Anda di halaman 1dari 6

INSOMNIA

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl terbit :
Halaman : 1/3
UPTD dr. Kristiawan Teguh
PUSKESMAS Wibowo
JATISRONO I NIP. 197704212008011007

1. Pengertian Insomnia adalah gejalah atau gangguan dalam tidur,dapat berupa


kesulitan berulang untuk mencapai tidur,atau mempetahankan tidur
yang optimal,atau kualitas tidur yang buruk.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan insomnia
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Jatisrono I Nomor …
Tahun 2018 Tentang Pelayanan Klinis.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 5 tahun 2014 tentang panduan
praktik klinis dokter di fasilitas pelayanan kesehatan primer.
5. Prosedur/ a. Alat dan bahan
Langkah- 1) ATK
langkah 2) Termometer
3) Stetoskop
4) Termometer
5) Senter
6) Pengukur TB dan BB
7) Obat-obatan
b. Petugas yang melakukan
1) Dokter
2) Perawat
3) Bidan
c. Langkah langkah
1) Petugas Poli/UGD melakukan anamnesis/alloanamnesi
2) Petugas melakukan pemeriksaan fisik.
Pada status generalis, pasien tampak lelah dan mata
cekung. Bila terdapat gangguan organik, ditemukan kelainan
organ.
3) Petugas (dokter) memberikan diagnosa sementara
berdasarkan hasil pemeriksaan,pedoman diagnosis:

Dokumen SOP UPTD Puskesmas Jatisrono I 1/3


a) Keluhan adanya kesulitan masuk tidur atau
mempertahankan tidur atau kualitas tidur yang buruk.
b) Gangguan terjadi minimal tiga kali seminggu selama
minimal satu bulan.
c) Adanya preokupasi tidak bisa tidur dan peduli yang
berlebihan terhadap akibatnya pada malam hari dan
sepanjang siang hari.
d) Ketidakpuasan terhadap kuantitas dan atau kualitas
tidur menyebabakan penderitaan yang cukup berat dan
mempengaruhi fungsi dalam sosial dan pekerjaan.
4) Petugas memberikan penanganan :
a) Perbaiki pola hidup
b) Terapi perilaku kognitif (CBT/Cognitif Behaviour
Therapy) bagi yang telah mengalami gangguan lebih
dari sebulan
c) Obat tidur biasanya hanya digunakan sebagai pilihan
terakhir. Obat tidur umumnya diresepkan dengan dosis
serendah mungkin dan dengan jangka waktu sesingkat
mungkin.
d) Untuk insomnia yang menyebabkan penderitanya
mengalami kelelahan, stres berat atau terbangun tiba-
tiba pada malam hari, dokter dapat meresepkan
diazepam dengan dosis serendah mungkin dan
maksimal 1 bulan.
e) Untuk penderita insomia ysng mengalami cemas atau
depresi, dokter dapat meresepkan golongan obat
penenang seperti benzodiazepin atau antidepresan agar
penderita menjadi rileks dan dapat tidur dengan lelap.
5) Petugas melakukan konseling dan edukasi.
Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga agar
mereka dapat memahami tentang insomnia dan dapat
menghindari pemicu terjadinya insomnia.
6) Petugas menetapkan kriteria rujukan.
Apabila setelah 2 minggu pengobatan tidak menunjukkan
perbaikan, atau apabila terjadi perburukan walaupun belum
sampai 2 minggu,pasien dirujuk ke fasilitas kesehatan
sekunder yang memilikii dokter spesialis kedokteran jiwa

Dokumen SOP UPTD Puskesmas Jatisrono I 2/3


Anamnesa :
d. Diagram Alir
pasien tampak
lelah dan mata
cekung

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Penunjang

Diagnosa

1. Penatalaksanaan :
a) Perbaiki pola hidup
b) Terapi perilaku kognitif (CBT/Cognitif Behaviour Therapy)
c) Obat tidur biasanya hanya digunakan sebagai pilihan
terakhir, dengan pilihan zopiclone atau zolpidem golongan
obat penenang seperti benzodiazepin atau antidepresan
dengan dosis serendah mungkin dan maksimal 1 bulan.

Konseling dan Edukasi

Semua proses ditulis


dalam Rekam Medis

e. Hal- Hal Yang


-
Perlu
diperhatikan
f. Unit Terkait a. Unit Rawat Jalan
b. Unit KIA
c. UGD
d. Unit Farmasi
g. Dokumen a. Rekam Medis
Terkait
h. Rekaman Historis N Tanggal mulai
Yang dirubah Isi Perubahan
Perubahan o diberlakukan

Dokumen SOP UPTD Puskesmas Jatisrono I 3/3


Daftar Tilik SOP Insomnia

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah perawat memberikan memanggil dan memberikan
salam pada pasien ?
2 Apakah perawat menganamnesa pasien ?
3 Apakah perawat memeriksa vital sign ?
4 Apakah perawat mencatat hasil anamnesa dan vital sign di
rekam medis ?
5 Apakah dokter menganamnesa pasien ?
6 Apakah dokter melakukan pemeriksaan fisik ?
7 Apakah dokter menegakkkan diagnosa berdasarkan
anamnesa danpemeriksaan fisik ?
8 Apakah dokter memberikan edukasi ke pasien dan
keluarganya ?
9 Apakah dokter menjelaskan terapi yang akan diberikan
kepada pasien ?
10 Apakah dokter memberikan resep pada pasien ?
11 Apakah dokter menjelaskan kriteria rujukan ?
12 Apakah dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan,
diagnose, tindakan dan terapi?
JumlahSeluruhJawaban

Tingkat Kepatuhan

Jumlah YA
CR = x 100%
Jumlah YA + TIDAK

CR.dikatakan Baik jika hasil > 80 %

Jatisrono,……………………
Petugas yang diaudit/Audite Pelaksana / Auditor

(………………………………) (..............................................)

Dokumen SOP UPTD Puskesmas Jatisrono I 4/3


Nomor :
Revisi ke :
BerlakuTgl. :

Standard Operational Procedure ( SOP )


Insomnia

Ditetapkan
Kepala UPTD Puskesmas Jatisrono I

dr. KristiawanTeguhWibowo
NIP. 19770421 2008 0 11 007

PEMERINTAH KABUPATEN WONOGIRI


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS JATISRONO I
Jalan Jatisrono – Jatiroto Kenteng Gunungsari Jatisrono Wonogiri
Telp. ( 0273 ) 411056 Kode Pos 57691
Email : puskesmasjatisrono1@yahoo.co.id
Dokumen Daftar Tilik UPTD Puskesmas Jatisrono I 1/1

Anda mungkin juga menyukai