Anda di halaman 1dari 7

KEPERAWATAN HIV/AIDS

WOC DAN INTERVENSI KEPERAWATAN HIV PADA REMAJA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan HIV/AIDS


yang diampu oleh: Eleni Kenanga P, M.Kep.,Sp.Kep.An

Disusun Oleh:

1. Gina Herliana R2101027


2. M. Sendi Alfiansyah R2101049
3. Nisa Shakila Umi R2101054
4. Yani Oktaviani R2101075

YAYASAN INDRA HUSADA INDRAMAYU


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKes) INDRAMAYU
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
INDRAMAYU
2023
HIV PADA REMAJA
HIV adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS. HIV termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang memasukkan materi genetiknya kedalam sel tuan
rumah ketika melakukan cara infeksi dengan cara yang berbeda yaitu dari RNA menjadi DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah, membentuk
pro virus dan kemudian melakukan replikasi.
HIV/AIDS jika terjadi pada remaja tidak hanya berpengaruh secara fisik tetapi juga berpengaruh terhadap kesehatan mental, emosi, keadaan ekonomi, dan
kesejahteraan sosial dalam jangka panjang. Hal tersebut tidak hanya berpengaruh terhadap remaja itu sendiri, tetapi juga terhadap keluarga, masyarakat, dan
bangsa pada akhirnya. Hal ini karena remaja adalah bagian dari komponen sumber daya manusia yang menjadi aset sangat berharga bagi bangsa pada masa yang
akan dating.

Hubungan seksual
dengan pasangan berganti ganti & yang
Bergantian jarum suntik Tranfusi darah yang tertular
terinfeksi HIV
dengan agen terinfeksi HIV
 
 
dengan pasangan berganti ganti & yang
terinfeksi
Sperma teinfeksi masukHIV
ke tubuh pasangan
Virus masuk dalam tubuh Virus masuk ke dalam tubuh
lewat mukosa vagina,anus atau luka
lewat luka melalui darah

Terjadi perubahan structural sel akibat RNA virus + DNA


sel hingga terbentuknya provirus

Sel penjamu T Helper,Limfosit B,Makrofag


mengalami kelemahan

Sistem kekebalan menurun

Tidak tahu cara pencegahan & Perubahan status Peradangan pada RNA virus membentuk Virus HIV,kuman salmonella,
penularan HIV kesehatan paru partikel virus clostridium

Kurangnya informasi Takut khawatir tentang Batuk Menyebar ke seluruh


penyakit sel tubuh Menginvasi
saluran cerna
Sesak nafas/ Sarkoma Kaposi multi
Defisit Pengetahuan terdapat secret
Stress Psikologi organ
Meningkatkan
peristaltic usus

Bersihan Jalan napas Jaringan kulit


Ansietas (herpes,lesi lesi)
Tidak Efektif
Diare
Kekurangan O2 Nafas dangkal
Turgor kulit jelek
Ruam, gatal dan
Dehidrasi
bersisik
Pola Napas
Tidak Efektif Gangguan Integritas Kekurangan cairan dan
Stimulasi serabut saraf Kulit elektrolit
nyeri

Aktifitas Ke medulla Dehidrasi Hipovolemi


terbatas spinalis Ketidakmampuan mengabsorbsi
nutrien
Merangsang saraf
Intoleransi hipotalamus
Saraf pusat dan
Aktivitas respon nyeri Defisit
Nutrisi
Suhu tubuh meningkat

