukur dalam menilai
kepuasan pelanggan adalah standar syariah. Kepuasan pelanggan dalam
pandangan syariah adalah tingkat perbandingan antara harapan terhadap
produk atau jasa yang seharusnya sesuai syariah dengan kenyataan yang
diterima. Menurut pendapat Qardhawi, sebagai pedoman untuk
mengetahui tingkat kepuasan yang dirasakan oleh konsumen, maka
sebuah perusahaan barang maupun jasa harus melihat kinerja
perusahaannya yang berkaitan dengan:
a. Sifat Jujur
Sebuah perusahaan harus menanamkan sifat jujur kepada seluruh
personel yang terlibat dalam perusahaan tersebut. Hal ini berdasarkan
pada sabda Nabi SAW, yang artinya : "Muslim itu adalah saudara
muslim. Tidak boleh bagi seorang muslim, apabila ia berdagang
dengan saudaranya dan menemukan cacat, kecuali diterangkannya."
(HR. Ahmad dan Thobrani).
b. Sifat Amanah
Amanah adalah mengembalikan hak apa saja kepada pemiliknya, tidak
mengambil sesuatu melebihi haknya dan tidak mengurangi hak orang
lain, baik berupa harga ataupun yang lainnya. Dalam berdagang
dikenal istilah "menjual dengan amanah", artinya penjual menjelaskan
ciri-ciri, kualitas dan harga barang dagangan kepada pembeli tanpa
melebih- lebihkannya. Berdasarkan uraian tersebut, maka sebuah
perusahaan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
pelanggan, antara lain dengan cara menjelaskan apa saja yang
berkaitan dengan barang atau jasa yang akan dijualnya kepada
pelanggan. Dengan demikian konsumen dapat mengerti dan tidak
ragu dalam memilih barang atau jasa tersebut (Mustapa Khamal,
2021:182).
c. Benar
Berdusta dalam berdagang sangat dikecam dalam Islam, terlebih lagi
jika disertai dengan sumpah palsu atas Hama Allah. Dalam hadits
mutafaq'alaih dari hakim bin Hazm yang artinya : "Penjual dan
pembeli bebas memilih selama belum putus transaksi, jika keduanya
bersikap benar dan menjelaskan kekurangan barang yang
diperdagangkan maka keduanya mendapatkan berkah dari jual
belinya. Namun, jika keduanya saling menutupi aib barang dagangan
itu dan berbohong maka jika mereka mendapatkan laba, hilanglah
berkah jual beli itu. Didalam Al Quran Surah Ali Imron ayat 159
disebutkan bahwa:
Artinya : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku
lemahlembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena
itu ma’afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepadaNya.(Q.S. Ali Imron : 159)
2. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi atau
kesannya terhadap kinerja berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas
(Amstrong, 2017) Tapi, jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas
dan senang. Jika kinerja yang dirasakan di bawah harapan, pelanggan tersebut
akan merasa dikecewakan, jika kinerja memenuhi harapan pelanggan,
pelanggan akan merasa puas, sedangkan jika kinerja melebihi harapan maka
pelanggan akan merasa sangat puas. Kepuasan ini tentu akan dapat dirasakan
setelah pelanggan yang bersangkutan mengkonsumsi produk tersebut.
Menurut Hansemark dan Albinsson kepuasan pelanggan secara
keseluruhan menunjukkan sikap terhadap penyedia layanan, atau reaksi
emosional untuk perbedaan antara apa yang pelanggan harapkan dan apa
yang mereka terima. Menurut Bitner dan Zeithaml kepuasan pelanggan
adalah evaluasi pelanggan dari produk atau layanan dalam hal apakah produk
itu atau layanan itu telah memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan
(Zheitaml dkk, 2013 hal.88).
Menurut Anderson dalam International Journal of Scientific &
Technology Research kepuasan pelanggan digunakan untuk mengukur kinerja
perusahaan di kedua internal untuk mengkompensasi sumber daya manusia,
mengamati kinerja dan menetapkan dana serta untuk kepuasan pelanggan
eksternal juga sebagai sumber informasi bagi semua pemangku kepentingan
(pelanggan, kebijakan publik yang dibuat pesaing dan investor) (Khan dkk,
2012 hal.121).
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Menurut Kotler dan Keller (2016 hal.146) faktor-faktor yang
merupakan pendorong kepuasan pelanggan sebagai berikut:
1. Kualitas produk
Pelanggan puas setelah membeli dan menggunakan produk yang
ternyata memiliki kualitas produk yang baik.
2. Harga
Harga yang murah bagi pelanggan yang sensitif adalah sumber
kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan value of
money yang tinggi. Sebaliknya pelanggan yang tidak sensitif terhadap
harga, mengenai harga hal tersebut tidak penting bagi mereka.
3. Kualitas pelayanan
Kualitas pelayanan sangat tergantung pada tiga hal yaitu sistem,
teknologi dan manusia. Kepuasan pelanggan terhadap kualitas
pelayanan biasanya sulit ditiru. Kualitas pelayanan menjadi
pendorong bagi banyak dimensi, salah satunya yang popular adalah
SERVQUAL.
4. Faktor emosional
Pelanggan akan merasa puas, merasa bangga, merasa percaya diri
karena adanya nilai emosional yang diberikan oleh brand dari produk
tersebut.
5. Biaya dan kemudahan
Pelanggan akan semakin puas apabila relatif murah, mudah, nyaman,
dan efisien dalam mendapatkan produk atau pelayanan.
Menurut Zeithaml dan Bitner (2018 hal.43) faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan pelanggan sebagai berikut:
1. Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas
jika mereka mendapatkan pelayanan yang baik dan sesuai dengan
harapan.
2. Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas jika produk
yang mereka gunakan berkualitas.
3. Harga, yaitu harga yang relatif murah dan produk yang memiliki
kualitas yang sama akan memberikan nilai yang lebih tinggi pada
pelanggan.
4. Faktor situasi, yaitu keadaan yang dialami pelanggan.
5. Faktor pribadi dari pelanggan, yaitu karakteristik yang sesuai
dengan kebutuhan pribadi.
Menurut Hutasoit (2011 hal.64) terdapat faktor-faktor yang
mengevaluasi kepuasan yakni:
1. Kinerja (performance) yaitu karakteristik utama konsumen dalam
mempertimbangkan produk yang akan dibeli.
2. Ciri-ciri atau keisimewaan tambahan (features) dari fungsi dasar,
yang berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangnya,
yakni karakteristik sekunder atau pelengkap.
3. Keandalan (reliability), jarang terjadi suatu barang atau jasa rusak
dan gagal fungsi dalam periode waktu dan kondisi tertentu.
4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specification),
konsumen menginginkan karakteristik desain dan operasi telah
memenuhi standar yang telah ditetapkan.
5. Daya tahan (durability), berkaitan dengan umur teknis dan umur
ekonomis produk.
6. Mudah diperbaiki (serviceability) adanya kecepatan, kompetensi,
kenyamanan, mudah direparasi, serta penanganan keluhan yang
memuaskan.
7. Estetika (aesthetics), daya tarik produk menurut pengindraan
konsumen.
8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality), tanggung jawab
perusahaan mengenai barang atau jasanya, citra dan reputasi produk.
Berdasarkan beberapa faktor dari para ahli diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan yaitu kualitas produk, harga, kualitas pelayanan, faktor
emosional dan biaya dan kemudahan, kualitas pelayanan atau jasa,
kualitas
produk, harga, faktor situasi, faktor pribadi dari pelanggan, kinerja
(performance), ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features),
keandalan (reliability), kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to
specification), daya tahan (durability), mudah diperbaiki (serviceability),
estetika (aesthetics), kualitas yang dipersepsikan (perceived quality).
C. Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran
(marketing mix) yang perlu diperhatikan oleh perusahaan dalam
memasarkan produk aaupun jasa. Promosi memegang peranan penting
dalam menghubungkan jarak antar produsen dengan konsumen. Kegiatan
promosi ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan karen adapat
mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.
Promosi menurut Kotler dan Amstrong (2018:77) “Promotion
refers to activities that communicate the merits of the product and
persuade target customers to buy it”. Sedangkan menurut Tjiptono
(2018:387) “promosi merupakan elemen bauran pemasaran yang berfokus
pada upayamenginformasikan, membujuk, dan mengingatkan kembali
kepada konsumen akan merek dan produk perusahaan”.
Kemudian menurut Agus Hermawan (2012:38) “promosi adalah
salah satu komponen prioritas dari kegiatan pemasaran yang
memberitahukan kepada konsumen bahwa perusahaan meluncurkan
produk baru yang menggoda konsumen untuk melakukan pemblian”.
Penjelasan mengenai promosi dari para ahli di atas, sampai pada
pemahaman penulis bahwa promosi adalah suatu kegiatan bidang
marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan
kepada calon konsmen atau calon pembeli yang memuat pemberitaan,
membujuk, dan mempengaruhi segala sesuatu mengenai produk atau jasa
yang dihasilkan untuk konsumen. Segala kegiatan itu bertujuan untuk
meningkatkan volume penjualan dengan menarik minat konsumen dalam
mengambil keputusan membeli di perusahaan tersebut. Q.s Al-Imran Ayat
130 menjelaskan :
ٰۤ ُ
ِ ۗ َّك هُ ْم َوقُوْ ُد الن
ار َ ول ِٕى اِ َّن الَّ ِذ ْينَ َكفَرُوْ ا لَ ْن تُ ْغنِ َي َع ْنهُ ْم اَ ْم َوالُهُ ْم َوٓاَل اَوْ اَل ُدهُ ْم ِّمنَ هّٰللا ِ َش ْيـًٔا َۗوا
ْ َْز ْاثنَ ْي ۗ ِن قُلْ ءٰۤ ال َّذ َك َر ْي ِن َح َّر َم اَ ِم ااْل ُ ْنثَيَي ِـْن اَ َّما ا ْشتَ َمل
ت َعلَ ْي ِه ِ ض ِن ْاثنَ ْي ِن َو ِمنَ ْال َمع
اج ِمنَ ال َّ ْأ
ٍ ۚ ثَمٰ نِيَةَـ اَ ْز َو
ٰ اَرْ َحا ُم ااْل ُ ْنثَيَ ْي ۗـ ِن نَبِّـُٔوْ نِ ْي بِ ِع ْل ٍم اِ ْن ُك ْنتُ ْم
َص ِدقِ ْين
D. Harga
1. Pengertian Harga
Definisi harga yaitu ukuran terhadap besar kecilnya nilai kepuasan
seseorang terhadap produk yang dibelinya Indriyo (2014 hal. 115).
