Anda di halaman 1dari 7

Praktikum Geologi Struktur

Laporan Hasil Praktikum Cipamingkis, Bogor, Jawa Barat

Disusun Oleh:
1. Betaratna Sania
2. Maulana Azhari
3. Noer Achri Fistawal Harbi
4. Rio Setiawan Idat
5. Samira Mustika Zahra

POLITEKNIK ENERGI DAN PERTAMBANGAN BANDUNG


TEKNOLOGI PERTAMBANGAN
2023/2024
Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Dalam pendidikan tinggi vokasi, adapun praktikum kegiatan praktikum lapangan
merupakan suatu kegiatan yang wajib Pada kegiatan praktikum lapangan ini untuk
menerapkan serta mengimplementasikan yang telah dipelajari dari perkuliahan Geologi
Struktur dengan mencangkup meneliti struktur geologi yang terdapat pada singkapan dan
dalam kegiatan ini meliputi informasi tentang kondisi suatu wilayah seperti geomorfologi,
stratigrafi dan struktur geologi sehingga dapat mempelajari kondisi geologi yang terdapat
pada daerah Lapangan Geologi Cipamingkis Jonggol, Jl. Kp.Dayeuh No. 50, Sukanegara,
Kec. Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 16830

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengobservasi, mengambil data dan menganalisis data dari
kegiatan lapangan serta mengidentifikasi batuan dan struktur geologi yang
berkembang di daerah Cipamingkis.
2. Membuat pembahasan dari hasil praktikum lapangan
3. Mempresentasikan laporan hasil kegiatan

1.3 Lokasi Kesampaian Daerah


Titik lokasi praktikum berkolasi di Lapangan Geologi Cipamingkis Jonggol, Jl.
Kp.Dayeuh No. 50, Sukanegara, Kec. Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 16830

Titik keberangkatan dan titik kumpul awal yang bertepatan di kampus politeknik
energi dan pertambangan Bandung pada pukul 02:00 WIB dan akan melakukan
perjalanan pada pukul 02:30 WIB dengan jarak tempuh km dengan waktu tempuh 2 jam
58 menit memakai transportasi minibus

1.4 Personil dan Peralatan

Adapun personil pada kegiatan pratikum yang di bagi per tim yang beranggotakan 5
orang, dan kelompok 2 diantaranya:
1. Betaratna Sania 22132002
2. Maulana Azhari 22132011
3. Noer Achri Fistawal Harbi 22132015
4. Rio Setiawan Idat 22132020
5. Samira Mustika Zahra 221320
Adapun peralatan kelompok dan peralatan individu yang digunakan yaitu:
A. Peralatan Kelompok
1. Peta
2. Komperator
3. Pita Ukur Krisbow
4. Meteran
5. Kompas Brunton dan Kompas Axis
6. Palu Sedimen dan Palu Batuan Beku
7. Sepidol Permanen
8. Gps trimble/handheld
9. Loupe
10. Trashbag
11. Sampel Bag

B. Peralatan Individu
1. Alat sholat
2. Pakaian Ganti
3. Topi Rimba
4. Kaos Kaki
5. Tumbler
6. Sepatu boots
7. Celana panjang
8. Buku Lapangan
9. Alat Tulis
10. Papan Jalan
11. Tali wabing
12. Ransel Kecil
13. Obat-obatan Pribadi

1.5 waktu
No Waktu Jenis Kegiatan Penanggung Jawab
1 Perjalanan menuju Lapangan Geologi
Cipamingkis
2 Brifieng
3 Kegiatan praktikum lokasi pertama
mengamati dan menghitung strike dan
dip singkapan batuan sedimen dan
sesar yang terdapat pada batuan serta
mengidentifikasi batuan
4 ISHOMA
5 Kegiatan praktikum mengamati
struktur yang terdapat pada batuan
serta menghitung strike dan dip pada
bidang sesar yang terdapat pada setiap
station
6 Bersih-bersih
7 Perjalanan kembali ke Bandung
BAB II
Tinjaun Geologi

Qos = BATUPASIR TUFAAN DAN KONGLEMERAT (0-60)


