Anda di halaman 1dari 23

3/17/2020

FITOKIMIA
EKSTRAKSI

Erna Cahyaningsih
Putu Era Sandhi Kusuma Yuda

• Fitokimia berasal dari kata phytochemical.

• Phyto berarti tumbuhan atau tanaman


Chemical sama dengan zat kimia atau zat
kimia yang terdapat pada tanaman.

1
3/17/2020

• fitokimia adalah ilmu yang mempelajari


berbagai senyawa organik yang dibentuk dan
disimpan oleh tumbuhan,
• yaitu tentang struktur kimia, biosintesis,
perubahan, metabolisme dan penyebaran
secara alami pada tumbuhan serta fungsi
biologis senyawa organik tersebut bagi
manusia.

Ruang Lingkup FITOKIMIA


• Mempelajari struktur kimia senyawa-senyawa
yang terdapat dalam tumbuhan, termasuk sifat
fisika kimianya,
• Mempelajari bagaimana tumbuhan membuat
senyawa tersebut, atau bagaimana senyawa itu
dibentuk dalam tumbuhan (biosintesis),
• Bagaimana metabolisme zat tersebut oleh
tumbuhan,
• Tumbuhan seperti apa yang mengandung zat
tersebut dan mempelajari fungsi biologis
senyawa tersebut untuk manusia.

2
3/17/2020

DEFINISI EKSTRAK
• Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh
dengan menyari zat aktif dari simplisia nabati
atau simplisia hewani menggunakan pelarut
yang sesuai, kemudian semua atau hampir
semua pelarut diuapkan dan massa atau
serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian
hingga memenuhi syarat baku yang telah
ditetapkan.

EKSTRAKSI
Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan
substansi dari campurannya dengan
menggunakan pelarut yang sesuai
(Mukriani.,2014).

3
3/17/2020

Tahapan Ekstraksi

Tujuan ekstraksi bahan alam secara umum


adalah untuk menarik komponen kimia yang
terdapat pada bahan alam.
Prinsip : perpindahan massa komponen zat ke
dalam pelarut, dimana perpindahan mulai
terjadi pada lapisan antar muka kemudian
berdifusi masuk ke dalam pelarut.

4
3/17/2020

Ekstraksi pada prinsipnya merupakan pemindahan masa. Zat


aktif yang semula berada di dalam sel, ditarik oleh cairan
penyari sehingga terjadi larutan zat aktif dalam cairan tersebut
(rafinat)

JENIS EKSTRAKSI
Berdasarkan bentuk campuran yang diekstraksi,
dapat dibedakan dua macam ekstraksi yaitu :
1. Ekstraksi padat-cair
jika substansi yang diekstraksi terdapat di
dalam campurannya yang berbentuk padat.
2. Ekstraksi cair-cair
jika substansi yang diekstraksi terdapat di
dalam campurannya yang berbentuk cair

5
3/17/2020

Corong pemisah,
digunakan pada
ekstraksi cair-cair
Prinsip: Dua pelarut yang tidak
bercampur dengan tingkat
kepolaran yang berbeda

Metode metode Ekstraksi


1. Ekstraksi dengan pelarut
- cara dingin
- cara panas
2. Destilasi Uap
3. Cara lainnya
- ekstraksi berkesinambungan
- superkritikal karbondioksida
- Ekstraksi ultrasonik
- Ekstraksi energi listrik

6
3/17/2020

Ekstraksi dengan pelarut


- Cara dingin = maserasi
= perkolasi
- Cara panas = refluk
= soxhlet
= digesti
= infus
= dekok

Maserasi
• Adalah proses pengekstrakan simplisia dengan menggunakan
pelarut dengan beberapa kali pengocokan/ pengadukan pada
suhu kamar.

• Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara


pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana dan
mudah diusahakan,

• Sedangkan kerugiannya adalah waktu pengerjaannya yang


lama (beberapa jam sampai beberapa minggu),
membutuhkan pelarut yang cukup banyak, tidak cocok untuk
campuran zat yang kelarutannya rendah pada temperatur
kamar. Namun dapat dimodifikasi sedemikian rupa untuk
memperbaiki proses ekstraksi.

7
3/17/2020

TEKNIK MASERASI
• Dalam buku monografi ekstrak, cara ekstraksi maserasi ini
dimodifikasi menjadi 3 hari dengan setiap hari dilakukan
penyaringan, dan hasilnya diuapkan hingga diperoleh
ekstrak kental.

• Cara yang dilakukan antara lain: Satu bagian serbuk


simplisia dimasukkan ke dalam maserator, ditambah 10
bagian etanol, direndam selama 6 jam sambil sesekali
diaduk, kemudian didiamkan sampai 24 jam. Maserat
dipisahkan dan proses diulangi 2 kali dengan jenis dan
jumlah pelarut yang sama. Semua maserat dikumpulkan
dan diuapkan dengan penguap vakum hingga diperoleh
ekstrak kental.