Seseorang akan berani membayar suatu produk dengan harga yang mahal
apabila dia menilai kepuasan yang diharapkannya terhadap produk yang
akan di belinya itu tinggi. Sebaliknya apabila seseorag itu menilai
kepuasannya terhadap suatu produk itu rendah maka dia tidak akan
bersedia untuk membayar atau membeli produk itu dengan harga yang
mahal. Nilai ekonomis diciptakan oleh kegiatan yang terjadi dalam
mekanisme pasar antar pembeli dan penjual.
Dalam transaksi pembelian, maka kedua belah pihak akan
memperoleh suatu imbalan. Sedangkan kelebihan nilai yang didapatkan
oleh pembeli adalah berupa kepuasan yang di peroleh dari pemilikan
produk yang di belinya di atas nilai uang yang dibayarkannya untuk itu.
Lupiyoadi (2014) berpendapat bahwa strategi penentuan harga (pricing)
sangat berpengaruh dalam pemberian value kepada konsumen dan
mempengaruhi image produk, serta keputusan pembelian konsumen.
Keputusan dalam harga harus konsisten dengan strategi pemasaran secara
keseluruhan karena mempengaruhi supply atau marketing channels.
Harga menurut Kotler dan Amstrong (2017 hal.63), adalah
sejumlah uang yang dibebankan atas suatu barang atau jasa atau jumlah
dari nilai uang yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Harga menurut
Swastha (2018 hal.78), adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk
kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi
dari barang beserta pelayanannya. Menurut definisi tersebut, kebijakan
mengenai harga sifatnya hanya sementara , yang berarti perusahaan
harus mengikuti
perkembangan harga di pasar dan harus mengetahui posisi perusahaan
dalam situasi pasar secara keseluruhan. Harga menjadi faktor penentu,
faktor penentu pembelian semakin bervariasi, sehingga faktor selain harga
juga banyak berperan dalam keputusan pembelian. Semua variabel yang
terdapat pada bauran pemasaran yang merupakan unsur biaya kecuali
variabel harga yang satusatunya merupakan unsur pendapatan atau
(revenue).
اض ِّم ْن ُك ْم ۗ َواَل َ ٰيٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْينَ ٰا َمنُوْ ا اَل تَْأ ُكلُ ْٓوا اَ ْم َوالَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط ِل آِاَّل اَ ْن تَ ُكوْ نَ تِ َج
ٍ ارةً ع َْن ت ََر
تَ ْقتُلُ ْٓوا اَ ْنفُ َس ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ َكانَ بِ ُك ْم َر ِح ْي ًما
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Hasil Penelitian
(Tahun)
Sugesti Pengaruh Sistem Hasil penelitian membuktikan vahwa variabel
(2018) Informasi sistem informasi pemasaran berpengaruh
Pemasaran dan positif dan signifikan terhadap persaingan
Strategi penjualan produk dimana t hitung 2,350 > t
Penjualan tabel 1,661 dan penjualan produk variabel
terhadap strategi berpengaruh positif dan signifikan
Persaingan dan terhadap persaingan penjualan produk dimana
Kepuasan t-hitung 2,359 > t-tabel 1,661. Sedangkan
Pelanggan hasil uji F menunjukkan bahwa Fhitung
14,631 > Ftabel 3,09 yang berarti bahwa
variabel bebas (sistem informasi pemasaran
dan strategi penjualan produk) secara
simultan berpengaruh terhadap variabel
terikat (persaingan penjualan produk). Hasil
uji koefisien determinasi (R2) menunjukkan
bahwa 23,7% persaingan penjualan produk
pada PT. Bank Agris, Tbk Medan dipengaruhi
oleh variabel sistem informasi pemasaran dan
strategi penjualan produk, sedangkan sisanya
sebesar 76,3% dipengaruhi oleh variabel lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Erpurini Pengaruh Penelitian ini menghasilkan bahwa pengaruh
dan Sistem sistem informasi pemasaran terhadap
Zuyanti Informasi kepuasan pelanggan secara parsial dengan
(2019) Pemasaran nilai signifikasi sebesar 0.000 , yang lebih
Dan Kualitas kecil dari α= 0.05 dan nilai thitung sebesar
Produk 7.531 dan nilai ttabel sebesar 2.002, sehingga
Terhadap sistem informasi pemasaran berpengaruh
Kepuasan secara signifikansi terhadap kepuasan
Pelanggan pelanggan. Pengaruh kualitas produk terhadap
kepuasan pelanggan secara parsial dengan
nilai signifikansi sebesar 0.013 lebih kecil
dari α= 0.05 dan nilai thitung sebesar 2.550 dan
nilai ttabel sebesar 2.002 sehingga kualitas
produk berpengaruh signifakansi terhadap
kepuasan pelanggan. Pengaruh sistem
informasi pemasaran dan kualitas produk
secara bersama-sama(simultan) ditemukan
dengan signifikansi sebesar 0.000 dan nilai
Fhitung sebesar 153.505 dan Ftabel sebesar 3.15,
sehingga sistem informasi pemasaran dan
kualitas produk secara bersama-sama
(simultan) berpengaruh terhadap kepuasan
pelanggan.
Dalimunthe Pengaruh Kelemahan yang ditemukan antara lain
dan Aslami Sistem brosur kurang efektif dan efisien dalam
(2022) Informasi memberikan informasi kepada calon
Pemasaran pelanggan; rekomendasi dari pelanggan yang
terhadap sudah ada tidak didukung dengan sumber
Kepuasan informasi yang lengkap yang dapat diberikan
Konsumen pada saat dibutuhkan; jangkauan pemasaran
yang terbatas; komputer dan jaringan yang
ada belum dimanfaatkan.
Muzdalifah Pengaruh Dari perhitungan SPSS 16.0 untuk uji F
(2017) Sistem diperoleh nilai Fhitung 158.374 dengan nilai
Informasi probabilitas lebih kecil dari tingkat signifikan
Pemasaran (α=5%) yaitu 0.00 < 0.05. Sehingga dapat
terhadap disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sistem
Kepuasan informasi pemasaran terhadap kepuasan
Pelanggan pelanggan di catering 1 Java.
Nabilah Pengaruh Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat
dkk (2020) Strategi dinyatakan bahwa variabel produk, lokasi dan
Bauran promosi secara parsial berpengaruh positif
Pemasaran dan signifikan tetapi variable harga secara
terhadap parsial tidak berpengaruh positif dan tidak
Kepuasan signifikan terhadap kepuasan konsumen pada
Konsumen Aroma Bakery & Cake Medan. Secara
pada Aroma bersama-sama/simultan variabel produk,
Bakery and harga, lokasi dan promosi berpengaruh
Cake Medan positif dan signifikan terhadap kepuasan
konsumen pada Aroma Bakery & Cake
Medan. Selain itu, hasil pengujian juga
menyatakan bahwa variabel yang dominan
mempengaruhi kepuasan konsumen pada
Roti Aroma Bakery & Cake Medan adalah
variabel promosi.
Fristy Pengaruh Variabel promosi penjualan dan harga
(2021) Promosi berpengaruh secara simultan terhadap
Penjualan dan peningkatan penjualan. Variabel promosi
Harga penjualan merupakan variabel yang
terhadap paling dominan mempengaruhi peningkatan
Peningkatan penjualan
Penjualan
pada PT ORI
Yuniarti Pengaruh Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dkk (2020) Promosi dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
Online promosi online dengan menggunakan TikTok
Melalui Tiktok dapat berpengaruh terhadap peningkatan
Terhadap penjualan pada masa pandemi Covid-19 saat
Peningkatan ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingkat
Penjualan signifikansi sebesar 0,001 lebih kecil dari
Produk Usaha 0,05 atau 5% sehingga H1 diterima. Dengan
di Masa adanya penelitian yang telah dilakukan
Pandemi menunjukan bahwa adanya pengaruh Promosi
Covid-19 online melalui TikTok terhadap peningkatan
penjualan produk usaha di masa pandemi
covid-19 ini.
Setiawan Pengaruh Hasil penelitian menunjukkan bahwa sarana
dkk (2019) Promosi promosi melalui sosial media mampu
Berbasis meningkatkan penjualan produksi KWT Ayu
Sosial Media Tangkas sehingga layak digunakan sebagai
terhadap media pemasaran produk hasil pertanian
Penjualan KWT Ayu Tangkas di Desa Megati
Produksi
Kelompok
Wanita Tani
Musa dan Pengaruh Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1)
Rotinsulu Produk, Secara parsial Produk berpengaruh signifikan
(2019) Harga, terhadap Penjualan pada PT. Pandu Prima
Promosi dan Manado, (2) Secara parsial Harga
Lokasi berpengaruh signifikan terhadap Penjualan
terhadap pada PT. Pandu Prima Manado, (3) Secara
Omzet parsial Promosi tidak berpengaruh signifikan
Penjualan terhadap Penjualan pada PT. Pandu Prima
Telur Ayam Manado, (4) secara parsial Lokasi tidak
pada PT. berpengaruh signifikan terhadap Penjualan
Pandu Prima pada PT. Pandu Prima Manado dan (5) Secara
Manado simultan Produk, Harga, Promosi dan Lokasi
berpengaruh signifikan terhadap Penjualan
pada PT. Pandu Prima Manado
Yustiani Pengaruh Hasil uji regresi simultan diperoleh
dkk (2020) Promosi dan persamaan Y = 11,669 + 0,779 X1 + 0,269
Harga X2. Konstanta sebesar 11,669 artinya bahwa
terhadap ada hubungan yang signifikan antara promosi
Penjulan Ice dan harga dalam meningkatkan penjualan.
Creaam Walls Hasil uji korelasi simultan sebesar 0,645
artinya variabel promosi dan harga terhadap
penjualan berada di interval 0,60 – 0,645
terdapat keeratan hubungan ketiga variabel
tersebut adalah kuat. Hasil uji koefisien
determinasi sebesar 0,645 artinya promosi
dan disiplin harga memberikan kontribusi
pengaruh terhadap penjualan sebesar 64,5%
sedangkan 35,5% dipengaruhi oleh variabel
lainnya. Hasil uji hipotesis variabel motivasi
dan disiplin kerja terhadap variabel
produktivitas kerja karyawan secara simultan
melalui uji Fhitung sebesar 34,589 > Ftabel 3,09
dengan siginifikan 0,000 maka Ho ditolak dan
Ha diterima sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan.
F. Kerangka Konseptual
Menurut Sugiyono kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis
hubungan antar variabel yang akan diteliti, jadi secara teoritis perlu dijelaskan
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Kerangka
konseptual merupakan sintesis atau eksplorasi dari tinjauan teori dan penelitian
terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan
merupakan tuntunan untuk memecah kan masalah penelitian secara merumuskan
hipotesis (Sugiyono, 2019). Penelitian ini menguji pengaruh promosi, harga dan
kepuasan pelanggan terhadap penjualan.
Berdasarkan uraian diatas, kerangka pemikiran dalam penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
Promosi (X1)
H1
Penjualan (Y)
Harga (X2)
H2
H3
Kepuasan
Pelanggan (X3)
H4
G. Hipotesis
Pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2019) adalah jawaban sementara
terhadap rumusan penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis merupakan dugaan sementara yang
mungkin benar dan mungkin salah sehingga dapat dianggap atau dipandang
sebagai konsklusi atau kesmpulan yang sifatnya sementara, sedangkan penolakan
atau penerimaan suatu hipotesis tersebut tergantung dari hasil penelitian terhadap
faktor- faktor yang dikumpulkan,, kemudian diambil kesimpulan.
Berdasarkan latar belakang dan masalah pokok maka yang menjadi
hipotesis penulis, yaitu:
H01 : Promosi tidak berpengaruh terhadap Penjualan pada UMKM Sektor
Percetakan di Kota Medan.
H1 : Promosi berpengaruh terhadap Penjualan pada UMKM Sektor
Percetakan di Kota Medan.
H)2 : Harga tidak berpengaruh terhadap Penjualan pada UMKM Sektor
Percetakan di Kota Medan.
H2 : Harga berpengaruh terhadap Penjualan pada UMKM Sektor
Percetakan di Kota Medan.
H03 : Kepuasan pelanggan tidak berpengaruh terhadap Penjualan pada
UMKM Sektor Percetakan di Kota Medan.
H3 : Kepuasan pelanggan berpengaruh terhadap Penjualan pada UMKM
Sektor Percetakan di Kota Medan.
H04 : Promosi, Harga dan Kepuasan Pelanggan tidak berpengaruh terhadap
Penjualan pada UMKM Sektor Percetakan di Kota Medan.
H4 : Promosi, Harga dan Kepuasan Pelanggan berpengaruh terhadap
Penjualan pada UMKM Sektor Percetakan di Kota Medan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
2022-2023
No
Kegiatan Jan Okt Des Jan Feb Mar
1 Penyusunan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Pengumpulan Data
4 Analisis Data
5 Pengajuan Meja Hijau
6 Meja Hijau
38
39
D. Data Penelitian
Agar tidak keliru dalam menentukan sumber data, maka peneliti harus melihat
kembali konsep, variabel, dan indikator variabel serta pengukuran yang telah
dirumuskan sebelumnya. Dalam menentukan sumber data, dijelaskan pula
mengenai populasi dan sampel penelitian. Adapun penelitian ini menggunakan
data primer yang merupakan data yang diperoleh peneliti dari sumber asli. Data
dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama atau tempat
objek penelitian dilakukan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari
penyebaran kuesioner terhadap pemilik UMKM sektor percetakan di Kota Medan.
1. Dokumentasi
2. Observasi
3. Wawancara
F. Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana suatu variabel
diukur, sehingga peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut.
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini yaitu:
Tabel 3.2
Tabel Definisi Operasional Variabel
No. Variabel Definisi Variabel Indikator
1 Penjualan Suatu kegiatan yang 1. Mencapai volume
ditujukan untuk penjualan
mencari pembeli, 2. Mendapatkan laba
mempengaruhi dan 3. Menunjang
memberikan petunjuk pertumbuhan
agar pembeli dapat perusahaan
menyesuaikan
kebutuhannya dengan
produk yang
ditawarkan serta
mengadakan
perjanjian mengenai
harga yang
menguntungkan bagi
kedua belah pihak
2 Kepuasan Perasaan senang atau 1. Sistem keluhan dan
pelanggan kecewa seseorang saran
yang muncul setelah 2. Ghost shopping
membandingkan 3. Lost customer
antara persepsi atau analysis
kesannya terhadap 4. Survey kepuasan
kinerja berada di pelanggan
bawah harapan,
pelanggan tidak puas
3 Promosi Salah satu komponen 1. Pesan Promosi
prioritas dari kegiatan 2. Media Promosi
pemasaran yan 3. Waktu Promosi
memberitahukan
kepada konsumen
bahwa perusahaan
meluncurkan produk
baru yang menggoda
konsumen untuk
melakukan pemblian
42
a. Uji Normalitas
Tujuan dari dilakukannya uji normalitas adalah untuk mengetahui
apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau paling tidak mendekati normal.
Untuk mendeteksi normalitas dapat menggunakan analisa grafik normal P-
P plot of regression standardized residual.
Deteksinya dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal
dari grafik.
Dasar pengambilan keputusan dari analisa grafik tersebut adalah:
-Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
-Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah
garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Uji ini bertujuan untuk mengidentifikasi suatu model regresi yang
dapat dikatakan baik atau tidak. Serta menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas, karena jika hal
tersebut terjadi maka variabel-variabel tersebut tidak orthogonal atau
terjadi kesalahan. Untuk mendeteksi apakah terjadi multikolinearitas dapat
diketahui variance inflation faktor (VIF) dan toleransi pedoman suatu
model regresi yang bebas multikolineritas adalah sebagai berikut:
a) Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1. Jika nilai VIF lebih dari 10,
maka kesimpulannya data tersebut memiliki multikolinieritas. Apabila
nilai VIF dibawah 10, maka kesimpulannya data yang kita uji tidak
memiliki kolinieritas. - Rumus: VIF = 1/1 – R2
b) Mempunyai angka tolerance mendekati angka 1. Apabila nilai
tolerance lebih besar dari 0,01, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinieritas. Sedangkan nilai tolerance data yang di uji lebih kecil
45
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan
ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk mendekati
heteroskedastisitas adalah dengan melihat scatter plot antara nilai prediksi
variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Jika ada titik-titik
membentuk pola tertentu yang teratur seperti gelombang, melebar,
kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk
pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dimana :
Y : Penjualan
X1 : Promosi
46
X2 : Harga
X3 : Kepuasan Pelanggan
a : Konstanta
e : residual/ error
5. Uji Hipotesis
a. Uji F
Uji ini pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama
terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan yang
digunakan adalah sebagai berikut:
Jika nilai Fhitung > Ftabel, maka hipotesis alternative (Ha) diterima yaitu
variabel independen secara simultan berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen.
Jika Fhitung < Ftabel, maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak yaitu variabel
independen.
b. Uji t
Uji t merupakan pengujian terhadap koefisien dari variabel bebas
secara parsial. Uji ini dilakukan untuk melihat tingkat signifikansi dari
variabel bebas secara individu dalam mempengaruhi variasi dari variabel
terikat.
Jika nilai Thitung > Ttabel, maka hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Jika nilai Thitung < Ttabel, maka hipotesis alternative (Ha) ditolak.
48
49
Jumlah 50 100
Descriptive Statistics
50. Penjualan (Y) memiliki nilai maksimum sebesar 15 dengan nilai minimum
7 serta mean 11.96 dengan total observasi 50.
Tabel 4.5
Uji Validitas
Variabel Item Total R tabel Keterangan
Pertanyaaan Correlation
Promosi X1.1 0.726 0.1191 Valid
(X1) X1.2 0.765 0.1191 Valid
X1.3 0.717 0.1191 Valid
X1.4 0.816 0.1191 Valid
X1.5 0.778 0.1191 Valid
X2.1 0.531 0.1191 Valid
53
Tabel 4.6
Uji Reabilitas
Uji Reabilitas Reabilitas Cronbrach Keterangan
Coefecient Alpha
Variabel Promosi 5 Item pertanyaaan 0.812 Reliabel
Variabel Harga 3 Item pertanyaaan 0.854 Reliabel
Variabel Kualitas 4 Item pertanyaaan 0.905 Reliabel
Pelayanan
Variabel Penjualan 3 Item Pertanyaan 0.848 Reliabel
Dari keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa masing-masing
variabel memiliki Cronbach Alpha > 0.60. Dengan demikian variabel
(Persepsi Kepercayaan, Persepsi Keamanan, Persepsi Kemanfaatan, Persepsi
Kemudahan dan Pengunaan Elektronik Money) dapat dikatakan reliable.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Cara yang ditempuh untuk menguji kenormalan data adalah
dengan menggunakan Grafik Normal P-P Plot dengan cara melihat
penyebaran datanya. Jika pada grafik tersebut penyebaran datanya mengikuti
pola garis lurus, maka datanya normal. Jika pada tabel test of normality
dengan menggunakan Kolmogrov-Smirnov nilai sig > 0.05, maka dapat
berdistribusi normal. Adapun uji normalitas dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
55
Gambar 4.1
Uji Normalitas
Berdasarkan grafik 4.1 diatas , diuji normalitas dengan histogram
dapat disimpulkan bahwa seluruh variabel berdistribusi normal karena kurva
histogram diatas berbentuk parabola dan bukan garis linear.
Selanjutnya adalah menggunakan perhitungan kolmogrov-
Smirnov. Apabila nilai asymptotic significant (2-tailled) lebih dari 0.05 maka
dapat disimpulkan bahwa data variabel telah berdistribusi norlam. Hasil uji
normalitas seluruh variabel menggunakan perhitungan Kolmogrov-Smirnov
menggunakan software SPSS dapat dilihat dibawah ini:
56
Tabel 4.7
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual
N 50
Normal Parameters a,b Mean ,0000000
Std. Deviation ,96890428
Most Extreme Absolute ,115
Differences Positive ,067
Negative -,115
Kolmogorov-Smirnov Z ,816
Asymp. Sig. (2-tailed) ,518
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Gambar 4.2
Uji Normalitas
57
b. Uji Multikoleniaritas
Ujil multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan (korelasil) yang signifikan antar variabel bebas. Uji
multikolinearitas dengan SPSS ditunjukkan lewat tabel Coefficient, yaitu
pada kolom Tolerance dan kolom VIF (Variancel Inflated lFactors).