Nyeri Hipertermi
a
INTERVENSI KEPERAWATAN

Dx Perencanaan Keperawatan
Kep
Tujuan Rencana tindakan Rasional
1 Setelah dilakukan tindakan Observasi 1. Untuk memantau pola napas
keperawatan selama 1x24 jam 1. Monitor pola napas 2. Untuk memantau sputum
maka bersihan jalan nafas 2. Monitor sputum 3. Untuk memposisikan semi
meningkat dengan kriteria hasil Terapeutik fowler atau fowler
: 3. Posisikan semi fowler atau 4. Untuk memberikan minum
1. Produksi sputum fowler hangat
2. Dispnea 4. Berikan minum hangat 5. Untuk melakukan fisioterapi
3. Frekuensi napas 5. Lakukan fisioterapi dada, jika dada
4. Pola napas perlu 6. Untuk memberikan oksigen
1 4 6. Berikan oksigen, jika perlu 7. Untuk mengajarkan Teknik
1 4 Edukasi batuk efektif
1 4 7. Ajarkan Teknik batuk efektif 8. Untuk melakukan kolaborasi
1 4 Kolaborasi pemberian bronkodilator,
8. Kolaborasi pemberian ekspektoran, mukolitik
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
2 Setelah dilakukan tindakan Observasi 1. Untuk Memantau pola napas
keperawatan selama 1x24 jam 1. Monitor pola napas 2. Untuk memantau sputum
maka pola napas membaik 2. Monitor sputum 3. Untuk memposisikan semi
dengan kriteria hasil : Terapeutik fowler atau fowler
1. Frekuensi napas 3. Posisikan semi fowler atau 4. Untuk memberikan minum
2. Kedalaman napas fowler hangat
1 4 4. Berikan minum hangat 5. Untuk melakukan fisioterapi
1 4 5. Lakukan fisioterapi dada, jika dada
perlu 6. Untuk memberikan oksigen
6. Berikan oksigen, jika perlu 7. Untuk mengajarkan Teknik
Edukasi batuk efektif
7. Ajarkan Teknik batuk efektif 8. Untuk melakukan kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator,
8. Kolaborasi pemberian ekspektoran, mukolitik
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
3 Setelah dilakukan tindakan Observasi 1. Untuk mengetahui penyebab
keperawatan selama 1x24 jam 1. Identifikasi penyebab diare diare
maka eliminasi fekal membaik 2. Monitor warna, volume, 2. Untuk memantau warna,
dengan kriteria hasil : frekuensi, dan konsistensi tinja volume, frekuensi, dan
1. Konsistensi feses 3. Monitor jumlah pengeluaran konsistensi tinja
2. Frekuensi defekasi diare 3. Untuk memantau jumlah
3. Peristaltik usus Terapeutik pengeluaran diare
1 4 4. Berikan asupan cairan oral 4. Untuk memberikan asupan
1 4 5. Berikan cairan intravena cairan oral
1 4 Edukasi 5. Untuk meberikan cairan
6. Anjurkan makanan porsi kecil intravena
dan sering secara bertahap 6. Untuk menganjurkan makanan
Kolaborasi porsi kecil dan sering secara
7. Kolaborasi pemberian obat bertahap
antimotilitas 7. Melakukan kolaborasi
pemberian obat antimotilitas
4 Setelah dilakukan tindakan Observasi 1. Untuk memeriksa tanda dan
keperawatan selama 1x24 jam 1. Periksa tanda dan gejala gejala hipovolemia
maka status cairan membaik hipovolemia 2. Untuk memantau intake dan
dengan kriteria hasil : 2. Monitor intake dan output cairan output cairan
1. Turgor kulit Terapeutik 3. Untuk menghitung kebutuhan
2. Output urine 3. Hitung kebutuhan cairan cairan
3. Intake cairan 4. Berikan asupan cairan oral 4. Untuk memberikan asupan
1 4 Edukasi cairan oral
1 4 5. Anjurkan memperbanyak asupan 5. Untuk menganjurkan
1 4 cairan oral memperbanyak asupan cairan
Kolaborasi oral
6. Kolaborasi pemberian cairan IV 6. Untuk melakukan kolaborasi
isotonis pemberian cairan IV isotonis

