Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Volume … Nomor … Tahun ….

, hal …- …

RANCANG BANGUN ALAT MONITORING PASANG SURUT AIR LAUT BERBASIS ESP8266 DAN HC-
SR04 DENGAN THINGSPEAK DAN TELEGRAM

1)
Dalilah Salsabila Estu, 2)Zuha Ikhlasul Amien, 3)Bim Maulana Rusdi, 4)Khansa Zanadia Ulfa, 5)Meta
Yantidewi, 6)M. Biyadhie Adikuasa

1)
Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, email: dalilah.19024@mhs.unesa.ac.id
2)
Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, email: zuhaikhlashul.19034@mhs.unesa.ac.id
3)
Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, email: bim.19058@mhs.unesa.ac.id
4)
Program Studi Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, email: khansa.19060@mhs.unesa.ac.id
5)
Pusat Riset Fotonik, Badan Riset dan Inovasi Nasional, Tangerang Selatan, email: metayantidewi@unesa.ac.id
6)
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya, email:
adikuasabiyadhie@gmail.com

Abstrak
Peristiwa pasang surut air laut yaitu proses naik turunnya air laut secara periodik yang disebabkan perbedaan
gravitasi dari pergantian posisi antara matahari, bulan relatif terhadap satu titik pada permukaan bumi. Fenomena pasang
surut penting untuk dikaji guna menunjang kehidupan manusia, seperti dalam hal transportasi, dan mitigasi bencana.
Penelitian ini memiliki tujuan untuk membuat alat monitoring pasang surut air laut berbasis Internet of Things (IoT)
menggunakan NodeMCU ESP8266 dan HC-SR04 sebagai sensor pengukur ketinggian air. Alat ini dihubungkan dengan
web ThingSpeak sebagai platform IoT dengan API terbuka yang berguna sebagai server basis data sehingga dapat diakses
secara realtime. Selain itu data hasil pengukuran juga dikirim ke aplikasi Telegram saat melewati ambang batas 25 cm
sebagai notifikasi peringatan. Dari penelitian ini didapatkan bahwa alat monitoring bekerja dengan baik dalam mengukur
jarak air dari 5 cm hingga 30 cm dan disimpulkan bahwa alat monitoring pasang surut air laut dapat bekerja dengan baik
dengan rata-rata eror sebesar 1,4%.

Kata Kunci: Pasang surut air laut, ESP8266, HC-SR04, Internet of Things (IoT), ThingSpeak, Telegram

Abstract
The event of sea tides is the process of periodic rise and fall of sea water caused by differences in gravity from
changing positions between the sun, the moon relative to a point on the earth's surface. The phenomenon of tides is
important to study in order to support human life, such as in terms of transportation and disaster mitigation. In this
research, the aim is to make a tide monitoring tool based on the Internet of Things (IoT) using the NodeMCU ESP8266
and HC-SR04 as water level measuring sensors. This tool is connected to the ThingSpeak web as an IoT platform with
an open API which is useful as a database server so that it can be accessed in real time. In addition, the measurement
result data is also sent to the Telegram application when it crosses the 25 cm threshold as a warning notification. From
this study it was concluded that the tide monitoring tool can work well with an average error of 1.4%..

Keywords: Tidal, ESP8266, HC-SR04, Internet of Things (IoT), ThingSpeak, Telegram

p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika FMIPA Unesa 2023 23
Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Esp8266 Dan Hc-Sr04 dengan
Thingspeak Dan Telegram
I. PENDAHULUAN
Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar dengan 17.499 pulau dan memiliki wilayah
dengan luas berkisar 7,81 juta km2 dengan 3,25 juta km2 berupa wilayah lautan, 2,55 juta km2 merupakan
wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), dan 2,01 juta km2 merupakan daratan [1]. Karena sebagian besar
wilayah Indonesia merupakan lautan, sehingga kebutuhan terhadap transportasi laut cukup tinggi untuk
menunjang aktivitas perniagaan maupun kegiatan lainnya. Keamanan di pelabuhan merupakan salah satu faktor
penting untuk menunjang keselamatan transportasi laut seperti kapal yang akan masuk dan keluar dari dermaga,
hal ini dipengaruhi oleh fenomena pasang surut air laut [2].
Peristiwa pasang surut air laut (pasut) merupakan fenomena alam yang biasa terjadi setiap hari. Pasang
surut adalah salah satu fenomena alam yang terlihat dari pergerakan naik dan turunnya permukaan air laut secara
periodik akibat dari kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik benda-benda astronomi seperti matahari,
bumi dan bulan yang paling utama yang relative terhadap satu titik dipermukaan bumi [3]. Sedangkan pengaruh
dari benda angkasa lainnya dapat diabaikan dalam fenomena pasang surut air laut ini dikarenakan jaraknya yang
sangat jauh atau ukurannya sangat kecil. Peristiwa pasang surut memiliki periode yang bervariasi yaitu antara
12 jam 25 menit sampai dengan 24 jam 50 menit, menurut pola gerakan muka laut peristiwa pasang surut air
laut dibagi menjadi tiga tipe yaitu tipe harian tunggal (diurnal), harian ganda (semi diurnal), dan campuran
(mixed tides) [4]. Jika suatu perairan bertipe pasang surut tunggal maka dalam satu hari mengalami satu kali
surut dan satu kali pasang, jika tipe pasang surut ganda maka dalam sehari terjadi dua kali surut dan dua kali
pasang, serta pasang surut campuran yaitu peralihan antara tipe pasang surut tunggal dan pasang surut ganda
[5]. Pasang surut yang terjadi setiap hari sangat penting untuk dikaji untuk keperluan seperti bidang
pembangunan pelabuhan, geologi, lingkungan, bidang biologi dan pertanian, serta pengembangan pembangkit
listrik tenaga pasang surut
Metode konvensional yang umum diterapkan untuk mengukur pasang surut air laut adalah menggunakan
tide staff, tetapi metode ini memiliki kelemahan yaitu membutuhkan sumber daya manusia yang banyak, waktu
untuk mengamati dan mencatat variasi serta tidak semua lokasi memiliki stasiun pasut. Selain itu, hasil
pengamatan yang diperoleh bersifat subjektif berdasarkan pengamat yang rentan terjadi kesalahan pembacaan
terutama saat malam hari [5]. Sedangkan manusia memiliki keterbatasan waktu dan tenaga serta tingkat akurasi
yang rendah akibat perubahan ketinggian air laut yang berlangsung cepat.
Saat ini sudah banyak dilakukan penelitian mengenai alat monitoring pasang surut air laut. Pada
penelitian sebelumnya dengan menggunakan sensor water level dan NodeMCU ESP8266 dengan data yang
dikirimkan melalui telegram berupa informasi peringatan, namun alat tersebut tidak dapat menyimpan data hasil
pengukuran [4]. Dalam penelitian lain menggunakan sensor Ultrasonik HC-SR04, arduino uno dengan
mengirimkan notifikasi melalui SMS dan data disimpan pada Micro SD card, namun data hasil penelitian tidak
dapat diakses melalui internet secara real-time [5]. Pada penelitian lain menggunakan sensor Ultrasonik HC-
SR04 dan NodeMCU8266 dengan data yang dikirmkan memalui software ThingSpeak, namun alat tersebut
tidak dapat langsung memberi informasi peringatan secara langsung [6]. Selain itu, dalam penelitian lain yang
juga menggunakan sensor HC-SR04 yang dihubungkan ke arduino uno dengan hasil pengukuran ditampilkan
menggunakan software Delphi 7 dalam bentuk grafik, namun alat tersebut perlu dikembangkan lagi agar dapat
menyimpan data pada Micro SD card [7]. Dan pada penelitian lain yang menggunakan sensor HC-SR04,
arduino uno serta buzzer sebagai peringatan dini, namun data hasil pengukuran tidak dapat diakses secara real
time [8].
Seiring kemajuan teknologi terkini yang cepat, pengukuran otomatis menggunakan mikrokontroler
menjadi populer karena kemudahan serta data dapat diakses secara real time [9]. Sehingga memungkinkan untuk
merancang sebuah alat monitoring pasang surut air laut tanpa melakukan pengamatan secara langsung ke lokasi,
terutama untuk mendapatkan informasi yang dapat diakses kapan saja tidak terbatas waktu yang dapat
dimanfaatkan dalam penyampaian informasi yang bersifat darurat, dan dapat diakses dengan mudah. Informasi
ini sangat diperlukan untuk meminimalisir dampak negatif dari bencana alam yang sering terjadi di wilayah
pesisir akibat pasang surut air laut seperti banjir rob, pasang surut air laut maksimum bahkan bencana tsunami.
Saat ini kehidupan manusia tidak lepas dengan teknologi, meskipun tidak semua menggunakannya akan
tetapi tidak sedikit pula yang memanfaatkan teknologi untuk kehidupan sehari-hari. Salah satu bentuk dari
kemajuan teknologi adalah Internet of Things (IoT) [10]. Kemajuan teknologi IoT tersebut dapat memudahkan

p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika 2023


24
Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Esp8266 Dan Hc-Sr04 dengan
Thingspeak Dan Telegram
berbagai macam pekerjaan, salah satunya adalah dalam memonitoring pasang surut air laut yang akan digunakan
untuk mengumpulkan data parameter yang dibutuhkan agar pasang surut air laut dapat terpantau secara realtime.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, maka diangkatlah penelitian yang berjudul
“Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Esp8266 Dan Hc-Sr04 Dengan Thingspeak
Dan Telegram”. Pada penelitian ini, hal pembeda yang dilakukan penulis yaitu selain menggunakan software
ThingSpeak sebagai database real-ime, juga menggunakan aplikasi Telegram sebagai pemberi notifikasi
informasi peringatan secara langsung dan cepat.
Bagian utama yang berfungsi mengontrol keseluruhan sistem IoT yaitu NodeMCU ESP8266.
Mikrokontroler berkomunikasi secara serial dengan sensor HC-SR04 [4]. Sensor HC-SR04 sering diaplikasikan
dalam merancang alat monitoring pasang surut air laut. Sensor ini bekerja dinterval delayengan. Prinsip pantulan
gelombang suara yang memiliki frekuensi berkisar 40 KHz sampai 400 KHz, sehingga dapat mendeteksi
keberadaan objek didepannya [11]. Pada dasarnya manusia tidak dapat mendengar gelombang suara ultrasonik,
dan gelombang ini dapat didengar oleh hewan tertentu seperti lumba-lumba, anjing, kucing, dan kelelawar [1].
Sensor HC- SR04 memiliki tegangan kerja berkisar 3 – 5 Volt dengan arus listrik 15 mA, dan mengukur dalam
rentang jarak 2 – 400 cm dengan akurasi 3 mm [12].
Software pendukung pada penelitian ini yaitu ThingSpeak yang merupakan platform IoT dengan API
terbuka yang berfungsi sebagai server basis data untuk menyimpan data yang diproses oleh mikrokontroler serta
berkomunikasi melalui jaringan internet [1]. ThingSpeak dapat dikontrol dan diakses pada PC melalui web
ThingSpeak maupun smartphone dengan menginstal aplikasi thingView secara gratis pada Playstore maupun
Appstore [11]. Selain itu, software pendukung lainnya yaitu aplikasi Telegram. Telegram merupakan aplikasi
yang memungkinkan pengguna atau user untuk mengirim pesan dengan cepat dan aman, selain itu salah satu
fitur Telegram yang sering dimanfaatkan oleh pengembang adalah fitur Bot Telegram. Bot Telegram merupakan
akun khusus yang tidak memerlukan nomor telepon tambahan untuk didaftarkan ke server Telegram. Akun ini
berfungsi sebagai antarmuka antara kode program dengan server Telegram. Aplikasi Telegram dipilih karena
aplikasi tersebut gratis, mengirim pesan lebih cepat karena berbasis cloud, lebih ringan dijalankan dan dapat
diakses dari berbagai perangkat, serta multiplatform.
Monitoring pasang surut air laut di BMKG umumnya menggunakan alat dengan biaya yang cukup mahal
bahkan hingga puluhan juta, sehingga perlu dikembangkan rancang bangun alat monitoring pasang surut air
laut berbasis IoT dengan NodeMCU ESP8266 dan sensor HC-SR04 yang lebih sederhana dengan biaya yang
lebih murah, namun tetap efektif untuk digunakan.

II. METODE
Metode penelitian alat monitoring pasang surut air laut berbasis IoT dengan NodeMCU ESP8266 dan
sensor HC-SR04 dilakukan dalam lima tahap penelitian, yakni studi literatur, perancangan dan implementasi
sistem pada alat, pengujian sistem, pengambilan data, serta pengolahan dan analisis data seperti pada diagram
alir Gambar II.1 berikut.

p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika 2023


25
Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Esp8266 Dan Hc-Sr04 dengan
Thingspeak Dan Telegram

Gambar II.1 Diagram alir metode penelitian

A. Studi Literatur
Metode penelitian dalam penelitian ini dimulai dari tahap studi literatur. Tahap ini dilakukan dengan
mencari dan membaca yang bersumber dari jurnal, skripsi terdahulu, buku dan media internet lainnya
mengenai alat monitoring pasang surut air laut berbasis IoT, selain membaca juga melakukan wawancara pada
kakak tingkat dan juga teman-teman yang telah berpengalaman serta pengamatan sistem monitoring pasang
surut air laut yang sudah ada untuk mendapatkan spesifikasi sistem, yaitu persyaratan dari alat yang akan
digunakan dan perangkat lunak yang perlu dibangun. Beberapa alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini
adalah mikrokontroler ESP8266, sensor yang digunakan yaitu sensor ultrasonik : HC-SR04, software yang
digunakan yaitu ThingSpeak sebagai server basis data untuk menyimpan data yang diproses oleh
mikrokontroler serta berkomunikasi melalui jaringan internet serta aplikasi Telegram sebagai pemberi
notifikasi informasi peringatan secara langsung dan cepat. Tahap selanjutnya adalah perancangan sistem, yang
merupakan tahap dengan membuat rancangan perangkat keras atau hardware dan rancangan perangkat lunak
atau software.

