Harbi Pengeringan Bijih
Harbi Pengeringan Bijih
PENGERINGAN BIJIH
Oleh:
Noer Achri Fistawal Harbi
LABORATORIUM METALURGI
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PERTAMBANGAN
POLITEKNIK ENERGI DAN PERTAMBANGAN BANDUNG
2023
LEMBAR PENGESAHAN
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
Proses pengeringan terjadi dalam dua tahap umum. Tahap pertama terjadi
saat material terpapar oleh udara energi panas dari alat pengering. Energi
tersebut akan ditransfer dari sumber panas ke permukaan dalam material dan
akan bergerak ke permukaan lalu teruap kan pada tahap selanjutnya. Hal ini
disebabkan adanya peningkatan temperature core
Gambar 3 Kurva Pengeringan dan Tahap Pengeringannya (Cookson & Stirk, 2019)
𝑊𝑏−𝑊𝑘
Xdb= 𝑊𝑠𝑏
𝑊𝑏−𝑊𝑘 𝑋𝑤𝑏
Xdb= =1−𝑋𝑤𝑏
𝑊𝑠𝑘
2
𝑋𝑡−𝑋𝑒
MR= 𝑋𝑖−𝑋𝑒
𝑚 ∆𝑋
R= ( ∆𝑡 )
𝑎
𝑊𝑠𝑏 𝑋𝑐
tT= 𝐴𝑅𝑐 (X1-Xc+XcIn(𝑋2)
Keterangan :
A = Luas permukaan
3
BAB II
METODOLOGI
No Nama Gambar
1 Cawan
2 Oven
3 Timbangan
4
4 Stopwatch
5 Sarum tangan
6 Loyang
No Nama Gambar
1 Sampel bijih
5
2.2 Langkah Kerja
Adapun langkah -langkah yang dilakukan saat praktikum yaitu, sebagai
berikut:
1. Menimbang sampel terlebih dahulu. Yaitu sebanyak 20gr
2. Masukan bijih kedalam cawan
3. Menyalakan oven dan mengatur temperaturnya
4. Memasukan cawan kedalam oven
5. Menunggu sesuai waktu yang sudah ditentukan
6. Timbang bijih setiap interval waktu 5 menit
7. Menunggu kering agar berat sampel nya konstan dan kemudian di timbang
6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAAN
pengeringan : 105°C
7
Grafik Moisture (%) terhadap Waktu
(Menit)
20,00
15,00
10,00
Moisture (%)
5,00
0,00
0 10 20 30 40
Waktu (Menit)
3.2 Pembahasaan
Proses pengeringan bijih dilakukan sebanyak 6 kali percobaan dengan interval
waktu 5 menit dan mendapatkan selisih 0.05 kemudian dihentikan percobaan
karena 0.05 merupakan indikasi bahwa bijih telah mencapai tingkat kekeringan
yang diinginkan atau batas toleransi atau perbedaan yang ditetapkan sebelumnya
sebagai tingkat kekeringan yang cukup. Pada setiap percobaan, bijih akan
mengalami pengeringan dan selisih antara berat bijih sebelum dan sesudah
pengeringan akan diukur jika selisih masih lebih besar dari 0.05 maka percobaan
harus dilanjutkan hingga mencapai tingkat kekeringan yang diinginkan.
8
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan mengenai praktikum pengeringan bijih pada pengolahan
bahan galian adalah sebagai berikut:
1. Praktikum pengeringan bijih dalam pengolahan bahan galian bertujuan
untuk menghilangkan kadar air yang terkandung dalam bijih. Hal ini
penting karena air dapat mengganggu proses pemisahan dan pengolahan
bijih.
2. Dalam praktikum ini, penting untuk mengendalikan parameter seperti
suhu, kelembaban, dan waktu pengeringan untuk mencapai hasil yang
optimal. Pengendalian parameter ini akan mempengaruhi efisiensi
pengeringan dan kualitas hasil akhir.
3. Kadar air yang tinggi dalam bijih dapat mengakibatkan penurunan
efisiensi operasi pengolahan, meningkatkan konsumsi energi, dan
mengurangi kualitas produk akhir.
4. Praktikum pengeringan bijih merupakan tahap penting dalam proses
pengolahan bahan galian yang bertujuan untuk menghilangkan kadar air.
4.2 Saran
Adapun saran dari saya mengenai praktikum pengeringan bijih pada kali ini
yaitu, sebagai berikut:
1. Terlalu banyak anggota kelompok sehingga berebut melakukan
pengoprasian alat
2. Terlalu ramai didalam ruangan praktikum lebih baik dibagi per sesi ketika
melaksanakan praktikum, bisa 2 kelompok dulu atau lainya
9
DAFTAR PUSTAKA
10
LAMPIRAN
2 Penimbangan sampel
11
4 Memasukan dan mengeluarkan
sampel dari oven
5 Hasil praktikum
12