5 Setelah dilakukan tindakan Observasi 1. Untuk mengetahui penyebab


keperawatan selama 1x24 jam 1. Identifikasi penyebab hipertermia
maka termoregulasi membaik hipertermia 2. Untuk memantau suhu tubuh
dengan kriteria hasil : 2. Monitor suhu tubuh 3. Untuk memantau haluaran
1. Hipoksia 3. Monitor haluaran urine 4. Untuk melonggarkan atau
2. Suhu tubuh Terapeutik lepaskan pakaian
3. Pucat 4. Longgarkan atau lepaskan 5. Untuk membasahi dan kipasi
2 4 pakaian permukaan tubuh
1 4 5. Basahi dan kipasi permukaan 6. Untuk menganjurkan tirah
2 4 tubuh baring
Edukasi 7. Untuk melakukan kolaborasi
6. Anjurkan tirah baring pemberian cairan dan elektrolit
Kolaborasi intravena
7. Kolaborasi pemberian cairan dan
elektrolit intravena, jika perlu
6 Setelah dilakukan tindakan Observasi 1. Untuk mengetahui lokasi,
keperawatan selama 1x24 jam 1. Identifikasi lokasi, karakteristik, karakteristik, durasi, frekuensi,
maka tingkat nyeri menurun durasi, frekuensi, kualitas, kualitas, intensitas nyeri
dengan kriteria hasil : intensitas nyeri 2. Untuk mengetahui skala nyeri
1. Keluhan nyeri 2. Identifikasi skala nyeri 3. Untuk memantau efek samping
2. Meringis 3. Monitor efek samping penggunaan analgetic
3. Gelisah penggunaan analgetic 4. Untuk memberikan teknik
1 4 Terapeutik nonfarmakologis untuk
1 4 4. Berikan teknik nonfarmakologis mengurangi rasa nyeri
1 4 untuk mengurangi rasa nyeri 5. Untuk menjelaskan penyebab,
Edukasi periode dan pemicu nyeri
5. Jelaskan penyebab, periode dan 6. Untuk menganjurkan memonitor
pemicu nyeri nyeri secara mandiri
6. Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri 7. Untuk melakukan kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
7. Kolaborasi pemberian analgetik
7 Setelah dilakukan tindakan Observasi 1. Untuk mengetahui penyebab
keperawatan selama 1x24 jam 1. Identifikasi penyebab gangguan gangguan integritas kulit
maka integritas kulit dan integritas kulit 2. Untuk mengubah posisi tiap 2
jaringan meningkat dengan Terapeutik jam jika tirah baring
kriteria hasil : 2. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah 3. Untuk menghindari produk
1. Elastisitas baring berbahan dasar alkohol pada
2. Kerusakan lapisan kulit 3. Hindari produk berbahan dasar kulit kering
3. Tekstur alkohol pada kulit kering 4. mengunakan produk berbahan
1 4 4. Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada kulit
1 4 petrolium atau minyak pada kulit kering
1 4 kering 5. mengunakan produk berbahan
5. Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik
ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitive
pada kulit sensitive 6. untuk menganjurkan
Edukasi menggunakan pelembab
6. Anjurkan menggunakan 7. untuk menganjurkan
pelembab meningkatkan asupan nutrisi
7. Anjurkan meningkatkan asupan
nutrisi
8 Setelah dilakukan tindakan Observasi 1. Untuk mengetahui gangguan
keperawatan selama 1x24 jam 1. Identifikasi gangguan fungsi fungsi tubuh yang
maka toleransi aktivitas tubuh yang mengakibatkan mengakibatkan kelelahan
meningkat dengan kriteria hasil kelelahan 2. Untuk memantau kelelahan fisik
: 2. Monitor kelelahan fisik dan dan emosional
1. Kemudahan dalam emosional 3. Untuk memantau lokasi dan
melakukan aktivitas 3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama
sehari-hari ketidaknyamanan selama melakukan aktivitas
2. Keluhan Lelah melakukan aktivitas 4. Untuk menyediakan lingkungan
3. Perasaan lemah Terapeutik nyaman dan rendah stimulus
1 4 4. Sediakan lingkungan nyaman 5. Untuk memfasilitasi duduk di
1 4 dan rendah stimulus sisi tempat tidur, jika tidak dapat
1 4 5. Fasilitasi duduk di sisi tempat berpindah atau berjalan
tidur, jika tidak dapat berpindah 6. Untuk menganjurkan tirah
atau berjalan baring
Edukasi 7. Untuk melakukan kolaborasi
6. Anjurkan tirah baring dengan ahli gizi tentang cara
Kolaborasi meningkatkan asupan makanan
7. Kolaborasi dengan ahli gizi
tentang cara meningkatkan
asupan makanan
9 Setelah dilakukan tindakan Observasi 1. Untuk mengetahui status nutrisi
keperawatan selama 1x24 jam 1. Identifikasi status nutrisi 2. Untuk mngetahui alergi dan
maka status nutrisi membaik 2. Identifikasi alergi dan intoleransi intoleransi makanan
dengan kriteria hasil : makanan 3. Untuk mengetahui kebutuhan
1. Berat badan 3. Identifikasi kebutuhan kalori dan kalori dan jenis nutrient
2. Indeks Massa Tubuh jenis nutrient 4. Untuk menantau berat badan
(IMT) 4. Monitor berat badan 5. Untuk melakukan oral hygiene
3. Diare Terapeutik sebelum makan
1 4 5. Lakukan oral hygiene sebelum 6. Untuk memberikan makanan
1 4 makan, jika perlu   tinggi kalori dan tinggi protein
1 4 6. Berikan makanan tinggi kalori 7. Untuk menganjurkan posisi

dan tinggi protein duduk

Edukasi 8. Untuk melakukan kolaborasi


dengan ahli gizi untuk
7. Anjurkan posisi duduk, jika
menentukan jumlah  kalori dan
mampu
jenis nutrient yang dibutuhkan
Kolaborasi
8. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah  kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan, jika perlu
10 Setelah dilakukan tindakan Observasi 1. Untuk mengetahui saat tingkat
keperawatan selama 1x24 jam 1. Identifikasi saat tingkat ansietas ansietas berubah
maka tingkat ansietas menurun berubah 2. Untuk menemani pasien untuk
dengan kriteria hasil : Terapeutik mengurangi kecemasan
1. Verbalisasi khawatir 2. Temani pasien untuk mengurangi 3. Untuk mendengarkan dengan
akibat kondisi yang kecemasan, jika memungkinkan penuh perhatian
dihadapi 3. Dengarkan dengan penuh 4. Untuk menginformasikan secara
2. Anoreksia perhatian faktual mengenai diagnosis,
3. Orientas Edukasi pengobatan, dan prognosis
1 4 4. Informasikan secara faktual 5. Untuk menganjurkan keluarga
1 4 mengenai diagnosis, pengobatan, untuk tetap bersama pasien
1 4 dan prognosis 6. Untuk melakukan kolaborasi
5. Anjurkan keluarga untuk tetap pemberian obat antiansietas
bersama pasien, jika perlu
Kolaborasi
6. Kolaborasi pemberian obat
antiansietas, jika perlu
11 Setelah dilakukan tindakan Observasi 1. Untuk mengetahui kesiapan dan
keperawatan selama 1x24 jam 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi
maka tingkat pengetahuan kemampuan menerima informasi 2. Untuk mengetahui faktor-faktor
membaik dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi faktor-faktor yang yang dapat meningkatkan dan
1. Perilaku sesuai anjuran dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku
2. Perilaku sesuai dengan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat
pengetahuan hidup bersih dan sehat 3. Untuk menyediakan materi dan
3. Pertanyaan tentang Terapeutik media Pendidikan Kesehatan
masalah yang dihadapi 3. Sediakan materi dan media 4. Untuk menjadwalkan Pendidikan
1 4 Pendidikan Kesehatan Kesehatan sesuai kesepakatan
1 4 4. Jadwalkan Pendidikan 5. Untuk memberikan kesempatan
1 4 Kesehatan sesuai kesepakatan untuk bertanya
5. Berikan kesempatan untuk 6. Untuk menjelaskan faktor risiko
bertanya yang dapat mempengaruhi
Edukasi Kesehatan
6. Jelaskan faktor risiko yang dapat 7. Untuk mengajarkan perilaku
mempengaruhi Kesehatan hidup bersih dan sehat
7. Ajarkan perilaku hidup bersih 8. Untuk mengajarkan strategi yang
dan sehat dapat digunakan untuk
8. Ajarkan strategi yang dapat meningkatkan perilaku hidup
digunakan untuk meningkatkan bersih dan sehat
perilaku hidup bersih dan sehat

DAFTAR PUSTAKA

PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III. Jakarta: PPNI.

PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI.

PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI.

Anda mungkin juga menyukai