B. Rancangan Sistem
Pada tahap perancangan sistem dibagi menjadi dua yaitu perancangan sistem perangkat keras (hardware)
dan perancangan sistem program pada perangkat lunak (software). Pada tahap ini dirancang untuk dapat
mengukur pasang surut air laut secara otomatis dan data yang diperoleh dikirim secara real-time. Pada
perancangan sistem perangkat keras yaitu dengan menentukan komponen yang akan digunakan, diantaranya
mikrokontroler NodeMCU ESP8266 dan sensor HC-SR04. Mikrokontroler NodeMCU ESP8266 digunakan
karena dapat berfungsi sebagai mikrokontroler sekaligus dapat terkoneksi ke internet, sehingga cocok
diaplikasikan pada proyek IoT (Dewi, dkk., 2019). Selain itu kelebihan lain dari NodeMCU ESP8266 adalah
kompetibel dengan library yang dapat mendukung kerja berbagai sensor, Wi-Fi yang lebih cepat, GPIO yang
lebih banyak, dukungan terhadap Bluetooth 4.2, SRAM yang lebih besar. serta mudah didapatkan
(Fathurrahmani dan Agustiannoor, 2019). Penggunaan sensor HC-SR04 yang berfungsi untuk mengukur jarak
ke objek dengan deteksi jangkauan nonkontak yang memanfaatkan gelombang ultrasonik dengan akurasi tinggi
p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika 2023
26
Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Esp8266 Dan Hc-Sr04 dengan
Thingspeak Dan Telegram
dan pembacaan yang stabil serta mudah digunakan (Cytron, 2019). Kelebihan lainnya yaitu dapat memperoleh
nilai jarak dari pantulan gelombang suara yang dipancarkan oleh pin trigger dengan sangat cepat dan ditangkap
oleh pin echo dalam port yang berbeda sehingga data jarak dapat dengan mudah diperoleh (Andriyan, dkk.,
2021). Setelah dilakukan perancangan pada perangkat keras, kemudian merancang skematik rangkaian alat
seperti pada Gambar II.2.

Gambar II.2 Skematik rangkaian alat

Setelah membuat skematik rangkaian alat, dilanjutkan dengan merancang sistem program pada
perangkat lunak menggunakan aplikasi arduino IDE, program / koding akan diimplementasikan ke rancangan
alat pengukur dan pengiriman data pasang surut air laut, yang di upload pada mikrokontroler NodeMCU
ESP8266. Selanjutnya mikrokontroler akan mencari koneksi ke jaringan internet yang sudah diprogramkan,
kemudian sensor HC-SR04 akan mengukur ketinggian air dan data hasil pengukuran akan ditampilkan secara
otomatis dan realtime. Berikut merupakan diagram alir pada alat monitoring pasang surut air laut. Selanjutnya
melakukan pemrograman yang menghubungkan system perangkat keras (hardware) dengan perancangan
sistem program pada perangkat lunak (software) yaitu ThingSpeak dengan memasukkan kode channel ID dan
API Key serta aplikasi Telegram dengan memasukkan token chatbot Telegram yang diunggah dalam
pemprograman Arduino IDE sebagai aplikasi monitoring.

Gambar II.3 Diagram alir alat monitoring pasang surut air laut

p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika 2023


27
Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Esp8266 Dan Hc-Sr04 dengan
Thingspeak Dan Telegram
Membuat file Header, berfungsi sebagai memberitahu kepada kompilator bahwa program yang kita
buat akan menggunakan file-file yang didaftarkan pada sketch Arduino IDE

Gambar II.4 Sketch file header

Setelah penyambungan antar pin pada Perangkat hardware maka akan dibuat inisialisasi antara software
dan hardware. Dimana, modul dan komponen yang sudah disambungkan ke board NodeMCU ESP8266 akan
di lakukan inisialisasi yang bertujuan untuk membuat hardware bekerja sesuai yang diinginkan. Pada
Inisialisasi variabel pada alat disesuaikan dengan pin yang sudah tersambung antara modul dengan baord
NodeMCU ESP8266 Berikut source coding yang digunakan untuk Modul ke Board NodeMCU. Selanjutnya
pembuatan sketch modul ESP8266 dengan sensor HC-SR04.

Gambar II.5 Sketch ESP8266

Dengan membutuhkan sistem network dalam hal ini diberikan nama wifi hotspot dengan nama
“iPhone” dengan Password Hotspot “bimkeren” sebagai access point. Selanjutnya menghubungkan dengan
server ThingSpeak dengan menggunaan API KEY “N95R6DCH0JSOM76H”.

Gambar II.6 Sketch sensor HC-SR04

Pada source coding diatas menggunakan perintah yang bertujuan untuk mengukur jarak dengan rumus
pada HC-SR04 *0.034/2 dimana 0.034 merupakan kecepatan suara yang sudah dikonversi dari meter ke
centimeter. Selanjutnya pembuatan sketch perintah awal.

Gambar II.7 Sketch perintah awal


p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika 2023
28
Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Esp8266 Dan Hc-Sr04 dengan
Thingspeak Dan Telegram

Fungsi ini merupakan perintah awal dari mikrokontroler dimana jika NodeMCU terhubung ke internet
maka akan tertulis “Koneksi Bagus” begitu pula sebaliknya. Kemudian dilanjytkan dengan membuat sketch
perintah utama.

Gambar II.8 Sketch perintah utama

Fungsi ini merupakan perintah utama pada mikrokontroler, dimana pengukuran sensor HC-SR04 akan
diunggah ke ThinkSpeak dan notifikasi telegram ketika ketinggian air diatas 25 cm sebagai peringatan dini.
Terakhir melakukan proses compailing dan uploading

Gambar II.9 Proses compailing dan uploading

Proses Compailing merupakan verifikasi kode program apakah terdapat kode yang salah. Kemudian
jika tahap compailing selesai, maka akan diunggah ke mikrokontroler sehingga dapat berjalan sesuai instruksi.
Rancangan alat ini menggunakan sumber tegangan baterai Li-Po 850 mAh yang memiliki tegangan 7,4
volt yang dihubungkan dengan step down LM2596 untuk menurunkan tegangan baterai, karena tegangan kerja
yang dibutuhkan oleh rangkaian alat berkisar 5,5 volt. Step down LM2596 cocok digunakan dalamrangkaian
ini karena dapat menurunkan tegangan input berkisar 4-35 volt dan menghasilkan tegangan output berkisar
1,23 – 30 volt, dengan arus maksimal 3 A [17].
Selanjutnya yaitu pengujian sistem, tahap ini sangat penting dilakukan guna mengetahui apakah alat
yang dirancang sudah sesuai dan dapat berfungsi dengan baik atau tidak. Pada tahap ini dilakukan dengan
membandingkan hasil yang terukur pada alat dengan mistar. Jika hasil belum sesuai maka perlu adanya
perbaikan lagi. Jika sudah sesuai dapat dilanjutkan dengan pengambilan data.

C. Teknik Pengumpulan Data


Pada tahap pengambilan data diambil dengan menggunakan prototype dalam bentuk sederhana
menggunakan bak air dengan kedalaman 36 cm, yang kemudian dibandingkan dengan alat ukur mistar. Data
yang diperoleh dimasukkan pada tabel data. Data diambil pada kedalaman 36 cm karena rentang pasang dan
surut air laut biasanya kecil.
p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika 2023
29
Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Esp8266 Dan Hc-Sr04 dengan
Thingspeak Dan Telegram
Pada alat ini menghasilkan data berupa ketinggian air dengan satuan cm dari permukaan air. Data yang
diperoleh dikirim melalui jaringan internet ke web ThingSpeak atau pada aplikasi ThingView yang telah diinstal
secara gratis pada smartphone melalui playstore. ThingSpeak dipilih karena merupakan salah satu platform IoT
dengan API terbuka yang mudah digunakan dan dapat diakses oleh siapapun.

D. Teknik Pengolahan Data


Data yang sudah diperoleh diolah dengan Microsoft excel untuk mencari persentase eror pada alat
menggunakan persamaan berikut.
𝑌𝑛 −𝑋𝑛
𝑋𝑌 = 𝑥100% …(1)
𝑌𝑛

Dengan Xn = Nilai pada alat pembanding


Yn = Nilai pada alat ukur [17]

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Rangkaian Alat dan Aplikasi


Rangkaian komponen pada alat monitoring pasang surut air laut ini diletakkan padabox hitam berbentuk
balok dengan dimensi 18,5 × 11,5 × 6,5 cm seperti pada Gambar 4. Data hasil pengukuran ditampilkan pada web
ThingSpeak serta aplikasi Telegram, seperti yang terdapat pada Gambar 5, 6 dan 7.