Tolerance adalah indikator seberapa banyak variabilitas sebuah variabel
bebas tidak bisa dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jika nilai tolerance
lebih besar dari l0,10 dan jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka
dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas.
Tabel 4.8
Uji Multikoleniaritas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 6,023 1,552 3,882 ,000
Promosi ,098 ,089 ,174 4,097 ,008 ,410 ,160 ,136 ,609 1,643
Harga ,006 ,131 ,007 4,046 ,000 ,251 ,007 ,006 ,746 1,341
KepuasanPelanggan ,260 ,091 ,426 2,853 ,006 ,524 ,388 ,353 ,686 1,459
a. Dependent Variable: Penjualan
untuk semua nilai variabel bebas, dimana uji ini bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
atau satu pengamatan lainnya. Untuk mendeteksinya dilihat dari titik-titik
yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y padal grafik
Scatterplot.Adapun hasil uji statistic Heteroskedetisitas yang diperoleh
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4.3
Uji Heteroskedetisitas
Hasil pengujian heteroskedetisitas menunjukkan bahwa titik-titik
tidak membentuk pola yang jelas. Sebagaimana terlihat, titik-titik menyebar
di atas dan dibawah angka 0 (nol) pada suhu Y. Jadi disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedetisitas dalam model regresi. Dengan demikian asumsi-
asumsi normalitas, multikoleniaritas dan heteroskedetisitas dalam model
tersebut dapat dipenuhi.
59
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 6,023 1,552 3,882 ,000
Promosi ,098 ,089 ,174 4,097 ,008 ,410 ,160 ,136 ,609 1,643
Harga ,006 ,131 ,007 4,046 ,000 ,251 ,007 ,006 ,746 1,341
KepuasanPelanggan ,260 ,091 ,426 2,853 ,006 ,524 ,388 ,353 ,686 1,459
a. Dependent Variable: Penjualan
4. Uji Hipotesis
a. Uji T-Statistik
Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah variabel bebas atau
Promosi (X1), Harga (X2), Kepuasan Pelanggan (X3) secara parsial
ataupun individual berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat atau
Penjualan (Y).
Tabel 4.10
Uji T-Statistik
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 6,023 1,552 3,882 ,000
Promosi ,098 ,089 ,174 4,097 ,008 ,410 ,160 ,136 ,609 1,643
Harga ,006 ,131 ,007 4,046 ,000 ,251 ,007 ,006 ,746 1,341
KepuasanPelanggan ,260 ,091 ,426 2,853 ,006 ,524 ,388 ,353 ,686 1,459
a. Dependent Variable: Penjualan
b. Uji F Statistik
Uji F ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat secara simultan atau keseluruhan.Uji F digunakan
untuk mengetahui kualitas keberartian regresi antara tiap-tiap variabel bebas
(X) secara serempak/bersamaan terdapat pengaruh atau tidak terhadap
variabel terikat (Y).
a. Pada nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔<𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau nilai signifikansi > 0,05. Artinya
Ho diterima. Hal ini menujukkan secara simultan variabel bebas
berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat.
b. Pada nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔>𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau nilai signifikansi < 0,05. Artinya
Ho diterima. Hal ini menujukkan secara simultan variabel bebas
berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
62
Tabel 4.11
Uji F Statistik
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 63,382 3 21,127 6,456 ,001a
Residual 150,538 46 3,273
Total 213,920 49
a. Predictors: (Constant), KepuasanPelanggan, Harga, Promosi
b. Dependent Variable: Penjualan
Tabel 4.12
Uji R Saquare
Model Summaryb
Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Durbin-
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Watson
1 ,744a ,596 ,550 1,80903 ,296 6,456 3 46 ,001 1,653
a. Predictors: (Constant), KepuasanPelanggan, Harga, Promosi
b. Dependent Variable: Penjualan
(2.26) dengan nilai F sig (0.001) < 0.05. Sehingga pengujian hipotesis Ha
diterima dan H0 ditolak. Hal ini menjelaskan bahwa secara simultan Promosi
(X1), Harga (X2), dan Kualitas Pelayanan (X3) berpengaruh signifikan dan
positif Terhadap Penjualan (Y) pada UMKM di Sektor Percetakan Kota
Medan.
Harga yang kompetitif akan mempengaruhi konsumen untuk
memilih produk tersebut dibandingkan produk yang ada di pasaran lainnya.
Sedangkan promosi merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan
tujuan utama meningkatkan volume penjualan. Perusahaan jika mengeluarkan
produk maka harus disesuaikan dengan manfaat yang diterima oleh
konsumen, harga yang ditawarkan sesuai dengan promosi yang disampaikan
sehingga konsumen benar-benar puas setelah melakukan pembelian.
Temuan penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Listiawati,
Raden Irna Agriani, Tuti Solehan (2017). Pengaruh Promosi Dan Harga
Terhadap Kepuasan Konsumen di PT. Indomaret Suralaya, Merak-Banten.