Batupasir dan Konglemerat berasal dari endapan lahar Qob. Satuan ini menepati sebagian
besar dataran plered dan tanah meja di timurlaut Purwakarta.
Qoa = ALUVIUM TUA
Konglemerat dan pasir sungai yang bersusunan andesit dan basal. Batuguling-batuguling
dari batugamping terkersikkan, batupasir, kongkresi-kongkresi silika dan andesit satuan ini
membentuk undak pada beberapa ketinggian, antaar 35 m diatas dasar sungai tertentu
(ludwig, 1933).
Msc = FORMASI SUBANG, BATULEMPUNG (2900 m)
Umumnya batulempung yang mengandung lapisan-lapisan dan nodula batugamping napalan
keras, napal dan lapisan-lapisan batugamping abu-abu tua setebal 2 atau 3 m. Kadang-kadang
mengandung sisipan batupasir glaukonit hijau.
Mdm = FORMASI JATILUHUR, Napal, Batupasir Kuarsa
Napal abu-abu tua, batulempung napalan dan serpih lempung dengan sisipan batu pasir
kuarsa, kuarsit dan batugamping napalan.
BAB 3
Metode praktikum

3.1 Metode Scanline


Metode ini merupakan metode dengan melakukan pengukuran rekahan
dengan sebuah garis pada permukaan batuan yang digunakan dalam
mengukur semua rekahan yang berpotongan dengan garis tersebut

3.2 Metode Pengamatan


Metode pengamatan geologi dilakukan dengan 3 bagian yaitu
pengamatan geomorfologi, pengamantan geologi dan pengukuran
struktur geologi. Untuk yang pertama yaitu pengamatan geomorfologi
dilakukan dengan mengamati daerah penelitian kemudian penggambaran
sketsa serta pengambilan gambar dari yang kita amati dilapangan
sebagai dokumentasi. Misalnya, pada singkapan, struktur batuan dan
lain sebagainya.
Untuk yang kedua yaitu pengamatan geologi yang terdiri atas
deskripsi litologi dimana dilakukan pengambilan sampel batuan di
lapangan agar bisa dideskripsikan sifat fisik batuan secara megaskopis.
Pengamatan pada sampel batuan ini bantu menggunakan lup agar bisa
mengetahui komponen mineral, besar butir dan unsur pendeskripsian
lainnya sehingga bisa memudahkan dalam menentukan nama batuan
tersebut.
Untuk bagian yang terakhir yaitu pengukuran struktur geologi yang
terdiri atas pengukuran unsur struktur dan kemiringan suatu bidang
seperti halnya pada bidang singkapan dan kekar.Pengukuran ini dibantu
dengan menggunakan alat berupa kompas brutoon dan kompas aksis
untuk mengukur parameter pada struktur geologi yang ditemukan pada
lapangan

3.3 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data dilakukan berdasarkan pengamatan yang didapat pada
lapangan. Hal ini dilakuan agar mempermudah proses penelitian dan sebagai alat
pembuktian dari hipotesis. Disini kami menggunakan metode kuantitatif karena saat
di lapangan yang dikumpulkan yaitu pengukuran dari strike and dip, panjang
lintasan, , pengukuran data kekar.

3.4 Diskripsi Batuan


Dalam pendiskripsian batuan secara megaskopis alat yang dibutuhkan berupa loop
dan larutan HCL agar mempermudah pengamatan pada sampel batuan yang diambil
pada lokasi pratikum. Sehingga dari pendeskripsian ini bisa membantu penentuan
nama batuan serta komponen penyusun batuan yang ada pada lokasi pratikum
tersebut.
Berikut hasilnya:

 Batupasir
Ukuran butir (Grain size):pasir kasar
Potositas (Porositas) :sedang
Kemas (Fabric) :terbuka
Sortasi/ Pemilahan (Sorting): pimilahan
baik
Derajad Kebundaran(Roundess):membulat
tanggung
Kekerasan (Hardness) :keras
 Struktur (Hand Speciment): masif
 Komposisi Mineral
Fragmen :mineral(kuarsa)
Matriks:pasir halus
 Lingkungan Pengendapan : sungai

 Batulanau
Warna batuan : putih ke abu-abuan
Kemas : Tertutup
Struktur : Flute Cast
Porositas : Buruk
Kompaksi : Kompak
Genesa batuan :Mekanis

Anda mungkin juga menyukai