Gambar III.1 Rangkaian alat (Dok. Pribadi)

Gambar III.2 Tampilan aplikasi ThingSpeak pada web (Dok. Pribadi)

p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika 2023


30
Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Esp8266 Dan Hc-Sr04 dengan
Thingspeak Dan Telegram
Data hasil pengukuran ketinggian air akan ditampilkan pada web ThingSpeak dengan satuan cm dari
permukaan air, serta hasil pengukuran berhasil dikirim ke aplikasi Telegram saaat melewati ambang batas yang
ditentukan yaitu 25 cm.

Gambar III.3 Tampilan aplikasi Telegram pada smartphone (Dok. Pribadi)

p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika 2023


31
Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Esp8266 Dan Hc-Sr04 dengan Thingspeak
Dan Telegram

B. Hasil Data Pengujian


Dalam penelitian ini data diambil dengan menggunakan prototype sederhana menggunakan bak air dengan
kedalaman 36 cm, data diambil dengan manipulasi ketinggian sebesar 5 cm, yang kemudian dibandingkan dengan
alat ukur mistar sehingga diperoleh data pada Tabel III.1.
Tabel III.1 Data Pengujian
Percobaan Tinggi Air pada Mistar Tinggi Air pada Alat Eror (%)
(cm) (cm)
1 5,00 4,89 2,2
2 10,00 9,84 1,6
3 15,00 14,83 1,1
4 20,00 19,92 0,4
5 25,00 24,39 2,4
6 30,00 29,76 0,8
Eror rata – rata 1,4

Tabel III.2 Data pada ThingSpeak


created_at entry_id field2
2022-12-05 08:18:33 UTC 580 5
2022-12-05 08:18:50 UTC 580 5
2022-12-05 08:19:03 UTC 580 6
2022-12-05 08:19:23 UTC 580 6
2022-12-05 08:19:43 UTC 580 7
2022-12-05 08:20:00 UTC 581 8
2022-12-05 08:20:19 UTC 582 8
2022-12-05 08:20:37 UTC 583 10
2022-12-05 08:20:58 UTC 584 10
2022-12-05 08:21:21 UTC 585 11
2022-12-05 08:21:39 UTC 586 11
2022-12-05 08:21:56 UTC 587 12
2022-12-05 08:22:11 UTC 588 13
2022-12-05 08:22:40 UTC 589 13
2022-12-05 08:23:07 UTC 590 14
2022-12-05 08:23:29 UTC 591 15
2022-12-05 08:23:51 UTC 592 16
2022-12-05 08:24:08 UTC 593 17
2022-12-05 08:24:25 UTC 594 17
2022-12-05 08:24:46 UTC 595 17
2022-12-05 08:25:02 UTC 596 18
2022-12-05 08:25:25 UTC 597 18
2022-12-05 08:25:46 UTC 598 19
2022-12-05 08:26:07 UTC 599 20
2022-12-05 08:26:29 UTC 600 20

p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika 2023


32
Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Esp8266 Dan Hc-Sr04 dengan Thingspeak
Dan Telegram
2022-12-05 08:26:45 UTC 601 22
2022-12-05 08:27:07 UTC 602 22
2022-12-05 08:27:29 UTC 603 23
2022-12-05 08:27:57 UTC 604 24
2022-12-05 08:28:12 UTC 605 24
2022-12-05 08:28:28 UTC 606 25
2022-12-05 08:28:43 UTC 607 25
2022-12-05 08:28:58 UTC 608 25
2022-12-05 08:29:16 UTC 609 26
2022-12-05 08:29:31 UTC 610 26
2022-12-05 08:29:11 UTC 611 27
2022-12-05 08:29:59 UTC 612 27
2022-12-05 08:30:25 UTC 613 28
2022-12-05 08:30:58 UTC 614 28
2022-12-05 08:31:19 UTC 615 29
2022-12-05 08:31:47 UTC 616 29
2022-12-05 08:31:54 UTC 617 30
2022-12-05 08:32:47 UTC 618 30

C. Pembahasan
Dapat dilihat pada tabel 1 menunjukkan bahwa alat dapat mengukur ketinggian air dalam rentang 5
manipulasi ketinggian – 30 cm dengan baik, seperti pada spesifikasi sensor HC-SR04 yaitu dapat mengukur jarak
minimal 2 cm dan maksimal 400 cm dengan akurasi jangkauan mencapai 3 mm, dan diperoleh nilai eror terendah
sebesar 0,4% dan eror tertinggi sebesar 2,4% dengan rata – rata interval delay 1,4%. Berdasarkan nilai eror yang
diperoleh ada beberapa hasil pengukuran dengan persentase eror cukup tinggi hal ini dikarenakan sensor bekerja
kurang maksimal. Sensor HC-SR04 bekerja dengan prinsip pemantulan gelombang, namun kadang pantulan
gelombang yang dihasilkan kurang sesuai, sehingga menyebabkan hasil pengukuran kurang maksimal, maka saat
pemasangan sensor harus diperhatikan letak posisi sensor agar pantulan gelombang yang dihasilkan akurat [8].
Adanya selisih antara hasil pengukuran ketinggian pada alat dengan mistar disebabkan karena sensor sangat
sensitif, sensor dapat bekerja maksimal jika diletakkan pada tempat yang stabil dan dengan posisi sudut <15º [15]