Prinsip :
Penyarian zat aktif dg cara merendam serbuk simplisia dg
cairan penyari yg sesuai pada suhu kamar, terlindung
dari cahaya.
Cairan penyari akan masuk ke dalam dinding sel.
Isi sel akan larut karena perbedaan kosentrasi antara
Iarutan dalam sel dan di luar sel.
Larutan yg kosentrasi tinggi akan terdesak keluar dan di
ganti oleh cairan penyari dengan kosentrasi rendah
(difusi).
Peristiwa tersebut terus berulang sampai terjadi
keseimbangan kosentrasi larutan di dalam sel dan
diluar sel.

8
3/17/2020

PERKOLASI
• Perkolasi ekstraksi dg pelarut yg selalu baru
sampai sempurna (exhaustive extraction)
umumnya dilakukan pada suhu kamar.
• Perkolasi proses penyarian simplisia dengan
jalan melewatkan pelarut yg sesuai secara
lambat pd simplisia dlm suatu perkolator.
• Tujuan perkolasi :
• supaya zat berkhasiat tertarik seluruhnya dan
biasanya dilakukan utk zat berkhasiat yg tahan
ataupun tidak tahan pemanasan

Prinsip
• Serbuk simplisia ditempatkan dlm suatu
bejana silinder, yg bagian bawahnya diberi
sekat berpori.
• Cairan penyari dialirkan dari atas kebawah
melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan
melarutkan zat aktif sel yg dilalui sampai
mencapai keadaan jenuh.

9
3/17/2020

PERKOLASI

10
3/17/2020

Teknik Refluks
• Prinsip kerja refluks yaitu, masukkan sejumlah serbuk
simplisia ke dalam labu bulat, tambahkan cairan penyari.
• Siapkan heating mantle dan kondensor. Letakkan labu bulat
di atas heating mantle, pasang kondensor di atas labu
bulat, pasang statip dan klem. Nyalakan heating mantle
suhu 80 0C,
• Biarkan cairan penyari penyari menguap, masuk ke
kondensor dan berkondensasi kembali ke labu. Lakukan
selama waktu tertentu, biasanya 30-45 menit.
• Cara refluks lebih sederhana dibandingkan sokhlet, karena
prinsipnya hanya memanaskan serbuk simplisia tanpa ingin
kehilangan pelarut.

11
3/17/2020

12
3/17/2020

Soxhlet
• Sokhletasi merupakan cara ekstraksi yang dikembangan
oleh Franz Ritter von Soxhlet (1848–1926) dan termasuk ke
dalam penyarian berkesinambungan (Continuous
Extraction).
• Penyarian berkesinambungan adalah penyarian dengan
menggunakan pelarut yang selalu baru sehingga terjadi
penyarian secara terus menerus dengan jumlah pelarut
relatif konstan dengan adanya pendingin balik.
• Pelarut selalu baru karena sebelum bertemu serbuk
simplisia didestilasi terlebih dahulu sehingga pelarut selalu
baru atau lebih murni. Penyarian berkesinambungan
menggabungkan antara penyarian dan pemekatan secara
berkesinambungan.

13
3/17/2020

14
3/17/2020

(B)

15
3/17/2020

INFUNDASI DAN DEKOKTASI


• Secara definisi Farmakope Indonesia, Infus adalah
sediaan cair yang dibuat dengan menyari simplisia
dengan air pada suhu 90°C selama 15 menit.

• Dekok adalah sediaan cair yang dibuat dengan menyari


simplisia dengan air pada suhu 90 °C selama 30 menit.

• Sedangkan definisi rebusan secara fitokimia belum


tercantum dalam buku teks, namun secara kaidahnya
rebusan merupakan cara ekstraksi untuk menyari zat
aktif yang larut dalam air menggunakan api langsung
pada suhu 100 °C selama waktu tertentu.

INFUSA/DEKOKTA
• Ketentuan pembuatan infus dalam farmakope
yaitu satu bagian simplisia untuk 10 bagian infus
atau infus 10%.
• Untuk pembuatan 100 bagian infus berikut
digunakan sejumlah yang tertera yaitu: kulit kina
(6 bagian), daun digitalis (0,5 bagian), akar ipeka
(0,5 bagian), daun kumis kucing (0,5 bagian),
sekale kornutum (3 bagian), daun sena (4 bagian),
dan temulawak (4 bagian).
• Infusa/dekokta bertahan 24 jam.

16
3/17/2020

17
3/17/2020

18
3/17/2020

19
3/17/2020

20
3/17/2020

21
3/17/2020

22
3/17/2020

TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai