Anda di halaman 1dari 7

Berikut ini uraian secara ringkas berbagai bentuk pertemuan resmi

1. Konferensi

Konferensi (conference) merupakan suatu pertemuan resmi para ahli atau pakar dari
berbagai instansi dan lembaga dengan tujuan mencoba menyepakati hal-hal yang
penting dan khusus, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik atau memadai, karena
diungkapkan dari pemikiran-pemikiran para ahli.

Umumnya suatu konferensi merupakan ajang pertemhuan yang berskala luas, baik
tingkat nasional maupun internasional, melibatkan peserta dari berbagai negara dengan
kualifikasi khusus. Contoh konferensi adalah "Konferensi Hak-Hak Asasi Manusia".

2. Kongres

Kongres (congress) merupakan forum bertemunya wakil-wakil yang berwenang dari


suatu kelompok atau organisasi yang mempunyai kekuasaaan tertinggi dalam
menentukan pedoman kebijakan-kebijakan, program kegiatan, dan adakalanya
membentuk kepengurusan dari kelompok atau organisasi. Sama dengan konferensi,
kongres juga dapat berskala nasional maupun internasional.

dalam lingkup nasional, banyak diselenggarakan kongres oleh berbagai kelompok atau
organisasi, misalnya "Kongres Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia"
menyelenggarakan kongres disuatu tempat dan dihadiri oleh wakil-wakil ikatan PSSI dari
tiap provinsi. sedang dari lingkup intrnasional, misalnya "Kongres guru Sedunia".
3. Seminar

Seminar (seminarium dalam bahasa latin) merupakan pertemuan ilmiah yang membahas


masalah yang diikuti banyak peserta dan mereka yang ahli di bidangnya yang pada
akhirnya akan diperoleh suatu rumusan yang disepakati bersama. Contoh seminar
nasiona anak dan pemuda

4. Simposium

Simposium (symposium) merupakan suatu rangkaian ceramah yang diberikan oleh dua
atau sampai lima orang, dengan topik yang berlainan, tetapi berhubungan erat satu
sama lain yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepaada peserta untuk
menganalisis beberapa aspek yang saling berhubungan dan dapat diperdebatkan, serta
membantu peserta untuk dapat mengerti hubungan dari macam-macam bagian dari
satu tajuk atau inti permasalahan.
Simposium dipimpin oleh seorang moderator yang mengkoordinir jalannya
pembicaraandari pembicara atau pembahas dan penyanggah serta pertanyaan-
pertanyaan yang diajukan oleh peserta. Dalam sebuah simposium, peserta dapat
mengajukan pendapat atau pertanyaan setelah pembicara atau penyanggah selesai
berbicara.

Simposium hampir sama dengan seminar, bedanya simposium merumuskan pandangan-


pandangan dari pakar pembicara atau peserta, namun tidak ada suatu kesimpulan akhir
yang diambil. sebuah simposium misalnya membahas masalah "Ancaman Narkoba
Terhadap Generasi Muda", menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan seperti
badan narkotika nasional, pendidik, ahli kesehatan, kepolisian, artis, olahragawan,
agamawan, dan bekas pengguna narkoba itu sendiri.

5. Lokakarya

Lokakarya (workshop) merupakan pertemuan dari orang-orang yang berpengalaman


dan bertanggung jawab dan ahli-ahli yang dapat membantu peserta guna membicarakan
masalah atau pelajaran mereka yang dirasa sukar untuk dipecahkan sendiri dan
bersama-sama mencari solusinya. Peserta lokakarya berasal dari kelompok yang
homogen dalam jumlah yang relatif sangat terbatas, sehingga setiap peserta dapat
berbicara secara aktif dan intens sehingga keterlibatan peserta dalam pembicaraan lebih
dinamis.

Lokakarya mempunyai topik tertentu atau pokok pembicaraan, misalnya "Penyediaan


Makanan Tambahan Anak Sekolah".
6. Panel

Panel (panel disccusion) merupakan suatu pertemuan untuk mendengar percakapan


antara tiga sampai enam orang panelis yang mengemukakan topik-topik tertentu atau
topik yang spesifik yang telah ditentukan terlebih dahulu, dan dipimpin oleh seorang
moderator untuk didiskusikan bersama sehingga diperoleh masukan tentang pendapat-
pendapat yang berbeda dan peserta distimulasi untuk berdiskusi. 

Perbedaan pendapat anatar panelis dan pakar merupakan hal yang biasa, karena dalam
diskusi panel tidak akan diambil suatu kesepakatan atau keputusan. Perbedaan
paendapat tersebut justru akan menstimulus hadirin dalam menambah wawasan
berpikir mereka.

Setelah selesainya diskusi oleh para panelis, hadirin dapat membentuk kelompok-
kelompok kecil untuk melakukan diskusi lanjutan. Jumlah peserta diskusi biasanya
sangat dibatasi agara jalannya diskusi berlangsung efektif.
7. Diskusi

Diskusi (disccusion) merupakan pembicaran mengenai hanya satu topik dengan tujuan
untuk merumusakan kepentingan bersama. Diskusi biasanya diikuti antara 6 sampai 20
orang peserta, dipimpin oleh seorang pemimpin diskusi atau moderator, guna
memecahkan atau menyelidiki suatu masalah, dimana setiap peserta dapat saling
bertukar pendapat dan membina team work yang solid.

8. Forum

Forum merupakan suatu diskusi terbimbing yang diikuti banyak peserta, misalnya sekitar
25 orang, dengan narasumber yang mendiskusikan berbagai masalah.

Para peserta dalam forum dapat saling bertanya atau menanyakan kepada narasumber
yang ada, mengemukakan pikiran, dan perasaannya, narasumber akan berbicara
menurut kebutuhandan kepentingan peserta. Dalam forum ini peserta dapat
berpartisipasi penuh dan memperoleh pengetahuan dari narasumber maupun peserta
lainnya, dan peran pemimpin forum atau moderator sangat membantukelancaran
jalannya diskusi. Dalam forum, tidak ada keputusan yang diambil, pimpinan forum hanya
menyampaikan ikhtisar pembicaraan dan himbauan kepada semua pihak yang telah
mengikuti forum pada saat forum berakhir.
9. Debat

Debat (debate) merupakan sebuah metode pertemuan dimana pihak yang pro dan
kontra dapat menyampaikan pendapat. Debat dapat mempertajam, membangkitkan
analisis dari kelompok, menimbulkan daya tarik, dan dapat diikuti oleh sejumlah
peserta.

Dalam pelaksanaanya, debat dapat diikuti dengan suatu tangkisan atau tidak sesuai
dengan kesepakatan yang telah ditentukan terlebih dahulu, anggota kelompok dapat
juga bertanya kepada peserta debat atau pembicara. Moderator mengatur jalannya
debat, agar tertib dan pembicaraan tidak keluar dari hal yang tidak diperdebatkan.

10. Sarasehan

Sarasehan merupakan bentuk pertemuan yang dihadiri oleh sekelompok undangan


tertentu untuk membicarakan suatu masalah dengan cara yang informal dan dalam
suasana yang santai, bahakan tempat duduk peserta pun cukup di lantai atau yang
dikenal dengan istilah lesehan.

Anda mungkin juga menyukai