35

30
y = 5x
R² = 1
25
Jarak (cm)

20 Mistar
y = 4.9454x - 0.0373
15 R² = 0.9997 Sensor
Linear (Mistar)
10
Linear (Sensor)
5

0
0 2 4 6 8
Percobaan ke-

Gambar III.4 Grafik perbandingan hasil pengukuran alat dengan mistar

p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika 2023


33
Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Esp8266 Dan Hc-Sr04 dengan Thingspeak
Dan Telegram
Seperti pada Gambar III.4, dapat dilihat bahwa grafik menunjukkan hasil pengukuran ketinggian air pada
alat dan mistar bernilai hampir sama. Selain itu, didapatkan tingkat hubungan antara kedua variabel dimana didapatkan
R2 sebesar 0,9997, sehingga ketelitian nilai korelasi kedua variabel sebesar 99,97%. Berdasarkan pada tabel III.2, hasil
data yang diperoleh akan dikirimkan ke web ThingSpeak melalui jaringan internet dengan data yang direkam,
dengan interval delay 15-19 sekon, dikarenakan instrumen ini mengandalkan WiFi yang bersumber dari hotspot
seluler untuk mengirim data ke server thingspeak, banyak data yang mengalami keterlambatan perekaman hingga
beberapa menit [6]. Saat melakukan penelitian data hasil pengukuran akan ditampilkan pada ThingSpeak. Agar alat
dapat mengukur ketinggian dan mengirim data secara realtime dengan baik, koneksi internet harus dipastikan dalam
kondisi yang stabil sehingga tidak ada kendala dalam pengiriman data.

IV. PENUTUP
A. Simpulan
1. Rancangan alat monitoring pasang surut air laut dengan menggunakan NodeMCU ESP8266 dan sensor
HC-SR04 berhasil dibuat dan dapat berfungsi dengan baik, dan data yang diperoleh dikirimkan melalui
jaringan internet ke website ThingSpeak dengan delay pengiriman data sebesar 18 sekon, dan data juga
berhasil terkirim pada aplikasi Telegram saat nilai data diatas 25 cm.
2. Dalam percobaan ini kinerja alat instrumentasi monitoring pasang surut air laut berbasis Internet of Thing
(IoT) diketahui sangat efisien karena diperoleh nilai eror rata-rata alat sebesar 1,4%. Agar alat dapat
mengukur ketinggian dan mengirim data secara real time dengan baik koneksi internet harus dipastikan
dalam kondisi yang stabil.

B. Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin mengembangkan alat monitoring ini diharapkan kepada peneliti
selanjutnya menambahkan penutup alat atau casing guna melindungi alat monitoring ini dari hujan ataupun
sinar matahari secara langsung.
2. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mengembangkan alat monitoring dengan data yang dapat
tersimpan pada database sendiri bukan melalui pihak ketiga.
3. Pada pengukuran alat monitoring peneliti selanjutnya diharapkan meencantumkan variabel eksternal seperti
densitas air.
4. Peneliti selanjutnya diharapkan menambahkan measurement sea level (MSL) Surabaya pada script.
5. Sebaiknya jika alat monitoring pada penelitian ini belum dapat dikembangkan lebih jauh maka nama alat
monitoring pasut dapat diberi nama water level saja.

