Tugas uTS
Tugas uTS
https://jurnalpost.com/yuk-simak-hukum-shopeepaylater-dalam-fiqih-muamalah/22483/
#:~:text=ShopeePayLater%20ini%20masuk%20dalam%20Akad%20Qard.&text=%E2%80%9CSiapakah
%20yang%20mau%20memberi%20pinjaman,dengan%20lipat%20ganda%20yang%20banyak.
Adanya persamaan dan perbedaan antara pemikiran Ibnu Rusyd dengan Pelaksanaan shopee later
Shopee Pay Later merupakan bagian dalam memberikan solusi pinjaman instan yang Di tawarkan
dan ditentukan oleh Shopee sehingga memberikan kemudahan bagi pengguna untuk membayar
produk yang dibeli dalam apilkasi Shopee dengan tenor 1 bulan, atau dengan cicilan 2, 3, dan 6
bulan. Pada praktik jual beli menggunakan ShopeePayLater terdapat kesepekatan antara penjual
dan pembeli dengan akad, pertama pada pembiayaan 1 bulan tidak terdapat bunga dan kedua
mengandung bunga di setiap pembiayaannya. Dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kualitatif.
1. dibolehkan (mubah) karena akad nya dilaksanakan dengan jelas, dibuktikan dengan kontrak
perjanjian antara penjual dan pembeli pada saat melaksanakan ijab dan qabul dan
tambahan harga pada praktik kredit Shopee PayLater dianggap sebagai harga
penangguhan,
2. diharamkan karena tambahan harga dalam praktik kredit Shopee PayLater adalah riba dan
riba dilarang dalam etika bisnis Islam, sedangkan praktik kredit Shopee PayLater ini
menerapkan tambahan harga sebesar 2,95% untuk pelunasan tagihan dengan waktu 2
bulan, 3 bulan dan 6 bulan.
Al-Qardh adalah sesuatu yang diberikan oleh pemilik untuk dibayar. memberikan harta kepada orang
yang akan memanfaatkannya dan mengembalikan gantinya dikemudian hari.1
Alquran yakni Q.S. AlBaqarah/2:275 serta buku-buku mengenai konsep akad qard.
Jurnal : Qiradh adalah suatu jenis pendekatan untuk bertaqarrub kepada Allah swt., karena qiradh
berarti berlemah lembut kepada manusia, mengasihi mereka, memberikan kemudahan dalam urusan
mereka dan memberikan jalan dari duka dan kabut yang menyelimuti mereka. Apabila Islam
mensunnahkan dan mencintai orang yang mengqiradhkan, maka dalam waktu yang sama,
sesungguhnya ia juga dibolehkan untuk orang yang diberikan qiradh dan tidak menganggapnya sebagai
yang makruh, karena dia mengambil harta atau menerima harta untuk dimanfaatkan dalam upaya
menutupi kebutuhannya dan selanjutnya ia mengembalikan harta itu seperti sedia kala.13
Pemandangan ibnu rusyd terhadap akad mudharabah : teori mudharabah, pandangan Ibn Rusyd sama
persis dengan penjelasan di atas. Dalam pandangannya, semua umat Islam sepakat atas kebolehan akad
ini, bahkan menjadi bagian dari akad-akad sebelum Islam yang kemudian disahkan dalam Islam (Tamkin,
2007: 178).
Vs
Opsi dua :