Hasil penelitian ini pada uji t variabel promosi dapat diketahui nilai t hitung
3,461 sedangkan t tabel 0,166 bahwa nilai t hitung > t tabel (3,695 > 1,66)
dan nilai signifikasi 0,000 < α (0,05) maka Ho ditolak. Sedangkan pada hasil
uji t variabel harga memperoleh hasil analisis regresi diperoleh nilai thitung
3,461 sedangkan ttabel 1,66 maka nilai t hitung > t tabel (3,461 > 1,66) dan
nilai signifikasi 0,000 < α (0,05) maka Ho ditolak. Kesimpulan penelitian
berdasarkan perhitungan diatas maka terdapat pengaruh signifikan antara
promosi terhadap kepuasan konsumen di PT. Indomaret Suralaya Merak –
Banten, terdapat pengaruh harga terhadap kepuasan konsumen di PT.
Indomaret Suralaya Merak – Banten, dan terdapat pengaruh promosi dan
harga terhadap kepuasan konsumen secara bersama-sama di PT. Indomaret
Suralaya Merak – Banten. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan
bahwa secara simultan variabel bebas promosi dan harga terhadap kepuasan
konsumen di PT. Indomaret Suralaya Merak – Banten.
68
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka kesimpulan yang dapat
dijabarkan adalah sebagai berikut :
1. Secara parsial Promosi berpengaruh signifikan dan prositif
Terhadap Penjualan pada UMKM di Sektor Percetakan Kota
Medan
2. Secara parsial Harga berpengaruh signifikan dan positif terhadap
Penjualan pada UMKM di Sektor Percetakan Kota Medan
3. Secara parsial Kepuasan Pelanggan berpengaruh signifikan dan
prositif Terhadap Penjualan pada UMKM di Sektor Percetakan
Kota Medan.
4. Sipotesis Ha diterima dan H0 ditolak. Hal ini menjelaskan bahwa
secara simultan Promosi (X1), Harga (X2), dan Kualitas Pelayanan
(X3) berpengaruh signifikan dan positif Terhadap Penjualan (Y)
pada UMKM di Sektor Percetakan Kota Medan.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi UMKM agar mempertahankan volume penjualan perlu
meningkatkan promosikarena sudah terbukti dapat mempengaruhi
penjualan
2. Penelitian mendatang sebaiknya meneliti lebih lanjut mengenai
kepuasan konsumen dan pengaruhnya terhadap penjualan
3. Hendaknya konsumen sebelum membeli produk
mempertimbangkan harga dengan kualitas dan manfaat produk
yang dibelinya sehingga akan mendapatkan produk yang
memuaskan.
69
70
Medan, …. 2022
Hormat Saya,
(Royhan Ali)
Identitas Responden
Berilah tanda (√) pada jawaban dibawah ini sesuai dengan identitas
Bapak/Ibu/Saudara/i sebagai berikut:
Nama Responden
:.................................................................................(boleh tidak diisi)
( ) 31-40
Tahun ( ) > 40
Tahun
Petunjuk Pengisian :
Responden diharapkan memilih salah satu dari jawaban pada kolom yang tersedia.
Dengan tanda(√) untuk kolom yang dipilih oleh responden
SS =Sangat Setuju
S = Setuju
TS= TidakSetuju
A. Promosi
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 UMKM di Sektor Percetakan di Kota
Medan mengalami peningkatan setelah
melakukan promosi penjualan.
2 UMKM di Sektor Percetakan di Kota
Medan melakukan periklanan melalui
media
3 Saya melakukan pekerjaan dengan
menggunakan tenaga yang berstamina
4 Bermasyarakat adalah salah satu cara
untuk meningkatkan melakukan promosi
5 Kualitas produk harus di perhatikan
karena kualitas produk berpengaruh
terhadap peminatan para pelanggan
B. Harga
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Harga produk yang ditawarkan UMKM
di Sektor Percetakan di Kota Medan
bervariasi dan terjangkau oleh konsumen
2 UMKM di Sektor Percetakan di Kota
Medan menyediakan produk-produk
C. Kepuasan Pelanggan
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Saya merasa puas dengan kualitas produk
yang tersedia di UMKM di Sektor
Percetakan di Kota Medan
2 Saya merasa puas dengan harga produk
yang ditawarkan di UMKM di Sektor
Percetakan di Kota Medan
3 Saya merasa puas dengan kinerja
pegawai cekatan dan tanggap di UMKM
di Sektor Percetakan di Kota Medan
4 Saya merasa lebih bergengsi memesan
produk di UMKM di Sektor Percetakan
di Kota Medan
D. Penjualan
No Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Saya merasa selama melakukan
pekerjaan di UMKM di Sektor
Percetakan di Kota Medan selalu
mencapai peningkatan penjualan
2 Saya dapat terlibat aktif dalam bekerja
untuk mendapatkan laba
3 Penunjangan pertumbuhan perusahaan
adalah salah satu faktor yang menentukan
struktur modal perusahaan
Correlations
Correlations
Correlations
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,812 5
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,854 3
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,905 4
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,848 3
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 6,023 1,552 3,882 ,000
Promosi ,098 ,089 ,174 4,097 ,008 ,410 ,160 ,136 ,609 1,643
Harga ,006 ,131 ,007 4,046 ,000 ,251 ,007 ,006 ,746 1,341
KepuasanPelanggan ,260 ,091 ,426 2,853 ,006 ,524 ,388 ,353 ,686 1,459
a. Dependent Variable: Penjualan