p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika 2023


34
156 Ria Dwi Agustin, Imam Sucahyo, Meta Yantidewi

DAFTAR PUSTAKA

1. M. H. Kurnia, R. E. Saputra, and C. Setianingsih, “High-Low Detection of SeaWater Waves With Multi-
Sensor System Based on Iot,” e-Proceeding Eng., vol. 8, no. 5, pp. 6175–6182, 2021.
2. Gopinda, D. Budiman, and L. Irfan, “Perancangan Prototype SistemMonitoring Tinggi Pasang Surut
Air Laut Dan Peringatan Dini TsunamiBerbasis Internet of Things …,” pp. 1–8, 2020, [Online]. Available:
http://eprints.unram.ac.id/16233/.
3. M. I. Quraisy, Z. Zainuddin, and Z. Hasanuddin, “Sistem Monitoring Dan Estimasi Pasang Surut Air
Laut Pada Kantor Perhubungan Laut Kab. Majene,” J. It, vol. 10, no. 1, pp. 24–30, 2019, doi:
10.37639/jti.v10i1.91.
4. R. Akram and L. Fitria, “Rancang Bangun Sistem Deteksi Level Ketinggian Air Laut Berbasis Internet
Of Thing,” JITE (Journal Informatics Telecommun.Eng. Available, vol. 4, no. January, pp. 1–9, 2021.
5. R. Fadly and C. Dewi, “Pengembangan Sensor Ultrasoic Guna PengukuranPasang Surut Laut
Secara Otomatis dan Real Time,” J. Rekayasa, vol. 23, no. 1, pp. 1–16, 2019.
6. Agustin, Ria Dwi, “Rancang Bangun Alat Monitoring Pasang Surut Air Laut Berbasis Iot Dengan
NodeMCU ESP8266 Dan HC-SR04”, Jurnal Ilmu dan Inovasi Fisika, Vol. 06, No. 02 (2022) 147 – 157, 2022.
7. I. K. Missa, L. A. seseragi Lapono, and A. Wahid, “Rancang Bangun Alat Pasang Surut Air Laut
Berbasis Arduino Uno dengan menggunkan Sensor Ultrasonik HC-SR04,” J. Fis. sains dan Apl., vol. 3, pp.
102–105, 2018.
8. M. Yakob, N. Sagita, and R. A. Putra, “Rancang bangun alat pendeteksi ketinggian permukaan air
berbasis mikrokontroler arduino uno,” J. Ilm. Jurutera, vol. 06, pp. 10–13, 2019, [Online]. Available:
ejurnalunsam.id/index.php/jurutera.
9. H. A. Kusuma and N. Oktaviani, “Electronic design and simulation of low costocean tides monitoring
instrument using Labcenter Proteus,” J. Appl. Geospatial Inf., vol. 1, no. 2, pp. 63–68, 2017, doi:
10.30871/jagi.v1i2.431.
10. S. R. Noptian, A. Suhendi, and R. A. Salam, “Sistem Monitoring Ketinggian Permukaan Air Laut
Menggunakan Accelerometer Berbasis Iot,” e-ProceedingEng., vol. 7, no. 2, pp. 4517–4522, 2020.
11. D. N. P. Hartoto, R. Fadly, and A. Zakaria, “Studi Akurasi Sensor Ultrasonik Tipe US-015 Untuk
Pengukuran Pasang Surut Air Laut Daerah Bergelombang,”JRSDD, vol. 8, no. 1, pp. 33–52, 2020.
12. R. Fikri, B. P. Lapanporo, and M. I. Jumarang, “Rancang Bangun Sistem Monitoring Ketinggian
Permukaan Air Menggunakan Mikrokontroler ATMEGA328P Berbasis Web Service,” Positron, vol. 5, no. 2,
pp. 42–48, 2015,doi: 10.26418/positron.v5i2.11666.
13. N. H. L. Dewi, M. F. Rohmah, and S. Zahara, “Prototype Smart Home DenganModul Nodemcu Esp8266
Berbasis Internet of Things (Iot),” J. Tek. Inform., p. 3, 2019.
14. Fathurrahmani and Agustiannoor, “Smartpot untuk Efisiensi Monitoring Tanaman Hias Berbasis IoT,”
vol. 9, no. 2, pp. 203–212, 2019, doi: http://dx.doi.org/10.30700/jst.v9i2.490.

p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika 2023


35
15. Cytron Technologies, “Hc-Sr04,” pp. 1–10, 2013, [Online]. Available:
http://raspoid.com/download/datasheet/HCSR04%0A2019-05-24.
16. M. Andriyan, A. Harijanto, and H. B. Prastowo, “Rancang Bangun AlatPraktikum Penentuan Indeks Bias Zat Cair
Berbantuan Arduino dan Sensor Jarak HC-SR04,” J. Pendidik. Fis. Undiksha, vol. 11, no. 2, pp. 19–29, 2021.
17. N. Nikmah, I. Sucahyo, and M. Yantidewi, “Rancang Bangun Pengukur Suhu dan Hand Sanitizer Otomatis
Berbasis Arduino Uno,” Jambura Phys. J., vol. 2,no. 2, pp. 54–64, 2020, [Online]. Available: http://ejurnal.ung.ac.id/
index.php/JPJ.

p-ISSN 2302-4216, e-ISSN 2830-1765 © Prodi Fisika Jurusan Fisika FMIPA Unesa 2023 23

Anda mungkin juga menyukai